Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH INOVASI PEMBELAJARAN DI SD

“Pengembangan Karier Guru”

Dosen Pengampu: Sturmius Theofanus Lering, S.T., M.M

Kelompok 2

1. Paskalista Jaro 081210008

2. Yosep Oktavianus Ema Dalopez 081210011

3. Rikardus Rau Edo 081210015

4. Yosefa Rinilda 081210024

5. Maria Natalia 081210032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA NIPA

MAUMERE

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
karunianya, yang telah mengijinkan dan memberikan kelancaran selama proses
penulisan makalah ini. Sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik guna
memenuhi tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan Makalah ini membahas tentang
“Pengembangan karir Guru”. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan Makalah ini membahas tentang “Pengembangan
karir Guru”. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dari saya.
Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Dan semoga segala isi dan pemahaman yang di dapat dari
makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca, kami ucapkan banyak terima
kasih.

Maumere, 12 maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................................. i

Kata pengantar .................................................................................................................... ii

Daftar isi ............................................................................................................................. iii

Bab I pendahuluan .............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Rumusan masalah ................................................................................................... 2

C. Tujuan ..................................................................................................................... 2

Bab II pembahasan .............................................................................................................. 3

A. Pengertian pengembangan karir guru ................................................................... 3

B. Komponen dalam pengembangan karir guru ........................................................ 4

1.1 Sertifikasi guru ............................................................................................... 4

1.2 Program profesi guru ..................................................................................... 6

1.3 Undang-Undang No 14 tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen ...................... 8

1.4 Standar Kualifikasi Dan Kompotensi Guru ..................................................... 11

Bab III penutup ................................................................................................................... 15

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 15

B. Saran .................................................................................................................... 15

Daftar pustaka .................................................................................................................. 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru sebagai komponen paling utama dalam sistem pendidikan secara


keseluruhan yang harus mendapat perhatian sentral, pertama, dan utama (Mulyasa,
2009 :5). Guru atau pendidik berarti orang dewasa yang bertanggung jawab memberi
pertolongan pada peserta didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar
mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan memenuhi tugasnya
sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial, dan sebagai individu atau pribadi
(Rosdiana, 2009: 88). Bagi peserta didik, guru adalah pendidik yang menjadi tokoh,
panutan, identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya (Danim, 2011: 5).
Menurut Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru
dan Dosen bahwa:

“ Guru sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,


membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah”.

Dari UU tersebut dapat dinyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional


yang mempunyai tugas-tugas tertentu, bukan hanya dapat mengajar melainkan harus
mempunyai serangkaian kompetensi, sehat jasmani rohani, dan mampu mewujudkan
tujuan pendidikan nasional. Guru merupakan profesi yang dengan menjalankan
tugasnya tersebut akan mendapatkan penghasilan. Penghasilan adalah hak yang
diterima oleh guru dalam bentuk finansial sebagai imbalan melaksanakan tugas
keprofesionalan yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi dan
mencerminkan martabat guru atau dosen sebagai pendidik profesional. Penghasilan
tersebut meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan
lain berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat
tambahan yang terkait dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan dengan prinsip
1
penghargaan atas dasar prestasi. Dengan menelaah UU tersebut dapat disimpulkan
bahwa profesi guru ini membutuhkan adanya pengembangan profesi dan karier
untuk mendapatkan tambahan penghasilan selain gaji pokok dengan menerapkan
prinsip menghargai atas prestasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Sertifikasi guru ?

2. Bagaiamana Pendidikan profesi guru dalam pengembangan karir guru ?

3. Bagaimana bunyi Uu no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen ?

4. Apa saja Standar kualifikasi dan kompoten guru ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Apa itu Sertifikasi guru

2. Untuk mempelajari Pendidikan profesi guru dalam pengembangan karir guru ?

3. Untuk mengetahui Bunyi Uu no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen ?

4. Untuk mengetahui Bagaimana Standar kualifikasi dan kompotensi guru ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengembangan Karir Guru

Karir merujuk pada aktivitas dan posisi yang ada dalam kecakapan khusus,
jabatan, dan pekerjaan/tugas dan juga aktivitas yang diasosiasikan dengan masa
kehidupan kerja seorang individu. Istilah yang dikedepankan dalam pendefinisian
karir ini adalah aktivitas dan posisi seseorang. Jika seseorang beraktivitas atau
menduduki suatu posisi dalam suatu lingkungan sosial, sementara untuk melakukan
hal itu ia harus memiliki kecakapan khusus, mengerjakan tugas-tugas tertentu dan
menjabat, maka bisa dikatakan bahwa orang tersebut berkarir. Demikian juga, jika
seseorang dalam suatu rentang masa bekerja untuk memperoleh nafkah bagi
kehidupan diri dan keluarganya, maka dikatakan bahwa orang tersebut memiliki karir

Pengembangan karir merujuk pada proses pengembangan keyakinan dan


nilai, keterampilan dan bakat, minat, karakteristik kepribadian, dan pengetahuan
tentang dunia kerja sepanjang hayat. Sehingga dengan pengertian ini, pengembangan
karir tidak hanya mencakup rentang usia kerja produktif seseorang, melainkan lebih
luas lagi, yakni sepanjang hayat seseorang. Pengembangan karir ini meliputi
pengembangan keyakinan dan nilai seseorang berkenaan dengan dunia kerjanya,
yakni orang tersebut harus meyakini ’kebenaran’ dari apa yang ia lakukan
(pekerjaan) untuk kehidupannya itu dan menerapkan nilai-nilai yang mendorong
kemajuan kehidupannya, misalnya: kerajinan, keuletan, kejujuran, pantang menyerah
dan hemat. Penyesuaian minat dan bakat dengan pekerjaan yang ia geluti juga
merupakan upaya pengembangan karir yang sedikit banyak mempengaruhi kualitas
dan kuantitas kerja seseorang. Keterampilanketerampilan dan pengetahuan yang
diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan dunia kerjanya pun
perlu ditingkatkan agar karirnya bisa berkembang. Meningkatkan kebiasaan-
kebiasaan hidup efektif turut juga mengembangkan kehidupan karir seseorang karena

3
dengan memiliki kebiasaan hidup yang efektif tersebut karakteristik kepribadiannya
semakin berkualitas.

B. Komponen dalam pengembangan karir guru

1.1. Sertifikasi Guru

a. Pengertian Sertifikasi Guru

Sertifikasi adalah proses pemberian Sertifikat Pendidik untuk guru dan dosen
atau bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai
tenaga profesional ( Martinis Yamin, 2009 : 2). Sedangkan secara istilah sertifikasi
guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikasi pendidik
diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesi guru. Sertifikasi adalah
dokumen resmi yang menyatakan informasi, dan di dalam dokument itu adalah benar
adanya. Sertifikasi adalah proses pembuatan dan pemberian dokumen tersebut. Guru
yang telah mendapat sertifikat berarti telah mempunyai kualifikasi mengajar seperti
yang dijelaskan di dalam sertifikasi itu. Didalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, dikemukakan bahwa
sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen.
Sedangkan sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan
kepada guru dan dosen sebagai tenaga pengajar yang profesional (E. Mulyasa, 2007:
33).

b. Tujuan sertifikasi guru

Tujuan utama sertifikasi guru adalah menentukan kelayakan guru


sebagai tenaga pendidik. Namun, sertifikasi guru juga memiliki tujuan
yang lain, yaitu:

a. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai


agen pembelajaran

4
b. Mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
c. Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan.
d. Meningkatkan martabat dan profesionalitas guru.
e. Melindungi citra profesi guru dari praktik-praktik yang tidak
kompeten.
f. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang
tidak berkualitas dan tidak profesional.
g. Menjadi sarana penjaminan mutu bagi LPTK (Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan) dan kontrol mutu dan jumlah
guru bagi pengguna layanan pendidikan.
h. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan dari keinginan
internal dan tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan-
ketentuan yang berlaku.
i. Meningkatkan kesejahteraan guru dengan adanya tunjangan
profesi.

c. Manfaat sertifikasi guru

Proses untuk mendapatkan sertifikasi guru tidaklah mudah. Maka


dari itu, ketika berhasil memenuhi persyaratan hingga dinyatakan lolos
sertifikasi, Bapak dan Ibu guru akan memperoleh berbagai manfaat. Salah
satunya adalah tunjangan profesi. Guru yang berhasil mendapatkan
sertifikat pendidik akan menerima tunjangan profesi dari pemerintah
sebesar satu bulan gaji. Tunjangan ini juga menjadi salah satu cara
pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru sekaligus
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Guru-guru yang sudah
terdidik dan sejahtera secara ekonomi akan menjadi aset berharga bagi
kemajuan bangsa. Selain tunjangan profesi, guru yang sudah mengantongi
sertifikat pendidik juga mendapatkan perlindungan dari praktik-praktik
tidak kompeten yang dapat merusak citra profesi guru.

5
1.2. Program Profesi Guru

Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah pendidikan tinggi


setelah pendidikan sarjana atau sarjana terapan untuk mendapatkan
sertifikat pendidik pada berbagai jenjang pendidikan (anak usia dini, dasar,
dan menengah) yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK). Pendidikan profesi guru ditempuh dengan masa
studi selama 1-2 tahun setelah peserta didik lulus dari program sarjana
kependidikan maupun non sarjana kependidikan. Pada tahap akhir,
mahasiswa akan mengikuti uji kompetensi guru. Mahasiswa program PPG
yang belum memenuhi kompetensi pedagogik atau kompetensi profesional
dapat diberikan program penguatan kompetensi.

1) Manfaat Lulusan Pendidikan Profesi Guru

a. Memiliki peluang yang lebih besar untuk lolos seleksi menjadi PNS.
b. Memperoleh gelar baru yang bisa mendorong karir menjadi lebih baik.
c. Pembaharuan kompetensi atau keterampilan untuk menunjang
pembelajaran.
d. Mendapatkan sertifikasi guru yang berpotensi meningkatkan tunjangan
gaji.
e. Tidak hanya bermanfaat bagi guru saja, tetapi juga bagi pihak sekolah.
Tentunya, semakin banyak guru yang lulus PPG maka dapat dipastikan
kualitas pembelajaran di sekolah tersebut tidak usah dipertanyakan lagi.
Sehingga hal ini akan mendatangkan banyak keuntungan kepada
sekolah yang memiliki guru lulus PPG lebih banyak.

2) Jenis-Jenis Program Pendidikan Profesi Guru

1. Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan

. Jenis program Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG


Daljab) ini menyasar kepada para guru yang telah mengajar untuk jangka

6
waktu lama. program ini tentunya tidak hanya bagi guru PNS, melainkan
juga bagi guru honorer, Ada beberapa syarat PPG Dalam Jabatan ini, di
antaranya yaitu:

 Seorang guru di lingkungan Kemendikbud dan belum memiliki sertifikat


pendidikan Guru Terdaftar di Dapodik dan mempunyai NUPTK

 Telah diangkat menjadi sebagai guru paling tidak pada akhir tahun 2015

 Masih aktif mengajar dan dibuktikan dengan SK pembagian tugas


mengajar selama 2 tahun terakhir.

 Telah lulus Sarjana Pendidikan minimal S1/D4.

 Maksimal berusia 58 tahun.

 Bebas napza serta sehat jasmani dan rohani.

2. Pendidikan Profesi Guru Prajabatan

Jenis Pendidikan Profesi Guru Prajabatan ini merupakan program bagi


orang-orang yang berminat menjadi guru atau tenaga pengajar.program satu
ini menyasar lulusan S1/D4 baik di bidang pendidikan maupun non
pendidikan. Terdapat 2 jalur untuk program PPG Prajabatan ini, yaitu:

a. PPG Bersubsidi

PPG Bersubsidi ini adalah jalur beasiswa yang mana calon peserta
mendapatkan bantuan pembiayaan dari pemerintah. Nah, syarat untuk
dapat mendaftar PPG Prajabatan Bersubsidi ini, diantaranya yakni:

 Lulusan dari Perguruan Tinggi dan prodi akreditasi minimal B


(Baik)

 Lulus jenjang pendidikan S1/D4.

 Terdaftar di PDDikti.

 Maksimal berusia 28 tahun.

7
 Bebas NAPZA ditunjukkan dengan surat dari BNN.

 Mempunyai surat keterangan sehat dan memiliki SKCK.

 Bersedia tidak menikah selama menjalankan program PPG


Bersubsidi ini.

 Bagi peserta SM3T maka secara otomatis mendapatkan PPG


Bersubsidi.

b. PPG Swadana

Untuk jalur PPG Swadana akan membebankan biaya PPG kepada


masing-masing calon peserta. Para peserta perlu menyiapkan dana
sekitar Rp7,5 juta – 9,5 juta per semesternya. Memang secara nominal,
biaya untuk program ini tampak sangat tinggi, tetapi masih dianggap
cukup rendah dibandingkan dengan biaya pendidikan profesi. untuk
persyaratan PPG pada jalur ini pada dasarnya masih serupa dengan
PPG Bersubsidi di atas. Akan tetapi, untuk status pernikahan tidak
dipermasalahkan selama mengikuti program ini. Selain itu, usia peserta
untuk mengikuti program ini dibatasi maksimal 30 tahun.

1.3. Undang-Undang No 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,


mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

2. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama


mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.

8
3. Guru besar atau profesor yang selanjutnya disebut profesor adalah
jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang masih mengajar di
lingkungan satuan pendidikan tinggi.

4. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh


seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi
standar mutu atau norma tertentu sertamemerlukan pendidikan
profesi.

5. Penyelenggara pendidikan adalah Pemerintah, pemerintah daerah,


atau masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur
pendidikan formal

6. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang


menyelenggarakan pendidikan pada jalur pendidikan formal dalam
setiap jenjang dan jenis pendidikan.

7. Perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama adalah perjanjian


tertulis antara guru atau dosen dengan penyelenggara pendidikan atau
satuan pendidikan yang memuat syarat-syarat kerja serta hak dan
kewajiban para pihak dengan prinsip kesetaraan dan kesejawatan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

8. Pemutusan hubungan kerja atau pemberhentian kerja adalah


pengakhiran perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama guru
atau dosen karena sesuatu hal yangmengakibatkan berakhirnya hak
dan kewajiban antara guru atau dosen dan penyelenggara pendidikan
atau satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

9. Kualifikasi akademik adalah ijazah jenjang pendidikan akademik


yang harus dimiliki oleh guru atau dosen sesuai dengan jenis,
jenjang, dan satuan pendidikan formal di tempat penugasan.

9
10. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau
dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

11. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru


dan dosen.

12. Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakua yang


diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional.

13. Organisasi profesi guru adalah perkumpulan yang berbadan hukum


yang didirikan dan diurus oleh guru untuk mengembangkan
profesionalitas guru.

14. Lembaga pendidikan tenaga kependidikan adalah perguruan tinggi


yang diberi tugas oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan program
pengadaan guru pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah, serta untuk
menyelenggarakan dan mengembangkan ilmukependidikan dan
nonkependidikan.

15. Gaji adalah hak yang diterima oleh guru atau dosen atas
pekerjaannya dari penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan
dalam bentuk finansial secara berkala sesuai dengan peraturan
perundang-undangan

16. Penghasilan adalah hak yang diterima oleh guru atau dosen dalam
bentuk finansial sebagai imbalan melaksanakan tugas
keprofesionalan yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas
dasar prestasi dan mencerminkan martabat guru atau dosen sebagai
pendidik profesional.

17. Daerah khusus adalah daerah yang terpencil atau terbelakang; daerah
dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil; daerah perbatasan

10
dengan negara lain; daerah yang mengalami bencana alam, bencana
sosial, atau daerah yang berada dalam keadaan darurat lain.

18. Masyarakat adalah kelompok warga negara Indonesia


nonpemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang
pendidikan.

19. Pemerintah adalah pemerintah pusat.

20. Pemerintah daerah adalah pemerintah provinsi, pemerintah


kabupaten, atau pemerintah kota.

21. Menteri adalah menteri yang menangani urusan pemerintahan dalam


bidang pendidikan nasional.

1.4. Standar Kualifikasi Dan Kompotensi Guru

1. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Pendidikan Formal

Kualifikasi akademik guru pada satuan pendidikan jalur formal


mencakup kualifikasi akademik guru pendidikan Anak Usia Dini/ Taman
Kanak-kanak/Raudatul Atfal (PAUD/TK/RA), guru sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), guru sekolah menengah
pertama/madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), guru sekolah menengah
atas/madrasah aliyah (SMA/MA), guru sekolah dasar luar biasa/sekolah
menengah luar biasa/sekolah menengah atas luar biasa
(SDLB/SMPLB/SMALB), dan guru sekolah menengah kejuruan/madrasah
aliyah kejuruan (SMK/MAK), sebagai berikut.

a. Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA

Guru pada PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademik


pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam
bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari
program studi yang terakreditasi.

11
b. Kualifikasi Akademik Guru SD/MI

Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI)
atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

c. Kualifikasi Akademik Guru SMP/MTs

Guru pada SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat, harus


memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat
(D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi
yang terakreditasi.

d. Kualifikasi Akademik Guru SMA/MA

Guru pada SMA/MA, atau bentuk lain yang sederajat, harus


memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat
(D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi
yang terakreditasi.

e. Kualifikasi Akademik Guru SDLB/SMPLB/SMALB

Guru pada SDLB/SMPLB/SMALB, atau bentuk lain yang sederajat,


harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma
empat (D-IV) atau sarjana (S1) program pendidikan khusus atau
sarjana yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan
diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

f. Kualifikasi Akademik Guru SMK/MAK*

12
Guru pada SMK/MAK* atau bentuk lain yang sederajat, harus
memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat
(D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi
yang terakreditasi.

2. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Uji Kelayakan dan Kesetaraan

Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat


sebagai guru dalam bidang-bidang khusus yang sangat diperlukan
tetapi belum dikembangkan di perguruan tinggi dapat diperoleh
melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraan
bagi seseorang yang memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh
perguruan tinggi yang diberi wewenang untuk melaksanakannya (PP
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru).

3. Standar Kompetensi Guru

Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan keterampilan dan


perilaku tugas yang harus dimiliki. Setelah dimiliki, tentu harus
dihayati, dikuasai, dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan di dalam kelas yang disebut sebagai pengajaran.
Sekarang pertanyannya, kompetensi apa saja yang harus dimiliki dan
dikuasai Guru sebagai agen pembelajar? Menurut PP No. 19 Tahun
2005 Pasal 28, ayat 3 dan UU No. 14 Tahun 2005 Pasal 10, ayat 1,
kompetensi Guru atau pendidik meliputi: kompetensi profesional,
pedagogik, kepribadian, dan sosial (Gorky, 2008).

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,


mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik dan pendidikan anak usia dini, jalur
pendidikan formal, dasar, dan menengah. Lalu, apa saja yang
dibutuhkan guru untuk dapat dikatakan profesional? Seorang guru

13
dikatakan profesional jika memiliki keahlian, kemahiran, atau
kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi. Oleh karena itu, guru disyaratkan
memenuhi kualifikasi akademik minimal sarjana S1 atau D4 yang
relevan dan menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengembangan karir merupakan salah satu tujuan dari pengembangan


sumber daya manusia. Setiap individu dalam sebuah organisasi menghendaki
adanya pengembangan dalam karir, yang dalam pencapaiannya menghendaki
agar tiap individu dapat mempersiapkan dirinya untuk menghadapi kondisi,
perubahan dan tantangan saat ini dan masa depan. Menurut Qomar (2010)
pembinaan dan pengembangan pegawai pada suatu lembaga sangat
dibutuhkan. Pembinaan berorientasi pada pencapaian standar minimal, yaitu
diarahkan agar para pegawai dapat melakukan pekerjaannya sebaik mungkin
dan menghindari pelanggaran. Sedangkan pengembangan lebih berorientasi
pada pengembangan karir para pegawai.

B. Saran

Makalah ini telah kami buat sedemikian rupa untuk menjadi pedoman
bagi kita. Kami memohon maaf untuk segala kekurangan kami dalam
pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kami selaku penulis makalah masih
sangat memerlukan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, guna
perbaikan makalah kedepannya agar menjadi lebih baik lagi.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.uir.ac.id/3364/5/bab2.pdf

Yamin, Martinis. 2008. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan

Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.

https://eprints.ums.ac.id/78339/3/BAB%20I.pdf

https://jdih.usu.ac.id/phocadownload/userupload/Undang-Undang/UU%2014-
2005%20Guru%20dan%20Dosen.pdf

http://chemystryholic.blogspot.com/2011/11/standar-kualifikasi-akademik-
dan.html?m=1

https://gurubinar.id/blog/pendidikan-profesi-guru-syarat-tenaga-pengajar-saat-
ini?blog_id=287

16

Anda mungkin juga menyukai