Anda di halaman 1dari 87

Asep Sabolakna

Widyaiswara

UPT Pelatihan Kesehatan Kalbar

08164984162

sabolakna@gmail.com
Mampu Memahami Tentang Jabatan
Fungsional Kesehatan.
1 Menjelaskan jabatan fungsional kesehatan

2 Menjelaskan pengangkatan jabatan


fungsional kesehatan

3 Menjelaskan kenaikan jabatan dan pangkat


fungsiona

4 Menjelaskan pembebasan sementara,


pengangkatan kembali dan pemberhentian.
KATEGORI, JENJANG, KRITERIA, DAN
KLASIFIKASI JF
BUP 58 Tahun

Penyelia
Mahir
Terampil
Pemula Ahli Utama
BUP 65 Tahun
1250
Jam Ahli Madya
B P 60 Tahun
Kerja U
Ahli Muda
Kriteria JF Ahli Pertam
BUa
P 58 Tahun
Penetapan jenjang
• TUSI berkaitan dengan pelaksanaan TUSI Instansi Pemerintah • Resiko Lingkungan
• Mensyaratkan keahlian/keterampilan tertentu dibuktikan sertifikasi dan/atau penilaian tertentu • Resiko Individu
• Dapat disusun dalam jenjang berdasarkan tingkat kesulitan dan kompetensi;
• Tingkat Kesulitan
• Pelaksanaan tugas bersifat mandiri
• Kegiatannya dapat diukur dengan satuan nilai atau akumulasi nilai dari butir kegiatan dalam • Kompetensi
bentuk angka kredit. • Beban Kerja JF
Mengapa memilih
Jabfung ?

Karena …..

Memiliki Masa Pengabdian relatif lebih lama


Jenjang madya s/d berusia 60 tahun Jenjang utama
s/d berusia 65 tahun

Dapat diangkat menjadi Pejabat Administrasi


bahkan menjadi Pejabat Pimpinan Tinggi (untuk
jabfung jenjang madya dan jenjang utama)

Memiliki Kelas Jabatan yang relatif baik


dari
Kelas 5 s/d Kelas 15
JUMLAH PEJABAT FUNGSIONAL KESEHATAN DI INDONESIA

9840
INSTANSI PEMBINA JABFUNG DI LINGKUNGAN
KEMENKES RI (PMK No.60 THN 2016)
1. Menyusun naskah akademik
dan matriks butir kegiatan;
2. Mensosialisasikan jabfungkes;
1. Menyusun & melaksanakan kebijakan teknis 3. Melakukan pembinaan;
jabfungkes 4. memfasilitasi ukom;
2. Memonev pengembangan Puskat 5. Memutakhirkan data
jabfungkes; Mutu jabfungkes;
3. Mengoordinasikan hasil 6. Memonev Jabatan Fungsional
binwas jfk yang menjadi binaannya;

Unit
Pelatihan Kemenkes Unit pembina

1. Usul formasi CASN;


1. Merencanakan kebutuhan pelatihan dan 2. Usul & Tetapkan ASN dalam Jabfungke
pengembangan program pelatihan 3. Susun usul mutasi Jabfung
Jabfungkes; Unit kepegawaian
kes;
2. Menyusun kurikulum dan modul pelatihan 4. Susun usulan jenis dan jumlah kebutuhan
jabfungkes jabfungkes
3. Mengevaluasi pasca pelatihan jfk 5. Sharing data
19 Tugas Instansi Pembina
(Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2020 tentang Perubahan atas PP 11 tahun 2017)
a menyusun pedoman formasi JF j menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di
bidang tugas JF;
b Menyusun Standar Kompetensi JF k melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis JF
c menyusun juklak dan juknis l mengembangkan sistem informasi JF
d menyusun standar kualitas hasil kerja dan m memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok
pedoman penilaian KHK
e menyusun pedoman penulisan karya n memfasilitasi pembentukan organisasi profesi
tulis/karya ilmiah yg inovatif
f menyusun kurikulum pelatihan o memfasilitasi penyusunan & penetapan kode etik
profesi & kode perilaku
g menyelenggarakan pelatihan p melakukan akreditasi pelatihan fungsional
h membina penyelenggaraan pelatihan q melakukan panev penerapan JF di seluruh Instansi
fungsional pada lembaga pelatihan Pemerintah Pengguna; dan
i menyelenggarakan uji kompetensi r Melakukan koordinasi dengan instansi pengguna
jabfung
s Menyusun informasi faktor jabatan untuk evaluasi
. jabatan
No
Unit Pembina Jabfung Kesehatan
Unit Pembina No Jabatan Fungsional
1 Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Sekretariat Jenderal 1 Administrator Kesehatan
2 Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 2 Apoteker
Kesehatan 3 Asisten Apoteker
3 Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, Ditjen Yankes 4 Dokter
5 Dokter Gigi
6 Dokter Pendidik Klinis
7 Fisioterapis
8 Okupasi Terapis
9 Ortotis Prostetis
10 Perawat
11 TGM
12 Perekam Medis
13 Teknisi Gigi
14 Refraksionis Optisien
15 Terapis Wicara
16 Penata Anestesi
17 Asisten Penata Anestesi
4 Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Ditjen Yankes 18 Bidan
19 Teknisi Transfusi Darah
5 Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Ditjen Yankes 20 Fisikawan Medis
21 Pranata Labkes
22 Radiografer
23 Teknisi Elektromedis
Unit Pembina Jabfung Kesehatan
NO UNIT PEMBINA NO JABATAN FUNGSIONAL
6 Direktorat Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tular Vektor & Zoonotik, 22 Entomolog Kesehatan
Ditjen P2P

7 Direktorat Pencegahan & Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa & 23 Psikolog Klinis
NAPZA, Ditjen P2P

8 Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P 24 Epidemiolog Kesehatan

9 Direktorat Kesehatan Lingkungan, Ditjen Kesmas 25 Sanitarian

10 Direktorat Gizi Masyarakat, Ditjen Kesmas 26 Nutrisionis

11 Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Ditjen Kesmas 27 Pembimbing Kesehatan Kerja

12 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Ditjen 28 Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Kesmas
Perkembangan Regulasi Jabfung Kesehatan
NO NAMA JABFUNG PERMENPAN SKB PERMENKES PERPRES SYARAT PENDIDIKAN
(JUKLAK) (JUKNIS) TUNJAB Saat ini Usulan Revisi
(Pengangkatan (Pengangkatan
Pertama) Pertama)
1 ADMINKES 42/2000 251/2001 19/2002 54/2007 DIV/S1 Kesehatan -

2 APOTEKER 13/2021 54/2007 Apoteker -


3 ASST. APOTEKER 08/2008 1114/2008 376/2009 54/2007 SAA,D-III Farmasi D III Farmasi

4 BIDAN 36/2019 9/2010 D-III Kebidanan/


Profesi Kebidanan

5 DOKTER 139/2003 1738/2003 - 54/2007 Dokter -


6 DOKTER GIGI 141/2003 1740/2003 - 54/2007 Dokter Gigi -
7 DOKDIKNIS 17/2008 1201/2009 - 42/2009 DR.SPES -
8 ENTOMOLOG 18/2000 396/2001 1201/2004 54/2007 D-I/D-III/S1 D-III/D-IV/S1
Entomologi Kes/Kesling

9 EPIDEMIOLOG 17/2000 395/2001 1200/2004 54/2007 D-I/-/D-IV/S1 D-III/D-IV Kesehatan


S1 Jur/peminatan
Epidkes
10 FISIKAWAN MED 12/2008 1111/2008 262/2009 42/2009 S1 FISMED -
11 FISIOTERAPIS 04/2004 209/2004 640/2005
1 34/2008 D-III/D-IV FIS -
0
Perkembangan Regulasi Jabfung Kesehatan
NO NAMA JABFUNG PERMENPA SKB PERMENKES PERPRES SYARAT PENDIDIKAN
N (JUKLAK) (JUKNIS) TUNJAB Saat ini (Pengangkatan Usulan Revisi
Pertama) (Pengangkatan
Pertama)
12 NUTRISIONIS 23/2001 894/2001 1306/2001 54/2007 D-III/S1 GIZI -
13 OKUPASI TERAPI 123/2005 101/2006 991/2006 34/2008 D-III OKUP -
14 ORTOTIS 122/2005 100//2006 993/2006 34/2008 D-III Ortotik Prostetik -
PROSTETIK
15 PENYULUH KESMAS 58/2000 1811/2000 66/2001 54/2007 D-III/S-1 DIII Kesehatan/
D-IV Promkes
16 PEREKAM MEDIS 30/2013 48/22/2014 47/2015 114/2016 D-III/S-1 RM -
17 PERAWAT 35/2019 - - 54/2007 D-III/Ners
18 TERAPIS GIGI DAN 37/2019 - - 54/2007 D-III/ DIV Keperawatan
MULUT Gigi/ Kesehatan Gigi/
Terapis Gigi dan Mulut

19 PRANATA LABKES 08/2006 611/2006 413/2007 54/2007 SLA-S1 DIII/DIV/S1


Teknologi Lab
Medis
20 PSIKOLOG KLINIS 11/2008 1112/2008 613/2010 42/2009 S1 Psikologi Klinis -
21 RADIOGRAFER 29/2013 47/21/2014 52/2015 115/2016 D-III/DIV Rad -
22 REFRAKSIONIS 47/2005 1368/2005 1 994/2006 34/2008 D-III Refrak -
1
Perkembangan Regulasi Jabfung Kesehatan
SYARAT PENDIDIKAN
PERMENKES PERPRES Saat ini Usulan Revisi
NO NAMA JABFUNG PERMENPAN SKB (JUKLAK)
(JUKNIS) TUNJAB (Pengangkatan (Pengangkatan
Pertama) Pertama)

23 SANITARIAN 10/2006 18/2001 153/2006 54/2007 D1-S1 DII Kesling


DIV Kesling/ Sanitasi
Lingkungan
S1 Kesling/Sanitasi
Lingkungan/ Kesmas
peminatan Kesling

24 TEKNISI ELEKTROMEDIS 28/2013 46/23/2014 51/2015 113/2016 D-III/DIV TEM -


25 TEKNISI GIGI 06/2007 1148/2007 365/2008 34/2008 D-III TG -
26 TEKNISI TRANFUSI DARAH 05/2007 1147/2007 364/2008 34/2008 D-1 TD DIII Teknologi Bank
Darah
27 TERAPIS WICARA 48/2005 1367/2005 992/2006 34/2008 D-III TW -
28 PEMBIMBING KESJA 13/2013 50/18 -2013 62/2014 112/2016 D-IV-S1 Kesehatan -
(47/2013)
29 ASISTEN PENATA 10/2017 3/2018 21/2019 - DIII Keperawatan -
ANESTESI Anestesi/
Kepenataan
Anestesi
30 PENATA ANESTESI 11/2017 3/2018 22/2019 - D-IV Bidang Kepe- -
rawatan
Anestesiologi/
121 Penata Anestesi
2
Bagan Pengelolaan J a ba t a n Fungsional Kesehatan Panev
Pengembangan
Perencanaan Pengangkatan Puncak Karir Mutasi /
Pengembangan Promosi/
Kompetensi Kenaikan Jenjang/
Perpindahan Jabatan/
Pengembangan
2 Penugasan Khusus
Kompetensi
Pendidikan (Tubel) dan /
Inpassing/ Pelatihan (bimtek, e-
Promosi/ Pengembangan Karir
Ukom learning, pelatihan jarak
Perpindahan jauh, magang)
Jabatan Uji
Kompetensi Kualifikasi
PNS (JFU/JFT/JA) Bekerja PAK → SKP
Penilaian
Satker Formasi Kinerja
Formasi
1

Pengangkatan
Latsar
Pertama
CPNS Tunjangan
Berhenti Alih
Satker Formasi
Sistem Informasi
PENGEMBANGAN KARIER
JABATAN FUNGSIONAL
• Kualifikasi • Pengembangan Kompetensi
pendidikan sesuai dan Uji Kompetensi
persyaratan yang
dibutuhkan < D III atau >
D IV/S1 (rekrutmen,tubel
atau ibel)

• Pemenuhan Angka
• Formasi Kredit
• SKP
JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Jabatan Fungsional Kesehatan adalah


kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak tenaga
kesehatan yang berstatus sebagai Pegawai
Negeri Sipil dalam suatu organisasi yang
dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan
pada keahlian dan atau keterampilan dalam
memberikan pelayanan kesehatan sesuai
dengan kompetensi dan kewenangannya
yang dilakukan secara mandiri atau
berkolaborasi.

NAME OR LOGO
Tugas dan Kewajiban Pejabat Fungsional Kesehatan
• Memberikan pelayanan fungsional yang berdasarkan
Tugas pada keahlian dan keterampilan tertentu.
a. Mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional,
paling lama 3 (tiga) tahun setelah diangkat dalam J F K ;
b. menjadi anggota organisasi profesi;
c. menyusun SKP yang akan dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun
anggaran berjalan;
d.memenuhi angka kredit yang ditetapkan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
Kewajiban e. mengikuti pelatihan dalam rangka peningkatan kompetensi
dan profesionalisme PJFK;
f. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi
manajerial, dan kompetensi sosial kultural sesuai dengan
standar kompetensi yang telah disusun oleh instansi pembina
J F K dalam rangka kenaikan jenjang, alih kategori,
perpindahan dari jabatan lain; dan promosi; dan
g. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Pimpinan.
ANGKA KREDIT DAN TATA CARA PENETAPAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL
UJI KOMPETENSI JABATAN
FUNGSIONAL KESEHATAN
UJI KOMPETENSI DALAM
PENGEMBANGAN KARIR JABFUNG
Alih
- Pengangkatan Promosi
kategori
pada JF
- Kenaikan jenjang Pengangkatan
Perpindahan Pertama
dari jabatan
lain

Inpassing

Permenpan 13
Tahun 2019

Mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi Manajerial dan Kompetensi
Sosialkultural sesuai dengan standar kompetensi yang telah disusun Instansi Pembina
Tugas Instansi Pembina
(Pasal 99 PP 11 tahun 2017)
1 Menyusun pedoman formasi JF 10 Menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di bidang
tugas JF;
2 Menyusun Standar Kompetensi JF 11 Melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis JF
3 Menyusun juklak dan juknis 12 Mengembangkan sistem informasi JF
4 Menyusun standar kualitas hasil kerja dan 13 Memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok
pedoman penilaian KHK

5 Menyusun pedoman penulisan karya tulis/karya 14 Memfasilitasi pembentukan organisasi profesi


ilmiah yg inovatif

6 Menyusun kurikulum pelatihan 15 Memfasilitasi penyusunan & penetapan kode etik


profesi & kode perilaku

7 Menyelenggarakan pelatihan 16 Melakukan akreditasi pelatihan fungsional

8 Membina penyelenggaraan pelatihan fungsional 17 Melakukan panev penerapan JF di seluruh


pada lembaga pelatihan Instansi Pemerintah Pengguna; dan

9 Menyelenggarakan uji kompetensi 18 Melakukan koordinasi dengan instansi pengguna


jabfung
PenyelenggaraUjiKompetensi
JabatanFungsionalKesehatan

Adalah Instansi Pemerintah


Pengguna Jabatan Fungsional
Kesehatan di Pusat dan Daerah
yang sekurangnya dipimpin oleh
pejabat pimpinan tinggi pratama
(japimti pratama) setelah
diberikan rekomendasi
penyelenggaraan uji dari
Kementerian Kesehatan.
UJI KOMPETENSI JFK
UJI KOMPETENSI

Untuk memberikan pengakuan


terhadap kompetensi jabatan
fungsional kesehatan

menjadi bahan pertimbangan


untuk kenaikan jenjang jabatan.
PENYELENGGARA UJI KO
MPETENSI
Koordinator

Penanggung Jawab
Peserta Uji Kompetensi

Syarat Peserta Uji Kompetensi


1. Sekurang kurangnya sudah memangku jenjang jabatan
fungsional sebelumnya selama 1(satu) tahun;
2. Memiliki Surat Keputusan jabatan fungsional jenjang
terakhir;
3. Prestasi kerja paling kurang bernilai baik selama satu
tahun terakhir yang dibuktikan dengan Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP); dan
4. Memiliki Surat rekomendasi dari pimpinan unit kerja
untuk mengikuti uji kompetensi jabatan fungsional
kesehatan
Mekanisme Peserta Uji
Peningkatan pengetahuan
1 dan kemampuan
5
Mendaftar uji
kompetensi Mencetak Menyiapkan 1 Tidak Lulus
online bukti berkas
portofolio
pendaftaran
6 Mendapatkan
4 Lulus sertifikat bila
lulus
10 Uji ulang ke dua
a. Konsultasi
Mengajukan
7 dengan tim
3 permohonan ke
pimpinan instansi
penguji Tidak Lulus

pengguna
b. Diberikan kartu
ujian oleh tim Lulus Mendapatkan
penguji sertifikat bila
2 Mempersiapkan lulus
berkas administrasi
9 Uji ulang pertama
8 Pelaksanaan uji

1 Melakukan updating
Tidak Lulus

online jabfung

Lulus
Hak Peserta Uji
• Mendapatkan feedback dan hasil kelulusan uji
kompetensi. Bila lulus, mendapat sertifikat uji
kompetensi.
• Bila tidak lulus, boleh mengikuti uji ulang sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan oleh pelaksana.
• Bila uji ulang pertama tidak lulus, boleh mengikuti
uji ulang yang kedua sesuai dengan jadwal yang
tersedia penyelenggara.
• Bila uji ulang yang kedua tidak lulus maka pimpinan
instansi pengguna memberikan peningkatan
pengetahuan dan keterampilan kepada pejabat
fungsionaltersebut
Peserta Uji Kompetensi
kenaikan jenjang JF
Pejabat Fungsional Perawat,
Pejabat Fungsional Perawat Gigi,
Pejabat Fungsional Radiografer,
Pejabat Fungsional Perekam Medis,
Pejabat Fungsional Teknisi Elektromedis
Pejabat Fungsional Pembimbing
Kesehatan Kerja, dan
Pejabat Fungsional lain sesuai dengan
peraturan perundang – undangan
Waktu dan Tempat Uji Kompetensi

Pelaksanaan Uji dilakukan secara periodik


(memperhatikan periode kenaikan pangkat)

Tempat Uji dapat disesuaikan dengan instansi tempat pejabat


fungsional bekerja atau instansi pembinanya, dapat berupa :

a. Unit Pembina
b. Dinkes Provinsi
c. Dinkes Kab/Kota
d. UPT Kementerian Kesehatan
e. Klinik/Poliklinik Kementerian/Lembaga selain
Kemenkes
f. Institusi dan atau Faskes lain
g. Tempat lain yang ditunjuk atau ditetapkan oleh
penyelenggara
Pembiayaan
Pembiayaan ini dibebankan pada Anggaran dan
Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi, Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota, dan sumber
dana lainnya yang sah dan tidak mengikat sesuai
tugas masing – masing instansi penyelenggara uji
kompetensi sesuai Permenkes 18 tahun 2017.
Setiap instansi pengguna Jabatan fungsional
merencanakan dan menganggarkan biaya untuk
penyelenggaraan uji.
Tim Penguji
JumlahTim Penguji sekurang– kurangnya berjumlahtiga orangdan Terdiri
dari Ketua dan Anggota
1 Pusat

2 Instansi Kementerian/Lembaga Selain Kemenkes

3 Provinsi

4 Kabupaten/Kota

5 UPT Kementerian Kesehatan


1 mempunyai jenis jabatan fungsional yang sama
dengan peserta uji

2
Syarat Pen
mempunyai jabatan paling rendah setingkat lebih tinggi
dari jabatan fungsional yang di uji dengan kategori yang
sama

3 memiliki surat keputusan sebagai tim penguji

Apabila Tidak ada penguji yang memiliki


sertifikat maka pimpinan instansi dapat
4 memiliki sertifikat sebagai tim penguji
menunjuk penguji yang memiliki keahlian
serta mampu untuk menjadi penguji
dengan indikator memiliki kemampuan
5 tidak sedang menjalani hukuman disiplin teknis kompetensi, keprofesian dan
pemahaman tentang jabatan fungsional.
.
tidak sebagai peserta uji.
6
Tugas Tim Penguji
Melakukan pencatatan
dan melaporkan Menetapkan Metode uji

Melakukan monitoring
Membuat rencana penilaian
dan evaluasi

MMeelamkubkearni kapnemfeuetdabkahcirkan
hasinilsptreunmilaeinan Tugas Tim Menetapkan
Penguji metode penilaian

Memberikan feedback
hasil penilaian
Menyiapkan
perangkat penilaian
Melakukan penilaian

Memeriksa dan memvalidasi Berkoordinasi dengan


data dokumen instansi penyelenggara
Kewenangan Tim Penguji

Menetapkan kelulusan uji kompetensi

Memberikan catatan / feedback Meminta data/dokumen


hasil uji kompetensi tambahan kepada peserta
Kewenangan Tim maupun pihak yang
Penguji terkait bila diperlukan
Menentukan jenis metode dan
instrumen penilaian,

Menghentikan proses
Menetapkan substansi penilaian penilaian jika dipandang
Berdasarkan butir butir kegiatan dan tidak sesuai dengan ketentuan,
atau standar yang telah ditetapkan norma, etika dan prinsip
keselamatan,
Mekanisme Tim Penguji

6
Memberi Menetapkan Menyiapkan
Membuat
konsultasi metode penilaian 1
rencana
7 perangkat
kepada calon
peserta uji
penilaian 5 penilaian
5 Melakukan pemutakhiran
instrumen uji
 Menetapkan Berkoordinasi dengan
metode uji 4 instansi penyelenggara
 Memberikan untuk persiapan peralatan,
Melakukan pencatatan dan
kartu ujian
3
sarana & prasarana
8 1 pelaporan kepada ketua
4 penyelenggara uji

Memeriksa dan 9 Melaksanakan 1 Ketua tim penguji menandatangi

2 memvalidasi data dokumen pengujian 3 sertifikat uji


administratif calon peserta
uji
1
Memberikan feedback hasil penilaian
Memiliki SK sebagai tim 10 2
1 penguji 1
Melakukan penilaian
1 Memutuskan hasil uji
Materi Uji
MateriUji Kompetensijabatanfungsionalkesehatanmengacu
pada butir butir kegiatan jenjang jabatan yang sedangdipangku
dan jenjang yang akan dipangku sesuai dengan peraturan
perundangan.Kedepannya materi uji berdasar atas Standar
Kompetensi Teknis Jabatan Fungsional
(Permenkes Nomor 18 tahun 2017)
Metode Uji Kompetensi

Metode uji, dapat berupa :


a. Portofolio → Wajib
b. Uji Tulis
c. Uji Lisan
d. Uji Praktik

Pilihan
Tujuan Umum Pengaturan Penyelenggaraan Uji Kompetensi
Jabatan Fungsional Kesehatan

Penyelenggaaraan Uji Kompetensi Jabfungkes


yang Implementatif, M ampu Laksana dan
Berkualitas

Jabfungkes dan Berbagai M etode


Pengangkatan/Perpindahan Jabatan/Alih
Kategori/Alih Jenjang/Promosi

Pada juli 2022

Permenpan 13/2019
“Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, semua ketentuan dalam Peraturan Menteri tentang JF
yang telah ditetapkan dan semua peraturan pelaksanaannya, menyesuaikan dan mengikuti ketentuan
dalam Peraturan Menteri ini paling lama 3 (tiga) tahun sejak Peraturan Menteri ini diundangkan”
“Surat Edaran Kepala Badan Nomor
DM.03.01/V/0668/2020 pada tanggal 27
April 2020

tentang
Pemberitahuan Pengaturan Terbaru dalam
Pengelolaan
Jabatan Fungsional Kesehatan”

Berisi
Bagi pejabat fungsional Perawat, Bidan dan
Sesuai PP 17/2020 Terapis Gigi dan Mulut jenjang Mahir yang
Ukom akan naik ke jenjang Penyelia wajib
pengangkatan melaksanakan kegiatan pengembangan
pertama dihapuskan profesi JF dengan angka kredit
baik kategori pengembangan profesi yang dipersyaratkan 4
keterampilan (empat) diberlakukan mulai periode kenaikan
maupun keahlian jenjang April 2021
Setiap PNS yang
diangkat menjadi
Pejabat Fungsional JF Perawat, Bidan dan Terapis Gigi dan Mulut
Perawat, Bidan dan kategori keterampilan dengan pendidikan di
Terapis Gigi dan bawah D-III (Diploma III) dapat melaksanakan
Mulut wajib dilantik tugas pada jenjang jabatan fungsional kategori
dan diambil keterampilan sesuai dengan jenjang jabatan
sumpah/janji yang saat ini sedang diduduki.

SKP diambil dari uraian kegiatan JF tersebut wajib memiliki ijazah sekurang-
tugas jabatan sesuai uraian kurangnya D-III (Diploma III) kesehatan sesuai
kegiatan PERMENPANRB 35, 36, dengan kualifikasi jabatan fungsional masing -
37/2019. Apabila awal tahun 2020 masing paling lama sesuai ketentuan peraturan
SKP sudah disusun dan ditetapkan perundang-undangan (Berdasarkan Undang
berdasar PERMENPAN lama maka Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun
dapat dibenarkan dan 2014 tentang Tenaga Kesehatan yaitu 17
diperhitungkan AK thn 2020 Oktober tahun 2020”
1. Angka Kredit Pemeliharaan
Pejabat fungsional Perawat, Bidan dan Terapis Gigi dan Mulut yang telah memenuhi syarat untuk
kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi tetapi belum tersedia lowongan jabatan maka
setiap tahun wajib memenuhi angka kredit tertentu sesuai Peraturan Perundang-undangan

2. Angka kredit bagi pejabat fungsional kesehatan yang bertugas di daerah


terpencil/rawan/berbahaya
Pejabat fungsional Perawat, Bidan dan Terapis Gigi dan Mulut yang bertugas di daerah
terpencil/rawan/berbahaya, dapat diberikan tambahan Angka Kredit paling banyak 25% (dua
Pejabat fungsional puluh lima persen) dari Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dan
Perawat, Bidan dan
diakui sebagai tugas pokok dalam PAK,
Terapis Gigi dan
Mulut
3.Angka kredit bagi pejabat fungsional kesehatan yang ditugaskan sebagai pimpinan
fasyankes
Pejabat fungsional Perawat, Bidan dan Terapis Gigi dan Mulut yang ditugaskan sebagai
pimpinan fasyankes diberikan tambahan Angka Kredit 25% (dua puluh lima persen) dari Angka
• KrePdNitSKuymanuglatitfeluanhtukdikaenngakikaatnmpealnaglukiatpseentignagnkagtkaletbainhtpinegrgtaimdaanddaiarikuCiPseNbSagkaeitudgaalasmpoJkFok
daPlaemraPwAaKt,Bidan dan Terapis Gigi dan Mulut paling lama 3 (tiga) tahun wajib mengikuti
dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional JF.

• Apabila belum mengikuti dan/atau tidak lulus pendidikan dan pelatihan fungsional
tersebut tidak diberikan kenaikan jenjang satu tingkat di atas.

• Sehubungan dengan hal tersebut mohon Saudara dapat mempersiapkan dan


memfasilitasi pelatihan JF ini.
dilaksanakan sesuai Permenkes nomor 23 tahun 2019
Inpassing tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional
Kesehatan melalui Penyesuaian/Inpassing

Kenaikan dilaksanakan sesuai Permenkes 18 tahun 2017


Jenjang 6 tentang Penyelenggaraan Uji Kompetensi Jabatan
JF Fungsional Kesehatan

Ukom kenaikan jenjang selain 6 JF Ukom perpindahan jabatan, alih kategori, dan
promosi untuk 30 jenis JFK
dilaksanak
an mulai
Juli tahun
2022
Ukom kenaikan jenjang utama bagi JF Dokter, Dokter
Pendidik Klinis, Dokter Gigi, Perawat, Apoteker dan
Bidan
Berdasarkan Keputusan Presiden nomor 12 tahun 2020 tentang
Penetapan Bencana Non alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019
sebagai bencana Nasional maka penyelenggaraan uji kompetensi
kenaikan jenjang jabatan untuk jabatan fungsional Perawat, Perawat
Gigi/Terapis Gigi dan Mulut, Radiografer, Teknisi Elektromedis, Perekam
Medis dan Pembimbing Kesehatan Kerja:

• dapat dilaksanakan melalui daring/online. Pelaksanaan uji


kompetensi dilaksanakan melalui metode portofolio, dengan cara
penyampaian berkas portofolio peserta kepada penguji sebelum
pelaksanaan uji melalui daring/online,
• proses pelaksanaan uji melalui daring/online di dokumentasikan dan
dilaporkan dalam Berita Acara Pelaksanaan uji,
• untuk permohonan dan pemberian rekomendasi penyelenggaraan uji
dan nomor sertifikat disampaikan melalui alamat email
ujikom.jabfungkes@gmail.com
PERSIAPAN UKOM JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Untuk 24 JFK
1. Identifikasi pejabat fungsional yang memenuhi persyaratan dan ketentuan
sebagai penguji :
❖Jenjang Tertinggi
❖Kualifikasi Pendidikan Tertinggi
❖Memililiki Kemampuan Teknis Kompetensi, Keprofesian Dan Pemahaman
Tentang Jabatan Fungsional

2.Seleksi Penguji oleh unit pembina Jabatan Fungsional Kesehatan dan


diusulkan ke Puskatmutu SDMK untuk dilakukan pembekalan
3. Penetapan oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membawahi unit
pembina terkait
4. Menyiapkan sumber daya untuk pelaksanaan pengujian
Pelaksanaan Uji Kompetensi Jafung Perawat
PENYUSUNAN FORMASI JABATAN
FUNGSIONAL KESEHATAN
INSTANSI PEMBINA JABFUNG DI LINGKUNGAN
KEMENKES RI dan TUGAS UNIT YANG MEMBIDANGI JF
(PMK No.60 THN 2016)
LATAR BELAKANG
PASAL 56 UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA menyatakan :

1. Setiap Instansi Pemerintah Wajib menyusun kebutuhan


jumlah dan jenis jabatan PNS berdasarkan analisis
jabatan dan analisis beban kerja;
2. Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu)
tahun berdasarkan prioritas kebutuhan.

3. Berdasarkan penyusunan kebutuhan sebagaimana dimaksud


pada ayat (1), menteri menetapkan kebutuhan jumlah
dan jenis jabatan PNS secara nasional.
PP 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN PNS
PASAL 5
“Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan
jumlah dan jenis Jabatan PNS berdasarkan analisis
Jabatan dan analisis beban kerja.”
PERMENPAN 13 TAHUN 2019 TENTANG PENGUSULAN,
PASAL 58 PENETAPAN DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PNS
“Penetapan kebutuhan PNS dalam JF dihitung
berdasarkan beban kerja yang ditentukan dari
indikator kebutuhan JF”
PERMENPAN 1 TAHUN 2020 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
ANALISIS JABATAN DAN ANALISIS BEBAN KERJA PASAL 2
“Instansi Pusat dan Instansi Daerah wajib melaksanakan
anjab dan abk sbg prasyarat utk menyusun peta jabatan,
uraian jabatan serta jumlah kebutuhan ASN”
PERMENKES NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG PENYUSUNAN
menimbang FORMASI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
“Pengangkatan PNS ke dalam jabatan fungsional
harus disesuaikan dengan formasi kebutuhan jabatan
Usulan formasi disampaikan kpd
pada organisasi instansi Pemerintah”
instansi pembina jf kesehatan dlm
SURAT EDARAN MENPAN TANGGAL 1 5OKTOBER 2018 rangka mendapatkan rekomendasi
sblm disampaikan kpd menpan
Tugas Puskat Mutu

Mengelola data Jabatan Fungsional se


bagai sumber data dan informasi yang
Peraturan Menteri 1 berkaitan dengan pengelolaan jabatan
Kesehatan Nomor 43 fungsional kesehatan
Tahun 2017 tentang
Penyusunan Formasi
Jabatan Melakukan monitoring terhadap

Fungsional Kesehatan 2 usulan rekomendasi formasi


yang diberikan oleh Unit Pembina
PENYUSUNAN FORMASI
PRINSIP PENYUSUNAN FORMASI
Formasi pada satuan organisasi disusun berdasarkan analisis
kebutuhan jabatan dengan menghitung rasio keseimbangan
anbtara beban kerja dengan jumlah jabatan fungsional
kesehatan yang dibutuhkan

Formasi harus disusun berdasarkan peta jabatan di


masing-masing organisasi

Komposisi jumlah pejabat fungsional tidak berubah


selama beban kerja organisasi tidak berubah

Setiap perpindahan dalam posisi jabatan fungsional


kesehatan, baik karena adanya mutasi, promosi atau
kenaikan jenjang jabatan sesuai dengan formasi yang
tersedia
STANDAR KETENAGAAN MINIMAL PERMENKES NOMOR 43 TAHUN 2019
TENTANG PUSKESMAS
Ketenagaan pada klinik jalan:
Tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kesehatan lain, dan tenaga non kesehatan
Ketenagaan pada klinik rawat inap:
Tenaga medis, kefarmasian, keperawatan, gizi, analis kesehatan, tenaga kes lain dan tenaga non kes

Tenaga Medis pada Klinik Prtama minimal:


Dokter ( 2 or ang : 1 dokter sp, 1 orang dokter pemberi pelayanan)
Dokter Gigi ( 2 oran g : 1 orang drg sp, 1 orang dokter gigi pemberi pelayanan)
RUMAH SAKIT

NAME OR LOGO
STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR
PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
MEKANISME PENGANGKATAN PNS DALAM JABFUNG
Menteri PAN-RB 15 Oktober 2018

Apabila K/L/Pemda ingin mengangkat PNS kedalam Jabatan


Fungsional keahlian dan keterampilan baik melalui
pengangkatan pertama, perpindahan dari jabatan lain, atau
melalui penyesuaian, wajib didahului dengan
penyampaian usulan kepada Instansi Pembina
Jabatan Fungsional untuk mendapatkan
Rekomendasi sebelum menyampaikan usulan
kepada Menteri PANRB
NAME OR LOGO
ANGGOTA TIM ANJAB DAN ABK
KETUA

dapat ditunjuk dari seorang pejabat JPT


Pratama atau Administrator yang secara fungsional ANGGOTA
bertanggung jawab di bidang organisasi dan/atau
kepegawaian
Paling sedikit 7 (tujuh) orang anggota, termasuk
ketua dan sekretaris anggota Tim Pelaksana Analisis
Jabatan dan Analisis Beban Kerja ditetapkan dalam
jumlahganjil.
SEKRETARIS

dapat ditunjuk paling rendah seorang pejabat Pengawas


yang memiliki kemampuan dan pengalaman teknis di bidang
analisis jabatan dan analisis beban kerja atau Pejabat Fungsional
yang membidangi analisis jabatan dan analisis beban kerja
CONTOH KEPMENPAN
PENETAPAN KEBUTUHAN PENYESUAIAN/INPASSING
DALAM JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

9 A pril 202
30 Juli 2020 0
26 Nov em2020
7 Okt b r 2018
e
ALUR PEN ET APAN FORMASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA

REKOMENDASI

UNIT PEMBINA UNIT PEMBINA


SATKER DAN UPT MENGAJUAN FORMASI
KEPEGAWAIAN VALIDASI
VERIFIKASI

PERTIMB
INSTANSI ANGAN
PEMBINA

t
e
m
b
u
s
a
n

mengirimkan PENETAPAN mengirimkan


FORMASI

UNIT PEMBINA
UNIT KEPEGAWAIAN KEPEGAWAIAN
KemenPAN-RB
ALUR PASIEN POLI UMUM

JFPranata
Labkes

Laboratorium

JF Dokter Spesialis
Administrasi JF Perawat
JF
Pasien dengan Menuju Poli Umum
Perekam Medis
batuk berdarah Pelayanan Poli dr.Sp
JF Dokter
kesehatan
JF Perawat

JF
Radiografer
Jabatan Fungsional
Kesehatan yang harus
Poli Rontgen tersedia :

Poli farmasi 1. Perekam Medis


JF Apoteker
2. Dokter
Asisten Apoteker 3. Dokter Spesialis
4. Perawat
5. Pranata Laboratorium
Kesehatan
PASIEN PULANG Poli Rawat Inap
JF Dokter
JF Perawat 6. Perekam Medis
7. Apoteker
8. Asisten Apoteker
CONTOH KEBUTUHAN JABFUNG DI POLI OBGYN

11
KASIR
2
ADMINISTRASI
I
PASIEN 1
SATPAM
12
REKAM
MEDIS

3 4 13
BIDAN DOKTER OBGYN Laundry/l
inen

14

CSSD

15
9 ASISTEN APOTEKES
SANITARIAN

5 6 7 PSIKOLOG 8
DOKTER GIGI 10
AHLI GIZI APOTEKER PRANATALABKES
Contoh Tugas P o k o k B i d a n Penyelia
d i Instalasi R a w a t Inap
Dst....

Melaksanakan tugas
jaga/shift di Rumah Sakit
Melaksanakan
asuhan kebidanan pada pasien
kasus patologis kegaatdaruratan
kebidanan

BIDAN
Melaksanakan evaluasi asuhan
kebidanan pada pasien kasus
patologis kegaatdaruratan kebidanan

Persiapan alat dan pasien pada


kasus patologis kegawatdaruratan Melaksanakan dokumentasi pada
asuhan kebidanan pada pasien
kasus patologis kegaatdaruratan
kebidanan
9 Tata Cara Penyusunan Formasi
1 2 Inventarisasi 3 Menentukan
nilai angka PMK 43 TAHUN 2017 TENTANG PENYUSUNAN FORMASI
Inventarisasi Waktu
Tugas kredit untuk JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
Penyelesaian
Pokok butir-butir
Butir Kegiatan
kegiatan (WPK)

4 Menentuka 5 Menghitung
6 Menjumlahkan
seluruh waktu
penyelesaian
n voume
beban kerja waktu volume
pada tahun penyelesaian kegiatan dalam
yang di volume (Wpv) 1 (satu) tahun
hitung masing-masing (∑Wpv)
kegiatan :
Wpv = Wpk x V

7 8 PENENTUAN JUMLAH
FORMASI
9
Perhitungan Jumlah ≥ 0,50 = 1 (satu) Formasi Menghitung Lowongan
Formasi < 0,50 = tidak dapat Formasi dihitung untuk
Jabatan Fungsional ditetapkan jangka waktu 5 tahun:
Untuk Formasi untuk jenis dan LFJFK = TFJFK – (JFK +
Setiap Jenjang Jabatan jenjang jabatan fungsional JFKM – JFKN – JFKB)
Fungsional Kesehatan Kesehatan
1. INVENTARISASI TUGAS POKOK
PERMENPAN NO 35 TAHUN 2019 TENTANG JF PERAWAT
Butir
kegiatan
berdasarkan
2. MENGINVENTARISASI NILAI ANGKA KREDIT UNTUK MASING-
MASING BUTIR KEGIATAN.

PermenPAN No 35 Tahun 2019


3. MENENTUKAN WAKTU PENYELESAIAN BUTIR KEGIATAN (WPK)

Menentukan waktu penyelesaian butir Bagi jabatan fungsional kesehatan


kegiatan (Wpk) perawat, asisten penata anastesi,
penata anastesi, teknisi gigi dan
perawat gigi, penentuan waktu
Wpk=Akb penyelesaian butir kegiatan (Wpk)
dengan menggunakan standar norma
Kt waktu yang telah ditetapkan unit
pembina dan organisasi profesinya.

Keterangan:
Wpk : Waktu penyelesaianbutir kegiatan dalam 1 tahun
Akb : Angka Kredit Butir Kegiatanmasing- masingdalam 1 tahun
Kt : Konstanta PERATURANMENTERIKESEHATANNOMOR43TAHUN2017
TENTANGPENYUSUNANFORMASIJABATANFUNGSIONALKESEHATAN
4. MENENTUKAN VOLUME/BEBAN KERJA PADA TAHUN YANG
Besaran volume/beban kerja ditentukan berdasarkan DIHITUNG
target yang ditetapkan oleh unit/satuan kerja dalam 1 Cara Penentuan Volume :
(satu) tahun yang harus diselesaikan oleh masing-masing 1. Rekapitulasi Dokumen
jabatan fungsional kesehatan sesuai dengan jenis dan 2. Estimasi
jenjang jabatannya. 3. Gestimasi

JANGAN LUPA MEMBAGI


VOLUME KERJA PERHATIKAN!
KETERANGAN WARNA PADA BUTIR
PADA BUTIR KEGIATAN YANG Contoh:
Butir kegiatan
“Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan”

BERWARNA !!! dalam satu tahun dilakuan sebanyak 700 kali


Karena kolom butir kegiatan tersebut berwarna MERAH
(dilakukan oleh 7 jenjang), maka:
700 : 7= 100, (isikan angka 100 pada kolom volume kerja)
5. MENGHITUNG WAKTU PENYELESAIAN VOLUME
MASING-MASING KEGIATAN (WPV)

Wpv = Wpk x V

X =

7. PERHITUNGAN JUMLAH FORMASI JABATAN


FUNGSIONAL UNTUK SETIAP JENJANG JABATAN
FUNGSIONAL KESEHATAN
Formasi JF = ∑Wpv
1250

8. PENENTUAN JUMLAH FORMASI


≥ 0,50 = 1 (satu) Formasi
< 0,50 = tidak dapat ditetapkan formasi
untuk jenis dan jenjang jabatan
6. MENJUMLAHKAN SELURUH WAKTU PENYELESAIAN
fungsional Kesehatan
VOLUME KEGIATAN DALAM 1 (SATU) TAHUN (∑WPV)
9. MENGHITUNG LOWONGAN FORMASI DIHITUNG UNTUK
JANGKA WAKTU 5 TAHUN

LFJFK = TFJFK – (JFK + JFKM – JFKN – JFKB)


Keterangan :

• LFJFK adalah Lowongan Formasi yang dihitung dalam jenjang jabatan tertentu yang dapat diisi dalam
satu tahun yang dihitung;
• TFJFK adalah Total Formasi yang dihitung menurut jenis dan jenjang jabatan tertentu yang diperlukan pada
tahun yang dihitung;
• JFK adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang ada pada saat tahun
yang dihitung;
• JFKM adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan masuk ke jenjang
dan jenis jabatan fungsional kesehatan pada saat tahun yang dihitung;
• JFKN adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan naik ke
jenjang jabatan berikutnya pada saat tahun yang dihitung;
• JFKB adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan berhenti
(karena pindah, pension, dll) pada saat tahun yang dihitung.
Materi Inti. 1 – Jabatan Fungsional Kesehatan

PETUNJUK DISKUSI KELOMPOK

Tujuan :
Setelah mengikuti diskusi kelompok ini, peserta mapu menjelaskan fungsional
kesehatan.

Petunjuk:
1. Peserta dibagi menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 7 - 8 orang.
2. Masing-masing kelompok menentukan ketua dan penyaji.
3. Tiap kelompok mendiskusikan tentang jabatan fungsional kesehatan meliputi
kedudukan jabatan fungsional, jenis-jenis jabatan fungsional kesehatan, jenjang
jabatan, pengangkatan kedalam jabatan fungsional kesehatan, kenaikan jabatan,
dan pembebasan sementara serta pengangkatan kembali kedalamjabatannya.
4. Masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi, dan peserta lain memberi
tanggapan pertanyaan, pertanyaan maupun klarifikasi.
5. Fasilitator merangkum dan melakukan pembulatan hasil diskusi kelompok.

Waktu : 90 menit
Terima
Kasih
Pusat Peningkatan Mutu SDMK
(c.q Bidang Pengembangan JFK)

(021) 7258057
puskat.mutu@gmail.com
http://sibangjangkri.kemkes.go.id/
CONTOH USUL PETA JABATAN

HARUS DITETAPK
AN OLEH PPK
excel perhitungan formasi dapat
diunduh melalui pranala:
http://bit.ly/PerhitunganFormasi
Instansi Pembina dalam hal ini Puskat Mutu SDMK sudah memfasilitasi
untuk memudahkan melalui

SI BANG JANGKRI
www.sibangjangkri.kemkes.go.id
E-FORMASI JFK
E-Formasi merupakan aplikasi
yang dikembangkan untuk
keperluan penyusunan formasi
jabatan fungsional kesehatan.
Aplikasi ini dapat digunakan
untuk menghitung formasi
jabatan fungsional kesehatan
serta digunakan untuk
eFormasi JFK mengajukan dan mendapatkan
rekomendasi usulan formasi
dari Instansi Pembina.
80
Fitur e-Inpassing JFK
Fitur ini dibuat untuk pengajuan Rekomendasi
Inpassing Jabatan Fungsional Kesehatan
NAME OR LOGO 81
Butir – Butir Kegiatan

Fitur eFormasi JFK


Fitur ini dibuat untuk pengajuan Rekomendasi
Formasi Jabatan Fungsional Kesehatan
82

Anda mungkin juga menyukai