Sub Program:
Pelatihan penguasaan TIK Kepala Sekolah
Kepala
sekolah Peningkatan penguasaan MBS dan penguasaan
administrasi supervisi, monitoring dan evaluasi
Sub Program:
Peningkatan penguasaan TIK
LAPORAN KEGIATAN
A. NAMA KEGIATAN
“Seminar Nasional Bedah Kurikulum 2013” dalam rangka Dies Natalis ke-48 Universitas Negeri
Semarang (UNNES) 2013
B. WAKTU PELAKSANAAN
8 April 2013
C. TEMPAT
Graha Perhutani Solo
Jl. Slamet Riyadi No. 473 Solo
D. TUJUAN
Setelah mengikuti seminar nasional Bedah Kurikulum 2013 dengan tema: “Mampukah
Kurikulum 2013 menjawab tantangan peningkatan kompetensi guru”, diharapkan peserta
mampu:
1. Memahami ihwal Kurikulum 2013
2. Memahami cara mengembangkan Kurikulum 2013
3. Memahami cara merancang strategi pembelajaran pada implementasi Kurikulum 2013
4. Mengevaluai kurikulum 2013
5. Mengimplementasikan kurikulum 2013 pada semua jenjang dan jenis pendidikan.
E. MATERI SEMINAR
Secara umum, materi seminar adalah mengenai ihwal Kurikulum 2013 yang disampaikan oleh
Prof. Dr. Rustono, M.Hum (TIM PUSKUR Kemendiknas RI).
Materi seminar secara rinci adalah sebagai berikut.
1. Hasil Evaluasi BSNP
2. Arah perubahan Kurikulum
3. Penyederhanaan mapel
4. Pokok-pokok kurikulum 2013
5. Kompetensi inti
6. Kompetensi dasar
7. Struktur kurikulum
8. Beban belajar
9. Pembelajaran tematik integrative
10. Mata pelajaran dan alokasi waktunya
11. Mapel peminatan
12. Standar isi
13. Tabel kompetensi inti
14. Tabel kompetensi dasar
F. TINDAK LANJUT
1. Terselenggaranya kegiatan/ workshop/ IHT dalam rangka merancang dan mengembangkan
strategi pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 yang dilaksanakan oleh sekolah.
2. Mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan baik dan benar
G. DAMPAK
Dampak dari kegiatan ini terhadap peningkatan kompetensi peserta selaku pendidik antara lain
sebagai berikut.
1. Secara umum seminar nasional ini berdampak pada meningkatnya kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan, khususnya kompetensi paedagogik dan kompetensi professional.
2. Secara khusus seminar nasional ini berdampak pada meningkatnya pemahaman peserta tentang
kurikulum 2013 dan peserta bisa membagikan pemahaman itu kepada pendidik dan tenaga
kependidikan di lingkungan bekerja (sekolah).
H. PENUTUP
Demikian laporan ini kami buat sebagai wujud pertanggungjawaban kami atas tugas yang
diberikan. Mohon maaf atas segala kekurangan dan terimakasih atas semua dukungan. Semoga
bermanfaat.
Surakarta, 8 April 2013
aporkan kepada Yang Diberi Tugas,
ala SMK Muhammadiyah 4 Surakarta,
PANDUAN
IN HOUSE TRAINING (IHT)
PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN SMK NEGERI 2 KOTA TASIKMALAYA
(Tanggal 6 s.d 11 Juni 2009)
PENGANTAR
Kebijakan pokok Departemen Pendidikan Nasional untuk mewujudkan (1) pemerataan dan
perluasan akses pendidikan, (2) peningkatan Mutu, relevansi, dan daya saing (3) penguatan
tatakelola, akuntabilitas dan pencitraan publik, menjadi acuan dasar perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi program-program Pembinaan SMK.
Program-program tersebut telah dan sedang dilaksanakan secara bertahap sesuai janji kinerja
yang telah dicanangkan dalam Road Map Pembinaan SMK 2006-2010. Khusus menyangkut
program peningkatan mutu, relevansi dan daya saing dalam kurun waktu 3 tahun terakhir lebih
banyak berupa bimbingan penyusunan dan imlementasi KTSP, sedangkan hal-hal yang terkait
langsung dengan peningkatan proses dan hasil pembelajaran belum digarap secara terencana.
Atas dasar itu, SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya memprogramkan pemberian bimbingan teknis
Peningkatan Mutu Pembelajaran, agar apa yang telah dilakukan, termasuk investasi dalam
bentuk sarana, prasarana serta sumber daya lainya dapat benar-benar bermanfaat untuk
peningkatan mutu lembaga pendidikan yang menyediakan tenaga kerja menengah berkualitas.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Upaya mewujudkan visi pendidikan nasional sesuai UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, salah satunya melalui upaya peningkatan profesionalisme dan akuntabilitas
lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman,
sikap dan sistem nilai berdasarkan standar nasional dan global.
Strategi pembangunan pendidikan Nasional sebagaimana ditegaskan pada Rencana Strategis
Depdiknas Tahun 2004 – 2009 bertumpu pada 3 pilar utama, yaitu:
a. Peningkatan akses dan pemerataan kesempatan mengikuti pendidikan;
b. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing;
c. Peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik.
SMK adalah lembaga pendidikan yang dirancang untuk menghasilkan lulusan yang menjadi
tenaga kerja menengah sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja, nasional dan global, perlu
terus ditingkatkan kinerjanya agar dapat mewujudkan proses dan hasil pembelajaran yang
berkwalitas.
Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 pasal 1 ayat 6 menegaskan
bahwa Standar Proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Sedang
Pasal 19 ayat 1 dan 3 menyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
Untuk mewujudkan pembelajaran bermakna yang berkualitas sesuai dengan tuntutan Undang-
Undang Sikdiknas dan PP 19 tahun 2005 serta kebijakan Depdiknas seperti tertera di atas,
program pembangunan Direktorat Pembinaan SMK sudah banyak diluncurkan antara lain untuk
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) SMK, sarana dan prasarana, membangun sumber
belajar, peningkatan mutu networking, dan pengembangan standar-standar pendidikan.
Sedangkan yang tidak terkait langsung dengan peningkatan mutu pembelajaran dan
pengembangan inovasi metodologi pembelajaran belum banyak ditempuh.
Memperhatikan hal-hal tersebut di atas, SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya akan melaksanakan
Workshop Peningkatan Mutu Pembelajaran dalam bentuk In House Training (IHT) menjelang
tahun ajaran 2009/2010.
B. TUJUAN
Kegiatan In House Training (IHT) ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta (guru )
dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan
penguasaan kompetensi lulusan dalam berfikir logis dan kemampuan beradaptasi serta
kompetensi profesional peserta didik.
C. HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Meningkatnya kemampuan peserta dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran di
SMK.
2. Terwujudnya silabus yang telah terverifikasi dan tervalidasi
3. Terwujudnya Administrasi Guru
D. Sasaran
Sasaran kegiatan IHT adalah Ketua MGMP, Guru Normatif, Adaptif dan guru Produktif, Staf
Tata Usaha.
BAB II
PELAKSANAAN
A. PENGORGANISASIAN
Kegiatan IHT Peningkatan Mutu Pembelajaran SMK dikoordinasikan oleh Tim Manajemen
SMK Negeri2 Kota Tasikmalaya dengan melibatkan Unsur Disdik serta Pengawas Kejuruan
Disdik Kota Tasikmalaya.
B. PENGARAH, FASILITATOR, PESERTA DAN
PANITIA Pengarah, Fasilitator:
1. Unsur Disdik
2. Pengawas SMK;
3. Kepala sekolah
4. Waka Kurikulum.
5. WMM
6. Waka Sarana
7. Waka Kesiswaan
8. Waka Hubin
9. MGMP
10. Unsur DU/DI
Peserta:
Peserta terdiri dari guru Normatif, Adaptif, Produktif berjumlah lebih kurang 138 orang peserta.
dan dari Staf Tata Usaha lebih kurang 35 orang peserta
Panitia
1. Tim Manajemen
2. Tim Kurikulum
3. Staf Tata Usaha
1. Pengarah
a. Unsur Disdik Memberikan informasi tentang kebijakan dan Program Disdik Kota
Tasikmalaya pada tahun pelajaran 2009/2010
b. Unsur Pengawas SMK Memberikan informasi tentang kebijakan yang berkaitan dengan
Standar Nasional Pendidikan;
c. Unsur Kepala Sekolah Menyampaikan kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan mutu
layanan pembelajaran di SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya;pada tahun 2009/2010
2. Fasilitator
a. Memberikan informasi tentang peningkatan mutu pembelajaran meliputi:
Program pemenuhan tuntutan Standar Nasional Pendidikan dan Program Pemenuhan tuntutan
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional tahun 2009/2010
Penyusunan Program Kerja dan sasaran Mutu
Strategi Perencanaan, pelaksanaan, Pemantauan/Pengukuran, serta tindak lanjut Proses Diklat:
Penetapan Persyaratan
Penyusunan Program Kerja dan sasaran Mutu
Dokumen Administrasi
Rekaman pelaksanaan
Bukti rekaman Pemantauan dan pengukuran ( Verifikasi / Validasi ), koreksi
Tindakan Koreksi
Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi/ Produksi
Penilaian Hasil Belajar
Pengelola Pembelajaran Kelas Berbasis Kompetensi
Pengelolaan Kelas Praktik
Manajemen Tempat Praktik
Pelaksanaan Prakerin Siswa
Peningkatan Kwalitas Pembelajaran Matematika, Fisika, Kimia, dan Bahasa Inggris (Mafikibi)
b. Melakukan penyusunan dan pengembangan silabus :
Verifikasi dan sinkronisasi silabus adaptif
Verifikasi dan sinkronisasi silabus adaptif dengan silabus produktif
Penyusunan Silabus Produktif berdasarkan Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah
Kejuruan
Sinkronisasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dengan pekerjaan di DU/DI
Sinkronisasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dengan mata pelajaran kelompok
Sains
c. Mengevaluasi pencapaian kemampuan peserta;
d. Penyusunan Administrasi Guru
e. Menyusun laporan pelaksanaan IHT.
3. Peserta
a. Mengikuti seluruh kegiatan IHT;
b. Menyusunan Administrasi Guru
c. Menerapkan hasil IHT dalam proses pembelajaran di sekolah.
4. Panitia
a. Menyediakan fasilitas kegiatan IHT;
b. Mengkoordinasikan kegiatan sesuai jadwal kegiatan;
c. Mengerjakan penyelesaian administrasi kegiatan;
d. Menyiapkan dokumen/bahan yang diperlukan selama kegiatan;
e. Mengkompilasi laporan keseluruhan pelaksanaan IHT meningkatkan mutu pembelajaran pada
SMK
f. Mengevaluasi penyelenggaraan IHT.
D. ALUR PELAKSANAAN
Pelaksanaan IHT Peningkatkan Mutu Pembelajaran pada SMK Negeri 2 Kota Tasikmalaya
dilakukan melalui alur sebagai berikut:
//
you're reading...
Pendidik
PENDAHULUAN
1. Rasional
Profesionalisme dan tanggung jawab pengawas sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas dan
mutu pendidikan bukanlah suatu tanggung jawab yang mudah dan bisa di anggap spele, karena
harus mendapat dukungan penuh dari berbagai pigak, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah
maupun masyarakat. Untuk itu diperlukan langkah langkah kongkrit yang dapat menjamin agar
pengawas sekolah berkualitas dan berkreativitas secara terus menerus dan berkonsentrasi penuh
untuk meningkatkan kualitas dan komitmen pengawas dalam melakanakan kegiatan supervisi
(pemamntauan, pembinaan dan Penilaian) terhadap kegiatan pembelajaran di sekolah , sehingga
mutu lulusan dapat dicapai secara optimal.
Perlu dan manfaat dilakukannya langkah-langkah kegiatan dalam On The Job Learning melalui
peningkatan kompetensi supervisi akademik, agar pengawas sekolah memiliki kemampuan
membimbing guru agar lebih profesional dalam menyusun Proposal dan melaksanakan
PTK ,melaksanakan proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif berbasis CTL sehingga pada
gilirannya dapat menumbuhkembangkan peserta didik untuk berpikir kreatif, inovatif, mampu
memecahkan masalah,dan berpikir kritis.
Mengingat bahwa kinerja Pengawas sekolah sangat berkolerasi dengan tingkat kompetensinya ,
maka dengan adanya Pelatihan Penguatan Kemampuan Pengawas yang di lanjutkan dengan
Kegiatan On the Job Learning ini diharapkan munculnya motivasi-motivasi , baik insstrinstik
maupun ekstrinstik pada diri pengawas untuk lebih memacu guru-guru maupun sekolah sekolah
yang menjadi binaan untuk betprestasi dan meningkatkan kualitas profesionalisme pengawas
dalam melakukan supervisi
. Sebagai imbal balik dari kegiatan On the Job Learning ini .masing pengawas membuat
Laporan Hasil Binaan yang meliputi hasil kegiatan membimbing guru-guru dalam
mengembangkan RPP model Pembelajaran CTL, membimbing guru-guru dalam penulisan
Proposal PTK serta Pelaksanaan Supervisi Akademik dan EDS .Semua itu merupakan bentuk
petanggungjawaban moral bagi pengawas sekolah sebagai peserta diklat Penguatan Kemampuan
Kompetensi Pengawas sekolah yang diharapkan berfungsi sebagai salah satu masukan yang
aktual bagi pemerintah untuk menetapkan kebijakan dalam rangka pelaksanaan Program ke
depan.
1. B. Tujuan
1. Memahami PTK
2. Mengetahui akan pentingnya PTK
3. Mengetahui prinsi-prinsip PTK
4. Dapat Menyususun proposal PTK dan melaksanakannya untuk memperbaiki
prpses pembelajaran di kelas
1. Guru dapat menyusun RPP dengan model pembelajaran yang berbasis
CTL
2. Sekolah dapat menyusun laporan EDS untuk mengetahui level
sekolahnya berdasarkan SNP
1. Ruang Lingkup
Lingkup/batasan kajian/subtansi yang dilakukan pada langkah kegiatan On the Job Learning
meliputi :
Kegiatan On the Job Learning Penguatan Kemampuan Pengawas sekolah dilaksanakan sejak
tanggal 14 september sd 09 Oktober 2010 bertempat dua wilayah sekolah binaan yang terbagi
menjadi dua kelas yaitu kelas A dan Kelas B .
Kelas A bertempat di SMA Kosgoro ditambah dengan guru-guru matematika dan MIPA dari
SMA 1 Dompu, SMA 1 Woja dan SMA 2 Woja,
Kelas B bertempat di SMAN 1 Kempo ditambah dengan Guru-guru dari SMAN 2 Kempo
Tabel 1
JADWAL KEGIATAN
1 PERSIAPAN
1. Menyempurnakan Action
Plan
1. Menyusun
panduan,jadwal, dan
instrumen pengamatan
dan penilaian Tanggal 14 september sd 20
september 2010
1. Penyiapan materidan
power point
pembimbingan
2 PELAKSANAAN
Wilayah : A
1. Pembinaan guru
menggunakan model Tanggal 20 sd 21 September 2010
pembelajaran berbasis
CTL
Wilayah : B
1. Pembinaan guru
menyusun Proposal PTK
Tanggal 22 sd 23 September 2010
1. Presentase kelompom Tanggal 24 Oktober 2010
dan Real Teaching
CTL
BAB II
1. Pelaksanaan EDS
Hasil Pengolahan EDS yang telah dicapai pada tahapan kegiatan ini seperti tabel berikut :
Tabel 2
Tingkat Ketercapaian
Komponen
SMA Kosgoro SMAN 1 Kempo SMAN 2 Kempo
3.1.Silabus
3 4 2
3.2. RPP
3 3 2
3.3.Pelaksanaan
PBM 2 3 2
3.4.Pelaksanaan
PBM PAIKEM/CTL 2 2 2
3.5.Perencanaan
Proses Belajar 2 3 2
3.6.Pelaksanaan
Pembelajaran 3 3 2
TINGKAT EDS
3 3 2
Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Guru dalam menyusun silabus dan RPP CTL (seluruh
hasil yang telah dicapai pada tahapan kegiatan)
AMARHADI,S.Pd
Pertanyaan:
Pada contoh –contoh RPP yang dikembangkan ,Saya belum bisa membedakan antara Strategi ,
pendekatan ,dan Metode Pembelajaran,Mohon penjelasan !
Jawaban Fasilitator
Baik, antara ketiganya merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak terpisah satu sama lain
Strategi pembelajaran merupakan siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh guru,
berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran berjalan
dengan lancar dan tujuannya yang berupa hasil belajar bisa tercpai secara optimal, seperti:
pemilihan materi ,penyaji materi ,cara penyajian materi dan sejenisnya
Pendekatan pembelajaran adalah cara yang ditempuh guru dalam melaksanakan pembelajaran
agar konsep yang disajikan bisa beradaptasi dengan siswa atau jalan yang ditempuh oleh guru
atau siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana materi itu disajikan misalnya
CTL
Sedangkan Metode Pembelajaran merupakan cara menyajikan materi yang masih bersifat
umum yang dapat diterapkan pada semua mata pelajaran, misal: ceramah, eksperimen, tanya
jawab, demonstrasi,diskusi,penugasan dll
RINA PUSPAWATI
Pertanyaan “
Selain Pedekatan CTL dan PAIKEM yang bapak paparkan , apa ada pedekatan lain yang inovatif
yang dapat kami gunakan dalam tindakan PTK di kelas?
Selain CTL ada pendekatan lain yang lebih inovatif dan kreatif yaitu CBSA
Penguatan Fasilitator:
Benar , masih ada beberapa pendekatan yang lain seperti : Keterampilan proses ,Sistim belajar
siswa aktip ,Kecakapan hidup dan Tematik .dll, sedangkan komponen atau bagian dari CTL itu
sendiri mencakup 7 komponen pendekatan pembelajaran yaitu : Konstruktivisme
(constructivism), Menemukan (inquiry),Bertanya (questioning), Masyarakat belajar (learning
community), Pemodelan (modeling), Refleksi (reflection) dan Penilaian sebenarnya (authentic
assessment) .materi selengkapnya bisa di copy di laptop pembimbing
( terlampir )
1. Daftar Hadir Peserta bimbingan (terlampir )
Tabel 3
1. memahami 0.2414
1. memahami
0.1724
sebagian
1. Memahami CTL
1. Belum
0.3448
memahami
1. Tidak
0.2414
memahami
1. Pernah 0.17241
1. Tidak berminat 0
Mengetahui pentingnya
3. Pembelajaran CTL 1. Tahu 0.2414
1. Tahu sebagian 0.2759
1. Tidak tahu 0
1. Tahu 0.1379
1. Tidak tahu 0
Melihat data di atas, dapat disimpulkan bahwa guru banyak yang belum pernah melaksanakan
pembelajaran CTL di kelas. Tetapi guru–guru sebagian besar kurang berani menyatakan tidak
tahu atau tidak memahami tentang CTL. Alasan sementara yang diperoleh berdasarkan
wawancara masih banyak belum mendapatkam pengetahuan tentang model model pembelajaran
CTL, alasan lain baik MGMP tkt Kaabupaten , atau Propinsi jarang di bahas secara lengkap
tentang berbagai macam model CTL.Setelah kegiatan ini mereka baru mendapatkan info yang
detail tentang CTL dan contoh RPP yang benar benar CTL.demikian pula masih banyak guru
yang mnggunakan RPP dari pusat atau sekedar merevisi seadanya tidak menverminkan CTL
Dari Respon terhadap 29 orang guru yang telah mendapat bimbingan dapat di rangkum sebagai
berikut
Tabel 4
NO Nama Peserta
Peningk
Cara memberi
Substansi Materi wawasan,sikap, Saran Feserta
bimbingan
ketermapilan
5 Muhammad Mudah-
Rusdi S.Pd mudahan kita
Baik sekali dapat
Kami akan
dengan ini kami berkumpul 1
Baik dan mencoba
dapatkan materi x sebulan
komunikatif merancang RPP
CTL yang terarah
yang CTL
walaupun sedikit
8 Dody Cukup
Herdiana,S.Si memberikan
pemahaman
tentang cara Diharapkan
penysyunan RPP Cara kedepan bisa
peemberiaan Wawasan memberikan
materi cukup mengenai RPP foto copy
bisa dimengerti CTL mulai ada , contoh PTK
Cukup mengena yang selama ini jadi hasil
saat Cukup bagus pemahaman penelitian yang
menyampaaikan karena cukup saya masih kongkrit sebagi
mareri tidak keluar mudah di pahami ngambang acuan dalam
dari materi yang di penulisan,
bicarakan
9 Rina Setelah
Dengan penyususnan
Bimbingan
dengan bimbingan kami RPP CTL
pembimbing
RPP CTL sangat menggunakan sebagai guru
diperlukan untuk ICT dan contoh lebih telah melihat
memotivasi guru yang ada lebih memotivasi dan
membuaat siswa mudah untuk mencari membimbing
aktif belajar dipahami dan sejuta cara dan secara
dapat langsung strategi yang langssung KBM
dikerjakan guru bisa menarik di kelas
siswa belajar
11 Rahmah Media
Kartiningsih Saya tertarik penyampaian
untuk mulai dan metode
Informatif Cukup melaksanakan penyampaian
pembelajaran bimbingan
berbasis CTL lebih di
fariasikan.
13 Ice Dengan
Cara
trisnawati,S.Pd diberikan materi
penyampaiann
ini saya sebagai Selalu
ya sangat jelas, Dengan adanya
guru menjadi memberikan
luwes, karena bimbingan
lebih paham bimbingan
memang kami seperti ini kami
tentang CTL kepada guru
yang mengikuti sebagai guru
yang demi
bimbingan bisa
sebenarnya, peningktan
masih banyak menerapkan
karena RPP kualitas dan
yang belum PTK dengan
yaang saya kuantitas guru
pahan secara baik dan benar
ketahu selama maupun siswa
specifik dari
ini masih keliru
CTL itu sendiri
karena adopsi
15 Jahrawati,S.pd Pemberian
Denga n adanya `untuk
bimbingan Wawasan saya
bimbingan ini bimbingan
sudah optimal , menjadi
kami dapat berikutnya
apa yang tidak bertambah
menambah tolong materi
kita ketahui terutama
wawasan pelajaran
CTL sudah tentang
tantang baimana BP/BK
disampaikan pembiatan
cara membuat ditampilkan
secara l/materi ctl
RPP CTL sebagai contoh
berurutan
17 Emi Setelah
Nurahmi,S.SI mendapat
bimbingan CTL
Materi CTL ini ini alhamdulillah Untuk kedepan
Sudah cukup
sangat menarik wawasan sudah penyampaian
baik dan
dan membatu mulai terbuka, nya jangan
terarah
guru mudah- terlaulu cepat
mudahan ke
depanya lebih
meningkat
28 Muhidin.S.Pd bimbingan
Materi CTL semacam ini
menambah
sangat Penyampaian perlu ditindak
wawasan dalam
bermanfaat bagi materi cukup lanjuti dalam
hal cara
saya, dengan bagus,mudah skala besar
mengatasi
adanya materi dipahami dan harus
persoaln yang
CTL tersebut karena melibatkan
dihadapi dalam
maka dapat langsung ke semua
proses
mengatasi akar persoalan guru,karena
pembelajaran di
segala macam dan urutannya memberi
kelas melalui
masalah yang sistematis semacam ini
materi CTL
ada di kelas sangat
dibutuhkan
Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Guru dalam menyususn Proposal PTK yang telah
dicapai pada tahapan kegiatan
Tabel 5
Comtoh.
KBAGAIMANAKAH
MENINGKATKAN
KUALITAS PROSES
PEMBELAJARAN
MATEMATIKA MELALUI
OPTIMALISASI
PENGGUNAAN LKS
DENGAN PENDEKATAN
KONSTRUKTIVIS SISWA
KELAS X1 IPA SMA
KOSGORO DOMPU ?”
4 St.Asyah Baimana cara kita tau bahwa Caranya kita tentukan dulu
PTK telah berhasil? indikator
keberhasilannya.dan tiap
silus diharapkan terjadi
peningkatan terhadap
perbaikan perbaikan ditiap
siklusnya
1. memahami 0.1724
1. memahami
0.1724
sebagian
Memahami penelitian
1. tindakan kelas
1. Belum
0.3793
memahami
1. Tidak
0.2759
memahami
1. Pernah 0.10345
1. Tidak berminat 0
Mengetahui pentingnya
3. penelitian tindakan kelas 1. Tahu 0.1724
1. Tahu 0.069
Mengetahui prinsip-
prinsip penelitian 1. Tahu sebagian 0.2759
tindakan
4.
kelas 1. Belum tahu 0.6552
1. Tidak tahu 0
Tabel 7
NO Nama Peserta
Peningk
Cara memberi
Substansi Materi wawasan,sikap, Saran Feserta
bimbingan
ketermapilan
9 Rina Setelah
Puspawati,S. Cara penyususnan
Pd membimbing Setelah mendapat RPP CTL
memang bimbingan pembimbing
membutuhkan akhirnya kami tau telah melihat
PTK sangat
waktu yang banhwa PTK dan
menarik dan
lama untuk butuh membimbing
perlu untuk di
memperjelas , rangsanganuntuk secara
bimbing
tapi dengan menulis apa yang langssung KBM
cara telah kita alami di di kelas
menggunakan kelas
ICT lebih jelas
11 Rahma Media
Saya tertarik
kartiningsih , penyampaian
untuk muli
S.Pd dan metode
Cukup bagus dan membuat
Cukup penyampaian
informatif proposal PTK dan
bimbingan
melaksanakan
lebih di
PTK di kelas
fariasikan.
15 Jahrawati,S.p Peemberian
d bimbingan `untuk
Denga n adanya Wawasan saya
sudah optimal bimbingan
bimbingan PTK menjadi
, apa yang berikutnya
ini kami dapat bertambah
tidak kita tolong materi
menambah terutama tentang
ketahui PTK pelajaran
wawasan pembiatan
sudah BP/BK
tantang baimana proposal/materi
disampaikan ditampilkan
cara /teori PTK PTK
secara sebagai contoh
berurutan
23 Akhmad,S.P Alhamdulillah
di sdikit terbuka
Menyenangka Saya berharap
wawasan saya
Menarik dan n dan agar bimbingan
tentang PTK yang
jelas mengasiikan, ini dilakukan
selama ini keliru
tidak bosan. secara rutin.
yang pernah saya
lakukan
25 Widiawaty ,S Cara
Untuk
Pd Materi yang penyampaian
bimbingan
disaanmpaikan materi jelas
Sangat berguna berkutnya
sangat dengan
dan membatu kamibutuh
pendukung pemanfaatan
wawasan guru penjelasan
penyususnan media hanya
yang lebih
PTK saja terlalu
optimal
cepat
Cara Memberi Bimbingan : Baru petama kali , mendapat bimbingaan lebih mendalam.
Cara penyampaiannya sangat jelas, luwes, bagus,mudah dipahami karena langsung ke akar
persoalan dan urutannya sistematis. (saya menganggap selama ini bahwa pengawas sulit di ajak
kompromi, tetapi sangat betentangan dengan anggapan saya.)
Peningkatan wawasan dan Ketrampilan : Wawasan mengenai pembelajaran CTL dan PTK
mulai ada , yang selama ini pemahaman saya masih ngambang, Setelah mendapat bimbingan
akhirnya kami tau banhwa PTK butuh rangsangan untuk menulis apa yang telah kita alami di
kelas. Mudahan kedepan kami bisa menerapkan PTK dengan baik dan benar
Saran Peseta : Diharap ke depan bimbingan semacam ini perlu ditindak lanjuti dalam skala
besar dan harus melibatkan semua guru,karena bimbingan semacam ini sangat dibutuhkan oleh
guru-guru yaang selama ini sangat minim pehaman pembelajaran CTL dan PTK.dan semua
peserta diberikan hand out dan foto copy contoh RPP CTL dengan model dan pendekatan yang
berfariasi serta contoh PTK yang sudah jadi untuk bahan refrensi peserta
Tindak Lanjut :
Hasil Evaluasi awal dan hasil testimonu peserta akan dijakikan masukan yang sangat berharga
dalam membuat progran tindak lanjut hasil On the Job Learning oleh pengawas binaan,
khususnya pengawas sekolah di kabupaten Dompu
Tabel 8
Rata-
KUALIFIKASI HASIL SEKOLAH Rata
BINAAN
No Komponen Supervisi
SMAN 1 SMAN 2 SMA TD
KEMPO KEMPO KOSGORO
Standar Isi 82.14 75 75 77.38
B C C C
KUALIFIKASI
Dari hasil Supervisi akademik terhadap 5 Standat di atas dapat disimpulan sebagai berikut :
Terhadap sekolah binaan ( SMA Kosgor dan SMA 2 Kempo) yang berkualifikasi
C akan di berikan bantuan pembinaan secara intensif agar berupaya
memenuhi krriteria minimal yang di persyaratkan, dengan cara mencermati
mencermati kekurangan – kekurangan yang dimilikinya berdasarkan
komponen yang dirasa masih lemah sehingga dapat di tingkatkan untuk
mencapai standar minimal setingakat lebih tinggi.
Terhadap sekolah binaan SMAN 1 Kempo diberikan bimbingan dan
pembinaan agar mampu mendapat kualifikasi A dan diharapkan bisa
bersaing secara global
Berdasarkan tabel di atas ternyata ke tiga sekolah biaan tersebut masih
menghadapi masalah dalam melaksanakan standar kelulusan dan standar
poses . Pada SKL ,pada umumnya sangat sedikit prestasi yang diraih baik
akademik maupun non akademik baik itu di tingkat kabupaten, propoinsi
dan nasional/internasional . Sedangkan pada standar proses sebagaian besar
guru belum menggunakan alat praga, media belajar, CTL, dan ICT da
proses pembelajaran.
BAB III
1. Kesimpulan
Sebagai kesimpulan utama dari Pelaksanaan Kegiatan On The Job Learning penguatan
kemapuan kompetensi pengawas sekolah sebagai berikut ;
Mengingat Kegiatan Pembimbingan CTL dan PTK mendapaqt respon yang tinggi dan sangat
dirasakan manfaatnya oleh guru di lapangan berdasarkan testimny dari peserta, dan hasil yang di
capai dalam kegiatan tersebut ,maka kami merkomendasikan :
Penyusun
Drs.Suaidin
Pengawas SMA/SMK
Rumpun Matematika