Anda di halaman 1dari 9

KOORDINASI PENGAWAS DAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN

PRESTASI KERJA GURU MTsN RUKOH KOTA BANDA ACEH

Oleh
Riana Repina**)

Abstrak: Koordinasi pengawas dan kepala madrasah dilaksanakan dalam organisasi pendidikan untuk
memperlancar pelaksanaan tugas dala rangka mencapai tujuan pendidikan dengan sumber daya
pendidikan yang terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis hal-
hal yang berkenaan dengan koordinasi antara pengawas dan kepala madrasah dalam meningkatkan
prestasi kerja guru, pelaksanaan koordinasi antara pengawas dan kepala madrasah dalam
meningkatkan prestasi kerja guru, hambatan dalam berkoordinasi yang dialami pengawas dan kepala
madrasah dalam meningkatan prestasi kerja guru MTsN Rukoh Kota Banda Aceh. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Pengumpulan data dilakukan
dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dari penelitiaan ini adalah Pengawas
Madrasah, Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Kepala seksi Majelis
Pendidikan Agama Daerah (Kasi Mapeda) Kantor Kementrian Agama Kota Banda Aceh, Ketua
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan Guru MTsN Rukoh. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa (1) Program koordinasi pengawas dan kepala madrasah di MTsN Rukoh yang dirumuskan
adalah program tahunan kegiatan supervisi terhadap kinerja guru dalam hal melaksanakan
penampilan guru dalam proses belajar-mengajar, keterampilan guru menggunakan media, persiapan
mengajar guru (Silabus, RPP). Menyusun waktu penjadwalan pembinaan dan pelayanan kemampuan
mengajar guru intensitasnya 1 kali sebulan dilakukan pengawas dan kepala madrasah, kemudian
menyusun hasil analisis evaluasi kedalam format program kegiatan yang telah ditentukan oleh Kantor
Kementerian Agama Kota Banda Aceh. (2) Pelaksanaan koordinasi dilakukan pengawas dan kepala
madrasah di MTsN Rukoh untuk keperluan supervisi dilakukan dengan cara individu, observasi kelas,
kunjungan kelas dan bersifat kelompok, rapat supervisi, pelatihan guru. Kegiatan supervisi oleh
pengawas dan kepala madrasah dilakukan didukung bukti fisik. Koordinasi berjalan baik karena
adanya informasi, komunikasi dan pemahaman yang sama (3) Penghambat koordinasi disebabkan
oleh faktor eksternal adalah persaingan mutu sekolah (madrasah) semakin terasa berat, pembinaan
pembelajaran harus dilakukan semakin serius dan dilaksanakan semakin sungguh-sungguh.

Kata kunci: Koordinasi dan prestasi kerja


**) Riana Repina adalah Mahasiswi Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Pascasarjana
Universitas Syiah Kuala

I. PENDAHULUAN dan peningkatan kesejahteraan hidup manusia.


Pendidikan seutuhnya banyak Hal ini sesuai dengan keluarnya Undang-
dibicarakan, hidup membutuhkan belajar, Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
orang yang belajar memerlukan bantuan dari Pendidikan Nasional, yaitu mewujudkan
proses pembelajaran. Pembelajaran manusia yang mampu mengusai ilmu
mendambakan orang yang mampu mendapat pengetahuan berakhlaqul kharimah. Landasan
bantuan, mendapat suport dan diajak untuk yuridis tersebut mengandung makna kemajuan
tukar pendapat. Dibidang pendidikan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas
diperlukan supervisor yang dapat membantu sumber daya manusia yang berpendidikan
pertumbuhan sumber daya guru dan profesi menjadi modal utama pembangunan nasional,
agar mengalami peningkatan prestasi kerja. terutama pemberdayaan pendidikan menjadi
Peningkatan kualitas guru harus faktor kunci yang diupayakan untuk
dilakukan secara perumusan program yang mendorong pendidikan dalam mencapai
berencana, efektif, efisien dilakukan, kualitas tujuan. Dengan demikian pendidikan memiliki
yang dimiliki guru sangat penting guna peran strategis. Secara umum terbukti
meningkatkan prestasi kerja guru yang dapat seseorang memiliki latar belakang pendidikan
memberikan konstribusi dalam pendidikan yang baik, maka tingkat kesejahteraan

1
semakin baik pula, hal ini dimungkinkan kurang keefektifannya, adapun alasan
karena orang berpendidikan lebih produktif. banyaknya beban tugas pengawas dan kepala
Produktifitas seseorang meningkat madrasah, mereka keduanya tidak saling tahu
dikarenakan dimilikinya pengetahuan dari apa yang mereka lakukan. Oleh karena itu
pendidikan. Oleh karena itu, salah satu tujuan dicari alternatif cara tepat bagi kondisi
yang dicapai dalam pelaksanaan pendidikan lapangan, baik langsung maupun tidak
adalah mengembangkan kecakapan hidup langsung mengarah kepada pencapaian tugas
meliputi penguasaan ranah cognitive, organisasi.
affective,dan psycomotoric secara proposional Sehubungan itu penyelenggara
sesuai bidang keahlian masing-masing. pendidikan yang bermutu perlu pengaturan
Penguasaan keterampilan ilmu hubungan kerjasama untuk pencapaian tujan
pengetahuan memiliki keterkaitan pada organisasi. Salah satu faktor pencapaian
elemen memproduk dalam organisasi, sekolah adalah koordinasi antara pengawas dan kepala
(madrasah) merupakan kumpulan orang madrasah dilaksanakan untuk memperlancar
melaksanakan fungsinya dan saling pelaksanaan tugas dalam rangka mencapai
berhubungan untuk meringankan tugas-tugas tujuan bersama dengan sumber daya
dalam organisasi pendidikan terintregrasi pendidikan yang terbatas secara efektif dan
efektif dan efisien. Oleh karena itu organisasi efisien. Hal itu membawa implikasi terhadap
sekolah (madrasah) berhasil memiliki cita- pengembangan sumber daya guru. Koordinasi
cita , visi dan misi yang jelas. Misi dilaksanakan untuk efektifitas, efesiensi dan
dirumuskan oleh pengelola sekolah produktifitas dalam merealisasi program yang
(madrasah) berdasarkan masukan dari personil ada di madrasah serta saling tahu apa yang
(guru) komite sekolah (madrasah) serta dilakukan. Hal ini Hasibuan (2008:31)
kebijakan pemerintah, yang paling penting mengemukakan bahwa: “koordinasi
bagi pengembangan dan implementasi misi dimaksudkan untuk mensinkronkan dan
sukses dengan melibatkan berbagai pihak mengintegrasikan segala tindakan supaya
secara aktif oleh penyelenggaraan pendidikan. terarah kepada sasaran yang diinginkan”.
Sehubungan dengan hal diatas, Pelaksanaan koordinasi Pengawas dan
sebagian penjelasan Undang-Undang Kepala Madrasah secara efektif dilakukan
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 supaya tahu apa yang sudah mereka lakukan,
yang berisi makna, visi dan misi serta strategi terlaksananya semua tugas-tugas pokok,
tentang pembangunan nasional. Karena itu ketepatan waktu dan adanya partisipasi aktif
para penyelenggara pendidikan hendaknya dari personil (guru,staf). Aspeknya dapat
mengimplementasi ketentuan tersebut. dilihat prestasi kerja guru, prestasi siswa
Penyelenggara pendidikan seperti kepala (kelulusan), indikator mengacu pada
madrasah, pengawas pendidikan mempunyai produktivitas pengawas, kepala madrasah,
tugas yang sama membantu melayani guru di peserta didik, kualitas program yang
madrasah. Jadi penyelenggara pendidikan dihasilkan kinerja guru, peserta didik
harus mencurahkan segala energi dan (kelulusan).
waktunya untuk menyusun program Hasil observasi yang dilakukan
peningkatan sumber daya manusia secara terhadap dokumen program kerja Kepala
maksimal untuk sekolah (madrasah) yang MTsN Rukoh dan program kerja Pengawas
dipimpin dan dibinanya. interview terbatas dengan kepala MTsN
Personal penyelenggara madrasah Rukoh pada saat pra-survey diperoleh
(sekolah) bertanggungjawab adalah kepala informasi bahwa secara realita dilapangan
madrasah dan pengawas. Melihat realisasi guru di MTsN Rukoh peningkatan sumber
tugas kepala madrasah dan tugas pengawas daya guru melalui perumusan program
mempunyai relevan dan sinkron mempunyai kegiatan supervisi berkunjung ke kelas
konstribusi pendidikan (guru-guru) dalam dilakukan Pengawas dan Kepala MTsN Rukoh
upaya peningkatan prestasi kerja guru, melalui dalam satu semester rata-rata sebulan sekali,
pendekatan supervisi terhadap guru, sesuai tetapi berdasarkan kenyataan untuk
data dan analisis kebutuhan masing-masing perkembangan madrasah harus dapat
guru yang ada di madrasah. Namun demikian terpenuhi kebutuhannya proses pembelajaran
pengawas dan kepala madrasah belum dapat sebagaimana mestinya. Terlaksananya
melakukan supervisi efektif bahkan semakain pembelajaran yang bermutu adanya koordinasi

2
antara Pengawas dan Kepala Madrasah dalam diperlukan berhubungan dengan kajian
pelaksanaan pembinaan sumber daya guru penelitian dengan teknik observasi,
dalam proses pembelajaran serta persiapan wawancara dan dokumentasi, untuk menguji
pengajaran (silabus, RPP) dan pengaturan keabsahan data dilakukan kredibilitas adalah
waktu pembinaan dengan baik dengan ukuran kebenaran hasil penelitian untuk
mengidentifikasi data disinkronkan untuk menunjukkan seberapa jauh kebenaran hasil
upaya-upaya apa yang dilakukan berdasarkan penelitian dapat dipercaya. Teknik analisis
data yang di dapat bersama, untuk data dilakukan dengan reduksi data, display
pembinaan, efisien, efektif tentu akan dan verifikasi..
menimbulkan dampak terhadap prestasi kerja
guru serta kompetensi lulusan yang di
hasilkan peserta didik. III. HASIL PENELITIAN DAN
Dari uraian diatas dapat ditegaskan PEMBAHASAN
peningkatan prestasi kerja guru tidak terlepas
dari pelaksanaan kordinasi pengawas dan
kepala madrasah dalam kegiatan supervisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Sehubungan dengan itu koordinasi Pengawas program koordinasi melalui kegiatan supervisi
dan Kepala Madrasah dalam meningkatkan yang dirumuskan Pengawas dan Kepala
prestasi kerja guru, maka penulis tertarik Madrasah adalah program kerja tahunan,
merumuskan masalah “ bagaimanakah waktu dan tempat layanan, pengembangan
koordinasi Pengawas dan Kepala Madrasah sumber daya guru. Berdasarkan observasi dan
dan meningkatkan prestasi kerja guru MTsN hasil wawancara dengan Kasi Mapeda, Wakil
Rukoh Kota Banda Aceh ?”. Kepala Madrasah, Ketua MGMP, guru
mengatakan bahwa Pengawas dan Kepala
II. METODE Madrasah ada merumuskan program tahunan
A. Pendekatan Penelitian kegiatan supervisi terhadap kinerja guru
Penelitian ini menggunakan metode seperti melaksanakan proses belajar mengajar,
deskriptif dengan pendekatan kualitatif, ketrampilan guru menggunakan media,
karena pada hakekatnya adalah mengamati persiapan mengajar guru (silabus, RPP).
orang dalam lingkungan hidupnya, Menyusun waktu penjadwalan pembinaan dan
berinteraksi dengan lingkungan mereka, dan pelayanan kemampuan mengajar guru
berusaha memahami bahasa serta tafsiran intensitasnya 1 kali sebulan dilakukan
tentang dunia sekitarnya. Dengan penelitian pengawas dan kepala madrasah. Gambaran
kualitatif peneliti secara langsung tentang program supervisi guru-guru
berhubungan dengan sumber data untuk dilakukan adalah : 1) Identifikasi berdasarkan
melakukan pengamatan sambil berpartisipasi, kebutuhan 2) Alternatif pemecahannya 3)
sehingga dapat menghasilkan data yang lebih Evaluasi 4) Revisi bila diperlukan.
mendalam, lebih terinci, mengamati objek Program koordinasi Pengawas dan Kepala
maupun subjek merupakan salah satu kegiatan Madrasah untuk meningkatkan prestasi kerja
penting yang harus dilakukan peneliti dalam guru melalui kegiatan supervisi di MTsN
penelitian kualitatif. Kegiatan ini harus dalam Rukoh Banda Aceh memperhatikan input
suasana wajar tanpa kondisi yang proses dan output yang akan dihasilkan dari
dimanipulatif, kegiatan penting lainnya, yaitu program tersebut. Dalam wawancara dengan
berinteraksi dengan lingkungan terutama Pengawas, Kepala Madrasah, Kasi Mapeda,
dengan subjek penelitian. Dalam penelitian Wakil Kepala Madrasah, ketua musyawarah
ini, peneliti harus mampu menciptakan guru mata pelajaran (MGMP) dan guru MTsN
hubungan baik agar informasi yang Rukoh Kota Banda Aceh mengatakan bahwa:
dibutuhkan mudah diperoleh. Dalam perumusan perumusan program
Dalam penelitian ini, yang dijadikan kegiatan supervisi sebenarnya Pengawas dan
subjek penelitian adalah Kasi Mapeda, Kepala Madrasah telah ada masing-masing
Pengawas, Wakil Kepala Madrasah, Ketua program kegiatan supervisi yang tertuang
MGMP, Guru MTsN Rukoh Kota Banda dalam program kerja tahunan pengawas dan
Aceh. Pengumpulan data dilakukan dengan program kerja tahunan kepala madrasah
cara mendalami dan terjun langsung untuk sedangkan perumusan program yang perlu
mengumpulkan sejumlah informasi yang esensial adalah penggiliran atau penjadwalan

3
alokasi waktu untuk membina guru-guru ini kerja terfokus pada kinerja guru dan
dikoordinasikan dengan baik untuk saling penentuan pengaturan waktu, pengawas dan
mensinkronkan dengan data yang kepala madrasah, secara bergiliran melakukan
dikumpulkan oleh kepala madrasah dan supervisi di kelas memberi bantuan
pengawas. Dari hasil wawancara dan pembinaan secara efektif dan efisien, hal ini
observasi serta dokumentasi diperoleh dapat dilihat dari frekuensi pelaksanaannya.
keterangan perumusan program tahunan pada Berdasarkan data dokumentasi MTsN Rukoh
MTsN Rukoh ada dirumuskan setiap tahun. yang diteliti, kunjungan kepala madrasah ke
Data dokumentasi Pengawas dan Kepala dalam kelas 1 kali sebulan untuk melihat guru
Madrasah MTsN Rukoh Kota Banda Aceh dalam proses pembelajaran, dan kunjungan
menjelaskan bahwa pada umumnya bantuan pengawas ke dalam kelas 1 kali sebulan.
binaan yang dirumuskan adalah Kalau dirincikan pengawasan terhadap guru di
pengembangan sumber daya guru MTsN kelas ada 2 kali dalam sebulan. Mengenai
Rukoh Kota Banda Aceh dalam hal pelaksanaan jadwal supervisi kunjungan kelas
kompetensi guru Tahun Pembelajaran sudah dikoordinasi dalam perumusan program
2011/2012. Program koordinasi dirumuskan bersama, tidak menjadi tumpang-tindih dalam
sebagai rencana oprasional titik perhatian, waktu pelaksanaan supevisi. Hal ini
pembinaan, pemantauan adalah (1) menunjukkan pengawasan di MTsN Rukoh
pemeriksaan administrasi proses pembelajaran berjalan lancar.
(silabus/RPP), (2) pengaturan penggiliran Dalam pelaksanaan koordinasi pengawas
supervisi antara Pengawas dan Kepala dan kepala madrasah melalui kegiatan
Madrasah atau penjadwalan dan tempat supervisi untuk meningkatkan prestasi kerja
pembinaan seperti di kelas waktu istirahat, di guru yang didasarkan hasil wawancara dengan
ruang guru, di ruang kepala madrasah, pusat Kasi Mapeda, Pengawas, Kepala MTsN
sanggar pelatihan bersama (PSPB). Rukoh, Wakil Kepala Madrasah, Ketua
Perumusan program tahunan kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
supervisi telah disusun awal tahun pelajaran serta Guru MTsN Rukoh Kota Banda Aceh
atau pada awal setiap semester. Untuk telah dilaksanakan secara objektif mengawasi,
merumuskan program tersebut kepala memantau Pengawas dan Kepala Madrasah
madrasah dan pengawas, serta guru-guru menggunakan teknik supervisi yang telah
dilibatkan dalam rapat. Program tahunan dilakukan seperti 1) teknik individual dengan
kepala madrasah dalam kegiatan supervisi cara dilakukan di MTsN Rukoh adalah:
ada, untuk itu keduanya merumuskan langkah- observasi kelas, kunjungan kelas, pertemuan
langkah alternatif sebagai berikut: Pengawas pribadi, dan 2) teknik kelompok yang terdiri
dan Kepala MTsN Rukoh menyusun rencana dari: rapat guru, diskusi, pelatihan-pelatihan.
kerja untuk satu tahun, tentang kinerja guru: Penanganan pelayanan dilakukan pengawas
(1) aspek pembinaan sumber daya guru dalam dan kepala madrasah dalam menggunakan
hal kompetensi guru,(2) penjadwalan teknik individual dengan cara kunjungan kelas
pelaksanaan supevisi mencakup lama waktu tujuannya memperoleh data objektif mengenai
untuk setiap kegiatan pembinaan,(3) Teknik cara guru mengajar, pengawas dan kepala
pembinaan, alteratif dan solusi pemecahan madrasah secara bergiliran melihat keadaan
masalah. sebenarnya guru mengajar.
Dari data dokumentasi dan observasi Tujuan kunjungan kelas itu mendorong
lapangan serta hasil wawancara: perumusan guru agar meningkatkan cara mengajar guru
program koordinasi antara Pengawas dan dan cara belajar peserta didik. Kunjungan
Kepala Madrasah dalam melakukan ada kelas di MTsN Rukoh madrasah ada yang
pengaturan intensitias pembinaan, pengawas diberi tahu dan ada yang tidak diberi tahu,
dan kepala madrasah mengadakan kunjungan sehingga guru-guru selalu mempersiapkan
kelas dan observasi kelas tiap sebulan sekali. administrasi dan kompetensi yang dimiliki.
Kalau diperincikan 2 kali satu bulan di MTsN Pembinaan teknik observasi kelas pengawas
Rukoh ada yang melihat proses pembelajaran dan kepala madrasah secara bergiliran hari
sekaligus membina guru. yang berbeda melakukan observasi untuk
Sementara itu pelaksanaan koordinasi mendapatkan data secara objektif, dianalisis
supervisi yang dilakukan Pengawas dan kesulitan yang dihadapi guru, pembinaan
Kepala MTsN Rukoh berdasarkan perumusan pertemuan pribadi (percakapan pribadi)

4
setelah kunjungan kelas, bantuan penanganan perlengkapan administrasi pembelajaran
bersifat khusus berdialog langsung lebih (silabus, RPP).
terarah, pendekatan langsung, guru MTsN Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa:
Rukoh untuk dibina dalam teknik pertemuan Pengawas dan kepala madrasah dalam
pribadi pada waktu peserta didik istirahat, di melaksanakan supervisi sudah sesuai dengan
kantor dewan guru atau di kantor kepala perumusan program bersama seperti
madrasah. Pelayanaan pembinaan yang pengembangan sumber daya guru dan
dilakukan pengawas dan kepala madrasah penentuan waktu sehingga kegiatan supervisi
Rukoh teknik kelompok biasanya dilakukan di MTsN Rukoh Kota Banda Aceh tidak
rapat supervisi, pelatihan-pelatihan, tumpang tindih atau kekacauan.
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), Berdasarkan hasil wawancara dengan
waktu dan lokasi sudah dirumuskan dalam pengawas dan kepala MTsN Rukoh
program bersama yaitu 1 kali sebulan dan mengatakan dalam koordinasi ini melalui
tempatnya di MTsN Rukoh dan pusat sanggar kegiatan supervisi berorientasi pada
pelatihan belajar (PSPB). Dalam rapat ini para membimbing untuk perbaikan pengajaran
guru mengemukakan persoalan yang dihadapi terhadap guru-guru MTsN Rukoh. Pengawas
dalam proses pembelajaran.Kepala MTsN dan Kepala Madrasah bertanggung jawab
Rukoh sebagai tempat konsul memberikan, dalam membuat laporan kegiatan dan hasil
binaan bantuan pengembangan sumber daya supervisi, sedangkan Kasi Mapeda menerima
guru sesuai masalah yang dihadapi guru, laporan kegiatan dan hasil supervisi setiap
pengawas dan kepala madrasah di MTsN bulan, serta dievaluasi kinerja pengawas dan
Rukoh mengambil alternatif pemecahan kepala madrasah dalam kegiatan supervisi.
masalah yang dihadapi guru seperti Program koordinasi Pengawas dan Kepala
mendemonstrasi mengejar pada pembelajaran Madrasah dalam meningkatkan prestasi kerja
inovatif, mendemonstrasikan cara guru melalui kegiatan supervisi difokuskan
mengoperasikan teknologi. pada pengembangan sumber daya guru dalam
Melalui rapat supervisi yang dilakukan proses belajar mengajar dan penentuan waktu
pengawas dan kepala madrasah bantuan penggiliran pembinaan. Namun implementasi
diberikan kepada seluruh guru MTsN Rukoh di lapangan banyak terjadi keragaman dan
dalam satu kali pertemuan dapat bertukar memahami dan melaksanakan supervisi
pikiran secara umum pembinaan teknik yang seperti faktor rintangan implementasi di
dilakukan untuk guru MTsN Rukoh dengan lapangan ditemukan masalah yang
cara diskusi, intensitas diadakan dalam waktu menghambat dalam memberi bantuan
1 kali sebulan yang dihadiri kelompok guru terhadap guru sebagai suatu aspek yang tidak
mata pelajaran atau musyawarah guru mata bisa dilepaskan dari seluruh keberhasilan
pelajaran (MGMP) bertujuan untuk upaya peningkatan prestasi kerja guru seperti
penyamaan persepsi, metode pengajaran dan pelaksanakan pengembangan sumber daya
pengembangan materi pengajaran serta guru ini, berdasarkan wawancara dengan Kasi
simulasi pengajaran . Indikator keberhasilan Mapeda, Pengawas, Kepala Madrasah, Wakil
bantuan diberikan membimbing kelompok di Kepala Madrasah, Ketua MGMP dan Guru
MTsN ini dapat dilihat efektivitasnya MTsN Rukoh Kota Banda Aceh mengatakan
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) bahwa hambatan koordinasi yang dialami
dan dokumen administrasi kegiatan pengawas dan kepala madrasah dalam
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP). berkoordinasi untuk peningkatan prestasi kerja
Pengawas dan Kepala Madrasah dalam hal ini guru adalah faktor eksternal yang dikeluhkan
mengambil data objektif dianalisis problema oleh kepala madrasah dari Kantor Dinas
kelompok guru mata pelajaran di MTsN Kementerian Agama Kota Banda Aceh, yang
Rukoh untuk diselesaikan solusi alternatif adanya panggilan rapat mendadak yang
mengenai pengembangan sumber daya guru berasal dari Kantor Kementerian Agama Kota
dalam metode proses pembelajaran. Tindakan Banda Aceh sehingga tugas dan jadwal
lainnya membuat pelatihan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan supervisi tidak dapat
pengadaan pelatihan di tempat tugas (PPDT) dilaksanakan baik oleh pengawas maupun
dan sudah dilaksanakan terfokus pada kinerja kepala madrasah .
guru dalam proses pembelajaran, Penelitian menunjukkan bahwa MTsN
Rukoh Kota Banda Aceh dalam kegiatan

5
pelaksanaan supervisi telah ada koordinasi menyusun program terdiri dari mengolah dan
antara pengawas dan kepala madrasah untuk menganalisis hasil pengawasan sebelumnya
meningkatkan prestasi kerja guru. Program dan memperhatikan kebijaksanaan di bidang
supervisi pengawas dan program supervisi pendidikan. Program tersebut meliputi
kepala madrasah diperoleh dari data program program tahunan dan program semester,
supervisi yang mereka miliki yang disusun memberikan arahan dan bmbingan dalam
oleh Kantor Kementrian Agama Kota Banda melaksanakan pembelajaran dan menyusun
Aceh. kisi-kisi instrumen penilaian.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Dari data hasil penelitian menunjukkan
program koordinasi pengawas dan kepala bahwa program koordinasi pengawas dan
madrasah yang dirumuskan adalah program kepala madrasah yang dirumuskan program
tahunan kegiatan supervisi terhadap kinerja supervisi untuk meningkatkan prestasi kerja
guru dan penentuan alokasi waktu untuk guru telah ada disusun dengan baik. Karena
mengadakan supervisi kepada guru MTsN telah ada menyusun program tahunan,
Rukoh Kota Banda Aceh. Program Koordinasi pembinaan guru dalam pembelajaran,
Pengawas dan Kepala Madrasah melalui melaksanakan evaluasi juga telah
kegiatan supervisi terhadap guru pengaturan diprogramkan oleh pengawas dan kepala
tentang guru yang diobservasi sudah secara madrasah.
baik dikoordinasikan karena di antara Hal ini sejalan ungkapan Sahertian
pengawas dan keduanya sudah saling tau apa (2005:55) bahwa perlunya program yang baik,
yang sudah mereka lakukan, sehingga bila dipersiapkan secara matang dan tujuan-
koordinasi program pengawas dan kepala tujuan ditentukan dengan jelas. Hal seperti ini
madrasah berjalan baik, efektif dan efisien. telah nampak dalam koordinasi program yang
Sagala (2008:55) bahwa koordinasi dirumuskan pengawas dan kepala madrasah,
merupakan aktivitas, menyatupadukan dan misalnya Kepala MTsN Rukoh dan Pengawas,
menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga peningkatan prestasi kerja guru dapat
sehingga berlangsung tertib menuju ke arah berjalan baik. Seperti diungkapkan oleh
tercapainya tujuan. Untuk peningkatan Pidarta (2009:50) sebagai berikut: Setiap
prestasi kerja guru ada sinkron, berjalan baik supervisor memiliki program dalam
seperti yang diungkapkan oleh Sagala. melaksanakan tugasnya, program tersebut
Berdasarkan data hasil penelitian program adalah “1) analisis kemampuan guru, 2)
koordinasi pengawas dan kepala madrasah, pengembangan proses pembelajaran, 3)
untuk peningkatan prestasi kerja guru dalam pembinaan guru secara preventif dan kuratif,
program kerja telah ada disusun awal tahun 4) hubungan masyarakat analisis kebutuhan,
pembelajaran berlangsung sebelum proses 5) mengembangkan kurikulum”.
pembelajaran dimulai. Sehingga proses Analisis hasil penelitian menunjukkan
pelaksanaan peningkatan prestasi kerja guru pelaksanaan program pengawas dan kepala
dapat berjalan lancar dan terarah, hal ini MTsN Rukoh yang telah dirumuskan dalam
menunjukkan program pengawasan di MTsN meningkatkan prestasi kerja kepala MTsN
Rukoh dilakukun secara profesional. Rukoh, karena adanya informasi, komunikasi,
Hal ini sejalan dengan ungkapan pemahaman yang sama antara pengawas dan
Sahertian (2005:55) bahwa: “perlunya kepala madrasah berimplikasi peningkatan
program yang baik bila dipersiapkan secara prestasi kerja guru, sehingga kompetensi-
matang dan tujuan-tujuan ditentukan dengan kompetensi dalam proses pembelajaran
jelas”. Program kerja berisi hal-hal yang telah menjadi maksimal. Hal ini sesuai dengan
dipersiapkan dalam jadwal kegiatan kerjanya Usman (2007:87) sebagai berikut: dalam
sudah disusun lebih dahulu. Hal-hal seperti proses pembelajaran guru harus memiliki
inilah telah tampak dalam program yang 1)kompetensi pedagogik adalah kemampuan
dirumuskan kepala madrasah dan program mengelola pembelajaran, 2) kompetensi
pengawas yang memperhatikan kebutuhan kepribadian adalah kemampuan yang mantap
pembinaan untuk meningkatkan prestasi kerja berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta
guru melalui pelayanan supervisi. Sesuai menjadi teladan peserta didik, 3) kompetensi
prosedur yang ditetapkan, hal ini didasarkan profesional adalah kemampuan penguasaan
pada Thaib (2006:104) : kepala madrasah dan materi pelajaran secara luas dan mendalam, 4)
pengawas sebelum kunjungan madrasah harus kemampuan sosial adalah kemampuan guru

6
untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara pembelajaran, melakukan pemecahan masalah
efektif dan efisien dengan peserta didik, yang dihadapi guru dilakukan secara individu
sesama guru, orang tua/wali peserta didik dan (khusus) dan secara kelompok (umum).
masyarakat. Dengan adanya koordinasi pelaksanaan
Koordinasi yang dilakukan pengawas dan supervisi antara pengawas dan kepala
kepala madrasah dalam kegiatan supervisi madrasah dilakukan efektif sehingga kegiatan
untuk peningkatan prestasi kerja guru adalah pembelajaran terlaksana dengan baik di MTsN
berjalan dengan baik, maksimal, efisien dan Rukoh. Menurut Rochaety (2006:28) “strategi
kesamaan tindakan, hal ini terlihat dari tersebut merupakan keputusan memiliki dan
jawaban guru-guru dan sikap guru. Adanya bagaimana merencanakan metode, dampak
pembinaan guru secara intensif yang kemajuan melalui aktivitas analisis,
dilakukan oleh pengawas dan kepala implementasi yang telah ditetapkan”.
madrasah, dilakukan secara langsung dalam Demi untuk tugas guru dalam
proses pembelajaran di kelas, penentuan pembelajaran menjadi baik, maka pengawas
strategi mengajar, pembagian tugas jam dan kepala madrasah melaksanakan
mengajar terhadap guru mata pelajaran telah koordinasi dengan menerapkan teknik-teknik
memiliki sasaran dan metode pembelajaran supervisi yang baik. Bila dianalisis pembinaan
yang baik dan benar. dilakukan antara Pengawas dan Kepala MTsN
Pelaksanakan koordinasi pengawas Rukoh selama ini menurut teori telah
kepala madrasah dalam peningkatan prestasi dikembangkan adalah teknik individu serta
kerja guru melalui kegiatan supervisi telah kelompok. Pengawas dan Kepala Madrasah
optimal. Pembinaan menyusun persiapan melakukan teknik pembinaan secara individu
pembelajaran (silabus, RPP) dengan cara merupakan prioritas utama sebagaimana yang
individu, kelompok diskusi, musyawarah guru telah ditentukan dalam program kerja kepala
dan pelatihan-pelatihan. Pernyataan di atas madrasah. Hal ini dimulai dengan prosedur
dari hasil penelitian di MTsN Rukoh Kota pengumpulan data, melakukan evaluasi
Banda Aceh menyatakan pelaksanaan pembinaan berdasarkan catatan pada format
koordinasi pengawas dan kepala madrasah kunjungan kelas kepada guru tiap semester
dalam peningkatan prestasi kerja guru melalui atau tahunan untuk dianalisis dan sebagai
kegiatan supervisi sudah sesuai dalam bahan masukan dalam melakukan pelaksanaan
peraturan. Untuk merealisasi pelaksanaan pembinaan terhadap guru selanjutnya.
supervisi antara Pengawas dan Kepala Untuk melaksanakan teknik supervisi
Madrasah sudah sesuai dengan langkah tentu dilaksanakan sesuai program kerja sama
supervisi dengan Departemen Pendidikan seperti yang sudah dilakukan MTsN Rukoh
Nasional (2007:6) tentang Peraturan Menteri dan sudah terwujud, maka peningkatan
Nomor 12/2007 tentang supervisi langkah- prestasi kerja guru dalam proses pembelajaran
langkah yang ditempuh adalah sebagai terwujud. Suhertian dkk (2005:96)
berikut: (a).merencanakan program yang mengemukakan bahwa “prosedur selain
diajarkan, melaksanakan program dan memerlukan data yang objektif harus
mengadakan pengawasan, b) melakukan dilakukan berencana dan kontinyu”. Oleh
perencanaan dan pengawasan terhadap proses karena itu pengawas dan kepala madrasah
pembelajaran yang dilakukan guru.” MTsN Rukoh telah melakukan evaluasi
Dalam pelayanan /pembinaan upaya pembinaan berdasarkan catatan-catatan pada
dilakukan antara pengawas dan kepala format kunjungan kelas kepada guru, untuk
madrasah telah selaras, efisien untuk bahan analisis dalam membuat program
peningkatan prestasi kerja guru. Pengawas pembinaan guru pada tahun berikutnya.
dan Kepala Madrasah agar mampu Dengan demikian peningkatan prestasi kerja
menentukan alokasi waktu sehingga adanya guru akan lebih efektif dalam arti sesuai
intensitas yang teratur pembinaan. Pengawas dengan apa yang dibutuhkan guru MTsN
masuk ke kelas satu kali sebulan dan kepala Rukoh dalam mengatasi permasalahan proses
madrasah satu kali sebulan berarti sebulan ada pembelajaran yang terjadi.
2 kali dipantau terhadap pelaksanaan proses Pelaksanaan koordinasi Pengawas dan
pembelajaran, sehingga guru mengetahui Kepala Madrasah baik dalam merumuskan
bagaimana metode pembelajaran yang baik program , pelaksanaan teknik-teknik supervisi
dan benar serta pengembangan materi dalam meningkatkan prestasi kerja guru

7
MTsN Rukoh Kota Banda Aceh. Masalah Dalam menyusun program pihak Pengawas
faktor rintangan pemberian bantuan supervisi dan Kepala Madrasah telah berkoordinasi
kepada guru tampaknya disadari yang tidak dalam mengikuti langkah-langkah sebagai
bisa dilepaskan seperti faktor eksternal adalah berikut: 1)Identifikasi alternatif cara
persaingan mutu sekolah (madrasah) semakin memenuhi kebutuhan guru, 2) Mengatasi
terasa berat, pembinaan pembelajaran harus kendala, 3) Melakukan evaluasi.
dilakukan semakin serius dan dilaksanakan 2) Pelaksanaan koordinasi Pengawas dan
semakin sungguh-sungguh. Usaha untuk Kepala Madrasah di MTsN Rukoh untuk
pemecahan permasalahan yang ditempuh keperluan supervisi dilakukan dengan cara
dalam bantuan peningkatan prestasi kerja guru individu, observasi kelas, kunjungan kelas,
oleh pengawas dan kepala madrasah adalah bersifat kelompok, rapat supervisi, pelatihan
pelibatan guru secara individual dalam guru. Pada setiap kegiatan supervise oleh
pelaksanaan supervisi. pengawas dan kepala madrasah didukung oleh
Faktor pendukung menurut Peraturan bukti fisik. Koordinasi berjalan dengan baik
Menteri Nomor 12 Tahun 2007 tentang karena adanya informasi, komunikasi dan
supervisi Departemen Pendidikan Nasional pemahaman yang sama. 3) Hambatan
(2007:6): 1) Memiliki tanggung jawab sebagai berkoordinasi Pengawas dan Kepala
supervisor. 2) Kreatif memecahkan masalah Madrasah dalam melaksanakan supervisi
terutama dalam tugas jabatannya. 3) Memiliki untuk meningkatkan prestasi kerja guru adalah
rasa ingin tahu tentang hal-hal baru tentang persaingan mutu sekolah (madrasah) semakin
pendidikan dan ilmu pengetahuan, teknologi. terasa berat, pembinaan pembelajaran harus
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dilakukan semakin serius dan dilaksanakan
tersebut memberi implikasi bagi semakin sungguh-sungguh. Usaha untuk
terlaksananya proses pembelajaran pada pemecahan permasalahan yang ditempuh
MTsN Rukoh Kota Banda Aceh. Sikap dalam bantuan peningkatan prestasi kerja guru
Pengawas dan Kepala Madrasah dengan guru oleh pengawas dan kepala madrasah adalah
tetap kooperatif untuk terlaksananya proses pelibatan guru secara individual dalam
pembelajaran dengan baik telah menjadi pelaksanaan supervisi.
pendorong terwujudnya prestasi kerja guru
MTsN Rukoh Kota Banda Aceh, hal ini
sejalan dengan ungkapan Moeslichaton
(2005:54) sebagai berikut: Kesepakatan DAFTAR PUSTAKA
kinerja untuk pemberdayaan pembelajaran,
kesepakatan itu harus dimusyawarahkan antar Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri
pihak terkait, pengawas, kepala madrasah, Pendidikan Nasional Nomor 12
guru-guru ditandatangani oleh pihak-pihak Tahun 2007 Tentang Standar
yang berwenang. Pengawas Sekolah/Madrasah,
Jakarta: Depdiknas.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan Hasibuan. M. SP, (2008). Organisasi Motivasi
pembahasan di atas, secara umum dapat Dasar Peningkatan Produktivitas,
disimpulkan sebagai berikut: 1) Program Jakarta: Bumi Aksara.
koordinasi Pengawas dan Kepala Madrasah
melalui kegiatan supervisi telah dirumuskan Moeslichaton, R. 2005. Metode Pengajaran
seperti program tahunan terhadap kinerja di Sekolah Menengah, Jakarta:
guru dalam hal melaksanakan proses belajar Rineka Cipta.
mengajar, ketrampilan guru menggunakan
media, persiapan mengajar (silabus, RPP), Rochaety. 2006. Sistem Informasi
menyusun waktu penjadwalan pembinaan dan Manajemen Pendidikan, Jakarta:
pelayanan kemampuan mengajar guru 1 kali Bumi Aksara.
sebulan dilakukan pengawas dan kepala Sahertian, PA, (2005). Supervisi Pendidikan
madrasah. Kemudian menyusun hasil analisis Dalam Rangka Pengembangan
evaluasi kedalam format program kegiatan Sumber Daya Manusia. Jakarta:
supervisi yang telah ditentukan oleh Kantor Rineka Cipta
Kementerian Agama Kota Banda Aceh.

8
Sagala, H, Saiful. (2008). Administrasi
Pendidikan Kontemporer. Bandung: Pidarta Made, (2009). Supervisi Pendidikan
Alfabeta. Konstektual. Jakarta: Rineka Cipta.
Thaib. 2006. Supervisi Pendidikan
Kontekstual, Jakarta: Rineka Cipta.

Usman, Nasir, (2007). Manajemen


Peningkatan Kinerja Guru.
Bandung: Mutiara Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai