Nim: 2286202009
PENGERTIAN PENDIDIK
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. (UU
No.20 Tahun 2003, Pasal 39 ayat 2). Menurut perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, yaitu
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003, khususnya Bab I Pasal 1 ayat (5)
menyebutkan bahwa tenaga kependidikan itu adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggarakan pendidikan. Tenaga kependidikan dalam proses
pendidikan memegang peranan strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui
pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan.
4. Peningkatan produktivitas pendidikan sebagai panduan fungsi keefektifan, efisiensi, dan ekuitas
6. Mewujudkan kondisi dan iklim kerja sama organisasi pendidikan yang mendukung secara
maksimal pertumbuhan profesional dan kecakapan teknis setiap tenaga kependidikan
PERENCANAAN TENAGA PENDIDIK/KEPENDIDIKAN
Perencanaan tenaga kependidikan merupakan suatu proses yang sistematis dan rasional untuk
memberikan jaminan bahwa penetapan jumlah dan kualitas tenaga kependidikan dalam berbagai
formasi dan dalam jangka waktu tertentu benar-benar representatif dapat menuntaskan tugas-tugas
organisasi pendidikan. Beberapa metode untuk melakukan perencanaan kebutuhan tenaga
kependidikan, misalnya:
1. Expert estimate yaitu prediksi yang dilakukan oleh para ahli karena para ahli ini dianggap lebih
memahami tuntutan-tuntutan ketenagakerjaan
2. Historical comparison yaitu prediksi yang didasarkan atas kecenderungan yang terjadi pada
masa sebelumnya
3. Task analysis yaitu penentuan kebutuhan tenaga didasarkan atas tuntutan spesifikasi pekerjaan
yang ditetapkan
5. Modelling yaitu penetapan kebutuhan tenaga tergantung pada model keputusan yang biasa
dibuat
Tujuan
Manfaat
a. Bagi Peserta Didik Peserta didik memperoleh jaminan pelayanan dan pengalaman
belajar yang efektif.
Menurut Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009, unsur kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan meliputi kegiatan-kegiatan berikut. a. Pengembangan Diri Kegiatan
pengembangan diri adalah upaya untuk meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki kompetensi
yang sesuai dengan peraturan perundangundangan atau kebijakan pendidikan nasional serta
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni.
Evaluasi serta pemetaan guru secara nasional.
1. Monitoring dan evaluasi Kegiatan monitoring dan evaluasi bertujuan untuk melihat
ketercapaian hal-hal yang terkait dengan indikator keberhasilan program dan hasil pelaksanaan kegiatan
dalam pelaksanaan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guna mendukung
Pengembangan Profesi bagi Guru Pembelajar (PPGP). Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan oleh:
b. Tim Inti Kabupaten/Kota, Provinsi dan LPMP, dan P4TK memantau pelaksanaan
kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guna mendukung Pengembangan Profesi
bagi Guru Pembelajar (PPGP). 55 Setiap tim inti membuat laporan hasil monitoring dan
mendiseminasikannya kepada pihak terkait.
c. Tim monitoring dan evaluasi independen, jika dimungkinkan. Kegiatan monitoring dan
evaluasi tim independen ini mencakup kegiatan operasional maupun kegiatan teknis akademis.
Responden yang akan menjadi subyek monitoring adalah Kepala Sekolah, Koordinator
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru Pembelajar (PPGP), Guru Pendamping dan
pihak lain yang terkait. Sedangkan metode monitoring dan evaluasi untuk pengumpulan data
dilakukan melalui penyebaran angket, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.
2. Evaluasi Mandiri Sekolah melakukan evaluasi mandiri sekali di akhir tahun pembelajaran
terhadap pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru Pembelajar (PPGP) yang
telah dilaksanakan oleh sekolah. Hasil evaluasi mandiri ini merupakan bahan dan lampiran laporan
sekolah terkait dengan pelaksanaan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru
Pembelajar (PPGP) yang dijalankan dalam setiap tahunnya. Hasil evaluasi mandiri dapat dijadikan acuan
untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan pengembangan profesi bagi guru pembelajar (PPGP) untuk tahun
berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://disdik.sumbarprov.go.id/wp-content/uploads/2017/07/Buku-1-Pedoman-
Pengelolaan-PKB-Bagi-Guru-Pembelajar-2016.pdf