Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PROFESI KEGURUAN

GURU SEBAGAI PROFESI

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Profesi Keguruan

Disusun oleh:

MAWAR HARIANTO (11514A0005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHADIYAH MATARAM

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena nikmat dan
Hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini berjudul “GURU
SEBAGAI PROFESI”.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat
kurang tepat.

Terima kasih juga kepada teman-teman yang telah berperan aktif dalam berkontribusi
atau yang menyumbang pemikiranya untuk membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul " GURU SEBAGAI
PROFESI", yang menurut penulis dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita calon
profesi guru di dunia pendidikan.

Kami menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari segi isi maupun
bahasanya. Oleh karena itu kami dengan senang hati dapat menerima saran dari dosen.

kayangan, 8 Mei 2021

Penyusun

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... I

KATA PENGANTAR....................................................................................................... II

DAFTAR ISI...................................................................................................................... III

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C. Tujuan.................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Hakekat Profesi..................................................................................................... 3
B. Guru Sebagai Jabatan Profesional......................................................................... 4
C. Mengajar Sebagai Pekerjaan Profesional.............................................................. 5
D. Demitologisasi Profesi Guru di Indonesia............................................................. 6
E. Jabatan Guru Memerlukan Keahlian Khusus........................................................ 10
F. Syara-Syarat Menjadi Guru................................................................................... 10
G. Tentang Pendidikan Guru...................................................................................... 12
H. Pendidikan Guru Berlangsung Seumur Hidup...................................................... 13
I. 7 Alasan Memilih Guru Sebagai Profesi............................................................... 13

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan............................................................................................................ 14
B. Saran...................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 16

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan adalah hal mutlak yang ada dalam kehidupan. Tanpa pendidikan maka
masyarakat dan individu akan terus terbelenggu dalam kebodohan dan kevakuman sehingga
sulit untuk berbuat sesuatu yang berguna demi meningkatkan kualitas diri. Pendidikan bisa
dilakukan oleh lembaga formal dan informal. Lembaga formal penyelenggara pendidikan
meliputi lembaga-lembaga pendidikan yang terdaftar. Lembaga informal dimulai dari
pendidikan orang tua dan lainnya diluar pendidikan formal. Pendidikan formal akan sangat
berperan penting dalam membentuk kepribadian dan kualitas individu. Seorang tenaga
pendidik yang melatih dan mendidik individu harus benar-benar terlatih. Dengan kata lain
seorang pendidik harus profesional.
Pendidikan merupakan permulaan untuk meraih sesuatu yang berguna dengan ketentuan
bahwa apa yang telah diberikan mesti diajarkan dengan secara moral dapat di
pertanggungjawabkan. Itu berarti bahwa pendidikan harus diselenggarakan untuk
memperoleh keadaan yang lebih baik dan berkembang dengan mengolah berbagai
kemampuan yang membedakan manusia dari mahluk hidup lainnya.
Tajamnya persaingan dalam aspek kehidupan, menuntun setiap manusia mampu
mengadaptasikan diri terhadap segala perubahan yang terjadi. Komponen utama yang sangat
berperan adalah kualitas sumber daya manusia. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan
dan teknologi, hal tersebut berbanding lurus dengan perubahan kehidupan yang begitu pesat.
Artinya manusia dibutuhkan kecakapan diri, baik dari pola pikir, perilaku serta keterampilan
yang memadai untuk menyesuaikan perubahan tersebut. Salah satu strategi untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah memposisikan sektor pendidikan
sebagai alat utama dalam pembangunan.

1
Dalam pendidikan selalu ada unsur pendidik dan peserta didik. Pendidik dalam
pendidikan jalur formal yaitu guru. Guru sebagai pemangku tanggung jawab dalam proses
pembelajaran harus mengerti dan memahami bagaimana berprilaku sebagai contoh untuk
anak didiknya.
Guru sebagai profesi menjadi tenaga pendidik yang diharuskan memiliki kompetensi-
kompetensi tertentu seperti kompetensi paedagogik, kompetensi profesional, kompetensi
personal dan kompetensi sosial. Semua kompetensi itu berkaitan dengan upaya peningkatan
kualitas dan keprofesionalan guru.
Pekerjaan menjadi seorang guru itu bukan hanya sekedar bekerja, namun guru itu
sebagai profesi. Untuk itu pada makalah ini kami akan membahas mengenai “Guru sebagai
Profesi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimanakah hakikat suatu profesi ?


2. Apakah pengertian dari profesi, profesional, profesionalisme, dan profesionalisasi ?
3. Bagaimanakah gambaran profesi seorang guru ?
4. Bagaimanakah cara meningkatkan profesional seorang guru ?
5. Apakah alasan memilih guru sebagai suatu profesi ?
C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diperoleh tujuan yaitu sebagai berikut :

1. Untuk memahami hakikat suatu profesi.


2. Untuk mengetahui pengertian dari profesi, profesional, profesionalisme, dan
profesionalisasi.
3. Untuk mengetahui dan memahami gambaran profesi seorang guru.
4. Untuk mengetahui cara meningkatkan profesional seorang guru.
5. Untuk mengetahui alasan memilih guru sebagai suatu profesi.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Hakikat Profesi

Agar kita dapat memahami hakikat profesi guru, perlu kita telaah lebih dahulu apakah
sebenarnya hakikat suatu profesi guru. Dalam rangka untuk mengerti hakikat suatu profesi,
ada beberapa kata kunci yang perlu di simak yaitu profesi, profesional, profesionalisme dan
profesionalisasi.
A.R. Tilaar (2009:86) menjelaskan, “profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud
sebagai jabatan di dalam suatu hierarki birikrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta
memiliki etika khusus untuk jabatan tersebut serta pelayanan baku terhadap masyarakat”.
Inti dari pengertian profesi ialah seseorang harus memiliki keahlian tertentu. Di dalam
masyarakat meniru dan di turunkan dari orang tua kepada anak atau dari kelompok
masyarakat kegenerasi penerus. Pada masyarakat modern, keahlian tersebut diperoleh
melalui pendidikan dan pelatihan khusus. Sebagai lawan dari profesi ialah amatir. Suatu
profesi adalah kegiatan seseorang untuk menghidupi kehidupannya (earning living)
seseorang amatir menekuni suatu kegiatan terutama karena hobi atau mencari kesenangan
atau untuk mengisi waktunya yang terluang.
Adapun pengertian profesional menurut Rico Anderson (2012) adalah, Kelompok
profesional merupakan kelompok yang berkeahlian dan berkemahiran yang diperoleh
melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam
menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan
dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri.
Pengertian profesionalisasi menurut Riva Elisa Umniyah (2012), “profesionalisasi adalah
suatu proses menuju kepada perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu
kriteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Profesionalisasi adalah proses atau
perjalanan waktu yang membuat seseorang atau kelompok orang menjadi profesional”.
Boimz Soujiro Sagara (2013) menjelaskan, “profesionalisme adalah kompetensi untuk
melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar dan juga komitmen dari para
anggota dari sebuah profesi untuk meningkatkan kemampuan dari seorang karyawan”.
Profesi guru menuntut profesionalisme, guru yang professional bukan hanya sekedar alat
untuk transmisi kebudayaan tetapi mentransformasikan kebudayaan itu kearah budaya yang
dinamis yang menuntut penguasa ilmu pengetahuan, produktivitas yang tinggi dan kualitas

3
karya yang dapat bersaing. Guru professional bukan lagi merupakan sosok yang berfungsi
sebagai robot, tetapi merupakan dinamisator yang mengantar potensi-potensi peserta didik
kearah kreativitas.
Di dalam masyarakat modern yang menempatkan profesionalisme sebagai salah satu
tonggak pengembangan masyarakat global, maka profesi guru merupakan salah satu profesi
yang ada di dalam masyarakat. Seperti telah diuraikan, suatu profesi yang bermutu
ditentukan oleh kemampuan dari anggotanya. Apabila kemampuan para anggotanya rendah
maka profesi tersebut tidak akan mempunyai pasaran. Setiap profesi harus terus menerus
dikembangkan jika tidak maka profesi tersebut akan tidak memperoleh penghargaan dari
masyarakat dan akan menghilang. Kemajuan teknologi yang begitu pesat meminta
perkembangan profesi yang terus–menerus. Demikian pula dengan profesi guru. Apabila
profesi guru tidak berkembang sehingga tidak dipercayai oleh masyarakat, tentunya profesi
guru tidak berkembang sehingga tidak di percayai oleh masyarakat, tentunya profesi tersebut
tidak akan diminati oleh putra-putri terbaik dimasyarakat. Dengan kata lain profesi guru
didalam masyarakat modern harus dapat bersaing dengan profesi-profesi lainnya. Profesi
guru hanya dapat bersaing apabila dia memiliki bibit-bibit unggul yang dikembangkan untuk
dapat menguasai dan mengembangkan profesi tersebut. Hal ini berarti pembinaan profesi
guru haruslah dimulai dengan merekrut calon-calon profesi guru yang mempunyai
intelegensi yang tinggi, dedikasi yang besar terhadap profesinya, serta kemampuan untuk
mengembangkan profesionalisme.

B. Guru sebagai Jabatan Profesional

Seorang guru perlu memiliki kemampuan merancang dan mengimplementasikan


berbagai strategi pembelajaran yang dianggap cocok dengan minat dan bakat serta sesuai
dengan taraf perkembangan siswa termasuk didalamnya memanfaatkan berbagai sumber dan
media pembelajaran untuk menjamin efektivitas pembelajaran.
Menurut H. A. R Tilaar (2009:88) tugas seorang guru profesional meliputi tiga bagian,
yaitu :

1. Dalam bidang profesi

Seorang guru profesional berfungsi untuk menngajar, mendidik, melatih dan


melaksanakan penelitian masalah-masalah kependidikan.

4
2. Dalam bidang kemanusiaan

Guru profesional berfungsi sebagai pengganti orang tua khususnya didalam bidang
peningkatan kemampuan intelektual peserta didik.

3. Dalam bidang kemasyarakatan

Profesi guru berfungsi memenuhi amanat dalam pembukaan UUD 1945 yaitu ikut serta di
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.

C. Mengajar sebagai Pekerjaan Profesional

Wina Sanjaya (2008:275-277) menjelaskan ciri dan karakteristik dari proses mengajar
sebagai tugas utama profesi guru adalah sebagai berikut :

1. Mengajar bukanlah hanya menyampaikan materi pelajaran saja, akan tetapi


merupakan pekerjaan yang bertujuan dan bersifat kompleks.
2. Tugas seorang guru memiliki bidang keahlian yang jelas, yaitu mengantarkan siswa
kearah tujuan yang diinginkan.
3. Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan bidang keahliannya,
diperlukan tingkat keahlian yang memadai.
4. Tugas guru adalah mempersiapkan generasi muda yang dapat hidup dan berperan
aktif dimasyarakat.
5. Pekerjaan guru bukanlah pekerjaan yang statis.

Dari beberapa point di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Mengajar bukanlah hanya menyampaikan materi pelajaran saja, akan tetapi


merupakan pekerjaan yang bertujuan dan bersifat kompleks.Oleh karena itu, dalam
pelaksanaannya diperlukan sejumlah keterampilan khusus yang didasarkan pada
konsep dan ilmu pengetahuan yang spesifik.
2. Tugas seorang guru memiliki bidang keahlian yang jelas, yaitu mengantarkan siswa
kearah tujuan yang diinginkan. Hasil pekerjaan guru seperti mengembangkan minat
dan bakat serta potensi yang dimiliki seseorang, termasuk mengembangkan sikap

5
tertentu memerlukan waktu yang cukup panjang sehingga hasilnya baru dapat dilihat
setelah beberapa lama.
3. Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan bidang keahliannya,
diperlukan tingkat keahlian yang memadai. Menjadi guru bukan hanya cukup
memahami materi yang harus disampaikan, akan tetapi juga dibutuhkan kemampuan
dan pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan yang lain.
4. Tugas guru adalah mempersiapkan generasi muda yang dapat hidup dan berperan
aktif dimasyarakat. Oleh sebab itu, tidak mungkin pekerjaan seorang guru dapat
terlepas dari kehidupan sosial.
5. Pekerjaan guru bukanlah pekerjaan yang statis. Akan tetapi pekerjaan yang dinamis,
yang selamanya harus sesuai dan menyesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

D. Demitologisasi Profesi Guru di Indonesia


Demitologisasi profesi guru di Indonesia menurut H. A. R. Tilaar (2009:89), adalah
sebagai berikut :
WACANA MITOS LANGKAH-LANGKAH
DEMITOLOGISASI
a. Pahlawan tanpa a. Berhak dihargai
bintang jasa oleh masyarakat sebagai
1. Status Sosial b. Guru pekerja sosial suatu profesi terhormat
tanpa imbalan b. Guru memiliki kewajiban
c. Pekerjaan orang dan imbalan yang sesuai
dungu seperti profesi lainnya
c. Guru adalah pekerja inteligen
a. Profesi terbuka a. Profesi guru punya syarat
b. Pekerjaan bagi setiap profesi yang objektif
2. Status Profesi orang b. Sanksi diperketat oleh
c. Bukan serikat kerja organisasi profesi guru
c. Berhak memperbaiki nasib
sebagai HAM
a. Profesi perempuan a. Perempuan adalah guru
b. Puas dengan imbalan alamiah pertama

6
3. Gender minim b. Perempuan dan laki-laki harus
memperoleh perlakuan,
kesempatan, dan penghargaan
yang sama
a. Pantang berpolitik a. Pendidikan tidak boleh
b. Pantang menggalang dijadikan alat politik
4. Politik dan kekuatan (bargaining b. Organisasi profesi sebagai
Kekuasaan power) sarana kekuatan untuk tujuan
profesi dan perbaikan hidup
anggota
a. Ilmu pendidikan a. Meningkatkan riset
5. Ilmu b. Ilmu pendidikan pendidikan anak Indonesia
Pengetahuan mudah dikuasai b. Memperkuat LPTK

Dari point diatas, dapat dijelaskan maknanya sebagai berikut :


1. Status Sosial

a. Guru adalah profesi pahlawan tanpa tanda jasa

Kita semua mengenal nyayian indah dan mengharukan ’’Guru Pahlawan Tanpa Tanda
Jasa” dari kalimat tersebut dapat menjelaskan bahwa profesi guru harus dihormati dan
bekerja dengan tulus dalam mengajar.

b. Guru adalah pekerjaan orang suci (Saint)

Citra seorang guru sebagai orang suci atau seseorang Begawan memang dapat hidup
di dalam masyarakat pra-modern. Dalam masyarakat sederhana tersebut, pekerjaan sebgai
seorang suci memang merupakan pekerjaan yang terhormat dan patut di hargai oleh
masyarakat.

c. Those who can not think and do, teach!

Ungkapan diatas berarti seseoarang yang tidak dapat berpikir dan berbuat maka dia
lebih baik memilih pekerjaan mengajar.

7
2. Status Profesi
a. Profesi guru adalah profesi terbuka

Mitos ini dalam dunia profesional abad 21 merupakan suatu kekeliruan. Dunia
profesional menuntut syarat-syarat profesional. Oleh karena itu memilih profesi harus
memenuhi syarat-syarat profesi guru sebagaimana yang telah diuraikan. Program
pengembangan profesi guru menuntut program yang dapat melahirkan guru profesional.
Dengan demikian, profesi guru bukanlah profesi sembarangan tetapi yang memenuhi
kriteria-kriteria profesional sehingga profesi guru bukanlah suatu profesi yang terbuka.

b. Siapa saja dapat dan boleh menjadi guru

Berkaitan dengan mitos yang mengatakan bahwa guru adalah profesi terbuka, maka
ada anggapan siapa saja dapat dan boleh menjadi guru. Artinya siapa saja dapat berdiri di
depan kelas tanpa mempunyai pengetahuan dan keterampilan profesional boleh menjadi
guru. Sudah jelas bahwa mitos tersebut berlawanan arus dengan tuntunan profesionalisme
dalam abad 21.

c. Profesi guru bukanlah suatu profesi pekerja

Di dalam perkembangan profesi guru di usahakan sebagai suatu profesi yang


menuntut kemampuan profesional. Namun demikian, masih tabu untuk menganggap
profesi guru adalah profesi pekerja yang mempunyai hak-hak dan kewajiban.

3. Gender
a. Guru adalah by nature profesi perempuan

Dalam dekade-dekade terakhir abad 20 terdapat suatu kecendrungan semakin banyak


perempuan memasuki profesi guru. Semula terdapat kekhawatiran mengenai tedensi ini
ialah gejala feminisasi profesi akan berpengaruh terhadap proses pendidikan. Begitu pula
ada kecenderungan akan tumbuhnya sikap keperempuanan pada tingkah laku peserta
didik. Semua kekhawatiran ini sebenarnya muncul dari suatu prejudice terhadap
kemampuan perempuan. Bias gender tersebut tentunya tidak beralasan. Memang profesi
guru dikaitan secara primordial dengan tugas ibu terhadap anaknya. Namun seperti kita
ketahui di dalam masyarakat modern yang telah bersiferensiasi, suatu pekerjaan tidaklah

8
dikaitkan dengan gender. Baik pria maupun perempuan mempunyai kemampuan dan hak
yang sana di dalam setiap jenis pekerjaan.

b. Perempuan puas dengan imbalan gaji kecil

Berkaitan dengan trend semakin banyaknya perempuan memasuki profesi guru


dikaitkan dengan anggapan bahwa perempuan telah puas dengan imbalan gaji yang kecil.
Hal ini ditentang oleh gerakan feminism yang menyatakan bahwa kesediaan perempuan
untuk memasuki profesi guru sebagai sesuatu profesi yang natural perempuan telah
disalah gunakan oleh masyarakat yang di dominasi oleh laki-laki.

4. Politik dan kekuasaan


a. Guru pantang berpolitik

Telah merupakan suatu mitos bahwa profesi guru adalah profesi etis yang pantang
memasuki politik praktis. Memang politik praktis berorientasi kepada kekuasaan.
Sedangkan yang dihadapi oleh profesi guru adalah peserta didik yang perlu bantuan untuk
mengembangkan kemampuannya. Memang di dalam pengertian tertentu profesi guru
berfungsi untuk menggalang kekuasaan agar kepentingan peserta didik dapat dilindungi
dan dikembangkan.

b. Partai politik guru diharamkan

Sesuai dengan citra bahwa profesi guru adalah profesi etis maka dianggap tidak pada
tempatnya apabila guru menggabungkan diri pada kekuatan suatu partai politik.

5. Ilmu Pengetahuan
a. Ilmu pendidikan bukan ilmu yang berdiri sendiri

Memang perjuangan ilmu pendidikan sebagai disiplin yang otonom baru berhasil
sekitar satu abad yang lalu. Sebelumnya, ilmu pendidikan belum diakui sebagi ilmu
pengetahuan yang berdiri sendiri tetapi bagian dari ilmu filsafat atau psikologi.

b. Ilmu pendidikan adalah ilmu praktis yang mudah dikuasai.

9
Mitos bahwa ilmu pendidikan sebagai ilmu praktis dan oleh sebab itu mudah dikuasai
disebabkan karena ilmu pendidikan adalah ilmu yang relative masih muda.
E. Jabatan Guru Memerlukan Keahlian Khusus

Oemar Hamalik (2001:117) mengatakan, “jabatan guru dikenal sebagai suatu pekerjaan
profesional, artinya jabatan ini memerlukan suatu keahlian khusus”. Pekerjaan ini tidak bisa
dikerjakan oleh sembarang orang tanpa memiliki keahlian sebagai guru. Banyak orang yang
pandai berbicara tertentu, namun orang demikian belum dapat disebut sebagai seorang guru.
Ada perbedaan yang prinsipil antara guru yang profesional dengan guru yang bukan
profesional. Seorang guru profesional, oleh karena dia menguasai betul tentang seluk beluk
pendidikan dan pengajaran serta ilmu-ilmu lainnya
Tambahan lagi dia telah mendapatkan pendidikan khusus untuk menjadi guru dan
memiliki keahlian khusus yang diperlukan untuk jenis pekerjaan ini maka sudah dapat
dipastikan bahwa hasil usahanya akan lebih baik.

F. Syarat- Syarat Menjadi Guru

Karena pekerjaan guru adalah pekerjaan profesional maka untuk menjadi guru harus pula
memenuhi persyaratan yang berat. Beberapa diantaranya menurut Oemar Hamalik
(2001:118) adalah sebagai berikut :

1. Harus memiliki bakat sebagai guru


2. Harus memiliki keahlian sebagai guru
3. Memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi
4. Memiliki mental yang sehat
5. Berbadan sehat
6. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas
7. Guru adalah manusia berjiwa pancasila, dan
8. Guru adalah seorang warga negara yang baik

Dari point yang telah dipaparkan diatas, dapat dijelaskan maknanya sebagai berikut :
1. Guru Harus Memiliki Bakat dan Keahlian sebagai Guru

Setiap guru profesional harus menguasai pengetahuan yang mendalam dalam


spesialisasinya. Penguasaan pengetahuan ini merupakan syarat yang penting disamping
keterampilan-keterampilan lainnya. Oleh sebab dia berkewajiban menyampaikan

10
pengetahuan, pengertian, keterampilan, dll kepada muridnya. Tegasnya, seorang guru
disamping menguasai spesialisasi pengetahuannya, dia harus menguasai dengan baik
ilmu-ilmu keguruan pada umumnya dan didaktik pada khususnya.

2. Guru Harus Memiliki Kepribadian yang Baik dan Terintegrasi


Karena tuntutan tugasnya maka setiap guru harus memiliki kepribadian yang baik dan
terintegrasi.
3. Guru Harus Memiliki Mental yang Sehat

Seorang guru tidak boleh memiliki mental yang terganggu, guru tidak boleh pemarah,
pemalu, penakut, rendah diri, merasa cemas, mengisolasikan diri, agresif, pasif, pendiam,
suka melamun, dll. Guru yang mempunyai mental yang terganggu tidak mungkin
melaksanakan tugasnya dengan baik. Malahan gangguan mentalnya dapat mempengaruhi
kondisi mental murid-muridnya, yang mana tidak diharapakan dalam pendidikan.

4. Guru Harus Berbadan Sehat

Badan sehat sangat membantu lancarnya pekerjaan guru. Sebaliknya guru yang tidak
berbadan sehat atau sakit-sakitan akan sangat mengganggu pekerjaanya. Apalagi seorang
guru yang penyakitnya menular kepada murid-muridnya. Karena itu guru yang sedang
sakit lebih baik tidak melaksanakan tugasnya hingga ia sehat kembali.

5. Guru Harus Memiliki Pengalaman dan Pengetahuan yang Luas

Dalam kegiatan mengajar sehari-hari, siswa sering menanyakan hal-hal yang berada
diluar pelajaran, dalam hal ini guru harus pandai menjelaskannya. Kadang-kadang dengan
diberikannya penjelasan-penjelasan tambahan akan menyebabkan pelajaran lebih
menarik, tidak kaku dan lebih merangsang anak belajar.

6. Guru adalah Manusia Pancasilais Sejati

Pancasila adalah filsafat bangsa yang merupakan way of life bangsa. Bagi guru mental
dan pandangan hidup pancasila ini bukan saja penting untuk dirinya sendiri, melainkan
besar sekali maknanya dalam penyelenggaraan pendidikan disekolah. Guru bertugas
membentuk atau mendidik siswa menjadi pancasilais sejati. Karena kiranya tidak

11
mungkin ia dapat melaksanakan tugasnya itu seandainya dia sendiri bukan orang
pancasilais. Guru adalah contoh yang paling tepat yang selalu digugu dan ditiru oleh
siswa.

7. Guru Harus Seorang Warga Negara yang Baik

Sebagaimana warga negara lainnya maka guru harus mematuhi semua peraturan dan
ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Guru harus turut serta menyukseskan semua
program pemerintah dengan jalan turut serta melakukan kegiatan-kegiatan yang sejalan
dengan program itu. Sebagai anggota masyarakat maka dia harus menjadi contoh yang
baik bagi masyarakat sekitarnya.

G. Tentang Pendidikan Guru

Dalam rangka mempersiapkan guru-guru profesional, lembaga pendidikan guru


memegang peranan yang penting. Melalui program pendidikan selama 3 atau 5 tahun para
calon guru dipersiapkan sedemikian rupa sehingga mereka memiliki kualifikasi dan
kompetensi yang memadai sesuai dengan tugas jabatan yang akan diberikan kepada mereka
kelak.

H. Pendidikan Guru Berlangsung Seumur Hidup

Pada dasarnya pendidikan guru itu bukan hanya berlangsung 3 atau 5 tahun saja,
melainkan berlangsung seumur hidup (life long teacher education). Pendidikan 3 atau 5
tahun itu adalah pendidikan yang wajib dialami oleh seorang calon guru secara formal.
Sedangkan pendidikan sesudah ia bekerja dalam bidang pengajaran, seperti: belajar sendiri,
mengikuti penataran, mengadakan penelitian, mengarang buku, aktif dalam organisasi
profesi, turut memikul tanggung jawab dalam masyarakat, menonton film, mendengarkan
radio, televisi, dll. Semua kegiatan itu sangat berharga untuk mengembangkan pengalaman,
pengetahuan, keterampilan guru sehingga kemampuan profesionalnya semakin berkembang.
Bisa dikatakan bahwa seorang guru tak pernah berhenti belajar maka ucapan itu dapat
dibenarkan.

12
I. 7 Alasan Memilih Guru Sebagai Profesi

Guru merupakan sebuah profesi yang sangat mulia karena guru profesi lain ada. Tanpa
guru mustahil ada dokter, insinyur, pilot, polisi, tentara, perawat, bidan, pegawai, anggota
dewan, bahkan presiden. Peran guru sangat vital bagi kemajuan sebuah bangsa. Tapi
terkadang kita tidak bangga memiliki profesi sebagai guru bahkan minder dan kalau anda
punya pandangan seperti itu rubahlah dari sekarang. Seharusnya kita bangga menjadi
seorang guru selain guru merupakan profesi yang mulia dan memiliki peran yang sangat
vital bagi kemajuan bangsa ada beberapa alasan kenapa memilih guru sebagai profesi.
Berikut 7 alasan mengapa memilih guru sebagai profesi menurut Mimbar Guru (2013)
adalah sebagai berikut:

1. Sebagai ladang amal dan dakwah.


2. Belajar lebih banyak tentang arti keikhlasan dan kesabaran.
3. Bisa menjadi inspirator bagi generasi penerus (siswa).
4. Sebuah kontribusi positif demi kemajuan bangsa di bidang pendidikan.
5. Banyak kesan yang menarik ketika mengajar.
6. Dapat mengasah kemampuan kita dalam hal IQ, EQ, dan SQ.
7. Wadah bagi kita untuk menjadi pribadi yang senantiasa berkarya,berkreasi dan
berinovasi.
Dari point diatas, dapat dijelaskan maknanya sebagai berikut :
1. Sebagai ladang amal dan dakwah. Dengan mengamalkannya juga kita tidak akan lupa
ilmu yang telah kita dapat selama sekolah dan kuliah bahkan dengan menjadi guru
akan menambah ilmu serta wawasan kita.
2. Belajar lebih banyak tentang arti keikhlasan dan kesabaran. Ketika kita mengajar
dikelas kita menghadapi murid yang memiliki karakter yang berbeda sehingga kita
dituntut untuk selalu ikhlas dan sabar dalam menghadapi siswa.
3. Bisa menjadi inspirator bagi generasi penerus (siswa). Sebaik-baiknya guru adalah
guru yang bisa menjadi inspirasi bagi siswa.
4. Sebuah kontribusi positif demi kemajuan bangsa di bidang pendidikan. Dengan
menjadi guru kita turut ikut mencerdaskan bangsa karena tugas kita adalah
mengamalkan pancasila dan undang-undang dasar, yakni ingin mencerdaskan
kehidupan bangsa.

13
5. Banyak kesan yang menarik ketika mengajar siswa yang memiliki berbagai karakter.
Karena jika di dalam suatu kelas terdapat 38 siswa dan siswi, maka terdapat 38
macam karakter yang berbeda sehingga dapat menghilangkan rasa jenuh dan stress
ketika berbaur dengan siswa.
6. Dapat mengasah kemampuan kita dalam hal IQ, EQ, dan SQ. Dengan menjadi guru
kita dituntut untuk terus belajar dan belajar. Karena dalam mengajar siswa kita harus
menjadi pribadi yang cerdas serta menjadi teladan bagi siswa.
7. Wadah bagi kita untuk menjadi pribadi yang senantiasa berkarya, berkreasi dan
berinovasi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Guru sebagai suatu profesi adalah suatu hal yang membanggakan. Sudah selayaknya
seorang guru mampu memprofesionalkan dirinya dengan mengikuti berbagai pendidikan
dan pelatihan agar semakin mampu memperluas wawasan dan pengetahuan yang
semakin mendalam. Dalam hal ini pemerintah harus mempersiapkan berbagai macam
rencana dan fasilitas untuk mendukung pelatihan dan pendidikan guru sehingga akan
lebih mudah bagi guru untuk meningkatkan kinerjanya.
2. Profesi guru merupakan kemampuan yang tidak dimiliki oleh warga masyarakat pada
umumnya yang tidak pernah mengikuti pendidikan keguruan. Ada beberapa peran yang
dapat dilakukan guru sebagai tenaga pendidik, antara lain:

14
a) Sebagai pekerja profesional dengan fungsi mengajar, membimbing, dan melatih
b) Pekerja kemanusiaan dengan fungsi dapat merealisasikan seluruh kemampuan
kemanusiaan yang dimiliki
c) Sebagai petugas kemashalatan dengan fungsi mengajar dan mendidik masyarakat
untuk menjadi warga negara yang baik.
B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang dari sempurna oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun atas perbaikan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Anderson,Rico.2012.PengertianProfesional. (online).(
http://tekinfoetika.wordpress.com/2012/05/31/pengertian-profesional/.(Diakses
tanggal 7 Mei 2021).
Guru, Mimbar. 2013. 7 Alasan Memilih Guru sebagai Profesi. (online).
(http://mimbarguru.blogspot.com/2013/11/7-alasan-memilih-guru-sebagai-
profesi.html. (Diakses tanggal 6 Mei 2021).
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Sagara, Boimz Soujiro. 2013. Pengertian Profesionalisme dan Ciri-Cirinya, Kode
Etik Profesional dan Ciri-Ciri Seorang Profesional di Bidang IT. (online).
(http://boimzenji.blogspot.com/2013/04/pengertian-profesionalisme-dan- ciri.html.
(Diakses tanggal 7 Mei 2021).
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

15
Tilaar, H.A.R. 2009. Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.
Umniyah, Riva Elisa. 2012. Pengertian Profesi, Profesionalisme, dan Profesionalisasi.
(online). (http://rivaisriva.blogspot.com/2012/03/pengertian-profesi- profesionalisme-
dan.html. Diakses tanggal 6 Mei 2021).

16

Anda mungkin juga menyukai