Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai salah satu unsur utama Sumber
Daya Manusia (SDM) Aparatur Negara mempunyai peranan yang sangat
menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan.
Sosok yang mampu memainkan peranan tersebut adalah PNS yang
mempunyai kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan perilaku yang
penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada Negara, bermoral, bermental
baik, profesional, sadar akan tanggung jawab sebagai pelayan publik, serta
mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk dapat membentuk sosok PNS melalui jalur Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) yang mengarah kepada upaya peningkatan :
1. Sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada kepentingan
Masyarakat, Bangsa, Negara dan Tanah Air.
2. Kompetensi Teknis, manajerial dan atau kepemimpinannya
3. Efisiensi, efektifitas dan kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan dengan
semangat kerja sama dan tanggung jawab sesuai dengan lingkungan kerja
dan organisasi.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, antara lain ditetapkan
jenis-jenis diklat PNS. Salah satu jenis Diklat yang diperlukan dalam
pembentukan kompetensi PNS adalah Diklat Teknis dan Fungsional. Untuk
Pemerintah Kabupaten Grobogan berkehendak meningkatkan kemampuan
para pegawai.
Berkaitan dengan hal tersebut, Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan Daerah Kabupaten Grobogan akan menyelenggarakan Pendidikan
dan Pelatihan Pembuatan Karya Ilmiah Bagi Guru Sekolah Dasar Tahun
2007.

1
2

Di dalam Buku 4 Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian


Berkelanjutan disebutkan Diklat Fungsional/teknis adalah diklat yang
dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi yang sesuai dengan
jenjang jabatan fungsional guru. Kegiatan diklat ini bertujuan untuk
meningkatkan keprofesian guru yang bersangkutan dalam kurun waktu
tertentu. Hasil diklat fungsional/teknis ini digunakan untuk kenaikan jabatan
fungsional. Hal ini untuk mencapai tujuan Peningkatan Mutu Pembelajaran.

B. Tujuan dan Sasaran Pendidikan dan Pelatihan.


1. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan.
a. Menambah wawasan secara teori dan praktek peserta Pendidikan dan
Pelatihan Pembuatan Karya Ilmiah khususnya bagi Guru Sekolah
Dasar
b. Memberikan bekal tersendiri kepada Guru Sekolah Dasar utamanya
yang menduduki Pangkat Minimal Penata Muda Tingkat I (III/b)
dalam pengelolaan Jabatan Profesionalnya sebagai Guru Sekolah
Dasar di lingkungan pemerintah Kabupaten Grobogan.
2. Sasaran Pendidikan dan Pelatihan.
Guru Sekolah Dasar di lingkungan pemerintah Kabupaten Grobogan
yang telah menduduki Pangkat Minimal Penata Muda Tingkat I (III/b).

C. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari kegiatan pengembangan diri ini adalah:

1. Bagi Peserta didik


Peserta didik memperoleh jaminan kepastian mendapatkan pelayanan
dan pengalaman belajar yang efektif untuk meningkatkan potensi diri
secara optimal melalui tugas penulisan Laporan Penelitian sederhana
sesuai tingkat usia peserta didik atas dasar mempertimbangkan Psikologi
Perkembangan dan Psikologi Kepribadian .
3

2. Bagi Guru
Pengembangan diri memberikan jaminan kepada guru menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kepribadian yang kuat sesuai dengan
profesinya yang bermartabat, sehingga mampu menghadapi perubahan
internal dan eksternal dalam kehidupan selama karirnya.

3. Bagi Sekolah
Pengembangan diri memberikan jaminan terwujudnya sekolah sebagai
organisasi pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan kompetensi,
motivasi, dedikasi, loyalitas, dan komitmen pengabdian guru dalam
memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada peserta didik.

4. Bagi Masyarakat
Pengembangan Diri memberikan jaminan bagi masyarakat bahwa sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuannya masingmasing peserta didik di
sekolah memperoleh bimbingan dari guru yang mampu bekerja secara
profesional dan penuh tanggung jawab dalam mewujudkan kegiatan
pembelajaran efektif, efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal,
nasional dan global.

5. Bagi Pemerintah

Dengan kegiatan Pengembangan diri, pemerintah mampu memetakan


kualitas layanan pendidikan sebagai upaya pembinaan, pengembangan,
dan peningkatan kinerja guru serta pembiayaannya dalam rangka
meningkatkan kualitas antar sekolah sejenis.
4

BAB II
LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

A. Tujuan dan Alasan Mengikuti Pengembangan Diri


Program Peningkatan Kompetensi Guru melalui Unsur Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan, khususnya Publikasi Ilmiah di Bidang Pendidikan.
Publikasi Ilmiah di Bidang Pendidikan salah satunya Penelitian Tindakan Kelas
di Sekolah Dasar
1. Tujuan Mengikuti Pengembangan Diri.
a. Meningkatkan kompetensi guru.
b. Memecahkan masalah-masalah yang hadapi guru di tempat tugas dan
dalam pembelajaran di dalam kelas;
c. Meningkatkan kemampuan guru melakukan Penelitian dibidang
Pendidikan.
d. Memberikan pengakuan pengalaman kerja dan hasil belajar dengan
memberikan Sertifikat dari Kepala Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Pendidikan Seni dan Budaya.
2. Alasan Mengikuti Pengembangan Diri.
a. Agar setelah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan meningkatkan
kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama
bagi peserta didik,
b. Agar tidak akan menemui kesulitan dalam menyusun bukti fisik
untuk usul Penilaian Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
khususnya :
1) Penelitian Tindakan Kelas.
2) Penulisan Makalah dan Artikel, untuk :
(a) Presentasi dalam Forum Ilmiah
(b) Penulisan yang dimuat pada Penerbian di Berkala Ilmiah.
3) Penulisan Modul
4) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
5) Pengembangan Buku Ajar (Diktat)
5

B. Isi Kegiatan Pengembangan Diri pada Diklat Pungsional.

No Materi JP*
UMUM 2
1 Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan Karier 1
2 Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan Daerah dalam 1
Peningkatan Mutu Pendidikan
POKOK 78
3 Konpetensi Guru Profesional 8
4 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 10
5 Pengembangan Model, Media dan Evaluasi 10
Pembelajaran untuk PTK
6 Pembuatan Laporan PTK 10
7 Bahasa Ilmiah, Ciri-Ciri dan Kerangka Penulisan Ilmiah 5
8 Penulisan Makalah dan Artikel 5
9 Presentasi dalam Forum Ilmiah 10
10 Penerbitan di Berkala Ilmiah 10
11 Pengembangan Modul dan LKS 5
12 Pengembangan Bahan Ajar 5
PENUNJANG 14
13 Presentasi 14
Jumlah Jam Pertemuan 94
Keterangan: *) JP : Jam Pertemuan
Laporan Peserta Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
1. Bupati Grobogan : Ibu Sri Sumarni SH
Sambutan Bupati Grobogan di wakilkan kepada Bapak Nur Khalis,
S.Sos. Beliau juga selaku Ketua Pendidikan dan Pelatihan Pembuatan
Karya Ilmiah bagi Guru Sekolah Dasar Kabupaten kerjasama dengan EDC
FKIP UNS Surakarta Tahun 2007.
Pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Pendayaan Aparatur Negara
dan Repormasi Birokrasi Nomor: 16 Tahun 2009, yang mulai berlaku 1
Januari 2013. Program ini dengan berfokus pada nilai tambah reformasi
guru yang digagas pemerintah, dengan memperkuat hubungan antara
proses sertifikasi dan pemberian tunjangan profesi untuk Peningkatan
Mutu Pembelajaran dalam percepatan proses pembelajaran peserta didik.
6

2. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah


Kabupaten Grobogan : Bapak Suhadi, SH,MH.
Menambah wawasan secara teori dan praktek peserta Pendidikan dan
Pelatihan Pembuatan Karya Ilmiah khususnya bagi Guru Sekolah Dasar
Memberikan bekal tersendiri kepada Guru Sekolah Dasar utamanya
yang menduduki Pangkat Minimal Penata Muda Tingkat I (III/b) dalam
pengelolaan Jabatan Profesionalnya sebagai Guru Sekolah Dasar di
lingkungan pemerintah Kabupaten Grobogan.

3. Kompetensi Guru Profesional dan PKB


Nara Sumber: Dr. Tri Murwaningsih, M.Si.

