Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN

MUTU PENDIDIKAN DI SD SWASTA SANTA LUSIA SEI ROTAN

NAMA MAHASISWA : Ester Justina Sinaga


NIM- KELAS : 8226132003 (B-2022)
DOSEN PENGAMPU :

ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU
PENDIDIKAN DI SD SWASTA SANTA LUSIA SEI ROTAN
Ester Justina Sinaga
Universitas Negeri Medan
E-mail : esterjustinasinaga@gmail.com

Abstrak
Peneitian ini bertujuan untuk menganalisis fungsi dan peran kepala sekolah serta faktor
penghambat manajemen kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu Pendidikan. Penelitian
ini dilaksanakan di SD Swasta Santa Lusia Sei Rotan. Teknik pengumpulan data menggunakan
dokumentasi dan observasi. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil
penelitian dimana fungsi manajemen Kepala sekolah dalam meningkatkan mutu Pendidikan
dengan memiliki perencanaan yang matang, melakukan pengorgansasian yang baik, memberikan
arahan kepada guru dan tenaga kependidikan serta melakukan pengawasan. Kepala sekolah
sudah menjalankan perannya sebagai educator, manager, administrstor, supervisor, leader,
inovator dan motivator didalam meningkatkan mutu Pendidikan. Adapun faktor-faktor
penghambat fungsi dalam meningkatkan mutu Pendidikan diantaranya kurangnya media
pembelajaran yang memanfaatkan perkembangan teknologi, perlunya program pembelajaran
yang lebih efektif dan kurangnya motivasi siswa didalam belajar.

Kata Kunci : Fungsi Manajemen; Peran Kepala Sekolah; Mutu Pendidikan

PENDAHULUAN guru dan unit-unit yang berada di dalam


Manajemen Peningkatan Mutu
Sekolah tersebut secara terencana, teratur
Sekolah merupakan salah satu wujud dari
dan berkesinambungan. Termasuk
reformasi pendidikan. Sistemnya adalah
menawarkan partisipasi masyarakat untuk
menawarkan sekolah atau Sekolah untuk
ikut andil dalam pengelolaan peningkatan
menyediakan pendidikan yang lebih baik
mutu Sekolah. Mutu pendidikan akan
dan memadai bagi para peserta didik.
tercapai, apabila didukung oleh seluruh
Manajemen merupakan langkah/cara bagi
komponen dalam pendidikan yang
Sekolah untuk meningkatkan mutu kinerja
terorganisir dengan baik. Menurut Mulyasa
(2012) Komponen tersebut adalah input, makro. Hal ini terkandung makna bahwa
procces, output, guru, sarana, prasarana, kepala sekolah sebagai manajer pendidikan
biaya, kesemuanya perlu mendapatkan adalah merencanakan sesuatu atau strategi
dukungan sepenuhnya dari pihak yang yang baik, mengorganisasi dan
mempunyai peran penting dalam lembaga mengkoordinasi sumber-sumber pendidikan
pendidikan, dalam hal ini adalah kepala yang berserakan agar menyatu dalam
Sekolah. melaksanakan pendidikan, dan mengadakan
kontrol terhadap pelaksanaan dan hasil
Kepala Sekolah merupakan
pendidikan. Manajemen pendidikan ini
pemimpin pendidikan yang berhubungan
merupakan usaha sistematis dan
langsung dengan pelaksanaan program
terkoordinasi secara terus–menerus
pendidikan di sekolah. Sebagai penentu
memperbaiki kualitas layanan pendidikan,
kebijakan di sekolah, kepala sekolah harus
yang difokuskan kepada pelanggan
memfungsikan perannya secara maksimal
pendidikan, dalam hal ini adalah peserta
dan mampu memimpin Sekolah dengan
didik, orang tua peserta didik, pemakai
bijak dan terarah, serta mengarah kepada
lulusan, guru, karyawan, pemerintah dan
pencapaian tujuan yang maksimal pula,
masyarakat, sehingga dengan layanan
demi meningkatkan mutu pendidikan.
pendidikan yang baik akan mengarah kepada
Kepala Sekolah merupakan pemimpin
pendidikan yang baik pula.
pendidikan yang berhubungan langsung
dengan pelaksanaan program pendidikan di Pendidikan bukan sekedar upaya
sekolah. Sebagai penentu kebijakan di untuk memberikan pengetahuan yang
sekolah, kepala sekolah harus berorientasi pada target penguasaan materi
memfungsikan perannya secara maksimal (peserta didik lebih banyak menghafal dari
dan mampu memimpin Sekolah dengan pada memahami materi) yang diberikan
bijak dan terarah, serta mengarah kepada pendidik. Akan tetapi hendaknya pendidik
pencapaian tujuan yang maksimal pula, juga memberikan sebuah pedoman hidup
demi meningkatkan mutu pendidikan. (pesan pembelajaran) kepada peserta didik
Kepala sekolah mempunyai peran dan yang akan bermanfaat bagi dirinya dan
tanggung jawab terhadap keberhasilan manusia lain. Pendidikan juga harus
proses belajar mengajar di kelas dalam memberikan hiburan kepada peserta didik
sekup mikro atau di Sekolah dalam sekup agar bisa menjalankan aktivitas
pembelajaran dengan menyenangkan bukan menjadi kenyataan, selain itu seorang
karena keterpaksaan. pimpinan harus mampu mengambil
keputusan dengan bijak. Dalam
Untuk meningkatkan mutu sekolah
meningkatkan mutu pendidikan kepala
dan mencapai standar kompetensi harus
sekolah memiliki fungsi sebagai educator,
ditunjang oleh banyak pendukung. Di
manajer, administrstor, supervisor, leader,
antaranya adalah kepala sekolah dan guru
inovator dan motivator. Karena pada
profesional merupakan salah satu input
dasarnya konsep mutu sebuah pendidikan
sekolah yang memiliki tugas dan fungsi
bukan semata-mata terfokus pada
yang sangat berpengaruh pada
penyediaan input pendidikan akan tetapi
berlangsungnya proses pendidikan. Oleh
lebih memperhatikan actor lain dalam proses
karenanya, diperlukan kepala sekolah yang
sebuah pendidikan. Penelitian lain yang
profesional, sebagai pemenuhan sumber
dilakukan oleh Sormin (2017) menjelaskan
daya manusia yang baik memiliki
bahwa manajemen kepala sekolah dalam
kompetensi yang mendukung tugas dan
meningkatkan mutu pendidikan dengan
fungsinya dalam menjalankan proses
melakukan rapat untuk merencanakan
pendidikan pada satuan pendidikan. Di
program tahunan hasil dari rapat akan
samping peran kepala sekolah dalam
disosialisasikan kepada guru, siswa, orang
meningkatkan mutu pendidikan ada faktor
tua dan komite sekolah. Program kerja
pendukung lainnya, seperti sarana dan
Kepala Sekolah dalam jangka satu tahun
prasarana, kurikulum dan proses belajar
yaitu mengikut sertakan guru-guru pada
mengajar. Kepala sekolah sebagai manajer
setiap pelatihan-pelatihan guru mata
sudah saatnya mengoptimalkan mutu
pelajaran, mengikut sertakan siswa-siswa
pendidikan.
dalam setiap perlombaan di bidang
Berdasarkan hasil research gap dari keagamaan, olah raga, seni dan olimpiade di
penelitian sebelumnya dimana dalam tingkat kota maupun provinsi, meningkatkan
penelitian yang dilaksanakan oleh Fitrah kehadiran siswa, meningkatkan kehadiran
(2017) menemukan hasil bahwa seorang guru, mengusahakan pengadaaan sarana dan
kepala sekolah dituntut untuk memiliki prasarana yang mendukung peningkatan
kemampuan dalam menstransformasikan ide mutu pembelajaran.
dan imajinasi untuk menjadi suatu kegiatan
Berdasarkan pada latar belakang KAJIAN TEORI
maka dapat dirumuskan beberapa masalah 1. Manajemen
pada penelitian ini sebagai berikut : 1) Manajemen merupakan alat untuk
Bagaimana fungsi manajemen kepala mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
sekolah didalam meningkatkan mutu Dimana manajemen yang baik dapat
pendidikan di SD Swasta Santa Lusia Sei membantu didalam mewujudkan suatu
Rotan? 2) Bagaimana peran kepala sekolah tujuan yang telah ditetapkan oleh sebuah
sebagai educator, manager, administrstor, organisasi. Manajemen adalah ilmu dan seni
supervisor, leader, inovator dan motivator mengatur pemanfaatan sumber daya
dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD manusia dan sumber-sumber lainnya secara
Swasta Santa Lusia Sei Rotan? dan 3) Apa efektif dan efisien untuk mencapai suatu
saja faktor-faktor penghambat manajemen tujuan tertentu (Hasibuan, 2012).
kepala sekolah didalam meningkatkan mutu 2. Fungsi Manajemen
pendidikan di SD Swasta Santa Lusia Sei Pendapat ini menjelaskan betapa
Rotan?. pentingnya peranan manajemen dalam
Tujuan Penelitian mencapai efektifitas usaha manusia terutama
Tujuan penelitian ini adalah sebagai untuk membantu pencapaian yang lebih baik
berikut : 1) Untuk menganalisis fungsi dalam mendayagunakan peralatan, lahan,
manajemen kepala sekolah didalam kantor, produk, pelayanan dan hubungan
meningkatkan mutu pendidikan di SD manusia dalam organisasi. Manajemen
Swasta Santa Lusia Sei Rotan. adalah proses perencanaan,
2) Untuk menganalisis peran kepala sekolah pengorganisasian, penyusunan personalia,
sebagai educator, manager, administrstor, pengarahan, dan pengawasan anggota-
supervisor, leader, inovator dan motivator anggota organisasi untuk mencapai tujuan
dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD organisasi. Fungsi-fungsi manajemen
Swasta Santa Lusia Sei Rotan. mencakup: perencanaan, pengorganisasian,
3) Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor penyusunan personalia, pengarahan, dan
penghambat manajemen kepala sekolah pengawasan.
didalam meningkatkan mutu pendidikan di
SD Swasta Santa Lusia Sei Rotan.
3. Mutu Pendidikan 5. Peran Kepala Sekolah
Menurut Nurdin (2013) Program mutu Kepala sekolah merupakan seorang yang
sebenarnya berasal dari dunia bisnis. Dalam diberi tugas oleh bawahanya untuk
dunia bisnis, baik yang bersifat produksi memimpin suatu madrasah/sekolah di mana
maupun jasa, program mutu merupakan di dalam sekolah diselenggarakan proses
program utama sebab kelangengan dan belajar mengajar. Didalam menjalankan
kemajuan usaha sangat ditentukan oleh mutu tugasnya kepala sekolah bertanggung jawab
sesuai dengan permintaan dan tuntutan terhadap kualitas sumber daya manusia yang
pengguna. Permintaan dan tuntutan terhadap ada. Hal ini bertujuan agar mereka mampu
produk dan jasa layanan terus berubah dan menjalankan tugastugasnya yang telah
berkembang. Sejalan dengan itu mutu diberikan kepada mereka. Berkenaan dengan
produk dan jasa layanan yang diberikan hal tersebut di atas, maka peran kepala
harus selalu ditingkatkan. Mutu bukan hanya sekolah sangat penting dalam semua jenjang
menjadi masalah dan kepedulian dalam dan jenis pendidikan, agar mereka mampu
bisnis, melainkan juga dalam bidang dan dapat melaksanakan fungsinya. Peran
lainnya, seperti layanan social, pendidikan, yang mereka miliki itu, diharapkan dapat
bahkan bidang keagamaan dan ketertiban. menguatkan atau melandasi peranan dan
4. Kepala Sekolah tanggungjawabnya sebagai educator,
Kepala sekolah adalah pemimpin dan manajer, administrator, supervisor, leader,
manajer yang sangat menentukan dinamika dan inovator pendidikan. Menurut Mulyasa
sekolah menuju gerbang kesuksesan dan (2012) dalam perkembangan selanjutnya,
kemajuan disegala bidang kehidupan. sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
Kapasitas intelektual, emosional, spiritual perkembangan zaman, kepala sekolah juga
dan social kepala sekolah berpengaruh besar harus mampu berperan sebagai educator,
terhadap efektifitas kepemimpinannya. manajer, administrator, supervisor, leader,
Kedalaman ilmu, keluasan pikiran, dan inovator pendidikan.
kewibawaan dan relasi komunikasinya
membawa perubahan signifikan dalam
manajemen sekolah.
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian
Metode penelitian menggunakan pendekatan Penelitian dilaksanakan di SD
kualitatif karena ingin menggali informasi Swasta Santa Lusia Sei Rotan, berlokasi di
secara mendalam mengenai Manajemen Jl. Medan-Batang Kuis No. 123 Kel. Sei
Kepala Sekolah Dalam Upaya Rotan Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli
Meningkatkan Mutu Pendidikan di SD Serdang Prov. Sumatera Utara, 20371.
Swasta Santa Lusia Sei Rotan. informan Waktu penelitian dilakukan pada Februari
yang digunakan dalam penelitian ini 2023.
bertujuan untuk mengumpulkan data-data Subjek Penelitian
primer mengenai 1) Fungsi-fungsi Subjek pada penelitian yaitu Kepala
manajemen kepala sekolah dalam upaya Sekolah dan Guru SD Swasta Santa Lusia
meningkatkan mutu pendidikan 2) Peran Sei Rotan. Penelitian ini mengambil data
kepala sekolah dalam meningkatkan mutu dari Guru dan Data administrative dari SD
pendidikan. Analisis data dalam penelitian Swasta Santa Lusia Sei Rotan, untuk
ini dilakukan bersamaan dengan proses memaksimalkan dalam pengumpulan data.
pengumpulan data. Untuk menganalisis data Teknik Pengumpulan Data
yang terkumpul, peneliti menggunakan Pengumpulan data penelitian melalui
analisis deskriptif kualitatif. Data yang observasi partisipatif, studi dokumentasi dan
diperoleh lalu dianalisis melalui reduksi angket.
data, display data, dan penarikan 1. Observasi Partisipatif
kesimpulan. Menurut Kaelan (Ibrahim, 2018: 80-
81) observasi dapat dipahami sebagai
Jenis Penelitian pengamatan atau peninjauan secara
Penelitian memakai jenis pendekatan cermat dengan menggunakan jenis
kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam observasi partisipatif, dimana
Ahmadi, 2014: 15) mengungkapkan bahwa observer atau peneliti sambil
penelitian kualitatif ialah suatu tahapan melakukan pengamatan, peneliti juga
penelitian supaya memperoleh suatu data turut serta pada kegiatan observasi.
rinci berupa tulisan atau perkataan dari Peneliti melakukan pengamatan
perilaku yang diamati (subjek itu sendiri). kepada kinerja Kepala Sekolah dan
mewawancara guru yang terlibat
langsung dengan kepemimpinan sampai rampung, sehingga data yang
kepala sekolah di SD Swasta Santa dihasilkan bersifat jemu. Kegiatan
Lusia Sei Rotan. dalam teknik analisis data
2. Dokumentasi diantaranya reduksi data, penyajian
Ibrahim (2018: 93-94) data, verifikasi dan kesimpulan.
mengungkapkan bahwa studi Penjelasannya ialah sebagai berikut.
dokumentasi pada penelitian a. Reduksi Data
mempunyai dua arti yakni Pertama, Pada reduksi data, seluruh
dokumen alat bukti tentang sesuatu data yang telah dihasilkan di
berupa foto atau rekaman video saat lapangan wajib dicatat secara cermat
melakukan penelitian. dan detail supaya tidak ada data
3. Angket/Kuisioner terlewat. Melakukan reduksi data
Kuesioner/angket menurut Sugiyono yakni merangkum, dan memilih data
(2008 : 199) berupa pernyataan yang krusial. Dari data yang telah
tertulis kepada responden dengan direduksi akan menyampaikan data
jenis angket tertutup. Dimana, angket supaya kentara dan memudahkan
tertutup sudah disediakan peneliti melakukan pengumpulan
jawabannya. Hal ini, peneliti data selanjutnya (Sugiyono, 2019:
menggunakan kuesioner/angket 247).
untuk menjawab rumusan masalah b. Penyajian Data
kedua yakni tentang implikasi dari Pada penyajian data
program Sabtu bersih terhadap digunakan untuk memudahkan
pembinaan karakter peduli peneliti dalam memahami serta
lingkungan siswa. merencanakan tahapan selanjutnya.
Penyajian data dapat dilakukan
Teknik Analisis Data selepas data ditemukan pada saat
Miles dan Huberman (dalam reduksi data, kemudian data
Sugiyono, 2019: 246) disajikan melalui narasi atau
mengungkapkan bahwa untuk deskripsi sehingga memperoleh data
melakukan teknik analisis data yang rinci. Penyajian data mampu
kualitatif hendaknya berkelanjutan memberikan gambaran pada saat
melakukan penarikan kesimpulan tenaga kependidikan siswa, dengan harapan
(Sugiyono, 2019: 249). kepuasan pelanggan akan selalu menjadi
c. Verifikasi dan Penarikan perioritas yang utama dalam mengelola
Kesimpulan pendidikan disuatu sekolah. Adapun dimensi
Langkah terakhir ialah tahap yang digunakan untuk mengukur
verifikasi atau kesimpulan yakni kepemimpinan kepala sekolah adalah teori
berupa temuan hasil penelitian. Hasil menurut Zamroni (2000;75) yang
temuan yang diperoleh berupa menyatakan bahwa kepala sekolah sebagai
deskripsi data yang sebelumnya inovator, kepala sekolah sebagai motivator,
masih remang-remang, namun dan kepala sekolah sebagai supervisor.
menjadi lebih kentara. Dengan Berdasarkan hasil penelitian yang
demikian, penarikan kesimpulan dilakukan di SD Swasta Santa Lusia Sei
ialah dari interpretasi peneliti atas Rotan, peneliti menemukan data sebagai
temuan yang diperoleh dari hasil berikut.
penyajian data (Sugiyono, 2019: Berdasarkan data hasil perolehan
252). manajemen kepala sekolah di SD Swasta
PEMBAHASAN Santa Lusia Sei Rotan yaitu:
Hasil Penelitian
Hasil penelitian dalam meningkatkan
Kepemimpinan kepala sekolah
mutu pendidikan, dapat dilakukan melalui
adalah kemampuan dari seorang kepala
fungsi manajemen yaitu perencanaan,
sekolah dalam mempengaruhidan
pengorganisasian, pengarahan, dan
menggerakan bawahan dalam suatu
pengawasan. Adapun keempat fungsi
organisasi atau lembaga sekolah guna
menajemen yang diterapkan didalam
tercapai tujuan sekolah. Atau kemampuan
peningkatan mutu pendidikan di SD Swasta
kepala sekolah untuk mengatur, mengelola
Santa Lusia Sei Rotan : 1) Perencanaan
untuk mengatur, mengelola organisasi
adalah proses kegiatan yang menyiapkan
persekolahan dan bekerja sama memberikan
secara sistematis kegiatan-kegiatan yang
pelayanan serta menciptakan iklim yang
akan dilakukan untuk mencapai tujuan
menyenangkan disuatu sekolah sehingga
tertentu. 2) Pengorganisasian merupakan
semua sivitas sekolah akan menjadi nyaman
lanjutan dari perencanaan dalam sebuah
untuk bekerja dan belajar baik pendidik,
sistem manajemen. Pengorganisasian adalah
suatu kegiatan pengaturan atau pembagian pendidikan di SD Swasta Santa Lusia Sei
pekerjaan yang dialokasikan kepada Rotan. Adapun faktor-faktor penghambat
sekelompok orang atau karyawan dalam fungsi kepala Sekolah Didalam
pelaksanaannya diberikan tanggung jawab Meningkatkan Mutu Pendidikan kurangnya
dan wewenang. 3) Kegiatan pengarahan dan pemanfaatan teknologi ini disebabkan
bimbingan sebagai perwujudan fungsi karena dukungan media yang belum
penggerakan (actuating) dalam manajemen maksimal dari pemerintah, seperti
memerlukan penciptaan dan pengembangan pengadaan labaratorium computer yang
komunikasi secara efektif dan efisien. dapat dimaksimalkan dalam peningkatan
Penggerakan dalam proses pembelajaran kemampuan siswa didalam memanfaatkan
dilakukan oleh pendidik dengan suasana perkembangan teknologi didalam kegiatan
yang edukatif agar siswa dapat pembelajaran.
melaksanakan tugas belajar dengan penuh
Perlunya program-program
antusias, dan mengoptimalkan kemampuan
pembelajaran yang lebih efektif untuk
belajarnya dengan baik. 4) Pengawasan yang
meningkatkan minat siswa dalam belajar,
baik adalah yang dapat memanfaatkan
seperti adanya program bermain sambil
profesi dan karir manusia secara optimal
belajar, baik dilakukan di lingkungan
yaitu mengikutsertakan mereka menentukan
sekolah atau pun ditempat rekreasi yang
sasaran, menciptakan iklim yang mendorong
tetap diawasi oleh pihak sekolah terutama
pengembangan diri, dan membuat mereka
guru pembimbing kegiatan. Memberikan
responsif dengan semangat yang mendatang.
motivasi kepada siswa dalam belajar, seperti
Didalam menjalan fungsi manajemen,
memberikan pujian kepada siswa yang
kepala sekolah sebagai seorang pemimpin
memiliki prestasi, memberikan nilai tambah
memiliki peran didalam menjalankan fungsi
kepada siswa yang mampu menjawab
kepemimpinannya. Adapun peran kepala
pertanyaan saat didalam kelas, membangun
sekolah sebagai pemimpin diantaranya yaitu
hubungan yang baik antara guru dan siswa
sebagai educator, manajer, administrator,
serta memberikan arahan kepada siswa agar
supervisor, leader, innovator dan motivator.
dapat meningkatkan kegiatan belajar baik
Berikut adalah hasil wawancara yang disekolah ataupun dirumah.
telah dilaksanakan mengenai peran kepala
sekolah dalam meningkatkan mutu
PENUTUP Ahmadi, R. 2014. Metodologi Penelitian
Kesimpulan Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Aryanti, & Fuadah. 2020. “Menjaga
1) Fungsi manajemen Kepala sekolah dalam Kebersihan Sekolah Dan Karakter Peduli
meningkatkan mutu Pendidikan dengan Lingkungan Bagi Murid Mi/Sd Di
memiliki perencanaan yang matang, Indonesia”. Jurnal Ilmiah Edukatif, 6(1),
melakukan pengorgansasian yang baik, 76-85.
memberikan arahan kepada guru dan tenaga Daryanto dan Darmiatun. 2013.
kependidikan serta melakukan pengawasan. Implementasi Pendidikan Karakter di
2) Kepala sekolah sudah menjalankan Sekolah. Yogyakarta: Gava Media.
perannya sebagai educator, manager, Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
administrstor, supervisor, leader, inovator Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.
dan motivator didalam meningkatkan mutu Bandung: Alfabeta.
Pendidikan. 3) Adapun faktor-faktor . 2019. Metode Penelitian
penghambat fungsi dalam meningkatkan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.
mutu Pendidikan diantaranya kurangnya Bandung: Alfabeta.
media pembelajaran yang memanfaatkan Fitrah, Muh. 2017. Peran Kepala
perkembangan teknologi, perlunya program Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan. Jurnal Penjamin Mutu. 28
pembelajaran yang lebih efektif dan
Februari 2017.
kurangnya motivasi siswa didalam belajar.
Ibrahim Bafadal. 2014. Manajemen
Perlengkapan Sekolah dan Aplikasinya :
Jakarta, Bumi Aksara 2004.
.
Novianty Djafri. 2017. Manajemen
Kependidikan Kepala Sekolah (Pengetahuan
Manajemen, Efektivitas, Kemandirian,
REFERENSI Keunggulan Bersaing dan Kecerdasan
Aenudin, N. 2021, November Emosi). Yogyakarta : CV. Budi Utama.
24“Implementasi Program Jumat Bersih Murniati AR. 2009. Strategi Kepala
Dalam Pembinaan Karakter Peduli Sekolah dalam Pemberdayaan Sekolah
Lingkungan Siswa di SD Madani”. (R. Menengah Kejuruan. Jurnal Ilmu
Pendidikan, 16 (2): 126-134.
D. Setiawati, Pewawancara)
Sormin, Darliana. 2017. Manajemen Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Pendidikan di SMP Muhammadiyah 29 Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Padang Sidimpuan. Jurnal Ilmu Sosial dan
Keislaman Volume 2 Nomor 1 Januari – Wijaya Candra dan Rifai M. 2016.
Juni 2017. Dasar-Dasar Manajemen. Mengoptimalkan
Pengelolaan Organisasi Secara Efektif dan
Efisien. Medan : Perdana Publishing.

Anda mungkin juga menyukai