Indri Sulianto
Pengawas RA/MI Kantor Kementerian Agama Kota Bengkulu
Abstract: The research aimed to discover the coaching conducted by the supervisors to the teacher in plan, implement and
assess learning.The research employed qualitative approach with a case study. The data of the research was obtained from
the supervisors of Public Senior High/Vacational Schools in Bone District,and teachers in some Public Senior High/Vacational
Schools in Bone District. To obtain the data, the researcher used data collection techniques such as observation, interview, and
documentation. The result of the research showed that the supervisors performed the duty to coach the teachers through aca-
demic supervision activity. Academic supervision activity was conducted in two forms, namely individual and integrated group.
In learning management, the supervisors conducted the coaching in three aspects, namely coaching in planning the learning,
coaching in implementing the learning, and coaching in making learning assessment .Generally, the implementation of supervisors
coaching to teachers in learning management was emphasized more on the fulfillment of administrative completeness of teach-
ers in learning management. Low intensity in coaching activity influenced the coaching material of supervisors to the teachers in
learning management.
Keyword: Construction,planning, implementing, and assessment
Abstrak: Tulisan ini menguraikan pembinaan guru oleh pengawas dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembe-
lajaran dan melakukan penilaian dalam pembelajaran.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
studi kasus (case study). Sumber data dalam penelitian ini adalah Pengawas RA/MIdi Kota Bengkulu, dan Guru pada beberapa
Madrasah Ibtidaiyah di Kota Bengkulu. Untuk mendapatkan data,peneliti menggunakan teknik pengumpulan data seperti
observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengawas melaksanakan tugas pembinaan
kepada guru kelas melalui kegiatan supervisi akademik.Kegiatan supervisi akademik pengawas dilakukan dalam dua bentuk yaitu
secara individu dan secara kelompok/supervisi terpadu.Dalam hal pengelolaan pembelajaran,pengawas melakukan pembinaan
dalam 3aspek yakni pembinaan dalam merencanakan pembelajaran, pembinaan dalam melaksanakan pembelajaran dan pem-
binaan dalam melakukan penilaian pembelajaran. Secaraumum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pembinaan pengawas
pada guru dalam mengelola pembelajaran lebihdititik beratkan pada pemenuhan kelengkapan-kelengkapan administrasi guru
kelas dalam pengelolaan pembelajaran.Intensitas rendah dalam kegiatan pembinaan, selanjutnya berpengaruh pada materi pem-
binaan pengawas kepada guru dalam mengelola pembelajaran.
Kata Kunci: Pembinaan guru, merencanakan, melaksanakan, dan penilaian pembelajaran.
Bagaimanakah pembinaan yang dilakukan oleh dan membina bukanlah tugas yang ringan,yang
pengawas sekolah kepada guru mata pelajaran pada sekedar datang berkunjung ke sekolah untuk berbin-
Madrasah yang ada di Kota Bengkulu dalam meren- cang-bincang sejenak setelah itu pulang tanpa ada
canakan pembelajaran? tindak lanjutnya.
Bagaimanakah pembinaan yang lakukan oleh Tugas tersebut lebih mengarah pada “quality Assur-
pengawas sekolah pada guru kelas di MI Kota Beng- ance”. Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut secara
kulu? baik, pengawas harus memiliki kecermatan,melihat
Seorang pengawas dalam melaksanakan tugas pen- kondisi madrasah/sekolah, ketajaman analisis dan
gawasan yang meliputi akademik dan manajerial pada sintesis,ketepatan memberikan treatment yang diper-
satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program lukan secara komunikasi yang baikantara pengawas
pengawasan,pelaksanaan pembinaan,pemantauan sekolah dengan setiap individu disekolah.Rumusan
pelaksanaan 8(delapan) Standar Nasional Pendidi- maksuddan tujuan supervisi pengajaran juga da-
kan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan pro- pat dilihat dari Buku Pedoman Supervisi dan Su-
fessional Guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pervisi Profesional Guru (Fathurrohman & Suryana,
pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di 2011:42-43)yaitu supervise professional guru dimak-
daerah khusus”. Dalam proses pembelajaran masih sudkan untuk meningkatkan kemampuan dan keter-
