Anda di halaman 1dari 13

EDUSTUDENT: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran

Volume 1 Nomor 1 Oktober 2021 Page 17-29


p-ISSN: 2808-358X dan e-ISSN: 2809-0632

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN


KINERJA GURU DI SMA NEGERI 2 MAKASSAR

Gita Irawanda1, Ansar2


1,
Program Studi Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
Email: gita.irawanda@gmail.com , ansar@unm.ac.id
2
Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar

Artikel info

Artikel history: Abstrak.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) peran


Received:Agustus kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru di SMA
Revised: September Negeri 2 Makassar; 2) faktor pendukung dan penghambat peran
Accepted: Oktober kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru di SMA
Negeri 2 Makassar. Jenis penelitian ini ialah kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa
kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru yaitu
melalui perannya sebagai a) educator, mengadakan berbagai kegiatan
peningkatan kompetensi guru di sekolah, seperti in-house training dan
workshop-workshop pengembangan dan menjadi narasumber di
kegiatan tersebut; b) manajer, melaksanakan workshop-workshop
pengembangan, mengadakan in-house training, melaksanakan kegiatan
MGMP di dalam dan luar sekolah, serta mengikutkan guru dalam
kegiatan diklat; c) administrator, membuat program strategis untuk
meningkatkan profesionalisme guru dan pengawasan pelaksanaan
pembelajaran; d) supervisor, melakukan supervisi pembelajaran dan
telaah RPP, melaksanakan pertemuan individual dan tindak lanjut hasil
supervisi, serta menyediakan dukungan sarana dan suasana kondusif;
e) leader (pemimpin), membangkitkan semangat dan kerjasama guru,
meningkatkan minat guru terhadap perkembangan pendidikan dan
menerapkan komunikasi multi arah; f) motivator; memberikan
motivasi secara verbal dan pemberian reward, melakukan pengaturan
lingkungan fisik sekolah, suasana kerja dan pendisiplinan serta
menediakan sumber belajar; g) inovator, mengarahkan guru
menerapkan model pembelajaran yang inovatif, membuat gagasan baru
dan mengintegrasikan kegiatan. Faktor pendukung, yaitu adanya
dukungan sarana pembelajaran yang memadai, lingkungan yang
kondusif serta pemberian reward dan teguran, kemudian faktor
penghambat, yaitu kepala sekolah merasa cukup sulit dalam mengubah
pola pikir guru yang melebihi usia produktif dalam mengikuti
perkembangan teknologi.

Keywords: Coresponden author:


Principal Role; Jalan: Tamalate 1 Tidung Makassar
Teacher Email: gita.irawanda@gmail.com
Performance;
Principal
Leadership. artikel dengan akses terbuka dibawah licenci CC BY-NC-4.0

17
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah (Irwanda, Ansar) | 18

PENDAHULUAN secara keseluruhan, yang harus mendapatkan


perhatian sentral, pertama, dan utama. Oleh
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan karena itu, upaya perbaikan apapun yang
oleh individu-individu baik itu dalam dilakukan untuk meningkatkan kualitas
keluarga, sekolah mau pun masyarakat, pendidikan tidak akan memberikan
individu membutuhkan bantuan dan sumbangan yang signifikan tanpa didukung
pengarahan dari orang lain dimana dalam oleh guru yang profesional dan berkualitas.
lingkungan keluarga terdapat orang tua yang Dengan kata lain, perbaikan kualitas
mendidik anaknya, di sekolah terdapat guru- pendidikan harus dimulai dari guru.
guru, serta di masyarakat saling Rendahnya kinerja guru dapat
membelajarkan. Sejatinya, pendidikan yang menurunkan mutu pendidikan dan
diperoleh dari masing-masing lingkungan menghambat tercapainya visi di suatu sekolah.
tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu agar Dengan demikian, sekolah tidak akan
membuat manusia menjadi lebih baik. menghasilkan lulusan yang unggul dan
Namun, dalam konteks pendidikan di sekolah memiliki daya saing di kancah global. Oleh
manusia akan memiliki ilmu pengetahuan karena itu, kinerja guru harus dikelola dengan
yang lebih ilmiah dan lebih terarah serta baik dan dijaga agar tidak mengalami
mempelajari sistem kehidupan sosial lebih penurunan, bahkan harus selalu diperhatikan
kompleks, maka dari itu dibutuhkan peran agar mengalami peningkatan secara terus
dari seorang pendidik, yaitu guru. menerus (Mochlish dan Budiyono 2018).
Saat ini, upaya perbaikan kinerja guru di Tugas tersebut tidak mudah dilakukan apabila
Indonesia sudah mendesak untuk dilakukan. guru tidak memiliki motivasi kerja, disiplin
Rendahnya kinerja guru merupakan indikasi yang baik dari koordinasi, keteladanan dan
dari rendahnya kemampuan kepala sekolah tanggung jawab oleh kepala sekolah maka
dalam menjalankan perannya sebagai tujuan dari pembelajaran tidak akan pernah
pemimpin pendidikan. Akibatnya, kondisi tercapai dengan baik.
tersebut tidak hanya berdampak pada guru Upaya untuk mengembangkan dan
tetapi juga pada siswa. Potensi siswa tidak meningkatkan kinerja pegawai pada dasarnya
tergali dan terkembangkan secara maksimal merupakan suatu kebutuhan organisasi yang
(Lumban Gaol dan Siburian 2018). tidak pernah berakhir. Hal ini di sebabkan
Kepala sekolah merupakan salah satu pengembangan dan peningkatan kinerja tidak
komponen pendidikan yang paling berperan hanya dilakukan jika terjadi kesenjangan
dalam meningkatkan kualitas pendidikan. antara kinerja aktual dengan kinerja yang
Kepala sekolah bertanggung jawab atas diharapkan, tetapi juga pengembangan dan
penyelenggaraan pendidikan, administrasi peningkatan tersebut harus tetap dilakukan
sekolah, pembinaan tenaga pendidikan, meskipun tidak terjadi kesenjangan. Sebab,
pendayagunaan, pemeliharaan sarana dan perubahan lingkungan eksternal organisasi
prasarana, serta sebagai supervisor pada yang sangat cepat dan dewasa ini akan
satuan pendidikan yang dipimpinnya. mendorong pada meningkatnya tuntutan yang
Peraturan Menteri Pendidikan dan lebih tinggi pada organisasi (Barnawi dan
Kebudayaan RI Nomor 6 Tahun 2018 pasal 1 Arifin 2014)..
ayat (1) menegaskan, bahwa kepala sekolah Berdasarkan hasil observasi dan
adalah guru yang diberi tugas untuk informasi awal yang diperoleh peneliti pada
memimpin dan mengelola satuan pendidikan Januari lalu, didapatkan informasi bahwa
yang meliputi taman kanak-kanak (TK), kinerja guru di SMA Negeri 2 Makassar
taman kanak-kanak luar biasa (TKLB), berjalan baik sesuai dengan indikator
sekolah dasar (SD), sekolah dasar luar biasa kinerjanya, yaitu guru tetap melakukan
(SDLB), sekolah menengah pertama (SMP), perencanaan pembelajaran, melaksanakan
sekolah menengah pertama luar biasa pembelajaran yang sebelumnya tatap muka
(SMPLB), sekolah menengah atas (SMA), hingga secara daring mulai Maret 2020-April
sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah 2021 yang merujuk pada kebijakan pemerintah
menengah atas luar biasa (SMALB), atau karena adanya status pandemic dikarenakan
Sekolah Indonesia di Luar Negeri. Covid-19, serta melakukan evaluasi hasil
Guru merupakan ujung tombak yang belajar peserta didik.
sangat menentukan dalam sistem pendidikan


19 | EDUSTUDENT: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran

Penelitian ini difokuskan membahas 2. Peran Kepala Sekolah


kepemimpinan kepala sekolah dalam
peningkatan kinerja guru di SMA Negeri 2 Kepala sekolah merupakan motor
Makassar melalui perannya, yaitu sebagai penggerak, penentu arah kebijakan sekolah
educator, manajer, administrator, supervisor, yang akan menentukan bagaimana tujuan-
leader, motivator dan inovator. tujuan sekolah dan pendidikan pada
umumnya akan direalisasikan. Berbicara
Kajian Teori tentang peran kepala sekolah sebagai
pemimpin, maka peran kepala sekolah
A. Kepemimpinan Kepala Sekolah menurut LPPKS-Lembaga Pengembangan
1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (2020)
diantaranya ialah sebagai perencana,
Kepemimpinan menurut Oteng Sutisna
pelaksana, seorang ahli, pengawas hubungan
(Nurdin & Sibaweh, 2015) ialah istilah umum anggota kelompok, memberi pujian dan
yang dapat dirumuskan sebagai proses
hukuman, wasit dan penengah, pemegang
mempengaruhi kegiatan seseorang atau tanggung jawab para anggota kelompoknya,
kelompok dalam usaha-usaha ke arah memiliki cita-cita, serta bertindak sebagai
pencapaian tujuan dalam situasi tertentu. ayah.
Setiap situasi dimana seseorang sedang Selain itu, terdapat pula peran kepala
berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang sekolah terkait peningkatan kinerja guru
lain atau kelompok, maka kepemimpinan menurut Mulyasa (2013), yaitu sebagai
terjadi. educator (pendidik) manajer, administrator,
Kepala sekolah merupakan pemimpin supervisor, leader (pemimpin), inovator dan
pendidikan tingkat satuan pendidikan yang motivator.
harus memiliki dasar kepemimpinan yang Kepala sekolah yang menjabat sebagai
kuat. Menurut Wahjosumidjo (2010), bahwa tenaga fungsional harus memiliki kompetensi
kepemimpinan kepala sekolah memberikan profesional sebagai pemimpin sekolah.
motivasi kerja bagi peningkatan produktivitas Merujuk pada Surat Keputusan Menteri
kerja guru. Penertiban Aparatur Negara Nomor 296
Kepala sekolah terdiri dari dua kata tahun 1996 tentang Jabatan Guru, dinyatakan
yaitu “kepala” dan sekolah”. Kata” kepala” bahwa kepala sekolah adalah guru yang
dapat diartikan sebagai pemimpin dalam suatu mendapat tugas tambahan. Dengan kata lain,
lembaga. Sedangkan kata” sekolah” adalah kepala sekolah harus memiliki kemampuan
sebuah lembaga dimana menjadi tempat untuk manajerial dan kepemimpinan supaya sekolah
proses pendidikan yang berlangsung bagi menjadi lembaga pendidikan yang efektif dan
siswa. Dengan demikian secara sederhana efisien dalam melaksanakan proses
kepala sekolah dapat diartikan sebagai seorang
pembelajaran.
fungsional guru yang bertugas memimpin
suatu lembaga yang menjadi tempat B. Kinerja Guru
berlangsungnya proses pendidikan siswa 1. Pengertian Kinerja Guru
(Wahjosumidjo, 2010: 83).
Berdasarkan pemaparan di atas terkait Menurut Tika, bahwa Kinerja sebagai
kepemimpinan dan kepala sekolah, maka hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang
dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan atau kelompok dalam suatu organisasi yang
kepala sekolah merupakan usaha yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk
dilakukan oleh kepala sekolah dalam mencapai tujuan organisasi dalam periode
memengaruhi guru-guru untuk bekerja secara waktu tertentu (Nawawi 2011).
optimal dengan memberi motivasi serta Kinerja guru merupakan hasil kerja yang
bertanggung jawab atas kepemimpinannya, dapat dicapai oleh seorang guru di lembaga
karena dalam menentukan tinggi rendahnya pendidikan atau madrasah sesuai dengan
hasil belajar siswa dan kinerja guru tergantung tugas dan tanggung jawabnya dalam mencapai
pada kepala sekolah itu sendiri. tujuan pendidikan. Dengan kata lain, hasil
kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya didasarkan atas kecakapan,
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah (Irwanda, Ansar) | 20

pengalaman, dan kesungguhan (Asf dan menyesuaikan analisa materi pelajaran;


Mustofa 2013). menyusun program semester; serta
Kinerja guru menurut (Miyono dan menyusun program atau pembelajaran.
Basuki 2016), bahwa wujud perilaku yang
dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses 2) Kemampuan melaksanakan kegiatan
pembelajaran yaitu bagaimana seorang guru belajar mengajar, meliputi: tahap pra-
merencanakan pembelajaran, melaksanakan instruksional; tahap instruksional; serta
kegiatan pembelajaran, dan menilai hasil tahap evaluasi dan tidak lanjut.
belajar.
Dari beberapa pengertian mengenai 3) Kemampuan mengevaluasi, meliputi:
kinerja guru di atas, maka dapat dipahami evaluasi normatif; evaluasi formatif;
bahwa kinerja guru merupakan hasil dari laporan hasil evaluasi; serta pelaksanakan
tindakan yang dilakukan oleh guru dalam program perbaikan dan pengayaan.
merancang, melaksanakan serta mengevaluasi D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
hasil pembelajaran di sekolah sesuai dengan Guru
tugas dan tanggung jawab yang diselesaikan
dengan tingkat keberhasilan yang optimal. Menurut Mathis dan Jackson dalam
Widodo (2015) bahwa terdapat dua faktor
C. Indikator Kinerja Guru yang mempengaruhi pencapaian kinerja, yaitu
Widodo (2015: 86) mengemukakan faktor kemampuan dapat memengaruhi
kinerja karena dengan kemampuan yang tinggi
bahwa terdapat tujuh indikator kinerja, yaitu:
maka kinerja pun akan tercapai. Sebaliknya,
a) Tujuan, merupakan sesuatu keadaan yang
lebih baik yang ingin dicapai dimasa yang bila kemampuan rendah atau tidak sesuai
akan datang. Dengan demikian, tujuan dengan keahliannya maka kinerja pun tidak
menunjukkan arah kemana kinerja harus akan tercapai. Begitu juga dangan faktor
dilakukan; b) Standar, merupakan suatu motivasi yang merupakan kondisi yang
ukuran apakah tujuan yang diinginkan dapat menggerakkan diri pegawai berusaha
dicapai. Tanpa standar, tidak dapat diketahui mencapai prestasi kerja secara maksimal.
kapan suatu tujuan akan tercapai; c) Umpan Seseorang yang termotivasi, ia akan berusaha
berbuat sekuat tenaga untuk mewujudkan apa
balik, merupakan masukan yang diperlukan
untuk mengukur kemajuan kinerja, standar yang diinginkannya.
kinerja dan pencapaian tujuan. Dengan Adapun faktor lingkungan yang dapat
umpan balik dilakukan evaluasi terhadap mempengaruhi kinerja guru menurut Asf &
kinerja dan sebagai hasilnya dapat dilakukan Mustofa (2013), yaitu faktor eksternal di mana
perbaikan kinerja; d) Alat atau sarana, seseorang akan lebih tinggi tingkat
merupakan sumber daya yang dapat pelaksanaan kerjanya ketika memperoleh
dipergunakan untuk membantu menyelesaikan dukungan positif oleh faktor eksternal seperti
tujuan dengan sukses. Alat atau sarana bagaimana kepemimpinan kepala sekolah
merupakan faktor penunjang untuk dalam memengaruhi guru-guru, memberi
pencapaian tujuan; e) Kompetensi, merupakan motivasi, serta iklim organisasi yang kondusif
persyaratan utama dalam kinerja. Kompetensi sehingga dapat membantu guru untuk
merupakan kemampuan yang dimiliki oleh memiliki kinerja yang lebih optimal.
seseorang untuk menjalankan pekerjaan yang E. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah
diberikan kepadanya dengan baik; f) Motif, dalam Peningkatan Kinerja Guru
merupakan alasan atau pendorong bagi
seseorang untuk melakukan sesuatu; serta g) Kepala sekolah bertanggung jawab atas
Peluang Tugas, yaitu mendapatkan perioritas penyelenggaraan kegiatan pendidikan,
lebih tinggi, mendapat perhatian lebih banyak, administrasi madrasah, pembinaan tenaga
dan mengambil waktu yang tersedia. kependidikan, dan pemeliharaan sarana dan
Usman (2017) menjelaskan tentang prasarana. Hal tersebut menjadi penting
indikator kinerja guru adalah sebagai berikut. sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan
1) Kemampuan merencanakan belajar tugas kepala sekolah, yang menghendaki
mengajar, meliputi: menguasai garis-garis dukungan kinerja yang semakin efektif dan
besar penyelenggaraan pendidikan; efisien (Mulyasa 2013).


21 | EDUSTUDENT: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran

Secara spesifik, Suhartono (2013) menjadi kendala dalam proses kegiatan


mengatakan bahwa gaya kepemimpinan peningkatan kinerja guru. Sebagaimana
kepala sekolah dituntut untuk senantiasa temuan Nurdin, Aisyah dan Fauziah (2015)
berorientasi terhadap peningkatan kinerja dalam penelitiannya ialah waktu, dimana
guru. Untuk itu, kepala sekolah harus seringkali acara atau kegiatan seminar,
kompeten dalam mengelola iklim kerja sama pelatihan, dan KKG sering berbenturan
baik internal mau pun eksternal sekolah, dengan agenda yang di selenggarakan oleh
utamanya dengan orang tua siswa. biro pendidikan. Dan faktor penghambat
Kompetensi kepemimpinan kepala sekolah lainnya yaitu belum lengkapnya perangkat
yang demikian dapat mendorong efektivitas keras (hardware) maupun perangkat lunak
dan efisiensi pembelajaran dalam mencapai (software).
tujuan.
Tanggung jawab kepala sekolah sebagai Setiap kepala sekolah di masing-masing
pemimpin lembaga pendidikan akan menjadi sekolah tempat ia memimipin mempunyai
efektif apabila mampu menjalankan proses penunjang serta kendala baik dari segi
kepemimpinannya yang mendorong, kemauan dan motivasi tenaga pendidik,
mempengaruhi dan menggerakkan kegiatan lingkungan atau pun lainnya yang dapat
dan tingkah laku kelompoknya. Inisiatif dan menjadi faktor pendukung dan penghambat
kreativitas kepala sekolah yang mengarahkan berjalannya kegiatan peningkatan kinerja
kepada kemajuan merupakan bagian integratif guru.
dari tugas dan tanggung jawab. Fungsi
utamanya adalah menciptakan kegiatan METODE
belajar mengajar yang efektif dan efisien.
Kepemimpinan kepala sekolah yang Jenis Penelitian
baik harus dapat mengupayakan peningkatan Pendekatan dan jenis penelitian ini adalah
kinerja guru melalui program pembinaan kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk
kemampuan tenaga pendidik. Oleh karena itu, mendeskripsikan semua data yang telah
kepala sekolah harus mempunyai kepribadian diterima dan menghimpun data yang
atau sifat-sifat dan kemampuan serta diperoleh dari hasil penelitian mengenai peran
keterampilan-keterampilan untuk memimpin kepemimpinan kepala sekolah dalam
sebuah lembaga pendidikan. Dalam perannya peningkatan kinerja guru di SMA Negeri 2
sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah Makassar.
harus dapat memperhatikan kebutuhan dan Tempat dan Waktu Penelitian
perasaan orang-orang yang bekerja sehingga
Waktu pelaksanaan penelitian ini kurang
kinerja guru selalu terjaga.
lebih selama 3 bulan. Adapun penelitian ini
F. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dilakukan di SMA Negeri 2 Makassar karena
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah sekolah tersebut memperoleh akreditasi A.
dalam Peningkatan Kinerja Guru Subjek Penelitian
Faktor pendukung dalam upaya Subjek dalam penelitian ini adalah kepala
peningkatan kinerja guru oleh kepemimpinan sekolah, wakil kepala sekolah bidang
kepala sekolah merupakan segala sesuatu yang kurikulum dan wakil kepala sekolah bidang
menunjang kegiatan peningkatan kinerja guru. sarana dan prasarana, serta guru.
Nurdin, Aisyah dan Fauziah (2015) Teknik Pengumpulan Data
mengemukakan bahwa dari segi faktor
Teknik pengumpulan data yang
pendukung kepala sekolah dalam
digunakan dalam penelitian ini adalah
meningkatkan kinerja guru terdapat dua
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
faktor, yaitu a) sumber daya manusia (SDM)
guru yang berkompeten; serta b) dukungan Teknik Analisis Data
lingkungan atau masyarakat. Data dianalisis dengan menggunakan
langkah-langkah reduksi data, display data,
Faktor penghambat dalam upaya
dan penarikan kesimpulan. Teknik
peningkatan kinerja guru oleh kepemimpinan
kepala sekolah merupakan segala sesuatu yang pemeriksaan keabsahan data dengan
menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah (Irwanda, Ansar) | 22

HASIL DAN PEMBAHASAN meningkatkan profesionalisme tenaga


pendidik.
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam
Peningkatan Kinerja Guru 2) Menjadi Narasumber

1. Peran sebagai Edukator Kepala sekolah dalam mengadakan


kegiatan peningkatan kinerja guru seperti in-
Dalam perannya sebagai educator dalam house Training dan workshop-workshop
peningkatan kinerja guru menurut Hendarman pengembangan berperan sebagai narasumber.
(2015), hal yang dilakukan oleh kepala sekolah
yaitu memperhatikan tingkat kompetensi 2. Peran sebagai Manajer
guru-guru dengan berusaha memfasilitasi dan
Peran kepala sekolah sebagai manajer
mendorong para guru secara terus menerus
seperti yang dikatakan oleh Hendarman (2015)
agar meningkatkan kompetensinya.
bahwa dalam konteks mengelola tenaga
Teori yang diungkapkan oleh Hendarman pendidik, kepala sekolah melaksanakan
(2015) mendukung penelitian ini, dimana kegiatan pemeliharaan dan pengembangan
peneliti menemukan bahwa peran kepala profesi para guru melalui berbagai kegiatan di
sekolah sebagai educator yaitu kepala sekolah dalam dan luar sekolah.
berfokus pada kegiatan peningkatan kualitas
1) Melaksanakan workshop-workshop
pembelajaran oleh para guru agar proses
pengembangan
pembelajaran berjalan secara efektif dan
efisien. Hal yang dilakukan oleh kepala Kepala sekolah mengadakan serangkaian
sekolah yaitu mengadakan serangkaian kegiatan workshop pengembangan pada tahun
kegiatan di sekolah dan menjadi narasumber ajaran baru atau awal semester ganjil, yaitu
dalam kegiatan in-house training dan dalam sebelum pelaksanaan pembelajaran, seperti
workshop-workshop pengembangan. workshop pengembangan silabus dan RPP,
workshop model pembelajaran dan workshop
1) Mengadakan berbagai kegiatan pengembangan bahan ajar, serta mengadakan
peningkatan kompetensi guru di sekolah workshop pengembangan instrument penilaian
dan workshop penyusunan karya tulis ilmiah
Hasil wawancara dengan kepala sekolah pada semester genap.
dan guru-guru SMA Negeri 2 Makassar
menunjukkan bahwa kepala sekolah 2) Mengadakan in-house Training
melakukan pengembangan kurikulum bersama
dengan bidang kurikulum, dimana kepala Kegiatan in-house training yang di adakan
sekolah terlibat langsung dalam konsep di SMA Negeri 2 Makassar merupakan
perencanaan kurikulum serta melaksanakan kegiatan pendampingan kurikulum (K-13)
kegiatan Inhouse-Training sebagai salah satu dimana SMA Negeri 2 Makassar merupakan
bentuk pengembangan kurikulum yang ketua cluster dari beberapa sekolah untuk
dilakukan bersama sekolah lain, guna melakukan pendalaman terhadap
menambah pengetahuan dan keterampilan pengembangan kurikulum 2013.
guru-guru dalam kegiatan pembelajaran mulai
dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan 3) Melaksanakan kegiatan MGMP di dalam
pembelajaran serta evaluasi hasil belajar. dan luar sekolah

Pada kegiatan workshop-workshop Kegiatan MGMP (musyawarah guru


pengembangan terdapat beberapa jenis mata pelajaran) dilakukan di dalam dan di
workshop, yaitu workshop pengembangan luar sekolah, maksudnya ialah guru dengan
silabus dan RPP, workshop pengembangan jenis mata pelajaran yang berbeda-beda,
bahan ajar dan workshop model-model masing-masing dilaksanakan di sekolah yang
pembelajaran yang diadakan pada setiap awal telah di tunjuk, seperti mata pelajaran bahasa
tahun ajaran baru atau semester ganjil, dan hal Inggris yang dilaksanakan di SMA Negeri 2
ini sesuai dengan hasil telaah dokumentasi Makassar sebagai tempat diadakannya
pada program strategis sekolah dalam MGMP lintas satuan (tingkat kota) seluruh
guru mata pelajaran bahasa Inggris di dalam


23 | EDUSTUDENT: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran

sekolah, maka SMA Negeri 2 Makassar guru setelah mengikuti kegiatan tersebut
menyediakan fasilitas seperti sarana dan semakin meningkat.
konsumsi. Adapun seperti guru mata pelajaran
Biologi, maka guru-guru di SMA Negeri 2 2) Membuat program strategis khususnya
Makassar melaksanakan kegiatan MGMP di dalam pengawasan pembelajaran
SMA Negeri 4 Makassar, dimana guru-guru
Hasil wawancara dan telaah
yang melaksanakan kegiatan MGMP di luar
dokumentasi menunjukkan bahwa, kepala
sekolah di fasilitasi dengan uang transport dari
sekolah membuat program pengawasan
sekolah.
pelaksanaan pembelajaran yang memuat
4) Mengikutkan guru dalam kegiatan diklat kegiatan menyusun jadwal supervisi,
menyusun instrumen supervisi, melaksanakan
Hasil wawancara dengan kepala sekolah telaah RPP, melaksanakan kunjungan kelas,
dan guru-guru ditemukan informasi, bahwa menyusun laporan hasil supervisi, dajn
guru-guru diberikan izin mengikuti kegiatan melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi.
diklat (pendidikan dan pelatihan) dimana guru Kepala sekolah dalam pelaksanaan
yang mengikuti kegiatan diklat sesuai dengan pengawasan tersebut bersama dengan
jurusan masing-masing dan berdasarkan pada pengawas dari dinas provinsi.
jumlah permintaan yang telah ditentukan oleh
lembaga pengelola diklat di luar sekolah. Adanya peran kepala sekolah sebagai
administrator, maka kepala sekolah itu sendiri
3. Peran sebagai Administrator akan lebih mudah untuk mengkoordinir segala
jenis kegiatan utamanya dalam peningkatan
Hendarman (2015) mengatakan bahwa kinerja guru serta akan memudahkan dalam
peranan kepala sekolah sebagai administrator melakukan pengarahan kegiatan terkait siapa
adalah kedudukan yang dimiliki kepala yang akan melakukan apa, waktu, tempat
sekolah untuk merangkai kegiatan dan pelaksanaan, mau pun hal lainnya yang
sejumlah orang dalam lembaga pendidikan bersifat pencatatan.
formal untuk mencapai tujuan pendidikan
secara terencana dan sistematis. Hasil 4. Peran sebagai Supervisor
penelitian ini didukung oleh Hendarman
(2015), dimana peneliti memperoleh hasil Mulyasa mengatakan, untuk mengetahui
penelitian bahwa kepala sekolah dalam sejauh mana guru mampu melaksanakan
perannya sebagai administrator membuat pembelajaran, secara berkala kepala sekolah
program strategis untuk peningkatan perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang
profesionalisme guru serta pengawasan dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan
pelaksanaan pembelajaran, kepala sekolah kelas untuk mengamati proses pembelajaran
bertanggung jawab penuh atas seluruh secara langsung, terutama dalam pemilihan
program yang dibuat agar kegiatan tersebut dan penggunaan metode, media yang
berhasil dan mencapai tujuan digunakan dan keterlibatan siswa dalam
dilaksanakannya. proses pembelajaran (Hendarman 2015).

1) Membuat program strategis khususnya Hasil penelitian yang diperoleh mengenai


peningkatan profesionalisme guru peran kepala SMA Negeri 2 Makassar sebagai
supervisor yaitu melakukan pengawasan dan
Rangkaian kegiatan untuk peningkatan pengendalian terhadap guru-guru melalui
profesionalisme guru, yaitu berupa berbagai kegiatan telaah RPP, melaksanakan
workshop pengembangan. Peran kepala kunjungan kelas, malaksanakan pertemuan
sekolah bukan hanya sekedar membuat individual, menindaklanjuti hasil supervisi,
program tersebut, melainkan kepala sekolah serta menyediakan dukungan sarana dan
bertanggung jawab penuh mulai dari memilih suasana kondusif.
siapa yang bertanggung jawab menangani
kegiatan tersebut, seperti apa peran kepala
sekolah dalam kegiatan tersebut, serta
bagaimana agar keterampilan-keterampilan
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah (Irwanda, Ansar) | 24

1) Melakukan supervisi pembelajaran dan menunjukkan, bahwa kepala sekolah sebagai


telaah RPP supervisor juga menyediakan dukungan sarana
pembelajaran serta suasana kondusif bagi guru
Berdasarkan hasil wawancara dengan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
kepala sekolah dan guru-guru SMA Negeri 2 yang dilakukannya. Sekolah telah
Makassar, pengawasan pelaksanaan menyediakan fasilitas pembelajaran dalam
pembelajaran yang dilakukan oleh kepala setiap kelas guna melancarkan kegiatan belajar
sekolah dilakukan dengan memulai dari mengajar, kemudian kepala sekolah juga
kegiatan perencanaan supervisi, pelaksanaan, memberi keleluasaan kepada guru dalam
evaluasi dan menindaklanjuti hasil supervisi. pemenuhan alat pembelajaran, dimana alat
Perencanaan supervisi di mulai dengan pembelajaran dapat dipenuhi melalui bidang
menyusun jadwal supervisi, menyusun yang menangani sarana dan prasarana. Hal ini
instrumen supervisi, setelah itu kepala sekolah sesuai dengan hasil pengamatan di kelas dan
menginfokan kepada guru-guru terkait jadwal dokumentasi peminjaman barang pada bagian
pelaksanaan supervisi dimana pelaksanaan sarana.
supervisi ini kepala sekolah melakukan telaah Kepala SMA Negeri 2 Makassar sangat
RPP dan kunjungan kelas. memerhatikan perannya sebagai supervisor
dalam peningkatan kinerja guru, karena
3) Melaksanakan pertemuan individual dan kegiatan supervisi atau pengawasan
tindak lanjut hasil supervisi pelaksanaan pembelajaran merupakan salah
Setelah pelaksanaan supervisi selesai, satu upaya penting yang dapat dilakukan
maka selanjutnya kepala sekolah melakukan secara langsung oleh kepala sekolah di dalam
evaluasi terhadap guru yang telah di supervisi kelas untuk meningkatkan kualitas
di kelas dengan bertemu langsung kemudian pembelajaran yang dilakukan oleh guru-guru.
bertanya dan saling berdiskusi dengan guru 5. Peran sebagai Leader (Pemimpin)
tersebut terkait dimana titik lemah dan
kekurangan guru serta apa kelebihan guru Hendarman (2015) mengungkapkan,
dalam proses pembelajaran. Dari hasil bahwa kepala sekolah sebagai pemimpin
pertemuan individual tersebut, maka kepala pendidikan memiliki peranan sangat besar
sekolah melaksanakan supervisi ulang sebagai dalam mengembangkan mutu pendidikan di
tindak lanjut dari supervisi sebelumnya. sekolah, yaitu mengembangkan semangat
Pelaksanaan supervisi diadakan dua kali kerja dan kerja sama yang harmonis, minat
dalam satu semester, namun kepala sekolah terhadap perkembangan pendidikan, serta
tetap melakukan pemantauan pembelajaran suasana kerja yang menyenangkan, banyak
kepada guru setiap saat baik secara langsung ditentukan oleh kualitas kepemimpinan kepala
mau pun tidak langsung. sekolah. Pada hasil penelitian ini, peneliti
Hal tersebut sesuai dengan hasil telaah menemukan bahwa peran kepala sekolah
dokumentasi peneliti pada dokumen sebagai pemimpin dalam peningkatan kinerja
instrumen telaah RPP dan dokumentasi foto guru, peneliti berhasil menemukan ketiga
kegiatan supervisi pembelajaran. Serta hasil kegiatan yang dilakukan ditambah dengan
pengamatan peneliti di ruang kepala sekolah satu hal yang ditemukan oleh peneliti
yang terpajang monitor dengan beberapa berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan
kamera CCTV dari kelas yang aktif dan kepala yaitu komunikasi yang baik yang dimiliki oleh
sekolah juga memperlihatkan smartphone kepala sekolah.
miliknya kepada peneliti yang menunjukkan
kepala sekolah dapat mengecek kegiatan 1) Membangkitkan semangat dan kerja sama
pembelajaran yang sedang berlangsung guru serta menciptakan suasana kerja yang
dimana saja melalui smartphonenya. menyenangkan
4) Menyediakan dukungan sarana dan Hasil penelitian berdasarkan wawancara
suasana kondusif dengan kepala sekolah dan guru-guru,
mekanisme pembangkitan semangat dan kerja
Hasil penelitian berdasarkan sama guru yang dilakukan oleh kepala sekolah
wawancara dengan kepala sekolah dan guru- itu tercipta karena adanya tugas dan instruksi
guru di SMA Negeri 2 Makassar

25 | EDUSTUDENT: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran

yang jelas dari kepala sekolah sehingga setiap dalam menjalankan tugas dan tanggung
guru tahu harus mengerjakan apa dan jawabnya.
mengerjakannya dengan siapa terutama bagi
guru yang memiliki tugas tambahan seperti 6. Peran sebagai Motivator
wakasek dan staf bidangnya. Kemudian,
suasana kerja yang menyenangkan juga Teori yang diungkapkan Mulyasa (2013)
tercipta karena kepala sekolah memberi ruang mengatakan bahwa kepala sekolah dalam
yang luas kepada guru untuk mengembangkan perannya sebagai motivator harus memiliki
kreatifitas guru yang tidak terbatas hanya strategi yang tepat untuk memberikan
dalam kelas tetapi juga di luar kelas. motivasi kepada para tenaga pendidik dalam
melakukan berbagai tugas dan fungsinya.
2) Meningkatkan minat guru terhadap Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui
perkembangan pendidikan pengaturan lingkungan fisik, pengaturan
suasana kerja, disiplin, dorongan,
Peneliti menemukan fakta dan informasi penghargaan secara efektif, dan penyediaan
bahwa dalam meningkatkan minat guru berbagai sumber belajar melalui
terhadap perkembangan pendidikan dapat pengembangan Pusat Sumber Belajar. Hasil
dilihat dengan kepala sekolah senantiasa penelitian ini didukung oleh teori Mulyasa
mengadakan berbagai kegiatan workshop (2013), dimana peneliti menemukan peran
pengembangan terhadap guru-guru agar kepala sekolah sevbagai motivator yaitu
pendidikan yang berjalan di sekolah tersebut memberi motivasi secara verbal dan memberi
terus maju dan sesuai dengan perkembangan reward, serta kepala sekolah melakukan
zaman, serta guru-guru juga diikutkan ke pengaturan lingkungan fisik dan suasana kerja
berbagai kegiatan di luar sekolah untuk serta pendisiplinan, dan menyediakan sumber
memperoleh keterampilan dan pengetahuan belajar bagi guru.
yang semakin terupgrade.
1) Memberi motivasi secara verbal dan
3) Menerapkan komunikasi multi arah pemberian reward

Hasil penelitian yang diperoleh, peneliti Temuan penelitian berdasarkan


menemukan fakta bahwa komunikasi seorang wawancara dengan kepala sekolah dan guru-
pemimpin menjadi sangat penting dalam guru di SMA Negeri 2 Makassar serta telaah
menciptakan suasana kerja yang kondusif agar dokumentasi mengenai peran kepala sekolah
mampu meningkatkan kinerja guru-guru sebagai motivator dalam peningkatan kinerja
dalam menjalankan tugas dan tanggung guru menunjukkan bahwa motivasi yang
jawabnya, seperti komunikasi yang dilakukan dilakukan kepala sekolah berupa motivasi
oleh kepala SMA Negeri 2 Makassar yang verbal serta pemberian reward kepada guru-
berdasarkan hasil wawancara dengan guru- guru. Motivasi verbal biasa diberikan dalam
guru mengatakan bahwa komunikasi kepala berbagai kegiatan, seperti pada kegiatan
sekolah dengan warga sekolah itu secara dua workshop pengembangan, kegiatan upacara
arah serta sebagai pemimpin, kepala sekolah sekolah atau hari-hari peringatan pendidikan,
memiliki komunikasi yang baik dimana kepala kepala sekolah selalu memberi dorongan-
sekolah menggunakan kalimat yang sopan dan dorongan secara verbal serta memberikan
mudah dimengerti. apresiasi secara verbal. Di lain sisi, pemberian
Seorang leader atau pemimpin yang reward berupa hadiah atau penghargaan
bertanggung jawab atas tugas-tugasnya akan kepada guru juga dilakukan oleh kepala
memberikan dan menampilkan performa sekolah yang bekerja sama dengan paguyuban
terbaik agar para anggotanya merasa nyaman sebagai bentuk apresiasi kepada guru yang
dalam bekerja. Seperti halnya kepala SMA berhasil mencapai target, seperti nilai tertinggi
Negeri 2 Makassar yang merupakan mata pelajaran yang diampuhnya atau melalui
pemimpin dalam lembaga satuan pendidikan, pemilihan peserta didik, seperti guru terrajin,
maka dalam meningkatkan kinerja para staf terdisiplin dan yang paling baik cara
utamanya guru-guru selalu memerhatikan mengajarnya.
segala aspek yang dibutuhkan oleh guru agar
mereka mampu bekerja secara maksimal
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah (Irwanda, Ansar) | 26

2) Melakukan pengaturan lingkungan fisik, yang diungkapkan oleh Mulyasa (2013),


suasana kerja dan pendisiplinan dimana ditemui fakta bahwa kepala sekolah
dalam menjalin hubungan yang harmonis
Kepala SMA Negeri 2 Makassar dalam diwujudkan dengan memiliki komunikasi
perannya sebagai motivator berdasarkan yang baik dengan warga sekolah, kemudian
wawancara dengan kepala sekolah dan guru- kepala sekolah dalam membuat gagasan baru
guru serta telaah dokumentasi, menunjukkan yaitu menciptakan program kelas permanen
fakta bahwa kepala sekolah menumbuhkan untuk peserta didik sehingga kelas-kelas lain
motivasi kepada guru-guru agar kegiatan juga memiliki fasilitas yang sama dengan kelas
belajar mengajar yang dilakukan lebih baik permanen, seperti dalam penyediaan
lagi yaitu melalui pengaturan lingkungan pendingin ruangan pada tiap-tiap kelas karena
sekolah dimana dengan lingkungan yang kepala sekolah mengajak seluruh orang tua
kondusif maka akan tercipta suasana kerja siswa bekerja sama dalam menciptakan
yang menyenangkan. Pengaturan lingkungan suasana belajar yang menyenangkan dan
sekolah yang dilakukan oleh kepala sekolah mengintegrasikan kegiatan.
berdasarkan pada budaya sekolah yang diatur
di SMA Negeri 2 Makassar di antaranya 1) Mengarahkan guru untuk menerapkan
memuat budaya disiplin (datang dan pulang model pembelajaran yang inovatif
tepat waktu), budaya tertib (tertib belajar,
tertib berpakaian dan berpenampilan, tertib Inovasi lain yang berhasil peneliti
upacara bendera) serta budaya bersih (bersih temukan dalam hasil wawancara dengan
diri, bersih pakaian dan bersih lingkungan). kepala sekolah serta telaah dokumentasi
dimana guru-guru menerapkan model
3) Menyediakan sumber belajar bagi guru pembelajaran yang bervariasi dengan
menggunakan pendekatan saintifik. Hal
Temuan penelitian berdasarkan tersebut harus dilakukan mengingat bahwa
wawancara dan telaah dokumentasi terkait tidak ada model pembelajaran yang paling
peran kepala sekolah sebagai motivator, tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh
peneliti menemukan bahwa kepala SMA karena itu, guru dalam memilih model-model
Negeri 2 Makassar juga menumbuhkan pembelajaran yang akan digunakan harus
motivasi guru melalui penyediaan sumber memperhatikan kondisi siswa, sifat materi
belajar seperti buku-buku di perpustakaan dan bahan ajar, fasilitas yang tersedia serta kondisi
WiFi yang telah disediakan sekolah agar guru guru itu sendiri dalam menerapkan model-
lebih mudah dan cepat dalam memperoleh model pembelajaran tersebut.
bahan ajar.
Motivasi merupakan salah satu hal yang 2) Membuat gagasan baru
dapat mendorong kinerja orang-orang menjadi
lebih baik sehingga tujuan akan lebih mudah Temuan penelitian berdasarkan hasil
tercapai. Kepala sekolah sudah seharusnya wawancara dan telaah dokumentasi
memiliki kemampuan untuk memberikan menunjukkan bahwa, kepala sekolah dalam
motivasi agar tujuannya dalam mengelola membuat gagasan baru yaitu dengan membuat
lembaga pendidikan yang dipimpinnya dapat program kelas permanen kepada peserta didik.
tercapai secara efektif dan eisien. Kelas permanen tersebut ditempati oleh
peserta didik yang memiliki nilai tertinggi dari
7. Peran sebagai Inovator peserta didik lainnya pada saat penerimaan
peserta didik baru. Upaya kepala sekolah
Mulyasa (2013) dalam teorinya dalam membuat program kelas permanen
mengatakan bahwa kepala sekolah dalam tersebut membuahkan hasil dimana seluruh
perannya sebagai inovator dalam peningkatan kelas memiliki fasilitas yang sama dengan
kinerja guru harus memiliki strategi yang tepat kelas permanen tersebut karena kepala sekolah
untuk menjalin hubungan yang harmonis, mengajak para orang tua peserta didik bekerja
mencari gagasan baru, mengintegrasikan sama dalam membuat suasana kelas yang
setiap kegiatan, memberikan teladan kepada nyaman bagi peserta didik dalam
seluruh tenaga pendidik di madrasah, dan pembelajaran di kelas, sehingga guru juga
mengembangkan model-model pembelajaran
yang inovatif. Penelitian ini di dukung dengan

27 | EDUSTUDENT: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran

merasakan suasana yang nyaman untuk dalam mengikuti perkembangan teknologi


melaksanakan pembelajaran. untuk digunakan sebagai media
pembelajaran
3) Mengintegrasikan kegiatan
UCAPAN TERIMA KASIH
Temuan penelitian berdasarkan hasil
wawancara dan telaah dokumentasi, Terima kasih kepada para Lembaga
menunjukkan bahwa Kepala SMAN 2 yang telah terlibat dalam penelaahan Artikel;
Makassar juga mengintegrasikan kegiatan SMA Negeri 2 Makassar, Universitas Negeri
untuk meningkatkan kinerja guru, yaitu seperti Makassar.
yang telah dikatakan sebelumnya bahwa
kegiatan workshop-workshop pengembangan SIMPULAN DAN SARAN
yang telah dijadikan program strategis
sebelumnya telah berjalan sesuai dengan A. Kesimpulan
jadwal, yang kemudian di kembangkan pada Kepemimpinan kepala sekolah dalam
kegiatan inhouse training. Adapun kegiatan melakukan peningkatan kinerja guru melalui
lainnya, yaitu melalui integrasi mata perannya, yaitu: a) sebagai educator (pendidik)
pelajaran, pengembangan diri melalui kegiatan mengadakan berbagai kegiatan peningkatan
ekstrakurikuler dan budaya sekolah terkait kompetensi guru di sekolah, seperti in-house
budaya literasi, dimana seluruh warga sekolah training dan workshop-workshop
pada bulan ramadhan setiap pagi setelah pengembangan dan menjadi narasumber di
shalat dhuha melakukan literasi kitab suci. kegiatan tersebut; b) sebagai manajer,
Kemudian, pada kegiatan penilaian akhir melaksanakan workshop-workshop
semester oleh guru mata pelajaran seni budaya pengembangan, mengadakan in-house training,
dan kewirausahaan dirangkaikan dengan melaksanakan kegiatan MGMP di dalam dan
kegiatan pameran dan unjuk kreativitas siswa. luar sekolah, serta mengikutkan guru dalam
Kepala SMA Negeri 2 Makassar dalam kegiatan diklat; c) sebagai administrator,
perannya sebagai inovator ialah agar membuat program strategis untuk
pendidikan yang berjalan di sekolahnya terus meningkatkan profesionalisme guru dan
mengikuti perkembangan zaman yang pengawasan pelaksanaan pembelajaran; d)
semakin pesat dan agar guru-guru mampu sebagai supervisor, melakukan supervisi
memberikan pembelajaran terbaik kepada pembelajaran dan telaah RPP, melaksanakan
peserta didik agar peserta didik tersebut pertemuan individual dan tindak lanjut hasil
menjadi output sekolah yang dapat bersaing supervisi, serta menyediakan dukungan sarana
dengan skala global. dan suasana kondusif; e) sebagai leader
(pemimpin), membangkitkan semangat dan
Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
kerjasama guru, meningkatkan minat guru
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
terhadap perkembangan pendidikan dan
Peningkatan Kinerja Guru
menerapkan komunikasi multi arah; f)
1) Faktor pendukung peran kepemimpinan sebagai motivator; memberikan motivasi
kepala sekolah dalam peningkatan kinerja secara verbal dan pemberian reward,
guru yaitu kepala sekolah dengan mudah melakukan pengaturan lingkungan fisik
melakukan peningkatan kinerja guru sekolah, suasana kerja dan pendisiplinan serta
karena berbagai dukungan yang tersedia menediakan sumber belajar; g) sebagai
seperti sarana pembelajaran yang inovator, mengarahkan guru menerapkan
memadai, lingkungan sekolah yang model pembelajaran yang inovatif, membuat
kondusif serta pemberian reward dan gagasan baru dan mengintegrasikan kegiatan.
teguran oleh kepala sekolah yang merasa Faktor pendukung peran kepemimpinan
efektif untuk melakukan peningkatan kepala sekolah dalam peningkatan kinerja
kinerja guru. guru yaitu kepala sekolah dengan mudah
2) Faktor penghambat peran kepemimpinan melakukan peningkatan kinerja guru karena
kepala sekolah dalam peningkatan kinerja berbagai dukungan yang tersedia seperti
guru, yaitu kepala sekolah yang merasa sarana pembelajaran yang memadai,
cukup sulit dalam mengubah pola pikir lingkungan sekolah yang kondusif serta
guru yang telah melebihi usia produktif pemberian reward dan teguran oleh kepala
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah (Irwanda, Ansar) | 28

sekolah yang merasa efektif untuk melakukan “LPPKS - Lembaga Pengembangan dan
peningkatan kinerja guru. Faktor penghambat Pemberdayaan Kepala Sekolah.” 2020.
peran kepemimpinan kepala sekolah dalam 2020.
peningkatan kinerja guru, yaitu kepala sekolah
http://lppks.kemdikbud.go.id/id/kabar
yang merasa cukup sulit dalam mengubah
pola pikir guru yang telah melebihi usia /tugas-dan-peran-kepala-sekolah-
produktif dalam mengikuti perkembangan sebagai-pemimpin.
teknologi untuk digunakan sebagai media Lumban Gaol, Nasib Tua, dan Paningkat
pembelajaran. Siburian. 2018. “Peran Kepala Sekolah
Dalam Meningkatkan Kinerja Guru.”
B. Saran
Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan 5 (1):
1) Bagi kepala SMA Negeri 2 Makassar dalam 66–73.
menjalankan kepemimpinannya untuk https://doi.org/10.24246/j.jk.2018.v5.i1
melakukan peningkatan kinerja guru telah .p66-73.
terlaksana dengan baik sehingga Miyono, Noor, dan Rakhmat Basuki. 2016.
diharapkan untuk terus meningkatkan “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala
kompetensi-kompetensi guru melalui Madrasah dan Motivasi Kerja Terhadap
kegiatan yang lebih bervariasi lagi.
Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah di
2) Bagi guru SMA Negeri 2 Makassar yang Kecamatan Kaliwungu Kabupaten
merupakan faktor yang amat penting dalam Kudus.” SMART 2 (Juli): 119.
mewujudkan pembelajaran yang https://doi.org/10.18784/smart.v2i01.2
berkualitas hendaknya senantiasa berusaha 97.
secara terus menerus untuk
mengembangkan kompetensi dan Mochlish, Mochlish, dan Ahmad Budiyono.
pengetahuannya dengan penuh 2018. “Peran Kepala Sekolah Dalam
kesungguhan, keihklasan dan kesabaran, Peningkatan Kinerja Guru Di SMKS
serta kedisiplinan agar mewujudkan Nurul Iman Ellak Daya Lenteng
generasi bangsa yang bermoral dan mampu Sumenep.” Al-Idaroh: Jurnal Studi
bersaing secara global. Manajemen Pendidikan Islam 2 (1): 101–
3) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat 26.
dijadikan sebagai referensi untuk Mulyasa, E. 2013. Menjadi Kepala Sekolah
penelitiannya dan lebih mengembangkan Profeional. 12 ed. Bandung: Remaja
lagi wawasan tentang peran kepemimpinan Rosdakarya.
kepala sekolah. Nawawi. 2011. Manajemen Sumber Daya
Manuisa: Untuk Bisnis yang Kompetitif.
DAFTAR RUJUKAN Yogyakarta: Gajah Mada University
Asf, Jasmani, dan Syaiful Mustofa. 2013. Press.
Terobosan Baru dalam Kinerja Peningkatan Nurdin, Diding, dan Imam Sibaweh. 2015.
Kerja Pengawas Sekolah dan Guru. Pengelolaan Pendidikan dari Teori Menuju
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Implementasi. 1 ed. Jakarta: Rajawali
Barnawi, dan Arifin. 2014. Pengawas Sekolah: Pers.
Upaya Upgrade Kapasitas Kerja Pengawas Nurdin, Leli Camelia, Dewi Siti Aisyah, dan
Sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Debibik Nabilatul Fauziah. 2015.
Hendarman. 2015. Revolusi Kinerja Kepala “Upaya Kepala Sekolah dalam
Sekolah. 1 ed. Jakarta: PT Indeks. Meningkatkan Kinerja Guru di TKIT Al
Husaini, Usman. 2009. Manajemen: Teori, Irsyad Al Islamiyyah Karawang.” Jurnal
Praktik dan Riset Pendidikan. Yogyakarta: Ilmiah Solusi 2 (5): 103–9.
Bumi Aksara. Suhartono, Suparlan. 2013. Menegakkan Pohon
Pendidikan: Untuk Melahirkan Generasi


29 | EDUSTUDENT: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran

Emas Menuju Kehidupan Bangsa


Berkarakter (Sebuah Kapita Selekta
Pendidikan). 1 ed. Makassar: Badan
Penerbit Universitas Negeri Makassar.
Usman, Moh. Uzer. 2017. Menjadi Guru
Profesional. 29. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Wahjosumidjo. 2010. Kepemimpinan Kepala
Madrasah/Sekolah: Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya. Jakarta.
Widodo. 2015. Manajemen Pengembangan
Sumber Daya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai