Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERKEMBANGAN SISWA SEBAGAI SUBJEK BELAJAR

“Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran”

Dosen Pengampu :

Dyah Ayu Puspitaningrum, S.E., M.Si.

Disusun oleh :

Kelompok 10

Larasati Nurisa Priyatno 200210204035


Ryan Tammi Maninggih 200210204176
Wira Bagus Pratama 200210204125

Kelas B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat serta
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah
yang berjudul “Perkembangan Siswa Sebagai Subjek Belajar” dengan sebaik-
baiknya. Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Strategi
Pembelajaran di Program Studi Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Jember.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Ibu
Dyah Ayu Puspitaningrum,S.E.,M.SI selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi
Pembelajaran. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan kepada Kami terkait materi dalam makalah ini. Tak lupa kami
ucapkan terimakasih juga kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
proses penyusunan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menjadi wawasan, khususnya
untuk mahasiswa Program Studi Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Jember. Apabila makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
maupun kesalahan, saran dan kritikan saya terima agar makalah ini dapat kami
susun dengan lebih baik lagi di waktu mendatang, terima kasih.

Lumajang, 3 Nopember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3

A. Definisi Perkembangan Peserta Didik........................................................3


2.1 Definisi Perkembangan Menurut KBBI...................................................4
2.2 Definisi Perkembangan Menurut Beberapa Ahli......................................4

B. Perkembangan Siswa Sebagai Subjek Belajar...........................................5


2.3 Peserta Didik Sebagai Makhluk yang Unik..............................................5
2.4 Bentuk Perkembangan Siswa....................................................................6

C. Penerapan Setiap Aspek Perkembangan Dalam Proses Pembelajaran. .8


2.5 Melatih Kemampuan dan Pengembangan Fisik......................................8
2.6 Pembelajaran Pengembangan Aspek Kognitif........................................8
2.7 Pendidikan Moral Siswa..........................................................................9
BAB III PENUTUP............................................................................................11

3.1 Kesimpulan..................................................................................................11
3.2 Saran............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi


manusia. Dengan pendidikan manusia bisa mendapatkan ilmu
pengetahuan. Pendidikan di era modern ini menjadi urgensi
penting yang wajib dilaksanakan oleh semua orang. Mengingat
pendidikan merupakan bekal utama penentu masa depan setiap
orang. Di era milenial ini nilai seseorang ditentukan berdasarkan
pendidikan yang ditempuhnya. Semakin bagus tingkatan
pendidikan orang tersebut maka semakin baik pula pandangan
masyarakat akan dirinya begitu pula sebaliknya.

Pendidikan dapat dilakukan dengan memberikan


pembelajaran pada peserta didik. Pembelajaran merupakan suatu
proses kegiatan pemberian materi pendidikan, pengajaran dan
pelatihan kepada peserta didik yang bertujuan memenuhi dan
mencapai tujuan pembelajaran serta mengetahui dan mengevaluasi
hasil belajar peserta didik. Dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran diperlukan pula sumber belajar. Sumber belajar
merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan oleh guru dan
peserta didik seagai bahan dan sumber pembelajaran. Sumber
belajar tidak hanya berupa buku atau modul saja. Sumber belajar
dapat berupa segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitar peserta
didik termasuk sikap dan perilaku serta perkembangan peserta
didik itu sendiri dapat dijadikan sumber belajar. Dengan adanya
pembelajaran yang disertai sumber belajar yang jelas, guru dapat
mengetahui batas kemampuan peserta didik serta bagaimana
perkembangannya.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud perkembangan peserta didik?
2. Bagaimanakah perkembangan belajar peserta didik dapat
menjadi subjek belajar?
3. Bagaimana penerapan setiap aspek perkembangan dalam proses
pembelajaran?

C. Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud perkembangan peserta didik.
2. Memahami perkembangan belajar peserta didik dapat menjadi
subjek belajar.
3. Mengetahui penerapan setiap aspek perkembangan dalam
proses pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Perkembangan Peserta Didik

Pendidikan merupakan unsur penting dalam kehidupan


setiap orang. Melalui pendidikan seseorang dapat memperoleh
ilmu pengetahuan beserta pengembangan dirinya untuk menjadi
bekal dalam menghadapi masa-masa yang akan datang. Selain itu,
pendidikan merupakan tolak ukur penilaian manusia terhadap suatu
individu. Semakin baik dan tinggi pendidikan yang ditempuh
individu maka semakin baik pandangan masyarakat terhadapnya,
begitupun sebaliknya. Pendidikan dapat dilakukan melalui suatu
proses pembelajaran.

Pembelajaran merupakan suatu proses dimana individu


akan ditempa, dididik, serta dilatih baik fisik, mental dan
ketajaman berfikir serta keterampilannya dalam sebuah pendidikan.
Jadi pendidikan merupakan suatu proses individu dalam
mengembangkan kemampuan dirinya baik dari segi fisik, mental,
keterampilan dan pikiran. Menurut Ki Hajar Dewantara,
pendidikan merupakan proses menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada diri anak-anak peserta didik agar mereka sebagai
manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya. Individu yang mengalami proses
pembelajaran atau pendidikan disebut peserta didik.

Peserta didik merupakan individu yang sedang mengalami


proses pendidikan. Tujuan dari peserta didik melakukan
pendidikan ini adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran dan
mengembangkan potensi serta kemampuan peserta didik. Dalam
proses pendidikan, peserta didik akan diberikan pengajaran,

3
4

pembimbingan sikap, penilaian serta evaluasi oleh guru guna


mengetahui perkembangan diri peserta didik. Namun,
perkembangan seseorang sebenarnya sudah berjalan mulai saat
lahir individu hingga akhir hayatnya. Perkembangan adalah proses
perubahan individu secara dinamis menuju kesempurnaan secara
terus menerus sejak lahir hingga akhir hayatnya. Perkembangan ini
bersifat perubahan yang positif.

3.1 Definisi Perkembangan Menurut KBBI


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
Perkembangan merupakan kata yang berasal dari kata
benda atau nomina yaitu kembang, yang berarti bunga atau
mekar. Kemudian jika diberi awalan (ber-) maka menjadi
berkembang yang artinya mekar terbuka, menjadi besar,
atau menjadi sempurna. Sedangkan perkembangan sendiri
merupakan kata dasar kembang yang memiliki awalan (per)
dan akhiran (-an). Arti perkembangan ini dalam KBBI yaitu
perihal berkembang. Maksudnya adalah, suatu proses dari
kuncup menjadi mekar, dari kecil menjadi besar, serta dari
yang belum sempurna menuju suatu kesempurnaan.
Perkembangan ini merupakan suatu proses perubahan yang
cenderung mengarah pada hal-hal yang positif.
3.2 Definisi Perkembangan Menurut Beberapa Ahli
Beberapa ahli mendefinisikan perkembangan sebagai
berikut:
a) Menurut Kasiram (1983:23), perkembangan
mengandung makna adanya pemunculan sifat-sifat yang
baru, yang berbeda dari sifat sebelumnya, mengandung
arti bahwa perkembangan merupakan perubahan sikap
individu menuju kesempurnaan yang merupakan
penyempurnaan dari sifat-sifat sebelumnya.
5

b) Menurut Santrok dan Yussen (1992), perkembangan


merupakan pola perkembangan individu yang berawal
pada konsepsi dan berlanjut sepanjang hayat bersifat
involusi. Dengan demikian perkembangan berlangsung
dari proses terbentuknya individu mulai dari
bertemunya sperma dengan sel telur hingga akhir hayat
yang bersifat timbul adanya perubahan dalam diri
individu.

Berdasarkan beberapa definisi terkait perkembangan


tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan peserta
didik merupakan suatu proses terjadinya perubahan sifat dari awal
terciptanya hingga akhir hayat individu peserta didik menuju
kesempurnaan yang merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat
individu peserta didik sebelumnya.

B. Perkembangan Siswa Sebagai Subjek Belajar


Manusia merupakan faktor penting dalam dunia
pendidikan, karenanya sering ditempatkan sebagai subyek
pendidikan seperti guru, dosen, dan peserta didik. Dalam hal ini,
jika guru berperan sebagai subyek belajar maka peserta didik pun
demikian. Peserta didik dikatakan subjek belajar karena merupakan
manusia yang dinamis yang memiliki daya cipta juga dapat
mengalami perkembangan. Peserta didik sebagai subjek harus
diberikan kesempatan yang luas untuk mengemukakan ide,
kreatifitas, keterampilan, serta berinteraksi dengan lingkungan
untuk mendapatkan pengalaman belajar yang baru. Jadi, siswa
sebagai subjek belajar merupakan pelaku utama pada prosesnya
dalam mencari pengalaman belajar yang baru.
3.3 Peserta Didik Sebagai Makhluk yang Unik
Salah satu tujuan pendidikan di sekolah adalah untuk
menyiapkan peserta didik agar mampu terjun di kehidupan
6

bermasyarakat. Dengan kata lain, pendidikan di sekolah bertujuan


untuk menyiapkan dan mengembangkan peserta didik sebagai
manusia yang mampu menghadapi permasalahan di lingkungan
masyarakat yang selalu berubah. Pada individu peserta didik,
sebagai manusia memiliki sebuah keunikan tersendiri yaitu:
 Manusia berbeda dengan makhluk lain, yang
membedakannya ialah manusia diberikan akal sehat dan
pikiran yang membuat manusia lebih sempurna dari
makhluk lain
 Secara fisiologis maupun psikologis, manusia merupakan
makhluk yang statis tetapi juga dinamis. Manusia selalu
mengalami perkembangan dan perubahan.
 Setiap perkembangan pada manusia memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. Dibalik ketidaksempurnaan manusia
memiliki potensi yang sangat besar yang tidak dimiliki
orang lain atau makhluk lain.

3.4 Bentuk Perkembangan Siswa


Dalam suatu proses pembelajaran, terdapat 3 bentuk
perkembangan yang terjadi pada setiap siswa sebagai subjek atau
pelaku dalam kegiatan pembelajaran, yaitu perkembangan motorik,
perkembangan kognitif dan perkembangan sosial moral.
 Perkembangan motorik, yaitu perkembangan yang
berkaitan dengan berubahnya atau berkembangnya
kemampuan fisik (motor skills) pada siswa dalam
melaksanakan proses pendidikan.
 Perkembangan kognitif, yaitu perkembangan yang
berkaitan dengan kemampuan intelektual siswa atau
perkembangan kemampuan berpikir siswa pada saat atau
setelah melakukan proses pembelajaran dalam pendidikan.
 Perkembangan sosial dan moral, yaitu perkembangan yang
berkaitan dengan proses perubahan cara setiap individu
7

dalam berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain


baik secara indiividu maupun berkelompok.
Praktik nyata pendidikan di sekolah yang menempatkan
siswa sebagai subjek dalam suatu proses pembelajaran dapat kita
ketahui melalui kegiatan di laboratorium atau di kelas. Di kelas
dalam memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru, siswa
harus mampu memecahkan persoalan-persoalan yang berupa
konsep, pengertian, prinsip serta mampu aktif dalam berdiskusi dan
tanya jawab pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini
merupakan bukti bahwa siswa mampu berkembang melalui
pembelajaran di kelas sebagai subjek belajar dan bukan sebagai
objek.
Demikian pula dengan kegiatan pembelajaran di ruang
laboratorium. Kegiatan di laboratorium biasa merupakan kegiatan
yang bersifat praktik atau pengamatan. Ketika proses pembelajaran
di laboratorium berlangsung, siswa atau peserta didik diharapkan
mampu untuk aktif dalam mencari tahu, mengamati, meneliti,
menganalisis, mengumpulkan data, dan melakukan praktik sesuai
yang telah diinstruksikan oleh guru atau sesuai prosedur praktikum
yang berlaku. Keaktifan siswa atau peserta didik inilah yang
menjadi bukti bahwa siswa mampu berkembang melalui
pembelajaran berbasis praktikum di laboratorium sebagai subjek
belajar dan bukan sebagai objek.
Pada intinya siswa harus mampu menunjukkan
perkembangan atas pencapaian dirinya dalam pembelajaran
sebagai sebuah subjek belajar atau yang melakukan kegiatan
belajar melalui keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
Kenyataan yang terjadi di pendidikan Indonesia saat ini adalah
banyak siswa yang hanya terdiam termenung memandangi gurunya
ketika proses pembelajaran berlangsung layaknya sebuah obyek
yang harus digerakkan manusia terlebih dahulu agar bisa bergerak.
Namun, dengan aktifnya siswa pada saat pembelajaran berlangsung
8

akan menunjukkan bahwa siswa akan dan mampu menampakkan


perkembangan dengan kemampuannya untuk aktif dalam
pembelajaran layaknya subjek belajar atau individu yang
mengalami atau melakukan pembelajaran. Maka inilah yang
dimaksud perkembangan siswa sebagai subjek belajar.

C. Penerapan Setiap Aspek Perkembangan Dalam Proses Pembelajaran


3.5 Melatih Kemampuan dan Pengembangan Fisik

Perkembangan fisik manusia berkembang secara bertahap. Proses


pendidikan harus sesuai dengan irama perkembngan fisik siswa. Proses
pendidikan yang mampu mengembangkan fisik sesuai dengan irama
perkembangan fisik yang dimiliki setiap anak akaa menjadi modal dasar
untuk perkembangan lebih lanjut.
Pendidikan yang dilaksanakan pada anak usia TK misalnya, diarahkan
untuk lebih memfungsikan setiap organ tubuh. Pada masa usia ini, otot-
otot anak masih belum sempurna dan masih belum proporsional.
Ketika anak memasuki usia SD, perkembangan fisik anak semakin
proporsional. Artinya, organ-organ tubuh tumbuh  serasi. Hal ini terbukti
misalnya, ukuran tangan kanan tidak lebih panjang dari ukuran tangan kiri;
atau ukuran leher tidak lebih besar dari pada ukuran kepala yang
disangganya; ukuran panjang kaki lebih serasi dengan ukuran panjang
badan.
Ketika anak memasuki usia remaja misalnya, usia memasuki SLTP
dan SLTA, pertumbuhan dan perkembangan organ tubuh semakin
sempurna, baik dilihat dari bentuk dan proporsionalnya maupun dari
kekuatan. Arti penting pendidikan pada masa ini adalah memberi
keterampilan-keterampilan yang berguna untuk kehidupan yang
kelak, sebab belajar keterampilan (motor learning) dapat dilakukan
manakala seseorang telah memiliki kemampuan yang melibatkan
penggunaan tangan, kaki, dan orang tubuh lainnya secara sempurna. Untuk
anak yang tidak dapat memfungsikan fisiknya dengan baik akan sulit
mengembangkan keterampilan.

3.6 Pembelajaran Pengembangan Aspek Kognitif


9

Aspek kognitif berkaitan dengan kemampuan intelektual, yakni


kemampuan anak dalam menggunakan otak untuk berpikir. Kemampuan
anak dalam menggunakan otak adalah salah satu  karakteristik yang
dimiliki oleh manusia sihingga membedakan manusia dengan makhluk
lain.
Proses pendidikan mestinya mengembangkan  aspek kognitif pada
anak agar ia mampu mengunakan kemampuan berpikirnya dengan baik
Teori yang sangat berpengaruh dalam mengembangkan
kemampuan berpikir adalah teori perkembangan kognitif yang
dikemukakan oleh Piaget. Menurut Santrock (2007) ada beberapa hal yang
dapat dijadikan panduan dalam menerapkan. Teori Piaget untuk
pendidikan anak seperti dikemukakan berikut
a.    Gunakan pendekatan konstruktivitas.
b.    Fasilitasi mereka untuk belajar.
c.    Pertimbangkan pengetahuan dan tingkat pikiran anak.
d.   Gunakan penilaian terus-menerus.
e.    Tingkatkan kemampuan intelektual murid.
f.     Jadikan ruang kelas menjadi ruangan eksplorasi dan penemuan.

3.7 Pendidikan Moral Siswa


Pendidikan moral merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
proses pendidikan. Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan pendidikan
moral, yakni pendidikan karakter, klarifikasi nilai dan pendidikan moral
kognitif
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang bersentuhan lansung
dengan pembentukan moral anak. Pendidikan karakter adalah proses
mengajari anak dengan pengetahuan moral dasar untuk mencegah mereka
meakukan tindakan-tindakan tak bermoral yang membahayakan orang lain dan
membahayakan dirinya sendiri sepertu perilaku berbohong, menipu dan
mencuri.
Pendidikan moral merupakan pendidikan dasar bagi anak didik agar ia
dapat bertingkah laku dengan nilai-nilai atau norma. Dengan pendidikan moral
10

yang ditanamkan dalam jiwa anak maka ia bisa membedakan hal-hal yang
negatif dan positif. Pendidikan moral kognitif adalah pendekatan yang
didasarkan pada keyakinan bahwa murid harus mempelajari hal-hal seperti
demokrasi dan keadilan saat moral mereka sedang berkembang (Santrock,
2007).
Pendidikan demokrasi harus diberikan pada anak didik berbarengan
dengan pendidikan moral, pendidikan tersebut bertujuan agar anak didik
memiliki nilai-nilai kemanusiaan sebagai manusia yang hidup secara
bermasayrakat. Beberapa hal yang perlu dapat membantu perkembangan
moral anak dalam proses pendidikan disekolah seperti yang dikemukakan
Honing dan Witter (1996)  adalah sebagai berikut:
a.    Hargai dan tekankan konsiderasi kebutuhan orang lain
b.    Jadilah contoh perilaku prososial
c.    Berilah label dan identifikasi perilaku prososial dan perilaku antisocial
d.   Bantu siswa untuk menentukan sikap dan memahami perasaan orang lain
e.   Kembangkan proyek kelas dan sekolah yang dapat meningkatkan altruisme.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan merupakan unsur penting dalam kehidupan
setiap orang. Melalui pendidikan seseorang dapat memperoleh
ilmu pengetahuan beserta pengembangan dirinya untuk menjadi
bekal dalam menghadapi masa-masa yang akan datang. Dalam
proses pendidikan, peserta didik akan diberikan pengajaran,
pembimbingan sikap, penilaian serta evaluasi oleh guru guna
mengetahui perkembangan diri peserta didik.
Perkembangan peserta didik merupakan suatu proses
terjadinya perubahan sifat dari awal terciptanya hingga akhir hayat
individu peserta didik menuju kesempurnaan yang merupakan
penyempurnaan dari sifat-sifat individu peserta didik sebelumnya.
Dalam suatu proses pembelajaran, terdapat 3 bentuk perkembangan
yang terjadi pada setiap siswa sebagai subjek atau pelaku dalam
kegiatan pembelajaran, yaitu perkembangan motorik,
perkembangan kognitif dan perkembangan sosial moral.
Siswa harus mampu menunjukkan perkembangan atas
pencapaian dirinya dalam pembelajaran sebagai sebuah subjek
belajar atau yang melakukan kegiatan belajar melalui keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran. Dengan aktifnya siswa pada saat
pembelajaran berlangsung akan menunjukkan bahwa siswa akan
dan mampu menampakkan perkembangan dengan kemampuannya
untuk aktif dalam pembelajaran layaknya subjek belajar atau
individu yang mengalami atau melakukan pembelajaran. Maka
inilah yang dimaksud perkembangan siswa sebagai subjek belajar.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah kami uraikan kepada pembaca
maka penulis menyarankan kepada pembaca untuk membaca
sumber lain yang berkaitan dengan, perkembangan siswa agar
dapat menambah pemahamanya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Jarvis, Matt. 2011.  Teori-Teori Psikologi. Bandung: Penerbit Nusa Media.

Mustaqin dan Wahid, Abdul. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka


Cipta.

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan desain sistem pembelajaran.


Jakarta: Prenada Media Group.

Soetomo, Wasty. 1990.  Psikologi Pendidikan. Malang: PT. Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin. 2010.  Psikologi Pendidikan. Bandung; PT Remaja Rosdakarya.

Woolfolk, Anita. 2000.  Educational  Psychology Active Learning


Edition. Yoyakarta:  Pustaka Belajar.

Diana. 2018. Perkembangan Peserta Didik.


https://dianasonia.blog.institutpendidikan.ac.id/perkembangan-peserta-
didik/. [diakses pada 2 Nopember 2021].

Elisa, E. 2016. Pengertian Pembelajaran.


https://educhannel.id/blog/artikel/pengertian-pembelajaran.html .
[diakses pada 1 Nopember 2021].

Ilyas, M. 2018. SISWA SEBAGAI SUBJEK DALAM PROSES BELAJAR


MENGAJAR.https://steemit.com/indonesia/@mukhtarilyas/siswa-
sebagai-subjek-dalam-proses-belajar-mengajar. [diakses pada 1
November 2021].

Prawiro, M. 2018. Pengertian Pendidikan: Definisi, Tujuan, Fungsi, dan Jenis


Pendidikan. https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-
pendidikan.html. [diakses pada 2 Nopember 2021].

Puspitasari, E. 2015. PROFESIONALISME GURU DALAM MENGENAL


PERKEMBANGAN SISWA SEBAGAI SUBJEK BELAJAR.
https://docplayer.info/34799368-Profesionalisme-guru-dalam-mengenal-
perkembangan-siswa-sebagai-subjek-belajar.html. [diakses pada 2
Nopember 2021].

13

Anda mungkin juga menyukai