Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

PENDIDIKAN

Disusun guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu : Siti Baroah, M. Pd

Disusun oleh :
ISNA MA’RIFAH HANNA (22AD40022)
LAELI AZIZAH (22AD40023)

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS KEAGAMAAN ISLAM
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA AL GHAZALI
CILACAP
2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai suatu sistem yang paling mempengaruhi, bergantung,
mempengaruhi, bergantung, berkordinasi dan sistematis dalam mencapai tujuan
pendidikan sesuai denga n apa yang diharapkan bersama dalam mencapai tujuan
utama Lembaga pendidikan sebagai upaya mencerdaskan bangsa sebagai tujuan
utama Lembaga pendidikan. Berhasil atau tidaknya suatu proses pendidikan, antara
lain di pengaruhi oleh kemampuan manajemen, sarana dan prasarana yang memadai,
sumber daya manusia yang bermutu dan berkualitas untuk menjalankan suatu proses
belajar mengajar di lembaga pendidikan.
Salah satu aspek yang seharusnya mendapat perhatian utama oleh setiap
pengelola pendidikan adalah mengenai fasilitas pendidikan. Sarana pendidikan
umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung dipergunakan dan
menunjang dalam proses pendidikan, seperti: Gedung, ruangan belajar/kelas, alat-alat
atau media pendidikan, meja, kursi, dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud
dengan
fasilitas/prasarana adalah yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses
pendidikan, seperti: halaman, kebun/taman sekolah, jalan menuju ke sekolah.
Fasilitas pendidikan pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat
kelompok yaitu tanah, bangunan, perlengkapan, dan perabot sekolah (site, building,
equipment, and furniture). Agar semua fasilitas tersebut memberikan kontribusi yang
berarti pada jalannya proses pendidikan, hendaknya dikelola dengan baik. Manajemen
yang dimaksud meliputi: (1) Perencanaan, (2) Pengadaan, (3) Inventarisasi, (4)
Penyimpanan, (5) Penataan, (6) Penggunaan, (7) Pemeliharaan, dan (8) Penghapusan.
Salah satu kualitas lembaga pendidikan juga dapat dilihat dari lengkapnya
sarana prasarana yang dimiliki lembaga pendidikan. Apabila sarana dan prasarana
memadai maka outputnya juga akan bagus. Terbukti dengan adanya laboratorium di
Lembaga pendidikan membuat peserta didik mahir dalam mengetik, mengoperasikan
computer, dsb. Sedangkan lembaga pendidikan yang belum memiliki fasilitas itu,
mereka memiliki kemampuan yang kurang bahkan ada juga yang sama sekali tidak
pernah mengenal komputer. Itu berarti sarana dan prasarana mempengaruhi kualitas
dan prestasi peserta didik.
Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat vital dan hal yang sangat
penting dalam menunjang kelancaran atau kemudahan dalam proses pembelajaran,
dalam kaitannya dengan pendidikan yang membutuhkan sarana dan prasarana dan
juga pemanfaatannya baik dari segi intensitas maupun kreatifitas dalam
penggunaannya baik oleh guru maupun oleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar
untuk mewujudkan dan mengatur hal tersebut pemerintah melalui PP No. 19 Tahun
2005 tentang Standar nasional Pendidikan, pasal 1 ayat (8) mengemukakan standar
sarana dan prasarana adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan kriteria
minimal tentang ruang belajar, tempat olah raga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berekreasi dan berkreasi, serta
sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. pada Bab VII Pasal 42 dengan tegas
disebutkan bahwa; (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi
perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Sarana dan prasarana pendidikan juga menjadi salah satu tolok ukur dari mutu
sekolah. Tetapi fakta dilapangan banyak ditemukan sarana dan prasarana yang tidak
dioptimalkan dan dikelola dengan baik untuk itu diperlukan pemahaman dan
pengaplikasian manajemen sarana dan prasarana pendidikan persekolahan berbasis
sekolah. Bagi pengambil kebijakan di sekolah pemahaman tentang sarana dan
prasarana akan membantu memperluas wawasan tentang bagaimana ia dapat berperan
dalam merencanakan, menggunakan dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang ada
sehingga dapat dimanfaatkan dengan optimal guna mencapai tujuan pendidikan.
Pengelolaan sarana dan prasarana juga sangat dibutuhkan karena dengan
adanya pengelolaan sarana dan prasarana yang ada di lembaga pendidikan akan
terpelihara dan jelas kegunaanya. Berdasarkan uraian di atas salah satu yang
mempengaruhi kualitas Lembaga pendidikan dan peserta didik34 Manajemen Sarana
Prasarana Pendidikan lembaga pendidikan yang tentunya mampu di kelola dengan
baik agar sarana dan prasrana terpelihara dan jelas kegunaannya untuk meningkatkan
prestasi peserta didik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Definisi managemen sarana dan prasarana pendidikan
2. Jenis-jenis managemen sarana dan prasarana menurut para ahli
3. Tujuan managemen sarana dan prasarana pendidikan
4. Standar untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau Sekolah Dasar (SD)
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan pengertian dan hal yang berkaitan dengan managemen
sarana dan prasarana
2. Untuk mendeskripsikan pengertian dan hal yang berkaitan dengan managemen
sarana dan prasarana pendidikan
3. Untuk mengetahui pembahasan tentang managemen sarana dan prasarana
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANAGEMEN, SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN


1. Pengertian Manajemen

Istilah manajemen beraasal dari kata kerja “to manage” artinya mentutor,
mengemukakan, mengendalikan, mengolah, menjalankan, melaksanakan,
memimpin. Manajemen adalah proses mencapai hasil melalui orang lain dan
dengan memaksimumkan pendayagunaan yang tersedia (M. Manullang, 2006: 33).
Sedangkan menurut Stoner dan taupik bahwa manajemen merupakan prose
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan pengguna sumber daya-sumber daya oragnisasi lainnya
agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Stoner dan Taupik, 2009:
88).

Pendapat di atas juga sejalan dengan pendapat John F. Mee dikutip oleh
Heriyani yang mengatakan bahwa “management is art of scuring maximum result
with minimum of reffort so as to secure maximum prosperity and happiness for
bath employer and give the public the best possible service”. Diartikan bahwa
manajemen merupakan ilmu dan seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan
usaha yang minimal bagi pemimpin maupun para pekerja serta memberikan
pelayanan yang sebaik mungkin kepada Masyarakat.

Setyorini berpendapat bahwa kegiatan seorang dalam mengatur organisasi,


Lembaga atau sekolah yang bersifat manusia maupun non manusia sehingga tujuan
organisasi, Lembaga atau sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Sementara itu menurut Rosidah istilah manajemen juga sering diartikan sebagai
kegiatan mengelola berbagai ssumber daya dengan cara bekerja sama dengan orang
lain melalui proses tertentu untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen


merupakan usaha Bersama sekelopmpok manusia untuk mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien dengan menggunakan segala sumber daya
yang ada.

2. Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan

Menurut Barnawi, Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu


sumber daya yang memainkan peran penting dalam mencapai tujuan pendidikan di
sekolah. Keberhasilan semua program pendidikan yang diselenggarakan pada
sebuah sekolah sangat tergantung kepada ketersediaan sarana dan prasarana sekolah
dan kemampuan gur dalam mengoptimalkan sarana dan prasarana pendidikan
tersebut.

Sarana dan prasarana belajar merupakan salah satu faktor yang turut
mempengaruhi pertimbangan guru dalam memilih dan menggunakan strategi
pembelajaran. Ketika guru hendak memutuskan untuk menggunakan metode atau
strategi pembelajaran tertentu, harus mempertimbangkan terlebih dahulu apakah
metode atau strategi yang hendak digunakan membutuhkan sarana dan prasarana
tertentu atau tidak.

Hartini mengatakan bahwa sarana dan prasarana pendidikan dimaksudkan dala


Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 24 tahun 2007. Permendiknas
dimaksud mengartikan sarana dan prasarana pendidikan sebagai perlengkapan
pembelajaran yang dapat dipindah-pindah, sedangkan prasarana pendidikan
diartikan sebagai fassilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/Madrasah.

Sementara itu, menurut Departemen Pendidikan Nasional, pengertian sarana


dan prasarana pendidikan secara umum adalah alat penunjang keberhasilan suatu
proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal
ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai
hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana. Sarana adalah semua perangkat
peralatan, bahan dan perabit yang secara langsung digunakan dalam proses
pendidikan di sekolah. Berkaitan dengan ini, prasarana pendidikan adalah semua
perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan
proses pendidikan di sekolah.

B. Jenis-jenis Sarana dan Prasarana Pendidikan


Menurut Dinding dan Imam, Sarana dan prasarana pendidikan memiliki tiga
aspek yaitu aspek tanah, berkaitan dengan kepemilikan tanah, luas, sempit, ramai,
kumuh dan lain-lain), aspek bangunan , meliputi kondisi Gedung dan aspek perabot
penunjang pendidikan, seperti meja, kursi, papan tulis, alat peraga dan lainnya.

Sukirman menjelaskan bahwa ditinjau dari fiungsi atau perannya terhadap


proses belajar mengajar, saran pendidikan dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

1. Alat Pelajaran, merupakan alat yang digunakan secara langsung dalam


proses belajar mengajar. Misalnya buku, alat tulis dan alat praktik.
2. Alat Peraga, merupakan alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat
berupa peralatan-peralatan atau benda-benda yang mudah memberi
pengertian kepada siswa berturut-turut dari yang abstrak sampai dengan
yang kongkrit, misalnya OHP dan LCD.
3. Media Pengajaran, merupakan sarana pendidikan yang digunakan sebagai
perantara dalam proses belajar mengajar, untuk mempertinggi efektifitas
dan efisiensi dalam mencapai tujuan pendidikan. Ada tiga jenis mdia, yaitu
media audio, media visual dan media audio visual.
Sarana dan prasarana menurut Nawawi Dala Bafadal menjelaskan bahwa
dilihat dari habis dan tidaknya dipakai, ada dua macam, yaitu sarana yang
habis dipakai, contohnya adalah kapur tulis, beberapa bahan kimia untuk
praktik guru dan siswa. selain itu juga sarana yang berubah bentuk, seperti
kayu, besi, dan kertas karton yang sering digunakan oleh guru dalam
mengajar. Contoh pita mesin ketik atau computer, bola lampu dan kertas.
C. Tujuan Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

Jannah menjelaskan tujuan menajemen sarana dan prasarana pendidikan


sebagai berikut:

1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui


sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan saksama, diharapkan
melalui manajemen sarana dan prasarana semua sarana dan prasarana yang
didapatkan oleh sekolah adalah sarana dan prasarana yang berkualitas tinggi
sesuai dengan kebutuhan sekolah dan dengan dana yang efisien.
2. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat
dan efisien.
3. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah sehingga
keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai setiap diperlukan oelh semua
warga sekolah.
D. Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar (SD/MI)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nasional Nomor 24 Tahun 2007, standar


sarana dan prasarana untuk jenis pendidikan umum jenjang pendidikan dasar dan
menengah mencakup dua hal, yaitu sebagai berikut:

1. Kriteria minimum sarana, meliputi perabot, peralatan pendidikan, media


pendidikan, buku dan sumber belajar lain, teknologi informasi dan komuikasi,
serta perlengkapan lain.
2. Kriteria minimum prasaarana, meliputi lahan, bangunan, ruang, dan instalasi
daya dan jasa yang dimiliki oleh sekolah/madrasah.
Secara umum untuk jenjang SD/MI adalah sebagai berikut:
a. Sarana dan prasarana yang terdapat di setiap SD/MI setidaknya harus bisa
digunakan untuk melayani minimal 6 rombel (rombongan belajar) dan
maksimum 24 rombel.
b. Tiap SD/Mi yang memiliki 6 rombel, diperuntukan bagi 2000 penduduk di
satuan desa/kelurahan.
c. Jika penduduk satu desa/kelurahan lebih dari 2000. Maka harus diadakan
penambahan sarana dan prasarana atau bisa juga disediakan SD/MI yang
baru.
d. Untuk kelompok pemukiman permanen yang terpencil dengan jumlah
penduduk lebih dari 1000, harus ada satu SD/Mi yang jarak maksimalnya
tidak lebih dari 3 km. lintasan yang dilalui tidak boleh membahayakan.
Satu SD/MI sekurang-kurangnya harus memiliki prasarana berikut:
* ruang kelas
* ruang perpustakaan
* laboratorium IPA
* ruang guru
* tempat ibadah
* ruang UKS
* kamar mandi, meliputi WC/jamban/toilet
* Gudang
* ruang sirkulasi
* tempat bermain/berolahraga
BAB III

PENUTUP

Sarana dan prasarana pendidikan merupakan kelengkapan yang menunjang jalannya


proses pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung yang bertujuan untuk
mencapai tujuan dalam pendidikan. Manajemen meliputi perencanaan, penganggaran, dan
pemeliharaan sarana dan prasarana yang memadai, efektif dan efisien akan membantu
mendorong siswa dan guru dalam kenyamanan proses belajar dan mengajar.
DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya

E. Mulayasa, Manajemen Berbasis Sekolah, cet.2, Bandung: PT Remaja, Rosdakarya, 2005.

Hadari, Nawawi. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT. Gunung Agung 1981

Juhairiyah. Sarana dan Prasarana Pendidikan, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2012.

Anda mungkin juga menyukai