Tabel 2.1 Penghitungan Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Guru


PK-Guru & Unsur Penunjang
Angka Kredit
No Unsur dan sub-unsur Golongan Ruang
III A III B III C III D IV A IV B
1 Unsur Utam
PK-Guru 10.50 9.50 20.25 19.50 29.75 29.75
2 Unsur Penunjang

a. Anggota PGRI 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75


b. Anggota Pramuka 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75

Jumlah dalam 1 tahun 12 11 21,75 21 31.25 31,25


Jumlah dalam 2 tahun 24 22 43,50 42 62,50 62,50
Jumlah dalam 3 tahun 36 33 65,25 63 93,75 93,75
Jumlah dalam 4 tahun 48 44 87 84 125 125

Tabel 2.2 PK-Guru & Unsur Penunjang


Pengembangan Keprofesian Berkelanjuntan
selama 4 Tahun
Angka Kredit
Unsur dan Sub-Unsur Golongan Ruang
III A III B III C III D IV A IV B
PK-Guru & Unsur Penunjang
48 44 87 84 125 125
dalam 4 tahun
a. Pengembangan Diri 3 3 3 4 4 4
b. Publikasi Ilmiah/Karya Inovatif - 4 6 8 12 12
Jumlah dalam 4 tahun 51 51 96 96 141 141
7

Tabel 2.3 Perbandingan Angka Kredit Komulatif


dengan
Penghitungan Angka Kredit
PK-Guru & Unsur Penunjang & PKB
selama 4 tahun
Angka Kredit
Unsur dan Sub-Unsur Golongan Ruang
III A III B III C III D IV A IV b
AKK 50 50 100 100 150 150
Jumlah dalam 4 tahun 51 51 96 96 141 141
Kesimpulan +1 +1 -4 -4 -9 -9
Hasil penilaian Tidak Tidak Tidak Tidak
Lolos Lolos
Lolos Lolos Lolos Lolos

4. Penelitian Tindakan Kelas.


PTK adalah penelitian praktis, yang bertujuan untuk memperbaiki
kekurangankekurangan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran
di kelas dengan cara melakukan tindakan-tindakan. Upaya tindakan untuk
perbaikan dimaksudkan sebagai pencarian jawab atas permasalahan yang
dialami guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Jadi masalah-
masalah yang diungkap dan dicarikan jalan keluar dalam penelitian adalah
masalah yang benar-benar ada dan dialami oleh guru. Dalam PTK yang
dimaksud kelas adalah sekelompok peserta didik dalam waktu yang sama
menerima pelajaran sama dari seorang guru. Dalam hal ini kelas bukan
wujud ruangan tetapi diartikan sebagai sekelompok peserta didik yang
sedang belajar.
Kemendikbud. 2015. Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru Buku
4 Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan
Angka Kreditnya. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah,
halaman 9 dan halaman 10 bahwa yang berkaitan dengan laporan
penelitian, harus diperhatikan persyaratan sebagai berikut:
1. Untuk laporan penelitian tindakan kelas (PTK), harus jelas apa,
bagaimana dan mengapa tindakan tertentu perlu dilakukan, harus jelas
bagaimana peran hasil evaluasi dan refleksi pada penentuan siklus-
siklus berikutnya. Selain itu laporan PTK, tidak boleh hanya berupa
8

