D
I
S
U
S
U
N
OLEH ;
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini
Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Psikologi Pendidikan yang bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pembahasan tentang
Mencermati Seluruh Motivasi Yang Disampaikan Oleh Dosen dan Mengkondisikan
Kelas Sehingga Kondusif Untuk Peaksanaan Pembelajaran.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ustadzah/Dosen selaku Pengampu pada Mata
Kuliah Psikologi Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan dibidang studi ini.
Kami menyadari bahwa tugas Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu,kritikdan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara alamiah, Motivasi mahasiswa berkaitan erat dengan keinginan mhasiswa untuk terlibat aktif dalam
proses perkuliahan di dalam kelas. Motivasi belajar memiliki peranan yang sangat penting dalam
pembelajaran, baik dalam proses maupun pencapaian hasil belajar. Keinginan untuk berhasil dan keinginan
untuk sukses merupakan faktor yang mempengaruhi motivasi belseseorang atau dalam hal ini
mahasiswa, akan termotivasi untuk semakin giat belajar baik di kampus maupun rumah.Mahasiswa
akan termotivasi untuk semakin giat belajar baik di kampus maupun di rumah.
Dalam sebuah pembelajaran diperlukan adanya suasana atau kondisi yang mendukung agar proses
pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas bisa berjalan dengan lancar karena apabila hal itu
dibiarkan biasa saja maka akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik.Apabila
kondisi tersebut mendukung maka akan sangat memudahkan peserta didik dalam memahami proses
pembelajaran yang diikuti kondisi yang seperti inilah yang disebut sebagai lingkunga belajar yang
kondusif. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita terkait lingkungan belajar yang
kondusif maka dari itu u melalui maklah akan dijelaskan lebih lanjut terkait penerapan lingkungan
belajar yang kondusif.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
PEMBAHASAN
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan
suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan
hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama disadari adanya
motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas
motivasi seseorang akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
Dosen merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.
Dosen merupakan komponen yang memiliki peranan strategis dalam pelaksanaan pembelajaran.
Dosen memiliki peranan kunci dalam setiap upaya peningkatan mutu, relevansi, dan efisiensi
pendidikan. Di tangan dosen, mutu pendidikan dapat diupayakan ke arah yang lebih baik.
Hal tersebut memaksa dosen untuk mampu mempersiapkan secara optimal kompetensinya, karena
bagaimanapun kompetensi dosen mencerminkan kinerja dosen atau kemampuan dosen dalam
mengajar di kelas sehingga dapat dipastikan semakin baik kompetensi yang dimiliki dosen , maka
besar kemungkinan prestasi belajar mahasiswa pun akan akan meningkat pula.
Peran dosen merupakan faktor yang sangat dominan dalam menumbuhkembangkan semangat dan
prestasi belajar mahasiswa. Selain itu, dosen dijadikan teladan, bahkan menjadi tokoh identifikasi
diri bagi mahasiswanya. Oleh karena itu, dosen dituntut memiliki perilaku dan kemampuan yang
memadai untuk menggembangkan mahasiswanya secara utuh. Untuk melaksanakan tugasnya
secara baik , dosen perlu menguasai berbagai hal sebagai kompetensi yang dimilikinya.
Prestasi belajar itu mencerminkan keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Dengan kata lain,
berhasilnya suatu kegiatan belajar mengajar dapat dilihat dari terjadinya perubahan tingkah laku
atau perilaku dari diri individu yang diwujudkan dalam sikap pengetahuan dan keterampilan yang
sesuai dengan tujuan yang dirumuskan, yaitu berupa prestasi belajar.
Faktor motivasi belajar adalah faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar dipandang
dari sudut faktor internal, sedangkan dosen merupakan faktor yang berpengaruh terhadap prestasi
belajar dipandang dari sudut faktor eksternal.
Banyak temuan permasalahan belajar mahasiswa di perguruan tinggi, seperti rendahnya motivasi
belajar mahasiswa yang tergambar dari aktivitas mengikuti perkuliahan, malas mengerjakan
tugas-tugas perkuliahan, tidak memiliki target akademik, kurang begitu peduli terhadap prestasi,
dan pasif. Serta peran dosen dalam mengantisipasi hal-hal tersebut.
Hal ini mengisyaratkan kepada para dosen agar tidak hanya mengajar materi atau mentransfer
pengetahuan. Selain itu, para dosen juga harus mampu memotivasi para mahasiswanya untuk
terus belajar. Motivasi tersebut adalah bagian dari nilai-nilai atau karakter yang dilakukan oleh
dosen kepada para mahasiswa guna menumbuhkembangkan prestasi belajar mereka.
Namun, satu hal yang penting, seorang dosen mampu memancarkan dari dalam dirinya karakter
yang dapat diteladani oleh para mahasiswa. Keteladanan memiliki bahasa atau pesan tersendiri
yang sangat menguat dalam diri mahasiswa. Keteladanan tidak banyak berbicara atau memberi
penjelasan tentang materi kuliah atau pengetahuan menjadi baik dan benar. Akan tetapi, para
mahasiswa dapat melihat dan menyaksikan sendiri seorang dosen dalam berbicara, bertindak, dan
bahkan mindset dari dosen sendiri yang terpancar lewat cara mengajarnya.
Singkatnya, seorang dosen memiliki karakter yang kuat sehingga ketika mengajar di kelas
memiliki daya atau “roh” untuk menggerakkan mahasiswa untuk meniru dan mengikuti yang
disampaikan. Lalu, karakter dosen yang bagaimana? Dosen yang berkarakter bertujuan untuk
membuka mata hati mahasiswa untuk belajar, agar mampu hidup dengan nilai-nilai atau karakter
di tengah masyarakat.
Dosen yang berkarakter memiliki ciri-ciri sebagai berikut: memiliki komitmen, kompeten, kerja
keras, konsisten, sederhana, memiliki kemampuan berinteraksi, melayani secara maksimal,
cerdas, ikhlas dalam bekerja, menjaga diri dan kehormatan, menjadi teladan bagi peserta didik.
Seorang dosen yang memiliki karakter seperti yang disebutkan dapat dikatakan sebagai sebuah
modal untuk melakukan proses pembelajaran. Di sini, dosen memiliki peran yang cukup penting
dalam membangun dan mengembangkan semangat dan prestasi belajar para mahasiswa. Dosen
berperan banyak dalam pembentukan pola pikir mahasiswa.
Disisi lain, staf dan karyawan, fasilitas kampus yang ada, dan tata aturan yang berlaku di kampus
tersebut adalah bagian yang turut mensupport semangat dan prestasi belajar mahasiswa. Contoh
saja, mahasiswa yang menapaki bangku kuliah pada kampus yang sudah majupara pengajar yang
profesional dan aktif memberikan motivasi pada didikannya, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
yang memadai dan saling berkompetensi, juga fasilitas lain yang benar-benar mendukung
keberlangsungan segala aktifitas di kampus tentunya akan mempermudah mahasiswa dalam
kegiatan belajar karena disamping sudah berakar dari keinginan diri juga mendapat semacam
amunisi dari lingkungan pendidikannya.
Berbeda sekali dengan mahasiswa yang menapaki bangku kuliah pada kampus yang dosennya
tidak peduli, sarana dan fasilitasnya tidak memadai, staf pengajar yang biasa-biasa saja, UKM
yang nihil akan kegiatan nyata, maka mahasiswa tersebut akan sangat kurang termotivasi dalam
belajar, dan tidak peduli dengan perkembangan yang terjadi. Memang, semuanya akan tergantung
pada diri masing-masing. Tetapi sungguh ini akan memberikan pengaruh yang besar bagi
mahasiswa.
A. KESIMPULAN
Motivasi mahasiswa pada saat perkuliahan berlangsung menunjukkan beberapa gejala seperti
memiliki gairah belajar yang tinggi, penuh semangat,memiliki rasa penasaran atau ingin tahu
yang tinggi, mampu ”jalan sendiri’ ketika guru/dosen meminta siswa/mahasiswa mengerjakan
sesuatu, memiliki rasa percaya diri, memiliki daya konsentrasi yang tinggi, memiliki kesabaran
dan daya juang yang tnggi, memiliki kemauan yang kuat untuk berbuat dan senang belajar
mandiri. Berdasarkan dari persentase sembilan aspek motivasi mahasiswa mencapai rta-rata 80.
Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar mereka dikategorikan tinggi.
Adapun faktor yang mempengaruhi munculnya motivasi belajar mahasiswa yaitu faktor internal dan
factor eksternal. Faktor internal meliputi keingian untuk berhasil dan sukses, keinginan untuk belajar dan
merasa butuh untuk belajar, dan karena cita-cita masa depan. Sedangkan factor eksternal yaitu meliputi
dosen, sarana dan prasarana, orang tua dan teman.
Disadari bahwa kelas yang kondusif dapat menghindari siswa dari kejenuhan, kebosanan dan kelelahan
psikis sedangkan disisi lain kelas yang kondusif akan dapat menumbuhkan minat motivasi dan daya tahan
belajar.Untuk membantu guru mencipatkan kondisi pembelajaran dan suasana interaksi yang dapat
mengundang dan menantang siswa untuk berkreasi secara aktif, pembelajaran yang kondusif dan
menyenangkan berarti materi yang disampaikan guru dapat diterima dengan mudah oleh siswa dan siswa
akan lebih tertarik mendalam materi yang disampaikan oleh guru.
Suasana belajar yang kondusif akan tercipta apabila didukung dengan suasan yang nyaman dan tentram di
sekitar kelas atau sekolah. Lokasi sekolah yang terlalu dekat dengan keramaian seperti pasar, pinggiran jalan
raya atau pabrik cenderung mengganggu kosentrasi sswa dalam belajar.Belajar aktif merupakan strategis
yang tepat untuk mencapai tujuan belajar mandiri selain itu diperlukan adanya motivasi belajar yang cukup
kuat. Istilah aktif, maksudnya adalah bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana
sedemikian rupa sehingga hingga siswa aktif mengajukan pentanyaan, gagasan, mencari data dan informasi
yang mereka perlukan untuk memecahkan masalah.Dengan demikian dalam pelaksanaan proses
pembelajaran di kelas, guru selain sebagai pendidik, pembimbing dan pengarah serta sebagai motivator yang
bertanggung jawab ab atas keseluruhan perkembangan kepribadian siswa. Dengan kata lain guru sebagai
pendidik selain harus amanpu menciptakan suatu proses pembelajaran yang kondusif dan bermakna sesuai
metode pembelajaran yang digunakan juga harus manpu meningkatkan perhatian dan minat serta motivasi
belajar siswa mengikuti pelajaran dan bantuan siswa
Dalam menggunakan sebagai kesempatan belajar, sumber dan media.
Kesembilan cara mengkondisikan kelas agar kondusif dan mendukung pembelajaran tadi hanya beberapa
tips dari kami. Adapun teknik penerapannya menyesuaikan dengan umur siswa. Cara pengkondisian kelas
juga tidak terbatas pada tips-tips di atas saja, mungkin ada hal lain yang bisa diusahakan sesuai dengan
pengalaman pribadi anda. Jika anda mempunyai tips lain silahkan disampaikan di kolom komentar. Semoga
artikel ini bermanfaat untuk anda.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2001. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Emzir. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.
Rasyid, Harun. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif Bidang Ilmu Sosial Dan Agama,
Pontianak: tnp.
Sugiyono. 2006. Metode Peneliitan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Bandung: Alfabeta
https://www.mysch.id/blog/detail/69/cara-mengkondisikan-kelas-agar-kondusif-dan-mendukung-
pembelajaran [27 November 2022] 19.05