banyak dijumpai guru disekolah-sekolah/ madrasah ampilan guru dalam melaksanakan tugas pokoknya
khususnya pada Madrasah Ibtidaiyah baik negeri mau- sehari-hari,yaitu mengelola proses belajar mengajar
pun suwasta di kota Bengkulu cenderung tidak memi- dengan segala aspek pendukungnya sehingga berjalan
liki perencanaan yang matang sehingga berpengaruh dengan baik supaya tujuan PBM khususnya dan tu-
dalam pelaksanaan pembelajarannya di kelas, serta juan pendidikan menengah umumnya tercapai secara
dalam melakukan penilaian dalam pembelajaran. optimal. Menurut Kunandar (2013:3), program atau
Dalamhalpenyusunan Rencana Pembelajaran, belum perencanaan yang harus disusun oleh guru sebelum
semua guru dapat menyusun program pembelajaran melakukan pembelajaran antara lain a) program ta-
baik program tahunan,program bulanan maupun hunan, b) program semester, c) silabus dan d)
program pembelajaran lainnya.Begitupun Rencana Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kalau
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),belumsemua guru guru-guru dibina dalam merancang pembelajaran dan
dapat membuat RPP dengan benar.Aktivitas pem- mereka merasa bebas dan bertanggung jawab dalam
belajaran dikelas, masih kurangnya kepedulian guru mengembangkan berbagai model mengajaritu pertan-
dalam menetapkan teknik dan metode pembelajaran. da bahwa telah berhasil menstimulasi guru untuk
Meskipun sudah lengkap program yang dibuat oleh meningkatkan diri sendiri (Sahertian,2010:135).
Guru kebanyakan kopi paste. Permendiknas Nomor65 Tahun 2013tentang
Bagaimanakah pembinaan yang dilakukan oleh Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah,
pengawas sekolah kepada guru kelas pada MI yang menjelaskan beberapa unsure yang harus mendap-
ada di Kota Bengkulu dalam melakukan penila- atkan perhatian dalam pelaksanaan pembelajaran
ian pembelajaran? Pengawas dalam literature as- adalah persyaratan pelaksanaan proses pembelaja-
ing setidak-tidaknya dimaknai dalam tiga kon- ran (melipuiti pemilihan buku teks dan pengelolaan
sep yakni (1) inspiration, (2)control,(3) supervision kelas),dan pelaksanaan pembelajaran (meliputi kegia-
(Sudjana, 2011:2). Berdasarkan lingkup kerjanya, tan pendahuluan, kegiatan intidan kegiatan penutup).
pengawas sekolah lebih dapat dikatakan sebagai su- Nana Sudjana dkk.(2012:36), bahwa pelaksanaan
pervision. Supervision memiliki esensi professional pembelajaran menuntut kehadiran atau keberadaan
compliance, yaitu kepatuhan professional dalam arti guru didalam kelas selama pembelajaran berlangsung
ada jaminan bahwa seorang profesional menjalankan untuk memfasilitasi belajar para peserta didik. Banyak
tugasnya didasarkan atas teori, konsep, prinsip, hasil guru yang hanya melaksanakan pembelajaran tanpa
validasi empirik dan kaidah-kaidah etika. Orang yang melakukan penilaian dan menganggap bahwa dirinya
diberitugas melaksanakan supervisia dalah supervisor. telah selesai melaksanakan tugas mengajar. Pandan-
Masyhud(2014:86) menjelaskan bahwa tugas menilai gan ini keliru sebab pembelajaran tanpa penilaian be-
lum tuntas.Oleh sebab itu pengawas harus memantau yang dapat dilakukan dalam penelitian ini adalah, Ob-
dan mengingatkan guru agar setiap kali melak- servasi Penelitian ini menggunakan bentuk observasi
sanakan pembelajaran harus diikuti dengan penilaian. partisipasi yaitu pengumpulan data melalui observasi
Jika tidak dilakukan penilaian maka pembelajaran terhadap objek pengamatan dengan langsung hidup
yang dilaksanakan guru tidak sesuai dengan stan- bersama,merasakan serta berada dalam aktivitas ke-
dar proses (Sudjana dkk.,2012:37). Secara umum, hidupan objek pengamatan.
ada dua macam evaluasi yang kita kenal,yakni eval- Metode observasi ini peneliti gunakan untuk meli-
uasi hasil belajardan evaluasiproses pembelajaran. hatatau mengamati keterlibatan pengawas dalam mem-
Evaluasi hasil pembelajaran disebut juga evaluasi bina guru dalam merencanakan pembelajaran,dan
substantif,atau lebih popular dengan sebutan tes dan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran
pengukuran hasilbelajar. Sedangkan evaluasi proses serta melakukan penilaiandalam proses pembelaja-
pembelajaran,yang oleh beberapa ahli ada pula ran di kelas. Metode Wawancara (intervieu) Untuk
yang menyebutnya sebagai evaluasi diagnostik atau memperoleh data penelitian pada teknik wawancara
juga evaluasi manajerial (Fathurrohman&Suryana, ini,peneliti menggunakan teknik wawancara terarah.
2011:57). Adapun yang diwawancara adalah 2 Kepala Madra-
sah Ibtidaiyah yang melakukan pembinaan kepada
Metode Penelitian guru dalam mengelolah pembelajaran. Selain itu pe-
Penelitian ini dilaksanakan pada lingkup Kemen- nelitijuga melakukan wawancara dengan beberapa
terian agama kota Bengkulu,dengan memfokuskan orang guru kelas dan guru mata pelajaran yang be-
pada pengawas Madrasah/sekolah. Kelompok pen- rada dibawah binaan pengawas yang bersangkutan.
gawas sekolah berdasarkan jenjang pengawasannya Metode Dokumentasi Metode dokumentasi ini pe-
tersebut adalah Pengawas RA/TK/SD, Pengawas MTs/ nelitian gunakan untuk mengumpulkan data tertulis
SMP, Dalam penelitian ini pengambilan data difokus- dan/atau dokumen lainnya yang dapat memberikan
kan pada pembinaan yang dilakukan oleh pengawas keterangan yang sesuaidengan data yang dibutuhkan.
MI kepada guru kelas dalam mengelola pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskrip-
sedangkan waktu penelitian dilaksanakan mulaibulan tif naratif.Teknik ini diterapkan melalui tigaalur yaitu:
Februari 2019 sampai denganbulan Juli 2019. La- Reduksi data Alu rkegiatan dalam tahapan ini meng-
tar b e l a k a n g dalam penelitian ini adalah pengawas hasilkan pengelompokan data berdasarkan dimensi
pendidikan atau pengawas satuan pendidikan yang dari fokus yang ditelitiy aitu;a kelompok data yang
melakukan pembinaan dibeberapa MI yang ada di dibutuhkan untuk menjawab permasalahan pembi-
Kota Bengkulu. Kondisi pengawas RA/MI yangada di naan pengawas terhadap guru dalam perencanaan
Kota Bengkulu adalah secara keseluruhan berjumlah pembelajaran, b)kelompok data yang dibutuhkan un-
17orang.Pengambilan data dilapangan tidak dilaku- tuk menjawab permasalahan pembinaan pemgawas
kan pada pengawas MI secara keseluruhan, akan terhadap guru dalam pelaksanaan pembelajaran, dan
tetapi peneliti hanya memilih dua (2) orang pengawas c) kelompok data yang dibutuhkan untuk menjawab
untuk menggali lebih mendalam mengenai pembi- permasalahan pembinaan pemgawas terhadap guru
naan yang dilakukannya. Selain itu,penelitijuga akan dalam melakukan penilaian/evaluasi pembelajaran.Ini
melakukan pengambilan data pada guru-guru kelas di akan menghasilkan kelompok dataA,B danC.
madrasah binaan dari pengawas yang dipilih Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif,yang memiliki Kajian Pustaka
karakteristik alami (naturalsetting)sebagai sumber data 1. Pengertian Supervisi
lansung, deskriptif, proses lebih dipentingkan daripa- Secara etimologi, istilah supervise diambil dalam
da hasil, analisis dalam penelitian kualitatif cend- perkataan bahasa inggris “Supervision”berasal dari
erung dilakukan secara analisa induktif dan makna kata super dan vision yang masing-masing kata mem-
merupakan hal yang esensial. Jenis penelitian yang punyai arti atas dan lihat. Supervisi juga dapat diar-
digunakan adalah penelitian studi kasus (casestudy). tikan sebagai pengawasan. Pengawasan merupakan
Adapun teknik pengumpulan dan perekaman data suatu kegiatany ang berusaha untuk mengendalikan
agar pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan tan supervisi dalam proses pendidikan merupakan
rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam upaya
tercapai. Supervisi dalam pendidikan atau lebih dike- peningkatan proses belajar dan hasil belajar. Sahertian
nal dengan pengawasan pendidikan memiliki konsep (2000:19) menyatakan bahwa tujuan supervisia dalah
dasar yang saling berhubungan. Pada proses pendidi- memberikan layanan dan bantuan untuk meningkat-
kan, pengawasan atau supervise merupakan bagian kan kualitas mengajar guru di kelas dan untuk menin-
yang tidak dapat terpisahkan dalam upaya peningka- gkatkan kualitas belajar siswa. Dengan demikian jelas
tan prestasi belajardan mutu sekolah. bahwa tujuan supervise adalah memberikan layanan
Supervisi secara sederhana dapat diartikan sebagai dan bantuan untuk meningkatkan kualitas belajar
tindakan untuk memberikan bantuan dan perbaikan. mengajar guru di kelas sehingga dapat meningkatkan
Boardman(dalam Sahertian 2008:17) menyatakan kualitas belajar siswa. Supervisi tidak hanya untuk
bahwa supervisi adalah suatu usaha menstimulasi- memperbaiki kemampuan mengajar guru tapi juga
kan, mengkoordinasidan membimbing secara kon- untuk mengembangkan potensi kualitas yang dimiliki
tinu pertumbuhan guru-guru di sekolah, baik secara oleh guru.
individu l maupun kolektif, agar lebih mengerti dan Senada dengan pendapat tersebut Hartoyo
lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi penga- (2006:57) menyatakan bahwa tujuan supervise secara
jaran. Dengan demikian mereka dapat menstimulasi umum di sekolah adalah untu kmembantu guru mengi-
dan membimbing pertumbuhan tiap murid secara dentifikasi masalah dan hambatan yang dijumpai
kontinu serta mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam melaksanakan tugasnya serta menemukan
dalam masyarakat demokrasi modern. solusi atas masalah dan hambatan tersebut,sehingga
Menurut Purwanto(2005:76) supervise adalah guru dapat meningkatkan kinerjadan profesionalisnya
suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk dalam mengelola pembelajaran untuk meningkatkan
membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya da- pencapaian hasil belajar siswa secara maksimal.
lam melakukan pekerjaannya secara efektif. Penda- Melalui kegiatan supervise tersebu tdapat membantu
pat serupa dinyatakan oleh Suharsimi (2006: 5) guru dalam menyelesaikan masalah-masalah dan
bahwa kegiatan pokok supervisi adalah melakukan hambatan yang ditemui dalam melaksanakan pembe-
pembinaan sekolah pada umumnya dan pembinaan lajaran disekolah. Dengan begitu proses pembelajaran
guru pada khususnya agar kualitas pembelajarannya dan hasil belajar siswa bisa tercapai secara maksimal
meningkat. Supervisi disin idiartikan sebagai bantuan, sesuai dengan apa yang diharapkan.
pengarahan,dan bimbingan kepada guru-guru dalam Berdasarkan uraian di atas maka dapat disim-
bidang-bidang instruksional, belajar dan kurikulum. pulkan bahwa tujuan dari kegiatan supervise adalah
Mereka bekerja untuk meningkatkan ketiga bidang untuk memperbaiki pendidikan dan kualitas pendidi-
tersebut dalam usaha mencapai tujuan sekolah. kan yang ada di sekolah melalui pemberian bantuan
Depdiknas (1994: 20) menyatakan bahwa su- dan bimbingan kepada guru, kepala sekolah dan
pervisi adalah pembinaan yang diberikan kepada pengawai sekolah lainnya. Kegiatan pemberian ban-
seluruh pengawai sekolah agar mereka dapat tuandan bimbingan tersebut ditujukan dalam rangka
meningkatkan kemampuannya untuk mengembang- mengembangkan dan meningkatkan proses belaja
kan situasi proses belajar mengajar yang lebih baik. rmengajar yang dilakukan guru serta mengawasi pe-
Kegiatans upervisi ditujukan pada sekolah dengan nyelenggaraan sekolah agar sesuai dengan ketentuan
memberikan pembinaan untuk seluruh pengawai pendidikan
sekolah yang ada didalamnya agar dapat meningkat-
kan kemampuan dari proses belajar mengajar. 3. Fungsi Supervisi
Supervisi selain memiliki tujuan pokok yaitu untuk
2. TujuanSupervisi memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran
Secara umum tujuan dari supervise adalah mem- baikd ari segi pendidik maupun dari segi administrasi
berikan bantuan dan pembinaan terhadap sekolah pendidikan juga memiliki fungsi dalam rangka mem-
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kegia- perbaiki kualitas pendidikan. Sahertian (2000:21)
Klinis
perencanaan, pengamatan, serta analisis yang
intensif dan cermat tentang penampilan
3. Penilaian kinerja kepala sekolah, kinerja guru, dan
mengajar yang nyata, serta bertujuan
mengadakan perubahan dengan cara yang
rasional.
Guru bersama dengan supervisor bersepakat
86 al-Bahtsu: Vol. 5, No. untuk
2, Desember 2020 proses, dan kriteria
menetapkan struktur,
dalam melaksanakan proses kecakapan terhadap
permasalahan yang dihadapai guru. Supervisi
Pendekatan Kolaboratif dilaksanakan dengan dua arah, yaitu dari atas
dan bawah, maka adapun kegiatan supervisor
dimulai dengan: menyajikan, menjelaskan,
mendengarkan, memecahkan masalah dan
negosiasi.
Kunjungan Supervisor datang ke kelas untuk melihat cara
kelas guru mengajar
Supervisor datang ke kelas dan mengobservasi
Pembinaan Guru Oleh Pengawas Dalam Merencanakan
kinerja tenaga kependidikan lain (TU, Laboran, binaannya. Sebagai tahap akhir dari satu siklus keg-
dan pustakawan). iatan pengawasan sekolah adalah menetapkan tindak
4. Pembinaan kepala sekolah, guru, dan tenaga lanjut untuk program pengawasan tahun berikutnya.
kependidikan lain. Tindak lanjut pengawasan diperoleh berdasarkan ha-
5. Pemantauan kegiatan sekolah serta sumber daya sil evaluasi komprehensif terhadap seluruh kegiatan
pendidikan yang meliputi sarana belajar, prasa- pengawasan dalam satu periode.
rana pendidikan, biaya, dan lingkungan sekolah.
6. Pengolahan dan analisis data hasil penilaian, pe- Hasil Penelitian dan Pembahasan
mantauan, dan pembinaan. Pengawas sudah menyadariakan tugas dan tang-
7. Evaluasi proses dan hasil pengawasan. gungjawabnya untuk memperbaikikualitas pendidi-
8. Penyusunan laporan hasil pengawasan. kanmelalui pembinaankepadaguru-guru kelas dan
9. Tindak lanjut hasil pengawasan untuk pengawasan matapelajaran.Kesadaran akantugas dan tanggung-
berikutnya. jawabnya itu ternyata tidak dibarengi dengan inten-
sitas yang tinggidalammelakukan pembinaan terh-
adapguru-guru kelas dan mata pelajaran di Madrasah/
sekolah.Kunjungan yang dilakukan oleh pengawas
baik secara sendiri-sendiri,maupun secara bersama-
sama biasanya diistilahkan dengan kegiatan supervisi.
Supervisiyang dilakukan pengawas dibagidalamdua
jenis yaitu supervisi manajerialdan supervisiakademik.
Supervisi manajerialdilakukan oleh pengawas pem-
bina sekolah,sementara supervisiakademik dilakukan
olehpengawas mata pelajaran. Teknik-teknik supervisi-
yang dilakukan meliputi kunjungan kelas,pertemuan
pribadi,dan rapat dewangurudanstaf dan rapat Kel-
ompok Kerja Kepala Madrasah (KKKM).
Berdasarkan data yang didapatkan dilapangan
menunjukkan bahwa pengawas telah melakukan
program pembinaannya kepada guru dalam meren-
Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan dalam canakan pembelajaran,dimana pengawas mengang-
suatu siklus secara periodik yang dapat digambarkan gapbahwa merencanakan pembelajaran merupakan
dalam bagan berikut ini.Kegiatan pengawasan seko- suatu halyang mutlak dibuatoleh guru mata pela-
lah diawali dengan penyusunan program kerja yang jaran. Pembinaan yang dilakukan pengawas dalam
dilandasi oleh hasil pengawasan pada tahun sebe- merencanakan pembelajaran meliputipembinaan
lumnya. Dengan berpedoman pada program kerja dalam menyusun program pembelajaran, pembinaan
yang disusun, dilaksanakan kegiatan inti pengawasan dalam mengembangkan silabus,dan pembinaan
meliputi penilaian, pembinaan, dan pemantauan dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
pada setiap komponen sistem pendidikan di sekolah (RPP). Pembinaan pengawas dalam hal ini di titik
binaannya. Pada tahap berikutnya dilakukan pengo- beratkan pada penyusunan langkah-langkah kegia-
lahan dan analisis data hasil penilaian, pembinaan, tan pembelajaran. Pembinaan dalam melaksanakan
dan pemantauan dilanjutkan dengan evaluasi hasil pembelajaran juga menjadi salah satu aspek yang
pengawasan dari setiap sekolah dan dari semua seko- mendapatkan perhatian oleh pengawas. Pembinaan
lah binaan. pengawas dalam melaksanakan pembelajaran meli-
Berdasarkan hasil analisis data, disusun lapo- puti pembinaan dalam prasyarat pengajaran (mis-
ran hasil pengawasan yang menggambarkan sejauh alnya pemilihan buku teks pelajaran yang tepat,dan
mana keberhasilan tugas pengawas dalam mening- pengelolaan kelas),pelaksanaan pembelajaran dikelas
katkan kualitas proses dan hasil pendidikan di sekolah (yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti
dan kegiatan penutup),dan keterampilan khusus lain- pelaksanaan pembelajaran yang sedianya dilakukan
nya yang harus dimilikiguru misalnya penampilan diri guru dalam proses pembelajaran melalui kegiatan
guru,dan pemanfaatan IPTEK dalam proses pembela- eksplorasi, elaborasidan konfirmasi. Walapun secara
jaran di kelas). mendalam pengawas tidak membinakan guru mata
Pembinaan pengawas kepada guru dalam melaku- pelajaran dalam menggunakan model-model pembe-
kan penilaian pembelajaran menjadi salah satu dimensi lajaran yang sesuai. Selain itu kelengkapan kelas dan
yang kurang mendapatkan perhatian oleh pengawas. penciptaan lingkungan bersih dan teratur serta peman-
Sebagaimana pada dimensi-dimensi lainnya, pengawas faatan IPTEK juga mendapatkan perhatian pengawas
sebenarnya juga memahami apa yang menjadi tugas dalam pembinaannya. Pembinaan pengawaspada
pembinaannya pada dimensi ini. Namun untuk pelak- dimensi penilaian pembelajaran, merupakan dimensi
sanaan pembinaan dalam penilaian pembelajaran di yang kurang mendapatkan sentuhan oleh pengawas
lapangan, pengawas masih kurang dalam aplikasi sekolah. Pada dimensi ini pengawas mengharapkan
pelaksanaan tugas dan fungsinya itu. Dalam hal pe- agar guru kelas dan guru mata pelajaran senantiasa
nilaian pembelajaran pengawas melakukan pembi- melakukan penilaian melalui ulangan harian,ulangan
naan pada guru tentang prosedur pengadaan evalu- tengah semester,dan ulangan akhir semester. Hal lain
asi pengajaran. Dalam hal ini guru diharapkan dapat yang juga mendapatkan perhatian pengawas pada
menyusun kisi-kisi soal sesuai dengan materi ajar, un- dimensi ini adalah pembuatan kisi-kisis soal yang
tuk selanjutnya melalui kisi-kisi ini akan meghasilkan akan digunakan untuk mengukur kemampuansiswa.
butir-butir soal yang dapat digunakan untuk melaku-
kan evaluasi pengajaran dalam bentuk ulangan harian, Daftar Pustaka
ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester. Dantes, Nyoman. 2012. Metode Penelitian. Yog-
yakarta. CV. Andi Offset. Fathurrohman Pupuh &
Penutup AA. Suryana.2011.
Pembinaan pengawas pada dimensi merencana- Supervisi Pendidikan; dalam Pengembangan Proses
kan pembelajaran mendapatkan perhatian yang lebih Pengajaran. Bandung.PT.RefikaAditama.
besar dibandingkan dengan dimensi-dimensi lainnya. Kunandar.2013. Penilaian Autentik. Jakarta: Raja
Pembinaan oleh pengawas baik secara individu mau- Grafindo Persada
pun secara kelompok sangat mengharapkan agar guru MoleongLexy, 2002.Metodologi Penelitian Kualitatif.
mata pelajaran melengkapi diri dengan administrasi Bandung:PT.Remaja Rosda Karya.
pembelajaran yang meliputi program pembelajaran, Masyhud, H. M. Sulthon. 2014. Manajemen Profesi
silabus, RPPdan agenda harian guru. Kependidikan.Yogyakarta. Kurnia Kalam Semesta.
Pembinaan pengawas pada dimensi melaksanakan Permendiknas Nomor65 Tahun 2013 tentang Standar
pembelajaran dititik beratkan pada langkah-langkah Proses Pendidikan Dasar danMenengah