Anda di halaman 1dari 25

Assesment Diagnostik

Kelompok 3 Evaluasi Pembelajaran Fisika


Anggota Kelompok

01 Fani Rasma Sari 2113022019

02 Nia Nurma Yunita 2113022027

03 Shella Safina Anwar 2113022047

04 Rini Antika 2113022063

05 Anastasia Sekar Cahyani 2113022067

06 M. Arya Nata Raharjo 2113022073


Pengertian Assesment
Pengertian Assesment

Asesmen adalah proses pengumpulan informasi untuk membuat keputusan yang tepat
(Hartati, 2018), asesmen memiliki terminologi khusus guna mendeskripsikan aktivitas
yang dikerjakan oleh guru untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dari para peserta didik (Rahman, 2017). Berdasarkan pendapat
tersebut maka pengertian asesmen adalah kegiatan mengumpulkan informasi untuk
meningkatkan kejelasan guna membuat keputusan selanjutnya. Kesulitan siswa dalam
memahami materi dapat dilihat dan ditentukan melalui metode diagnostik (Abidin & Heri,
2019).

Dengan demikian Asesmen/Penilaian diartikan sebagai suatu proses untuk mengambil


keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil
belajar yang menggunakan instrumen test maupun non test.
Tujuan dan Fungsi
Assesment
Secara Umum
Fungsi dan Tujuan Assesment yang di kemukakan oleh Arikunto (1995:9)

Penilaian
01 berfungsi sebagai 03
selektif penempatan

Penilaian pengukur
02 berfungsi keberhasilan 04
diagnostik
Fungsi dan Tujuan Assesment yang di kemukakan oleh Nana Sudjana (1990:3)

Mendeskripsikan
01 kecakapan belajar Menentukan tindak lanjut 03
hasil penilaian

Memberikan
pertanggungjawaban dari
sekolah kepada stakeholders
04
Mengetahui

02 keberhasilan proses
Pendidikan dan
pengajaran
Sebagai dasar umpan balik
bagi perbaikan proses
belajar mengajar
05
Pengertian Assesmen
Diagnostik
Pengertian Assesmen Diagnostik

Asesmen Diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk


mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik, sehingga
pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta
didik (Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2020).
Asesmen diagnostik digunakan untuk menemukan kekuatan dan kelemahan.
Setelah guru mengetahui letak kesulitan siswa maka guru dapat marancang
instrumen yang akan digunakan pada pembelajaran berikutnya (Salma et al.,
2016; Arifin et al., 2019).
Tujuan Asesmen
Diagnostik
1. Mengetahui kesejahteraan psikologi dan
sosial emosi siswa
2. Mengetahui aktivitas selama belajar di
Non rumah
3. Mengetahui kondisi keluarga siswa
Kognitif 4. Mengetahui latar belakang pergaulan
siswa
5. Mengetahui gaya belajar, karakter
serta minat siswa

Tujuan

1. Mengidentifikasi capaian kompetensi


siswa
2. Menyesuaikan pembelajaran di kelas
Kognitif dengan kompetensi rata-rata siswa
3. Memberikan kelas remedial atau
pelajaran tambahan kepada siswa
yang kompetensinya di bawah rata-
rata.
Asesmen Diagnostik Non Kognitif

Asesmen diagnosis non kognitif bertujuan untuk


mengukur aspek psikologis dan kondisi emosional dari
peserta didik sebelum memulai pembelajaran. Dengan
demikian, pelaksanaan asesmen diagnosis non kognitif
lebih menekankan pada kesejahteran psikologis dan
emosi peserta didik.
Asesmen diagnostic non-kognitif di awal pembelajaran dilakukan
untuk menggali hal-hal seperti berikut

 Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi siswa


 Aktivitas siswa selama belajar di rumah
 Kondisi keluarga dan pergaulan siswa
 Gaya belajar, karakter, serta minat siswa
Tahapan Asesmen Diagnostik
Non Kognitif
01 03
Strategi tanya
Persiapan jawb

02 04
Tindak
Pelaksanaan
Lanjut
1. Pesiapan

Berikut ini contoh kegiatan pada persiapan asesmen diagnostic non-kognitif :


 Menyiapkan alat bantu berupa gambar-gambar yang mewakili emosi
• Membuat pertanyaan panduan seperti berikut :
1. Apa yang sedang kamu rasakan saat ini ?
2. Bagaimana perasaanmu saat belajar di rumah ? 
 Membuat daftar pertanyaan kunci mengenai aktivitas siswa
 Membuat pertanyaan kunci seperti berikut :
1. Apa saja kegiatanmu selama belajar di rumah ?
2. Apa hal yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan Ketika belajar di rumah ?

3. Apa harapanmu ?
2. Pelaksanaan

Contoh kegiatan pelaksanaan yaitu meminta siswa untuk mengekspresikan


perasaannya selama belajar di rumah serta menjelaskan aktivitasnya seperti :
 Bercerita
 Menulis
 Menggambar
3. Strategi Tanya Jawab

Dalam startegi tanya jawab dapat dilakukan :


1. Memastikan bahwa pertanyaan jelas dan mudah dipahami
2. Menyertakan acuan atau stimulus informasi yang dapat membantu siswa dalam menemukan jawabannya
3. Memberikan waktu berpikir pada siswa sebelum menjawab pertanyaan.

Saat siswa menjawab pertanyaan :

 Berikan penguatan
 Berikan pertanyaan lanjutan untuk menggali lebih dalam
 Mengembalikan fokus jika jawaban mulai menyinggung
 Mencoba mengarahkan Kembali pertanyaan
 Memparafrasekan pertanyaan agar lebih mudah dipahami
 Menunggu beberapa saat

Saat siswa balik bertanya

 Langsung menjawab pertanyaan siswa


 Membantu siswa untuk dapat menjawab pertanyaan sendiri
4. Tindak Lanjut

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :


 Identifikasi siswa dengan epresi emosi negative dan ajak untuk berdiskusi
empat mata
 Menemukan tindak lanjut dan mengomunikasikan dengan siswa serta orang
tua bila diperlukan
 Mengulangi asesmen non-kognitif pada awal pembelajaran
Asesmen Diagnostik Kognitif

Asesmen Diagnosis Kognitif merupakan asesmen diagnosis yang bisa


dilaksanakan secara rutin, untuk awal ketika guru akan mulai memperkenalkan
sebuah topik pembelajaran baru, di akhir ketika guru sudah selesai menjelaskan
dan membahas sebuah topik tertentu, dan waktu yang lainnya selama semester
(di setiap dua minggu/ bulan/ triwulan/ semester).
Asesmen diagnosis kognitif bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar peserta
didik pada topik sebuah mata pelajaran. Asemsn diagnosis kognitif dapat memuat satu
atau lebih topik mata pelajaran. Misalnya : asesmen diagnosis kognitif pada mata
pelajaran Matematika kelas V SD dapat memuat topik penjumlahan atau pengurangan
saja, atau semua topik pada semua mata pelajaran Matematika.
Asesmen diagnostic kognitif bertujuan mendiagnosis kemampuan dasar siswa dalam topik
sebuah mata pelajaran. Asesmen diagnostic kognitif dapat dilaksanakan secara rutin yang
disebut Asesmen diagnostic berskala, pada awal pembelajaran, akhir setelah guru selesai
menjelaskan dan membahas topik, serta waktu lain
Tahapan Asesmen Diagnostik Kognitif

Persiapan dan Tindak Lanjut


Pelaksanaan
1) Melakukan Pengolahan hasil asesmen
2) Membagi siswa dalam beberapa kelompok
1. Membuat jadwal pelaksanaan asesmen 3) Sebelum memulai topik pembelajaran baru, melakukan penilaian
2. Mengidentifikasi materi asesmen berdasarkan pembelajaran topik yang sudah diajarkan. Bertujuan untuk
menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan rata-rata kemampuan
penyederhanaan kompetensi dasar yang
siswa
disediakan oleh kementerian Pendidikan dan
4) Mengulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif
Kebudayaan (dengan bentuk dan strategi yang variative) sampai siswa mencapai

3. Menyusun pertanyaan sederhana tingkat kompetensi yang diharapkan.


Tahapan Asesmen Diagnostik
Secara Keseluruhan

● Menganalisis kompetensi dasar kelas asesmen


● Mengindetifikasi kompetensi dasar prasyarat
● Menganalisis keterkaitan materi pada kompetensi dasar prasyarat dengan
kompetensi dasar di kelas asesmen
● Menyusun soal
● Menganalisis jawaban siswa
● Interprestasi
● Tindak lanjut
Pengembangan tes
diagnostik
Langkah-langkah pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model pengembangan Plomp (Plomp, 2013). Dalam model pengembangan
Plomp terdiri dari tiga fase pengembangan, yaitu: 1) penelitian awal
(preliminary research), (2)pengembangan produk (prototype phase) dan (3) fase
penilaian (assessment phase).
● Fase pertama pengembangan adalah penelitian awal (preliminary research). Kegiatan
utama yangd ilakukan peneliti adalah studi lapangan, studi literatur, dan analisis temuan.
Hal ini berkaitan dengan menganalisis kebutuhan produk pengembangan tes diagnostik.

● Fase kedua yaitu pengembangan produk (prototype phase), kegiatan yang dilakukan
adalah mendesain kisi-kisi, pengembangan tes diagnostik bentuk uraian, pengembangan
rubrik skor/penilaian, validasi instrumen, danuji coba kelompok kecil.

● Pada fase ketiga yaitu fase penilaian (assessment phase), kegiatan yang dilakukan adalah
melakukan uji coba tes diagnostic.

Anda mungkin juga menyukai