DIKTAT IPA 9A
Penyusun
1
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
DAFTAR ISI
2
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
LISTRIK STATIS
Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsikan muatan listrik untuk memahami gejala-gejala listrik statis serta kaitannya dalam kehidupan
sehari-hari
A. Muatan Listrik
Pada saat kamu menyisir rambut kering, rambutmu tertarik oleh sisir. Mengapa rambut
menempel di sisir? Pada mulanya rambut dan sisir bersifat netral. Suatu atom bersifat netral, karena
jumlah proton dan elektron sama. Pada saat kamu menggosokkan sisir pada rambutmu, sejumlah atom
di dalam rambutmu terganggu, sejumlah elektron di dalam rambutmu terlepas dan berpindah ke
sisirmu. Akibatnya, sisirmu memperoleh tambahan elektron, dan sisirmu itu tidak lagi netral, tetapi
memiliki muatan negatif. Rambutmu kehilangan elektron, sehingga rambutmu itu bermuatan positif.
Contoh lain yaitu jika plastik atau ebonit jika digosok dengan kain wool akan bermuatan negatip karena
elektron pada wool berpindah ke plastik atau ebonit sedangkan kain wool kehilangan elektron.
Sedangkan batang kaca yang digosok dengan kain sutera akan bermuatan positip sebab batang kaca
kehilangan elektron sedangkan kain sutera mendapatkan elektron dari batang kaca. Peristiwa ini
merupakan contoh mendapatkan listrik statis dengan cara menggosok. Untuk lebih jelasnya lakukan
kegiatan 1.1. Listrik statis adalah berkumpulnya muatan listrik pada suatu benda.
Secara umum dapat dijelaskan bahwa:
1. Benda terdiri atas atom-atom sejenis.
2. Setiap atom terdiri atas sebuah inti yang dikelilingi oleh satu atau
lebih elektron.
3. Inti atom bermuatan positif, elektron bermuatan negatif.
4. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif dan netron
yang tidak bermuatan listrik.
Kegiatan 1.1
Memberi muatan listrik dengan cara
menggosok
3
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
c. Prosedur Kegiatan
1. Letakkan potongan-potongan kertas tisu di atas meja.
2. Gosoklah sebuah sisir dengan rambutmu, dekatkan sisir tersebut pada kertas tisu. Apa yang kamu
amati ? .............................................................................................................................
3. Biarkan kertas tisu itu menempel pada sisir selama beberapa detik. Apa yang kamu amati setelah
beberapa detik berlalu ? ......................................................................................................
d. Analisis
1. Jenis muatan apakah yang dimiliki sisir dan rambut tersebut sebelum saling digosokkan?
..............................................................................................................................................................
2. Jenis muatan apakah yang dimiliki sisir dan rambut setelah saling digosokkan ?
..............................................................................................................................................................
3. Pada saat sisir tersebut didekatkan pada tisu, mengapa tisu ini tertarik oleh sisir ?
..............................................................................................................................................................
4. Setelah beberapa saat tisu itu menempel pada sisir, mengapa tisu itu lepas lagi ?
..............................................................................................................................................................
e. Sekarang Jawablah !
1. Bagaimana caranya elektron pindah dari satu benda menuju benda lain dalam kegiatan ini?
.......................................................................................................................................................
2. Apa yang terjadi pada suatu benda yang tidak bermuatan listrik, jika benda itu mendapatkan atau
kehilangan elektron ? ..........................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
3. Apa yang menjadi kesimpulanmu dari kegiatan tersebut ? .................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
4
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
Penangkal petir, melindungi rumah dan bangunan tinggi tersebut dari kerusakan oleh energi listrik
yang besar di dalam petir. Penangkal petir ini menyediakan suatu jalan aman, melalui pentanahan, agar
arus listrik petir mengalir masuk ke dalam tanah, bukan melewati rumah atau bangunan lain.
C. Elektroskop
Kegunaan elektroskop:
1. Untuk mengetahui benda bermuatan atau tidak bermuatan
Daun elektroskop mula-mula menutup (netral). Bila sebuah benda
disentuhkan pada lempeng logam dan daun elektroskop tetap menutup,
benda tersebut tidak bermuatan. Apabila sebuah benda disentuhkan pada
lempeng logam dan daun elektroskop membuka, berarti benda tersebut
bermuatan.
2. Untuk mengetahui jenis muatan listrik
Mula-mula elektroskop diberi muatan yaitu dengan jalan menyentuh lempeng logam dengan benda
bermuatan, misalnya muatan positif. Suatu benda bermuatan (belum diketahui jenis muatannya)
didekatkan pada lempeng logam. Apabila daun elektroskop membuka, berarti benda tersebut
bermuatan positif dan bila daun elektroskop menutup berarti benda tersebut bermuatan negatif.
Untuk memahami prinsip kerja elektroskop lakukan kegiatan 1.2.
Kegiatan 1.2
ELEKTROSKOP
a. Pendahuluan
Benda ada yang bermuatan listrik dan ada yang tidak bermuatan listrik. Bagaimana untuk
mengetahui bahwa suatu benda bermuatan listrik ? Untuk mengetahui sebuah benda bermuatan
listrik atau tidak lakukanlah kegiatan berikut ini.
c. Prosedur
1. Sebelum batang kaca digosok-gosok dengan kain sutera dekatkan pada bola/kepala elektroskop,
amati daun elektroskop. Apa yang terjadi pada daun elektroskop ?
..............................................................................................................................................................
2. Gosok-gosoklah batang kaca dengan kain sutera.
5
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
3. Dekatkan ujung batang kaca tersebut ke bola/kepala logam elektroskop dan lihat daun-daunnya.
Apa yang terjadi ? .............................................................................................................................
Mengapa demikian ? .........................................................................................................................
4. Kemudian jauhkan batang kaca dari kepala elektroskop dan lihat daun-daun elektroskop. Apa
yang terjadi pada daun elektroskop ? ...............................................................................................
Mengapa demikian ? .........................................................................................................................
5. Dekatkan lagi batang kaca yang sudah digosok-gosok kain sutera tersebut ke bola/kepala
elektroskop , tahan batang kaca di dekat kepala elektroskop kemudian sentuhlah kepala
elektroskop dengan ujung jari amati daun elekltroskop apa yang terjadi ?
..............................................................................................................................................................
Mengapa demikian ? ...........................................................................................................................
6. Jauhkan ujung jari dan batang kaca dari kepala elektroskop. Amati yang terjadi pada dauan
elektroskop, apa yang terjadi ? …........................................................................................................
Mengapa demikian ? ...........................................................................................................................
Kegiatan 1.3
E. Hukum Coulomb
7
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
Hukum Coulomb berbunyi: besar gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik antara dua benda
bermuatan listrik, berbanding lurus dengan besar masing-masing muatan
listrik dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda
bermuatan.
Secara matematik Hukum Coulomb dirumuskan:
Keterangan :
Fc = gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik dalam satuan newton (N)
Q1 = besar muatan pertama dalam satuan coulomb (C)
Q2 = besar muatan kedua dalam satuan coulomb (C)
r = jarak antara dua benda bermuatan dalam satuan meter (m)
k = konstanta pembanding besarnya 9 x 109 Nm2/C2
Contoh Soal:
1. Dua buah benda memiliki muatan masing-masing +Q dan -Q kedua benda terpisah pada jarak sejauh
d, sehingga menghasilkan gaya sebesar F. Jika jarak kedua benda didekatkan menjadi setengahnya,
maka berapa besar gayanya sekarang ?
Diketahui:
Q1 = +Q dan Q2 = -Q
r=½d
Ditanyakan : F = .. ?
Jawaban :
Q1 x Q 2 Q1 x (Q 2)
F=k 2
F=k
r d2
Q1 x (Q 2) Q1 x Q 2 Q1 x Q 2
F’ = k = -k =-4k = - 4 F1
1 2 1 2 d2
( d) d
2 4
Jadi gayanya menjadi 4 kali gaya semula sedangkan tanda negatip (-) artinya terjadi gaya tarik
menarik antara dua muatan.
2. Dua muatan dipisahkan dengan jarak 3 cm. Benda A memiliki muatan +6 C dan benda B memiliki
muatan +3C .
Pertanyaan :
a. Buatlah diagram vektor gaya-gaya kedua muatan tersebut
b. Berapa gaya pada benda A dan benda B serta ke mana arahnya ?
Penyelesaian :
Diketahui :
QA = +6 C = +6 x 10-6 C
QB = +3C = +3 x 10-6 C
r = 3 cm = 3 x 10-2 m
Ditanyakan :
a. Diagram vektor gaya-gaya pada masing-masing muatan
8
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
b. FA dan FB serta arahnya
Jawaban:
A B
a. FB pada A FA pada B
+ +
r
Q Q
b. FA = FB = k A 2 B
r
(6 x10 6 C ) x(3x10 6 C )
= 9 x 10 9 Nm2/C2
(3x10 2 m) 2
18 x10 12 C 2
= 9 x 10 9 Nm2/C2
9 x10 4 m 2
= 9 x 10 9 Nm2/C2 x 2 10-8 C2/m2
= 18 x 10 N = 180 N
EVALUASI
Jika benda C
bermuatan
listrik positif,
maka
berturut-turut benda A, B, D, dan E
bermuatan listrik ....
A. positif, negatif, positif, dan positif
B. negatif, positif, negatif, dan negatif
C. negatif, negatif, positif, dan positif
D. positif, positif, negatif, dan negatif
10
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
Bab
ELEMEN DAN ARUS LISTRIK
2
Kompetensi Dasar
3.3 Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
A. Arus Listrik
2. Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik dapat dibuat dengan cara menghubung-hubungkan kutub-kutub sumber arus
listrik misalnya baterai dengan penghantar ke alat-alat listrik. Rangkaian listrik ada yang terbuka ada
pula tertutup. Untuk memahami lebih lanjut lakukan kegiatan 2.1.
Kegiatan 2.1
Rangkaian Listrik
a. Pendahuluan
Jika kalian menghubung-hubungkan sumber arus listrik misalnya baterai menggunakan penghantar
maka dapat dikatakan bahwa kalian telah membuat suatu rangkaian. Rangkaian ada yang terbuka
ada juga yang tertutup. Bagaimana membuat rangkaian terbuka, rangkaian tertutup ? Bagaimana
pula caranya agar arus listrik dapat mengalir pada rangkaian ?
11
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
c. Alat dan bahan
Baterai = 1 buah
Bola lampu 1,5 V = 1 buah
Saklar = 1 buah
Soket lampu = 1 buah
Kabel = secukupnya
d. Prosedur Kegiatan
1. Rangkailah alat-alat di atas sampai lampu dalam keadaan menyala.
2. Gambarlah rangkaian yang telah kamu buat tersebut.
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
3. Dari rangkaian yang telah kamu buat tersebut matikan saklarnya dengan cara menggeser ke arah
OFF. Apakah lampu tetap menyala ? ..................................................................................................
Menurut pendapatmu apa sebabnya ? ..............................................................................................
4. Gambarlah rangkaian listrik pada prosedur 3 di atas.
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
5. Geserlah sekali lagi saklarnya ke arah ON, apakah lampu menyala ? .................................................
Menurut pendapatmu apa sebabnya ? ..............................................................................................
Jadi fungsinya saklar untuk apa ? .......................................................................................................
Kesimpulan:
Berkaitan dengan rangkaian terbuka, rangkaian tertutup buatlah kesimpulannya.
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
Pada saat lampu menyala, pada rangkaian mengalir arus listrik. Jadi apa syarat-syaratnya agar arus listrik
dapat mengalir pada rangkaian ?
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
12
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
3. Mengukur Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian dapat diukur besarnya. Alat yang digunakan untuk
mengukur kuat arus listrik adalah amperemeter (ammeter). Dapat juga untuk mengukur kuat arus listrik
digunakan basicmeter dan avometer. Pada rangkaian listrik amperemeter dipasang secara seri dengan
rangkaian yang diukur kuat arusnya.
Karena skala basicmeter standarnya menggunakan satuan mikroampere maka basicmeter hanya
mampu mengukur kuat arus listrik yang sangat kecil. Agar basicmeter dapat digunakan untuk mengukur
kuat arus listrik yang besar maka harus dipasang
shunt. Gambar 2.3 menunjukkan basicmeter tidak
diberi shunt. Gambar 2.4 (a) Shunt dengan batas
ukur 1 A dan 5 A sedangkan gambar 2.4 b) Shunt
dengan batas ukur 50 mA dan 100 mA. Basic meter ini
hanya dapat digunakan untuk mengukur arus dc.
Jika kamu akan mengukur kuat arus listrik di
atas 1 A gunakan SHUNT 0 – 1 – 5 A, tetapi jika akan
mengukur arus listrik di bawah 1 A gunakan SHUNT
0 – 50 – 100 mA. Misalkan kamu akan mengukur kuat
arus listrik yang melewati sebuah lampu maka
pasangkan SHUNT 0 – 50 – 100 DC mA pada Basic
meter seperti gambar 2.5.
Jika kutub negatip baterai dihubungkan
dengan kabel pada angka nol dan kutub positip
baterai dihubungkan dengan kabel pada lampu kemudian lampu dihubungkan dengan kabel pada angka
100, maka batas ukur basic meter yang digunakan adalah 100 mA. Skala yang ditunjuk oleh jarum basic
meter adalah 80 dan skala penuh 100 jika skala yang digunakan pada panel bawah, dan skala yang
ditunjuk 40 dan skala penuh 50 jika skala yang digunakan pada panel atas basic meter. Apabila batas
ukur di beri simbol Bu dan skala yang ditunjuk diberi simbol St dan skala penuh diberi simbol Sp, maka
besarnya arus listrik hasil pengukuran adalah :
Jika menggunakan skala yang bawah Jika menggunakan skala yang atas
St = 80; Sp = 100; Bu = 100 mA St = 40; Sp = 50; Bu = 100 mA
St
I
St
xBu , I xBu
Sp Sp
40
I
80
x100 mA 80 mA = 0,08 A I x100 mA 80 mA = 0,08 A
100 50
Hasilnya sama baik menggunakan skala atas maupun skala bawah.
1 A = 1000 mA = 103 mA
1 mA = 0,001 A = 10 -3 A
Bagaimana mengukur kuat arus listrik menggunakan basicmeter ? Untuk lebih jelasnya lakukan
kegiatan 2.2.
13
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
Kegiatan 2.2
Mengukur Kuat Arus Listrik
Dengan Basicmeter
c. Prosedur Kegiatan
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 2.6 !
14
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
9. Hitunglah besarnya kuat arus listrik yang mengalir ? ......................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
10. Jika basicmeter diberi simbul , baterai diberi simbul , lampu diberi simbul ,
saklar dan kabel penghubung maka gambarlah rangkaian listrik pada kegiatan
1 dan kegiatan 8.
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas berdasarkan hasil kegiatan no. 7 dan no. 9.
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
Dalam suatu rangkaian listrik jika mengalir arus listrik maka pada rangkaian tersebut mengalir pula
muatan listrik. Jika muatan listrik yang mengalir pada rangkaian sebesar Q selama waktu t, maka
besarnya kuat arus listrik dapat dihitung dengan persamaan:
Contoh Soal :
Sebuah penghantar dialiri arus listrik sebesar 3 A . Berapakah besarnya jumlah muatan listrik yang
mengalir selama 5 menit ?
Penyelesaian:
Diket:
I=3A
t = 5 menit = 5 x 60 s = 300 s
Ditanya : Q = … ?
Jawab:
Q Q
I = 3A= Q = 3 A x 300 s = 900 As = 900 C
t 300 s
15
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
B. Beda Potensial Listrik
1. Sumber Arus Listrik
Untuk menimbulkan beda potensial pada ujung-ujung penghantar di gunakan sumber tegangan
atau sumber arus listrik. Berdasarkan bahan yang digunakan Sumber tegangan di bagi menjadi : Elemen
elektrokimia dan Elemen elektrodinamika. Elemen elektrokimia adalah sumber tegangan yang
mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Sedangkan elemen elektrodinamika adalah sumber
tegangan yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
Elemen elektrokimia dibagi menjadi elemen primer dan elemen sekunder. Elemen primer adalah
sumber tegangan yang apabila energinya habis tidak dapat diisi kembali. Contohnya elemen volta,
elemen kering (baterai), elemen Leclanche, elemen Daniel. Sedangkan elemen sekunder adalah
sumber tegangan yang apabila energinya habis dapat diisi kembali. Contohnya akumulator (accu)
a. Elemen Volta
Sumber arus dan tegangan ini pertama kali dibuat oleh
ahli fisika Italia yang bernama Allesandro Volta (1790-1800).
Pada dasarnya elemen volta terdiri atas logam tembaga ( Cu ),
logam seng (Zn), dan larutan elektrolit asam sulfat ( H2SO4 ).
Perhatikan gambar 2.8 di samping ini. Logam tembaga (Cu)
sebagai kutub positip (+) dan logam seng (Zn) sebagai kutub
negatip (-). Beda potensial antara kedua kutub 1 volt s/d 1,5
volt. Pada saat logam Cu dan logam Zn dihubungkan lewat
penghantar ke lampu, terjadi proses perubahan energi kimia
menjadi energi listrik. Lempeng tembaga bermuatan positip karena kekurangan elektron sedangkan
lempeng seng bermuatan negatip karena kelebihan elektron. Kelemahan elemen volta adalah timbulnya
gelembung-gelembung gas di sekitar logam Cu yang menghambat jalannya arus yang di sebut polarisasi
. Polarisasi adalah peristiwa penutupan elektroda-elektroda elemen oleh hasil-hasil reaksi sehingga
menurunkan kerja elemen. Maka dari itu elemen volta tidak praktis digunakan dalam keperluan sehari-
hari.
b. Elemen Kering
Baterai yang paling kamu kenal dan banyak digunakan adalah
baterai sel kering. Perhatikan gambar 2.13 di bawah ini yang
menunjukkan bagian-bagian penting sebuah baterai. Pada dasarnya
baterai/elemen kering terdiri atas karbon ( C ), logam seng ( Zn ), dan
larutan elektrolit salmiak/amonium klorid (NH4Cl).
Diantara logam karbon dan seng, terdapat batu kawi/Mangan dioksida
(MnO2) yang berfungsi sebagai depolarisator yaitu untuk mengurangi
atau meniadakan terjadinya peristiwa polarisasi. Perhatikan gambar
2.10 di samping. Sebagai kutub positip adalah karbon ( C ) yang
ditutup kuningan dan sebagai kutub negatip adalah logam seng ( Zn ).
Beda potensial antara ke dua kutub 1,5 volt. Pada saat dipakai,
misalnya untuk menyalakan lampu terjadi proses perubahan energi
kimia menjadi energi listrik.
16
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
c. Elemen Leclanche
Elemen Leclance terdiri dari bejana kaca dan berisi batang
karbon ( C ) sebagai elektroda positip, batang seng (Zn) sebagai
elektroda negatip, larutan amonium khlorida (NH4Cl) sebagai elektrolit
dan depolarisator manggandioksida (MnO2) bercampur serbuk karbon
(C) dalam bejana berpori ditunjukkan gambar 2.12.
Bila ion-ion seng masuk dalam larutan amonium khlorida, maka
batang seng akan negatip terhadap larutan itu. Amonium khlorida
memberikan ion-ion amonium yang bermuatan positip yang menembus
bejana berpori menuju batang karbon. Ion-ion itu memberikan muatan
positipnya kepada batang karbon dan terurai menjadi amoniak (NH3)
dan gas hidrogen (H2).
d. Elemen Daniel
e. Elemen Sekunder
Elemen sekunder adalah sumber tegangan yang apabila
energinya habis dapat diisi kembali ditunjukkan gambar
2.15. Contoh elemen skunder: akumulator (aki). Aki sering
juga di sebut sel basah. Timbal (Pb) dan timbal peroksida
(PbO2) terletak dalam larutan asam sulfat (H2SO4). Reaksi
kimia yang terjadi menyebabkan elektron terkumpul pada
timbal, sehingga timbal sebagai kutub negatif dan timbal
peroksida sebagai kutub positif. Lempeng timbal peroksida
(anoda) sebagai kutub positif dan lempeng timbal (katoda)
sebagai kutub negatip. Bagian-bagian akumulator ditunjukkan gambar 2.16.
17
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
Beda potensial listrik sering di sebut tegangan listrik. Untuk mengukur beda potensial listrik
digunakan voltmeter. Basicmeter dan avometer (multitester) dapat juga digunakan untuk mengukur
beda potensial listrik. Pada suatu rangkaian listrik, voltmeter dipasang paralel dengan rangkaian yang
diukur beda potensialnya. Mengukur beda potensial listrik menggunakan basicmeter pada dasarnya
hampir sama dengan mengukur kuat arus listrik menggunakan basicmeter. Bedanya jika mengukur kuat
arus listrik menggunakan shunt tetapi jika mengukur beda potensial menggunakan multiplier. Multiplier
ada yang batas ukurnya 0 – 1 – 5 DC V dan ada pula yang batas ukurnya 0 – 10 – 50 DC V.
Jika akan mengukur beda potensial kurang dari 5 V, maka digunakan multiplier dengan batas ukur
0 – 1 – 5 DC V dan jika akan mengukur beda potensial 10 V sampai dengan 50 V, menggunakan
multiplier yang batas ukurnya 0 – 10 – 50 DC V. Gambar 2.17 a) multiplier dengan batas ukur 0 – 1 – 5
DC V dan gambar 2.17 b) multiplier dengan batas ukur 0 – 10 – 50 DC V.
Misalnya akan mengukur besarnya beda
potensial pada lampu seperti gambar 2.19.
Batas ukur basic meter yang digunakan
adalah 5 V. Skala yang ditunjuk oleh jarum basic
meter adalah 30 ; skala penuh 100 jika skala yang
digunakan pada panel bawah, dan skala yang
ditunjuk 15 ; skala penuh 50 jika skala yang
digunakan pada panel atas basic meter. Apabila
batas ukur di beri simbol Bu dan skala yang
ditunjuk diberi simbol St dan skala penuh diberi
simbol Sp, maka besarnya beda potensial listrik
hasil pengukuran adalah :
18
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
Kegiatan 2.3
c. Prosedur Kegiatan
1. Buatlah rangkaian seperti gambar bawah !
19
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
9. Hitunglah besarnya beda potensial pada lampu ? ......................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
10. Jika basicmeter diberi simbul , baterai diberi simbul , lampu diberi simbul ,
saklar dan kabel penghubung maka gambarlah rangkaian listrik pada kegiatan
1 dan kegiatan 8.
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas berdasarkan hasil kegiatan no. 7 dan no. 9.
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
Agar dalam suatu rangkaian mengalir arus listrik maka dalam rangkaian tersebut harus ada sumber
arus listrik. Sumber arus listrik tersebut juga sebagai sumber tegangan listrik. Sumber arus listrik
misalnya: elemen volta, baterai, aki, dinamo, generator. Sebelum sumber tegangan listrik dihubungkan
dengan suatu rangkaian, maka sumber tegangan tersebut mempunyai beda potensial yang dikenal dengan
gaya gerak listrik (GGL). Bagaimana besarnya GGL sebuah sumber tegangan dibandingkan dengan
tegangan jepit ? Untuk memahami lebih lanjut lakukan kegiatan 2.4.
20
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
Kegiatan 2.4
c. Prosedur
L 1. Rangkailah alat-alat seperti gambar di samping.
2. Sebelum saklar (S) dihubungkan, apakah jarum pada
basicmeter bergerak menunjuk angka tertentu ? .......................
S Mengapa demikian ? ...................................................................
.....................................................................................................
3. Hubungkan saklar (S). Apakah lampu menyala ? ........................
Apakah penunjukan jarum voltmeter sekarang berkurang?
- V + .....................................................................................................
Mengapa demikian ? ...................................................................
......................................................................................................
4. Besar manakah angka yang ditunjukkan oleh jarum voltmeter antara kegiatan 2 dan kegiatan 3 ?
...........................................................................................................................................................
Mengapa Demikian ? ........................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan di atas, kegiatan 2 adalah mengukur GGL dan kegiaatn 3 mengukur tegangan
jepit.
Apakah kesimpulanmu tentang GGl dan tegangan jepit ?
......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
21
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
4. Rangkaian Sumber Tegangan
Sumber tegangan DC atau elemen dapat dirangkai seri maupun paralel. Bagaimanakah besarnya
GGL dari beberapa elemen yang dirangkai seri maupun yang dirangkai paralel. Seperti halnya jika kalian
menyalakan senter menggunakan baterai lebih dari satu, maka agar senter dapat menyala dengan
terang elemen-elemen tersebut harus dirangkai secara seri. Bagaimana cara merangkai dan berapa
besarnya beda potensial dari elemen yang dirangkai seri maupun paralel , lakukan kegiatan 2.5.
Kegiatan 2.5
a. Tujuan : Mengukur gaya gerak listrik (ggl) dari sumber tegangan yang dirangkai seri maupun
paralel
c. Prosedur
22
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
EVALUASI
Pilih salah satu jawaban yang benar !
1. Perhatikan gambar di bawah ini! 6. Jika rangkaian berikut untuk mengukur kuat
arus pada lampu maka ....
23
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
10. Perhatikan gambar di bawah ! 13. Manakah kutub negatif pada bagan di bawah
ini ?
Agar kita dapat mengetahui besar
GGL dalam rangkaian tersebut, A. 1
yang kita lakukan adalah .... B. 2
C. 3
A. Membuka saklar dan voltmeter dipasang D. 4
seri.
B. Membuka saklar dan voltmeter dipasang 14. Pada aki (accumulator)
paralel dengan lampu. yang berfungsi sebagai anoda adalah . . . .
C. Menutup saklar dan voltmeter dipasang A. Pb C. PbO2
paralel dengan baterai. B. H2SO4 D. Zn
D. Membuka saklar dan voltmeter dipasang 15. Elektrolit yang digunakan untuk akumulator
paralel dengan baterai. adalah ....
A. asam sitrat C. asam sulfida
11. Perhatikan gambar di samping !
B. asam nitrat D. asam sulfat
Agar kita dapat mengetahui 16. Tiga puluh batu baterai, masing-masing 1,5 V,
besar tegangan jepit dalam disusun paralel akan menghasilkan GGL total
rangkaian tersebut, yang kita sebesar ....
lakukan adalah .... A. 1,5 volt C. 10 volt
B. 3,0 volt D. 15 volt
A. Membuka saklar
B. Menutup saklar dan voltmeter dipasang
seri dengan lampu
C. Membuka saklar dan posisi voltmeter
diparalelkan dengan baterai
D. Menutup saklar dan volmeter dipasang
paralel dengan lampu
12. Pengukuran GGL yang benar ditunjukkan
gambar...
A. B.
C. D.
24
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
LISTRIK DINAMIS
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
Apabila sebuah lampu dihubungkan dengan kutub-kutub sumber tegangan dan kuat arus listrik
yang melewati lampu diukur serta beda potensial pada lampu juga diukur, bagaimanakah hubungan
antara beda potensial listrik dengan kuat arus yang mengalir ?
Sehari-hari tentunya kalian sudah pernah mengetahui bagaimana nyala lampu di rumahmu pada
saat tegangan PLN turun. Pada saat tegangan listrik PLN turun lampu dirumahmu tentunya akan redup
dan pada saat tegangan listrik PLN naik lagi, lampu dirumahmu akan terang kembali. Pada saat tegangan
PLN turun, kuat arus listrik juga ikut turun dan pada saat tegangan listrik PLN naik kuat arus listrik juga
ikut naik. Jika hambatan lampu (R) , beda potensial listrik (V) dan kuat arus listrik (I) bagaimana
hubungan variabel-variabel tersebut ? Untuk menjawabnya lakukan kegiatan 3.1
Kegiatan 3.1
a. Tujuan
Menentukan hubungan beda potensial listrik dengan kuat arus listrik
b. Pendahuluan
Di depan telah dijelaskan bahwa bila antara ujung-ujung penghantar memiliki beda potensial,
maka akan ada arus yang mengalir. Bagaimana hubungan antar kuat arus dengan beda potensial
antara ujung-ujung penghantar ? Untuk mengetahui hubungan tersebut lakukan eksperimen
berikut ini.
c. Lakukan kegiatan b) sebanyak empat kali dengan mengganti hambatan (R) 100 Ohm, 150 Ohm,
200 Ohm dan 250 Ohm dan kemudian masukkan besar kuat arus (I) dan beda potensial (V) ke
dalam tabel.
1 mA = 0,001 A = 1 x 10 -3 A
d. Bandingkan hasil pada kolom 4 dan kolom 5 dari tabel di atas. Bagaimanakah besarnya? ............
e. Buatlah hubungan antara kolom 4 dan kolom 5 ........................................................................
26
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
f. Membuat grafik
Dari kegiatan (2) buatlah grafik hubungan antara beda potensial ( V ) dengan kuat arus ( I ),
V sebagai sumbu vertikal dan I sebagai sumbu horizontal.
Informasi :
Kesimpulan pada kegiatan 2 di atas diketemukan pertama kali oleh George Simon Ohm sehingga
untuk menghormati, dinamakan HUKUM OHM
Penguatan
1. Pada penghanatar 40 ohm mengalir arus listrik sebesar 0,25 A. Tentukan besarnya tegangan
pada pengahantar tersebut !
2. Sebuah seterika listrik mengambil arus 15 A. Jika dihubungkan dengan beda potensial 120
volt. Berapakah tahanan kawat di dalam seterika tersebut ?
3. Hitunglah hambatan pada lampu jika dialiri listrik 2 A dan beda potensialnya 12 V.
Keterangan:
V = beda potensial satuan dalam SI volt (V)
I = kuat arus satuan dalam SI ampere (A)
R = hambatan satuan dalam SI ohm (Ω)
B. Hambatan Penghantar
Jika dirumahmu menyalur listrik dari tetangga yang cukup jauh, tentunya untuk menyalurkan listrik
dibutuhkan kawat penghantar yang cukup panjang. Apa yang terjadi pada nyala lampu di rumahmu ?
Apakah nyala lampu lebih terang atau lebih redup ? Mengapa hal tersebut bisa terjadi ? Hal ini terjadi
dikarenakan kawat penghantar yang digunakan sangat panjang sehingga hambatannya menjadi besar.
Apa yang terjadi jika kawat yang digunakan untuk menyalurkan listrik tersebut diganti jenis dan
ukurannya ? Untuk lebih memahami lebih lanjut lakukan kegiatan 3.2.
27
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
Kegiatan 3.2
b. Pendahuluan
Telah anda ketahui bahwa perbandingan antara tegangan dengan kuat arus dalam kawat
penghantar disebut hambatan. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi hambatan kawat
suatu penghantar? Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan kawat
penghantar dapat anda ikuti kegiatan berikut ini.
c. Kegiatan
1. Mengukur Hambatan Kawat yang berbeda panjangnya
Kesimpulan
Dari kegiatan diatas tulislah kesimpulan anda dibawah ini :
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
28
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
2. Membandingkan Hambatan Kawat yang berbeda Jenisnya
a. Masukkan data pengamatan pada kegiatan 1 untuk tembaga kecil dengan panjang 1 m ke
dalam tabel di bawah ini .
b. Ambilah kawat nikelin kecil yang panjangnya 1 m kemudian rangkai seperti kegiatan 1.
Kemudian lakukan pengukuran beda potensial dan kuat arus.
c. Masukan data pengamatan anda ke dalam tabel dibawah ini.
Jenis kawat Kuat arus ( I ) Beda potensial ( V ) 𝑉
(ampere) (volt) =𝑅
𝐼
Tembaga 1m
Nikelin 1 m
Kesimpulan :
Dari kegiatan 2 diatas tulislah kesimpulan anda dibawah ini !
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
a. Masukkan data pengamatan pada kegiatan 1 untuk tembaga kecil dengan panjang 1 m ke dalam
tabel di bawah ini.
b. Lakukanlah pengukuran seperti kegiatan 1 untuk kawat tembaga yang diameternya lebih besar.
c. Masukkan data yang anda peroleh ke dalam tabel yang telah kalian buat pada buku catatan
seperti di bawah ini .
Kesimpulan :
Dari kegiatan 3 diatas tulislah kesimpulan anda dibawah ini !
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
Informasi :
V
Harga dinamakan hambatan kawat penghantar.
I
Dari kegiatan 1, 2, dan 3 tulislah kesimpulannya :
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
Jika hambatan penghantar R, panjang penghantar L, hambat jenis penghantar dan luas penampang
penghantar A, maka dapat ditulis hubungan :
R = hambatan kawat satuan ohm (Ω)
𝐿
𝑅= = hambatan jenis kawat satuan ohm meter (Ω m)
𝐴 L = panjang kawat satuan meter (m)
A = luas penampang kawat satuan meter kuadrat (m2)
29
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
Hambatan Jenis Berbagai Bahan
Hambatan Hambatan
Jenis bahan Jenis bahan
jenis (Ω .m) jenis ( Ω .m)
Perak 5,9 x10-8 Wolfram 5,5 x10-5
Tembaga 1,68 x10-8 Germanium 4,5 x10-1
Aluminium 2,65 x10-8 Silikon 2,0 x10-1
Platina 10,6 x10-8 Kayu 10 – 1011
Baja 4,0 x10-7 Karet 1,0 x1013
Mangan 4,4 x10-7 Kaca 1012 – 1013
Nikrom 1,2 x10-6 Mika 2,0 x1015
Karbon 3,5 x10-5 Kuarsa 1,0 x1018
Hambatan jenis setiap bahan berbeda-beda. Bahan yang mempunyai hambatan jenis besar
memiliki hambatan yang besar pula, sehingga sulit menghantarkan arus listrik. Berdasarkan daya hantar
listriknya (konduktivitas listrik), bahan dibedakan menjadi tiga, yaitu konduktor, isolator, dan
semikonduktor. Bahan-bahan apakah yang termasuk konduktor, isolator, dan semikonduktor? Untuk
lebih memahami tentang konduktor dan isolator, lakukan kegiatan 3.3.
Kegiatan 3.3
a. Pendahuluan
Kamu telah mengetahui ada dua jenis bahan, yaitu konduktor dan isolator. Bagaimana cara
mengetahui apakah suatu bahan termasuk konduktor atau isolator ? Pada kegiatan ini kamu akan
melakukan penyelidikan apakah suatu bahan termasuk konduktor atau isolator.
30
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
c. Prosedur
1. Rangkailah 2 baterai, lampu, klip buaya dan kawat tembaga menggunakan kabel penghubung
sehingga seperti rangkaian di bawah ini.
4. Buatlah tabel dan masukkan data pengamatanmu seperti tabel di bawah ini !
Bahan-bahan yang dapat menyebabkan lampu menyala termasuk bahan konduktor, sedangkan
bahan-bahan yang menyebabkan lampu tidak menyala termasuk bahan isolator.
Kesimpulan
Dari kegiatan diatas buatlah kesimpulannya.
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
Pikirkanlah !
Jika suatu bahan bukan konduktor tetapi juga bukan isolator termasuk bahan apakah tersebut ?
................................................................................................................................................................
Dan sebutkan contohnya !
................................................................................................................................................................
31
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
D. Kuat Arus Listrik pada Rangkaian
Rangkaian listrik dapat dibuat tak bercabang dan bercabang atau bahkan campuran tak bercabang
dan bercabang. Tergantung untuk apa membuat rangkaian listrik tersebut. Bahkan lebih komplek lagi
jika kalian amati pada rangkaian elektronika. Bagaimana besar kuat arus lsitrik pada rangkaian tak
bercabang dan bagaimana besar kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian bercabang ? Untuk
memahami lebih lanjut lakukan kegiatan 3.4.
Kegiatan 3.4
a. Pendahuluan
Arus listrik dapat mengalir pada kawat yang halus atau pada kawat yang tebal. Selain itu arus listrik
dapat mengalir di satu kawat tak bercabang atau beberapa kawat bercabang. Besarnya kuat arus
tersebut dapat dicari melalui kegiatan di bawah ini.
b. Tujuan
1. Mengukur besar kuat arus listrik pada rangkaian tak bercabang
2. Mengukur besar kuat arus listrik pada rangkaian bercabang
32
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
e. Kegiatan Rangkaian bercabang
E. Rangkaian Hambatan
Secara umum rangkaian hambatan dikelompokkan menjadi rangkaian hambatan seri, hambatan
paralel, maupun gabungan keduanya. Untuk membuat rangkaian hambatan seri maupun paralel
minimal diperlukan dua hambatan. Adapun, untuk membuat rangkaian hambatan kombinasi seri-paralel
minimal diperlukan tiga hambatan. Jenis-jenis rangkaian hambatan tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, jenis rangkaian hambatan yang dipilih bergantung pada
tujuannya. Bagaimana besarnya hambatan pengganti baik rangkaian seri maupun paralel ? Untuk
memahamai lebih lanjut lakukan kegiatan 3.5.
Kegiatan 3.5
Rangkaian Hambatan
a. Pendahuluan
Dapatkah kita menghitung besarnya hambatan dalam suatu rangkaian yang tersusun dari beberapa
hambatan secara seri maupun secara paralel ? Kalau dapat bagaimana caranya ? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut marilah kita ikuti kegiatan berikut.
33
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
b. Alat Dan Bahan
Sakelar = 1 buah
Basicmeter = 1 buah
Shunt 0 – 1 – 5 DC A = 1 buah
Multiplier 0 – 1 – 5 DC V = 1 buah
Baterai/power supply = 1 buah
Hambatan 100 ohm = 2 buah
Hambatan 50 ohm = 2 buah
Kabel = secukupnya
c. Tujuan
Mengetahui nilai hambatan pengganti dari rangkaian yang tersusun secara seri dan secara paralel.
d. Kegiatan
e. Gantilah R1 dan R2 dengan satu hambatn ( R3) yang nilainya 100 ohm.
f. Tutuplah saklar, catatlah kuat arus dan beda potensial yang terukur. Berapa V dan I yang
terbaca ?
V = ............volt I = ............... A
g. Bandingkan hasil pengukuran d) dan f). Bagaimana besarnya ? ..............................................
h. Bagaimanakah pengaruh yang diberikan oleh R1 , R2 dan R3 terhadap besarnya kuat arus
dan beda potensial ? .................................................................................................................
34
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
2. Rangkaian bercabang (paralel )
Informasi : R3 disebut hambatan pengganti atau hambatan substitusi (Rp), pengganti R1 dan R2
Kesimpulan:
Buatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan di atas.
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
Apabila hambatannya lebih dari satu, maka R ini merupakan hambatan pengganti dari beberapa
hambatan tersebut. Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian adalah sebagai berikut:
35
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
EVALUASI
36
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
Hambatan pengganti rangkaian hambatan 15. Perhatikan gambar di samping!
tersebut adalah ...
A.15 Ohm C.10,5 Ohm
B.13,4 Ohm D.5,5 Ohm
11. Perhatikan gambar di bawah !
37
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
20. Pembacaan pada amperemeter adalah ... 24. Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut !
A.7 A C.4 A
B.6 A D.1 A Setelah saklar S ditutup, arus listrik I1 yang
21. Perhatikan gambar di bawah! mengalir melalui hambatan 6Ω dan arus listrik
I2 yang melalui hambatan 3 Ω adalah ….
38
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
ENERGI DAN DAYA LISTRIK
Kompetensi Dasar
3.4 Mendeskripsikan hubungan energi dan daya listrik serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
A. Energi Listrik
Energi atau tenaga adalah kemampuan suatu benda untuk melakukan usaha atau kerja. Menurut
hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Ini berarti bahwa
energi hanya dapat diubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi yang lain. Contohnya untuk
menyalakan lampu dibutuhkan energi listrik. Pada saat lampu dinyalakan lama kelamaan lampu terasa
panas dan lampu menghasilkan cahaya. Hal ini terjadi karena energi listrik pada lampu berubah menjadi
energi kalor dan energi cahaya. Bagaimana hubungan kalor dengan beda potensial, kuat arus listrik dan
waktu ? Untuk memahami lebih jauh lakukan kegiatan 4.1.
Kegiatan 4.1
c. Tujuan
Mencari hubungan antara energi kalor yang ditimbulkan listrik dengan beda potensial, kuat arus
dan waktu.
d. Kegiatan
39
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
b. Sentuhlah lampu sebelum menyala. Apakah anda merasakan
panas ?
c. Nyalakanlah lampu dengan tegangan 1,5 V selama 2 menit.
Sentuhlah lampu, apa yang anda rasakan ?
d. Ulangilah kejadian c sentuhlah lampu setelah 4 menit, 8 menit.
e. Bandingkan kegiatan c dan d, manakah yang lebih panas ? ..............................................
f. Jika dipegang semakin lama lampu terasa .......................................................................
g. Energi jenis apakah yang dipancarkan oleh lampu tersebut ? ...........................................
h. Perubahan energi apakah yang terjadi pada lampu ? .......................................................
Kesimpulan
Dari kegiatan diatas tuliskan kesimpulan tentang hubungan antara waktu dengan kalor !
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Informasi : Menambah jumlah baterai berarti menambah beda potensial sumber tegangan
Kesimpulan :
Dari kegiatan 2 buatlah kesimpulan mengenai hubungan antara beda potensial dengan kalor.
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
d. Tambahlah baterai sehingga menjadi 2 dan tegangan menjadi 3 V, nyalakan lampu selama 2
menit.
e. Catat kuat arus listrik pada basicmeter, berapa besarnya ? ......................................................
f. Sentuhlah lampu dan bagaimana rasanya dibanding dengan kegiatan 3b ? ..............................
g. Ulangi kegiatan 3 b dengan menambah baterai sehingga baterai menjadi 3 buah ( 4,5 V)
40
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
h. Catat kuat arus listrik pada basicmeter, berapa besarnya ? ......................................................
i. Sentuhlah lampu dan bagaimana rasanya dibanding dengan kegiatan 3d ? ..............................
j. Manakah lampu yang lebih panas antara kegiatan 3b ,3d dan 3g ? ...........................................
k. Mengapa demikian ? ...................................................................................................................
Kesimpulan
Dari kegiatan 3 buatlah kesimpulan tentang hubungan besar kuat arus listrik dengan kalor
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
Informasi : Percobaan diatas pengamatan dilakukan secara kualitatif (artinya tidak di ukur dengan
angka)
Buatlah kesimpulan kegiatan 1, 2 dan 3 mengenai hubungan antara kalor dengan beda potensial,
kuat arus listrik dan waktu :
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
Jika energi kalor diberi simbol Q, beda potensial V , kuat arus I dan waktu t maka akan diperoleh
persamaan bagaimana ?
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
Informasi:
Jika V satuannya dalam volt (V), kuat arus listrik dalam ampere (A) dan waktu dalam sekon (s) maka
energi kalor yang dihasilkan satuannya dalam joule (J).
1 joule (J) = 1 volt (V). Ampere (A). Sekon (s)
Jika semua energi listrik diubah menjadi energi kalor maka besarnya energi listrik dapat ditentukan
dengan persamaan :
𝑉
Hukum ohm dapat juga di tulis 𝐼 = 𝑅, sehingga besarnya energi listrik menjadi:
41
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
B. Daya Listrik
Masih ingatkah kamu konsep daya saat belajar di kelas VIII? Pengertian daya pada mekanika
menjadi dasar penurunan daya pada listrik dinamik. Pada mekanika, yang dimaksud dengan daya
adalah kecepatan melakukan usaha. Adapun, pada listrik dinamik, daya listrik adalah jumlah energi
listrik yang digunakan tiap detik. Besar daya listrik dirumuskan sebagai berikut.
Karena W = V x I x t , maka :
Karena V = I x R, maka:
𝑉
V = I x R dapat dirubah bentuk menjadi 𝐼 = 𝑅, sehingga besarnya daya menjadi:
C. Kwhmeter
Alat untuk mengukur energi listrik yang digunakan dalam rumah tangga
disebut kWh-meter (meteran listrik). Alat itu terdiri atas sebuah motor yang
kecepatan berputarnya bergantung daya alat listrik yang digunakan dan waktu
penggunaan. Angka yang ditunjukkan merupakan integrasi besaran daya kali waktu
atau energi listrik. Pernahkah kamu membayar rekening listrik rumahmu ke PLN?
Pada dasarnya pelanggan PLN menggunakan energi listrik setiap bulannya. Besar
kecil penggunaan energi itulah yang digunakan sebagai dasar untuk membayar rekening listrik.
Banyaknya energi listrik (dalam satuan kWh) yang digunakan dapat dibaca pada meteran listrik. Adapun,
harga per kWh ditentukan oleh PLN.
Bagaimanakah menghitung rekening listrik ?
Rekening listrik dapat dihitung dengan cara mengalikan pemakaian energi listrik dalam satu bulan
dengan harga tiap kWh ditambah biaya beban.
42
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
Kegiatan 4.2
Perhatikan penggunaan listrik pada bulan Juni 2006 seperti yang tertera pada kwitansi rekening listrik di
bawah ini.
Sehari-hari kita tidak lepas dari alat-alat listrik. Karena dengan alat-alat tersebut pekerjaan kita menjadi
lebih mudah dan cepat. Banyak alat-alat listrik dalam sehari-hari yang dapat mengubah energi listrik menjadi
bentuk energi lain. Apa saja alat-alat tersebut , lakukan kegiatan 4.3 !
Kegiatan 4.3
Mengidentifikasi alat-alat listrik yang dapat
mengubah energi listrik menjadi bentuk energi lain
43
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
EVALUASI
44
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd
13. Empat buah lampu pijar dengan spesifikasi Ibu memanaskan air dengan teko listrik dan
masing-masing 220V/100 watt menyala 6 jam menghubungkannya pada sumber tegangan
setiap harinya. Bila keempat lampu bekerja PLN yang sesuai dengan spesifikasinya seperti
sempurna, berapa biaya energi listrik untuk pada gambar. Jika arus listrik yang mengalir
pemakaian selama 1 bulan (30 hari), jika tarif pada alat tersebut 400 mA, maka teko
1 kWh adalah Rp. 600,00 ? tersebut menggunakan daya listrik sebesar ....
A. Rp. 95.040,00 C. Rp. 38.400,00 A. 88 kilowatt C. 0,88 kilowatt
B. Rp. 43.200,00 D. 34.560,00 B. 8,8 kilowatt D. 0,088 kilowatt
14. Di suatu rumah tangga , pesawat TV 18. Rumah Pak Budi menggunakan peralatan
dinyalakan rata-rata 8 jam sehari. Pesawat TV listrik yang terdiri dari 3 lampu masing-
tersebut mengalir arus listrik 0,5 ampere masing 20 W, 3 lampu masing-masing 40 W
ketika dihubungkan pada tegangan 220 Volt. yang semuanya digunakan selama 12 jam per
Jika tarif listrik Rp 400,00 per kWh, maka hari. Satu pompa air 250 W digunakan 4 jam
biaya pemakaian energi listrik untuk TV sehari dan setrika 300 W digunakan 2 jam
tersebut selama 1 bulan ( 30 hari ) sebesar ....sehari. Apabila tarif listrik Rp 600,00/kWh,
A. Rp 11.540,00 C. Rp 2.640,00 Rekening listrik yang harus dibayar Pak Budi
B. Rp 10.560,00 D. Rp 1.320,00 selama 1 bulan (30 hari) adalah ....
15. Gambar berikut menunjukkan sebuah seterika A. Rp 57.680,00
listrik yang dihubungkan dengan jaringan B. Rp 59.680,00
listrik PLN. C. Rp 64.820,00
D. Rp 67.680,00
19. Rumah Pak Amin menggunakan peralatan
listrik yang terdiri dari 3 lampu masing-
masing 40 W, 2 lampu masing-masing 25 W
yang semuanya digunakan selama 12 jam
sehari dan pesawat TV 120 W digunakan
Jika hambatan kawat yang ada di dalam selama 10 jam sehari. Jika tarif listrik
seterika listrik tersebut sebesar 800 ohm dan Rp800,00/kWh maka rekening energi listrik
kuat arus listrik yang melewatinya 500 mA, yang harus dibayar Pak Amin dalam I bulan
maka daya listrik yang digunakan oleh (30 hari) adalah ....
seterika adalah …. A. Rp71.860,00
A. 500 watt C. 300 watt B. Rp73.680,00
B. 400 watt D. 200 watt C. Rp75.520,00
16. Ketika tarif harga energi listrik per kWh D. Rp77.760,00
adalah Rp 400,00, pesawat TV setiap hari 20. Alat-alat berikut ini yang tidak mengubah
bekerja rata-rata 4 jam. Jika alat ini energi listrik menjadi kalor adalah . . . .
dihubungkan dengan sumber tegangan listrik A setrika listrik C. kipas angin
220 volt dan memakai arus listrik sebesar 0,5 B. magic jar D. solder listrik
ampere, maka biaya pemakaian energi listrik
per bulan ( 30 hari ) sebesar ....
A. Rp 52.800,00 C. Rp 5.250,00
B. Rp 5.280,00 D. Rp 4.280,00
17. Perhatikan gambar teko listrik berikut !
45
Diktat IPA 9A – Vktorinus Rema Gare, S.Pd