LAPORAN
HASIL ANALISIS JABATAN
SMA Negeri 1 Long Pahangai
TAHUN 2023
I. PENDAHULUAN
Pada era globalisasi seperti sekarang, lembaga pendidikan dituntut untuk dapat
mengelola tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan, karena keduanya memegang peranan
yang sangat penting dalam melaksanakan pendidikan dan pelayanan di sekolah. Dalam
pemberian layanan administrasi, staf tata usaha sekolah harus dapat melaksanakan dan
mempertanggungjawabkan setiap pekerjaan yang dilimpahkan kepadanya.
Oleh karena itu, SMA Negeri 1 Long Pahangai sebagai lembaga pendidikan melakukan
analisis jabatan agar dapat menentukan pekerjaan yang pantas sesuai dengan keahlian
masing-masing bidang. Agar dapat meminimalisir kesalahan yang dilakukan oleh staf pada
melakukan pekerjaannya.
Untuk itulah dalam mewujudkan good governance, perlu dilaksanakan analisis jabatan
dalam rangka penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian yang berbasis pada
kinerja dibutuhkan analisis jabatan pada setiap satuan organisasi untuk mewujudkan
Aparatur Sipil Negara yang berdaya guna dan berhasil guna.
Analisis jabatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi jabatan berupa nama
jabatan; unit organisasi; ringkasan tugas; hasil kerja; bahan kerja; alat kerja; rincian tugas;
keadaan tempat kerja; upaya fisik; kemungkinan resiko bahaya; dan syarat jabatan. Untuk
itulah analisis jabatan dibutuhkan dalam rangka penataan kelembagaan, kepegawaian,
ketatalaksanaan dan perencanaan kebutuhan diklat.
Jadi pada dasarnya, hasil analisis jabatan adalah informasi jabatan yang
dipergunakan untuk :
3) Penataan ketatalaksanaan, meliputi: Tata Kerja; Hubungan Kerja; dan Sistem Kerja.
1
Laporan Hasil Analisis Jabatan & Analis Beban Kerja SMA Negeri 1 Long Pahangai
Kondisi saat ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Kaltim dari perspektif visi dan misi,
struktur organisasi dan tata kerja, uraian tugas pokok dan fungsi, tata laksana, sumber daya manusia,
dan pendidikan dan pelatihan digambarkan sebagai berikut:
2
Laporan Hasil Analisis Jabatan & Analis Beban Kerja SMA Negeri 1 Long Pahangai
f. Mengaktifkan ikatan alumni peserta didik untuk berperan dalam kemajuan dan mutu
sekolah dengan membuat program Tracer Study.
g. Terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, hijau dan perilaku peserta didik /
warga sekolah yang tertib dan disiplin.
1. Kepala Sekolah
1. Menyusun perencanaan
2. Mengorganisasikan kegiatan
4. Mengkoordinasikan kegiatan
5. Melaksanakan pengawasan
6. Menentukan kebijaksanaan
3
Laporan Hasil Analisis Jabatan & Analis Beban Kerja SMA Negeri 1 Long Pahangai
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan dan
pengendalian
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
6. Evaluasi
7. Kurikulum
8. Kesiswaan
9. Ketatausahaan
10. Ketenagaan
11. Kantor
12. Keuangan
13. Perpustakaan
14. Laboratorium
15. Ruang
keterampilan-kesenian
16. Bimbingan
konseling
17. UKS
18. OSIS
19. Sarana/prasarana
2. Kegiatan bimbingan
3. Kegiatan ektrakurikuler
5. Kegiatan ketatausahaan
6. Kegiatan OSIS
7. Kegiatan 7K
8. Perpustakaan
9. Laboratorium
4
Laporan Hasil Analisis Jabatan & Analis Beban Kerja SMA Negeri 1 Long Pahangai
10. Kantin
Pengorganisasian
Pengarahan
Ketenagakerjaan
Pengkoordinasian
Pengawasan
Penilaian
Pengembangan keunggulan
Penyusunan laporan
3. Urusan Kurikulum
Menyusun laporan
4. Urusan Kesiswaan
5
Laporan Hasil Analisis Jabatan & Analis Beban Kerja SMA Negeri 1 Long Pahangai
Mengatur pembakuannya
Menyusun laporan
Menyusun laporan
6
Laporan Hasil Analisis Jabatan & Analis Beban Kerja SMA Negeri 1 Long Pahangai
8. Wali Kelas
Pengelolaan kelas
7
Laporan Hasil Analisis Jabatan & Analis Beban Kerja SMA Negeri 1 Long Pahangai
Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam
organisasi, sebab manusialah yang menggerakkan seluruh sumber daya yang ada dalam
suatu organisasi. Ketersediaan sumber daya manusia pada SMA Negeri 1 Long Pahangai
saat ini berdasarkan status, pangkat/golongan, tingkat pendidikan, kedudukan dalam
jabatan, pendidikan dan pelatihan baik struktural, fungsional dan teknis dapat
digambarkan sebagai berikut :
a. Menurut Status :
Pegawai pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan seluruhnya berstatus sebagai
Aparatur Sipil Negara sebanyak 12 orang, dan pegawai honor/tidak tetap
(PTT/Honor) ( 2 orang ), satpam ( 1 orang ) dan Cleaning Servis ( 1 orang) dan secara
keseluruhan jumlah pegawai sebanyak 26 orang. Dari hasil analisis beban kerja
(ABK) jumlah tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan masih kekurangan
pegawai, asumsi kekurangan pegawai ini disebabkan adanya mutasi staf dan
8
Laporan Hasil Analisis Jabatan & Analis Beban Kerja SMA Negeri 1 Long Pahangai
promosi jabatan. Untuk memenuhi kekurangan pegawai tersebut, saat ini masih
menunggu hasil analisis jabatan di lingkungan pemprov. Kaltim untuk rekruitmen
pegawai sesuai kompetensinya.
SMA Negeri 1 Long Pahangai memiliki Tenaga Pendidik dan Kependidikan sebagai
berikut:
Tenaga Pendidik
Tabel 1
Data Keadaan Pendidik SMAN 1 Long Pahangai
Tahun Pelajaran 2023/2024
Jenis Kelamin Kualifikasi Pendidikan Tersertifikasi
Jenis Kepegawaian
L P Diploma S1 S2 Sudah Belum
PNS 5 7 1 10 1 7 5
PPPK 1 3 - 4 - - 4
PTT 2 - 1 1 - - 2
Jumlah 8 10 2 15 1 7 11
Prosentase (%) 44,4 55,6 11,1 83,3 5,6 38,8 61,1
*Update terbaru: data per 1 September 2023 dari dapodik.
Tenaga Kependidikan
Tabel 2
Data Keadaan Tenaga Kependidikan SMAN 1 Long Pahangai
Tahun Pelajaran 2023/2024
Jenis Kepegawaian Jenis Kelamin Kualifikasi Pendidikan
L P SMP SMA/SMK D3 S1
PNS 0 0 0 0 0 0
PTT 3 5 0 8 0 0
Jumlah 3 5 0 8 0 0
Prosentase (%) 37,5 62,5 0 100 0 0
*Update terbaru: data per 1 September 2023 dari dapodik.
b. Menurut Pangkat/Golongan:
5 Diploma II 2 orang
6 Diploma I 0 orang
7 SMA/SMK/Sederajat 8 orang
8 SLTP 0 orang
9 SD 0 orang
Sumber Data : dapodik
Dari kondisi SDM Dinas Pendidikan dan Kebudayaan saat ini, tingkat efisiensi,
efektivitas, dan produktivitas kerja sebagian besar pegawai di Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan masih rendah serta budaya kerja yang kurang disiplin. Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan, sebagian besar pegawai masuk dan pulang kantor
tidak sesuai jam kerja yang ditentukan, jam kerja tidak digunakan untuk
melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas jabatannya, sehingga pejabat tersebut
tidak jelas apa produk/keluaran/ output yang dihasilkannya. Keadaan tersebut
mungkin disebabkan karena pengaruh lingkungan kerja yang kurang kondusif dan
sanksi yang kurang tegas. Sistem manajemen kepegawaian yang berlaku saat ini
lebih cenderung merupakan manajemen ketatausahaan atau pencatatan
administrasi kepegawaian, belum merupakan manajemen SDM Aparatur yang
berbasis prestasi kerja. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :
2) Pengangkatan dalam jabatan lebih didasarkan atas like and dislike, belum
didasarkan atas kompetensi dan daftar urut kepangkatan (DUK). Banyak
jabatan struktural dan jabatan fungsional yang diisi oleh pegawai yang tidak
memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan kompetensinya.
