Anda di halaman 1dari 16

SURVER PELAKSANAAN ASSEMENT MATA PELAJARAN PJOK

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

AMANDA KARUNIA PUTERI BP (6213111006)

BERBY YOREZA BR. BANGUN (6212411018)

CLARISA ANGGRAINI MALAU (6212411001)

RISKA AWANDA (6212411026)

WAN LISKA AULINA TAHIRA (6212411011)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Terimakasih kepada Dosen Pembimbing mata
kuliah Perkembangan Peserta didik, tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-ide dan waktunya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Medan, 22 November 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN

BAB II KAJIAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PENUTUP

KESIMPULAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Asesmen dalam pendidikan berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi
seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan
dalam pembelajaran. Berdasarkan informasi hasil asesmen seorang guru akan dapat
menyusun program pembelajaran yang bersifat realistis sesuai dengan kenyataan obyektif
dari anak tersebut. Oleh sebab itu kedudukan asesmen sangat penting, karena suatu program
pembelajaran disusun bermula dari potensi yang dimiliki peserta didik mengarah kepada
kompetensi baru yang akan diajarkan. Strategi pembelajaran yang aktif merupakan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centred). Pembelajaran merupakan
suatu proses yang bertujuan agar peserta didik dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan,
oleh sebab itu tujuan pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan setiap individu. Karena
kebutuhan setiap individu itu berbeda maka perbedaan ini harus menjadi perhatian guru
dalam menyampaikan pembelajaran. Proses pembelajaran harus memperhatikan perbedaan
masing- masing individu, baik perbedaan kecerdasan, emosi, sosial, bahasa, lingkungan dan
sebagainya. Apabila proses pembelajaran kurang memperhatikan perbedaan individual maka
guru akan sulit untuk mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan. Karena peserta didik tidak mendapatkan layanan pembelajaran yang sesuai
dengan kemampuan/potensinya. Untuk itu pendidikan harus berorientasi pada kompetensi
yang dikuasai oleh peserta didik sebagai tujuan pendidikan agar lebih bermanfaat atau lebih
fungsionalis.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas rumusan masalah adalah Bagaimana penerapan
asessement dalam proses pembelajaran penjas dikelas

1.3 Tujuan

Agar menambah wawasan kita mengenai asessement yang digunakan dalampembelajaran


tersebut
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Assessment

Asesmen (assessment) adalah upaya untuk mendapatkan data/informasi dari proses dan
hasil pembelajaran untuk mengetahui seberapa baik kinerja mahasiswa, kelas/mata
kuliah, atau program studi dibandingkan terhadap tujuan/kriteria/capaian pembelajaran
tertentu. Setelah diperoleh hasil asesmen maka dilakukan proses penilaian.

enurut Robert M. Smith


Assessment diartikan sebagai proses penilaian yang komprehensif guna
mengidentifikasi kekuatan juga kelemahan dari hasil keputusan.

2.2 Asesmen Diagnostik

Asesmen diagnostik adalah proses evaluasi awal yang dilakukan untuk mengumpulkan
informasi tentang pengetahuan, keterampilan, kebutuhan, dan preferensi belajar siswa.
Asesmen diagnostik memberikan gambaran komprehensif tentang kondisi awal siswa,
membantu guru untuk merancang pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu masing-
masing.

Tujuan Asesmen Diagnostik:

1. Identifikasi Kebutuhan Pembelajaran: Asesmen diagnostik membantu guru


mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran siswa, baik itu dalam hal pengetahuan,
keterampilan, atau aspek sosial dan emosional.

2. Penyesuaian Pengajaran: Dengan pemahaman yang mendalam tentang kekuatan


dan kelemahan siswa, guru dapat menyesuaikan metode pengajaran dan materi
pembelajaran agar lebih sesuai dengan gaya belajar masing-masing siswa.

3. Perencanaan Kurikulum: Data yang diperoleh dari asesmen diagnostik dapat


digunakan untuk merancang kurikulum yang responsif dan relevan, memastikan
bahwa setiap siswa memiliki akses ke materi yang sesuai dengan tingkat pemahaman
mereka.

4. Pemantauan Kemajuan Siswa: Asesmen diagnostik memberikan dasar untuk


pemantauan kemajuan siswa sepanjang waktu. Hal ini memungkinkan guru untuk
memberikan umpan balik yang tepat waktu dan mendukung siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran.

Metode Asesmen Diagnostik:

1. Tes Awal: Tes tulis atau tes daring yang dirancang untuk mengukur pengetahuan
dasar siswa sebelum memulai suatu unit atau topik.

2. Pertanyaan Terbuka: Membuka diskusi dengan pertanyaan terbuka untuk


mengidentifikasi pemahaman awal siswa dan mendorong mereka untuk berpikir kritis.

3. Wawancara: Wawancara individual atau kelompok untuk mendapatkan pandangan


lebih mendalam tentang pemahaman dan pandangan siswa terkait materi pelajaran.

4. Portofolio Siswa:

 Kumpulan pekerjaan siswa yang mencerminkan berbagai kemampuan dan


pencapaian mereka sepanjang waktu.

2.3 Asesmen formatif

asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan
peserta didik untuk memperbaiki proses belajar.

 Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta


didik untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang
direncanakan.

Asesmen ini termasuk dalam kategori asesmen formatif karena ditujukan untuk kebutuhan
guru dalam merancang pembelajaran, tidak untuk keperluan penilaian hasil belajar peserta
didik yang dilaporkan dalam rapor.

 Asesmen di dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama proses pembelajaran


untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus pemberian umpan balik
yang cepat.

Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah pembelajaran,


dan dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran. Asesmen ini juga termasuk dalam
kategori asesmen formatif.
2.4 Asesmen sumatif, yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian
keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran
atau dapat juga dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai dengan
pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan pendidikan. Berbeda dengan asesmen formatif,
asesmen sumatif menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir semester, akhir tahun
ajaran, dan/atau akhir jenjang.

Kedua jenis asesmen ini tidak harus digunakan dalam suatu rencana pelaksanaan
pembelajaran atau modul ajar, tergantung pada cakupan tujuan pembelajaran. Pendidik
adalah sosok yang paling memahami kemajuan belajar peserta didik sehingga pendidik perlu
memiliki kompetensi dan keleluasaan untuk melakukan asesmen agar sesuai dengan
kebutuhan peserta didik masingmasing. Keleluasaan tersebut mencakup perancangan
asesmen, waktu pelaksanaan, penggunaan teknik dan instrumen asesmen, penentuan kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran, dan pengolahan hasil asesmen. Termasuk dalam
keleluasaan ini adalah keputusan tentang penilaian tengah semester. Pendidik dan satuan
pendidikan berwenang untuk memutuskan perlu atau tidaknya melakukan penilaian tersebut.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. Lokasi dan subjek

SMPN 11 MEDAN

2. Desain penelitian

desain penelitian yang bersifat alamiah, dalam arti peneliti tidak berusaha memanipulasi
setting penelitian, melainkan melakukan studi terhadap suatu fenomena.

3. Metode penelitian :

Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan bagaimana peneraparan assment dalam


pembelajaran dengan baik dan benar .Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Alasan menggunakan metode penelitian kualitatif adalah sebuah fenomena yang kompleks
dapat diakomodasi dengan menggunakan metode yang terbuka dan penggunaan teori hanya
berfungsi mengembangkan sensitivitas peneliti untuk memandu jalannya penelitian dan
mengungkapkan permasalahan yang diteliti (Mirra N. Milla, 2010).

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah wawancara dan observasi Teknik pencatatan
wawancaradengan menggunakan voice recorder handphone dan wawancara tidak struktur
dengan menggunakan catatan kecil
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

NO PERTANYAAN PENILAIA ALASAN


N
YA tidak
1 Apakah ibu dalam mengajar 
pembelajaran penjas menggunakan
penilaian diagnostik?
2 Kapan ibu melakukan penilaian Peniliain diagnostik dilakukan
di awal pembelajaran dimana
diagnostis?
assesment ini dilakukan untuk
mengetahui kondisi awal
siswa ,sayaa melakukukan 3
waktu awal diagnostik yang
pertama awal tahun
pembelajaran ,awal lingkup
materi ,awal sebelum menyusun
atau memodifikasi modul
ajar ,assment ini saya lakukan
menguunakan 2 jenis kognitif
dan non kognitif dimana
diagnostis kognitif bertujuan
untuk mengidentifikasikan
capaian kopetensi siswa dengan
kata laian seberapa siap siswa
memulai belajar ,diagnostis non
kognitif yang bertujuan dimana
untuk mengetahui profil siswa
bagaimana minat dalam belajar
nya,bagaimana hobby
nya ,bagaimana gaya
belajaranya ,karakter minat
dana bakat siswanya
3 Alat apa yang ibu gunakan untuk Saya melakukan dengan tes
tertulis observasi ,
melakukan peniliaan diagnostik?
(wawancara,angket,diskusi,secara
langsung)
4 Apa tantangan utama yang dihadapi Tantangan utama yang dihadapi
dalam penilaian diagnostis, dan dalam penilian ini adalah
bagaimana Anda mengatasi Keanekaragaman Siswa dimana
tantangan tersebut? Setiap siswa memiliki
kebutuhan dan tingkat
perkembangan yang berbeda,
sehingga merancang asesmen
yang relevan untuk semua siswa
bisa menjadi tantangan
Solusi dari tersebut
Menciptakan instrumen
penilaian yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan
individu. Menyertakan berbagai
metode penilaian untuk
memberikan gambaran yang
lebih lengkap dimana tujuan
diagnostis ini
mengenditifikasikan kopentensi
,kekuatan dan kelemahan setiap
siswa dimana saya sebagai guru
olahraga sangat terbantu
mengggunakan assement ini
karna dapat merancang
pembelajaran tetap
sasaran ,mendapatkan informasi
tentang siswa

5 Apakah penilaian diagnostik dapat  Karna dengan adanya penilian


membantu guru dalam mengajar? diganostik ini dapat mampu
Mengidentifikasi kelebihan dan
kelemahan siswa: Penilaian
diagnostik membantu guru
mengidentifikasi kelebihan dan
kelemahan siswa dalam
menguasai materi atau
keterampilan yang dimiliki,
Menyesuaikan pembelajaran
sesuai kemampuan siswa:
Berdasarkan hasil penilaian
diagnostik, guru dapat
menyesuaikan metode, model,
dan media pembelajaran yang
sesuai kemampuan peserta
didik untuk menyampaikan
materi capaian pembelajaran

Mengembangkan keterampilan
dan kesadaran guru: Penilaian
diagnostik dapat membantu
guru mengembangkan
keterampilan dan kesadaran
dalam menghormati dan
menggunakan hasil penilaian
diagnostik untuk menyesuaikan
pembelajaran sesuai dengan
kompetensi siswa

6 Apakah ibu dalam mengajar 


pembelajaran penjes menggunakan
penilaian formatif ?
7 Kapan ibu melakukan penilaian Saya melakukana penilaian
formatif ? formatif saat proses
pembelajara suatu unit / bab /
kompetensi berlangsung
dimana Tujuan dari penilaian
formatif adalah untuk
mengetahui perkembangan
penguasaan siswa terhadap
suatu unit/bab/kompetensi yang
sedang dipelajar
8 Alat apa yang ibu gunakan untuk Observasi ,tes tertulis, diskusi
melakukan peniliaan diagnostik?
(wawancara,angket,diskusi,secara
langsung)
9 Apa tantangan utama yang dihadapi Beberapa siswa kurang dalam
dalam penilaian formatif , dan pemahaman peserta didik
bagaimana Anda mengatasi terhadap materi yang
tantangan tersebut? diajarkan,aspek kognitif setiap
siswa yang berbeda
Solusi terhadap tantangan ini
guru harus melakukan
pendekatan terhadap siswa yang
belum memahami
materi ,melakukan metode
pembelajaran yang baik sesuai
kondisis siswa
10 Apa strategi yang efektif untuk Strategi yang saya lakukan
memberikan umpan balik formatif Jelaskan Tujuan Pembelajaran:
kepada siswa? Sebelum memberikan umpan
balik, pastikan bahwa siswa
memahami tujuan
pembelajaran. Ini membantu
mereka melihat konteks umpan
balik dan mengarah pada
pemahaman yang lebih baik,
memberikan Umpan Balik
Secara Berkala: Memberikan
umpan balik secara teratur
selama pembelajaran dapat
membantu siswa terus
memperbaiki kinerja mereka.
Ini juga memberi mereka
kesempatan untuk menerapkan
perbaikan sepanjang waktu.
Libatkan Siswa dalam Proses
Umpan Balik: Biarkan siswa
terlibat dalam proses umpan
balik. Minta mereka untuk
merespons atau merencanakan
cara untuk meningkatkan
kinerja mereka sendiri.
Keterlibatan ini dapat
meningkatkan tanggung jawab
dan pemahaman siswa terhadap
umpan balik.
Evaluasi Bersama:
Libatkan siswa dalam proses
evaluasi. Mintalah mereka
untuk mengevaluasi kinerja
mereka sendiri,
membandingkannya dengan
kriteria yang ditetapkan, dan
merencanakan langkah-langkah
perbaikan.

11 Apakah ibu dalam mengajar 


pembelajaran penjes menggunakan
penilaian sumatif?
12 Kapan ibu melakukan penilaian penilaian sumatif saya
dilakukan pada akhir satu
sumatif? lingkup materi, pada akhir
semester, atau pada akhir fase
13 Alat apa yang ibu gunakan untuk Observasi, tes
tertulis,penugasan ,projek
melakukan peniliaan diagnostik
(wawancara,angket,diskusi,secara
langsung)
14 Bagaimana cara melibatkan siswa Cara saya melibatkan siswa
tersebut dengan
dalam proses evaluasi penilaian
Membuka ruang diskusi dengan
sumatif? siswa untuk membahas hasil
penilaian sumatif dan
memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
memberikan masukan dan saran
Berikan Klarifikasi Tujuan
Penilaian: Jelaskan dengan jelas
tujuan penilaian sumatif kepada
siswa. Berikan informasi
tentang apa yang akan dinilai,
kriteria penilaian, dan harapan
yang diinginkan.
seharusnya dilakukan. Self-
Assessment (Penilaian Diri):
Berikan kesempatan kepada
siswa untuk menilai pekerjaan
mereka sendiri sebelum
penilaian oleh guru. Hal ini
dapat membantu mereka
memahami kekuatan dan
kelemahan mereka sendiri. Peer
Assessment (Penilaian oleh
Teman): Libatkan siswa dalam
proses penilaian oleh teman. Ini
dapat menciptakan lingkungan
kolaboratif dan membantu
siswa untuk melihat proyek atau
kinerja dari perspektif yang
berbeda. Diskusi Reflektif:
Setelah penilaian selesai,
adakan diskusi reflektif dengan
siswa. Diskusikan hasil
penilaian, berikan umpan balik,
dan ajak mereka untuk
merenung tentang pengalaman
belajar mereka. Pertanyaan
Terbuka: Ajukan pertanyaan
terbuka kepada siswa tentang
proses belajar dan bagaimana
mereka merasa tentang hasil
penilaian. Ini dapat membantu
guru memahami perspektif
siswa dan menyesuaikan
pendekatan pengajaran jika
diperlukan.
BAB V

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan bersama Guru PJOK di SMP Negeri 11
MEDAN menjelaskan bahwa fungsi evaluasi pendidikan bagi guru adalah untuk mengetahui
kedudukan masing-masing individu siswa dalam kelompoknya, mengetahui kemajuan belajar
siswa, memperbaik proses belajar mengajar dan menentukan kelulusan. Dalam hal ini setiap
sekolah dapat melakukan evaluasi belajar siswa bisa dilakukan dengan cara Ujian harian,
Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester.Dan tujuan evaluasi ini sangat penting
dilakukan karena untuk memperbaiki kulitas mengajar dan belajar peserta didik.

Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat
penilaian untuk memperoleh beragam informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta
didik atau informasi tentang ketercapaian kompetensi peserta didik. Oleh karena penilaian
berfungsi membantu guru untuk merencanakan kurikulum dan pengajaran, di dalam program
belajar mengajar, kegiatan penilaian membutuhkan informasi dari setiap individu dan atau
kelompok peserta didik serta guru. Assesment merupakan bagian terpadu dari proses
pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik
untuk guru, peserta didik, dan orang tua. Assesment perlu dirancang dan dilakukan sesuai
dengan tujuan. Assesment diran cangsecara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan
informasi yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua
mengenai kemajuan dan pencapaian pembelajaran, sertakeputusan tentang langkah
selanjutnya. Assesment sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.

3.2 Saran

Kami bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari pembaca. Kami akan menerima
kritik dan saran tersebut sebagai bahan pertimbangan yangmemperbaiki makalah ini di
kemudian hari. Semoga makalah berikutnya dapat kami selesaikan dengan hasil yang lebih
baik lagi

Anda mungkin juga menyukai