Anda di halaman 1dari 9

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK

PENGAWAS SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI DI


TAKENGON KABUPATEN ACEH TENGAH

Gusti Maldy Sastra1; Darwin2; Sukarma Purba3


1
Guru SMAN 4 Takengon – Aceh Tengah
2
Dosen Fakultas Teknik - UNIMED; 3Dosen Fakultas Teknik UNIMED

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan supervisi akademik
oleh pengawas sekolah bidang studi geografi takengon pada guru SMAN di Takengon
Kabupaten Aceh Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode-metode
penelitian kualitatif dan data dikumpuli dengan wawancara, observasi dan studi
dokumentasi. Dalam temuan penelitian pada pelaksanaan supervisi akademik oleh
pengawas sekolah, input yang didapatkan dari instrumen observasi yang diisi oleh empat
guru sebagai responden penelitian, diketahui pelaksanaan pembelajaran pada umumnya
sudah dalam kategori baik. Proses supervisi akademik dimulai dari kunjungan individual
model kunjungan kelas merupakan teknik pembinaan guru oleh pengawas sekolah untuk
mengamati proses pembelajaran di kelas. Hasil dapat dilihat dari bukti fisik yaitu daftar
penilaian siswa yang memuaskan. Hasil yang diperoleh tidak terlepas dari peran serta
pengawas sekolah dalam membantu guru guna pencapaian tujuan pembelajaran.
Disimpulkan bahwa efektivitas pelaksanaan supervisi akademik oleh pengawas sekolah
terdapat kesesuaian antara teori dengan temuan penelitian yang didapatkan di lapangan.
Kata Kunci: Supervisi, supervisi akademik, efektivitas, pengawas sekolah.
Abstract
This study aims to determine the effectiveness of the implementation of academic
supervision by a school supervisor in the field of study of geography teachers SMAN
Takengon in Central Aceh Takengon. The method used is qualitative research methods
and data dikumpuli with interviews, observation and documentation. In the research
findings on the implementation of academic supervision by school inspectors, the input
obtained from observation instruments were filled by four teachers as respondents,
known implementation of learning in general has been in both categories. The process
of starting the academic supervision of individual visits a classroom visits models
coaching techniques of teachers by school inspectors to observe the learning process in
the classroom. Results can be seen from the physical evidence, namely a list of student
assessment is satisfactory. The results can not be separated from the role of school
supervisors in helping teachers to the achievement of learning objectives. Concluded
that the effectiveness of the implementation of the academic supervision by school
supervisors are the fit between theory and research findings obtained in the field.
Keywords: Supervision, academic supervision, the effectiveness, the school
superintendent.

Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2, Oktober 2015 75


PENDAHULUAN
Peran Pengawas Sekolah tidak akademik dan manajerial pada satuan
kalah pentingnya dengan peran praktisi pendidikan.
pendidikan lainnya. Dalam Buku Kerja
Pengawas Sekolah, Pusat Pengawas akademik yang
Pengembangan Tenaga Kependidikan bersinergis dengan kepala sekolah
(2011: 5) menyatakan bahwa pengawas mempunyai peran penting dalam
sekolah memiliki peran yang signifikan memperbaiki kinerja guru melalui
dan strategis dalam proses dan hasil supervisi akademik. Pengawas
pendidikan yang bermutu di sekolah. diharapkan aktif mengawasi
Tidak mengherankan jika pemerintah pelaksanaan kebijakan dengan cara
memandang perlu ada produk hukum mencari data masukan customer
untuk menjamin kualitas pengawas pendidikan dalam menyikapi program di
sekolah di Indonesia. Hal ini, misalnya, sekolah. Tidak diharapkan, pengawas
terbukti dengan diterbitkannya hanya melaksanakan kunjungan rutin
Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 tanpa menyentuh teknis pengajaran dan
yang mengatur tentang Kompetensi pengendalian mutu pendidikan.
Pengawas Sekolah dan selanjutnya
Seorang pengawas pendidikan
diikuti dengan Permenpan RB Nomor
harus memenuhi beberapa kriteria yang
21 Tahun 2010 yang mengatur tentang
sesuai dengan peran dan fungsi
Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah
kepengawasan. Sebagai konsekwensi
dan Angka Kreditnya.
dari kewenangan dan tanggung jawab
Pasal 1 Ayat 1 Permendiknas No. 12 yang diberikan tersebut, maka seorang
Tahun 2007, misalnya, menegaskan pengawas harus memiliki kemampuan
bahwa untuk dapat diangkat sebagai profesional yang dilandasi oleh
pengawas sekolah/madrasah seseorang pengetahuan dan keterampilan tertentu.
wajib memenuhi standar pengawas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
sekolah/madrasah yang berlaku secara Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar
nasional. Lampiran Permendiknas ini Pengawas Sekolah/Madrasah
merinci bagaimana standar kualifikasi menegaskan bahwa seorang pengawas
pendidikan dan standar kompetensi harus memiliki 6 (enam) kompetensi
pengawas sekolah/madrasah pengawas minimal, yaitu kompetensi kepribadian,
TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA supervisi manajerial, supervisi
dan SMK/MAK. Selain itu, Peraturan akademik, evaluasi pendidikan,
Menteri Pendayagunaan Aparatur penelitian dan pengembangan serta
Negara Nomor 21 Tahun 2010, Pasal 1 kompetensi sosial.
Butir 1, misalnya, menegaskan bahwa
Supervisi merupakan usaha yang
jabatan fungsional pengawas sekolah
dilakukan seorang pengawas untuk
adalah jabatan fungsional yang
memperbaiki pola kerja dan kinerja
mempunyai runag lingkup tugas,
sekolah termasuk didalamnya adalah
tanggung jawab, dan wewenang untuk
kinerja guru, sehingga berpengaruh
melaksanakan kegiatan pengawasan
positif terhadap proses dan hasil belajar

76
Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2 Oktober 2015
mengajar serta kualitas pendidikan. bahwa efektivitas merupakan
Kegiatan pokok supervisi pendidikan keterkaitan antara tujuan dan hasil yang
adalah pembinaan terhadap sekolah dinyatakan, dan menunjukkan derajat
pada umumnya dan guru pada kesesuaian antara tujuan yang
khususnya agar kualitas pembelajaran dinyatakan dengan hasil yang di capai.
meningkat. Tugas pengawas sangat Mendefinisikan dan mengukur
strategis dalam lingkungan sekolah, efektivitas, khususnya dalam lingkup
mengingat guru sebagai ujung tombak sumber daya manusia tidaklah langsung
pendidikan memerlukan konsultasi dan terlihat seperti bidang lain yang dapat
diskusi mengenai proses belajar dan diukur secara kuantitatif, tetapi ini tetap
mengajar yang menjadi bidangnya dapat dilakukan.
sehingga kinerja guru dalam
melaksanakan tugasnya dapat lebih Efektivitas pelayanan yang
maksimal. dilakukan oleh pengawas kepada guru
dan pihak sekolah dapat diwujudkan
Tujuan dari pendidikan salah apabila ada beberapa indikator sebagai
satunya adalah peningkatan mutu ukuran efektivitas. Sedarmayanti (1995:
sekolah. Dalam penelitian ini yang 61) mengemukakan bahwa untuk
dimaksud dengan mutu adalah mutu efektivitas suatu organisasi atau
proses yang mengacu kepada standar lembaga dapat dilihat dari beberapa
proses dan mutu hasil yang mengacu kriteria yang terpenuhi yaitu:
kepada standar kompetensi lulusan. Hal
ini merupakan tugas dari guru sebagai  Input
tenaga pendidikan dalam pencapaian hal Input merupakan dasar dari sesuatu
tersebut. Jika proses pembelajaran yang akan diwujudkan atau
bermutu, tentulah standar komptensi dilaksanakan berdasarkan apa yang
lulusan dapat dicapai dengan bermutu direncanakan yang berpengaruh pada
pula. Dalam hal ini sangatlah hasil.
dibutuhkan peran pengawas sekolah  Proses
dalam membina guru khususnya dalam Efektivitas dapat diwujudkan apabila
pembinaan supervisi akademik. memperlihatkan proses produksi yang
mempunyai kualitas karena dapat
KAJIAN TEORI berpengaruh pada kualitas hasil yang
akan dicapai secara keseluruhan. Proses
Efektivitas berasal dari kata produksi menggambarkan bagaimana
efektif yang berarti mempunyai efek, proses pengembangan suatu hal yang
pengaruh atau akibat. Dalam Kamus dapat berpengaruh terhadap hasil.
Besar Bahasa Indonesia (2002) efektif  Hasil
berarti dapat membawa hasil, berhasil Hasil berupa kuantitas atau bentuk fisik
guna, manjur atau mujarab, ada efeknya dari kerja kelompok atau organisasi.
(akibat, pengaruhnya, kesannya). Hasil yang dimaksud dapat dilihat dari
perbandingan antara masukan (Input)
Dalam Bahasa Inggris ialah
dan keluaran, usaha dan hasil,
Effective yang berarti berhasil, tepat
atau manjur. Dapat dijelaskan kembali

