Anda di halaman 1dari 10

JUARA : Jurnal Olahraga 2 (1) (2016)

JUARA : Jurnal Olahraga

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN SARANA PRASARANA OLAHRAGA


TERHADAP PRESTASI SEKOLAH DI BIDANG OLAHRAGA

Inggri Andrea Fraliantina


STKIP Muhammadiyah Kuningan
email: andrea_fraliantina@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini merumuskan tentang seberapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah
terhadap prestasi sekolah di bidang olahraga? Seberapa besar pengaruh sarana dan prasarana
olahraga terhadap prestasi sekolah di bidang olahraga? Seberapa besar pengaruh
kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana pendidikan olahraga secara bersama-
sama terhadap prestasi sekolah di bidang olahraga?. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis
pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap prestasi sekolah di bidang olahraga,
menganalisis pengaruh sarana dan prasarana olahraga terhadap prestasi sekolah di bidang
olahraga, menganalisis pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana
pendidikan olahraga secara bersama-sama terhadap prestasi sekolah di bidang olahraga. Hasil
penelitian: kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap prestasi sekolah di
bidang olahraga, sarana dan prasarana pendidikan olahraga berpengaruh signifikan terhadap
prestasi sekolah di bidang olahraga, dan kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana
pendidikan olahraga secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap prestasi sekolah di
bidang olahraga.

Kata Kunci: Kepala Sekolah, Sarana, Prasarana, Prestasi Sekolah

Abstract
This research formulates how much influence the principal's leadership has on school
performance in the sport? How much influence do sports facilities and infrastructure have on
school performance in the sport? How big is the influence of the leadership of the principal and
the infrastructure of sports education together on the achievements of the school in the sports
field? The purpose of this study was to analyze the influence of principals' leadership on school
performance in the field of sports, analyze the influence of sports facilities and infrastructure on
school performance in the field of sports, analyze the influence of leadership of school
principals and infrastructure for sports education together on school performance in the sport.
The results: Principal leadership has a significant effect on school performance in the field of
sports, sports education facilities and infrastructure have a significant effect on school
performance in the field of sports, and the leadership of school principals and infrastructure for
sports education together have a significant effect on school performance in the sport .

Keywords: Principal, Facilities, Infrastructure, School Achievement.

100
PENDAHULUAN pembelajaran yang efektif, serta
Dalam suatu organisasi selalu membangun lingkungan belajar yang
melibatkan beberapa orang yang saling kondusif untuk menghasilkan peserta didik
berinteraksi secara intensif. Interaksi yang unggul.
tersebut disusun dalam suatu struktur yang Kepemimpinan kepala sekolah
dapat membantu dalam usaha pencapaian menjadi faktor penentu dalam proses
tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja pendidikan yang berlangsung di sekolah.
dalam organisasi dapat berjalan Kepemimpinan pendidikan memang bukan
sebagaimana mestinya maka dibutuhkan hanya diperankan oleh kepala sekolah.
sumber seperti perlengkapan, metode kerja, Peran besar pendidikan akan terwujud
bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk apabila ada kerja sama kepemimpinan di
mengatur dan mengarahkan sumber daya tiap tingkatan pengambil kebijakan
ini disebut dengan manajemen. Sedangkan (Menteri, Dirjen, Kepala Dinas dan
inti dari manajemen adalah kepemimpinan stakeholders lainnya), sehingga dapat
(leadership). memfokuskan pada upaya bagaimana
Konsep tentang kepemimpinan mencapai hasil belajar yang optimal bagi
kepala sekolah tidak dapat dilepaskan dari peserta didik.
konsep kepemimpinan secara umum. Sesuai dengan uraian tersebut,
Kegiatan kepemimpinan harus Wahjosumidjo (1999) dalam Imam
diselenggarakan oleh seseorang yang (2012:14) menjelaskan, bahwa “Secara
menduduki posisi atau jabatan tertentu yang sederhana kepala sekolah dapat
dilingkungannya terdapat sejumlah orang didefinisikan sebagai seorang tenaga
yang harus bekerja sama untuk mencapai fungsional guru yang diberi tugas untuk
tujuan. memimpin suatu sekolah di mana
Kepala sekolah memiliki pengaruh diselenggarakan proses belajar, mengajar
positif terhadap kualitas praktik pengajaran atau tempat di mana terjadi interaksi antara
dan pencapaian belajar peserta didik di guru yang memberi pelajaran dan murid
sekolah. Kepala sekolah melaksanakan yang menerima pembelajaran.”
fungsi kepemimpinan, yang melibatkan Dalam hal ini kepala sekolah
pendidik dan tenaga kependidikan lainnya, bertugas melaksanakan fungsi
dalam rangka memetakan arah pendidikan kepemimpinan, baik fungsi yang
sekolah di masa yang akan datang, berhubungan dengan pencapaian tujuan
mengembangkan pencapaian kualitas pendidikan maupun penciptaan iklim
sekolah yang diharapkan, memelihara fokus sekolah yang kondusif bagi terlaksananya
perhatian terhadap proses pengajaran dan proses belajar mengajar secara efektif dan

