Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERTEMUAN MONITORING DAN EVALUASI


PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN KABUPATEN KETAPANG
TAHUN 2022

A. LATAR BELAKANG

Upaya kesehatan diselenggarakan secara terpadu,


berkesinambungan, dan paripurna melalui sistem rujukan.
Sistem Rujukan pelayanan kesehatan adalah penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung
jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik, baik vertikal maupun
horizontal yang wajib dilaksanakan oleh peserta jaminan kesehatan atau
asuransi kesehatan sosial, dan seluruh fasilitas kesehatan.

Rujukan di bidang upaya kesehatan perorangan dalam bentuk


pengiriman pasien, spesimen, dan pengetahuan tentang penyakit
dengan memperhatikan kendali mutu dan kendali biaya, serta rujukan
di bidang upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan secara
bertanggung jawab oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan
berwenang serta sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku.

Sistem rujukan pelayanan kesehatan perorangan diselenggarakan


secara berjenjang berdasarkan kompetensi dan fasilitas pelayanan
kesehatan yang tersedia, yang melibatkan semua fasilitas pelayanan
kesehatan pemerintah dan masyarakat/swasta.

Pembiayaan untuk kasus rujukan bagi peserta BPJS dibebankan


kepada BPJS, bagi pasien yang tidak tercakup dalam skema jaminan
kesehatan dibebankan kepada yang bersangkutan, dan bagi masyarakat
miskin yang tidak termasuk dalam PBI dibebankan kepada Pemerintah
Daerah dan Pemerintah Kabupaten/Kota.

Penerapan sistem rujukan dalam penyelenggaraan JKN memegang


peranan penting untuk pencapaian efisiensi dan efektifitas pelayanan
kesehatan. BPJS Kesehatan menetapkan 144 diagnosis kompetensi yang
harus dikuasai oleh dokter primer di FKTP. Pada kenyataannya masih
ditemukan kasus-kasus yang seharusnya paripurna di FKTP namun
dirujuk ke FKRTL (rujukan non spesialistik). Berdasarkan Laporan BPJS
BPJS Cabang Pontianak Tahun 2022 menunjukan angka rujukan di
Kabupaten Ketapang melakukan Rujukan non spesialistik terbanyak
dengan Puskesmas merupakan jenis FKTP terbanyak melakukan
rujukan non spesialistik.. Oleh karena itu perlu dilakukan telaah untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi rasio rujukan non
spesialistik (RRNS) di puskesmas.

Tingginya rasio rujukan ini dapat menjadi indikasi bahwa


implementasi sistem rujukan belum berjalan dengan baik. Hal ini
dikarenakan Puskesmas seharusnya sebagai gate keeper harus mampu
menangani 144 diagnosis dan menapis rujukan. Tingginya angka
rujukan ini juga akan dapat berdampak ke banyak pihak, salahsatunya
pada beban yang didapat FKTL menjadi lebih berat. Selain itu dapat
terjadi peningkatan biaya yang harus dibayarkan BPJS kepada FKRTL

1
B. TUJUAN
1. Diperolehnya informasi kebijakan Pelayanan Kesehatan Rujukan di
Kabupaten Ketapang;
2. Diperolehnya informasi Implementasi Sistem Rujukan Teritegrasi
(SISRUTE) di Fasyannkes;
3. Diperolehnya informasi prosedur, tata cara dan persyaratan
pelayanan kesehatan rujukan di FKTP dan FKTL Kabupaten
Ketapang;
4. Diperolehnya informasi permasalahan pelayanan kesehatan Rujukan
di FKTP dan FKTL Kabupaten Ketapang.
5. Diperolehnya komitmen pelayanan kesehatan rujukan di FKTP dan
FKTL di Kabupaten Ketapang.

C. PESERTA
Peserta pertemuan adalah Kepala Puskesmas dan Petugas PCare
Puskesmas di 24 Puskesmas Kabupaten Ketapang dengan rincian
sebagai berikut :
1. Kepala Puskesmas sebanyak 24 Puskesmas;
2. Petugas Pcare Puskesmas sebanyak 24 Puskesmas;
3. Staf BPJS Kantor Ketapang sebanyak 1 orang,
4. Staf RSUD dr. Aoesdjam Ketapang sebanyak 1 orang;
5. Staf Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penjaminan Kesehatan
sebanyak 1 orang ;
6. Staf Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Battra sebanyak 1 orang;
7. Staf Seksi Mutu dan Akreditasi sebanyak 1 orang.

D. WAKTU DAN TEMPAT


1. Waktu pelaksanaan
Hari : Senin - Selasa
Tanggal : 12 – 13 Desember 2022

2. Tempat Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan : Fave Hotel, Kompleks City Mall Ketapang
Jl. Gatot Subroto Kel. Payakumang Ketapang

E. MATERI DAN NARASUMBER


1. Materi :
a. Kebijakan Pelayanan Kesehatan Rujukan di FKTP dan FKTL
b. Mekanisme, Prosedur dan persyaratan pelayanan Kesehatan
Rujukan di FKRTL;
c. Rasio Rujukan sebagai Indikator KBK dan Hubungannya dengan
Kinerja FKTP di kabupaten Ketapang.
d. Sosialisasi dan implementasi Sistem Rujukan tertegrasi (SISRUTE)
di Fasyankes.

2. Narasumber ;
a. Dinas Kesehatan Provinsi kkalimantan Barat;
b. Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang.
c. Kepala BPJS Kantor Kabupaten Ketapang.
d. RSUD Dr. Agoesdjam Ketapang

2
F. OUTPUT KEGIATAN
1. Peserta memahami kebijakan pelayanan rujukan di FKTP dan FKTL
2. Peserta memahami prosedur, tata cara dan persyaratan pelayanan
kesehatan Rujukan di FKTP dan FKTL Kabupaten Ketapang;
3. Peserta memahami Rasio Rujukan sebagai Indikator KBK dan
hubungannya dengan kinerja FKTP;
4. Peserta memahami implementasi Sistem Rujukan Teritegrasi
(SISRUTE) di Fasyankes;
5. Peserta membuat kesepakatan perbaikan pelayanan kesehatan
rujukan di FKTP dan FKTL Kabupaten Ketapang.

G. SUMBER DANA
Sumber dana kegiatan Pertemuan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Kabupaten Ketapang bersumber dari APBD Kabupaten Ketapang TA
2022 melalui DPA Nomor 1.02.02.2.02.26 Pengelolaan Jaminan
Kesehatan Masyarakat Dana Pendapatan BLUD Puskesmas Tahun
2022.

H. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) Pertemuan Pelayanan
Kesehatan Rujukan Kabupaten Ketapang Tahun 2022 disusun sebagai
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Pertemuan Pelayanan Kesehatan
Rujukan Kabupaten Ketapang Tahun 2022.

Ketapang, 05 Desember 2022

Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten Ketapang,

H. RUSTAMI, SKM, M.KES


Pembina Utama Muda
NIP. 19630512 198511 1 003

Anda mungkin juga menyukai