77

Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2, Oktober 2015


presentase pencapaian program kerja membantu guru-guru mengembangkan
dan sebagainnya. kemampuannya dalam mengelola proses
 Produktivitas pembelajaran agar dapat mencapai
Produktivitas adalah bagaimana tujuan pembelajaran.
menghasilkan atau meningkatkan hasil
barang dan jasa setinggi nungkin dengan PEMBAHASAN
memanfaatkan sumber daya secara
Dalam pembahasan ini temuan
efisien, produktivitas berpengaruh pada
penelitian ini, disusun berdasarkan dua
efektivitas yang berorientasi pada
fokus dalam pertanyaan penelitian yang
keluaran atau hasil. Produktifitas
berkaitan dengan Efektifitas Pengawas
mencakup pendidikan, motivasi dan
Sekolah dalam Pelaksanaan Supervisi
pendapatan.
Akademik pada SMA Negeri di
Istilah supervisi berasal dari Takengen Kabupaten Aceh Tengah.
Bahasa Inggris yang terdiri dari 2 akar
1. Persiapan Pengawas sekolah bidang
kata yaitu super yang artinya ‗diatas‘
studi Geografi dalam pelaksanaan
dan vision mempunyai arti ‗melihat‘.
supervisi akademik
Maka secara keseluruhan supervisi
dikatakan sebagai ‗melihat dari atas‘. Dari temuan penelitian di
Dengan pengertian itulah maka lapangan yaitu dalam pelaksanaan
supervisi sebagai kegiatan yang supervisi akademik pada Kegiatan
dilakukan oleh pengawas dari kepala Belajar Mengajar (KBM) pengawas
sekolah sebagai pejabat yang sekolah melakukan kunjungan
berkedudukan di atas atau lebih tinggi pengawas Geografi guna melakukan
dari guru untuk melihat atau mengawasi supervisi atas dasar praktek kerahasiaan
pekerjaan guru. yaitu tidak diberitahukan terlebih dahulu
karena kunjungan itu didasarkan pada
Suharsimi (2006: 4)
jadwal mengajar guru Geografi, tetapi
mengemukakan pengertian supervisi
kunjungan ini diberitahu pengawas
akademik adalah supervisi yang
Geografi hanya kepada kepala sekolah
menitikberatkan pengamatan masalah
saja. Melakukan penilaian atau
akademik, yaitu yang berada langsung
pengecekan terhadap pengelolaan SMA
pada lingkup kegiatan pembelajaran
Negeri di Takengen Kabupaten Aceh
yang dilakukan oleh guru untuk
Tengah dan persiapan atau perangkat
membantu siswa ketika sedang proses
pengajaran guru, yaitu Rencana
belajar mengajar. Secara konseptual
Persiapan Pembelajaran (RPP), Program
supervisi akademik sebagaimana yang
Tahunan (Prota), Program Semester
dikemukakan Glickman dalam Sudjana
(Prosem), silabus, daftar hadir, daftar
(2012: 54) adalah serangkaian kegiatan
nilai.
yang membantu guru dalam
mengembangkan kemampuannya dalam Dalam melakukan pengecekan
mengelola proses pembelajaran yang ini dapat pula dilakukan dengan dua
dapat mencapai tujuan pembelajaran. cara yaitu secara langung bertemu
Supervisi akademik merupakan upaya dengan guru Geografi yang

78
Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2 Oktober 2015
bersangkutan. Kemudian dalam hal ini daya manusia yang kreatif, inovatif,
guru Geografi hanya mengumpulkan mampu memecahkan masalah, berpikir
perangkat atau persiapan-persiapan kritis, dan bernaluri kewirausahaan
mengajar kepada kepala sekolah SMA merupakan produk yang nantinya
Negeri di Takengen Kabupaten Aceh diharapkan dapat melekat di memori
Tengah dan kepala sekolah memberikan guru dan siswa yang merupakan tujuan
kepada pengawas Geografi untuk dari pembelajaran. Hal ini sesuai dengan
melakukan pengecekan atau temuan penelitian pengawas sekolah
pemeriksaan pada perangkat-perangkat dari usaha yang dilakukan untuk
tersebut. Selain pengecekan atau memperoleh hasil bahwa peserta didik
penilaian terhadap perangkat dapat membentuk karakter dan memiliki
pembelajaran, pengawas Geografi pola pikir serta kebebasan berpikir
melakukan penilaian terhadap guru sehingga dapat melaksanakan
Geografi dalam mengembangkan materi mengembangkan kemampuan peserta
ajar dalam proses pembelajaran dengan didik menjadi manusia yang mandiri,
cara langsung mengadakan pengamatan kreatif dan berwawasan kebangsaan.
guru Geografi di kelas. Setelah
pengawas Geografi melakukan Keterlibatan peserta didik secara
pengecekan maka diberikan komentar aktif dalam proses belajar yang
atau catatan terhadap perangkat dilakukan secara sungguh-sungguh dan
pembelajaran atau hal-hal yang mendalam untuk mencapai pemahaman
dilakukan supervisi. Namun hal yang konsep, tidak terbatas pada materi yang
penting dalam pengecekan atau diberikan oleh guru, bertanggung jawab
penilaian adalah perangkat atau terhadap mutu perencanaan kegiatan
persiapan Kegiatan Belajar Mengajar pembelajaran untuk setiap mata
(KBM) di SMA Negeri di Takengen pelajaran yang diampunya.
Kabupaten Aceh Tengah.
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN
2. Efektivitas pengawas sekolah bidang SARAN
studi Geografi dalam mensupervisi
Berdasarkan hasil penelitian
guru khususnya bidang supervisi
dapat disimpulan bahwa efektivitas
akademik
pelaksanaan supervisi akademik oleh
Dalam tugas pengawas sekolah Pengawas Sekolah meliputi 4 aspek
hasil yang diharapkan sangat salah antara lain :
satunya dapat dilihat dari bukti fisik
1. Input
yaitu daftar penilaian siswa yang
memuaskan. Hasil yang yang diperoleh Tahap awal dari Efektifitas
tidak terlepas dari peran serta pengawas dalam pelaksanaan supervisi akademik
sekolah dalam membantu guru guna adalah Persiapan Pengawas sekolah
pencapaian tujuan pembelajaran. bidang studi Geografi mengunjungi
SMA Negeri di Takengen Kabupaten
Tujuan yang diharapkan agar
Aceh Tengah. Kemudian Melakukan
peserta didik menjadi calon sumber
penilaian atau pengecekan terhadap

79

Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2, Oktober 2015


pengelolaan sekolah terhadap perangkat memerlukan beberapa perbaikan.
pembelajaran atau hal-hal yang Sedangkan nilai kurang diberikan jika
dilakukan supervisi. Dengan demikian guru yang bersangkutan belum membuat
tugas supervisi oleh pengawas sekolah dokumen sama sekali.
menegaskan peranan atau tugas yang
meliputi pemantauan, supervisi, Produk yang diharapkan meningkatkan
evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut kemampuan peserta didik menjadi sdm
dari hasil pengawasan yang harus yang kreatif, inovatif, mampu
dilakukan secara teratur dan memecahkan masalah, berpikir kritis,
berkesinambungan. dan bernaluri kewirausahaan merupakan
produk yang nantinya diharapkan dapat
2. Proses melekat di memori guru dan siswa yang
merupakan tujuan dari pembelajaran.
Dalam pelaksanaan supervisi
akademik pengawas sekolah pengawas 4. Produktifitas
sekolah melakukan supervisi teknik
kunjungan individual dengan melakukan Produktifitas yang nantinya
kunjungan kelas, hal ini didasarkan atas diharapkan melekat pada diri guru yaitu
tugas yang dibebankan oleh pengawas guru dapat bertanggung jawab terhadap
tersebut sebagai pengawas bidang studi. mutu perencanaan kegiatan
Banyak hal yang ditemukan oleh guru pembelajaran khususnya pada mata
didalam kelas. Jadi dengan adanya pelajaran Geografi.
kehadiran pengawas, guru dapat lebih
Berdasarkan simpulan di atas,
terbantu dalam menyelesaikan masalah
maka disampaikan beberapa saran
khususnya masalah yang berkaitan
sebagai berikut :
dengan bidang studi Geografi.
1. Bagi Dinas Pendidikan:
Tahapan kunjungan kelas yang
dia lakukan meliputi tahap persiapan, a) Tingkatkan pembinaan keprofesian
tahap pengamatan selama kunjungan, berkelanjutan bagi Pengawas Sekolah
tahap akhir kunjungan dan tahap tindak dalam bentuk pengadaan kegiatan
lanjut. Pelatihan atau Bintek bagi pengawas
sekolah.
3. Hasil
b) Setiap bulannya mengadakan
Hasil yang diperoleh dilihat dari
evaluasi kepada pengawas sekolah baik
penilaian kelengkapan mengajar guru
tingkat TK/RA, SD/MI, SMP/MTs dan
yang didapat dari Instrumen observasi
SMA sederajat, guna peningkatan
dokumen proses pembelajaran.
kualitas dan mutu pendidikan khususnya
Dokumen tersebut dinilai dengan nilai
di Kabupaten Aceh Tengah.
baik, cukup ataupun kurang. Kriteria
baik diberikan jika dokumen yang 2. Bagi Pengawas sekolah:
diperiksa sudah dibuat dengan
sempurna. Nilai cukup diberikan jika a) Dapat meningkatkan efektifitas
sudah dibuat tetapi belum sempurna dan perencanaan dalam program

80
Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2 Oktober 2015
supervisi sehingga dapat dijadikan c) Peningkatan model serta inovasi
pedoman pelaksanaan supervisi terbaru bidang pendidikan.
berkelanjutan yang memperhatikan
aspek tujuan, sasaran, langkah- DAFTAR PUSTAKA
langkah, serta waktu supervisi Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar
lengkap dengan dokumentasinya. Supervisi. Rineka Cipta.
Jakarta.
b) Dapat meningkatkan efektifitas
pelaksanaan supervisi akademik ________________, 2010. Prosedur
dengan menerapkan prinsip-prinsip, Penelitian. Rineka Cipta.
pendekatan serta teknik yang sesuai Jakarta.
perencanaan.
Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi
c) Dapat meningkatkan efektifitas Peneliti kualitatif. Bandung :
tindak lanjut supervisi akademik Pustaka Setia
dengan melakukan kegiatan analisis
dan evaluasi, pelaporan serta tindak _______________, 2004. Motivasi
lanjut supervisi akademik lengkap Kepemimpinan dan Efektivitas
dengan dokumentasinya. Kelompok. Jakarta: Rineka
Cipta.
d) Dapat meningkatkan penguasaan dan
pemanfaatan teknologi informasi dan
Darsono dan Siswandoko, Tjatjuk.
komputer untuk membantu
2011. Sumber Daya Manusia
kelancaran tugas guru.
Abad 21. Jakarta: Nusantara
e) Meningkatkan 6 kompetensi dasar Consulting.
kepengawasan dengan mengikuti
pelatihan yang berhubungan dengan Depdiknas. 2006. Pelaksanaan
kepengawasan. Supervisi Manajerial. Jakarta:
Ditjem PMPTK Depdiknas.
3. Bagi Guru:
Halisda, Nining. 2008. Tugas dan
a) Meningkatkan keterampilan Tanggung Jawab Pegawai
penyusunan perangkat Negeri Sipil. Bandung: Remaja
pembelajaran dengan mengikuti Rosdakarya.
berbagai pelatihan yang
berkaitan dengan perangkat Handayaningrat, Sowarno. 1990.
pembelajaran. Pengantar Studi Ilmu
b) Aktif dalam media online guna Administrasi dan Manajemen.
mendapatkan informasi terbaru Jakarta: Haji Massagung.
tentang pendidikan guna
peningkatan teknologi Jasmani dan Mustafa, Syaiful. 2013.
pendidikan. Supervisi Pendidikan.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

81

Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2, Oktober 2015


Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002. Peraturan Pemerintah RI Bersama
Departemen Pendidikan Menteri Pendidikan Nasional
Nasional Edisi ke-3. Jakarta: dan Kepala BAKN
Balai Pustaka. Gramedia No.01/III/PB/2011 dan Nomor
6 Tahun 2001 pasal 5 ayat 2
Kartono, Kartini. 2004. Pemimpin dan tentang Beban Kerja yang
Kepemimpinan. Jakarta: Raja Dibebankan kepada Pengawas
Grafindo Persada. Sekolah.

Miles B,Matthew dan Huberman. 2007. Pidarta, Made. 2009. Supervisi


Analisis Data Kualitatif: Buku Pendidikan Kontekstual.
Sumber Metode-metode Baru. Jakarta: Rineka Cipta
Jakarta: UI Press.
Sudjana, Nana. 2010. Supervisi
Mulyasa, E. 2004. Manajemen Berbasis Pendidikan. Konsep dan
Sekolah. Bandung: Remaja Aplikasinya Bagi Pengawas
Roesdakarya. Sekolah. Cikarang-Bekasi:
Binamitra-Publishing.
Moekijat. 2008. Manajemen Personalia
dan Sumber Daya Manusia. __________. 2011. Penilaian hasil
Yogyakarta. BFFE. Proses Belajar mengajar.
Bandung: PT. Remaja
Moleong, J. Lexy. 2013. Metodologi Rosdakarya.
Penelitian Kualitatif. Remaja
Rosdakarya. Bandung. __________. 2012. Pengawas dan
Kepengawasan. Memahami
Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 Tugas Pokok, Fungsi, Peran
tentang Standar Kualifikasi dan dan Tanggung Jawab
Kompetensi Pengawas Sekolah. Pengawas Sekolah. Cikarang-
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Bekasi: Binamitra-Publishing.
tentang Standar Kualifikasi dan
Kompetensi Guru. Sagala, Syaiful. 2012. Desain
Permendiknas Nomor 21 Tahun 2010 Organisasi Pendidikan dalam
tentang Tupoksi Pengawas Implementasi Kebijakan
Sekolah. Otonomi Daerah. Bandung:
Alfabeta.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 74
tahun 2008 tentang Jabatan ____________, 2012. Supervisi
Pengawas Sekolah. Pembelajaran. Bandung:
Alfabeta.
Peraturan Pemerintah RI 19 tahun 2005
pasal 5 tentang Tugas Sarwono, Jonathan. 2006. Metode
Pengawas Sekolah. Penelitian Kuantitatif dan

82
Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2 Oktober 2015
Kualitatif. Yogyakarta: Graha Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Ilmu. Pendidikan. Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan
Sedarmayanti. 1995. Sumber Daya R&D. Cetakan ke 7. Bandung:
Manusia Dan Produktivitas Alfabeta.
Kerja. Bandung: Ilham Jaya.
Suharto, Edi. 2005. Membangun
___________, 2001. Sumber Daya Masyarakat Memberdayakan
Manusia dan Produktivitas Masyarakat. Bandung: PT.
Kerja. Bandung: Mandar Repika Aditama.
Maju.
Tim Penyusun Buku Kerja Pengawas
Selamet, Mochamad. 2013. Pengaruh Sekolah Cetakan II. 2011.
Kompetensi Supervisi Pusat Pengembangan Tenaga
Manajerial Dan Supervisi Kependidikan, Badan PSDM
Akademik Pengawas Sekolah dan PMP Kementerian
Terhadap Kinerja Guru (Study Pendidikan Nasional. Jakarta.
Deskriptif Kuantitatif pada
SMP Negeri di Kota Banjar). Yustinus. 2007. Efektivitas
Tesis. Ciamis: Universitas Profesionalisme Guru SD
Galuh. Swasta Katolik Asisi Medan.
Tesis Universitas Negeri
Sigit. 2003. Manajemen Sumber Daya Medan. Medan (tidak
Manusia. Jakarta: Raja diterbitkan).
Grafindo Persada.

Soetjipto, dkk. 2004. Profesi Keguruan.


Jakarta: Rineka Cipta.

83

Jurnal Pendidikan dan Kepengawasan, Vol 2 No. 2, Oktober 2015

Anda mungkin juga menyukai