Pengembangan Kompetensi
ASN Kemenkes
Pendahuluan
UU nomor 20/2023 tentang ASN
Pengembangan Kompetensi
Pasal 49 :
(1) Setiap Pegawai ASN wajib melakukan pengembangan kompetensi melalui pembelajaran secara terus
menerus agar tetap relevan dengan tuntutan organisasi.
(2) Pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui sistem pembelajaran terintegrasi.
(3) Sistem pembelajaran terintegrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan pendekatan yang
secara komprehensif menempatkan proses pembelajaran Pegawai ASN:
1. terintegrasi dengan pekerjaan;
2. sebagai bagian penting dan saling terkait dengan komponen Manajemen ASN; dan
3. terhubung dengan Pegawai ASN lain lintas Instansi Pemerintah maupun dengan pihak terkait.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembangan kompetensi diatur dalam Peraturan Pemerintah.
• Setiap SDM Kesehatan harus memiliki kompetensi dalam memberikan pelayanan Kesehatan untuk
mencapai mutu pelayanan Kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau agar dapat mewujudkan
derajat Kesehatan yang setinggi-tingginya;
• Pasal 175 (1) Setiap pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus memiliki kompetensi manajemen
Kesehatan yang dibutuhkan.
Kebijakan Bangkom dalam Indeks Profesionalitas
ASN
Kriteria Pengukuran tingkat Profesionalitas ASN diukur melalui dimensi
Kualifikasi, Kompetensi, Kinerja, dan Disiplin
Talenta On-the-job
1. Pelatihan Kepemimpinan Coaching/
Coaching/Mentoring dalam pekerjaan/penugasan untuk
meningkatkan kompetensi teknis, manajerial, kepemimpinan,
(PKP, PKA, PKN Tk. II) Mentoring dan pengelolaan SDM
1 2 3
pembelajaran formal* pembelajaran berbasis pembelajaran berbasis
adalah belajar melalui skenario pembelajaran
lingkungan sosial* pengalaman*
dan pola interaksi yang terstruktur adalah belajar melalui orang lain adalah belajar melalui pengalaman dan
yang memiliki kompetensi yang praktik yang berhubungan dengan
dibutuhkan dalam lingkungan kerja. pelaksanaan tugas dan pekerjaan
Penyelenggara
1. BBPK
2. Bapelkes
3. Kementerian / Lembaga
4. KPK
Jenis Kegiatan
1. Pelatihan Manajerial
2. Pelatihan Fungsional
3. PelatihanTeknis
Metode
1. Klasikal
2. Blended learning
3. MOOC (Massive Open Online Course)
11
Sistem Pendukung Pembelajaran Terintegrasi dalam
Kemenkes CorpU
https://kemenkescorpu.kemkes.go.id/
Platform Pembelajaran Digital Kemenkes (Plataran Sehat)
Pembelajaran meliputi kompetensi manajerial, sosialkultural, teknis kesehatan dan non kesehatan
Dapat diakses oleh ASN Kemenkes, Tenaga Kesehatan, Non ASN Kemenkes
lms.kemkes.go.id www.kms.kemenkes.go.id
Jenis Pembelajaran di Plataran
Sehat
E-learning &
Microlearning
MOOC
(Open Access)
Klasikal
Pel. Jarak Jauh
(LJJ)
Blended
Full Online
Konferensi
Seminar/
Nasional &
Webinar
Internasional
(new)
(new)
Workshop
(new)
Topik 3
Konversi JP
Bentuk Deskripsi
Nasional Internasional
Konversi JP Bukti
Bentuk Deskripsi Konsep Kunci
Nasional Internasional Konversi
*Pemberian sertifikat mengacu pada Peraturan LAN No 5 Tahun 2020 tentang Surat Keterangan Pelatihan
Topik 4
Pembimbingan peningkatan kinerja melalui pembekalan Pembimbingan peningkatan kinerja melalui transfer
1. Definisi kemampuan memecahkan permasalahan dengan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan dari orang
mengoptimalkan potensi dirI yang lebih berpengalaman pada bidang yang sama
Lebih ke pemecahan masalah dengan mengoptimalkan potensi Lebih mengarahkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan,
2. Tujuan diri pengembangan karir
4.
Ruang Tidak harus dalam lingkup satu tempat kerja Tidak harus dalam lingkup satu tempat kerja
lingkup
a. Coach: Pakar, PNS yang memiliki keahlian yang ditunjuk
a. Mentor: Atasan Langsung
SDM
5. Aktor b. Coachee: PNS yang ditunjuk SDM untuk mengikuti
b. Mentee: PNS yang ditunjuk SDM untuk mengikuti
Mentoring
Coaching
*Bukti Konversi surat keterangan/sertifikat dikeluarkan oleh instansi (Unit Pengelola SDM) yang menyelenggarakan
Coaching/Mentoring setelah melakukan verifikasi dan validasi form Coaching/Mentoring.
Coaching Mentoring
Coaching adalah pembimbingan peningkatan kinerja melalui Mentoring adalah pembimbingan peningkatan kinerja melalui
pembekalan kemampuan memecahkan permasalahan transfer pengetahuan, pengalaman dan keterampilan dari orang
dengan mengoptimalkan potensi diri. yang lebih berpengalaman pada bidang yang sama
a. Mengidentifikasi
best practice dari
▪ 10 JP per kegiatan
strategi/kebijakan
Kegiatan untuk (Nasional)
Skema dengan yang diterapkan
mengembangkan
menugaskan oleh
kompetensi ▪ 20 JP per kegiatan
pegawai PNS untuk instansi/organisasi
dengan cara (internasional)
berkunjung ke yang dikunjungi
membandingkan
Patok organisasi/ instansi b. Menyusun lesson
dan mengukur ▪ Bukti Konversi:
Banding yang memiliki best learnt dari
suatu kegiatan Surat Tugas/ Surat
practice dengan instansi/organis asi
organisasi lain Keterangan
karakteristik yang dikunjungi
yang mempunyai Pelaksanaan patok
organisasi yang c. Mengadopsi best
karakteristik banding/ sertifikat*
sejenis practice dalam
sejenis
rangka perbaikan
atau perubahan di
instansi/organisasi
*Bukti Konversi sertifikat dikeluarkan oleh instansi yang menyelenggarakan/menerima peserta Patok Banding
Experiential Learning
Bangkom Definisi Skema Tujua/Manfaat Konversi
*Bukti Konversi: Surat Tugas, Laporan Akhir, dan Sertifikat Magang (dikeluarkan oleh Instansi Mitra Magang)
Experiential Learning
Bangkom Definisi Skema Tujuan/Manfaat Konversi
a.
Untuk mengisi
kekosongan jabatan yang
20 JP per kegiatan
ada instansi sendiri
Penempatan PNS (Nasional)
ataupun instansi lain
untuk bertugas di
dengan pegawai yang
suatu tempat Ditambah kan 20%
berkompeten.
untuk jangka Skema detasering (Internasional)
b. Meningkatkan kinerja
waktu tertentu. adalah menugaskan
organisasi penerima
Detasering dapat pegawai untuk Bukti Konversi:
melalui pegawai yang
Datasering dilakukan lintas berkerja di unit atau Laporan hasil
kompeten dibidang yang
unit kerja dalam organisasi lain yang detasering,
diperlukan
satu instansi membutkan Surat Tugas/ Surat
c. Menambah pegawai yang
pemerintah keahliannya Keterangan
berkompeten dibidang
ataupun lintas Pelaksanaan
yang diperlukan di
instansi detasering/
organisasi penerima
pemerintah sertifikat*
d. Mendukung pelaksanaan
pekerjaan di organisasi
penerima
▪ 20 JP per
Skema pertukaran PNS kegiatan
dengan pegawai (Nasional)
a. Skema pertukaran
swasta/ BUMN/ BUMD ▪ 24 JP per
pegawai ini pada
akan melibatkan kegiatan
Pertukaran dasarnya dirancang untuk
penempatan PNS dari (Internasional)
Pertukaran antara PNS meningkatkan
Kantor Pemerintah ke ▪ Bukti Konversi:
PNS dengan komunikasi, kerja sama,
Perusahaan Swasta/ Laporan hasil
dengan pegawai swasta/ dan pemahaman antara
Kantor BUMN/ Kantor pertukaran
Swasta/ BUMN/ BUMD layanan Pemerintah dan
BUMD dan dalam PNS, Surat
BUMN/ dalam waktu swasta
periode yang sama Tugas/ Surat
BUMD paling lama 1 b. Memberikan peluang
maka pegawai sektor Keterangan
(satu) tahun pengembangan pegawai
swasta/ BUMN/ BUMD Pelaksanaan
melalui pengalaman kerja
juga akan ditempatkan pertukaran
yang baru
di kantor PNS/
pemerintahan sertifikat*
*Bukti Konversi sertifikat dikeluarkan oleh instansi yang menyelenggarakan/menerima peserta pertukaran PNS
Experiential Learning
*Unit yang menerbitkan surat keterangan adalah unit SDM peserta bimbingan di tempat kerja
Experiential Learning
Bangkom Definisi Skema Tujuan/Manfaat Konversi
▪ Maksimal 2 JP
per hari
Suatu perkumpulan Skema dengan peserta
(Nasional)
beberapa orang PNS bergabung secara
▪ Ditambah kan
yang memiliki tujuan sukarela berdasarkan
Untuk pemecahan 20%
saling menguntungkan kebutuhan untuk
masalah bersama (Internasional)
Komunitas untuk berbagi peningkatan
berdasarkan ▪ Bukti Konversi:
Belajar pengetahuan, kompetensi peserta
kepentingan & Formulir,
keterampilan, dan sikap dalam mengatasi
minat yang sama dokumentasi
perilaku PNS sehingga permasalahan yang
pelaksanaan,
mendorong terjadinya muncul dalam
daftar hadir,
proses pembelajaran lingkungan kerja
sertifikat
*Bukti Konversi sertifikat dikeluarkan oleh instansi (unit yang membidangi SDM) yang menyelenggarakan
outbond
Experiential Learning
Konversi Bukti
Bentuk Deskripsi Konsep Kunci
JP Konversi
Nas Internas
* Form rencana belajar mandiri memuat kompetensi yang akan dicapai dalam belajar mandiri.
Pemberian sertifikat mengacu pada Peraturan LAN No 5 Tahun 2020 tentang Surat Keterangan Pelatihan