Disusun Oleh:
Kelompok 14
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-
Nyalah, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pengembangan
Profesi Guru sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penulis menyadari bahwa
yang diungkapkan dalam makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan
karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh penulis, sehingga akan menjadi
suatu kehormatan besar bagi penulis apabila mendapatkan kritikan dan saran yang
membangun makalah ini sehingga selanjutnya akan lebih baik dan sempurna serta
komprehensif.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini bermanfaat
bagi semua pihak dan sebagai media pembelajaran, khususnya dalam segi teoritis
sehingga dapat membuka wawasan serta akan menghasilkan yang lebih baik di masa
yang akan datang.
Kelompok 14
PENDAHULUAN
1. 3 TUJUAN
Melalui penelitian mengenai penjenjangan karier guru, kita dapat memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
pengembangan karier guru dan mengidentifikasi strategi yang paling efektif dalam
mendukung pengembangan karier guru yang berkelanjutan. Ini merupakan langkah
penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan guru untuk
menghadapi tuntutan-tuntutan yang semakin kompleks dalam profesi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Karir
Pengertian karir dalam Anoraga (1992) di definisikan secara sempit dan luas.
Secara sempit karir berarli upaya mencari nafkali, mengembangkan profesi, dan
meningkatkan kedudukan, sedangkan secara luas karir meruoakan langkah maju
sepanjang hidup atau mengukir kehidupan seseorang.
Moekijat (1990) mengutarakan, "karir adalah kemajuan seseorang dalam
suatu lapangan pekerjaan yang diperolehnya selama bekerja. Karir disebut juga
perkembangan kemajuan seseorang dalam suatu lapangan pekerjaan selama masa
aktif dalam hidupnya"
Dari pendapat para ahli tersebut dapat kita simpulkan bahwa karir tidak
identik dengan pekerjaan atau pekerjaan. Profesi dan pekerjaan merupakan bagian
dari karir, namun karir itu sendiri merupakan suatu proses, rangkaian, atau usaha
yang dibangun, diusahakan, dan dikembangkan setiap hari untuk mencapai cita-cita
dan tujuan hidup.
Sebagai sebuah proses, karir tidak selalu berisi hal-hal manis dan
menggembirakan. Karir juga merangkai hal-hal pahit dan penuh kesulitan dalam
kehidupanmu. Sebagai sebuah proses, karir juga berisi keadaan-keadaan yang kita
tidak mengerti saat ini. Seringkali setelah melakukan keadaan itu, kita baru mengerti
hubungan beragam keadaan yang membentuk karir kita.
Pengembangan karir harus dimulai dari dalam diri karyawan itu sendiri. Institusi atau
organisasi tempat kerja hanya berkewajiban untuk memfasilitasi pengembangan karir
bagi setiap karyawannya. Oleh sebab itu setiap karyawan harus merencanakan sendiri
pengembangan karir masing-masing. Langkah-langkah merencanakan pengembangan
karir antara lain:
a. Mawas diri
Untuk memulai pengembangan karir harus berangkat dari diri orang yang
bersangkutan. Karena pengembangan karir sebenarnya merupakan pengembangan
diri bagi setiap karyawan. Untuk itu karyawan harus mawas diri, menilai diri sendiri,
siapa ia sebenarnya, pendidikannya, kemampuannya, kelemahannya, dan
kekuatannya dalam menjalankan tugas. Setelah diketahui siapa dirinya, kemudian
dikaitkan dengan kesempatan-kesempatan, jabatan-jabatan yang tersedia dalam
organisasi atau institusi tempat kerjanya. Apabila dirinya atau kemampuannya tidak
cocok dengan kesempatan yang tersedia maka ia harus mencari kesempatan di tempat
kerja yang lain yang sesuai dengan kemampuan atau keterampilannya.
b. Menetapkan tujuan
Apabila si karyawan merasa yakin dengan kemampuannya, maka ia harus
menetapkan tujuan pengembangan karirnya. Dari sini karyawan yang bersangkutan
telah menentukan jenis karir yang akan dikembangkan. Untuk itu ia mulai menekuni
tugas dan kewajibannya dan hendaknya tidak memikirkan kesempatan untuk pindah
ke institusi lain, kecuali dalam keadaan darurat, misalnya perusahaan atau institusinya
melakukan pemutusan hubungan kerja.
c. Menyiapkan upaya mencapai tujuan
Setelah karyawan menetapkan tujuan, langkah selanjutnya adalah penyiapan
dirinya untuk mencapai tujuan tersebut. Penyiapan dilakukan dengan menambah
kemampuan atau keterampilan melalui pendidikan atau pelatihan-pelatihan. Dewasa
ini banyak tawaran dari berbagai lembaga pendidikan tinggi dalam bentuk pendidikan
S1, S2, S3 yang dibuka pada sore atau malam hari. Di samping itu program-program
pendidikan nonformal antara lain: kursuss-kursus, pelatihan-pelatihan, seminar-
seminar dan sebagainya banyak ditawarkan bagi mereka yang ingin menambah
kemampuan atau keterampilan dalam rangka pengembangan karir para karyawan atau
tenaga kerja.
Selain itu ada lagi upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh guru/konselor untuk
dapat meningkatkan kompetensinya, sebagai berikut:
1. Pendidikan dan pelatihan
a. In house training (IHT)
Pelatihan IHT adalah pelatihan yang dilaksanakan secara internal dikelompok
kerja guru, sekolah, atau tempat lain yang ditetapkan untuk menyelenggarakan
pelatihan. Pelatihan ini misalnya: diklat. Diklat merupakan salah satu bentuk kegiatan
dari program pengembangan sumber daya manusia. Strategi pembinaan melalui IHT
dilakukan berdasarkan pemikiran bahwa sebagian kemampuan dalam meningkatkan
kompetensi dan karir guru tidak harus secara eksternal, tetapi dapat dilaksanakan oleh
guru yang memiliki kompetensi yang belum dimiliki guru lain.
b. Program magang
Program magang dipilih dengan alasan bahwa keterampilan tertentu yang
memerlukan pengalaman nyata.
c. Kemitraan Sekolah
Dapat dilaksanakan antara sekolah yang baik dengan yang kurang baik.
Pembinaan lewat mitra dengan alasan bahwa beberapa keunikan atau kelebihan yang
dimiliki mitra, misalnya manajemen sekolah atau kelas.
d. Belajar jarak jauh
Dapat dilakukan tanpa menghadirkan instruktur. Pembinaan ini dilakukan dengan
alasan bahwa tidak semua guru terutama di daerah terpencil dapat mengikiti pelatihan
di tempat-tempat pembinaan yang ditunjuk seperti ibu kota kabupaten atau provinsi.
e. Pelatihan berjenjang dan khusus
Pelatihan khusus disediakan berdasarkan kebutuhan khusus atau disebabkan
adanya perkembangan baru dalam keilmuan tertentu.
f. Kursus singkat diperguruan tinggi atau lembaga pendidikan lainnya
Dimaksudkan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan guru dalam beberapa
kemampuan seperti kemampuan melakukan penelitian tindakan kelas, menyusun
karya ilmiah, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran.
g. Pembinaan internal oleh sekolah
Pembinaan ini dilaksanakan oleh kepala sekolah dan guru-guru yang memiliki
kewenangan membina, melalui rapat dinas, rotasi tugas mengajar, pemberian tugas-
tugas internal tambahan, dan diskusi dengan rekan sejawat.
h. Pendidikan lanjut
Pengikutsertaan guru dalam pendidikan lanjut ini dapat dilaksanakan dengan
memberikan tugas belajar baik dalam maupun luar negeri bagi guru yang berprestasi.
Pelaksanaan pendidikan lanjut ini akan menghasilkan guru-guru pembina yang dapat
membantu guru-guru lain dalam upaya pengembangan profesi.
3.1 KESIMPULAN
Penjenjangan karier guru sangat penting dalam meningkatkan kualitas
pendidikan. Guru bukan hanya menghadirkan ilmu di kelas, tetapi juga membentuk
karakter dan kepribadian siswa. Proses penjenjangan karier ini melibatkan berbagai
tahapan dan jenis karier, baik struktural maupun fungsional. Untuk mencapai
peningkatan karier, guru perlu terlibat dalam pendidikan dan pelatihan, diskusi,
penelitian, dan pengembangan bahan ajar. Namun, penting juga bagi guru untuk
merencanakan dan melaksanakan pengembangan karier dari dalam dirinya sendiri.
Dengan demikian, penjenjangan karier guru bukan hanya penting bagi perkembangan
pribadi guru, tetapi juga merupakan investasi dalam peningkatan kualitas pendidikan
secara keseluruhan.
3.2 SARAN
Penjenjangan karier guru adalah aspek penting dalam meningkatkan kualitas
pendidikan dan mempersiapkan generasi mendatang. Guru tidak hanya berperan
sebagai pengajar di kelas, tetapi juga sebagai pembimbing dan teladan bagi siswa.
Oleh karena itu, peningkatan karier guru menjadi hal yang sangat penting untuk
diperhatikan. Proses penjenjangan karier guru melibatkan berbagai tahapan, mulai
dari pengembangan kompetensi hingga mencapai posisi kepemimpinan dalam
institusi pendidikan. Jenis karir guru dapat bersifat struktural, terkait dengan
kedudukan di dalam struktur organisasi, atau fungsional, terkait dengan pencapaian
formal dalam profesi yang dijalani. Untuk mencapai peningkatan karier, guru perlu
terlibat dalam berbagai kegiatan seperti pendidikan dan pelatihan, diskusi, penelitian,
dan pengembangan bahan ajar. Penting bagi setiap guru untuk merencanakan
pengembangan karir mereka sendiri dan memanfaatkan kesempatan yang tersedia
untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka. Dengan demikian,
penjenjangan karier guru menjadi investasi jangka panjang dalam meningkatkan
kualitas pendidikan dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi
mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, Jainap, & Ananda, Y. (2022). Kesejahteraan Guru dan Pengembangan Jenjang
Karir Guru. 3-6.
Faizatul, I. M., Lukluin, N. N., Novitasari, N., & Seventina, R. (2014).
PENGEMBANGAN KARIR GURU. 4-7.
Kuswandi, A. (2009). STUDI ANALISIS KEBIJAKAN PENJENJANGAN KARIR
BAGIGURU SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN
GENDERANALYSIS PATHWAY DIKECAMATAN BEKASI TIMUR -
KOTA BEKASI. EDUKASI, 5-13.
Munawir, M., Aliya, N., & Salsa, Q. B. (2022). Pengembangan Profesi dan Karir
Guru. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 3-7.
Samsul, A. H., Risnawati, H., & Lasalutu, S. (2016). Jenjang Karir Guru. 2-9.