101
efisien. Kepala sekolah yang berhasil bola, serta peralatan atau perlengkapan
apabila memahami keberadaan sekolah olahraga lainnya.
sebagai organisasi yang kompleks dan unik, Keberadaan sarana dan prasarana
dan mampu melaksanakan peranan kepada tersebut dapat mempermudah guru dalam
sekolah sebagai seorang yang diberi proses belajar mengajar penjas, sehingga
tanggung jawab untuk memimpin dapat mengembangkan pengetahuan, daya
sekolah.Berdasarkan penjelasan tersebut, cipta, jasmani dan rohani, dan juga disiplin
Imam (2012:15) menjelaskan, bahwa siswanya. Keberadaan sarana dan
“Kepemimpinan kepala sekolah adalah prasarana disekolah harus dirawat dengan
kemampuan menggerakkan semua personal baik dan disimpan ditempat yang baik pula,
satuan pendidikan atau sekolah dalam agar kualitas dari sarana dan prasarana
melaksanakan tugas pembelajaran sesuai tersebut tetapa terjaga.
dengan frinsip pedagodik atau tindakan Dengan adanya sarana dan
(tingkah laku) diantara individu dan prasarana ini sangat menunjang akan
kelompok yang menyebabkan mereka terlaksananya pendidikan di sekolah
bergerak kearah tercapainya tujuan tersebut, Depdiknas (2008:37) dalam
pendidikan yang menambah penerimaan Barnawi dan M. Arifin (2012:47-48)
bersama bagi mereka.” menjelaskan, bahwa “Sarana pendidikan
Selain itu, sekolah merupakan sebuah adalah semua perangkat peralatan
sistem, tepatnya sistem pendidikan. danperabot yang secara langsung digunakan
Pemerintah telah berusaha melakukan dalam proses pendidikan di sekolah.
pembaruan pada kurikulum pendidikan, Sedangkan “Prasarana Pendidikan adalah
pembaruan ini melahirkan Kurikulum semua perangkat kelengkapan dasar yang
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang secara tidak langsung menunjang
menjadi pedoman dalam penyelengaraan pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.”
kegiatan pembelajaran, khususnya pada Begitu juga dengan standar sarana
pembelajaran Pendidikan Jasmani. Dalam dan prasarana, Donni dan Rismi (2014:27)
upaya merealisasikan KTSP yang telah menjelaskan, bahwa Standar sarana dan
dikembangkan oleh pemerintah dan prasarana adalah standar nasional
menyelenggarakan pembelajaran PENJAS pendidikan yang berkaitan dengan kriteria
yang efektif, maka sekolah harus memiliki minimal tentang ruang belajar, tempat
sarana dan prasaran yang cukup dan berolahraga, tempat beribadah,
memadai serta mempunyai standar kualitas perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja,
yang baik. Sarana dan prasarana yang tempat bemain, tempat berkreasi dan
dimaksud disini adalah berupa lapangan, berekreasi, serta sumber belajar lain yang

102
diperlukan untuk menunjang proses dihasilkan oleh kepemimpinan kepala
pembelajaran, termasuk penggunaan sekolah, sarana dan prasarana olahraga
teknologi informasi dan komunikasi. terhadap prestasi sekolah di bidang
Dengan demikian jika olahraga itu sendiri. Karena masih banyak
kepemimpinan kepala sekolah, sarana dan sekolah yang belum memiliki sarana dan
prasarananya sudah cukup baik maka prasarana olahraga yang memadai,
hasilnya pun akan baik, seperti yang akan khususnya di seluruh SD Negeri di UPTD
diteliti sekarang, adanya pengaruh antara PAUD PNFI TK dan SD Kecamatan
kepemimpinan kepala sekolah, sarana dan Jatinunggal Kabupaten Sumedang. Dengan
prasarana terhadap prestasi sekolah dalam adanya penelitian ini saya selaku peneliti
bidang olahraga di SD Negeri UPTD berharap bisa memberikan manfaat-manfaat
PAUD PNFI TK dan SD Kecamatan tentang konsep kepemimpinan kepala
Jatinunggal Kabupaten Sumedang. sekolah dan sarana prasarana olahraga itu
Banyak orang yang mengejar prestasi sangat penting bagi prestasi sekolah di
di segala bidang, mereka menilai bidang olahraga.
kemampuan seseorang dari piala, METODE
penghargaan atas prestasi yang telah Dalam suatu rangkaian penelitian
diraihnya.. tapi apakah kita sudah mengerti tidak akan terlepas dari metode yang
apa sebenarnya hakikat dari pengertian digunakan, hal ini terkait dengan
prestasi itu sendiri, jika kita membahas keberhasilan yang ingin dicapai dengan
tentang pengertian prestasi maka banyak menentukan metode yang tepat sesuai
orang yang mengemukakan pendapatnya dengan masalah yang diteliti. Sesuai dengan
tentang prengertian prestasi, baik dalam tujuan tersebut, maka metode penelitian
bidang belajar atau bidang lain. yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Haryanto (2010) dalam Admin (29 metode penelitian kuantitatif.
Oktober 2014)mengungkapkan, bahwa Untuk mengungkap fakta pada saat
“Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai terkini, sehingga menekankan pada
oleh seseorang setelah ia melakukan fenomena objek yang dikaji secara
perubahan belajar, baik di sekolah maupun deskriptif dan mendeskripsikan fenomena
di luar sekolah.” Sedangkan menurut tersebut apa adanya. Menurut Sugiyono
Winkel, (2002:45) dalam admin (7 Maret (2012:14) “Metode kuantitatif adalah
2014) “Prestasi adalah bukti keberhasilan metode yang berlandaskan pada filsafat
usaha yang dapat dicapai.” positifisme, digunakan untuk meneliti pada
Saya selaku peneliti ingin populasi atau sampel tertentu, teknik
mengetahui pengaruh apa saja yang pengambilan sampel pada umumnya

103
dilakukan secara analisis data bersifat peneliti untuk dipelajari dan kemudian
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk ditarik kesimpulannya.” Berdasarkan
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.” pengertian di atas peneliti menentukan
Waktu penelitian ini adalah pada populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
bulan April 2015 sampai dengan bulan Mei kepala sekolah dan guru PJOK SD Negeri
2015, sedangkan untuk tempat penelitian yang ada di lingkungan UPTD PAUD PNFI
ini adalah seluruh Sekolah Dasar Negeri TK dan SD Kecamatan Jatinunggal
yang ada di UPTD PAUD PNFI TK dan SD Kabupaten Sumedang, kepala sekolah
Kecamatan Jatinunggal Kabupaten berjumlah 26 orang dari 28 Sekolah dasar
Sumedang. Objek dalam penelitian ini karena ada 4 sekolah yang dipegang oleh 2
adalah tentang kepemimpinan kepala kepala sekolah dan guru PJOK 28 dari 28
sekolah, sarana dan prasarana, prestasi Sekolah Dasar Negeri.
sekolah dalam bidang olahraga. Yang Sedangkan untuk sampelnya, penulis
peneliti jadikan responden dan sumber mengambil seluruh dari populasi sehingga
informasi tentang data yang akan diteliti disebut penelitian populasi. Sugiyono
adalah seluruh guru PJOK dan kepala (2013:118) mengemukakan, bahwa
sekolah SD Negeri yang ada di lingkungan “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
UPTD PAUD PNFI TK dan SD Kecamatan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
Jatinunggal Kabupaten Sumedang, begitu tersebut.” Sedangkan Suharsimi (2006:131)
juga dengan tempat penelitiannya adalah menjelaskan, bahwa “Sampel adalah
seluruh Sekolah Dasar Negeri yang ada di sebagian atau wakil populasi yang diteliti.”
lingkungan UPTD PAUD PNFI TK dan SD Jumlah sampel yang akan digunakan yaitu
Kecamatan Jatinunggal Kabupaten sebanyak dari jumlah populasi karena
Sumedang. mengacu pada pendapat Suharsimi
Dalam mendukung tercapainya (2006:134) yang menjelaskan “Apabila
tujuan penelitian yang penulis lakukan, subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik
peranan populasi dan sampel sangat diambil semua sehingga penelitiannya
diperlukan untuk memperoleh sumber data. merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika
Suharsimi (2006:130) menjelaskan, bahwa jumlah subjeknya besar, dapat diambil 10-
“Populasi adalah keseluruhan objek 15% atau 20-25% atau lebih.” Sehingga
penelitian.” Sedangkan menurut Sugiyono dapat disimpulkan, sampel pada penelitian
(2013:117) menjelaskan “Populasi adalah ini adalah keseluruhan dari populasi, yaitu
wilayah generalisasi yang terdiri atas seluruh kepala sekolah dan guru PJOK
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan yang ada di lingkungan UPTD PAUD PNFI
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

104
TK dan SD Kecamatan Jatinunggal “Penelitian survey adalah penelitian yang
Kabupaten Sumedang. dilakukan pada populasi besar maupun
Menurut Nazir (2011:99) dalam kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data
Enjang (2014:61), bahwa “Desain dari sampel yang diambil dari populasi
penelitian adalah proses yang diperlukan tersebut, sehingga ditemukan relative,
dalam pelaksanaan penelitian, mulai dari distributisi, dan hubungan antar variabel
identifikasi dan pemilihan masalah, sosiologis maupun psikologis.” Hubungan
sampling, analisis data, interprestasi data antar variabel-variabel yang terlibat dalam
dan generalisasi serta pelaporan hasil penelitian ini dapat dijelaskan sebagai
penelitian.” Begitu juga dengan Kerlinger berikut.
dalam Tomi (2012:84) menjelaskan, bahwa

Kepemimpinan Kepala e
Sekolah Rx1y
(X1)

Rx1x2y Prestasi Sekolah


(Y)
Rx2y
Sarana Prasarana Olahraga
(X2)

Sugiyono, (2013:219)

HASIL PENELITIAN bangan) variabel X1 terhadap Y atau


Pengaruh Kepemimpinan Kepala koefisien diterminan = r² x100% atau
Sekolah terhadap Prestasi Sekolah di 0,767² x 100% = 58,83%. Kemudian untuk
Bidang Olahraga. Pengaruh antara variabel mengetahui tingkat signifikan koefisien
Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) korelasi X1 terhadap Y dengan metode dua
terhadap Prestasi Sekolahdi Bidang pihak (2-tailed) dari output (diukur dari
Olahraga (Y) yang dihitung dengan probabilitas) menghasilkan angka 0,000.
koefisien korelasi adalah 0,767 atau (r X1Y = Karena probabilitas jauh di bawah 0,05,
0,767). Hal ini menunjukkan pengaruh yang maka pengaruh antara Kepemimpinan
tinggi di antara Kepemimpinan Kepala Kepala Sekolah terhadap Prestasi Sekolah
Sekolah terhadap Prestasi Sekolah. Untuk adalah signifikan.
menyatakan besar kecilnya pengaruh (sum-

105
Artinya Pengaruh kepemimpinan Pengaruh Sarana dan Prasarana
kepala sekolah sangat penting bagi prestasi Pendidikan Olahraga terhadap Prestasi
sekolah di bidang olahraga atau prestasi Sekolah di Bidang Olahraga. Pengaruh
sekolah memiliki ketergantungan terhadap antara variabel Sarana dan Prasarana
kepemimpinan kepala sekolah, seperti yang pendidikan olahraga (X2) terhadap Prestasi
dikatakan Nawawi (1980) dalam Imam Sekolah di Bidang Olahraga (Y) yang
(2012:13) menjelaskan, bahwa dihitung dengan koefisien korelasi adalah
“Kepemimpinan adalah kemampuan 0,615 atau (rX2Y = 0, 615). Hal ini
menggerakan, memberikan motivasi dan menunjukkan pengaruh yang tinggi diantara
mempengaruhi orang-orang agar besedia Sarana dan Prasarana Pendidikan Olahraga
melakukan tindakan-tindakan yang terarah terhadap Prestasi Sekolah di Bidang
pada pencapaian tujian melalui keberanian Olahraga. Sedangkan untuk menyatakan
mengambil keputusan tentang kegiatan besar kecilnya pengaruh (sumbangan)
yang dilakukan.” variabel X2 terhadap Y atau koefisien
Begitu juga dengan hasil-hasil diterminan = r²x100% atau 0,615² x 100%
penelitian terdahulu, Adam Samsu dalam = 37,82 %. Kemudian untuk mengetahui
Tesisnya yang berjudul “Pengaruh tingkat signifikan koefisien korelasi X2
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan terhadap Y dengan metode dua pihak (2-
Kesejahteraan Guru terhadap Kinerja tailed) dari output (diukur dari probabilitas)
Guru”, dengan hasil penelitiannya menghasilkan angka 0,000. Karena
Kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh probabilitas jauh di bawah 0,05, maka
positif dan signifikan terhadap kinerja guru, pengaruh antara Sarana dan Prasarana
dan Dadi Daryadi dalam Tesisnya yang Pendidikan Olahraga terhadap Prestasi
berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah di Bidang Olahraga adalah
Sekolah dan Sarana Belajar terhadap signifikan.
Kinerja Guru” dengan hasil penelitiannya Artinya prestasi sekolah di bidang
Kepemimpinan kepala sekolah olahraga sangat ketergantungan pada sarana
berpengaruh positif terhadap kinerja guru, dan prasarana pendidikan olahraga,
pada tingkatan yang sangat signifikan. Hal Pengertian sarana dan prasarana menurut
ini menunjukan bahwa kinerja guru BNSP yaitu: “Sarana adalah perlengkapan
memiliki ketergantungan terhadap pembelajaran yang dapat dipindah-pindah,
kepemimpinan kepala sekolah sebesar nilai dan Prasarana adalah fasilitas dasar untuk
pengaruhnya. Sehingga dapat ditafsirkan menjalankan fungsi sekolah/madrasah”.
bahwa kepemimpinan kepala sekolah Prinsip-prinsip manajemen sarana
berubah maka kinerja juga akan berubah. prasarana pendidikan, dalam mengelola

106
sarana dan prasarana pendidikan, terdapat e) Prinsip kekohesifan, yaitu
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan manajemen sarana dan prasarana
agar tujuan bisa tercapai dengan maksimal. pendidikan di sekolah harus direalisasikan
Prinsip-prinsip tersebut menurut Bafadal dalam bentuk proses kerja sekolah yang
(2003) dalam Admin (10 Juli 2015) adalah : sangat kompak.
a) Prinsip pencapaian tujuan, yaitu Pengaruh Kepemimpinan Kepala
sarana dan prasarana pendidikan di sekolah Sekolah Sarana dan Prasarana Pendidikan
harus selalu dalam kondisi siap pakai Olahraga terhadap Prestasi Sekolah di
apabila akan didaya gunakan oleh personil Bidang Olahraga. Pengaruh Kepemimpinan
sekolah dalam rangka pencapaian tujuan kepala sekolah dan sarana prasarana
pembelajaran di sekolah. pendidikan olahraga secara simultan
b) Prinsip efisiensi, yaitu terhadap prestasi sekolah di bidang
pengadaan sarana dan prasarana di sekolah olahraga yang dihitung dengan koefisien
harus dilakukan melalui perencanaan yang korelasi adalah 0,778 atau ( Rx1x2 = 0,778 )
seksama, sehingga dapat diakdakan sarana hal ini menunjukkan pengaruh dalam
dan prasarana pendidikan yang baik dengan katagori tinggi. Sedangkan pengaruh secara
harga yang murah. Demikian juga simultan variabel X1 dan X2 terhadap Y =
pemakaiannya harus dengan hati-hati R2 x 100% atau 0,7782 x 100% = 60,53 %
sehingga mengurangi pemborosan. sedangkan sisanya 39,47 % ditentukan oleh
c) Prinsip administratif, yaitu variabel lain, seperti keterampilan guru
manajemen sarana dan prasarana PJOK, kemampuan guru PJOK, disiplin
pendidikan di sekolah harus selalu guru PJOK, komunikasi guru PJOK dan
memperhatikan UU, peraturan, instruksi, psikologi guru PJOK. Kemudian untuk
dan petunjuk teknis yang diberlakukan oleh mengetahui tingkat signifikan koefisien
pihak yang berwenang. korelasi ganda terlihat pada Tabel 4.55
d) Prinsip kejelasan tanggung Anovab antara variabel kepemimpinan
jawab, yaitu manajemen sarana dan kepala sekolah dan sarana prasarana
prasarana pendidikan di sekolah harus pendidikan olahraga terhadap prestasi
didelegasika kepada personel sekolah yang sekolah di bidang olahraga dengan
mampu bertanggung jawab, apabila menggunakan metode dua pihak (2-tailed)
melibatkan banyak personil sekolah dalam dari output (diukur dari probabilitas)
manajemennya, maka perlu adanya menghasilkan angka sig 0,000b. Karena
deskripsi tugas dan tanggung jawab yang probabilitas jauh dibawah 0,05, maka
jelas untuk tiap personil sekolah. pengaruh kepemimpinan kepala sekolah
dan sarana prasarana pendidikan olahraga

107
secara simultan terhadap prestasi sekolah di Bidang Olahraga (Y) berpengaruh positif
bidang olahraga adalah signifikan. dan signifikan, dengan pernyataan, F hitung >
Artinya prestasi sekolah di bidang F tabel, atau 32,809>19,470 maka Ho ditolak
olahraga sangat ketergantungan terhapap dan Ha diterima sehingga sarana dan
dua variabel yaitu kepemimpinan kepala prasarana pendidikan olahraga berpengaruh
sekolah dan sarana prasarana pendidikan signifikan terhadap prestasi sekolah di
olahraga, seperti hasil penelitian Dadi bidang olahraga. Kepemimpinan Kepala
Daryadi dalam Tesisnya yang berjudul Sekolah (X1) dan Sarana Prasarana
“Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Pendidikan Olahraga (X2) terhadap Prestasi
dan Sarana Belajar terhadap Kinerja Guru, Sekolah di Bidang Olahraga (Y)
yaitu Kepemimpinan kepala sekolah dan berpengaruh positif dan signifikan, dengan
sarana belajar berpengaruh positif terhadap pernyataan, F hitung > F tabel, atau 40,659
kinerja guru, pada tingkatan yang sangat >19,470 maka Ho ditolak dan Ha diterima
signifikan. Hal ini menunjukan bahwa sehingga kepemimpinan kepala sekolah dan
kinerja guru memiliki ketergantungan sarana prasarana pendidikan olahraga
terhadap kepemimpinan kepemimpinan secara bersama-sama berpengaruh
kepala sekolah dan sarana belajar sebesar signifikan terhadap prestasi sekolah di
nilai pengaruhnya. Sehingga dapat bidang olahraga.
ditafsirkan bahwa kepemimpinan kepala DAFTAR PUSTAKA
sekolah dan sarana belajar berubah maka Barnawi dan M. Arifin. (2012). Manajemen
kinerja guru juga akan berubah. Sarana dan Prasarana Sekolah.
SIMPULAN Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Berdasarkan hasil penelitian dan Djibran, A. (2016). Strategi Pemimpin
analisis data yang telah dilakukan, maka Dalam Penguatan Iklim Sekolah
peneliti dapat mengambil kesimpulan Berbasis Multiple Intelligence.
bahwa Kepemimpinan Kepala Sekolah JUARA : Jurnal Olahraga, 1(1), 15-
(X1) terhadap Prestasi Sekolahdi Bidang 27. Retrieved from
Olahraga (Y) berpengaruh positif dan http://jurnal.upmk.ac.id/index.php/ju
signifikan dengan pernyataan, F hitung > F ara/article/view/55
tabel, atau 77,196 > 19,470 maka Ho ditolak Juni, Priansa Donni dan Somad, Rismi.
dan Ha diterima sehingga kepemimpinan (2014). Manajemen Supervisi dan
kepala sekolah berpengaruh signifikan Kepemimpinan Kepala sekolah.
terhadap prestasi sekolah di bidang Bandung: Alfabeta.
olahraga. Sarana dan Prasarana Pendidikan Haryanto. (2010). Pengertian Prestasi
Olahraga (X2) terhadap Prestasi Sekolahdi Belajar [online]. Tersedia: http:

108
//belajar psikologi. com /pengertian-prestasi- Priantini, Inta Ratna. (2014). Pengaruh
belajar/[29 Oktober 2014] Manajemen Sarana dan Prasarana
Juliansyah, Tomi. (2012). Pengatuh Kinerja Olahraga dan Kompetensi Guru
guru penjas dan fasilitas olahraga terhadap Kualitas Pembelajaran
terhadap mutu lulusan siswa dalam Penjas.Tesis. Universitas Galuh.
pembelajaran penjas. Usul Tidak dipublikasikan.
Penelitian. Universitas galuh. Tidak Sopian, Enjang. (2014). Pengaruh
dipublikasikan. Manajemen Fasilitas dan
Makalah olahrga [online]. Tersedia: http: Kompetensi Guru terhadap Prestasi
//judul makalah olahraga .blogspot. Belajar Peserta Didik. Tesis.
com/2012/04/sarana-dan- Universitas Galuh. Tidak
prasana.html[30 Oktober 2014] dipublikasikan.
Prestasi Sekolah [online] tersedia: http: Wahyudi, Imam. (2012). Pengembangan
//ade suherman. blogspot. Pendidikan. Jakarta: PT. Prestasi
com/2011/10/ prestasi-sekolah. html Pustakarya.
[7 Maret 2014]

109

Anda mungkin juga menyukai