Anda di halaman 1dari 20

PROGRAM SUPERVISI

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

 Administrasi Perlengkepan
 Kunjungan Kelas.
 Kegiatan Ekstrakurikuler/Kesiswaan

Disusun oleh :

Nama : S A R B I N I, S.Pd. M.Pd.


Unit Kerja : SDN 1 LELONG.

SDN 1 LELONG
KECAMATAN PRAYA TENGAH
KABUPATEN LOMBOK TENGAH
2024

KATA PENGANTAR
Sekolah merupakan sebuah sistem yang terdiri atas komponen-komponen penting yang
saling berhubungan erat dan tidak mungkin terpisahkan. Komponen tersebut meliputi seluruh ranah
fisik dan non-fisik, stakeholder (pemangku kepentingan) terhadap keberadaan sekolah yaitu siswa,
guru, unsur pimpinan, karyawan, orang tua siswa/ komite sekolah, instansi terkait, serta pihak-pihak
yang secara langusung maupun tidak langsung berkepentingan terhadap eksistensi sekolah. Semua
itu dapat dikatakan sebagai komponen sistem per-sekolahan.
Sebagai lembaga pendidikan, sekolah dalam hal ini SDN 1 Lelong memiliki visi dan misi
yang jelas sehingga keduanya diharapkan dapat dicapai secara optimal. Pencapaian visi, misi, dan
tujuan sekolah tidak begitu saja dapat diwujudkan tanpa adanya program sistematis dan lengkap
yang meliputi perencanaan, proses serta evaluasi sehingga kegagalan pencapaian visi, misi, dan
tujuan sekolah dapat diminimalisasikan.
Salah satu faktor penting dalam rangkaian upaya pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah
tersebut adalah perlu disusunnya sebuah Program Supervisi untuk mencermati, memantau, serta
evaluasi melekat terhadap beberapa titik vital kehidupan sekolah anatara lain: supervisi
KBM,supervisi administrasi, serta supervisi kegiatan kesiswaan/ ekstrakurikuler.
Mengingat akan pentingya kegiatan supervisi Administrasi Guru dan KBM di sekolah,
dengan ini penulis mencoba untuk menyusun Program Supervisi SDN 1 Lelong Tahun Pelajaran
2023/2024.
Program Supervisi ini tentu saja masih terlalu jauh dari kesempurna mengingat keterbatasan
wawasan dari penyusun. Namun demikian harapan saya tetap menerima saran, kiranya program
supervisi ini dapat membantu – meski hanya sedikit – upaya pencapaian visi, misi, dan tujuan SDN
1 Lelong pada Tahun Pelajaran sebelumnya
Amin.

Lelong,31 Agustus 2024


Kepala Sekolah,

S A R B I N I, S.Pd .M.Pd.
NIP. 1969123119914121042

DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB. I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Landasan Hukum
C.Tujuan
BAB II PEMANTAUAN (MONITORING)
A. Proses Pemantauan (Monev)
1.Tahap Perencanaan
2.Tahap Pelaksanaan
B.Teknik Monitoring
BAB III.SUPERVISI
A. Teknik supervisi akademik
1.Teknik supervisi individual
a. Kunjungan kelas
b. Observasi kelas
c. Pertemuan individual
d. Kunjungan antar kelas
e. Menilai diri sendiri
2. Teknik supervisi kelompok
B.Sasaran Kegiatan
C.Waktu Pelaksanaan
BAB IV.EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
A.Evaluasi
B.Pelaporan
C.Tindak lanjut
Lampiran :
1.Teknik Pemantauan
2.Jadwal Supervisi
3.Instrumen Penilaian RPP
4.Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran.
5.Pelaporan

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pendidikan pada masa desentralisasi berbeda dengan sentralisasi. Pada masa sentralisasi
segala sesuatu seperti; bangunan sekolah, kurikulum, jumlah murid, buku pelajaran, cara mengajar
dan sebagainya ditetapkan dan diselenggarakan oleh pemerintah secara sentral. Kewajiban kepala
sekolah dan guru-guru sebagian besar hanyalah menjalankan apa yang telah ditetapkan dan
diinstruksikan.
Dengan adanya desentralisasi menjadi lain; pada penyelenggaraan pendidikan masyarakat
diikutsertakan dan turut serta dalam usaha-usaha pendidikan. Tanggung jawab kepala sekolah dan
guru semakin banyak dan luas. Dahulu, kepala sekolah telah dianggap baik dan cakap kalau
sekolahnya dapat berjalan dengan teratur tanpa menghiraukan kepentingan dan berhubungan dengan
masyarakat sekitarnya, tetapi penilaian sekarang lebih dari itu.
Tugas kepala sekolah sekarang mengatur jalannya sekolah dan dapat bekerjasama dan
berhubungan erat dengan masyarakat. Kepala sekolah wajib membangkitkan semangat staf guru-
guru dan pegawai sekolah untuk bekerja dengan baik,membangun visi dan misi, kesejahteraan,
hubungan dengan pegawai sekolah dan murid, mengembangkan kurikulum.
Salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai pembina dan pembimbing guru agar
bekerja dengan betul dalam proses pembelajaran siswanya. Supervisi pembelajaran mempunyai tiga
prinsip yaitu:(a) supervisi pembelajaran langsung mempengaruhi dan mengembangkan perilaku
guru dalam mengelola proses belajar mengajar;(b) perilaku supervisor dalam membantu guru
mengembangkan kemampuannya harus didesain dengan jelas;(c) tujuan supervisi pembelajaran
adalah guru makin mampu menjadi fasilitator dalam belajar bagi siswanya.

Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 menyatakan bahwa seorang Kepala Sekolah harus
menguasai/memiliki Standar Kompetensi Kepala Sekolah yang terdiri atas : kompetensi
kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi supervisi, kompetensi kewirausahaan dan
kompetensi sosial.
Penjabaran kompetensi supervisi pada intinya adalah supervisi akademik dimana langkah-
langkah yang dilakukan adalah merencanakan program supervisi akademik dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru, melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat serta menindaklanjuti hasil supervisi
akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalismenya.
Mencermati hasil analisis Program Supervisi Tahun 2024 pada SDN 1 Lelong secara umum
ditemukan beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki bagi peningkatan kualitas pembelajaran
sekaligus peningkatan profesionalisme guru, seperti : pengembangan indikator dan materi
pembelajaran, penggunaan metode pembelajaran yang belum variatif, lemahnya penguasaan guru
dalam model-model pembelajaran aktif, dan sebagainya. Karena itu dalam rangka melaksanakan
tugas Kepala Sekolah sebagai Supevisor maka perlu disusun program supervisi yang secara
menyeluruh dan sistematis menjabarkan rencana kegiatan yang akan dilakukan serta apa tindak
lanjut dari hasil supervisi setelah kegiatan dilakukan agar terjadi perbaikan yang signifikan dalam
kegiatan akademik di SDN 1 Lelong.

B. Landasan Hukum.
1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Kepala Sekolah.
5. Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru
6. Permendiknas RI Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan

C. Tujuan.
Penyusunan Program Supervisi Tahun 2023/2024 pada SDN 1 Lelong ini bertujuan sebagai
berikut :
1. Acuan bagi pelaksanaan kegiatan supervisi di lingkungan SDN 1 Lelong..
2. Usaha terus menerus untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pendidik
3. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang bermuara pada
peningkatan kualitas lulusan.
4. Selain supervisi akademik, program supervisi ini juga dilengkapi dengan supervisi manajerial
pada setiap unit kegiatan di lingkungan SDN 1 Lelong yang merupakan supervisi internal
dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan unit kegiatan dan administrasi Sekolah

BAB II
PEMANTAUAN (MONITORING)

A. Proses Pemantauan (Monitoring)


1. Tahap Perencanaan

Kegiatan perencanaan mengacu pada kegiatan identifikasi permasalahan. Langkah-


langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan supervisi adalah :
a. mengumpulkan data melalui kunjungan kelas, pertemuan pribadi atau rapat staf,
b. mengolah data dengan melakukan koreksi kebenaran terhadap data yang dikumpulkan,
c. mengklasifikasi data sesuai dengan bidang permasalahan,
d. menarik kesimpulan tentang permasalahan sasaran sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya,
e. menetapkan teknik yang tepat digunakan untuk memperbaiki atau meningkatkan
profesionalisme Pendidik.

2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan nyata yang dilakukan untuk
memperbaiki atau meningkatkan kemampuan Pendidik. Kegiatan pelaksanaan merupakan
kegiatan pemberian bantuan dari supervisor kepada Pendidik, agar dapat terlaksana
dengan efetif pelaksanaannya harus sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan
ada follow up untuk melihat keberhasilan proses dan hasil pelaksanaan supervisi.

3. Evaluasi
Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan untuk menelaah keberhasilan proses dan hasil
pelaksanaan supervisi. Evaluasi dilaksanakan secara komprehensif. Sasaran evaluasi
supervisi ditujukan kepada semua orang yang terlibat dalam proses pelaksanaan supervisi.
Hasil dari evaluasi supervisi akan dijadikan pedoman untuk menyusun program
perencanan berikutnya. Soetopo dan Soemanto (1984: 84-85) mengemukakan evaluasi
berpedoman pada tujuan yang telah ditetapkan dan tujuan supervisi dirumuskan sesuai
dengan corak dan tujuan sekolah.
Prosedur pelaksanaan supervisi menempuh tiga tahapan, yaitu pertemuan
pendahuluan, observasi pendidik yang sedang mengajar, dan pertemuan balikan
(Burhanuddin dkk, 2007:36).

B. Cara Menyusun Program


1. Idenifikasi masalah
Mengidentifikasi masalah-masalah proses pembelajaran yang dihadapi guru sehari-hari
yang ada disekolah atau di wilayah pembinaan.Untuk mengenal dan memahami masalah yang
sedang dirasakan guru sehari-hari,pengawas dapat melakukan berbagai cara,misalnya
melakukan observasi kelas,menyelenggarakan rapat sekolah,wawancara informal
atau pertemuan probadi dengan guru,menghadiri pertemuan MGMP,KKG ,analisi laporan
daya serap,dan cara lain yang dapat dilakukan sesuai dengan kreativitas para Pembina sendiri.

2. Menganalisis masalah
Masalah-masalah professional yang berhasil diidentifikasi,selanjutnya perlu dikaji lebih
lanjut dengan maksud untuk memahami esensi masalah sesungguhnya dan faktor-faktor
penyebabnya,selanjutnya masalah-masalah tersebut diklasifikasikan dengan maksud untuk
menemukan masalah yang mana yang dihadapi oleh kebanyakan guru di sekolah atau di
wilayah itu.

3. Merumuskan cara-cara pemecahan masalah


Dalam proses pengkajian terhadap berbagai cara pemecahan yang mungkin
dilakukan,setiap alternatif pemecahan dipelajari kemungkinan keterlaksanaannya dengan cara
mempertimbangkan faktor-faktor peluang yang dimiliki,seperti fasilitas dan kendala-kendala
yang mungkin di hadapi.Alternatif pemecahan masalah yang terbaik adalah alternatif yang
paling mungkin dilakukan,dalam arti lebih banyak faktor-faktor pendukungnya dibanding
dengan kendalayang dihadapi.Disamping itu,alternatif pemecahan yang terbaik memiliki nilai
tambah yang paling besar bagi peningkatan mutu proses dan hasil belajar siswa.

4. Implemintasi Pemecahan Masalah


Saat yang paling kritis dalam setiap upaya perbaikan pengajaran adalah apakah guru
mempraktekkan gagasan yang telah dipahaminya di kelas.Hasil pemecahan masalah bukan
sekedar untuk dipahami,akan tetapi yang lebih penting adalah pelaksanaannya di kelas.Hal ini
sangat penting,karena upaya perbaikan atau pembaharuan pengajaran apapun tidak akan
mempunyai dampak terhadap peningkatan dan proses hasil belajar mengajar apabila tidak
dipraktekkandikelas.

5. Evaluasi dan Tindak lanjut


Evaluasi dalam supervisi adalah proses pengumpulan informasi yang diperlukan untuk
selanjutnya digunakan bagi upaya perbaikan pengajaran lebih lanjut.Bahan-bahan yang
diperoleh tersebut selanjutnya dimanfaatkan untuk menyusun kegiatan tindak lanjut yang
sekaligus menjadi masukan penyusunan program pembinaan selanjutnya.

C. Tekhnik Monitoring
Pelaksanaan Supervisi Akademik Tahun Pelajaran 2023 / 2024 yang disusun berdasarkan
hasil evaluasi dan analisis pelaksanaan supervisi Akademik tahun sebelumnya diharapkan akan
memberikan dampak berupa perbaikan sekaligus peningkatan mutu proses dan output proses
pembelajaran langsung yang dilaksanakan guru-guru mata pelajaran di kelas yang diindikasikan
dengan adanya perbaikan pada :
1. Peningkatan pemahaman guru terhadap Kurikulum Satuan Pendidikan yang di sederhanakan
( K13 ) dan IKM dengan titik berat pada :
a) Review K13 berupa telaah terhadap pengembangan silabus yang sesuai dengan
kebutuhan pada setiap mata pelajaran
b) Pembuatan CP.TP.ATP pada kurikulum Merdeka.
c) Penyusunan RPP pada K13.
2. Penggunaan Metode – Metode dan Model-Model Pembelajaran yang lebih variatif dan
meningkatkan antusiasme peserta didik dalam proses pembelajaran
3. Penggunaan instrumen penilaian yang sesuai dengan tuntutan kompetensi
4. Pelaksanaan proses pembelajaran yang efektif dan efisien dengan mengacu kepada tuntutan
penguasaan dan berpusat pada siswa.
Agar pelaksanaan Supervisi Akademik Tahun Pelajaran 2023/2024 ini berlansung efektif dan dapat
memvisitasi seluruh guru mata pelajaran maka petugas supervisi terdiri atas : Kepala Sekolah,
Pengawas, Wakil Kepala Sekolah dan Guru-Guru Senior yang kompeten dan dianggap layak dan
mampu melaksanakan Supervisi

D. Jadwal Pelaksanaan Supervisi Akademik Tahun Pelajaran 2023/2024


Jadwal Pelaksanaan Supervisi Akademik Tahun Pelajaran 2023/2024 disusun dengan
mempertimbangkan hari efektif belajar dan disusun atas Jadwal Pelaksanaan Supervisi Akademik
Semester Ganjil dan Jadwal Supervisi Akademik Semester Genap. Jadwal selengkapnya terlampir.

E. Rencana Supervisi Manajerial Internal


Pelaksanaan Supervisi Internal dalam bidang manajerial Sekolah dilakukan pada setiap unit
kegiatan yang ada dalam jajaran manajerial SDN 1 Lelong Pelaksanaannya dilakukan bersama oleh
Kepala Sekolah bersama dengan Pengawas pada setiap unit dengan target utama adalah
pembenahan pada :
1. Kinerja Tim Pengembang Kurikulum dalam mereviu dan merevisi Kurikulum.
2. Perlunya dibentuk Tim Pengembang Kurikulum SDN 1 Lelong yang solid
3. Peningkatan pengelolaan sarana dan prasarana
4. Peningkatan pengelolaan lingkungan dan Budaya Sekolah
5. Peningkatan sistem informasi manajemen
6. Peningkatan Kemitraan dan kerjasama dengan stake holder sekolah.
7. Peningkatan kegiatan pengembangan diri meliputi 4 layanan konseling dan peningkatan
kualitas kegiatan ekstra kurikuler
F. Jadwal Pelaksanaan Supervisi Internal Manajerial
Jadwal pelaksanaan supervisi internal manajerial akan disusun bersama dengan Stake
Holder SDN 1 Lelong disesuaikan dengan program pembinaan manajerial dari Pengawa

BAB III
SUPERVISI

A. TEKNIK SUPERVISI AKADEMIK

Ada bermacam-macam teknik supervisi akademik dalam upaya pembinaan kemampuan guru.
Dalam hal ini meliputi pertemuan staf, kunjungan supervisi, buletin profesional, perpustakaan
profesional, laboratorium kurikulum, penilaian guru, demonstrasi pembelajaran, pengembangan
kurikulum, pengambangan petunjuk pembelajaran, darmawisata, lokakarya, kunjungan antarkelas,
bacaan profesional, dan survei masyarakat-sekolah. Sedangkan menurut Gwyn, teknik-teknik
supervisi itu bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu. teknik supervisi individual, dan
teknik supervisi kelompok.

1. Teknik Supervisi Individual


Teknik supervisi individual di sini adalah pelaksanaan supervisi yang diberikan kepada guru
tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan. Supervisor di sini hanya
berhadapan dengan seorang guru yang dipandang memiliki persoalan tertentu. Teknik-teknik
supervisi yang dikelompokkan sebagai teknik individual meliputi: kunjungan kelas, observasi kelas,
pertemuan individual, kunjungan antarkelas, dan menilai diri sendiri. Berikut ini dijelaskan
pengertian-pengertian dasarnya secara singkat satu persatu.

a. Kunjungan Kelas
Kunjungan kelas adalah teknik pembinaan guru oleh kepala sekolah, pengawas, dan pembina
lainnya dalam rangka mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar sehingga memperoleh data
yang diperlukan dalam rangka pembinaan guru. Tujuan kunjungan ini adalah semata-mata untuk
menolong guru dalam mengatasi kesulitan atau masalah mereka di dalam kelas. Melalui kunjungan
kelas, guru-guru dibantu melihat dengan jelas masalah-masalah yang mereka alami.
Menganalisisnya secara kritis dan mendorong mereka untuk menemukan alternatif pemecahannya.
Kunjungan kelas ini bisa dilaksanakan dengan pemberitahuan atau tanpa pemberitahuan terlebih
dahulu, dan bisa juga atas dasar undangan dari guru itu sendiri.
Ada empat tahap kunjungan kelas. Pertama, tahap persiapan. Pada tahap ini, supervisor
merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas. Kedua, tahap
pengamatan selama kunjungan. Pada tahap ini, supervisor mengamati jalannya proses pembelajaran
berlangsung. Ketiga, tahap akhir kunjungan. Pada tahap ini, supervisor bersama guru mengadakan
perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi, sedangkan tahap terakhir adalah tahap tindak
lanjut. Ada beberapa kriteria kunjungan kelas yang baik, yaitu: (1) memiliki tujuan-tujuan tertentu;
(2) mengungkapkan aspek-aspek yang dapat memperbaiki kemampuan guru; (3) menggunakan
instrumen observasi tertentu untuk mendapatkan daya yang obyektif; (4) terjadi interaksi antara
pembina dan yang dibina sehingga menimbulkan sikap saling pengertian; (5) pelaksanaan
kunjungan kelas tidak menganggu proses belajar mengajar; (6) pelaksanaannya diikuti dengan
program tindak lanjut
b. Observasi Kelas
Observasi kelas secara sederhana bisa diartikan melihat dan memperhatikan secara teliti
terhadap gejala yang nampak. Observasi kelas adalah teknik observasi yang dilakukan oleh
supervisor terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Tujuannya adalah untuk
memperoleh data seobyektif mungkin mengenai aspek-aspek dalam situasi belajar mengajar,
kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam usaha memperbaiki proses belajar mengajar.
Secara umum, aspek-aspek yang diamati selama proses pembelajaran yang sedang berlangsung
adalah:
a. usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran
b. cara penggunaan media pengajaran
c. reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar
d. keadaan media pengajaran yang dipakai dari segi materialnya.
Pelaksanaan observasi kelas ini melalui beberapa tahap, yaitu: (1) persiapan observasi kelas; (2)
pelaksanaan observasi kelas; (3) penutupan pelaksanaan observasi kelas; (4) penilaian hasil
observasi; dan (5) tindak lanjut. Dalam melaksanakan observasi kelas ini, sebaiknya supervisor
menggunakan instrumen observasi tertentu, antara lain berupa evaluative check-list, activity check-
list.

c. Pertemuan Individual
Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara
pembina atau supervisor guru, guru dengan guru, mengenai usaha meningkatkan kemampuan
profesional guru. Tujuannya adalah: (1) memberikan kemungkinan pertumbuhan jabatan guru
melalui pemecahan kesulitan yang dihadapi; (2) mengembangkan hal mengajar yang lebih baik; (3)
memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan pada diri guru; dan (4) menghilangkan atau
menghindari segala prasangka yang bukan-bukan.
Swearingen (1961) mengklasifikasi jenis percakapan individual ini menjadi empat macam
sebagai berikut
a. classroom-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di dalam kelas
ketika murid-murid sedang meninggalkan kelas (istirahat).
b. office-conference. Yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di ruang kepala sekolah
atau ruang guru, di mana sudah dilengkapi dengan alat-alat bantu yang dapat digunakan
untuk memberikan penjelasan pada guru.
c. causal-conference. Yaitu percakapan individual yang bersifat informal, yang dilaksanakan
secara kebetulan bertemu dengan guru
d. observational visitation. Yaitu percakapan individual yang dilaksanakan setelah supervisor
melakukan kunjungan kelas atau observasi kelas
Dalam percakapan individual ini supervisor harus berusaha mengembangkan segi-segi positif
guru, mendorong guru mengatasi kesulitan-kesulitannya, dan memberikan pengarahan, hal-hal yang
masih meragukan sehingga terjadi kesepakatan konsep tentang situasi pembelajaran yang sedang
dihadapi.

d. Kunjungan Antar Kelas


Kunjungan antarkelas dapat juga digolongkan sebagai teknik supervisi secara perorangan. Guru
dari yang satu berkunjung ke kelas yang lain dalam lingkungan sekolah itu sendiri. Dengan adanya
kunjungan antarkelas ini, guru akan memperoleh pengalaman baru dari teman sejawatnya mengenai
pelaksanaan proses pembelajaran pengelolaan kelas, dan sebagainya.
Agar kunjungan antarkelas ini betul-betul bermanfaat bagi pengembangan kemampuan guru,
maka sebelumnya harus direncanakan dengan sebaik-baiknya. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh supervisor apabila menggunakan teknik ini dalam melaksanakan supervisi bagi
guru-guru.
a. Guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi dengan sebaik-baiknya. Upayakan
mencari guru yang memang mampu memberikan pengalaman baru bagi guru-guru yang
akan mengunjungi.
b. Tentukan guru-guru yang akan mengunjungi.
c. Sediakan segala fasilitas yang diperlukan dalam kunjungan kelas.
d. Supervisor hendaknya mengikuti acara ini dengan cermat. Amatilah apa-apa yang
ditampilkan secara cermat, dan mencatatnya pada format-format tertentu.
e. Adakah tindak lanjut setelah kunjungan antarkelas selesai. Misalnya dalam bentuk
percakapan pribadi, penegasan, dan pemberian tugas-tugas tertentu.
f. Segera aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru bersangkutan, dengan menyesuaikan pada
situasi dan kondisi yang dihadapi.
g. Adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas berikutnya.

e. Menilai Diri Sendiri


Menilai diri sendiri merupakan satu teknik individual dalam supervisi pendidikan. Penilaian diri
sendiri merupakan satu teknik pengembangan profesional guru (Sutton, 1989). Penilaian diri sendiri
memberikan informasi secara obyektif kepada guru tentang peranannya di kelas dan memberikan
kesempatan kepada guru mempelajari metoda pengajarannya dalam mempengaruhi murid (House,
1973). Semua ini akan mendorong guru untuk mengembangkan kemampuan profesionalnya
(DeRoche, 1985; Daresh, 1989; Synder & Anderson, 1986).
Nilai diri sendiri merupakan tugas yang tidak mudah bagi guru. Untuk mengukur kemampuan
mengajarnya, di samping menilai murid-muridnya, juga menilai dirinya sendiri. Ada beberapa cara
atau alat yang dapat digunakan untuk menilai diri sendiri, antara lain sebagai berikut.
a. Suatu daftar pandangan atau pendapat yang disampaikan kepada murid-murid untuk
menilai pekerjaan atau suatu aktivitas. Biasanya disusun dalam bentuk pertanyaan baik
secara tertutup maupun terbuka, dengan tidak perlu menyebut nama.
b. Menganalisa tes-tes terhadap unit kerja.
c. Mencatat aktivitas murid-murid dalam suatu catatan, baik mereka bekerja secara
perorangan maupun secara kelompok.

2. Teknik Supervisi Kelompok


Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan
pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga, sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki
masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan
menjadi satu/bersama-sama. Kemudian kepada mereka diberikan layanan supervisi sesuai dengan
permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi. Menurut Gwynn, ada tiga belas teknik supervisi
kelompok, sebagai berikut.
1. Kepanitiaan-kepanitiaan
2. Kerja kelompok
3. Laboratorium kurikulum
4. Baca terpimpin
5. Demonstrasi pembelajaran
6. Darmawisata
7. Kuliah/studi
8. Diskusi panel
9. Perpustakaan jabatan
10. Organisasi profesional
11. Buletin supervisi
12. Pertemuan guru
13. Lokakarya atau konferensi kelompok

Teknik supervisi kelompok ini tidak akan dibahas satu persatu, karena sudah banyak buku yang
secara khusus membahasnya. Satu hal yang perlu ditekankan di sini bahwa tidak ada satupun di
antara teknik-teknik supervisi kelompok di atas yang cocok atau bisa diterapkan untuk semua
pembinaan dan guru di sekolah. Artinya, akan ditemui oleh kepala sekolah adanya satu teknik
tertentu yang cocok diterapkan untuk membina seorang guru tetapi tidak cocok diterapkan pada
guru lain. Oleh sebab itu, seorang kepala sekolah harus mampu menetapkan teknik-teknik mana
yang sekiranya mampu membina keterampilan pembelajaran seorang guru.
Menetapkan teknik-teknik supervisi akademik yang tepat tidaklah mudah. Seorang kepala
sekolah, selain harus mengetahui aspek atau bidang keterampilan yang akan dibina, juga harus
mengetahui karakteristik setiap teknik di atas dan sifat atau kepribadian guru, sehingga teknik yang
digunakan betul-betul sesuai dengan guru yang sedang dibina melalui supervisi akademik.
Sehubungan dengan kepribadian guru, Lucio dan McNeil (1979) menyarankan agar kepala sekolah
mempertimbangkan enam faktor kepribadian guru, yaitu kebutuhan guru, minat guru, bakat guru,
temperamen guru, sikap guru, dan sifat-sifat somatic guru.

3. SASARAN KEGIATAN
A. Definisi Supervisi

Menurut keputusan Menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 0134/0/1977,


termasuk kategori supervisor dalam pendidikan adalah kepala sekolah, penilik sekolah, dan
para pengawas ditingkat kabupaten/kotamadya, serta staf di kantor bidang yang ada di tiap
provinsi.
Salah satu tugas pengawas dengan perincian sebagai berikut:
”Mengendalikan pelaksanaan kurikulum meliputi isi, metode penyajian, penggunaan alat
perlengkapan dan penilaian agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang
berlaku.”
Pada rambu-rambu penilaian kinerja kepala sekolah, Dirjen Dikdasmen Tahun
2000 sebagai berikut:
1) Kemampuan menyusun program supervisi pendidikan
2) Kemampuan melaksanakan program supervisi pendidikan
3) Kemampuan memanfaatkan hasil supervise
Pada dasarnya tugas pokok kepala sekolah adalah menilai dan membina
penyelenggaraan pembelajaran di sekolah. Dengan kata lain salah satu tugas kepala sekolah
sebagai pembinaan yang dilakukan memberikan arahan, bimbingan, contoh dalam proses
pembelajaran di sekolah. Berarti bahwa kepala sekolah merupakan supervisor yang bertugas
melaksanakan supervisi pembelajaran.
Willes (1975), mengatakan di atas bertujuan untuk memelihara atau mengadakan
perubahan operasional sekolah, dengan cara mempengaruhi tenaga pengajar secara langsung
demi mempertinggi kegiatan belajar siswa. Supervisi hanya berhubungan langsung dengan
guru, tetapi berkaitan dengan siswa dalam proses belajar.
Ross L.(1980), mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kepada guru-guru yang
bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum.
Purwanto (1987), supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk
membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
Sesuai dengan rumusan di atas maka kegiatan yang dapat disimpulkan dalam
supervisi pembelajaran sebagai berikut:

1) Membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru menjalankan tugasnya terutama


dalam pembelajaran.
2). Mengembangkan kegiatan belajar mengajar.
3). Upaya pembinaan dalam pembelajaran.

B. Prinsip Supervisi
1) Supervisi harus konstruktif.
2) Supervisi harus menolong guru agar senantiasa tumbuh sendiri tidak tergantung pada
kepala sekolah. .
3) Supervisi harus realistis.
4) Supervisi tidak usah muluk-muluk dan didasarkan pada kenyataan yang sebenarnya
pada guru-guru.
5) Supervisi harus demokrat.
6) Hakikat pengembangan mutu sekolah adalah usaha bersama berdasarkan musyawarah.
7) Supervisi harus obyektif.
8) Kegiatan tidak boleh diwarnai oleh prasangka kepala sekolah, diperlukan data konkret
tentang keadaan sebenarnya dan kepala sekolah juga harus mengakui keterbatasannya.

C. Jenis-Jenis Supervisi

Beberapa jenis supervisi antara lain observasi kelas, saling kunjung, demonstrasi
mengajar, supervisi klinis, kaji tindak (action research).

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 1 LELONG
JADWAL SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS
SEMESTER GANJIL 2023/2024

NO NAMA Guru KELAS/MAPEL KELAS TANGGAL SUPERVISOR


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Lelong,,..September 2023
Kepala Sekolah

S A R B I N I, S.Pd.M.Pd.
NIP. 196912311994121042

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 1 LELONG
INSTRUMEN SUPERVISI
PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Nama Satuan Pendidikan : SDN 1 Lelong.
2. Nama Pendidik : …………………………………………………….
3. Guru kelas / Mapel : …………………………………………………….
4. Kelas/Semester : …………………………………………………….
5. Hari/Tanggal : ……………………………………………………..
KELENGKAPAN
NO KOMPONEN ADMINISTRASI KETERANGAN
YA/ADA TIDAK
1 Jadwal Tatap Muka
2 Kalender Pendidikan
3 Program Tahunan
4 Program Semester
5 Silabus Pembelajaran
6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
7 Bahan Ajar
8 Instrumen Penilaian
9 Program Remedial
10 Program Pengayaan
11 Buku Nilai Nilai
12 Absen siswa
13 Buku Kasus
14 Buku Jurnal

Jumlah Skor
Skor Maksimal 15 Klasifikasi

Nilai = x 100%
17

Kategori Interval
Amat Baik (A) 90 ≤ A ≤100
Baik (B) 75 ≤ B < 90
Cukup (C) 60 ≤ C < 75
Kurang (K) K < 60

Lelong, September .2024


Pendidik Kepala Sekolah

[……………………….] S A R B I N I,SPd.M.Pd.
NIP. NIP.196912311994121042

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 1 LELONG

INSTRUMEN SUPERVISI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1. Nama Sekolah : SDN 1 Lelong.
2. Nama Guru : ……………………………………….
3. Mata Pelajaran : ………………………………………
4. Kelas/Semester : ………………………………………
5. Hari/Tanggal/Jam ke : ………………………………………..
6.Modul / Tema : .........................................................................
.......................................................................

Jumlah Peserta Didik : ….. Orang, Hadir : …… Orang, Tidak Hadir : …… Orang

Standar Kompetensi : ...................................................................................


..................................................................................
..................................................................................
Kompetensi Dasar :...................................................................................
..................................................................................

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan Saran Perbaikan


Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1 Mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan
2 Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari
3 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari
4 Menyampaikan garis besar cakupan materi
Penyampaian kompetensi, rencana kegiatan dan
penilaian
1 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
2 Menyampaikan garis besar kegiatan yang akan
dilakukan
3. Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan
Kegiatan Inti
Penguasaan materi pembelajaran
1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan
kompetensi dasar
2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan, perkembangan
Iptek, dan kehidupan nyata.
3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran
dengan tepat.
Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai
2 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke
sulit, dari konkrit ke abstrak)
3 Menguasai kelas
4 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan
partisipasi aktif peserta didik dalam mengajukan
pertanyaan
5 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan
Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan Saran Perbaikan
partisipasi aktif peserta didik dalam
mengemukakan pendapat
6 Melaksanakan pembelajaran yang
mengembangkan keterampilan peserta didik
sesuai dengan materi ajar
7 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
8 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan
kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect)
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan

Penerapan Pendekatan Saintifik


1 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi
peserta didik untuk mengamati
2 Memancing peserta didik untuk bertanya apa,
mengapa dan bagaimana
3 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi
peserta didik untuk mengumpulkan informasi
4 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi
peserta didik untuk mengasosiasikan data dan
informasi yang dikumpulkan
5 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi
peserta didik untuk mengkomunikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya
Pemanfaatan media/sumber belajar dalam
pembelajaran
1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
media belajar
2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
sumber pembelajaran
3 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan
media belajar
4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan
sumber pembelajaran
5 Menghasilkan pesan yang menarik
Pelaksanaan penilaian pembelajaran
1 Melaksanakan Penilaian Sikap
2 Melaksanakan Penilaian Pengetahuan
3 Melaksanakan Penilaian Keterampilan
Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran
1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik
melalui interaksi guru, peserta didik, sumber
belajar
2 Merespon positif partisipasi peserta didik
3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons
peserta didik
4 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta
didik dalam belajar
Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam
pembelajaran
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

Penutup pembelajaran
1 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik
merangkum materi pelajaran
2 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik
untuk merefleksi proses dan materi pelajaran
Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan Saran Perbaikan
3 Memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran
4 Melakukan penilaian
5 Merencanakan kegiatan tindak lanjut
6 Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
Jumlah
Nilai / Klasifikasi Cukup

..
Nilai= x 100 %=…
44

PERINGKAT NILAI
Amat Baik ( AB) 90 < AB ≤ 100
Baik (B) 80 < B ≤ 90
Cukup (C) 70 < C ≤ 80
Kurang (K) ≤ 70

Saran Pembinaan :

Lelong, September .2024


Pendidik Kepala Sekolah

…………………………………. S A R B I N I, S Pd.M.Pd.
NIP. NIP.196912311994121042

BAB IV

PENUTUP
Program Supervisi disusun sebagai alat kontrol pelaksanaan program-pragram
sekolah yang lain yaitu sebagai pengingat dan sekaligus pengarah roda pengeloalaan
administrasi di dalam sekolah.

Dengan pelaksanaan supervisi dalam segala aspek niscaya kendala dan hambatan
dalam pengelolaan sekolah terutama yang berkaitan langsung maupun tidak dengan peserta
didik akan dapat tertangani secara baik dan lancar.

Program supervisi ini disusun sebagai acuan minimal dalam pelaksanaan


administrasi di sekolah yang menyangkut beberapa faktor inti kehidupan sekolah.

Kiranya dengan pelaknaan program supervisi ini diharapkan ketertiban dan


semangat belajar siswa serta etos kerja guru/karyawan semakin menngkat.

Amin.

Lelong ,September 2024

Penyusun,

S A R B I N I, S,Pd.M.Pd.
NIP.196912311994121042

Anda mungkin juga menyukai