PROFESI PENDIDIKAN
SALMAN AL FARIZI
NIM : 6213111005
2022
DAFTAR ISI
SAMPUL …………………………………………………………………..i
RINGKASAN ……………………………………………………………..iii
PENDAHULUAN
Duniapendidikan tak lepas dari yang namanya seorang pendidik yakni guru. Guru
adalah salah satu pekerjaan yang sudah lama dikenal dan tetap akan dibutuhkan,
terutama masyarakat yang sudah semakin maju, yang ditandai dengan sifat
rasional dalam berkarya, mengutamakan efisiensi, menuntut disiplin sosial dan
kemampuan kerjasama atau berorganisasi yang tinggi diantara warganya, setya menuntut
warganya untuk menguasai ilmu dan teknologi untuk dapat meningkatkan hidupnya.
Dengan demikian masyarakat modern semakin merasakan mutlaknya jasa guru. Dalam
kondisi masyarakat modern jelas bahwa orang tua tidak mampu membimbing anak-
anaknya dalam semua persiapan hidupnya. Mereka membutuhkan jasa orang lain untuk
membantu persiapan itu. Dalam masyarakat sendiri menganggap guru adalah warga
yang diinginkan sebagai pemberi inspirasi, penggerak, dan pelatih dalam penguasaan
kecakapan tertentu bagi anak warga agar siap membangun hidup beserta lingkungan
sosialnya.Guru sebagai jabatan dan/atau pekerjaan adalah jenis pekerjaan yang menuntut
setiap orang yang ingin mengerjakannya memiliki keahlian, kecakapan, keterampilan, di
bidang kependidikan dan pembelajaran, yang diperoleh melalui proses pendidikan dan latihan
dalam waktu yang relatif lama (hingga tingkat perguruan tinggi) untuk memberikan
pelayanan yang profesional kepada peserta didik. Pekerjaan ini menuntut pengembannya
menjadi pelayan bagi orang lain dengan mengandalkan ilmu pengetahuan, keterampilan,
sikap, kecakapan di bidang pendidikan dan pembelajaran tersebut dapat dibuktikan melalui
ijazah, sertifikat kependidikan dan keguruan yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan
tenaga kependidikan yang telah teruji keberadaannya.
Guru merupakan salah satu tern yang banyak di pakai untuk menyebut seorang yang
dijadikan panutan. Penggunaan tern ini tidak hanya dipakai dalam dunia pendidikan, tetapi
hampir semua aktifitas yang memerlukan seorang pelatih, pembimbing atau sejenisnya.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, defenisi guru adalah"orang yang pekerjaan,mata
pencaharian atau profesinya mengajar"
1. Guru merupakan sosok yang mengemban tugas mengajar, mendidik dan membimbing.
2. Menurut Henry Adam, seperti yang dikutip A. Malik Fadjar, "guru itu berdampak abadi,ia
tidak pernah tau, dimana pengaruhnya itu berhenti" (A teacher effects etemity, he can never
tell where his influence stops)
3. Untuk jadi guru diperlukan syarat-syarat tertentu, apalagi sebagai guru yang profesional
yang harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu
pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui pendidikan tertentu atau
pendidikan
4. Kunci keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah ada di tangan
guru. Ia mempunyai peranan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan siswanya self
compety, pengetahuan, keterampilan,kecerdasan dan sikap serta pandangan hidup siswa
5. Keberadaan guru sebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan sangat
mempengaruhi hasil proses belajar mengajar di sekolah. Keberadaannya memiliki relasi yang
sangat dekat dengan peserta didiknya. Relasi antara guru dan peserta didik, adalah relasi
kewirausahaan. Relasi kewibawaan bukan menimbulkan rasa takut pada peserta didik, akan
tetapi relasi yang membutuhkan kesadaran pribadi untuk belajar.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
B.Subject Survey
Subjek penelitian dalam mengamati kompetensi guru yakni guru dan siswa.
Siswa digunakan sebagai subjek penelitian untuk memastikan kompetensi seorang
guru yang mereka ketahui.
1.Angket
Teknik pertama diberikan angket kepada 2 sampel guru berisi pernyataan atau
pertanyaan bahkan situasi yang akan mereka jawab dengan 3 pilihan jawaban. Masing-
masing sampel akan menjawab angket tersebut sesuai pengalaman mereka dimana
terdapat aspek kompetensi guru yakni kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian,
dan sosial.
2.Wawancara
PEMBAHASAN
1. Kompetensi Pedagogik
Guru MY: Kompetensi pada guru MY menunjukkan persentase 100%, hal ini
menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi pedagogik sangat baik,
sejalan pada wawancara yang telah dilakukan. Melalui angket siswa
menunjukkan kompetensi pedagogik guru MY tidak selalu melakukan apa
yang seharusnya dilakukan pada kompetensi pedagogik dengan skala sering.
Guru DA: Kompetensi pada guru DA menunjukkan persentase 100%, hal ini
menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi pedagogik sangat baik,
sejalan pada wawancara yang telah dilakukan. Melalui angket siswa
menunjukkan kompetensi pedagogik guru DA cukup baik dimata mereka
dengan alasan penguasaan guru DA dalam maupun luar kelas sangat baik.
2. Kompetensi kepribadian
Guru MY: Kompetensi pada guru MY menunjukkan persentase 100%, hal ini
menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi kepribadian sangat
baik, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan. Melalui angket siswa
menunjukkan kompetensi kepribadian guru MY yang cukup baik dengan
skala sering.
Guru DA: Kompetensi pada guru DA menunjukkan persentase 100%, hal ini
menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi kepribadian sangat
baik, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan didapati guru DA
menyatakan, misalnya ketika seorang siswa melakukan sesuatu yang buruk
atau melanggar peraturan sekolah maka guru DA mengatakan dan
langsung menindak lanjutin dengan memberikan masukan berupa kata-kata
“anak-anak lihat saya, saya selalu berpakaian rapi, saya datang tepat
waktu, dan saya selalu memberikan contoh yang baik”. Melalui angket siswa
menunjukkan kompetensi kepribadian guru DA sangat baik dimata mereka
dengan alasan guru DA dapat memberikan contoh teladan yang baik,
3. Kompetensi Propesional
Guru MY: Kompetensi pada guru MY menunjukkan persentase 100%, hal ini
menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi kepribadian sangat
baik, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan, misalnya ketika topic
pelajaran masuk ke music, guru MY memulai dengan nyanyian dan
menggunakan media suling serta menyuruh siswa untuk bernyanyi lagu-lagu
daerah hanya dengan tangga nada saja. Melalui angket siswa menunjukkan
kompetensi proseional guru MY yang sangat baikdengan skala selalu.
Guru DA: Kompetensi profesinal pada guru DA menunjukkan persentase 100%, hal ini
menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi profeional sangat baik,
sejalan pada wawancara yang telah dilakukan didapati guru DA menyatakan,
saya mengetahui kode etik guru tetapi saya tidak hafal. Dan melalui
angket siswa menunjukkan kompetensi kepribadian guru DA sangat baik
dimata mereka dengan alasan guru DA dapat menguasai materi dengan baik
4. Kompetensi Sosial
Guru MY: Kompetensi social pada guru MY menunjukkan persentase 91.6%, hal ini
menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi kepribadian sangat
baik, sejalan pada wawancara yang telah dilakukan dinyatakan bahwa guru
MY selalu berkomunikasi dengan baik dan guru MY kadang-kadang
melakukan pertemuan dengan orag tua siswa, misalnya 3 bulan sekali atau 6
bulan sekali menceritakan pemahaman siswa yang lambat. Melalui angket
siswa menunjukkan kompetensi sosial guru MY yang sangat baik dengan
skala selalu.
Guru DA: Kompetensi sosial pada guru DA menunjukkan persentase 91.67%, hal ini
menggambarkan bahwa guru ini memiliki kompetensi sosial sangat baik,
sejalan pada wawancara yang telah dilakukan didapati guru DA menyatakan,
“hanya beberapa bulan sekali saya melakukan pertemuan dengan orang tua
siswa”. Dan melalui angket siswa menunjukkan kompetensi sosial guru DA
sangat baik dimata mereka dengan alasan guru DA yang sangat dekat dengan
siswanya.
BAB V
Kesimpulan
Saran
Francisca, Leonid dan Clara. 2016. Kompetensi Guru Pada Pendidikan Karakter Berdasarkan
Komponen Pembentukan Karakter Di Sebuah Lembaga Pendidikan Non Formal. Jurnal
Permerdayaan Masyarakat3 (1) pp 90-100
Email : salman190603@gmail.com
NO Hp : 081370324091
Berat Badan : 68 kg