Anda di halaman 1dari 4

C.

SYARAT DAN KOMPETENSI GURU PROFESIONAL


Guru merupakan sebuah profesi, yang mana sebuah profesi itu merujuk pada pekerjaan atau
jabatan yang menuntut pada keahlian, tanggung jawab, dan kesetiaan. Sebuah profesi tidak
dapat dilakukan oleh sembarang orang yang tidak memiliki keahlian di bidang itu. Profesi ini
kemudian berkembang semakin matang apabila ditunjang dengan tiga hal senada yaitu,
keahlian, komitmen dan ketrampilan, yang kemudian tiga hal ini dapat membentuk
keprofesionalisme dalam sebuah profesi seseorang.
Dalam profesi guru keberadaan guru yang profesional dan berkompeten juga sangat
diperlukan dan merupakan keharusan, dimana guru yang profesional mampu mencerminkan
sosok keguruannya dengan wawasan yang luas serta memiliki kompetensi yang dapat
menunjang tugasnya sebagai seorang pendidik. Senada dengan Lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No.16 Tahun 2007, Kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu,
Kompetensi Pendagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, Kompetensi
Profesional.
Menurut Undang-Undang Nomor. 14 tahun 2005 Pasal 1, Ayat 10, disebutkan bahwa
“Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan”. Dengan kata lain kompetensi merupakan perpaduan dari penguasaan
pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak dalam melaksanakan tugas pekerjaannya. Dapat juga dikatakan bahwa kompetensi
adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, perilaku yang harus dimiliki, dikuasi, dan
dilakukan oleh seorang guru untuk dapat melaksanakan tugas profesionalnya.
Berikut merupakan syarat serta kompetensi guru professional yang harus dimiliki oleh
seorang guru :
a. Kompetensi Pendagogik
Kompetensi pendagogik merupakan kemampuan yang berkaitan dengan
pemahaman siswa dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis.
Secara substansi kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap
siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,eveluasi hasil belajar dan
pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butirnya
dikemukakan bahwa kompetensi pendagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran siswa yang meliputi pemahaman terhadap siswa, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Dengan demikian tampak bahwa kemampuan pendagogik bagi guru bukanlah
hal yang sederhana , sebab kualitas guru harus diatas rata-rata. Marsh dalam
Suprihatiningrum, 2013:104 mengemukakan bahwa “guru harus memiliki
kompetensi atau kemampuan untuk mengajar, memotivasi siswa, membuat model
instruksional, mengelola kelas, berkomunikasi, merencanakan pembelajaran, dan
mengevaluasi”. Semua kompetensi tersebut akan mendukung keberhasilan guru
dalam mengajar.
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi pendagogik
merupakan kompetensi mutlak yang harus dimiliki oleh seorang guru. guru juga
berkewajiban mengembangkan kompetensi pendagogik yang dimilikinya.
b. Kompetensi Kepribadian
Kepribadian itu mencakup semua unsur, baik fisik maupun psikis. Sehingga
dapat diketahui bahwa setiap tindkan dan tingkah laku seseorang merupakan
cerminan dari kepribadian seseorang. Suprihatiningrum (2013:106) mengatakan
bahwa “ kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,
menjadi teladan bagi siswa, serta berakhlak mulia”.
Seorang guru yang professional bukan hanya dinilai dari kemampuan dia
mengajar atau kepandaian dia dalam mengetahui teknologi Pendidikan, melainkan
lebih merupakan sikap, pengembangan profesionalisme lebih dari seorang teknisi,
bukan hanya memiliki ketrampilan yang tinggi, melainkan memiliki suatu tingkah
laku yang dipersyaratkan sebagai seorang guru.
Sagala (2013:37) mengatakan bahwa “kemualiaan hati seorang guru
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Guru seara nyata dapat berbagi dengan
anak didiknya.” Dari berbagai pendapat mengenai kompetensi kepribadian,
tampaknya terpulang kembali kepada guru, karena guru yang memiliki daya kalbu
yang tinggi dan menampilkan kepribadian paripurna. Dimana daya kalbu itu
terdiri dari daya spriritual, emosional, moral, rasa kasih sayang, kesopanan,
toleransi, kejujuran, dan kebersihan, disiplin diri, harga diri, tanggung jawab,
keberanian moral, kerajinan, komitmen, dan etika.
c. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesame
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua siswa, dan siswa. Guru merupakan
makhluk social sehingga kehidupannya tidak akan terlepas drai kehidupan
bersosial, baik di sekolah maupun di masyarakat. Maka dari itu, guru dituntut
memiliki kompetensi social yang memadai.
d. Kompetensi Profesional
Guru merupakan salah satu faktor penting dalam penyelenggaraan Pendidikan
di sekolah. Oleh sebab itu, meningkatkan mutu guru juga berarti meningkatkan
mutu Pendidikan. Sebagai seseorang yang professional guru harus memeliki
kompetensi keguruan yang cukup. Kompetensi keguruan itu tampak pada
kemampuannya menerapkan sejumlah konsep, asas kerja sebagai guru, mampu
mendemonstrasikan sejumlah strategi maupun pendekatan pengajaran yang
menarik dan interaktif, disiplin , jujur dan konsisten.
Kompetensi professional guru menggambarkan tentang kemampuan yang
harus dimiliki oleh seorang guru, artinya kemampuan yang ditampilkan itu
menjadi ciri keprofesionalannya. Tidak semua kompetensi yang dimiliki
seseorang menunjukkan bahwa dia professional sebab kompetensi professional
tidak hanya menunjukkan dan bagaimana melakukan pekerjaan, namun juga
menguasai kerasionalan yang dapat menjawab mengapa hal itu dilakukan
berdasarkan konsep dan teori tertentu.
Sehingga kompetensi professional dapat diartikan sebagai kemampuan dan
kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. Dengan kata lain,
guru yang ahli dan terampil dalam melaksanakan profesinya dapat disebut sebagai
guru yang kompeten dan professional.
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)
Program Profesi Guru (PPG) merupakan salah satu upaya dalam mencetak guru professional.
Program Pendidikan Profesi guru sendiri merupakan program Pendidikan yang
diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan yang memiliki bakat dan
minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar
nasional Pendidikan sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik professional pada
Pendidikan anak usia dini, Pendidikan dasar dan menengan. (Arifa & Prayitno, 7:2019)
Program PPG diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki Lembaga Pendidikan
tenaga kependidikan yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan oleh Menteri. Secara umum,
program ini memiliki tujuan yang senada dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Pasal 3, yaitu menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan
nasional Pendidikan. Sedangkan secara khusus Tujuan PPG sesuai dengan Peraturan
Kementrian Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2009 Pasal 2 yaitu , mengasilkan calon
guru yang memiliki kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai
pembelajaran, menindaklanjuti hasil penilaian dan melakukan pembimbingan serta pelatihan
kepada peserta didik, melakukan penelitian dan mengembangkan profesionalitas secara
berkelanjutan. Dengan pemaparan diatas dapat dikatakan tujuan adanya PPG ini untuk
mewujudkan guru-guru yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya, yang pengakuan secara
tertulisnya dibuktikan dengan dimilikinya Sertifikat Pendidikan Profesional.
Daftar Pustaka
Arifa, F.N., & Prayitno, U.S. 2019. Peningkatan Kualitas Pendidikan : Program Pendidikan
Profesi Guru Prajabatan dalam Pemenuhan Kebutuhan Guru Profesional di Indonesia.
Jurnal Aspirasi, 10(1), 1-17.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Sagala. (2013). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung:Alfabeta.
Suprihatiningrum, Jamil. (2013). Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi, &
Kompetensi Guru. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Undang-undang Nomor.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Anda mungkin juga menyukai