Anda di halaman 1dari 6

Manajemen Berbasis Sekolah dalam Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan : Analisis Implementasi dan

Kendala di Madrasah

Manajemen Berbasis Sekolah dalam Pengembangan Sarana dan Prasarana


Pendidikan : Analisis Implementasi dan Kendala di Madrasah

Helena Adinda Desty


(S1 Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya),
(helena.23192@mhs.unesa.ac.id)

Azmi Mujahidah, Rahmah Kusuma Wardani, Rizma Amelia, Silva Afiza


(S1 Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya) ,
(azmi.23187@mhs.unesa.ac.id, rahmah.23184@mhs.unesa.ac.id, rizmaamelia.23211@mhs.unesa.ac.id,
silva.23203@mhs.unesa.ac.id )

Abstrak
Studi ini menyelidiki pentingnya pengelolaan sarana dan prasarana di lingkungan pendidikan, dengan
fokus pada penerapan desentralisasi pendidikan dan manajemen berbasis sekolah (MBS). Melalui
pendekatan tinjauan sistematis menggunakan model PRISMA, penelitian ini menyimpulkan bahwa
desentralisasi pendidikan memberikan fleksibilitas kepada daerah dalam mengelola pendidikan dasar dan
menengah, sedangkan MBS memungkinkan sekolah mengelola sumber daya secara mandiri. Namun
kendala seperti rendahnya partisipasi wirausaha dan kurangnya keterlibatan siswa dalam pembangunan
infrastruktur masih menjadi tantangan, dan untuk mengatasi hambatan tersebut diperlukan pengembangan
diri, peningkatan manajemen, orang tua dan potensi. Upaya seperti partisipasi aktif siswa yang berminat
belajar sangat diperlukan. Dalam konteks pendidikan tinggi, pengelolaan sarana dan prasarana juga
memegang peranan penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang optimal. Secara keseluruhan,
pengelolaan sarana dan prasarana merupakan bagian penting dari upaya peningkatan mutu pendidikan,
dengan tujuan mencapai hasil pembelajaran yang lebih baik melalui berbagai upaya perbaikan yang
diperlukan.

Kata Kunci : Pendidikan, Manajemen Berbasis Sekolah, Sarana, Prasarana, Proses Pembelajaran

School-based Management in the Development of Educational Facilities and


Infrastructure : An Analysis of Implementation and Constraints in Madrasahs

Abstract

This study investigates the importance of facilities and infrastructure management in educational settings,
focusing on the implementation of education decentralization and school-based management (SBM).
Through a systematic review approach using the PRISMA model, this study concludes that education
decentralization provides flexibility to regions in managing primary and secondary education, while SBM
allows schools to manage resources independently. However, obstacles such as low entrepreneurial
participation and lack of student involvement in infrastructure development are still a challenge, and
overcoming these obstacles requires self-development, improved management, parents and potential.
Efforts such as active participation of students who are interested in learning are needed. In the context of
higher education, management of facilities and infrastructure also plays an important role in creating an
optimal learning environment. Overall, the management of facilities and infrastructure is an important
part of efforts to improve the quality of education, with the aim of achieving better learning outcomes
through various improvement efforts needed.

Keywords : Education, School-Based Management, Facilities, Infrastructure, Learning Process

salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan


PENDAHULUAN manusia adalah Pendidikan. Pendidikan merupakan salah
Menurut Hasibuan (2011:1) manajemen berasal satu usaha yang dilakukan oleh seorang manusia untuk
dari kata to manage yang artinya mengatur. Kemudian meningkatkan kualitas hidupnya. Dengan Pendidikan,
menurut Terry (1997:14) manajemen merupakan suatu potensi dalam diri seseorang akan berkembang terutama
kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan orang lain mengenai tiga hal, yakni pandangan hidup, sikap hidup,
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan

1
Manajemen Berbasis Sekolah dalam Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan : Analisis Implementasi dan
Kendala di Madrasah

dan kecakapan hidup. Dengan pendidikan, seseorang bisa Pengelolaan sarana dan prasarana yang baik
mengeluarkan seluruh potensi yang ada di dalam dirinya dapat mewujudkan sekolah yang bersih, tertib, dan indah,
tersebut sehingga akan terus berkembang. sehingga tercipta lingkungan sekolah yang nyaman baik
Sedangkan manajemen pendidikan menurut bagi guru maupun siswa. Lebih lanjut diharapkan
Pananrangi (2017:6-7) adalah proses atau usaha sadar ketersediaan bahan dan peralatan pembelajaran memadai
yang dilakukan terus menerus oleh suatu organisasi baik kuantitas maupun kualitasnya sehingga dapat
Pendidikan melalui fungsionalisasi unsur-unsur memenuhi kebutuhan dan dapat dimanfaatkan secara
manajemen yang di dalamnya terdapat upaya yang saling optimal baik oleh guru maupun siswa untuk memberikan
mempengaruhi, saling mengarahkan, dan saling manfaat bagi proses pendidikan dan pengajaran siswa
mengawasi. Sehingga seluruh aktivitas dan kinerja (Mulyasa, 2002: 50).
organisasi Pendidikan dapat tercapai sesuai dengan. Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan
Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan kegiatan yang sangat penting, karena kehadirannya
merupakan salah satu dari wilayah pembelajaran sangat menunjang keberhasilan proses pembelajaran (M.
Manajemen Sekolah (School Management) atau Muchlis Solicin, 2011:155). Pengelolaan prasarana
Manajemen Pendidikan (Administrasi Pendidikan) dan adalah pengelolaan seluruh alat, bahan, dan fasilitas lain
juga merupakan Wilayah Pembelajaran Kepala Sekolah yang digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar
sebagai Administrator Sekolah. Secara sederhana agar proses kegiatan pembelajaran dapat terlaksana
pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dapat secara efektif.
diartikan sebagai suatu proses kolaboratif penggunaan Suharsimi Arikunnto (2002) menjelaskan,
seluruh peralatan pendidikan secara efektif dan efisien terdapat beberapa klasifikasi dari lembaga pendidikan,
(Putri Isnaeni Kurniawati, 2013:101). yang dapat dibedakan sebagai berikut : Ruang tamu,
Sarana dan prasarana pendidikan juga ruang direktur, perpustakaan, ruang belajar, mushola, dan
merupakan salah satu unsur manajemen pendidikan yang toilet. Perabotan sekolah sebanyak buah meliputi meja
memegang peranan penting dalam proses belajar guru buah, meja siswa, kursi, lemari, rak buku, sapu, dan
mengajar. Institusi pendidikan tidak boleh diabaikan. tong sampah sebanyak buah.
Sarana dan prasarana pendidikan juga digunakan untuk Gunawan (1996:14) dalam bukunya yang
memudahkan pemahaman siswa terhadap konten yang berjudul “Manajemen Sekolah Pada Pengelolaan Sarana
disajikan dengan cara menjadikannya lebih efektif dan dan Prasarana” menyatakan bahwa proses belajar
efisien melalui penggunaan sarana dan prasarana mengajar (PBM) atau kegiatan belajar mengajar (PBM)
pendidikan yang tepat dalam program kerja pendidikan didukung oleh fasilitas pendidikan yang memadai dia
yang akan dilakukan. Kehadiran lembaga dan sarana akan lebih sukses jika dia melakukannya. Kekayaan fisik
prasarana pendidikan menjadikan kegiatan belajar bangsa berupa sarana dan prasarana pendidikan semakin
mengajar lebih bermakna, kualitatif dan menyenangkan berkembang pesat seiring dengan upaya pemerintah yang
(Rika Megasari, 2014:638). senantiasa menjaga ketersediaan sarana dan prasarana
Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan pendidikan pada semua jenjang dan jenjang pendidikan.
juga dapat diartikan sebagai suatu proses kolaboratif Agar sarana dan prasarana pendidikan yang
untuk pemanfaatan seluruh sarana dan prasarana diperlukan suatu sekolah dapat berfungsi secara optimal
pendidikan secara efektif dan efisien. Definisi tersebut dan menunjang pembelajaran di sekolah, maka warga
menyatakan bahwa sarana dan prasarana yang ada pada sekolah (kepala sekolah, guru, tenaga administrasi) harus
suatu perguruan tinggi harus dimanfaatkan dan dikelola mampu memahami dan mengelola sarana dan prasarana
untuk kepentingan proses pembelajaran perguruan tinggi pendidikan secara profesional. Hal ini sejalan dengan
tersebut. Pengelola hendaknya menjamin pemanfaatan standar kompetensi yang ditetapkan Kementerian
sarana dan prasarana pada perguruan tinggi dilaksanakan Pendidikan dan Kebudayaan untuk warga sekolah. Salah
secara efektif dan efisien. satu kompetensi yang harus dimiliki warga sekolah
Pengelola lembaga dan prasarana pendidikan adalah Kompetensi Manajemen Sekolah. Artinya kepala
mempunyai tugas menyelenggarakan dan memelihara sekolah harus mempunyai kemampuan dalam mengelola
lembaga dan prasarana pendidikan sedemikian rupa sarana dan prasarana sekolah serta memanfaatkannya
sehingga dapat memberikan kontribusi yang optimal dan secara optimal (Nurhattati Fuad, 2016: 4).
bermakna terhadap jalannya proses pendidikan. Kegiatan Desentralisasi di bidang pendidikan merupakan
pengelolaan tersebut meliputi perencanaan, pengadaan, sebuah terobosan dalam peningkatan mutu pendidikan.
pengawasan, penyimpanan dan penghapusan Desentralisasi pendidikan memberikan fleksibilitas bagi
persediaan, serta penataan kegiatan (E. Mulyasa, 2002: daerah yang memiliki pemahaman mendalam terhadap
49-50). isu-isu pendidikan. Menjadi pengambil keputusan atas

2
Manajemen Berbasis Sekolah dalam Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan : Analisis Implementasi dan
Kendala di Madrasah

namanya dan meningkatkan kreativitas.Membangun METODE


kesesuaian antara tenaga kependidikan khususnya Metode yang digunakan dalam penulisan artikel
sekolah dengan lembaga pendidikan. Hal ini disesuaikan ini adalah metode tinjauan sistematis dengan
dengan kebutuhan masyarakat dan pada akhirnya menggunakan model PRISMA (Preferred Reporting
mengefektifkan proses belajar mengajar (Supriadi, Dedi, Items for Systematic Review and Meta-Analisis). Data
Reformasi Pendidikan dalam Konteks Ekonomi Danmuk dikumpulkan melalui studi literatur dari beberapa jurnal
(Yogyakarta Adi Cipta, 2006)). Sintax Quartil 4 dengan jenis penelitian berbentuk
Salah satu model desentralisasi pendidikan "systematic review" atau "meta-analysis". Jenis penelitian
adalah manajemen berbasis sekolah (MBS), yang ini melibatkan pengumpulan data dari sumber-sumber
merupakan bentuk lain sekolah akibat desentralisasi yang berkaitan dengan topik penelitian. Metode penelitian
pendidikan. MBS sendiri mempunyai prinsip berbasis ini melibatkan proses pencarian literatur yang cermat,
sekolah dan masyarakat serta independen dari birokrasi dilakukan penelusuran literatur nasional melalui portal
yang terpusat. MBS berpotensi meningkatkan partisipasi searching literature yakni Google Scholar.
masyarakat, pemerataan, efisiensi, dan manajemen Kriteria inklusi dan eksklusi dari artikel atau
berbasis sekolah. MBS bertujuan untuk meningkatkan studi dijelaskan dengan detail untuk memastikan hanya
otonomi sekolah, untuk secara mandiri memutuskan apa artikel-artikel berbasis hasil penelitian yang
yang perlu dikembangkan dan untuk mengelola sumber diikutsertakan, bukan review artikel. Setelah melakukan
daya inovasi. MBS juga mempunyai potensi untuk proses searching awal, sejumlah artikel didapatkan dan
melatih kepala sekolah, staf, dan guru yang profesional. kemudian disaring berdasarkan kriteria inklusi dan
MBS mengalihkan pengambilan keputusan dari tingkat eksklusi yang telah ditetapkan. Proses seleksi dan
pusat ke tingkat sekolah. penilaian naskah dilakukan secara independen oleh kami
Kewenangan pengambilan keputusan dipandang yang tidak terlibat dalam penulisan artikel, dengan menilai
sebagai otonomi tingkat sekolah yang memberdayakan kualitas dan relevansi setiap studi terhadap topik
sekolah untuk secara mandiri meneliti, mengalokasikan, penelitian.
memprioritaskan, memanfaatkan, mengendalikan, dan Penilaian dilakukan dengan merinci outcome
mengelola sumber daya. Responsibility (akuntabilitas) yang dinilai, serta mencatat hal-hal yang ada dan tidak ada
kepada masing-masing pemangku kepentingan (Fattah, dalam setiap studi. Selain itu, proses penilaian bias juga
N, Manajemen berbasis sekolah: Strategi pemberdayaan dilakukan untuk memastikan validitas hasil penelitian,
sekolah dalam rangka peningkatan mutu dan kemandirian dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat
sekolah (Bandon CV. Andira, 2000). memengaruhi hasil penelitian seperti bias penerbitan dan
Sarana dan prasarana merupakan salah satu bias seleksi.
aspek yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan MBS,
dan pengadaannya merupakan tanggung jawab sekolah. Gambar 1
Sekolah diharapkan mampu melakukan pengelolaan Teknik Model PRISMA
sarana dan prasarana secara optimal untuk memenuhi
kebutuhan yang ada maupun yang belum ada. Sarana
dan prasarana adalah sarana untuk menunjang dan
memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang
ditetapkan dalam rencana pendidikan. Segala
perlengkapan dan alat bantu yang menunjang langsung
proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar,
seperti gedung, ruang kelas, meja, bahan ajar, dan media
dianggap sebagai sarana pendidikan. Sedangkan
prasarana adalah kebalikan dari sarana pendidikan dan
merupakan segala sarana yang secara tidak langsung
menunjang kemajuan proses belajar atau mengajar,
seperti lokasi sekolah, taman, halaman sekolah, jalan
menuju sekolah, dan lain-lain. Suatu proses mereka
menjadi komponen yang disebut lembaga pendidikan
(Barnawi, Mangionen Savana, Prasatans Sekolah,
Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2012).

3
Manajemen Berbasis Sekolah dalam Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan : Analisis Implementasi dan
Kendala di Madrasah

Pada pencarian artikel tahap awal diperoleh 5 pemberdayaan sumber


artikel yang berhasil diidentifikasi dengan menggunakan daya sekolah, dan peran
kata kunci “Sarana dan Prasarana Pendidikan” dan yang lebih besar yang
“Manajemen Berbasis Sekolah”. Dari jumlah tersebut dimainkan oleh kepala
sekolah. MBS
dilakukan proses screening sehingga menghasilkan 3
diharapkan akan
artikel. Selanjutnya dilakukan penilaian kelayakan dan membuat sekolah lebih
pada tahap terakhir dilakukan proses inklusi sehingga mandiri, kreatif, dan
menghasilkan total 2 artikel. Analisis penelitian yang responsif terhadap
relevan dapat disajikan pada Tabel 1 sebagai berikut : kebutuhan pendidikan
lokal, termasuk
pengelolaan sarana dan
Klasifikasi Judul Relevansi
prasarana pendidikan.
Pernyataan-pernyataan
tersebut sangat relevan
dengan kategori "sarana HASIL DAN DISKUSI
dan prasarana Desentralisasi Pendidikan
pendidikan" karena Desentralisasi pendidikan memberikan
mereka membahas fleksibilitas kepada daerah dalam pengelolaan pendidikan
berbagai aspek yang dasar dan menengah, sehingga meningkatkan proses
berkaitan dengan belajar mengajar akan lebih efektif. Otonomi daerah di
perencanaan,
pengadaan, bidang pendidikan memungkinkan sekolah di tingkat
Islamic J, kabupaten dan kota untuk melakukan pengambilan
penggunaan, dan
Manajemen E. keputusan, penyusunan program, pengawasan program,
pengelolaan sarana dan
Sarana dan 2019.
prasarana pendidikan di dan pengadaan infrastruktur secara independen.
Prasarana MANAJEMEN
berbagai tingkat Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Pendidikan SARANA
pendidikan, termasuk MBS merupakan pusat sistem manajemen
DAN
institusi pendidikan berbasis sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan
PRASARANA.
tinggi. Pernyataan- otonomi, inovasi, dan kemandirian sekolah dalam
pernyataan tersebut pengelolaan sumber daya dan pengalihan pengambilan
menyoroti betapa keputusan. Masalah yang menambah masalah
pentingnya tersedianya
pendidikan.
fasilitas pendidikan
Kendala dalam Pengembangan Sarana dan Prasarana
yang memadai untuk
Beberapa kendala yang dihadapi dalam
mendukung proses
pembelajaran yang pengembangan sarana dan prasarana di sekolah meliputi
efektif dan lancar. rendahnya keterlibatan kalangan pengusaha di
lingkungan pendidikan, kemampuan manajerial yang
Kategorisasi belum merata di komite sekolah, kurangnya kompetensi
"manajemen berbasis orang tua dan masyarakat, serta rendahnya keterlibatan
sekolah" sangat relevan siswa dalam proses pemeliharaan sarana prasarana
dengan pernyataan sekolah.
tersebut. Mereka Upaya Mengatasi Kendala
berbicara tentang ide Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala
Lukman Abdul dalam pengembangan sarana dan prasarana antara lain
dan pelaksanaan
Majid. 2021. melalui pembinaan personal, peningkatan kualitas
Manajemen Berbasis
Manajemen
Sekolah (MBS), metode manajemen, membangun komitmen awal orang tua dan
Pengembangan
yang meningkatkan calon siswa, serta mengadakan kerja sama dengan
Manajemen Sarana dan
otonomi dan tanggung sekolah atau lembaga lain.
Berbasis Prasarana
jawab sekolah dalam
Sekolah Dalam
mengelola sumber daya Dari temuan tersebut, manajemen
Implementasi
dan membuat keputusan pengembangan sarana dan prasarana di sekolah
Manajemen
tentang pengembangan memegang peranan penting dalam mendukung efektivitas
Berbasis
sarana dan prasarana proses pembelajaran, namun menghadapi berbagai
Sekolah.
pendidikan. Mereka tantangan yang memerlukan upaya-upaya strategis untuk
menggarisbawahi diatasi.
betapa pentingnya
desentralisasi dalam
pengambilan keputusan
di tingkat sekolah,

4
Manajemen Berbasis Sekolah dalam Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan : Analisis Implementasi dan
Kendala di Madrasah

Hasil Penelitian keberhasilan proses pembelajaran. Oleh karena itu,


Penelitian ini merupakan studi lapangan yang peningkatan penggunaan dan pengelolaan infrastruktur
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui temuan pendidikan penting untuk mendukung tujuan pendidikan.
penelitian yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, hambatan, dan upaya Diskusi
mengatasi hambatan, khususnya dalam pembangunan Penelitian yang dilakukan merupakan langkah
sarana dan prasarana di lingkungan sekolah. Dalam penting dalam mengeksplorasi dinamika perencanaan,
konteks ini, manajemen berbasis sekolah (MBS) berperan pelaksanaan dan pemantauan yang terkait dengan
penting sebagai pendekatan yang menggerakkan pembangunan sarana dan prasarana di lingkungan
pengambilan keputusan dari tingkat pusat ke tingkat sekolah. Berfokus pada manajemen berbasis sekolah
sekolah, sehingga memungkinkan sekolah menetapkan (MBS), penelitian ini menemukan bahwa MBS
prioritas dan mengelola sumber daya dengan lebih merupakan pendekatan yang efektif untuk memindahkan
efektif. pengambilan keputusan dari tingkat pusat ke tingkat
Penelitian ini menyimpulkan bahwa sekolah, sehingga memungkinkan sekolah untuk
perencanaan pembangunan infrastruktur diawali dengan mengelola sumber daya secara lebih efisien.
analisis kebutuhan, penelitian, pemilihan kebutuhan Desentralisasi pendidikan memberikan otonomi
utama, dan pengembangan spesifikasi pendidikan. kepada daerah dalam pengelolaan pendidikan dan
Pelaksanaan pembangunan infrastruktur memerlukan memastikan penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan
dukungan dewan sekolah, orang tua, dan pemerintah, dan kebutuhan masyarakat setempat. Dengan menerapkan
pengawasan dilakukan melalui pendekatan langsung dan MBS, sekolah dapat lebih memanfaatkan dan
tidak langsung. Namun kendala seperti rendahnya mengembangkan sarana dan prasarana, meningkatkan
partisipasi pengusaha, lemahnya kapasitas manajemen partisipasi warga sekolah, dan menciptakan lingkungan
pendidikan yang lebih adaptif.
komite sekolah, dan rendahnya partisipasi siswa dalam
pemeliharaan infrastruktur merupakan tantangan yang Namun penelitian ini juga mengungkapkan
perlu diatasi. banyak hambatan dalam pengembangan sarana dan
prasarana sekolah, seperti rendahnya partisipasi
Upaya untuk mengatasi kendala tersebut antara
wirausaha, kurangnya kapasitas manajemen komite
lain pengembangan pribadi, peningkatan kualitas
sekolah, dan rendahnya partisipasi siswa dalam
manajemen, peningkatan keterlibatan orang tua dan calon
pemeliharaan infrastruktur. Upaya-upaya seperti
siswa, serta menjalin kerjasama dengan sekolah dan pengembangan diri, peningkatan kualitas manajemen,
lembaga lain. Oleh karena itu, pemberian fasilitas kepada dan membangun komitmen sejak dini dari orang tua dan
mahasiswa harus lebih ditekankan agar penggunaan calon peserta didik penting dilakukan untuk mengatasi
fasilitas tersebut dapat memenuhi kebutuhannya dan kendala tersebut.
memberikan kenyamanan bagi penggunanya. Secara praktis, pengelolaan sarana dan prasarana
Dari sudut pandang implementasi, manajemen sekolah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
berbasis sekolah (MBS) sangat penting dalam hasil pembelajaran. Oleh karena itu, penting untuk
memberikan otonomi kepada sekolah untuk mengelola meningkatkan penggunaan dan pengelolaan infrastruktur
sumber daya secara mandiri, mengalokasikan prioritas, untuk mencapai tujuan pendidikan dengan lebih baik.
dan mengambil tanggung jawab dalam pengambilan Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah penekanan
keputusan. Hal ini menciptakan suasana yang lebih pada penempatan fasilitas mahasiswa agar pengguna
mudah beradaptasi dengan kebutuhan lokal dan fasilitas merasa nyaman. Hal ini berdampak positif
meningkatkan efisiensi proses pembelajaran. terhadap keberhasilan program pendidikan dan
Selain itu, desentralisasi pendidikan kelancaran proses pembelajaran.
memberikan fleksibilitas kepada daerah dalam Dalam konteks pendidikan tinggi, pengelolaan
pengelolaan pendidikan dasar dan menengah, sehingga sarana dan prasarana juga memegang peranan penting
memungkinkan daerah untuk menyeimbangkan dalam menunjang proses pembelajaran. Dengan
penyediaan pendidikan dengan kebutuhan masyarakat. memanfaatkan dan mengelola sarana dan prasarana yang
Namun hal ini juga memberikan tanggung jawab yang ada, perguruan tinggi dapat menciptakan lingkungan
besar kepada sekolah untuk memecahkan masalah dan belajar yang optimal bagi mahasiswanya. Secara
menciptakan kegiatan pendidikan yang efektif. keseluruhan, pengelolaan sarana dan prasarana sekolah
Dari sudut pandang manajemen, pengelolaan dan universitas merupakan bagian integral dari upaya
sarana dan prasarana pendidikan suatu sekolah sangat peningkatan mutu pendidikan. Tujuannya adalah untuk
penting dalam menunjang proses pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pendidikan secara lebih andal dengan
mencapai tujuan pendidikan secara efektif, seluruh sarana mempertimbangkan berbagai faktor dan melakukan
dan prasarana sekolah harus dikelola dengan baik dan perbaikan yang diperlukan.
tersedia untuk digunakan sesuai kebutuhan.
Dalam konteks pendidikan tinggi, pengelolaan
sarana dan prasarana juga merupakan kegiatan yang
sangat penting. Sebab kehadirannya sangat menunjang

5
Manajemen Berbasis Sekolah dalam Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan : Analisis Implementasi dan
Kendala di Madrasah

KESIMPULAN Di Perguruan Tinggi: Upaya Evaluasi,


Desentralisasi pendidikan memungkinkan daerah Pengendalian, Dan Peningkatan Mutu Lembaga.
untuk secara fleksibel mengelola pendidikan dasar dan Manaj. Pendidik. 17(1):1–
menengah, sehingga meningkatkan efisiensi proses belajar 11.doi:10.23917/jmp.v17i1.14912.
mengajar. Dengan menerapkan manajemen berbasis
sekolah (MBS), sekolah dapat menggunakan otonominya
untuk mengelola sumber daya secara lebih efisien dan
inovatif. Namun penelitian ini juga mengungkapkan
sejumlah hambatan dalam pengembangan sarana dan
prasarana sekolah yakni rendahnya partisipasi pengusaha
dan kurangnya partisipasi mahasiswa dalam pemeliharaan
infrastruktur.
Mengatasi tantangan tersebut memerlukan upaya
seperti pengembangan diri, peningkatan kualitas
manajemen, dan membangun komitmen awal dari orang
tua dan calon siswa. Padahal, pengelolaan sarana dan
prasarana sekolah mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap hasil pembelajaran. Oleh karena itu, sangat
penting untuk meningkatkan penggunaan dan pengelolaan
infrastruktur untuk mencapai tujuan pendidikan dengan
lebih baik.
Dalam konteks pendidikan tinggi, pengelolaan
sarana dan prasarana juga menjadi aspek penting dalam
menunjang proses pembelajaran. Dengan memanfaatkan
infrastruktur yang ada, universitas dapat menciptakan
lingkungan belajar yang optimal bagi mahasiswanya.
Secara keseluruhan, pengelolaan sarana dan prasarana
sekolah dan universitas merupakan bagian integral dari
upaya peningkatan mutu pendidikan, dengan tujuan
mencapai hasil pembelajaran yang lebih baik melalui
berbagai upaya perbaikan yang diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA
Islamic J, Manajemen E. 2019. MANAJEMEN SARANA
DAN PRASARANA. J. Islam. Educ. Manaj.
4(1):77–92.doi:10.15575/isema.v3i2.5645.

Lukman Abdul Majid. 2021. Manajemen Pengembangan


Sarana dan Prasarana Dalam Implementasi
Manajemen Berbasis Sekolah. DIMAR J.
Pendidik. Islam. 3(1):1–
12.doi:10.58577/dimar.v3i1.47.

Ridwanulloh MU, Nabila Z, Afifah RA, Jannah SR, Putra


FG. 2023. Manajemen Sarana Dan Prasarana
Pendidikan Untuk Meningkatkan Mutu
Pembelajaran Dan Ekstra Robotik (Studi Kasus
di MAN 01 Kota Kediri). J. Idaarah. VII(1):43–
58.

Safi’i I, Akbar B, Nuriadin I, Subali S. 2022. Survei


Kepuasan Lulusan Terhadap Kualitas Pelayanan

Anda mungkin juga menyukai