Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN STRATEGIK DALAM SISTEM PENDIDIKAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Manajemen Strategik dalam Sistem Pendidikan

Dosen Pengampu :
Prof. Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph.D

Oleh
NOVIANI
2320111320018

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2024
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

B. Visi Sekolah
Adapun visi SDN Kuripan 1 Banjarmasin adalah:
Terwujudnya Peserta Didik yang Terampil, Beriman & bertaqwa, Asri, Inovatif,
dan kreatif (TERBAIK).
Adapun indikator ketercapaian dari visi sesuai dengan variabelnya antara lain:
1. Terampil, memiliki keterampilan sesuai dengan potensi dan karakteristik masing
masing.
2. Beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia, Terwujudnya pengamalan ajaran agama
disekolah, berprilaku sesuai norma-norma yang berlaku di masyarakat, Santun
dalam berbicara, bersikap dan bertindak kepada sesama peserta didik, guru dan
orang tua.
3. Asri, Terwujudnya lingkungan sekolah yang indah, sejuk, aman, nyaman, dan
kondusif untuk menumbuhkembangkan masyarakat belajar yang mampu
meningkatkan prestasi dan kualitas pendidikan.
4. Inovatif, Selalu mengikuti perubahan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan informasi terkini.
5. Kreatif, Memacu kreatifitas siswa dalam bidang akademik maupun non-akademik
yang berbudaya lingkungan hijau.
Visi sekolah merupakan pandangan atau wawasan kedepan yang dijadikan cita-cita,
inspirasi, motivasi dan kekuatan Bersama warga sekolah mengenai wujud sekolah pada
masa yang akan datang.
C. Misi Sekolah
Berdasarkan visi yang telah dirumuskan, untuk mewujudkannya diperlukan suatu
misi berupa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Adapun Misi yang dirumuskan
berdasar visi adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan lulusan yang berkarakter, berakhlak mulia dan terampil, serta peduli
terhadap lingkungan hidup;
2. Melaksanakan kegiatan sekolah dalam upaya peningkatan keimanan dan ketaqwaan;
3. Melaksanakan pembinaan terhadap nilai-nilai budaya ramah lingkungan;
4. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, asri, dan nyaman;
5. Menciptakan suasana Pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif,
menyenangkan, dan berdiferensiasi.
6. Melaksanakan inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sebagai media
pembelajaran.
7. Melaksanakan kegiatan sekolah untuk menumbuhkan kreativitas semua warga
sekolah.
Sedangkan misi sekolah adalah pernyataan hal-hal yang digunakan sebagai acuan bagi
penyusunan program sekolah dan pengembangan kegiatan satuan-satuan unit sekolah
yang terlibat. Melalui penekanan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan
yang diharapkan oleh sekolah dalam rangka mewujudkan visi sekolah.

D. Tujuan Sekolah
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan
sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut.
1. Mengembangkan karakter religius warga sekolah melalui kegiatan keagamaan serta
keteladanan.
2. Meningkatkan potensi akademik dan non-akademik.
3. Membentuk karakter warga sekolah menjadi insanul kamil.
4. Membuat lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan asri.
5. Meningkatkan kreatifitas dan keterampilan peserta didik sesuai minat serta bakat.
Berikut ini adalah gambaran analisis SWOT SDN Kuripan 1 Banjarmasin dalam mewujudkan visi misi
pembangunan jangka panjang, menganalisis situasi dalam rangka menyusun rencana/program sekolah.

STRENGHT WEARNKNESS OPPORTUNITY THREAT RECOMENDED


No ASPEK/BIDANG
(Kekuatan) (Kelemahan) (Peluang) (Tantangan)

1 Standar  Selalu menggunakan  Belum semua guru Sekolah dapat membuat  Adanya kebijakan  Sosialisasi kurikulum
Kurikulum/Isi kurikulum yang memahami KOSP. kurikulum yang sesuai pemerintah yang sering sekolah.
berlaku.  Implementasi dengan karakteristik kali berubah dan  Diadakan workshop
 Dokumen lengkap kurikulum kurang sekolah. mempengaruhi penyusunan KOSP.
sesuai dengan standar maksimal. Bisa Inovatif. kebijakan sekolah.  Minta masukkan kepada
isi.  Setelah kurikulum stake holder untuk
berjalan kemudian perbaikan.
muncul kurikulum
baru.
2 Standar Proses  Setiap guru memiliki  Belum semua guru  Loyalitas tenaga pendidik  Perubahan kurikulum Mengadakan pelatihan IT.
administrasi menguasai IT. tinggi. yang cepat sehingga Memperbanyak pelatihan
pembelajaran.  Belum semua guru  Meningkatkan sulit untuk untuk meningkatkan
 Guru aktif dalam melengkapi kompetensi guru. mengimplementasikann kompetensi.
proses pembelajaran. administrasi dan ya. Diadakn workshop
perencanaan  Peran serta orang tua penyusunan RPP dan
mengajar. terhadap pelaksanaan SILABUS.
 Guru terlalu banyak bel;ajara mandiri Meningkatkan peranan
tugas sehingga kurang. oprang tua terhadap
proses pembelajaran pelaksanaan belajar
tergangu. mandiri.
3 Standar  SKL sesuai dengan  Masih ada guru  Adanya pengembangan Kriteria  Perlu adanya kajian
Kompetensi karakteristik dalam proses SKL yang sesuai kelulusan/kenaikan kelas menyeluruh terhadap
Lulusan kompetensi. pembelajaran belum dengan kondisi yang semakin meningkat. SKL.
 SKL meningkat sesuai SKL. lingkungan.  Memperbanyak
dilihat dari hasil UN.  Belum semua siswa  Meningkatkan pelatihan siswa dengan
 Memberi jam mau mengikuti kompetensi guru. penyelesaian soal-soal.
tambahan khususnya program jam
mempersiapkan UN. pembelajaran
tambahan.
4 Standar Pendidik  Semua guru sudah  Ada sebagian  Dinas Pendidikan Kesejahteraan guru yang  Pihak berwenang
dan Tenaga S1, Sebagian S2. tenaga pendidik memperhatikan tenaga belum merata. memberikan pelatihan-
Kependidikan  Sebagian guru sudah belum menguasai pendidik di sekolah. pelatihan dengan dana
bersertifikasi. IT.  Masih ada kesempatan dari pemerintah.
 Tenaga pendidik untuk melanjutkan studi
sudah memenuhi ke jenjang yang lebih
kualifikasi tinggi.
pendidikan.
 Motivasi kinerja
tenaga pendidik dan
kependidikan.

5 Standar  Pembiayaan Dana dari  Kondisi sosial  Adanya bantuan dari Siswa yang tidak mampu.  Lebih aktif untuk
Pembiayaan BOS. ekonomi orang tua pemerintah. Dana tidak bisa masuk mengusulkan bantuan
 Saumber dana siswa tergolong secara rutin. dari pemerintah.
tambahan dari menengah  Mengoptimalkan unit
kelompok komite kebawah. produksi dan mencari
sekolah.  Terlalu banyak sumber dana dari sumber
program yang yang lain (mitra
belum terlaksana. sekolah).
 RAB perlu disesuaikan
dengan skala prioritas.
6 Standar  Sarana praktik  Ruang teori belum  Bantuan dari Dekat dengan SDN lain.  Mencukupi sarana dan
SARPRAS tersedia. mencukupi sesuai pemerintah dan komite Persaingan sekolah sangat prasarana.
(Sarana dan  Terdapat jaringan jumlah rombel. kuat & tinggi.
Prasarana) internet.  Rasio jumlah siswa
 Adanya perpustakaan dengan jumlah alat
sekolah. praktik belum
 Letak sekolah mencukupi.
ditengah kota.  Kurang tersedianya
modul.
 Tidak adanya LAB.
 Alat praktik kurang
sesuai dengan
kebutuhan.
 Media
pembelajaran
kurang.
 Koleksi buku di
perpustakaan.
7 Standar  Sistem keuangan  Kurang tenaga  Tersedia tenaga  Tenaga pengelola  Mengadakan diklat
Pengelolaan transparan. pengelola yang pengelola. kurang sesuai. tenaga pengelola.
 Kepemimpinan kompeten.  Sekolah lebih leluasa  Bila sekolah tidak  Sekolah lebih aktif
managerial.  Adanya Sebagian dalam pengambilan mengikuti untuk berkordinasi
 Masyarakat di aspek manajemen kebijakan. perkembangan iptek dengan dinas
lingkungan sekolah yang belum dengan cermat maka Pendidikan.
sangat mendukung terlaksana. tidak bisa memberikan  Memberikan pelatihan
keberadaan sekolah. informasi akurat. manajemen.
 SDM kurang
profesional.
8 Standar Penilaian  Adanya standar  Latar belakang  Daya serat kurikulum  Tuntutan standar  Mengadakan Remediasi.
penilaian yang sudah peserta didik yang tercapai. penilaian yang belum  Perlu adanya
terprogram berbeda khususnya  Adanya perbaikan sesuai dengan standar sinkronisasi penilaian
 dengan baik. Tingkat penilaian dan penilaian sekolah. sekolah.
 Adanya penilaian kemampuan pengayaan  Standar kelulusan  Melaksanakan
berbasis kompetensi. akademik. setiap tahun pengayaan dan
 Hasil UN lulus 100%.  Adanya siswa yang meningkat. perbaikan yang
 Melaksanakan belum memenuhi  Masih adanya siswa terjadwal/terprogram.
ulangan harian, mid batas KKM. yang pasif/kurang
semester, ulangan  Belum Menyusun motivasi.
akhir semester, ujian program perbaikan
sekolah, ujian praktik dan pengayaan.
dan ujian nasional.  Belum
 Guru melaksanakan
menginformasikan pengayaan.
rancangan penilaian  Belum semua guru
kepada siswa. menyampaikan
 Melaksanakan informasi penilaian
remedial. kepada siswa.
9 Standar  Tujuan pembinaan  Pendanaan untuk  Peran aktif siswa yang  Dukungan berbagai  (Faktor dari siswa)
Kesiswaan kesiswaan yang pembiayaan berbakat dan kreatif. pihak yang minim Peran aktif siswa dan
menyeluruh secara kesiswaan untuk  Daya dukung orang tua dapat menyebabkan pembinaan di sekolah
jasmani maupun mencapai tujuan dan masyarakat sekitar pelaksanaan lebih ditingkatkan lagi.
rohani. pembinaan belum terbukti dengan pembinaan siswa  (Faktor dari pendidik)
 Pengembangan optimal sehingga mendaftarkan anaknya terkendala. Lebih dikompakkan lagi
potensi siswa secara dampak kepada di sekolah. dalam melaksanakan
terpadu yang meliputi siswa masih rendah.  Program pembinaan program pembinaan
bakat, minat, dan  Banyak kegiatan kesiswaan sangat siswa.
kreativitas. sekolah mendukung  (Faktor dari orang
 Aktualisasi potensi menguarangi waktu pengembangan karakter tua/wali siswa) Orang
siswa dalam belajar dan anak, kemampuan, dan tua l;ebih proaktif lagi
pencapaian prestasi mempengaruhi minat/bakat siswa. dalam mendukung
unggulan sesuai bakat konsentrasi anak pembinaan kesiswaan,
dan minat. dalam belajar. contoh dalam hal dana,
 Kegiatan kepedulian dalam
pembelajaran pengembangan minat,
ekstrakurikuler yang bakat, dan karakter
sangat efektif dengan anak.
tenaga operasional
yang memadai9 untuk
meningkatkan prestasi
siswa sesuai dengan
bakat dan minat.
10 Standar  Kemitraan orang tua,  Guru merasa sudah  Penataan untuk  Guru menyadari betapa  Terbentuknya kelompok
Kemitraan sekolah, komite cukup lelah terciptanya pemerataan cepatnya perubahan kemitraan orang tua,
sekolah dan mengajari siswa, kesempatan pendidikan dan bagaimana sekolah, komite sekolah
masyarakat berupa sehingga tidak mau dan standar mutu menanggapi hal dan masyarakat.
penyediaan sumber lagi disibukkan tertentu. tersebut sedangkan  Orang tua, sekolah dan
daya dan sumber dana dengan kegiatan  Bantuan terhadap PR orang tua biasanya pihak kepolisian
pendidikan, kemitraan. dan tugas lainnya. kurang sensitif bermitra dengan
pendampingan  Kurangnya sumber  Keterampilan berjalan terhadap hal mengadakan
pengerjaan tugas, dan daya keuangan. di sekitar lalu lintas besrsangkutan. pembelajaran tentang
dukungan langsung dengan aman. keterampilan berjalan di
bersama guru.  Bantuan perlindungan sekitar lalu lintas
 Terjalin kemitraan kesehatan siswa dengan dengan aman.
dengan lembaga pihak puskesmas.  Puskesmas.
kepolisian,  Asistensi mengajar.  Perpustakaan daerah.
puskesmas,  Taman budaya.
perpustakaan daerah,  Universitas.
taman budaya,  Sesama sekolah.
universitas dan
sesama sekolah.

