Artikel info
17
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah (Irwanda, Ansar) | 18
19 | EDUSTUDENT: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran
21 | EDUSTUDENT: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran
23 | EDUSTUDENT: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran
sekolah, maka SMA Negeri 2 Makassar guru setelah mengikuti kegiatan tersebut
menyediakan fasilitas seperti sarana dan semakin meningkat.
konsumsi. Adapun seperti guru mata pelajaran
Biologi, maka guru-guru di SMA Negeri 2 2) Membuat program strategis khususnya
Makassar melaksanakan kegiatan MGMP di dalam pengawasan pembelajaran
SMA Negeri 4 Makassar, dimana guru-guru
Hasil wawancara dan telaah
yang melaksanakan kegiatan MGMP di luar
dokumentasi menunjukkan bahwa, kepala
sekolah di fasilitasi dengan uang transport dari
sekolah membuat program pengawasan
sekolah.
pelaksanaan pembelajaran yang memuat
4) Mengikutkan guru dalam kegiatan diklat kegiatan menyusun jadwal supervisi,
menyusun instrumen supervisi, melaksanakan
Hasil wawancara dengan kepala sekolah telaah RPP, melaksanakan kunjungan kelas,
dan guru-guru ditemukan informasi, bahwa menyusun laporan hasil supervisi, dajn
guru-guru diberikan izin mengikuti kegiatan melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi.
diklat (pendidikan dan pelatihan) dimana guru Kepala sekolah dalam pelaksanaan
yang mengikuti kegiatan diklat sesuai dengan pengawasan tersebut bersama dengan
jurusan masing-masing dan berdasarkan pada pengawas dari dinas provinsi.
jumlah permintaan yang telah ditentukan oleh
lembaga pengelola diklat di luar sekolah. Adanya peran kepala sekolah sebagai
administrator, maka kepala sekolah itu sendiri
3. Peran sebagai Administrator akan lebih mudah untuk mengkoordinir segala
jenis kegiatan utamanya dalam peningkatan
Hendarman (2015) mengatakan bahwa kinerja guru serta akan memudahkan dalam
peranan kepala sekolah sebagai administrator melakukan pengarahan kegiatan terkait siapa
adalah kedudukan yang dimiliki kepala yang akan melakukan apa, waktu, tempat
sekolah untuk merangkai kegiatan dan pelaksanaan, mau pun hal lainnya yang
sejumlah orang dalam lembaga pendidikan bersifat pencatatan.
formal untuk mencapai tujuan pendidikan
secara terencana dan sistematis. Hasil 4. Peran sebagai Supervisor
penelitian ini didukung oleh Hendarman
(2015), dimana peneliti memperoleh hasil Mulyasa mengatakan, untuk mengetahui
penelitian bahwa kepala sekolah dalam sejauh mana guru mampu melaksanakan
perannya sebagai administrator membuat pembelajaran, secara berkala kepala sekolah
program strategis untuk peningkatan perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang
profesionalisme guru serta pengawasan dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan
pelaksanaan pembelajaran, kepala sekolah kelas untuk mengamati proses pembelajaran
bertanggung jawab penuh atas seluruh secara langsung, terutama dalam pemilihan
program yang dibuat agar kegiatan tersebut dan penggunaan metode, media yang
berhasil dan mencapai tujuan digunakan dan keterlibatan siswa dalam
dilaksanakannya. proses pembelajaran (Hendarman 2015).
yang jelas dari kepala sekolah sehingga setiap dalam menjalankan tugas dan tanggung
guru tahu harus mengerjakan apa dan jawabnya.
mengerjakannya dengan siapa terutama bagi
guru yang memiliki tugas tambahan seperti 6. Peran sebagai Motivator
wakasek dan staf bidangnya. Kemudian,
suasana kerja yang menyenangkan juga Teori yang diungkapkan Mulyasa (2013)
tercipta karena kepala sekolah memberi ruang mengatakan bahwa kepala sekolah dalam
yang luas kepada guru untuk mengembangkan perannya sebagai motivator harus memiliki
kreatifitas guru yang tidak terbatas hanya strategi yang tepat untuk memberikan
dalam kelas tetapi juga di luar kelas. motivasi kepada para tenaga pendidik dalam
melakukan berbagai tugas dan fungsinya.
2) Meningkatkan minat guru terhadap Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui
perkembangan pendidikan pengaturan lingkungan fisik, pengaturan
suasana kerja, disiplin, dorongan,
Peneliti menemukan fakta dan informasi penghargaan secara efektif, dan penyediaan
bahwa dalam meningkatkan minat guru berbagai sumber belajar melalui
terhadap perkembangan pendidikan dapat pengembangan Pusat Sumber Belajar. Hasil
dilihat dengan kepala sekolah senantiasa penelitian ini didukung oleh teori Mulyasa
mengadakan berbagai kegiatan workshop (2013), dimana peneliti menemukan peran
pengembangan terhadap guru-guru agar kepala sekolah sevbagai motivator yaitu
pendidikan yang berjalan di sekolah tersebut memberi motivasi secara verbal dan memberi
terus maju dan sesuai dengan perkembangan reward, serta kepala sekolah melakukan
zaman, serta guru-guru juga diikutkan ke pengaturan lingkungan fisik dan suasana kerja
berbagai kegiatan di luar sekolah untuk serta pendisiplinan, dan menyediakan sumber
memperoleh keterampilan dan pengetahuan belajar bagi guru.
yang semakin terupgrade.
1) Memberi motivasi secara verbal dan
3) Menerapkan komunikasi multi arah pemberian reward
sekolah yang merasa efektif untuk melakukan “LPPKS - Lembaga Pengembangan dan
peningkatan kinerja guru. Faktor penghambat Pemberdayaan Kepala Sekolah.” 2020.
peran kepemimpinan kepala sekolah dalam 2020.
peningkatan kinerja guru, yaitu kepala sekolah
http://lppks.kemdikbud.go.id/id/kabar
yang merasa cukup sulit dalam mengubah
pola pikir guru yang telah melebihi usia /tugas-dan-peran-kepala-sekolah-
produktif dalam mengikuti perkembangan sebagai-pemimpin.
teknologi untuk digunakan sebagai media Lumban Gaol, Nasib Tua, dan Paningkat
pembelajaran. Siburian. 2018. “Peran Kepala Sekolah
Dalam Meningkatkan Kinerja Guru.”
B. Saran
Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan 5 (1):
1) Bagi kepala SMA Negeri 2 Makassar dalam 66–73.
menjalankan kepemimpinannya untuk https://doi.org/10.24246/j.jk.2018.v5.i1
melakukan peningkatan kinerja guru telah .p66-73.
terlaksana dengan baik sehingga Miyono, Noor, dan Rakhmat Basuki. 2016.
diharapkan untuk terus meningkatkan “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala
kompetensi-kompetensi guru melalui Madrasah dan Motivasi Kerja Terhadap
kegiatan yang lebih bervariasi lagi.
Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah di
2) Bagi guru SMA Negeri 2 Makassar yang Kecamatan Kaliwungu Kabupaten
merupakan faktor yang amat penting dalam Kudus.” SMART 2 (Juli): 119.
mewujudkan pembelajaran yang https://doi.org/10.18784/smart.v2i01.2
berkualitas hendaknya senantiasa berusaha 97.
secara terus menerus untuk
mengembangkan kompetensi dan Mochlish, Mochlish, dan Ahmad Budiyono.
pengetahuannya dengan penuh 2018. “Peran Kepala Sekolah Dalam
kesungguhan, keihklasan dan kesabaran, Peningkatan Kinerja Guru Di SMKS
serta kedisiplinan agar mewujudkan Nurul Iman Ellak Daya Lenteng
generasi bangsa yang bermoral dan mampu Sumenep.” Al-Idaroh: Jurnal Studi
bersaing secara global. Manajemen Pendidikan Islam 2 (1): 101–
3) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat 26.
dijadikan sebagai referensi untuk Mulyasa, E. 2013. Menjadi Kepala Sekolah
penelitiannya dan lebih mengembangkan Profeional. 12 ed. Bandung: Remaja
lagi wawasan tentang peran kepemimpinan Rosdakarya.
kepala sekolah. Nawawi. 2011. Manajemen Sumber Daya
Manuisa: Untuk Bisnis yang Kompetitif.
DAFTAR RUJUKAN Yogyakarta: Gajah Mada University
Asf, Jasmani, dan Syaiful Mustofa. 2013. Press.
Terobosan Baru dalam Kinerja Peningkatan Nurdin, Diding, dan Imam Sibaweh. 2015.
Kerja Pengawas Sekolah dan Guru. Pengelolaan Pendidikan dari Teori Menuju
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Implementasi. 1 ed. Jakarta: Rajawali
Barnawi, dan Arifin. 2014. Pengawas Sekolah: Pers.
Upaya Upgrade Kapasitas Kerja Pengawas Nurdin, Leli Camelia, Dewi Siti Aisyah, dan
Sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Debibik Nabilatul Fauziah. 2015.
Hendarman. 2015. Revolusi Kinerja Kepala “Upaya Kepala Sekolah dalam
Sekolah. 1 ed. Jakarta: PT Indeks. Meningkatkan Kinerja Guru di TKIT Al
Husaini, Usman. 2009. Manajemen: Teori, Irsyad Al Islamiyyah Karawang.” Jurnal
Praktik dan Riset Pendidikan. Yogyakarta: Ilmiah Solusi 2 (5): 103–9.
Bumi Aksara. Suhartono, Suparlan. 2013. Menegakkan Pohon
Pendidikan: Untuk Melahirkan Generasi
29 | EDUSTUDENT: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran