NIM : 1701622017
1. Seorang guru mengadakan ulangan harian kepada siswa-siswi setelah beberapa kali
ulangan diperoleh nilai rapor. Pada waktu kenaikan kelas, kepada siswa-siswi
“pandai” diberikan hadiah secara bertingkat menurut urutan prestasinya sedangkan
kepada siswa-siswi yang “tidak naik”, diberi nasihat.
Jawab : Menurut saya mengukur itu dalam hal diatas berkaitan dengan seorang
guru yang dapat memberikan kategori antara siswa yang “pandai” dan siswa
yang “tidak naik”. Sedangkan, makna menilai menurut saya dalam hal tersebut
seberapa efektifnya proses pengajaran yang telah dilakukan
guru di dalam kelas.
b. Dapatkah kita mengategorikan anak “tidak naik” ini sebagai anak “bodoh”?
Beri alasannya
Jawab : Kita tidak dapat mengkategorikan anak “tidak naik” ini sebagai “anak
bodoh” dikarenakan dalam tahapan komponen evaluasi pengajaran ada
beberapa hal, misalkan anak ini kurang memberikan umpan balik pada materi
yang sudah diajarkan dan kurang adanya inovasi serta pengembangan di dalam
mengevaluasi diri siswa. Sehingga siswa tersebut menghasilkan “outcome”
yang menjadikannya mendapatkan pengukuran yang kurang oleh gurunya
serta menyebabkan siswa tersebut tidak naik kelas.
2. Identifikasi alat ukur evaluasi berdasarkan jenis-jenis evaluasi dan bagaimana cara
pembuatan serta pengukurannya
Jawab :
a) Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan
proses belajar mengajar di sekolah agar guru mendapatkan umpan
balik dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Alat ukur evaluasi dan cara mengukurnya :
Daftar tujuan pembelajaran
Guru dapat memberikan pada peserta didik tujuan
pembelajaran seperti RPS. Peserta didik akan mengetahui
tahapan-tahapan pembelajaran apa saja yang akan dilakukannya
selama proses pembelajaran. Sehingga peserta didik dapat
mempersiapkan dirinya untuk memahami materi pembelajaran.
Diskusi awal pembelajaran
Guru dapat memulai kegiatan belajar mengajar dengan
berinteraksi pada peserta didik memberikan pertanyaan yang
berkaitan dengan materi pembelajaran ang telah dipelajari
sebelumnya.
Kuisioner
Guru membagikan kuisioner pada masing-masing peserta didik.
Peserta didik diminta untuk mengisi kuisioner tersebut untuk
mengetahui sudah sampai mana pengetahuan peserta didik
terkait materi pembelajaran yang sedang dipelajari.
b) Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif dilaksanakan untuk mengetahui tingkat kemampuan
peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Hasil dari tes
sumatif dapat dilaporkan kepada orang tua peserta didik dan berguna
untuk penentuan kenaikan kelas.
Alat ukur evaluasi dan cara mengukurnya :
Pembelajaran berkelompok
Guru dapat memberikan tugas presentasi pada masing-masing
kelompok peserta didik. Setelah tugas tersebut selesai guru
dapat memberikan tanggapan terhadap hasil tugas kelompok
peserta didik.
Tugas project
Guru dapat memberikan tugas projek secara
individu/berkelompok pada peserta didik. Tugasnya dapat
berupa studi kasus ataupun menghasilkan suatu produk. Pada
akhir project guru akan memeriksa hasil kerja peserta didik.
d) Evaluasi Normatif
Evaluasi normatif ini berdasarkan nilai sekelompok peserta didik
dalam suatu proses pembelajaran didasarkan pada tingkat penguasaan
di kelompok itu. Artinya pemberian nilai mengacu pada perolehan nilai
di kelompok itu.
Alat ukur evaluasi dan cara mengukurnya :
Penilaian Acuan Norma (PAN)
Penilaian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai
seorang siswa dengan nilai kelompoknya. Jadi dalam hal ini
prestasi seluruh siswa dalam kelas atau kelompok dipakai
sebagai dasar penilaian.
e) Evaluasi Ipsative
Evaluasi ipsative merupakan penilaian yang berdasarkan peserta
diharuskan untuk memilih pilihan satu dengan pilihan lainnya.
Penilaian ipsative tidak memiliki skala pengukuran jawaban
pertanyaan. Penilaian ini bertujuan untuk mengukur kebenaran dan
seberapa diinginkannya suatu pernyataan. Penilaian ipsatif adalah jenis
penilaian dalam pendidikan yang digunakan untuk menentukan
kekuatan, kelemahan, dan pertumbuhan pribadi masing-masing peserta
didik.
Alat ukur evaluasi dan cara mengukurnya :
Penilaian ipsative dapat dihasilkan dengan memanfaatkan penilaian
lainnya. Sebagai contoh, guru dapat memeriksa tes awal yang
diberikan selama fase penilaian diagnostik dan membandingkan
dengan hasil tes pasca yang diberikan selama fase penilaian sumatif
untuk mendapatkan penilaian yang sepenuhnya berbasis angka.
3. Berdasarkan makna penilaian ditinjau dari segi siswa, guru, sekolah, baikkah kiranya
jika guru memberikan ulangan tiap hari? Coba tinjaulah dari berbagai segi tersebut,
apa keuntungan dan kerugiannya!
Jawab :
A) Keuntungan jika guru memberikan ulangan setiap hari
1. Tinjauan dari segi siswa
a) Meningkatkan pemahaman siswa
Ketika pelaksanaan ulangan harian dilakukan setiap hari, maka siswa
diharuskan untuk selalu memahami dan menguasai materi pembelajaran.
Sehingga dapat membantu siswa untuk mengerti dan memahami konsep
materi pembelajaran lebih baik.