Strength (Kekuatan)
Strength (S) sekolah adalah: (1) kepala sekolah yang sangat kompeten dalam memimpin
sekolah; (2) guru yang sangat berpengalaman dalam mengajar; (3) ruang kelas yang cukup
memadai dan memenuhi standar nasional; (4) media pembelajaran yang memenuhi tuntutan
kurikulum sekolah; (5) staf tata usaha sekolah yang cukup berkompeten; (6) buku-buku paket
yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan jumlahnya sesuai dengan tuntutan jumlah siswa;
(7) perpustakaan sekolah; (8) guru-guru yang memiliki motivasi yang tinggi; (9) halaman
sekolah yang memadai untuk kepentingan kegiatan upacara dan olah raga siswa; (10)
laboratorium komputer yang dilengkapi dengan 20 perangkat komputer.

Weaknesses (Kelemahan)
Weaknesses (W) sekolah adalah: (1) inovasi staf yang sangat terbatas; (2) jumlah dan alokasi
anggaran perawatan yang sedikit; (3) buku-buku referensi yang sangat sedikit; (4) minat baca
siswa yang rendah; (5) belum optimalnya proses pembelajaran.
Oppurtunities (Peluang)
Opportunities (O) sekolah adalah (1) Dukungan pemerintah daerah dan pusat dalam
melengkapi sarana dan prasarana; (2) kerjasama dan kemitraan sekolah; (3) suasana
lingkungan asri dan religius.

Threats (Ancaman)
Threats (T) di sekolah adalah: (1) alokasi anggaran dari pemerintah terlalu kecil; (2) komite
sekolah belum berfungsi optimal; (3) status sosial ekonomi orang tua rendah.

Penggunaan Hasil Identifikasi SWOT. Hasil identifikasi SWOT dapat digunakan


sebagai dasar penetapan arah dan strategi pengembangan, sekolah sebagai berikut:
1. Apabila S > W, dan O > T maka sekolah bisa melakukan ekspansi keluar. Yang dimaksud
dengan melakukan ekspansi keluar adalah arah pengembangan berbagai program
unggulan yang dapat dilaksanakan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang pada
akhirnya dapat meningkatkan daya saing sekolah di tingkat gugus sekolah, kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional.
2. Apabila S < W, dan O < T maka sekolah harus melakukan konsolidasi kedalam.
Konsolidasi kedalam adalah arah pengembangan program-program yang diusulkan lebih
banyak untuk menyelesaikan masalah-masalah internal sekolah.

Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai