MANAJEMEN/
PENGELOLAAN
PENDIDIKAN
PENGELOLAAN KURIKULUM, PESERTA DIDIK,
GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN, SARANA
DAN PRASARANA, KEUANGAN SEKOLAH,
HUBUNGAN LEMBAGA PENDIDIKAN DENGAN
MASYARAKAT, KETATALAKSANAAN
LEMBAGA PENDIDIKAN, DAN MANAJEMEN
LAYANAN KHUSUS
DOSEN PENGAMPU :
ELVI MAILANI, S.Si.,M.Pd
NURHUDAYAH MANJANI, M.Pd
KELOMPOK
4
ATIQATUL SINTHYA
PENGELOLAAN
KURIKULUM
Ornstein & Hunkins (2013:8) menguraikan berbagai
kurikulum. Pertama, silabus sebagai rencana
pembelajaran, yang berarti bahwa kurikulum dirancang
untuk memenuhi tujuan penguasaan Anda. Ini terdiri dari
pengalaman penguasaan yang direncanakan dan diprogram
dan konsekuensi belajar yang dapat dibentuk dari
rekonstruksi keahlian yang telah ditemukan siswa.
MANFAAT LANDASAN
MANAJEMEN MANAJEMEN
KURIKULUM KURIKULUM
• melalui kontrol yang terencana dan kuat,
pemberdayaan aset dan komponen kurikulum
dapat ditingkatkan
• Meningkatkan pemerataan dan kesempatan • landasan filosofis
bagi siswa untuk memperoleh sebagian besar
keberhasilan • landasan psikologis
• menawarkan kemungkinan dan hasil yang • basis sosial budaya
dapat relevan dengan kebutuhan
• meningkatkan efektivitas kinerja pelatih dan
olahraga siswa
• meningkatkan kinerja dan efektivitas teknik
pembinaan dan pengenalan
• keterlibatan masyarakat yang semakin besar
untuk membantu perbaikan kurikulum,
KOMPONEN
• Tujuan, KURIKULUM
tujuan kurikulum yang dilaksanakan untuk setiap
pendidikan pada dasarnya adalah mimpi nasional yang harus
dijalankan melalui negara itu
• Menguasai atau mempelajari materi, materi adalah materi atau
bahan pelajaran yang berupa topik.
• Teknik, strategi, strategi/strategi, khususnya cara memakai
lukisan untuk menuai tujuan yang diinginkan.
• Media pendidikan yang dapat membantu memperjelas makna
pesan yang disampaikan sehingga sistem pembelajaran dapat
benar-benar tuntas,
PENGELOLAAN
PESERTA DIDIK
Manajemen kesiswaan adalah usaha untuk melakukan pengelolaan
peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai
dengan mereka lulus, layanan yang memusatkan perhatian
pengaturan, pengawasan, dan layanan peserta didik di kelas dan di
luar kelas demi kelangsumgan dan peningkatan mutu sehingga
lembaga pendidikan tersebut dapat berjalan dengan teratur, terarah,
dan terkontrol dengan baik seperti pengembangan seluruh
kemampuan, minat dan kebutuhan sampai ia matang sehingga
menjadi sumber daya manusia yang mempunyai potensi tinggi dan
berdaya guna, yaitu peserta didik (siswa).
TUJUAN PRINSIP
MANAJEMEN MANAJEMEN
KESISWAAN KESISWAAN
Tujuan umum manajemen Manajemen kesiswaan bertujuan untuk
mengatur berbagai kegiatan dalam bidang
kesiswaan adalah untuk kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di
mengatur berbagai kegiatan sekolah bisa berjalan lancar, tertib dan
teratur, serta mencapai tujuan pendidikan
dalam bidang kesiswaan agar sekolah. Untuk mewujudkan tujuan
kegiatan pembelajaran di tersebut, ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan dalam pelaksanaannya. Yang
sekolah dapat berjalan lancar, dimaksud dengan prinsip adalah sesuatu
tertib, teratur, serta mencapai yang harus dipedomani dalam
tujuan pendidikan sekolah. melaksanakan tugas.
PENGELOMPOKA
KEGIATAN N PESERTA DIDIK
MANAJEMEN Pengelompokan atau lazim dikenal
KESISWAAN dengan grouping didasarkan atas
pandangan bahwa disamping siswa
tersebut mempunyai kesamaan, juga
• penerimaan siswa baru mempunyai perbedaan. Kesamaan-
• orientasi siswa kesamaan yang ada pada siswa
melahirkan pemikiran penempatan pada
• mengatur kehadiran kelompok yang sama, sementara
siswa perbedaan-perbedaan yang ada pada
peserta didik melahirkan pemikiran
pengelompokan mereka pada kelompok
yang berbeda.
PENGELOLAAN GURU DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
Pendidik dan tenaga kependidikan dalam proses pendidikan
memegang peranan strategis terutama dalam upaya membentuk
watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai
yang diinginkan. Dipandang dari dimensi pendidikan, peranan
pendidik dalam masyarakat Indonesia tetap domınan meskipun
teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran
berkembang amat cepat. Begitu pun dengan tenaga kependidikan
mereka bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG
PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN PASAL 171 PENDIDIK MEMPUNYAI
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEBAGAI
BERIKUT:
• guru sebagai pendidik • guru sebagai tutor
profesional • guru sebagai instruktur
• guru sebagai ilmuwan • guru sebagai fasilitator
yang • guru sebagai pamong
mentransformasikan pendidikan
• guru sebagai konselor • guru sebagai
• guru sebagai pamong pembimbing khusus
belajar • guru sebagai
• guru sebagai narasumber teknis
widyaiswara
TUJUAN MANAJEMEN
PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
memungkinkan organisasi mendapat mengembangkan sistem kinerja yang
01 dan mempertahankan tenaga kerja
yang cakap 03 tinggi
02 STRUKTUR ORGANISASI
04 MANAJEMEN KEUANGAN
dimulai dengan penyusunan anggaran
tahunan yang realistis dan sesuai dengan
melibatkan partisipasi aktif dari berbagai kebutuhan program-program lembaga.
pemangku kepentingan seperti pemerintah,
yayasan, dewan pendidikan, kepala
sekolah, guru, staf, siswa, dan orang tua.
SISTEM INFORMASI
05
sistem informasi yang terintegrasi untuk
mengelola berbagai data seperti data siswa,
data guru dan pegawai, data akademik, data
keuangan, data sarana-prasarana, dan
lainnya.
PENGELOLAAN MANAJEMEN
LAYANAN KHUSUS
Manajemen Layanan Khusus atau Manajemen Layanan
Pendidikan Khusus (MLPK) mengacu pada
pengelolaan dan penyelenggaraan layanan pendidikan
bagi peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus. Ini
meliputi peserta didik dengan disabilitas, peserta didik
dengan bakat istimewa, atau peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar.
MENURUT PERATURAN MENTERI
PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR
70 TAHUN 2009 TENTANG
PENDIDIKAN INKLUSIF,
MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS
MELIPUTI:
1.manajemen peserta didik
2.manajemen kurikulum
3. manajemen pembelajaran
4.manajemen penilaian
5.manajemen kompensatoris
MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS
MENURUT MOHAMMAD TAKDIR ILAHI
(2013), DALAM BUKU "MANAJEMEN
PENDIDIKAN INKLUSIF"
Manajemen Sarana dan Prasarana
Sekolah
Sekolah penyelenggara pendidikan
inklusif harus menyediakan sarana dan
prasarana yang aksesibel bagi peserta
didik berkebutuhan khusus..
MANAJEMEN SDM
sekolah harus memiliki tenaga
pendidik yang memiliki Sekolah penyelenggara pendidikan
kompetensi dalam menangani inklusif harus menyediakan sarana dan
peserta didik berkebutuhan khusus prasarana yang aksesibel bagi peserta
didik berkebutuhan khusus.
SESI
TANYA
JAWAB
KESIMPULAN
1. Bidang garapan manajemen pendidikan meliputi manajemen Kurikulum pendidikan, manajemen
kesiswaan, manajemen sarana dan prasarana pendidikan, manajemen keuangan sekolah,
manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat dan manajemen layanan khusus.
2. Manajemen kurikulum dan program pengajaran mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian kurikulum.
3. Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan
agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur, serta mencapai
tujuan pendidikan sekolah.
4. Manajemen sarana dan prasarana diharapkan dapat menciptakan sekolah yang bersih, rapi,
indah,
5. Manajemen Keuangan (financial management) adalah segala aktivitas organisasi yang
berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana,menggunakan dana,dan mengelola aset
6. Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan sarana yang sangat berperan dalam membina
dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah.
7. Manajemen layanan khusus di sekolah pada dasarya di tetapkan dan di organisasikan untuk
mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa di
sekolah.
Burung Irian burung cenderawasih
Cukup sekian terimakasih.