Anda di halaman 1dari 12

MELAKUKAN ASESMEN

AWAL PEMBELAJARAN

WAWAN WIDARTONO YULIANTO.S.Pd.SD


SD NEGERI 1 PLOSOREJO
ASESMEN DIAGNOSIS

Asesmen diagnostik merupakan


penilaian yang digunakan untuk
mengetahui kelemahan dan
kelebihan peserta didik dalam
menguasai materi atau kompetensi
tertentu serta penyebabnya.
Manfaat Asesmen

Asesmen dilakukan untuk mencari


bukti ataupun dasar pertimbangan
tentang ketercapaian tujuan
pembelajaran
Tujuan Asesmen Diagnostik
Untuk mengidentifikasi peserta
1 didik yang sudah paham, belum
paham terhadap materi pelajaran

Untuk memetakan kemampuan


2 dasar peserta didik di kelas
secara tepat
Jenis Asesmen Diagnostik
Asesmen Diaganostik Kognitif
Asesmen Diaganostik Non Kognitif
Asesmen diagnostik kognitif
adalah asesmen yang dapat dilaksanakan secara rutin,
pada awal ketika guru akan memperkenalkan sebuah
topik pembelajaran baru, pada akhir ketika guru sudah
selesai menjelaskan dan
membahas sebuah topik, dan pada waktu lain selama
semester (setiap dua minggu/bulan/semester)

Asesmen diagnostik non kognitif


adalah asesmen yang ditujukan untuk mengukur aspek
psikologi dan kondisi emosional peserta didik
Tujuan Asesmen Diagnostik Tujuan Asesmen
Kognitif Diagnostik Non Kognitif

1. Psikologis dan sosial


emosi
2. Aktivitas belajar di rumah
3. Kondisi keluarga dan
pergaulan peserta didik
4. Gaya belajar, karakter dan
minat peserta didik
Langkah-langkah Asesmen
Diagnostik Non Kognitif
1. Guru harus mempersipakan alat bantu berupa gambar
Persiapan ekspresi emosi
2. Guru membuat daftar pertanyaan kunci, seperti: Apa saj
yang kamu lakukan selama belajar di rumah?
1. Guru memberikan gambar ekspresi emosi kepada anak
Pelaksanaan 2. Guru meminta peserta didik untuk mengekspresikan
perasaan sesuai dengan pertanyaan yang diajukan

1. Mengidentifikan peserta didik yang ekspresinya negatif,


Tindak Lanjut kemudian megajaknya untuk berdiskusi secara personal
2. Menentukan tindak lanjut atau treatment untuk
membantu peserta didik dan mengkomunikasikan
dengan peserta didik serta orang tua jika diperlukan
3. Mengulang pelaksanaan asesmen non diagnstik dalam
pemebalajaran
Langkah-langkah Asesmen Diagnostik Kognitif
1. Menganalisis raport peserta didik tahun sebelumnya
2. Membuat jadwal pelaksanaan Asesmen
3. Mengidentifikasi materi asesmen berdasarkan
Persiapan penyederhanaan kompetensi dasar yang disediakan oleh
kementerian pendidikan dan kebudayaan
4. Menyusun instrumen asesmen mengukur kompetensi
peserta didik. Instrumen asesmen dapat berupa unjuk
kerja, ceklis, dan hasil observasi
5. Menyusun pertanyaan sederhana dengan permulaan
sebagai berikut: 2 soal sesuai dengan materi yang akan
dipelajari

Memberikan pertanyaan - pertanyaan asesmen yang telah


Pelaksanaan disusun kepada semua peserta didik di kelas
Tindak Lanjut
1. Mengolah hasil asesmen yang telah diberikan
2. Membagi peserta didik ke dalam 3 kategori : Paham, paham
sebagian, tidak paham
3. Hitung rata-rata kelas. Jika peserta didik mendapatkan nilairata-
rata kelas, maka mereka akan mengikuti pembelajaran sesuai
fasenya
4. Mengulang proses yang sama di setiap awal pembelajaran untuk
melakukan adaptasi materi pembelajaran sesuai dengan tingkat
kemampuan peserta didik
5. Melaksanakan penilaian pembelajaran topik yang sudah
dipelajari sebelum memulai topik pembelajaran bar
HASIL DIAGNOSTIK

Guru menyesuaikan aktivitas dan materi


belajar di kelas dengan peningkatan
rata-rata semua peserta didik. Dengan
demikian asesmen diagnostik sangat
penting sebelum mengikuti
pembelajaran sehingga akan diketahui
kemampuan dasar peserta didik dalam
sebuah mata pelajaran KESIMPULAN

Ternyata tidak sulit melakukan


asesmen diagnostik, yang guru
butuhkan hanyalah komitmen
untuk memberikan pembelajaran
terbaik untuk peserta didik serta
memiliki pengalaman belajar
yang bermakna

Anda mungkin juga menyukai