laporan pembelajaran yang biasa, tidak ada tindakan yang merupakan


pembaharuan dari kegiatan yang biasa dilakukan, metode penelitian
harus mengemukakan tahapan dan tindakan tiap siklus dan indikator
keberhasilannya. PTK yang dilakukan guru dalam pemenuhan angka
kredit dilaksanakan minimal dalam dua siklus dan tiap siklus minimal
dilakukan dalam dua kali pertemuan. Pada laporan hasil dan
pembahasan, harus dilaporkan data lengkap tiap siklus, perubahan
yang terjadi pada siswa, guru atau kelas serta bahasan terhadap
keseluruhan hasil penelitian dan dilampirkan bukti fisik pelaksanaan
penelitian.
2. Untuk laporan penelitian berupa laporan hasil penelitian
perbandingan, maka harus jelas kegiatan nyata apa yang telah
dilakukan guru dalam penelitian berkaitan dengan kegiatan
pengembangan profesi, bahasan harus luas tentang dampak kegiatan
yang dilakukan guru, tidak boleh hanya sebatas membandingkan
variabel yang telah jelas jawabannya dan tidak berkaitan dengan
kegiatan guru dalam pengembangan keprofesiannya.
3. Untuk laporan penelitian deskriptif, harus jelas manfaat apa yang
dihasilkan guru sesuai dengan pengembangan profesinya, bahasan
harus luas meliputi uraian kegiatan dan dampak kegiatan yang
dilakukan guru, tidak boleh hanya sebatas mendeskripsikan data
tentang dalam kaitannya dengan sesuatu keadaan.
4. Untuk laporan penelitian korelasi, harus jelas manfaat yang dihasilkan
dalam hubungannya dengan kegiatan pengembangan profesi. Bahasan
harus meliputi uraian kegiatan dan dampak kegiatan yang dilakukan
guru, tidak boleh hanya sebatas mengkorelasikan variabel-variabel yang
telah jelas jawabannya, dan tidak berkaitan dengan kegiatan guru dalam
pengembangan keprofesiannya.
5. Untuk penelitian eksperimen, harus mengikuti kaidah penulisan laporan
penelitian eksperimen. Penentuan kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol harus tepat. Pelaksanaan perlakuan juga harus jelas, bahasan
harus meliputi uraian kegiatan dan dampak kegiatan yang dilakukan
guru, tidak boleh hanya sebatas mengeksperimenkan variabel-variabel
yang telah jelas jawabannya, dan tidak berkaitan dengan kegiatan guru
dalam pengembangan keprofesiannya..

5 Pengembangan Model, Media dan Evaluasi Pembelajaran untuk PTK

a. Pengertian Media dan Manfaat Media

Media berasal dari bahasa latin, yaitu medius yang secara


harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Media adalah
perantara atau pengantar sumber pesan dengan menerima pesan.
9

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan


untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan
peserta didik sehingga proses belajar terjadi, ini mencapai tujuan
pembelajaran secara efektif.
Manfaat media dalam kegiatan pembelajaran :
1) Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh karena itu
mengurangi verbalisme.
2) Memperbesar perhatian peserta didik.
3) Pembelajaran lebih jelas dan menarik.
4) Memberikan pengalaman yang nyata.
5) Meningkatkan peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

b. Kelompok Media Pembelajaran

Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai


yang paling sederhana dan murah hingga media yang canggih dan
mahal harganya.
Tabel 2.4 Pengelompokan Media Pembelajarn

No Golongan media Contoh


1. Audio Telepon, CD, kaset Audio
2. Cetak Buku Pelajaran, modul, gambar
3. Audio Cetak Kaset audio yang dilengkapi bahan
tertulis
4 Proyeksi Visual Diam Film bingkai (slide), Overhead
Transparency (OHT)
5 Proyeksi Audiovisual Film bingkai (slide) bersuara
Diam
6 Visual Gerak Film Bisu
7 Audiovisual Gerak Film gerak bersuara, Televisi
8 Objek Fisik Benda Nyata, model
9 Manusia dan Guru, Pustakawan
lingkungan
10 Komputer CAI (pembelajaran berbantuan
komputer) CBI (pembelajaran
berbasis komputer)

c. Jenis Media Pembelajaran

1) Media visual tidak diproyeksikan.


10

a) Gambar diam atau mati.


b) Media grafis
c) Realita atau model.
2) Media visual yang diproyeksikan.
a) Proyeksi Opak (Opaque Proyection).
b) Slides.
c) Film strips.
3) Media audio (hanya dapat didengar)
a) Kaset suara.
b) Program radio.
4) Media Studi Lapang
a) Karya Wisata
b) Studi Banding

d. Contoh Media Pembelajaran

1) Media Pembelajaran Flashcard


Media flashcard berupa kartu sebanyak 30-40 buah, bahan dari
kertas manila (Ismawati 2011:146). Media flashcard adalah media
pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang ukurannya
seukuran postcard atau sekitar 25x30 cm. Gambar yang ditampilkan
dalam kartu tersebut adalah gambar atau foto yang sudah ada dan
ditempelkan pada lembaran kartu-kartu tersebut. Gambar yang ada
pada media ini adalah rangkaian pesan yang disajikan dengan
keterangan pada bagian belakangnya.

Gambar 2.1 Contoh Media Flashcard


2) Media Pembelajaran Puzzle
11

Puzzle yang dipakai adalah puzzle yang sederhana, gambarnya


belum terlalu rumit dan cocok untuk anak prasekolah sampai umur 8
tahun. Puzzle ini suatu bentuk permainan beregu yang menugasi
pemain untuk menggabungkan atau merangkai kembali potongan-
potongan kertas berbangun tak beraturan sehingga menjadi suatu
bangun atau bentuk tertentu seperti bujur sangkar, persegi panjang,
trapesium, jajaran genjang, lingkaran, dan segi tiga. Tujuan dari
permainan diharapkan mengandung aspek moral dan inteleknya.
Pemainnya adalah peserta didik kelas 1 - 3.

Gambar 2.2 Contoh Media Flashcard

5. Pembuatan Laporan PTK


a. Daftar Isi
SISTEMATIKA MINIMAL
MAKALAH LAPORAN HASIL PENELITIAN
Supardi dan Suhardjono. 2012. Strategi Menyusun Penelitian
Tindakan Kelas Berdasarkan Permennegpan dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009. Yogyakarta: Andi Offset. Halaman 123-127
Halaman Judul
Hal Pengesahan
Abstrak
Berita Acara Seminar (Panitia , KS)
Surat Pernyataan (Peneliti bermaterai)
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel, Bagan, Diagram,
Daftar Gambar, Grafik, Rumus-Rumus
Daftar Lampiran (Halaman harus Jelas)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
12

BAB II KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA


A. Landasan Teori
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Tindakan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
B. Prosedur Siklus Penelitian
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Analisa Data
E. Prosedure Pelaksanaan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Setting Penelitian
B. Hasil Penelitian
C. Pembahasan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

b. Daftar Bagan
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas
Bagan 3.2 ......
Bagan 3.3 ......
Bagan 3.4 ......
Bagan 4.5 ......
c. Daftar Tabel
Tabel 2.1 .......
Tabel 3.2 ......
Tabel 3.3 ......
Tabel 3.4 ......
Tabel 4.5 ......
d. Daftar Diagram
Diagram 2.1 .......
Diagram 3.2 .......
Diagram 3.3 ......
Diagram 3.4 ......
Diagram 4.5 ......
e. Daftar Diagram
Lampiran 1 Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 2 Pemberian Surat Izin Penelitian
Lampiran 3 Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang Pembagian
Beban Mengajar dan Bimbingan dalam Proses Belajar
Mengajar Tahun Pelajaran
13

Lampiran 4 Surat Pernyataan Sanggup Menjadi Observer


Lampiran 5 Daftar Hadir Peserta Didik Pra Siklus
Lampiran 6 Daftar Nilai Peserta Didik Pra Siklus
Lampiran 7 Lembar Observasi Tingkat Keaktifan Peneliti Pra Siklus
Lampiran 8 Lembar Observasi Tingkat Keaktifan Peserta Didik Pra
Siklus
Lampiran 9 Daftar Hadir Peserta Didik Siklus I
Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 11 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus I
Lampiran 12 Lembar Evaluasi Peserta Didik Siklus I
Lampiran 13 Lembar Observasi Tingkat Keaktifan Peneliti Siklus I
Lampiran 14 Lembar Observasi Tingkat Keaktifan Peserta Didik
Siklus I
Lampiran 15 Daftar Nilai Peserta Didik Siklus I
Lampiran 16 Daftar Hadir Peserta Didik Siklus II dan seterusnya
Lampiran 25 Foto Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Lampiran 26 Surat Pernyataan Telah Melaksanan PTK

Lampiran 26 SK Kepala Sekolah tentang Susunan Kepanitiaan


Seminar Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
dalam Kegiatan Presentasi Ilmiah, Hasil Penelitian dan
Tinjauan Ilmiah
Lampiran 27 Surat Undangan Peserta Seminar
Lampiran 28 Jadwal Acara Pelaksanaan Seminar
Lampiran 29 Jurnal Untuk Peserta Seminar
Lampiran 30 Daftar Hadir Peserta Seminar
Lampiran 31 Notula Pelaksanaan Seminar
Lampiran 32 Photo Kegiatan Pelaksanaan Seminar
Lampiran 33 Surat Pernyataan Telah Pelaksanaan Seminar
Lampiran 34 Surat Pernyataan disimpan di Perpustakaan Sekolah

6. Bahasa Ilmiah, Ciri-Ciri dan Kerangka Penulisan


Ilmiah
.. 1991. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempunakan, Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

I. PENGGUNAAN HURUF
F. Kesalahan Penggunaan Huruf.
14

Tulisan yang betul : Februari, November, Zaman, aktif, pasif, pikir,


panitia, metode, atlet, aktivitas, analisis, jadual, kualitas, kuantitas,
tim, biaya, pasal, teknik
IV..PENGGUNAAN HURUF KAPITAL
A. Huruf Kapital atau Huruf Besar
Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama pada :
1. dalam ungkapan berhubungan dengan Tuhan dan kitab suci,
termasuk kata ganti Tuhan. Contoh : -Nya, -Mu
2. nama hari, bulan, tahun, hari raya dan peristiwa sejarah,
3. nama orang, suku bangsa, bahasa,
4. nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan.
Misalnya : Keputusan Presiden Republik Indonsia, Nomor 57,
Tahun 1972
5. setiap untuk bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama
badan, lembaga pemerintah, dokumen resmi. Misalnya : Undang-
Undang

V. PENGGUNAAN TANDA BACA


A. Tanda titik (.)
Tanda titik dipakai pada :
1. bukan kalimat tanya, seruan, ( ? , ! )
2. akhir singkatan nama, gelar dan sapaan.
Misalnya : Prof. Dr. Drs. H. Titut Muryanto, S.Pd.,M.Pd.
B. Tanda Koma (,)
Tanda koma dipakai pada :
Batas gelar dan nama depannya. Misalnya :
Prof. Dr. Drs. H. Titut Muryanto, S.Pd.,M.Pd.
C. Tanda Garis Miring ( / )
Tanda garis miring dipakai pada nomor surat dan nomor pada
alamat dan penandaan pada masa satu tahun yang terbagi dalam dua
15

tahun takwin. Misalnya Penelitian : Nomor : 423.6/1/2017. Tahun


Pelajaran 2016/2017

7. Penulisan Makalah dan Artikel


a. Penulisan Makalah
Makalah tinjauan ilmiah adalah publikasi ilmiah berupa karya
tulis guru yang berisi ide/gagasan penulis dalam upaya mengatasi
berbagai masalah pendidikan formal dan pembelajaran yang ada di
satuan pendidikannya (di sekolah/ madrasahnya).
b. Kerangka Isi Penulisan Makalah
1) Bagian Awal
Terdiri dari halaman judul; lembaran persetujuan; kata pengantar,
daftar isi, daftar label, daftar gambar, dan lampiran; serta abstrak
atau ringkasan.
2) Bagian Isi
Umumnya terdiri dari beberapa bab, yakni:
(a) Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang
Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan, dan Manfaat.
(b) Bab Kajian/Tinjauan Pustaka.
(c) Bab Pembahasan Masalah yang didukung data berasal dari
satuan pendidikannya.
Yang harus disajikan pada bab ini adalah kejelasan ide atau
gagasan asli penulis yang terkait dengan upaya pemecahan
masalah di satuan pendidikannya (di sekolah/madrasahnya).
(d) Bab Kesimpulan.
3) Bagian Penunjang:
Memuat daftar pustaka dan lampiran data yang digunakan dalam
melakukan tinjauan atau gagasan ilmiah.

8. Presentasi dalam Forum Ilmiah


a. Pengertian Presentasi
16

Presentasi pada forum ilmiah adalah guru menyajikan prasaran


ilmiah pada sebuah pertemuan ilmiah. Prasaran ilmiah adalah sebuah
tulisan ilmiah berbentuk makalah yang berisi ringkasan laporan hasil
penelitian, gagasan, ulasan, atau tinjauan ilmiah. Presentasi ilmiah ini
tidak termasuk presentasi pada seminar laporan hasil penelitian yang
telah dilakukannya.
Untuk memperoleh angka kredit dalam kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan, maka isi makalah haruslah mengenai
permasalahan pada bidang pendidikan formal pada satuan pendidikan
sesuai tugas guru yang bersangkutan.
Isi makalah di luar hal tersebut di atas, tidak dapat diberikan angka
kredit.
b. Kerangka Isi
Kerangka isi makalah pada pertemuan ilmiah pada umumnya
mengikuti ketentuan yang ditetapkan panitia pertemuan ilmiah. Namun
demikian, setidaknya makalah tersebut, mempunyai bagian-bagian isi
sebagai berikut.
1) Bagian Awal:
Memuat judul, keterangan tentang waktu pelaksanaan, tempat
penyelenggaraan, dan pada kegiatan apa pertemuan ilmiah tersebut
dilakukan.
2) Bagian Isi:
(a) sajian abstrak/ringkasan
(b) paparan masalah utama berikut pembahasan masalah,
(c) penutup.
3) Bagian Akhir:
Daftar Pustaka.
9. Penerbitan di Berkala Ilmiah
Media cetak yang menerbitkan suatu berita yang ada di masyarakat,
yang bertujuan agar pembacanya mengetahui dan atau bermanfaat bagi
17

pembacanya. Bagi Guru yang dimuat Guru didalam Jurnal, misalnya :


Gagasan dalam Pendidikan, Buku Pendidikan, Artikel Ilmiah Pendidikan,
yang lainnya termasuk didalamnya Karya Inovatif yaitu Menemukan
Teknologi Tepat Guna
Contoh Penerbitan Berkala Ilmiah : bulletin, Jurnal hasil Penelitian
dan atau Surat kabar yang terbit secara berkala.
Bagi Guru yang telah menyusun Makalah Laporan Hasil Penelitian
Tindakan Kelas apabila untuk Kenaikan Jabatan Fungsional dan Angka
Kridetnya wajib masuk di Jurnal Pendidikan.
Angka Kredit Hasil Penelitian yang masuk Jurnal Pendidikan, yaitu :
a. Artikel Ilmiah di Jurnal Tingkat Nasional Terakriditasi : 3
b. Artikel Ilmiah di Jurnal Tingkat Provinsi Ber-ISSN : 2
c. Artikel Ilmiah di Jurnal Tingkat Kabupaten Ber-ISSN : 1

10. Pengembangan Modul dan Diktat


a. Pengertian Modul/Diktat Pembelajaran
1) Modul adalah materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara
tertulis sedemikian rupa sehingga pembacanya diharapkan dapat
menyerap sendiri materi tersebut.
2) Diktat adalah catatan tertulis suatu mata pelajaran atau bidang
studi yang dipersiapkan guru untuk mempermudah/ memperkaya
materi mata pelajaran/ bidang studi yang disampaikan oleh guru
dalam proses kegiatan belajar mengajar.
b. Kerangka Isi Modul dan Diktat
1) Modul
Materi pelajaran pada suatu modul, disusun dan disajikan
sedemikian rupa agar siswa secara mandiri dapat memahami
materi yang disajikan. Modul umumnya terdiri dari:
(a) petunjuk siswa,
(b) isi materi bahasan (uraian dan contoh),
18

(c) lembar kerja siswa,


(d) evaluasi,
(e) kunci jawaban evaluasi,
Ciri lain modul adalah dalam satu modul terdapat beberapa
kegitan belajar yang harus diselesaikan dalam kurun waktu
tertentu dan di setiap akhir kegiatan belajar terdapat umpan balik
dan tindak lanjut. Umumnya satu modul menyajikan satu topik
materi bahasan yang merupakan satu unit program pembelajaran
tertentu.
Ciri khas modul adalah tersedianya berbagai petunjuk yang
lengkap dan rinci, agar siswa mampu menggunakan modul dalam
membelajarkan diri mereka sendiri.
2) Diktat
Pada hakikatnya diktat adalah buku pelajaran. Dengan demikian
kerangka isi diktat yang baik seharusnya tidak berbeda dengan
buku pelajaran,
Bagian yang seharusnya tetap tersaji pada Modul/Diktat :
Bagian Pendahuluan
Terdiri dari : halaman judul; lembaran persetujuan; kata
pengantar, daftar isi, daftar label, daftar gambar, dan lampiran
dan Penjelasan tujuan Modul/Diktat pelajaran
Bagian Isi
(a) Judul bab atau topik isi bahasan
(b) Penjelasan tujuan bab
(c) Uraian isi pelajaran
(d) Penjelasan materi
(e) Sajian contoh
(f) Soal latihan
Bagian Penunjang
Daftar pustaka
19

11. Pengembangan Bahan Ajar


a. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa
dalam rangka mencapai Standar Kompetensi yang telah ditentukan.
Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari
pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan
sikap atau nilai.
b. PrinsipMenyusun Bahan Ajar
1) relevansi,
2) konsistensi,
3) kecukupan.
Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran yang disusun
hendaknya memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar
kompetensi dan kompetensi dasar.
Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan ajar
yang disusun dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa.
Misalnya, kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat
macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi
empat macam.
Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya
cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi
dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak
boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya,
jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang
tidak perlu untuk mempelajarinya.

12. Presentasi
Presentasi pada forum ilmiah adalah mendukung guru mengaktualisasikan
20

dirinya. Guru seringkali diundang mengikuti pertemuan ilmiah untuk sebagai


prasaran ilmiah. Jurnal Prasaran Ilmiah adalah sebuah tulisan ilmiah
berbentuk makalah yang berisi ringkasan laporan hasil penelitian, gagasan,
pengalaman, ulasan, atau tinjauan ilmiah. Dalam hal ini guru dapat
menuliskan gagasan atau ide-ide pemikiran atau pengalaman yang
didapatkan dari hasil refleksi pembelajaran penelitian tindakan kelas.
Contoh :
Seminar Penelitian Tindakan Kelas
Seminar PTK merupakan forum ilmiah yang membahas satu
permasalahan yang dikemas dalam satu tema besar seminar. Dengan
demikian, proses seminar diawali dengan presentasi dari penyaji/nara
sumber sebagai pemakalah utama yang bersifat umum untuk membahas
PTK yang telah disusun.
Tujuan seminar PTK adalah untuk menyempurkan hasil penelitian
dalam memecahan masalah yang dihadapi peneliti. Jurnal Prasaran Ilmiah
yang disajikan dalam seminar menjadi bahan diskusi, hasil akhir diskusi
dirumuskan bersama untuk menghasilkan kesimpulan, keputusan bersama,
bahkan resolusi atau rekomendasi.

C.Tindak Lanjut
a. Memberi laporan kegitan kepada yang memberi tugas paling lambat 7 hari
setelah berakhir.
b. Mempersiapkan diri membuat Bukti fisik Kegiatan Pengembangan Diri
untuk Penilai Penetapan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
D.Dampak Setelah Mengikuti Kegiatan
Setelah menerapkan hasil kegiatan ini, dampaknya antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Peserta didik menerima materi pelajaran sesuai Kurikulum.
b. Guru lebih manguasai materi pelajaran.
c. Guru mampu menyusun Bukti Fisik Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB)
21

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pelaksanaan pengembangan diri diikuti oleh Guru, pada dasarnya akan
berdampak pada kegiatan pembelajaran maupun peningkatan kompetensi
pendidik itu sendiri. Tetapi sangat perlu untuk diprogramkan secara terencana
sesuai dengan kebutuhan angka kredit jabatan fungsional guru.

B. Saran
1. Bagi Guru
Guru lebih semangat dan lebih siap mengikuti Uji Kompetensi.
2. Bagi Sekolah
Sekolah wajib memfasilitasi dalam bentuk kebijakan program agar setiap
guru dapat mengikuti pengembangan diri
3. Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan dan UPTD Pendidikan hendaknya memberikan
sosialisasi atau memberikan kebijakan terkait dengan pengembangan diri
bagi guru.

21
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI


MENGIKUTI KEGIATAN FUNGSIONAL
DIKLAT PEMBUATAN KARYA ILMIAH
BAGI GURU KABUPATEN GROBOGAN
KERJASAMA DENGAN
EDC FKIP UNS SURAKARTA
TAHUN 2017
Sanggar Kegiatan Belajar di Purwodadi
15 Maret 2017 sampai 23 Maret 2017
Dilanjutkan
10 April 2017 sampai 11 April 2017

LAMPIRAN-LAMPIRAN
MATRIK KEGIATAN DIKLAT FUNGSIONAL

Foto Copy
SERTIFIKAT
dilegalisir Kepala Sekolah

SURAT TUGAS
Mengikuti Diklat dari Kepala UPTD Pendidikan

SURAT PERSETUJUAN
Dari Kepala Sekolah atas Dasar Surat Tugas
dari Kepala UPTD Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai