Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PROFESI KEGURUAN

O
L
E
H

NAMA : RIFO HOWERD WAROUW


NIM : 18205040
KELAS : PTM (02) / SEMESTER 6

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang MAHA ESA yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul KOMPETENSI
GURU DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF II ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mner
Denny Darly Maukar pada mata kuliah profesi keguruan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang profesi keguruan itu sendiri bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya pengucapkan terimakasi kepada bapak dosen yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................5
1.1 Latar belakang.............................................................................................................5
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................6
1.3 Tujuan penulisan.........................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................7
2.1.1 Kompetensi dalam membangun kekuatan siswa..................................................7
2.1.2 Kompetensi penunjang.........................................................................................8
2.1.3 Perbandingan kompetensi dengan negara lain...................................................11
BAB III PENUTUP.............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Keguruan merupakan jabatan profesional karena pelaksaaannya menuntut keahlian tertentu
melalui pendidikan formal yang khusus, serta tanggung jawab dari para
pelaksanaanya.Suatu profesi merupakan posisi yang dipegang oleh orang-orang yang
mempunyai dasarpengetahuaan dan ketrampilan dan sikap khusus tertentu dan dapat
pengakuan dari masyarakat sebagai suatau keahlian.
Pekerjaan keguruaan tidak dapat lepas dari nilai-nilai yang berlaku.Atas dasar nilai yang di
anut oleh guru,peserta didik, (siswa), dan masyarakat, maka kegiatan layanan pendidikan
yang di belikan oleh guru dapat berlangsung dengan arah jelas dan atas keputusan-keputusan
yang berlandasankasn nilai-nilai.Para guru berfikir dan bertindak atas niali-nilai, etika pribadi
dan profesional, dan prosedur illegal.Dalam hubungan inilah para guru seharusnya memahami
dasar-dasar kode etik guru sebagai landasan etika, moral, dalam melaksanakan tugasnya.
Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan formal
pada umumnya karena bagi siswa dijadiakan tokoh teladan bahkan menjadi indentifikasi
diri,Diseklah guru merupakan unsur yang sangat mempengaruhi tercapainnya tujuan
pendidikan selain unsur murid, dan fasilitas lainnya.Keberhasialan penyelenggaraan
pendidikan sangat di tentukan oleh kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya
dalam kegiatan belajar mengajar.
          Namun demikian, posisi strategis guru untuk meningktkan mutu hasil pendidikan
sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesional guru dan mutu kinerjannya.Kode etik guru
merupakan tatanan yang menjadi pedoman dalam menjalnkan tugas dan akatifitas suatu
profesi.Pola tatann itu seharusnnya di ikuti dan di taati oleh setiap orang yang menjalankan
profesi tersebut.
1.2 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah untuk di tuntaskan dan sekaligus di pelajari adalah sebagai
berikut :

 KOMPETENSI DALAM MEMBANGUN KEKUATAN SISWA


 KOMPETENSI PENUNJANG
 PERBANDINGAN KOMPETENSI DENGAN NEGARA LAIN
1.3 Tujuan penulisan
Tujuan dalam rumusan masalah di atas agar supaya kita dapat mengetahui
 KOMPETENSI DALAM MEMBANGUN KEKUATAN SISWA
 KOMPETENSI PENUNJANG
 PERBANDINGAN KOMPETENSI DENGAN NEGARA LAIN
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.1 Kompetensi Dalam Membangun Kekuatan Siswa

 Kepercayaan Diri merupakan keyakinan seseorg akan kemampuan yg dimiliki utk


menampilkan secara baik dihadapan org lain.
 Apakah Tingkat Kepercayaan Diri Seorg Siswa Itu Bakat, Kecerdasan, Ataupun
Kualitas Mental? Banyak bukti yg menunjukkan, bhw kepercayaan diri siswa itu bukan
bakat (dlm arti keunikan khusus yg berbeda antara satu dgn yg lain), melainkan sebuah
kuali-tas mental (pencapaian yg dihasilkan dari proses pendidikan atau pemberdayaan).
Artinya semua siswa bisa dilatih dan dididik utk menjadi lebih percaya diri sesuai dgn
keadaannya.
 Kenapa Perlu Melatih Percaya Diri? Secara umum siswa yg mempunyai rasa perca-ya
diri cenderung berhasil meraih kesuksesan dibanding dgn siswa yg kepercayaan dirinya
rendah. Hal tsb terkait dgn beberapa hal berikut:
1. Rasa percaya diri siswa akan terkait dengan pilihan sikap mentalnya terhadap
tugas atau tantangan yang dihadapi .
2. Rasa percaya diri siswa akan terkait dengan persepsi yang terbangun di dalam diri
siswa saat menghadapi tugas atau tantangan.
3. Rasa percaya diri siswa itu akan terkait dengan gejala psikologis locus of control.
Siswa yang percaya diri bagus akan memunculkan sebanyak mungkin
pemahaman yang kuat bahwa nasib dirinya lebih banyak ditentukan oleh
pilihannya atau mmeletakkan locus of control ke dalam dirinya.

Beberapa Fenomena Pembelajaran yang kurang mendukung dalam membangun


kepercayaan diri siswa
Antara lain:
a) Terlalu sering memberikan label negative atau minor pada siswa
b) Terlalu sering memotong proses eksplorasi dan pengalaman yang dilakukan siswa dengan
terlalu banyak atau terlalu cepat mengeluarkan larangan “jangan”.
c) Mengadakan perbandingan negative.
d) Terlalu mengabaikan prestasi siswa.
e) Memberikan ancaman dan menciptakan rasa takut.
 Menurut Pakar Psikologi dari Standford University bernama Bandura (1974), dia
menemukan empat sumber yg bisa guru manfaatkan utk memuupuk rasa percaya diri
siswa, yaitu:
1. Pengalaman hidup
Pengalaman, menurut Bandura menempati urutan teratas dlm hal memperbaiki
tingkat kepercayaan diri. Utk memupuk percaya rasa diri seorg guru perlu mem-
bantu siswa utk menciptakan sebanyak mungkin pengalaman sukses, dari hal yg
kecil-2 sampai dgn hal yg besar-2 dan monumental. Misalnya siswa berkata bhw
tdk ada siswa yg dpt menyelesiakan PR gurunya. Pd hal menurut gurunya siwa
pasti bisa. Utk mengatasi ini guru perlu mendampingi proses yg dilakukan siswa
sampai ada bukti bhw siswa memang bisa.
2. Contoh atau Model
Guru bisa memberikan contoh kpd semua siswa, ttg keberhasilan kakak kls atau
adik kls mereka dlm mencapai keberhasilan belejar mereka. Bisa pula dgn
menga-takan bhw saya setelah melalui kerja keras dan sungguh-2 akhir-nya dpt
juga saya menyelesaikan masalah yg saya hadapi. Maksudnya bhw segala
sesuatu tdk selalu mudah utk menyelesaikannya.
3. Persuasi Sosial
Yaitu komentar positif atau pengekuan dari guru di kls akan semakin memu-puk
kepercayaan diri utk siswa. Umumnya lingkunagn di luar kls banyak mem-
berikan komentar negatif: “ayo coba lagi” saya tahu kamu pasti bisa menger-
jakan soal itu”. Tujuan dari ungkapan tsb adlh untuk menciptakan motivasi positif
bagi siswa.

4. Faktor Psikologis
Siswa yg jiwanya sedang dalam kondisi baik, nyaman dgn pakaian yg dipakai,
nyaman dgn penampilannya, nyaman dgn guru yg mendukungnya, akan lebih
mudah membangun rasa percaya diri ketimbang dgn siswa yg jiwanya sedang
gelisah karena banyak memikirkan kesulitan yg sedang ia hadapi. Misalnya
maslah pakaian, uang jajan, model rambul, maslah teman dll.

Langkah-langkah Memahami Motivasi yang bias Dilakukan Guru Dalam Pembelajaran


a. Mengenal pasti tkt kecerdasan para siswa;
b. Melaksanakan teknik memotivasi siswa;
c. Merumuskan tujuan belajar dan mengaitkan tujuan itu dgn keperluan dan minat siswa;
d. Menerapkan kemahiran bertanya kepada siswa;
e. Melaksanakan rencana pengajaran secara sistematik-pedagogik;
f. Melaksanakan penilaian diagnostik, dan tingdakan kelas;
g. Melaksanakan komunikasi interpersonal;
USAHA MEMOTIVASI SISWA ADALAH:
1. Suatu proses membimbing siswa utk memasuki pelbagai pengetahuan dlm proses belajar
yg sedang berlangsung;
2. Proses menimbulkan semangat dan keaktifan pada diri siswa sehingga dia benar-2
bersedia utk belajar; dan
3. Proses yg menyebabkn perhatatian siswa bisa tertumpu kpd satu arah atau tujuan pd suatu
waktu, yaitu tujuan belajar.

Membangun Komunikasi dan Empati


 Guru dan siswa merupakan bagian dari sistem pendidikan yg membutuhkan tingkat
komunikasi yg baik. Oleh sebab itu dlm menjalin komunikasi guru perlu memiliki soft
skill yg dpt menghindarkannya dari kemungkinan terjadinya miscommunica-tion atau
mis undastanding sbg titik pangkal persoalan pembelajaran.
 Dgn memiliki rasa empati, kesenjangan komunikasi dan tolerasni bisa teratasi. Se-org
guru dikatakan berempati bila ia dpt memiliki dan memahami pikiran, perasa-an, reaksi,
perkembangan dan motivasi siswanya.
 Ketika seorg guru berempati terhdp apa yg dirasakan siswanya, dipastikan dia mampu
menyelami apa yg diinginkan dan dirasakan siswanya satu persatu. Selain itu guru juga
akan dpt membaca dan mengikuti arah siswa bergerak utk kemudian mengendalikannya
sesuai arah yg dituju manakala terjadi penyimpangan.
 Guru yg memiliki empati yg medalam berarti dia tlh memiliki soft skill dlm dirinya.
Perilakunyapun akan mencerminkan kematangan dlm bertindak. Misalnya dlm
menjatuhkan huukuman/sanksi kpd murid yg telah berbuat salah, dia tdk akan mengalami
kesulitan karena dia tlh memiliki seni tersendiri utk melakukannya seca-ra baik. Hingga
hukuman/sanksi dijatuhkan guru tdklah dirasakan sbg hukuman, melainkan dianggap
siswa sbg pemicu semangat belajar, atas penyimpangan yg telah dilakukan siswa
bersangkutan.

Faktor Pendukung dan Penghambat Untuk Merealisasikan Kecerdasan Siswa


1. AKSES KE SUMBER DAYA. Apabila keluarga tdk mampu menyediakan piano atau
alat musik lainnya, maka kecerdasan musik siswa tdk akan berkembang.
2. FAKTOR HISTORIS KULTURAL: apabila siswa memiliki kecenderungan atau tertarik
pd pelajaran matematika, maka kemungkinan kecerdasan matematika/logis akan
berkembang;
3. FAKTOR GEOGRAFIS: apabila siswa dibesarkan di lingkungan pertanian maka dia
akan memiliki kesempatan utk mengembangkan kecerdasan naturalis atau
Kines-tetis/Jasmani dibandingkan dgn siswa yg tinggal di perkotaan atau lingkungan
industri.
4. FAKTOR KELUARGA: Apabila siswa memiliki kecenderungan utk menjadi pemusik,
seniman, lantas dipaksaakan oleh org tua utk menjadi ahli hukum, maka akan
mendorong perkembangan kecerdasan linguistiknya, tetapi akan menghambat kemajuan
kecerdasan spasial siswa tsb.

2.1.2 Kompetensi Penunjang

1. KEAHLIAN MENULIS
Kemampuan menuangkan gagasan dlm bentuk tulisan merupakan representasi dari
kualitas intelektual dari seorg guru. Guru yg pandai menulis dan menuangkan ga-
gasannya dlm bentuk karya tulis dpt dipastikan bhw ia banyak membaca, berdisku-si,
serta melakukan pengamatan terhadap lingkungan sekitarnya. Karena sulit bagi guru utk
memiliki gagasan-2 tertulis segar dan otentik apabila ia tdk melakukan usaha-2 eksplorasi
ilmiahnya secara serius.
Bagi guru keterampilan menulis merupakan keahlian yg tdk dpt dipisahkan dari tu-gas
pokoknya sbg pendidik. Tuntutan bhw ia harus selalu meningkatkan pengeta-huan dan
keterampilannya, diperkuat oleh adanya perhitungan angka kredit poin utk kenaikan
jabatannya, membuatnya harus selalu mampu dan rajin menulis.
Beberapa indikator yg dpt menunjukka tingkat kreatifitas menulis di kalangan guru dpt
dilacak dari jumlah dan jenis karya tulis ilmiah yg pernah ditulisnya. Dan lebih terpercaya
lagi, kalau tulisan itu pernah dipublikasikan dlm jurnal terakreditasi, pd media massa, atau
media elektronik.

2. KEAHLIAN MENELITI
Tugas dan kewajiban guru selain sbg pendidik juga sbg peneliti. Penelitian yg
dikembangkan diupayakan utk memperbaiki pembelajaran, meneliti model-2
pembelajaran, meneliti kemajuan belajar siswa dll.
Penelitian yg dilakukan guru tdk terpisah dari keperluan oengembangan profesinya sbg
pendidik. Sehingga menuntut adanya peran ganda, di mana selain ia mampu melakukan
penelitian yg terpercaya, ia juga harus mampu memanfaatkan hasil penelitiannya utk
pembelajaran siswanya di kelas.
Cara yg paling ideal dan sesuai dgn tuntutan penelitian itu adlh penelitian tindakan kelas
(PTK) atau action research yg terpadu dgn proses pembelajaran yg biasa ia lakukan
sehari-2. dgn demikian guru dpt mengumpulkan data dan menganalisisnya dgn cermat,
sehingga asumsi keefektifan atau kekurang efektifan proses pembelajaran dpt dikaji secara
valid.
Penelitian seperti itulah yg dilakukan oleh sebagian besar guru, hingga proses
pembelajaran yg dilakukan di sekolah akan semakin tinggi mutunya.

3. KEAHLIAN DALAM BERBAHASA ASING


 Keahlian berbahasa asing sebenarnya berlaku sbg prasyarat yg harus dimiliki oleh setiap
guru. Keahlian ini cukup berpengaruh terhdp kemampuan guru dlm mengakses informasi
yg secara langsung yg ditulis dlm bhs asing, baik yg ada dlm buku-2 perpustakaan
mamupun yg ada di media elektronik lainnya.
 Dlm lingkup kepentingan penguasaan bhs di lingkungan sekolah, penguasaan bhs Inggris
merupakan kebutuhan yg tdk dpt ditawar-2 lagi. Idealnya guru menguasai secara fasih
bhs tersebut.
 Ada dya kendala yg akan dihadapi guru yg tdk memiliki kemampuan berbhs Inggris:
1. Guru akan kesulitan dlm menggunakan sumber bacaan yg ditulis dlm bhs tsb, sehingga
rujukan-2 yg dipakainyapun akan terbatas pd hasil terjemahan-2 yg belum tentu tepat
dgn konteks isi dlm buku tsb.
2. Guru akan mengalami kesulitan andaikata ada kesempatan utk melanjutkan studi yg
menggunakan standar persyaratannya dlm dua bhs atau salah satu diantaranya . Pd hal
jika guru ybs mahirdan menguasai bhs asing tsb, guru akan memiliki kesempatan yg
cukup luas dlm menggunakan informasi dan fasilitas kemudahan yg tersedia.

STRATEGI YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH KEPALA SEKOLAH DAN GURU


KELAS DALAM MEMBANGKITKAN MMINAT BACA SISWA
1. Guru kls dan kepala sekolah harus mempunyai kontribusi dan komitmen yg tinggi thdp
perpustakaan sekolah. Hal ini dikarenakan keberadaan perpustakaan menjadi penting utk
memperlihatkan kpd siswa akan kepedulian sekolah terhdp minat baca siswa.
2. Membuat program minat baca yg sudah diintegrasikan dgn kurikulum pembelaja-ran.
Misalnya setiap bulan/minggu siswa diwajibkan membaca buku apa saja yg dia sukai.
(komiik, nopel, dongeng, dll), kemudian pd tgl tertentu, mintalah siswa meng-umpulkan
laporan ttg buku yg tlh ia baca, yg meliputi: judul, pengarang, alasan me-milih buku-2
tsb, inti cerita, pesan moral yg disampaikan dlm buku tsb, dll.
3. Guru kls membentuk kelompok diskusi siswa dlm beberapa kelompok kecil. Hasil
bacaan mereka dilaporkan kpd guru atau diberikan kpd teman-2 kelompok lainnya.
4. Pihak sekolah harus menciptakan kerja sama yg baik dgn pihak org tua siswa. Terutama
dlm mensosialisasikan program gemar membaca, sehingga semua pihak benar-2 ikut
mendorong dan memotivasi siswa agar rajin
5. membaca buku.
6. Mengadakan lomba perpustakaan seperti membuat karya tulis, majalah dinding, dll,
sehingga terkesan perpustakaan lebih menyenangkan, hingga dpt menyalurkan bakat-
bakat dan kreatifitas siswa dgn baik.
7. Memberikan penghargaan terhdp siswa yg rajin membaca, dgn tujuan agar mereka lebih
aktif utk berlomba-lomba dlm membaca buku.

2.1.3 Perbandingan Kompetensi Dengan Negara Lain

Sebagai pebandingan berikut ini di kemukakan Kompetensi Guru dirumuskan untuk guru di
negara Amereka Serikat. Kompetensi yg harus dimiliki guru-2 di AS diru-muskan dlm
“National Board for profesional teaching skill “(2002), yg mensyarat-kan adanya berbagai
standar utk diikuti, yaitu:

NO. JENIS KOMPETENSI GURU URAIAN KOMPETENSI MENCAKUP


Teacher are commited to Yaitu pemahaman guru ttg peserta didik, yg
student and their learning. mencakup:
a. Penghargaan guru terhdp perbedaan
individual siswa.
b. Pemahaman guru ttg perkembangan belajar
siswa.
c. Perlakuan guru terhdp semua siswa secara
adil. Dan
d. Misi guru dlm meperluas cakrawala berpikir
siswa.

Teacher know the subjects they Yaitu pengetahuan ttg bahan ajar dan bagaimana
teach and how to teach those cara mengajarkannya, yg meliputi:
subbjects to students. a. Apresiasi guru ttg pemahaman materi mata
pelaja-ran utk dikreasikan, disusun dan dihu-
bungkan dgn mata pelajaran lainnya.
b. Kemampuan guru tuk menyempaikan materi
pelaja-ran.
c. Mengembangkan usaha utk memperoleh
pengeta-huan dgn berbagai cara.

Teachers are responsible for Yaitu pengelolaan pembelajaran mencakup:


managing and monitoring a. Penggunaan berbagai metode dlm
student learning. pencapaian tuju-an pembelajaran;
b. Menyusun proses pembelajaran dlm
berbagai set-ting kelompok , kemampuan utk
memberikan ganja-ran atas keberhasilan
siswa.
c. Menilai kemajuan siswa secara teratur, dan
d. Kesadaran akan tujuan utama pembelajaran.

Teacher a members of learning Yang mencakup:


comminicaties . a. Guru memberikan kontribusi terhadap
efektifitas sekolah melalui kolaborasi dgn
kalangan profesio-nal lainnya.
b. Guru bekerja sama dgn org tua/wali siswa;
c. Guru dpt mengambil manfaat dari berbagai
sumber daya masyarakat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Keguruan merupakan jabatan profesional karena pelaksaaannya menuntut keahlian


tertentu melalui pendidikan formal yang khusus, serta tanggung jawab dari para
pelaksanaanya.Suatu profesi merupakan posisi yang dipegang oleh orang-orang yang
mempunyai dasarpengetahuaan dan ketrampilan dan sikap khusus tertentu dan dapat
pengakuan dari masyarakat sebagai suatau keahlian.
Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan formal
pada umumnya karena bagi siswa dijadiakan tokoh teladan bahkan menjadi indentifikasi
diri,Diseklah guru merupakan unsur yang sangat mempengaruhi tercapainnya tujuan
pendidikan selain unsur murid, dan fasilitas lainnya.Keberhasialan penyelenggaraan
pendidikan sangat di tentukan oleh kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya
dalam kegiatan belajar mengajar.

B. Saran

Dalam Makalah ini masih banyak kekurangan tetapi semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua dan digunakan sebaik-baiknya. Jika terdapat kesalahan dalam
penulisan makalah ini, saya mohon maaf. Jika ada kritik dan saran yang membangun
kami terima agar memperbaiki makalah-makalah berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai