Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PSIKOLOGI

( FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENDIDIKAN )

Dosen Pembimbing : Bapak Abdul Hamid, M.Pd

Disusun oleh :

1. Firyal Faiha ( 12521.7027 )

2. Henny Pertiwi ( 12521.7028 )

3. Novi Sri Ramdayanti ( 12521.7035 )

4. Rofiqoh ( 12521.7036 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI PONDOK QUR’AN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “ Faktor faktor yang

mempengaruhi keberhasilan pendidikan ” ini tepat pada waktunya. Dan tidak lupa shalawat

berangkaikan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kelak kita

mendapatkan syafaatnya dihari akhir kelak. Aamiin.

Penulis berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu

pengetahuan yang lebih mendalam. Dan dapat diamalkan dalam sehari-hari.

Kemudian, kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena

itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

Bandung, 15 Oktober 2022

Penulis
Keberhasilan dalam belajar-mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya adalah:

Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan bentuk tingkah laku atau kemampuan yang diharapkan

dapat dimiliki siswa setelah proses pembelajaran. Rumusan tujuan pembelajaran dapat dibuat

dalam berbagai macam cara. Seringkali terjadi, rumusan itu menggambarkan apa yang akan

dilakukan guru dalam proses pembelajaran. Jika rumusan semacam ini dibuat, tidak memberi

tuntutan kepada siswa untuk belajar sehingga memperoleh hasil tertentu. Dengan singkat dapat

dikemukakan bahwa rumusan tujuan harus menggambarkan bentuk hasil belajar yang ingin

dicapai siswa melalui proses pembelajaran dilaksanakan.

Guru

Peran guru di sekolah juga sangat penting dalam meningkatkan kemauan belajar anak anak.

Seorang guru dapat memotivasi dan memberikan pengarahan kepada anak anak bagaimana cara

belajar yang baik dan mengembangkan potensi lebih yang terdapat pada anak. Ada beberapa

aspek yang menentukan keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar yaitu :

Kepribadian

Hal ini akan mempengaruhi pola kepemimpinan yang guru perlihatkan ketika melaksanakan

tugas didalam kelas

Pandangan terhadap anak didik


Proses belajar dari guru yang memandang anak didik sebagai mahluk individual dengan yang

memiliki pandangan anak didik sebagai mahluk sosial akan berbeda. Karena prosesnya berbeda,

hasil proses belajarnya pun akan berbeda.

Latar belakang dan Pengalaman guru

Guru pemula dengan latar belakang pendidikan keguruan lebih mudah menyesuaikan diri dengan

lingkungan sekolah, karena ia sudah dibekali dengan seperangkat teori sebagai pendukung

pengabdiannya. Tingkat kesulitan yang ditemukan guru semakin berkurang pada aspek tertentu

seiring dengan bertambahnya pengalamannya. Guru yang bukan berlatar belakang pendidikan

keguruan dan ditambah tidak berpengalaman mengajar , akan banyak menemukan masalah

dikelas.

Kebosanan Para Peserta Didik Dalam Proses Belajar Mengajar

Anak Didik

Aspek dari anak didik yang mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar adalah : Psikologis

anak didik

Biologis anak didik

Intelektual anak didik

Kesenangan terhadap pelajaran

Cara belajar anak didik[4]

Hal diatas yang menyebabkan perbedaan karakteristik anak didik , misalnya pendiam, aktif,

keras kepala, kreatif , manja dan sebagainya. Anak yang dengan ciri-ciri mereka masing-masing
berkumpul di dalam kelas dan yang mengumpulkan tentu saja guru atau pengelola sekolah.

Banyak sedikitnya jumlah anak didik dikelas akanmempengaruhi pengelolaan kelas. Angka-

angka dirapor menunjukkan bukti nyata dari keberhasilan belajar mengajar. Hal ini sebagai bukti

bahwa tingkat penguasaan anak terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru, karena itu

dikenalilah tingkat keberhasilan maksimal (istimewa), Optimal (baik sekali), minimal (baik) dan

kurang untuk setiap bahan yang dikuasai anak didik.[5]

Media Pembelajaran

Media pembelajaran ini membuat konkrit konsep-konsep yang masih abstrak. Konsep-konsep

yang dirasakan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada siswa bisa

dikonkritkan atau disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran.[6]

Kegiatan Pengajaran

Pola umum kegiatan pengajaran adalah terjadinya interaksi antara guru dengan anak didik

dengan bahan pelajaran sebagai perantaranya. Guru yang mengajar, anak didik yang belajar.

Gaya mengajar guru mempengaruhi gaya belajar anak didik.

Ada 3 aspek yang dapat dilihat dari kegiatan pengajaran untuk keberhasilan belajar mengajar

yaitu:

Gaya mengajar guru

Gaya mengajar klasik,

Gaya mengajar teknologis,

Gaya mengajar personalisasi dan


Gaya mengajar interaksional

Pendekatan guru

Pendekatan individual. Guru berusaha memahami anak didik dengan segala persamaan dan

perbedaannya

Pendekatan kelompok. Berusaha memahami anak didik sebagai mahluk sosial. Perpaduan kedua

pendekatan ini akan menghasilkan hasil belajar mengajar yang lebih baik.

Strategi penggunaan metode

Penggunaan strategi belajar dapat digunakan lebih dari 1 metode pengajaran misalnya

penggunaan metode Ceramah dengan metode Tanya jawab untuk mata pelajaan IPS. Jarang guru

menggunakan 1 metode dalam melaksanakan pengajaran , hal ini disebabkan rumusan tujuan

yang dibuat guru tidak hanya satu, tetapi bisa lebih dari dua rumusan.

Evaluasi

Faktor suasana evaluasi merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar.

Hal yang perlu dalam suasana evaluasi adalah

Pelaksanaan evaluasi biasanya dilaksanakan di dalam kelas

Semua murid dibagi menurut tingkatan masing-masing

Besar sedikitnya anak didik dalam kelas


Berlaku jujur, baik guru maupun anak didik selama evaluasi tersebut.

Indikator Dan Penilaian Keberhasilan

Indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses belajar

mengajar dapat dikatakan berhasil, adalah:

Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara

individu maupun kelompok, Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai

siswa baik individu maupun klasikal.

Penilaian keberhasilan dalam belajar mengajar dapat menggunakan tes prestasi belajar untuk

mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan.

Tes prestasi belajar dapat digolongkan kedalam jenis penilaian sebagai berikut :

Tes Formatif

Penilaian ini digunakan untuk menguur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan

untuk memperoleh gambaran tentang daya serap anak didik terhadap pokok bahasan tersebut.

Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses balajar mengajar bahan tertentu dalam

waktu tertentu.

Tes Subsumatif

Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu,

bertujuan untuk memperoleh gambaran daya serap anak didik untuk meningkatkan tingkat

prestasi belajar anak didik.


Hasil tes ini digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam

menentukan nilai rapor. Tes Sumatif Tes ini dilakukan untuk mengukur daya serap anak didik

terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester atau dua tahun

pelajaran, Tes ini bertujuan untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar anak didik

dalam suatu periode belajar tertentu.

Hasil tes ini digunakan untuk kenaikan kelas, menyusun rangking atau sebagai ukuran mutu

sekolah.

Tingkat Keberhasilan

Untuk mengetahui sampai dimana tingkat keberhasilan belajar siswa terhadap proses belajar

yang telah dilakukannya dan sekaligus juga untuk mengetahui keberhasilan mengajar guru, kita

dapat menggunakan tingkat acuan sebagai berikut:

Istimewa / maksimal: apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai siswa,

Baik sekali / optimal: apabila sebagian besar (85% s/d 94%) bahan pelajaran yang diajarkan

dapat dikuasai siswa,

Baik / minimal: apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 75% s/d 84% dikuasai siswa

Kurang : apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 75% dikuasai siswa.

Program Perbaikan

Tingkat keberhasilan proses mengajar dapat ddigunakan dalam berbagai usaha antara lain

dengan kelangsungan proses belajar mengajar itu sendiri. Ada dua point yang dapat dilihat dari

hasil tingkat keberhasilan proses belajar mengajar :


Apabila 75 % anak didik yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai tingkat keberhasilan

minimal, optimal atau maksimal, maka dapat dilanjutkan ke proses belajar untuk pokok bahasan

yang baru.

Apabila 75 % anak didik kurang (dibawah taraf minimal ) dalam mencapai tingkat keberhasilan,

maka proses belajar mengajar berikutnya adalah perbaikan Pengukuran tentang tingkatan

keberhasilan proses mengajar sangat penting karena itu pengukuran harus betul-betul Sahih

( Valid ), Andal ( reliable) dan Lugas ( Objective).

Hal ini dapat tercapai apabila alat ukurnya disusun berdasarkan kaidah, aturan, hukum atau

ketentuan penyusunan tes. Pengajaran perbaikan mengandung kegiatan-kegiatan sebagai

berikut :

Mengulang pokok bahasan seluruhnya

Mengulang bagian dari pokok bahasan yang hendak dikuasai

Memecahkan masalah atau menyelesaikan soal-soal bersama

Memberi tugas-tugas khusus.

Anda mungkin juga menyukai