Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL REFLEKSI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Prinsip Pengajaran Asesmen yang Efektif II
Dosen Pengampu: Dr. Rosidah Aliim Hidayat, M.Pd.

DISUSUN OLEH:

1. Muhamad Giyant Wisnu Arnavath (2022084812)


2. Arum Alfiyani (2022084826)
3. Frida Intan Pratiwi (2022084829)
4. Arti Listiyaningrum (2022084833)
5. Fika Ari Widyaningrum (2022084838)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang
diberikan sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Perencanaan Pembelajaran Dan
Asesmen Yang Efektif II Dengan Pendekatan Teaching At The Right Level Di Sekolah Dasar
di Kelas I. Secara keseluruhan, laporan ini merupakan Perencanaan Pembelajaran dengan
Pendekatan Teaching At The Right Level Di Sekolah Dasar yang mengacu pada Kurikulum
Merdeka dari berbagai sumber. Penyusunan berdasarkan Capaian Pembelajaran dan kebutuhan
peserta didik. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Prinsip Pengajaran
Asesmen yang Efektif II. Semoga laporan ini dapat diterima dengan mudah oleh pembaca dan
dapat meningkatkan pengetahuan secara maksimal. Dikarenakan keterbatasan pengetahuan
dari penyusun maka kami mengharap saran dan masukan. Akhir kata, terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Yogyakarta, 26 Mei 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Peserta didik memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda-beda.
Dalam kelompok belajar atau yang sering disebut kelas biasanya terdiri dari berbagai
karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Adanya keberagama pada setiap peserta
didik menjadikan guru harus mampu merencanakan pembelajaran yang tepat dan sesuai
dengan kebutuhan serta karakteristik setiap peserta didik. Untuk Praktik baik yang
dilakukan di India dalam menangani masalah ini dengan menerapkan model
pembelajaran TaRL (Teaching at The Right Level) atau Pembelajaran Berbasis Level
Kemampuan bisa dijadikan pembelajaran berharga (Ahyar dkk, 2022). Laksman (2019)
memaparkan melalui penerapan model TaRL peserta didik dikelompok-kan
berdasarkan level kemampuan bukan tingkat kelasnya seperti pada pembelajaran
konvensional, sehingga peserta didik bisa benar-benar belajar atau mempelajari materi
sesuai level kemampuannya. Model pembelajaran TaRL (Teaching at The Right Level)
merupakan sebuah model pembelajaran yang mengorientasikan peserta didik untuk
belajar dalam desain pembelajaran berbasis level kemampuan. Model pembelajaran
TaRL tidak mengorganisasikan peserta didik berdasarkan tingkatan kelas dan usia,
melainkan pembelajaran didesain dalam kelompok sesuai karakteristik level
kemampuan peserta didik. Level kemampuan peserta didik adalah acuan utama dalam
merancang proses pembelajaran. Model pembelajaran TaRL ini merupakan sebuah
model pembelajaran yang diprakarsai oleh Pratham seorang tokoh pendidikan asal
India, yang memang dikembangkan khusus untuk mengoptimalisasi peningkatan
kemampuan literasi dan numerasi dasar.
Guru dalam menerapkan pembelajaran dengan pendekatan TaRL tentunya tidak
mudah. Tantangan yang dihadapi guru bermacam-macam dari mulai perencanaan
hingga evaluasi. Sehingga guru sangat membutuhkan adanya refleksi setelah
melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan TaRL tersebut. Refleksi adalah proses
kritis yang dilakukan oleh guru dan peserta didik untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan dalam pembelajaran. Melalui refleksi, guru dan peserta didik dapat
memperbaiki metode pengajaran, menyempurnakan strategi belajar, dan meningkatkan
hasil belajar. Namun, dalam praktiknya, kegiatan refleksi sering diabaikan atau tidak
dilakukan secara sistematis. Agar guru dapat memberikan pemelajaran yang berkualitas
maka refeksi sangat penting dipahami oleh seorang guru. Kegiatan refleksi dapat
digunakan bagi guru dan peserta didik untuk memberikan evaluasi atau perbaikan
terhadap pembelajaran dengan pendekatan TaRL yang sudah dilaksanakannya.
Sehingga kedepannya pembelajaran dengan menggunakan TaRL dapat dilaksanakan
dengan efektif dan berkualitas sesuai dengan tahapan-tahapan yang tepat.

B. TUJUAN KEGIATAN
Kegiatan refleksi dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui implementasi pembelajaran dengan pendekatan TaRL pada
Kelas I dengan materi Pengurangan.
2. Untuk mengetahui tantangan dan solusi implementasi dengan pendekatan TaRL
pada Kelas I pada materi Pengurangan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. HASIL KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


1. Implementasi Pendekatan TaRL
Peserta didik di kelas 1 memiliki keanekaragaman yang bermacaam-macam.
Begitupula dengan perbedaan kemampuan peserta didik. Sebagi seorang guru wajib
memenuhi kebutuhan setiap peserta didik meskipun dengan kemampuan yang
berbeda-beda. Sehingga salah satu upaya guru untuk menangani masalah tersebut
adalah menggunakan pendekatan TaRL.
Sebelum melaksanakan proses pembelajaran dengan pendekatan TaRL guru
harus menyiapkan perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan yang dilakukan guru
mulai dari menyusun modul ajar, menyiapkan sumber belajar, menyiapkan media
pembelajaran, dan lain sebagainya. Guru menyiapkan beragam sumber belajar dan
media pembelajaran yang berbeda bagi setiap peserta didik dengan kemampuan
yang berbeda-beda. Pada kelas 1 peserta didik telah dilakukan asesmen diagnostik
untuk mengetahui gaya belajar apa yang dimiliki peserta didik serta seberapa
kemampuan setiap peserta didik peserta didik. Data tersebut akan digunakan guru
untuk menjadi pedoman dalam membuat media pembelajaran yang sesuai dengan
gaya belajar dan ketika menyusun LKPD serta soal evaluasi yang sesuai dengan
kemampuan setiap peserta didik.
Setelah guru menyiapkan segala perangkat pembelajarannya kemudian guru
melaksankan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan TaRL
tersebut. Sesuai dengan data asesment diagnostik sebelumnya pada kelas 1 guru
mengelompokkan menjadi tiga sesuai dengan kemampuan peserta didik, yaitu
peserta didik pemula, sedang dan mahir. Selain itu guru juga mengelompokkan
peserta didik sesuai dengan gaya belajarnya menjadi dua yaitu gaya belajar visual
dan gaya belajar audio visual. Guru memberikan LKPD dan soal evaluasi yang
berbeda bagi tiga kelompok tersebut yang memiliki kemampuan berbeda. Guru juga
memfasilitasi berbagai media pembelajaran yang berbeda bagi setiap peserta didik
yang memiliki gaya beajar visual atau gaya belajar audio visual. Bagi peserta didik
pemula diharapkan dapat melakukan operasi hitung pengurangan menggunakan
benda-benda konkret yang banyaknya sampai 10, bagi peserta didik sedang
diharapkan dapat melakukan operasi hitung pengurangan menggunakan benda-
benda konkret yang banyaknya sampai 15 dan bagi peserta didik mahir diharapkan
dapat melakukan operasi hitung pengurangan menggunakan benda-benda konkret
yang banyaknya sampai 20.
Dalam pelaksanaannya guru telah melaksanakan dengan baik namun
kekurangannya dalam pelaksanaan guru belum memperlihatkan pendekatan TaRL.
Hanya pada bagian tertentu saja. Namun saat proses pembelajaran guru tidak
melakukan asesmen diagnostik dengan benar, sehingga pendekatan TaRL yang
dilakukan guru belum terlihat saat proses pembelajaran. Permasalahan yang
diangkat guru juga belum merupakan sebuah permasalahan yang tepat untuk
dipecahkan oleh peserta didik. Guru hanya memberikan lagu balon ku ada lima serta
bertanya jawab kepada peserta didik.

2. Tantangan dan Solusi Pendekatan TaRL


Tantangan yang dialami dalam mengimplementasikan pendekatan TaRL baggi
guru yakni dalam menentukan keakuratan level kemampuan peserta didik. Jika
asesmen diagnostik yang dilakukan guru mengalami kekeliruan dalam
pelaksanaannya, maka hasil akhir juga akan berpengaruh pada asesment sumatif
dan formatif bagi peserta didik. Solusi yang dapat dilakukan yakni dengan
melakukan asesment diagnostik selama beberpa kali untuk mendapatkan hasil
kemampuan peserta didik yang benar-benar relevan sehingga dapat meminimalisir
kekeliuran dalam melaksanakan pendekatan TaRL.
Tatangan lain yang mungkin dialami yakni peserta didik yang merasa dibedakan
dalam pengelompokan tugas. Hal tersebut dapat menimbulkan kecemburuan antar
peserta didik terutama bagi peserta didik kelas rendah dalam mengerjakan tugas.
Solusi yang dapat diimplementasikan yakni dengan melakukan pendekatan kepada
peserta didik untuk mau membaur bersama dengan seluruh teman.

B. REFERENSI YANG RELEVAN


Ahyar, A., Nurhidayah, N., & Saputra, A. (2022). Implementasi Model Pembelajaran
TaRL dalam Meningkatan Kemampuan Literasi Dasar Membaca Peserta Didik di
Sekolah Dasar Kelas Awal. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(11), 5241-5246.
Meishanti, O. P. Y., & Fitri, N. A. R. A. (2022). Pengembangan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (Rpp) Inspiratif Pendekatan TaRL Berbasis PjBL MELALUI
PEMBELAJARAN LITERASI SAINS MATERI VIRUS. EDUSCOPE: Jurnal
Pendidikan, Pembelajaran, dan Teknologi, 8(1), 1-13.

Mubarokah, S. (2022). Tantangan Implementasi Pendekatan TaRL (Teaching at the


Right Level) dalam Literasi Dasar yang Inklusif di Madrasah Ibtida’iyah Lombok
Timur. BADA'A: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 4(1), 165-179.

Lakhsman, S. (2019). Improving reading and arithmetic outcomes at Pratham’s


approach to teaching and learning Improving reading and arithmetic outcomes at
scale: Teaching at the Right Level (TaRL), Pratham’s approach to teaching and
learning. Revue Internationale d’éducation de Sèvres, 1(June), 1–6.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Berdasarkan hasil pelaksanan perkuliahan Prinsip Pengajaran Asesmen yang
Efektif II dengan Pendekatan TaRL, terdapat berbagai manfaat dalam penerapan
pendekatan TaRL di sekolah dasar, yakni melalui pengelompokan berdasarkan
kemampuan belajar, peserta didik dapat lebih mudah dalam mengikuti dan memahami
materi ajar yang disamapaikan oleh guru. Peserta didik dengan kemampuan yang lebih
tinggi dapat menjadi motivasi bagi kelompok yang lebih rendah dalam kemampuan
mengikuti pembelajaran.
Pelaksanaan pendekatan TaRL juga mengalami tantangan dalam
implementasinya, yakni guru perlu benar-benar menguasai asesmen diagnostik yang
diterapkan untuk memilah peserta didik menjadi beberapa level kemampuan sehingga
dapat mencapai tujuan dari Pendekatan TaRL itu sendiri.

B. SARAN
Implementasi pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan TaRL sudah
dilaksanakan dengan baik ditandai dengan beberapa tantangan yang dapat di atasi
dengan solusi-solusi yang baik meskipun masih terdapat kekurangan, yakni dalam
pelaksanaan asesmen diagnostik hanya melalui kegiatan tanya jawab tanpa
menggunakan instrumen yang lebih terperinci sehingga menghasilkan data yang benar-
benar relevan dalam menentukan kemampuan peserta didik. Dengan data yang relevan
akan memudahkan guru dalam mennetukan asesmen formatif dan sumatif bagi peserta
didik di akhir pembelajaran.
LK. 8. Instrumen Penilaian Laporan
● Temukan penilaian laporan yang dikembangkan menggunakan instrumen analisis
isi dokumen ini. Penilaian dilakukan dengan cara memilih angka 4, 3, 2, atau 1
pada kolom Skor untuk setiap pernyataan/indikator untuk masing-masing aspek
kelayakan.
● Apabila ada saran/masukan dapat ditambahkan di bagian feedback/
masukan yang telah disediakan.

Rubrik Penilaian Laporan


No Aspek Penilaian Skala Perolehan

1 2 3 4

1 Pendahuluan Menuliskan Menuliskan Menuliskan Menuliskan


satu dua dua dua
Komponen yang
komponen komponen komponen komponen
harus ada
yang yang yang yang diminta
a. Latar diminta diminta diminta, dengan
belakang tetapi penjelasan 4
b. Tujuan kurang yang lengkap
penjelasan 4
kegiatan
2 Pembahasan Menuliskan Menuliskan Menuliskan Menuliskan
satu dua dua dua
Komponen yang
komponen komponen komponen komponen
harus ada
yang yang yang yang diminta
a. Menuliskan diminta diminta diminta dengan
inti hasil dengan penjelasan 3
kegiatan penjelasan, yang lengkap
pelaksanaan tetapi dan referensi
pembelajaran kurang yang relevan
b. Didukung oleh referensi
yang 4
referensi
relevan
yang relevan
3 Penutup Menuliskan Menuliskan Menuliskan Menuliskan
satu dua dua dua
Komponen yang
komponen komponen komponen komponen
harus ada
yang yang yang yang diminta
a. Kesimpulan diminta diminta diminta dengan
kegiatan kurang penjelasan 3
pelaksanaan penjelasan lengkap
pembelajaran
b. Saran 3
Jumlah 21
No Aspek Penilaian Skala Perolehan

1 2 3 4

Feedback/Masukan:

Berdasarkan hasil analisis laporan yang sudah disusun, sebaiknya memperhatikan saran
yang sudah diberikan untuk kemudian dilaksanakan sebagai bahan tindak lanjut

RUMUS: Nilai = 21 X 100


24
= 87,5

Anda mungkin juga menyukai