3) Banyak PNS yang telah bekerja puluhan tahun hanya di satu unit organisasi,
belum pernah dirotasi atau dimutasikan ke unit lain sehingga kurang memberi
bekal pengalaman. Stigma bahwa persyaratan kompetensi untuk menduduki
suatu jabatan tertentu bisa diatasi melalui berbagai cara, nampaknya belum
bisa dihilangkan;
10
Laporan Hasil Analisis Jabatan & Analis Beban Kerja SMA Negeri 1 Long Pahangai
6) Gaji yang diterima oleh PNS saat ini belum didasarkan atas bobot jabatan,
klasifikasi, dan kompetensi jabatan sehingga kurang memotivasi PNS untuk
berprestasi lebih baik. Sistem penggajian masih diberlakukan sama bagi
pegawai yang cakap maupun tidak cakap, yang rajin dan malas. Sementara itu,
struktur penggajian juga belum adil dan berimbang yaitu memperhatikan bobot
pekerjaan dan besarnya tanggung jawab;
Kondisi aspek pendidikan dan pelatihan pegawai di lingkup Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Organisasi saat ini sebagian pegawai telah mengikuti pendidikan/pelatihan
teknis dan sebagian lagi belum. Namun diklat teknis yang diikuti tersebut belum
memadai sesuai dengan kebutuhan bidang tugasnya.
Selain itu, terdapat banyak praktek pendidikan dan pelatihan terutama struktural yang
bersifat formalitas belaka dalam arti hanya untuk memenuhi syarat duduk dalam
jabatan struktural, dan belum mengarah kepada peningkatan profesionalisme.
Disamping itu, diklat yang diselenggarakan belum didasarkan atas: (1) jenis dan tingkat
keahlian/keterampilan yang dibutuhkan; (2) hasil analisis kebutuhan diklat itu sendiri;
(3) modul atau kurikulum diklat yang sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan
kinerja organisasi.
b. Kondisi Diharapkan
Memperhatikan kondisi saat ini sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, maka kondisi
yang diharapkan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di masa yang akan datang baik
dari aspek visi dan misi, kelembagaan, ketatalaksanaan, sumberdaya manusia maupun
pendidikan dan pelatihan, diidentifikasi sebagai berikut:
1. Visi dan Misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan disesuaikan dengan visi dan misi
Rencana Strategis Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2018-2023.
2. Kelembagaan :
b. Struktur Organisasi agar ditingkatkan menjadi lebih efektif dan efisien, dengan
menganut prinsip hemat struktur kaya fungsi.
c. Dalam hal uraian tugas pokok dan fungsi, nomenklatur jabatan harus jelas
menggambarkan tugas pokok dan fungsi jabatan.
11
Laporan Hasil Analisis Jabatan & Analis Beban Kerja SMA Negeri 1 Long Pahangai
3. Ketatalaksanaan :
d. Sarana dan prasarana kerja sudah memenuhi standar normatif yang memenuhi
persyaratan.
a. Sistem seleksi pegawai, penilaian kinerja pegawai dan pengembangan pegawai harus
didasarkan pada hasil analisis jabatan, klasifikasi jabatan dan analisis beban kerja
sehingga formasi pegawai mencerminkan kebutuhan nyata di suatu organisasi.
b. Pengangkatan dalam jabatan harus didasarkan pada kompetensi dan prestasi kerja
yang dicapai oleh pegawai.
c. Untuk memberikan bekal pengalaman dan penyegaran dalam pelaksanaan tugas
perlu adanya rotasi dan mutasi pegawai.
f. Gaji yang diterima oleh PNS saat ini harus didasarkan atas bobot jabatan, klasifikasi
dan kompetensi jabatan sehingga memotivasi PNS untuk berprestasi lebih baik.
Sistem penggajian tidak diberlakukan sama bagi pegawai yang cakap maupun tidak,
yang rajin dan malas serta harus adil dan berimbang yaitu memperhatikan bobot
pekerjaan dan besarnya tanggung jawab.
g. Ketentuan sistem penghargaan dan hukuman harus diterapkan dengan lebih tegas
dan jelas di kalangan PNS. Penghargaan yang diberikan harus mampu memberi
motivasi pegawai untuk berprestasi lebih baik.
h. Setiap pegawai profesional dalam pekerjaannya, mempunyai peran yang jelas dan
optimal dalam pencapaian misi organisasi.
A. Identifikasi Masalah
1. Aspek Kelembagaan
12
Laporan Hasil Analisis Jabatan & Analis Beban Kerja SMA Negeri 1 Long Pahangai
c. Terdapat tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas pada beberapa unit kerja.
2. Aspek Ketatalaksanaan
a. Terdapatnya sarana dan prasarana kerja yang ada kurang memenuhi standar yang
diatur dalam Permendagri Nomor 7 Tahun 2006, yakni lay-out ruang kerja yang
kurang baik, ruang kerja yang sempit sehingga menghambat kecepatan gerak,
sarana meja dan kursi yang sebagian besar sudah rusak.
d. Perlu penyiapan sarana gedung terkait kebijakan penggunaan sistem Aflikasi secara
interkoneksi yang lebih representatif.
3. Aspek Sumber Daya Manusia
c. Terdapat pegawai yang tidak disiplin baik dalam pelaksanaan tugas maupun jam
kerja.
d. Terdapat pegawai yang telah bekerja puluhan tahun hanya di satu unit kerja.
Dari aspek kebutuhan diklat, terdapat pegawai yang belum mengikuti pendidikan dan
pelatihan teknis sesuai bidang tugasnya.
B. Solusi
1. Aspek Kelembagaan
a. Apabila terdapat kompleksitas tugas pokok dan fungsi yang tinggi, maka unit kerja
tersebut harus dikembangkan.
b. Agar bila terdapat tumpang tindih tugas pokok dan fungsi antara unit kerja yang
satu dengan yang lain agar dibuat mekanisme kerjanya.
c. Bila terdapat tugas pokok dan fungsi sangat sederhana harus segera diciutkan
karena.
13
Laporan Hasil Analisis Jabatan & Analis Beban Kerja SMA Negeri 1 Long Pahangai
d. Bila terdapat unit kerja yang tugas pokok dan fungsinya tidak sesuai dengan visi
dan misi organisasi, harus segera disesuaikan.
e. Perlu dibentuk unit kerja baru untuk menampung misi organisasi yang belum
dikerjakan.
f. Bila terdapat jabatan yang jumlah tugasnya sangat sedikit, segera dilakukan
penataan.
g. Bila terdapat jabatan yang terlalu banyak tugasnya, maka dapat dikembangkan.
2. Aspek Ketatalaksanaan
a. Perlu dilakukan inventarisir sarana dan prasarana yang tidak sesuai dengan
standar kemudian dilakukan perbaikan kualitas sesuai Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 11 Tahun 2007 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja
Pemerintahan Daerah.
d. Perlu dilakukan penerapan Standar Operasional Prosedur kerja yang efisien dalam
pelaksanaan tugas.
14
Laporan Hasil Analisis Jabatan & Analis Beban Kerja SMA Negeri 1 Long Pahangai
Perlu diadakannya berbagai macam jenis kediklatan yang dapat meningkatkan kinerja SDM
yang ada dan sesuai dengan bidang tugas masing-masing :
a. Diklat Fungsional
Perlu Diklat fungsional yang dibutuhkan agar pegawai memiliki kemampuan kerja tinggi.
b. Diklat Teknis
Perlu Diklat teknis yang dibutuhkan agar pegawai memiliki kemampuan kerja tinggi.
IV. REKOMENDASI
Berkaitan dengan hal tersebut, apabila dibicarakan tentang organisasi maka tidak
luput dari pada penyempurnaan kepada unsur organisasi antara lain SDM yang mengawaki
organisasi dan ketatalaksanaan, yaitu sebagai berikut :
A. Aspek Organisasi :
2. Redesigning Organization;
1.Penyederhanaan prosedur;
3.Konsistensi deregulasi;
4.Office Automation.
Jadi dalam konteks hubungan kerja, prosedur dan mekanisme kerja organisasi perangkat
daerah, dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan semua unsur komponen di lingkungan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Kaltim dan setiap pimpinan dalam lingkungan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya masing-
masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
A. Aspek Kelembagaan
15
Laporan Hasil Analisis Jabatan & Analis Beban Kerja SMA Negeri 1 Long Pahangai
1. Agar diupayakan apabila terdapat unit kerja yang beban tupoksinya tinggi, harus
direvitalisasi karena kompleksitas tugas pokok dan fungsi yang tinggi. Seperti perlu
dibentuknya Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional di lingkungan Sekretariat Daerah
untuk mengantisipasi dan merencanakan revitalisasi bidang kepegawaian dalam
mewujudkan jabatan-jabatan fungsional, baik jabatan fungsional angka kredit maupun
jabatan fungsional umum (JFU), karena saat ini Sekretariat Daerah hanya menjadi
instansi pengguna belum menjadikan instansi Pembina, walaupun saat ini sudah ada
jabatan fungsional pengawas pemerintah dengan instansi Pembina Inspektur Wilayah.
2. Terdapat tumpang tindih tugas pokok dan fungsi antara unit kerja yang satu dengan
yang lain sehingga mengakibatkan inefisiensi pencapaian tujuan dan sasaran unit,
karena itu unit kerja yang harus diciutkan/disederhanakan (rightsizing) karena tugas
pokok dan fungsi sangat sederhana yang tugas pokok dan fungsinya tidak sesuai
dengan visi dan misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Seperti bagian perencanaan
anggaran, cukup diwadahi oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah.
3. Terdapat jabatan yang jumlah tugasnya sangat sedikit dan atau jabatan yang terlalu
banyak tugasnya, maka perlu ditata ulang atau diunifikasi (digabung).
4. Lingkungan kerja yang tidak memenuhi standar kerja dan terdapat risiko bahaya
dalam pelaksanaan tugas, agar perlu disesuaikan dengan standar sesuai dengan
peraturan perundang-undangan .
B. Aspek Ketatalaksanaan
1. Sarana dan prasarana kerja yang kurang memenuhi standar direkomendasikan kepada
Kepala Bagian masing-masing untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan agar dapat dilakukan perbaikan dan pembenahan sarana dan prasarana
kerja sehingga sesuai standar.
3. Perlu direncanakan dan dianggarkan sarana gedung yang lebih refresentatif untuk
kedepan terkait pengimplementasian sistem.
1. Agar dalam menata SDM aparatur disesuaikan dengan tingkat kapasitas dan
kompetensi PNS yang bersangkutan dan perlu dibuat nama-nama jabatan
fungsional umum (JFU) berikut rincian tugasnya, jadi jelas siapa yang
mengerjakan apa.
16
Laporan Hasil Analisis Jabatan & Analis Beban Kerja SMA Negeri 1 Long Pahangai
3. Bagi Pegawai yang sedang menjalankan tugas belajar dan dipekerjakan pada
instansi/daerah lain maka tidak dilakukan analisis jabatan sampai dengan
pegawai yang bersangkutan kembali melaksanakan tugas pada unit kerjanya.
6. Perlu dilakukan mutasi atau rotasi ke bagian yang lain bagi pegawai yang telah
bekerja di satu unit kerja/jabatan struktural relatif lama agar tidak menimbulkan
kejenuhan.
1. Perlu dilakukan analisis kebutuhan diklat (training need assessment) bagi para
PNS dilingkungan Unit Kerja dalam mewujudkan daya guna dan hasil guna PNS
untuk mewujudkan PNS yang profesional.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dalam membentuk sosok Aparatur Sipil Negara (ASN)di lingkungan Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Prov. Kaltim telah diupayakan meningkatkan manajemen Aparatur
Sipil Negara sebagai bagian dari Pegawai Negeri Sipil. Dalam UU Nomor 43 Tahun 1999
Manajemen Aparatur Sipil Negara adalah keseluruhan upaya-upaya untuk
meningkatkan efisiensi, efektivitas dan derajat profesionalisme penyelenggaraan tugas,
fungsi dan kewajiban kepegawaian, yang meliputi perencanaan, pengadaan,
pengembangan kualitas, penempatan, promosi, penggajian, kesejahteraan dan
pemberhentian.
2. Sesuai dengan UU Nomor 43 Tahun 1999, bahwa untuk mencapai daya guna dan
hasil guna yang sebesar-besarnya diadakan pengaturan dan penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan jabatan Aparatur Sipil Negarayang bertujuan untuk
meningkatkan pengabdian, mutu, keahlian, kemampuan, dan keterampilan.
17
Laporan Hasil Analisis Jabatan & Analis Beban Kerja SMA Negeri 1 Long Pahangai
B. Saran
1. Pelatihan Teknis di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Kaltim dalam
rangka Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dengan semakin meningkatnya
tugas-tugas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Kaltim dengan semangat otonomi
daerah (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah),
pembinaan sumber daya manusia harus terus ditingkatkan secara berkelanjutan,
sehingga tercapainya suatu pemerintahan yang baik (good governance) yang
accountable.
2. Di era globalisasi dan informasi pada abad ke-21 ini, ekonomi dunia menghadapi
berbagai perubahan dan tantangan terutama disebabkan arus globalisasi dan
perkembangan teknologi dimana para praktisi dituntut untuk lebih bersaing bukan
hanya dalam aspek produktivitas saja, melainkan dalam kemampuannya untuk
menghasilkan suatu jasa (data) yang beraneka ragam sesuai selera konsumen,
kenyamanan dan ketepatan waktu sebagai konsekuensi logis perdagangan dunia, dan
untuk memenuhi semua itu sangat diperlukan adanya pegawai (tenaga) yang
berkualitas, terlebih dalam kemampuannya untuk menguasai informasi. Untuk itu
kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan, khususnya di Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Prov. Kaltim.
18
Laporan Hasil Analisis Jabatan & Analis Beban Kerja SMA Negeri 1 Long Pahangai
dan mendidik agar pegawai tersebut lebih tertib dan disiplin dalam melaksanakan
tugasnya.
Sehingga dengan adanya analisis jabatan, maka organisasi yang efisien, kualitas SDM
yang profesional serta ketatalaksanaan yang efektif barulah merupakan modal awal dari
pemberdayaan suatu organisasi. Tanpa dibarengi semangat pimpinan organisasi dan para
pelaku untuk secara bersama-sama saling bahu membahu untuk pemberdayaan organisasi,
maka pemberdayaan organisasi tidak akan dapat dicapai secara maksimal.
Dimana analisis jabatan ini dilakukan dalam rangka untuk memperoleh informasi
jabatan berupa nama jabatan; unit organisasi; ringkasan tugas; hasil kerja; bahan kerja; alat
kerja; rincian tugas; keadaan tempat kerja; upaya fisik; kemungkinan resiko bahaya; dan
syarat jabatan, dalam rangka penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian yang
berbasis pada kinerja dibutuhkan analisis jabatan pada setiap satuan organisasi untuk
mewujudkan Aparatur Sipil Negarayang berdaya guna dan berhasil guna, khususnya
dilingkungan pemerintah.
Kami menyadari bahwa laporan hasil analisa jabatan ini masih kurang dari
sempurna. Untuk itu, saran dan masukan kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para Analis Jabatan dan juga para
penyusun program
19