Disusun oleh :
B. JUDUL
“Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru SMP
Dilingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bekasi di Tahun 2022”.
1. LATAR BELAKANG
Pengembangan Keprofesian berkelanjutan atau yang lebih dikenal dengan
sebutan PKB adalah Pengembangan Keprofesian guru yang dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitas
guru. Dengan demikian, diharapkan guru mampu mengembangkan minat dan bakat
peserta didik sesuai dengan bidangnya dalam menguasai ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni. Sehingga guru sebagai pembelajar di masa sekarang ini mampu mengikuti
perkembangan ilmu dalam bidangnya dan dapat memberikan bekal pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang sesuai dengan standar kompetensi yang harus dimiliki
peserta didik. Salah satu unsur utama guru dapat dinaikkan pangkat setiap kali
setingkat lebih tinggi, apabila telah memenuhi angka kredit yang ditentukan. Dengan
diselenggarakannya kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan diharapkan
dapat menciptakan guru profesional, bukan hanya sekedar memiliki ilmu pengetahuan
yang luas, tetapi juga memiliki kepribadian yang matang.
MENGETAHUI :
KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA BEKASI
2. PENDAHULUAN
Program pengembangan keprofesian berkelanjutan mulai peningkatan
kompetensi pembelajaran berbasis zonasi merupakan salah satu upaya kementrian
pendidikan dan kebudayaan melalui direktorat jendral guru dan tenaga
kependidikan (ditjen GTK) untuk meningkatkan kualitas lulusan. Program ini
dikembangkan mengikuti arah kebijakan kemendikbud yang menekankan pada
pembelajaran berorientasi pada ketrampilan berfikir tingkat tinggi atau Higher
Order Thingking Skills (HOTS) ketrampilan berfikir untuk meningkatkan
efisiensi, efektifitas, sertapemerataan mutu pendidikan maka pelaksanaan program
PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal dengan istilah
zonasi. Mulai langkah ini pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG) tingkat
kelompok kerja guru (KKG) SMP dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)
SMP yang selama ini dilakukan melalui rayon dalam zonasinya.
3. DESIGN PELATIHAN
Design pelatihan bermakna adanya struktur, kerangka, atau outline, dan urutan
atau kegiatan pelatihan (Gagnon & Collay, 2001). Proses design pelatihan ini
mengacu pada pendekatan sistematis untuk mengembangkan program pelatihan.
Deign pelatihan berdasarkan strategi manajemen dalam mengembangkan
kemampuan pegawai.
4. PELATIHAN
Pelatihan pengembangan SDM dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan
pegawai berkaitan dengan kegiatan PKB yang dapat membantu guru dan siswa
untuk memahami dan pengetahuan praktis dan untuk meningkatkan keterampilan,
dan sikap yang dibutuhkan pegawai.
5. METODE
Pada pelatihan ini direncanakan pelaksanaannya sebanyak 4 latihan pertemuan
yang masing-masing selama 2 jam. Pada pertemuan pertama diberikan secara
umum tentang pengembangan berkelanjutan (PKB) keprofesian dalam rangka
mengusulkan naik pangkat Pada pertemuan 2 sampai ke 4 latihan penerapan
pembuatan proposal karya ilmiah dan pertemuan terakhir program kegiatan di
adakan evaluasi. Pada metode ini menggunakan diskusi, dan simulasi.
6. HASIL
Pelatihan yang telah disesuaikan dengan hasil diskusi yaitu pelatihan
mengenai Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pelatihan PTK dilakukan setelah
sosialisasi PKB selesai di ruang Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K)
Kota Bekasi. Hasil pelatihan memperoleh data bahwa semua guru pernah
membuat PTK dan kesulitan dalam membuatnya. Sebagian besar kesulitan
tersebut adalah mengenai metodologi yang dipergunakan dan fokus PTK yang
diajukan untuk kenaikan pangkat yang tidak mereka pahami. Untuk itu kami
memberikan pelatihan mengenai sistematika pembuatan PTK.
7. KESIMPULAN
Termasuk kurangnya informasi mengenai kegiatan yang harus diikuti dan
yang harus dilakukan dalam program PKB, kesulitan dalam pembuatan karya tulis
ilmiah terutama PTK, dan minimnya kesempatan untuk mengikuti pelatihan.
Kegiatan 48 Pelatihan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
untuk Guru Sekolah Dasar di Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Bekasi pengabdian ini dapat pula dikatakan sebagai workshop, dimana guru-
guru saling berdiskusi mengenai PKB dan PTK dengan difasilitasi tim
pengabdian. Waktu tiga hari dalam sosialisasi dirasakan cukup untuk membangun
pemahaman guru mengenai program PKB, namun sangat kurang untuk pelatihan
karya tulis ilmiah. Guru masih merasa kesulitan dalam menulis. Untuk itu, sebagai
saran, perlu dilakukan pendampingan berkelanjutan dalam melakukan proses
pembuatan PTK, termasuk di dalamnya pendampingan dalam melakukan PTK di
sekolah.