Anda di halaman 1dari 57

Surat Edaran Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan

Nomor : HK.02.02/F/140/2023
Tentang
Pengelolaan Jabatan Fungsional

Direktorat Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan


Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan, Kemenkes RI
Maksud dan Tujuan

Surat Edaran sebagai pedoman


bagi Pejabat Pembina
Kepegawaian atau pejabat lain
dalam pelaksanaan
pengelolaan Jabatan
Fungsional Kesehatan (JFK)
DIREKTORAT PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TENAGA KESEHATAN
PMK No 5 Tahun 2022
(Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan)
Fungsi Direktorat Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan
(PMK No 5 Tahun 2022 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan)

PP 67 Tahun 2019
penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan karier, (Pengelolaan Tenaga Kesehatan)
A perlindungan, dan kesejahteraan tenaga kesehatan;

pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan karier,


B perlindungan, dan kesejahteraan tenaga kesehatan
penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
C bidang pengembangan karier, perlindungan, dan kesejahteraan
tenaga kesehatan
pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan
D karier, perlindungan, dan kesejahteraan tenaga kesehatan

pengawasan dan penyidikan pelaksanaan kebijakan di bidang


E tenaga kesehatan;

F pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan

G pelaksanaan urusan administrasi Direktorat.


KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR HK.01.07/MENKES/1225/2022 TENTANG UNIT PEMBINA JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN KESEHATAN

PEMBINAAN 30 JFK DILAKSANAKAN OLEH DIREKTORAT PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TENAGA KESEHATAN
JABATAN 3
PIMPINAN TINGGI

UTAMA
MADYA
PRATAMA
2
1 JABATAN FUNGSIONAL
JABATAN ADMINISTRASI (TUSI-PELAYANAN FUNGSIONAL)
(TUSI PELAYANAN PUBLIK & ADM-PEM) KEAHLIAN/KETRAMPILAN

ADMINSTRATOR
 Utama  Penyelia
Eselon III
PENGAWAS  Madya  Mahir
Eselon IV  Muda  Terampil
PELAKSANA
 Pertama  Pemula
Eselon V dan
JF umum KEAHLIAN KETERAMPILAN
Tugas Instansi Pembina
(Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2020 tentang Perubahan atas PP 11
tahun 2017)
A menyusun pedoman formasi JF melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk
K teknis JF

B Menyusun Standar Kompetensi JF


L mengembangkan sistem informasi JF

C menyusun juklak dan juknis


M memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok

D menyusun standar KHK dan pedoman penilaian KHK


memfasilitasi pembentukan organisasi profesi
1.NMenyusun Kamus Kompetensi JF
E menyusun pedoman penulisan KTI yg inovatif Kesehatan
2. Menyusun Regulasipenyusunan
memfasilitasi Ukom & penetapan kode etik profesi &
O
3. Memberikan Rekomendasi
kode perilaku
F menyusun kurikulum pelatihan Penyelenggaraan Uji kepada
Instansi Pelaksana di pusat dan
melakukan akreditasi pelatihan fungsional
Pdaerah
G menyelenggarakan pelatihan 4. Memberikan nomer sertifikat bagi
peserta uji
melakukan panev penerapan JF di seluruh Instansi
membina penyelenggaraan pelatihan fungsional pada Q
5. Sosialisasi, Pembinaan
Pemerintah dan Monev
Pengguna; dan
H lembaga pelatihan ke Instansi Pelaksana Uji
6. Mengembangkan Sistem Informasi
RUkomMelakukan
JFK koordinasi dengan instansi pengguna jabfung
I menyelenggarakan uji kompetensi
7. Melakukan Akreditasi
Penyelenggaraan Ukom JFK
menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di bidang S Menyusun informasi faktor jabatan untuk evaluasi jabatan
J tugas JF;
JUMLAH PEJABAT FUNGSIONAL KESEHATAN
No. Jenis JFK Jumlah No. Jenis JFK Jumlah
1 18 Penyuluh Kesehatan Masyarakat 6,726
Administrator Kesehatan 5,338
2 Apoteker 6,774 19 Perawat 152579

3 Asisten Apoteker 13,068 20 Perekam Medis 3,898


4 Asisten Penata Anastesi 262 Pranata Laboratorium Kesehatan 13,904
21
5 Bidan 115,623
22 Psikolog Klinis 286
6 Dokter 32,036
23 Radiografer 3,410
7 Dokdiknis 1,944
24 Refraksionis Optisien 476
8 Dokter Gigi 8,225
9 25 Sanitarian 10,887
Entomolog Kesehatan 263
10 Epidemiolog Kesehatan 2,962 26 Teknisi Elektromedis 1,522
11 Fisikawan Medis 143 27 Teknisi Gigi 146
12 Fisioterapis 2,821 28 Teknisi Transfusi Darah 175
13 Nutrisionis 12,760
29 Terapis Gigi dan Mulut 10170
14 Okupasi Terapis 198
30 Terapis Wicara 148
15 Ortotis Prostetis 48
16 Pembimbing Kesehatan Kerja 425 Grand Total 407.499
17 Penata Anestesi 282 Sumber Data : BKN, Sept 2022
BAGAN PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
Pengangkatan Panev
Perencanaan Pengembangan

Pengembangan Puncak Karir Mutasi /


Kompetensi
Promosi/
Kenaikan Jenjang/
Pengembangan Kompetensi
Pendidikan (Tubel) dan / Perpindahan Jabatan/
2 Penugasan Khusus
Pelatihan (bimtek, e-
Inpassing/ learning, pelatihan jarak
Promosi/ jauh, magang) Pengembangan Karir
Ukom Perpindahan
Jabatan Uji
Kompetensi Kualifikasi
PNS Bekerja PAK  SKP
Penilaian
Satker Formasi Kinerja
Formasi
1

Pengangkatan
Latsar
Pertama
CPNS Tunjangan
Berhenti Alih
Satker Formasi
Sistem Informasi
PENGEMBANGAN KARIER
JABATAN FUNGSIONAL
• Kualifikasi • Pengembangan
pendidikan sesuai
persyaratan yang Kompetensi dan
dibutuhkan < D III atau >
D IV/S1 (rekrutmen,tubel
Uji Kompetensi
atau ibel)

• Pemenuhan Angka
• Formasi Kredit
• SKP
Di hapuskan sesuai PP
17/2020
ARAH KEBIJAKAN JABATAN FUNGSIONAL KEDEPAN
Arah Kebijakan Jabatan Fungsional Kedepan

Permenpan-RB seluruh Jabatan Fungsional


dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku
UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

14
Kompetensi dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN

Pasal 68 ayat (1) dan (2)


• PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu pada Instansi Pemerintah.
• Pengangkatan PNS dalam jabatan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan berdasarkan perbandingan objektif antara kompetensi, kualifikasi, dan
persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan dengan kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan
yang dimiliki oleh pegawai.

Pasal 69 ayat (1)


• Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian
kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah

Pasal 72 ayat (1)


• Promosi PNS dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara kompetensi, kualifikasi,
dan persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan, penilaian atas prestasi kerja,
kepemimpinan, kerja sama, kreativitas, dan pertimbangan dari tim penilai kinerja PNS pada
Instansi Pemerintah, tanpa membedakan jender, suku, agama, ras, dan golongan
UU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG ASN PASAL69

“Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi,


penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah”
PP 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN PNS
PERMENPAN 13 TAHUN 2019 TENTANG PENGUSULAN, PENETAPAN
PASAL 75, 76, 78, 79, 81 DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PNS
Persyaratan diangkat ke dalam JF
menyesuaikan dan mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri ini
PASAL 85
“mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis,Kompetensi
Manajerial, dan Kompetensi SosialKultural sesuai paling lama 3 (tiga) tahun sejak Peraturan Menteri ini diundangkan
standar kompetensi yang telahdisusun oleh instansi (juli 2022)
pembina”
PERMENPAN 13 TAHUN 2021 dan PERMENPAN 68/69/70/71 TAHUN
PASAL 176 2022TENTANG JABATAN FUNGSIONAL APOTEKER/ENTOKES/EPIDKES/
TPKIP/TENAGA SANITASI LINGKUNGAN (PASAL 15, 16, 17, 19)
“Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan PERMENPAN 35/36/37 TAHUN 2019 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL
kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan PERAWAT/BIDAN/TERAPIS GIGI DAN MULUT (PASAL 15,16, 17, 18, 20)
kebutuhan Instansi Pemerintah”
Persyaratan diangkat ke dalam JF
“mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis,Kompetensi Manajerial, dan
PP 17 TAHUN 2020 TENTANG MANAJEMEN PNS
Kompetensi SosialKultural sesuai standar kompetensi yang telahdisusun oleh
Pasal 99 instansi pembina”
Salah satu tugas instansi pembina huruf i
menyelenggarakan uji kompetensi JF PERMENKES 60 TAHUN 2016 TENTANG
PEMBINAAN JFK DI LINKUNGAN KEMKES
Uji kompetensi dapat dilakukan oleh Instansi Instansi Pembina 30 JFK adalah
Pemerintah pengguna JF setelah mendapat Kementerian Kesehatan
PERMENKES 18 TAHUN 2017 TENTANG
akreditasi dari instansi pembina PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI JFK
Uji Kompetensi adalah proses pengukuran dan
penilaian terhadap kompetensiteknis,
manajerial dan/atau sosial kultural dari
seorang ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi
dalam jabatan.
Permenpan 13 tahun 2019
PERMENKES 18 TAHUN 2017
PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI JF KESEHATAN
Peran Direktorat Binwas Tenaga
PenyelenggaraUjiKompetensi Jabatan FungsionalKesehatan Kesehatan Ditjen Nakes
Pengertian
1. Pusat yang membidangi pengembangan jabatan
fungsional
1. Menyusun Kamus Kompetensi JF
Uji Kompetensi adalah proses pengukuran dan Kesehatan
2. Unit Pembina
penilaian terhadap kompetensi teknis, manajerial 2. Menyusun Regulasi Ukom
3. Instansi Pelaksana  Instansi Pemerintah Pengguna
dan/atau sosial kultural dari seorang ASN dalam Jabatan Fungsional Kesehatan di Pusat dan Daerah yang 3. Memberikan Rekomendasi
melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatan. sekurangnya dipimpin oleh pejabat pimpinan tinggi Penyelenggaraan Uji kepada
pratama (japimti pratama) setelah diberikan rekomendasi Instansi Pelaksana di pusat dan
penyelenggaraan uji dari Kementerian Kesehatan (Dinas daerah
Tujuan Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, RS
dl)
4. Memberikan nomer sertifikat bagi
peserta uji
• Penyelenggaaraan Uji Kompetensi Jabfungkes Instansi Pelaksana Uji 5. Sosialisasi, Pembinaan dan Monev
yang Implementatif, Mampu Laksana dan ke Instansi Pelaksana Uji
Berkualitas 6. Mengembangkan Sistem Informasi
• Jabfungkes dan Berbagai Metode Ukom JFK
Pengangkatan/Perpindahan Jabatan/Alih 7. Melakukan Akreditasi
Kategori/Alih Jenjang/Promosi Penyelenggaraan Ukom JFK

Materi Uji
Materi Uji Kompetensi jabatan fungsional
kesehatan mengacu pada kamus kompetensi
JFK dan butir butir kegiatan jenjang jabatan
METODE DAN MATERI UJI

1. Portofolio Wajib

2. Lisan
Tidak
3. Tulisan Wajib

4. Praktik

Materi uji kompetensi mengacu pada butir butir kegiatan jabatan fungsional Kesehatan.
Kedepannya materi uji berdasar atas Standar Kompetensi Teknis Jabatan Fungsional
(Permenkes Nomor 18 tahun 2017)
Surat Edaran Kepala Badan Pelaksanaan Uji Kompetensi Daring
Nomor DM.03.01/V/0668/2020
pada tanggal 27 April 2020
4
2 Pelaksanaan verifikasi berkas
Permohonan dan pemberian
oleh Tim Penguji pada
rekomendasi penyelenggaraan uji
pelaksanaan Uji Kompetensi
dan nomor sertifikat disampaikan
dengan melakukan zoom meeting
melalui alamat email
bersama peserta uji
ujikom.jabfungkes@gmail.com

3Proses pelaksanaan uji melalui


daring/online di
1 dokumentasikan dan dilaporkan
dalam Berita Acara
Pelaksanaan dengan metode Pelaksanaan uji
portofolio, peserta
menyampaikan berkas kepada
tim penguji sebelum
pelaksanaan Uji Kompetensi
Pengangkatan Pertam a
Nomenklatur JF ditetapkan sejak dalam Keputusan CPNS
Diberikan kelas JF
Pela ntika n J F bersa ma a n denga n pela ntika n PNS
PERPINDAHAN Besaran penghasilan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
PERTAMA • Perpinda ha n
a nta r kelom pok
Penga daa n JF
• Perpinda ha n
Perpindahan
CPNS
- Pemula a nta r JF-JPT-JA Perpindahan yang setara dalam Pola Karier Horisontal (antar JF-JPT-JA)
- Terampil Linta s Rum pun/Kla sifika si J a ba ta n
- Ahli Pertam a Diba ta si oleh ba ta s usia perpinda ha n
- Ahli Muda Pt Pd Mela kuka n uji kom petensi

Penyesuaiaan
Ps Pr • Jenjang jabatan ditetapkan berdasarkan pangkat dan jenjang
PROMOSI pendidikan
• Kena ika n • Dalam hal penataan birokrasi, penyesuian dilaksanakan untuk jenjang
Jenjang seta ra denga n jenja ng struktura l sebelum nya , denga n persetujua n
PENYESUAIAN • Prom osi a nta r Menteri
JF-JPT-JA
• Peneta pa n J F Ba ru
• Peruba ha n Rua ng Promosi
Lingkup Tugas
• Pena ta a n Birokra si Kenaikan jenjang jabatan apabila mencapai angka kredit kumulatif
Promosi antar JF-JPT-JA promosi harus berpredikat kinerja “Sangat Baik”
Mela kukan uji kompetensi
Contoh Sertifikat Uji Kompetensi
AKREDITASI INSTANSI PENYELENGGARA UJI
KOMPETENSI JFK

23
AKREDITASI UKOM JFK Peran Direktorat Binwas Tenaga Kesehatan Ditjen Nakes

Sesuai Permenkes 18 tahun 2017 tentang


Penyelenggaraan Uji Kompetensi JF Kesehatan
Pasal 99 Peraturan Pemerintah Nomor 11
tahun 2017 tentang Manajemen PNS
1. Menyusun Regulasi Ukom
“Penyelenggaraan ukom dapat dilaksanakan 2. Mensosialisasikan kebijakan uji kompetensi secara
oleh Instansi Pemerintah pengguna jabfung berkesinambungan
setelah mendapat akreditasi dari Instansi 2
3. Mengarahkan penyelenggara dalam penyusunan perencanaan
Pembina”
pelaksanaan uji kompetensi
TUJUAN AKREDITASI 3
4. Menjadi koordinator penyelenggaraan uji kompetensi secara nasional
5. Memverifikasi dan merekomendasikan penyelenggaraan uji
1. Terselenggaranya uji kompetensi jabatan fungsional
kesehatan sesuai standar; kompetensi
2. Memberikan penjaminan kualitas Pejabat Fungsional 1
6. Melakukan akreditasi penyelenggaraan uji kompetensi jabatan
Kesehatan dan penyelenggaraan uji kompetensi
fungsional kesehatan
7. 5
Membuat dan mengembangkan sistem informasi terkait uji
kompetensi
1
8. Menerbitkan nomor sertifikat kepada peserta yang telah dinyatakan
lulus berdasarkan rekomendasi penyelenggara uji dan unit Pembina
9. Melaksanakan
2 monitoring dan evaluasi penyelenggaraan uji
kompetensi
MEKANISME PENGUSULAN AKREDITASI
PENYELENGGARA UKOM JFK

1. Instansi penyelenggara uji mengajukan surat permohonan akreditasi kepada


Direktorat Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan, Direktorat Jenderal
Tenaga Kesehatan
2. Instansi penyelenggara melakukan upload berkas-berkas ke pranala link
https://bit.ly/AKREDITASIUKOMJFK
3. Instansi penyelenggara akan diberikan pembekalan melalui persiapan akreditasi
secara daring
4. Ketentuan dan informasi pelaksanaan akreditasi Penyelenggara Uji Kompetensi JFK
dapat dicermati pada pranala link https://bit.ly/AKREDITASIUKOMJFK

25
1 ORGANISASI PENYELENGGARA AKREDITASI DAN KEWENANGANNYA

Organisasi penyelenggara akreditasi :


1. Pelaksana akreditasi; Instansi penyelenggara uji yang diakreditasi
2. Instansi penyelenggara uji yang antara lain :
1. Unit Pembina di Lingkungan Kemenkes;
diakreditasi (selanjutnya di sebut instansi
2. Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan
pengusul); Kementerian Kesehatan;
3. Tim pengakreditasi. 3. Unit yang membidangi jabatan fungsional
kesehatan pada kementerian/ lembaga
Unit Pelaksana Akreditasi adalah Direktorat pemerintah nonkementerian selain
yang membidangi pengembangan karir Kementerian Kesehatan;
ASN di Kementerian Kesehatan 4. Dinas Kesehatan Provinsi;
5. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan;
6. Instansi/fasilitas pelayanan
Tugas Unit Pelaksana Akreditasi adalah sebagai berikut : kesehatan/fasilitas pelayanan kesehatan
1. melakukan akreditasi; lainnya yang dipimpin oleh pejabat
2. melakukan re – akreditasi; pimpinan tinggi pratama.
3. melakukan koordinasi dengan instansi pengusul atau
unit Pembina dalam proses akreditasi.
Kewenangan Unit Pelaksana Akreditasi adalah :
1. memberikan dan mencabut akreditasi terhadap
Instansi uji
2. membentuk tim akreditasi
2 PELAKSANAAN AKREDITASI

P E R S I A PA N P E L A K S A N A A N A K R E D I TA S I

P E L A K S A N A A N A K R E D I TA S I
27
1. Penilaian

2. Penentuan Hasil Penilaian


3. Pelaporan

PA S C A A K R E D I TA S I
1. Monitoring dan evaluasi (Monev)

2. Pembinaan

MEKANISME PENYELENGGARAAN
A K R E D I TA S I
UNSUR DAN SUB UNSUR AKREDITASI
1) Tim penguji adalah tenaga yang kompeten
sesuai dengan peraturan perundangan
2) Tersedia tim penguji dari satu atau lebih
jenis jabatan fungsional kesehatan sesuai instansi/fasilitas pelayanan kesehatan/fasilitas
dengan kebutuhan peserta uji pelayanan kesehatan lainnya yang dipimpin oleh
3) Kejelasan tugas, peran, dan tanggung pejabat pimpinan tinggi pratama
jawab tim penguji
4) Keanggotaan tim penguji dikaji ulang secara
regular dan kalau perlu dilakukan A.UNSUR
perubahan UNSUR PENGUJI PENYELENGGARA
UJI

UNSUR MATERI UJI

Uji portofolio merupakan satu metode wajib dalam pelaksanaan


uji kompetensi. Namun untuk metode uji tulis, uji lisan atau uji
praktik merupakan metode uji pilihan 28
Permenkes 18 tahun 2017
PENILAIAN DAN PENETAPAN AKREDITASI
A. PENILAIAN B . M E TO D E P E N I L A I A N D . M A S A B E R L A K U S E RT I F I K AT A K R E D I TA S I
1. Telusur Dokumen
1. Tim penilai ditetapkan oleh unit Sertifikat di tandatangani oleh Pimpinan Tinggi Pratama di
2. Observasi (apabila
pelaksana akreditasi. Tim penilai diperlukan) Kementerian Kesehatan yang membidangi pengembangan karir
bertugas memutuskan hasil akhir 3. Wawancara (apabila tenaga kesehatan ASN dan berlaku 5 (lima) tahun
penilaian akreditasi dan diperlukan).
menyampaikan laporan akreditasi. C . P E N E TA PA N
2. Anggota Tim Penilai terdiri dari ASN a. Terakreditasi
dan Praktisi yang memiliki
apabila nilai akhirnya yaitu lebih dari
kompetensi dalam menilai unsur, atau sama dengan 80 (delapan
sub unsur dan komponen akreditasi puluh) ( ≥ 80), dengan catatan nilai E . R E - A K R E D I TA S I
minimal untuk standar 1 sebesar 46,
dalam penyelenggaraan uji; dan nilai standar 3 sebesar 20. Tiga bulan sebelum habis masa berlaku sertifikat akreditasi maka
3. Susunan tim penilai terdiri dari b. Tidak Terakreditasi instansi dapat mengaju kembali melalui mekanisme
jumlah tim penilai akreditasi adalah penyelenggaraan akreditasi.
nilai akhirnya kurang dari 80 (delapan
ganjil paling sedikit berjumlah 3 puluh) (<80). Nilai tidak terakreditasi
terdiri dari 2 kategori:
(tiga) orang.
- ≥ 60 s.d 80 maka dapat mengikuti
remidial dan melengkapu berkas
paling lambat 10 hari

- Kurang dari 60 tidak terakreditasi


dan usul kembali
Alur proses akreditasi penyelenggaraan Uji Kompetensi JFK (30 hari)
2. Verifikasi
dokumen
(penyelenggar 3. Melakukan Validasi dan
1.Permohonan Lengkap Penilaian dokumen
akreditasi dari a uji, tim
penguji dan akreditasi
instansi
pengguna JFK Melengkapi materi uji) 7 Hari
Dokumen 7 Hari
2 Hari
Tidak Lengkap

4. Rapat Penentuan Nilai


5. Penerbitan Akreditasi (Terakreditasi /
Sertifikat Akreditasi Tidak Terakreditasi)
7 Hari

7 Hari
Penyelenggara Akreditasi
1. Instansi Pengusul Akreditasi
2. Sekretariat Akreditasi di Dit.Binwas Nakes
3. Tim Penilai Akreditasi di Dit. Binwas Nakes
PERALIHAN
Proses rekomendasi yang dilakukan dan masih tetap berlaku sampai dengan
habis masa berlakunya, surat rekomendasi uji kompetensi jabatan fungsional
kesehatan yang dikeluarkan oleh Kepala Pusat Peningkatan Mutu Sumber Daya
Manusia atau Direktur Pembinaan dan Pengawasan Kementerian Kesehatan masih
berlaku.
PENYUSUNAN FORMASI JFK

32
PENYUSUNAN FORMASI
PRINSIP PENYUSUNAN FORMASI
Formasi pada satuan organisasi disusun berdasarkan analisis
kebutuhan jabatan dengan menghitung rasio keseimbangan anbtara
beban kerja dengan jumlah jabatan fungsional kesehatan yang
dibutuhkan

Formasi harus disusun berdasarkan peta jabatan di


masing-masing organisasi

Komposisi jumlah pejabat fungsional tidak berubah


selama beban kerja organisasi tidak berubah

Setiap perpindahan dalam posisi jabatan fungsional kesehatan,


baik karena adanya mutasi, promosi atau kenaikan jenjang
jabatan sesuai dengan formasi yang tersedia
E-Formasi merupakan aplikasi
yang dikembangkan untuk
keperluan penyusunan formasi
jabatan fungsional kesehatan.
Aplikasi ini dapat digunakan
untuk menghitung formasi
jabatan fungsional kesehatan
serta digunakan untuk
mengajukan dan mendapatkan
eFormasi JFK
rekomendasi usulan formasi
dari Instansi Pembina.
35
Penetapan Kebutuhan/Formasi Jabatan Fungsional Kesehatan

1) Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis JFK berdasarkan analisis
Jabatan dan analisis beban kerja untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dapat dievaluasi setiap
tahunnya.
2) Pedoman dalam penghitungan kebutuhan JFK mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
43 Tahun 2017 Tentang Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional Kesehatan.
3) Direktur Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan menerbitkan rekomendasi
kebutuhan/formasi JFK berdasarkan usulan dari instansi pengguna JFK setelah selesai di
verifikasi oleh Pejabat Pembina Kepegawaian di Pusat dan Daerah, dan di validasi oleh Unit
Pembina JFK melalui aplikasi e-formasi JFK.
4) Instansi pengguna JFK dapat menunjuk admin e-formasi JFK untuk membuat akun e-formasi JFK
secara mandiri dan dapat digunakan setelah mendapat persetujuan oleh verifikator admin e-
formasi JFK (Pejabat Pembina Kepegawaian di Pusat dan Daerah).
5) Tata cara pengusulan rekomendasi kebutuhan/formasi JFK melalui aplikasi e-formasi JFK dapat
dilihat pada pranala https://bit.ly/tutorialformasijfk
6) Rekomendasi kebutuhan/formasi JFK dapat digunakan untuk perpindahan jabatan, kenaikan
jenjang, alih kategori dan promosi JFK 36
PERIODE PENGUSULAN FORMASI JFK
Perhitungan usulan formasi
Termin I Februari – Maret
Termin II Juni - Juli

Verifikasi usulan formasi oleh Dinkes


Termin I Maret – April
Termin II Juli - Agustus

Penutupan pengusulan Formasi


Termin I April
Termin II Agustus

Proses validasi usulan formasi oleh Unit Pembina


Termin I April – Mei
Termin II Agustus - September

Masa sanggah usulan formasi oleh pengusul


Termin I Mei
Termin II September

Pemberian rekomendasi penetapan formasi oleh Unit Pembina


Termin I Juni - Juli
Termin II Oktober - November
PERIODE PENGUSULAN FORMASI JFK
TERMIN
Jupiter I giant
is a gas Neptune is the Pluto is now a dwarf
farthest planet planet
Februari – Maret April April – Mei Mei Juni - Juli
Maret – April

Perhitungan usulan Verifikasi usulan formasi Penutupan pengusulan Proses validasi formasi oleh Masa sanggah usulan Pemberian rekomendasi
formasi oleh Dinkes Formasi Unit Pembina formasi oleh pengusul formasi oleh Unit Pembina

Juni - Juli Juli - Agustus Agustus Agustus - September September Oktober - November
Venus has a beautiful Despite being red, Mercury is the
name Mars is cold TERMIN
smallest II
planet
CONTOH REKOMENDASI FORMASI DARI
UNIT PEMBINA JFK

SESDITJEN FARMALKES DIREKTORAT FASYANKES PADK DIREKTORAT KESJAOR


PENETAPAN ANGKA KREDIT JFK

40
1. Penilaian Angka Kredit dalam PemenPAN-RB
No. 13 Tahun 2019 dan Kebijakan Jabatan
Dasar hukum Fungsional Kesehatan
2. Penilaian Angka Kredit dalam Peraturan BKN
Nomor 11 Tahun 2022
3. Penilaian Angka Kredit dalam PemenPAN-RB
No. 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional
dan Kebijakan Jabatan Fungsional Kesehatan

2
KEBIJAKAN PENETAPAN ANGKA KREDIT 2023

AK
AK Integrasi AK Konversi
Konvensional
 Ditetapkan paling lambat  Merupakan jembatan antara AK  Berbasis SKP, dinilai oleh pimpinan
30 Juni 2023 Konvensional & AK Konversi langsung
 Masa penilaian s.d.  AK Konvensional yang sudah  Masa penilaian mulai Januari 2023
Desember 2022 ditetapkan, disesuaikan menjadi AK
Integrasi sd Desember 2023
 Ditetapkan masa penilaian s.d.
Desember 2022 (jika kurang dari
Desember 2022 dianggap HANGUS)
Perbandingan Metode Perhitungan AK
Konvensional dan Integrasi

Konvensional Integrasi
Angka Kredit diakumulasikan pada setiap
1 jenjang jabatan
Kenaikan jenjang jabatan
mengakibatkan Angka Kredit menjadi 0 1
(nol)
Tugas Jabatan Fungsional terdiri dari
unsur utama (pendidikan, tugas pokok Tugas Jabatan Fungsional terdiri
2 dan pengembangan profesi) dan unsur dari Tugas Jabatan, 2
penunjang (tugas penunjang) Pengembangan Profesi, dan
Kegiatan Penunjang
Unsur utama dipakai minimal sebesar 80%
Tugas Jabatan dipakai sebesar
untuk kenaikan pangkat dan jenjang Unsur
3 Penunjang dipakai maksimal sebesar 20% 100% untuk kenaikan pangkat 3
untuk kenaikan pangkat dan jenjang
Pengembangan Profesi sebagai Pengembangan Profesi sebagai
4 syarat kenaikan pangkat syarat kenaikan jenjang pada 4
Penyelia, Ahli Madya, dan Ahli Utama
Penyesuaian Angka Kredit dari Konvensional
Ke Integrasi
ALAT BANTU
Rumus
KALKULATOR AK INTEGRASI
AK Integrasi = Akumulasi AK konvensional – Nilai Dasar :
APLIKASI DISPAKATI (BKN)

Contoh Tabel Konversi AK dari Konvensional ke Integrasi


17
DIATUR LEBIH TEKNIS
TENTANG
PENYESUAIAN ANGKA
KREDIT
KONVENSIONAL-
INTEGRASI
PADA SURAT EDARAN BKN
NOMOR 23 TAHUN 2022 PADA
TANGGAL 15 DESEMBER 2022
PENILAIAN ANGKA KREDIT METODE KONVERSI
(PERMENPAN NO. 1 TH 2023)

 Predikat Kinerja (SKP) dikonversikan ke dalam perolehan Angka Kredit tahunan


 Sangat baik : 150% dari koefisien AK tahunan sesuai dengan jenjang JF
 Baik : 100% dari koefisien AK tahunan sesuai dengan jenjang JF
 Cukup / butuh perbaikan : 75% dari koefisien AK tahunan sesuai dengan jenjang JF
 Kurang : 50% dari koefisien AK tahunan sesuai dengan jenjang JF
 Sangat Kurang : 25% dari koefisien AK tahunan sesuai dengan jenjang JF

 Proses penilaian AK berdasarkan Permenpan masing-masing JF dapat diusulkan hingga masa


periode penilaian Desember 2022 dan ditetapkan paling lambat 30 Juni 2023.
 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyesuaian Angka Kredit diatur dengan peraturan
lembaga pemerintah non kementerian yang diberi kewenangan melakukan pembinaan dan
menyelenggarakan manajemen ASN secara nasional.
PENILAIAN ANGKA KREDIT JFK
1) Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah, serta UPT Vertikal Kementerian Kesehatan (Rumah Sakit dan Fasyankes
lainnya di Lingkungan Kementerian Kesehatan) yang dipimpin oleh serendah-rendahnya pejabat pimpinan
tinggi pratama dapat membentuk Tim Penilai Angka Kredit JFK Unit Kerja (TPAK Unit Kerja) untuk melakukan
penilaian dan penetapan Angka Kredit JFK jenjang ahli pertama sampai dengan ahli madya dan JFK kategori
keterampilan.

2) Apabila Tim Penilai belum dapat dibentuk, maka penilaian dapat dimintakan pada Tim Penilai lain di instansi
pemerintah pusat dan atau pemerintah daerah di wilayah yang terdekat..

3) Penilaian dan Penetapan Angka Kredit jenjang tertinggi dalam kategori keahlian pada masing-masing JFK
dilaksanakan oleh Instansi Pembina JFK

4) Instansi Pemerintah yang baru pertama kali membentuk Tim Penilai Angka Kredit (TPAK) dapat melaksanakan
penilaian dan penetapan angka kredit setelah mendapatkan rekomendasi dari Instansi Pembina.

5) Pengusulan rekomendasi pembentukan TPAK Unit Kerja ditujukan kepada Direktur Pembinaan dan
Pengawasan Tenaga Kesehatan dengan melampirkan surat permohonan pemberian rekomendasi Pembentukan
TPAK, SK Tim Penilai Angka Kredit yang ditandatangani oleh sekurang-kurangnya pejabat pimpinan tinggi
pratama dan sertifikat pelatihan/pembekalan sebagai tim penilai angka kredit JFK.
PENETAPAN ANGKA KREDIT
PEJABAT FUNGSIONAL KESEHATAN
PENETAPAN ANGKA KREDIT PENETAPAN ANGKA KREDIT
NO JABATAN FUNGSIONAL Tingkat Provinsi/Kab/Kota, NO JABATAN FUNGSIONAL Tingkat Provinsi/Kab/Kota, Instansi K/L
Unit Pembina Unit Pembina
Instansi K/L dan UPT Pusat dan UPT Pusat
Madya (Gol IVa -
16 Penata Anestesi Pertama – Muda (Gol IIIa – IIId)
1 Administrator Kesehatan Pertama – Muda (Gol IIIa – IIId) Madya (IVa - IVc) IVc)
17 Asisten penata Anestesi Terampil – Penyelia (IIc-IIId)
2 Apoteker Pertama – Madya (Gol IIIb –IVc) Utama (IVd - IVe) Terampil – Penyelia (IIc-IIId)
18 Bidan Utama (IVd - IVe)
3 Asisten Apoteker Terampil – Penyelia (IIc-IIId) Pertama – Madya (Gol IIIa –IVc)
4 Dokter Pertama – Madya (Gol IIIb –IVc) Utama (IVd - IVe) 19 Teknisi Transfusi Darah Terampil – Penyelia (IIc-IIId)
Madya (Gol IVa -
5 Dokter Gigi Pertama – Madya (Gol IIIb –IVc) Utama (IVd - IVe) 20 Fisikawan Medis Pertama – Muda (Gol IIIa – IIId)
IVc)
6 Dokter Pendidik Klinis Pertama – Madya (Gol IIIb –IVc) Utama (IVd - IVe) Terampil – Penyelia (IIc-IIId) Madya (Gol IVa -
21 Pranata Labkes
Terampil – Penyelia (IIc-IIId) Pertama – Muda (Gol IIIa – IIId) IVc)
7 Fisioterapis Madya (IVa - IVc)
Pertama – Muda (Gol IIIa – IIId) Terampil – Penyelia (IIc-IIId) Madya (Gol IVa -
22 Radiografer
8 Okupasi Terapis Terampil – Penyelia (IIc-IIId) Pertama – Muda (Gol IIIa – IIId) IVc)
Terampil – Penyelia (IIc-IIId) Madya (Gol IVa -
9 Ortotis Prostetis Terampil – Penyelia (IIc-IIId) 23 Teknisi Elektromedis
Pertama – Muda (Gol IIIa – IIId) IVc)
Terampil – Penyelia (IIc-IIId) Terampil – Penyelia (IIc-IIId)
10 Perawat Utama (IVd - IVe) 24 Entomolog Kesehatan Utama (IVd - IVe)
Pertama – Madya (Gol IIIa –IVc) Pertama – Madya (Gol IIIa –IVc)
Terampil – Penyelia (IIc-IIId) 25 Psikolog Klinis Pertama – Muda (Gol IIIb – IIId)
Madya (Gol IVa -
11 Terapis Gigi dan Mulut Madya (IVa - IVc) IVc)
Pertama – Muda (Gol IIIa – IIId)
Terampil – Penyelia (IIc-IIId)
Terampil – Penyelia (IIc-IIId) 26 Epidemiolog Kesehatan
Pertama – Madya (Gol IIIa –IVc)
Utama (IVd - IVe)
12 Perekam Medis Madya (IVa - IVc)
Pertama – Muda (Gol IIIa – IIId)
Terampil – Penyelia (IIc-IIId)
27 Tenaga Sanitasi Lingkungan Utama (IVd - IVe)
13 Teknisi Gigi Terampil – Penyelia (IIc-IIId) Pertama – Madya (Gol IIIa –IVc)
14 Refraksionis Optisien Terampil – Penyelia (IIc-IIId) Terampil – Penyelia (IIc-IIId) Madya (Gol IVa -
28 Nutrisionis
15 Terapis Wicara Terampil – Penyelia (IIc-IIId) Pertama – Muda (Gol IIIa – IIId) IVc)
Pembimbing Kesehatan Madya (Gol IVa -
29 Pertama – Muda (Gol IIIa – IIId)
Kerja IVc)
Tenaga Promosi Kesehatan Terampil – Penyelia (IIc-IIId) 48(IVd - IVe)
30 Utama
dan Ilmu Perilaku Pertama – Madya (Gol IIIa –IVc)
TEKNIS PENGUSULAN DUPAK KEPADA KEMENTERIAN KESEHATAN
(TIM PENILAI PUSAT)
• Surat pengusulan penilaian dan penetapan Angka Kredit ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang sekurang-kurangnya pejabat pimpinan tinggi pratama
dan ditujukan kepada Direktur Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan.

• Mengisi link usulan dupak melalui


https://bit.ly/pakjfkperiode1tahun2023

• Berkas DUPAK beserta bukti fisik dikirimkan dalam bentuk softcopy dan di
upload dalam google drive (link bit.ly)
contoh : https://bit.ly/3DdPVtC
https://bit.ly/JFADMINKES-RETNANING-DINKESKOTAPONTIANAK
DUPAK dan bukti fisik dibagi ke dalam 2 folder :
FOLDER A : Berkas Kepegawaian
a. Surat usulan dari satuan kerja
b. SK Kenaikan pangkat terakhir
c. SK Jabatan Fungsional
d. PAK terakhir
e. SKP 2 tahun terakhir
f. Kartu Pegawai
g. Ijazah dan SK pencantuman gelar (jika terdapat usulan baru)
h. Ijazah (jika terdapat usulan baru dengan melampirkan SK
Tubel/Ibel)
i. STR dan SIP (untuk JFK yang mensyaratkan)
FOLDER B : DUPAK beserta bukti fisik
a. Folder 1 berisi DUPAK (per semester dan rekapitulasi)
b. Folder 2 bukti fisik unsur utama
c. Folder 3 berisi bukti fisik unsur penunjang
d. Folder 4 berisi bukti fisik pengembangan profesi

 Dilengkapi dengan SPMK unsur utama, penunjang, dan


pengembangan profesi
 Di dalam masing2 folder 2 – 4 dapat dibuat lagi folder per tahun
atau per kategori
 Jika dalam proses penilaian diminta dokumen tambahan oleh tim
penguji maka dapat dilengkapi lebih lanjut
• Pengiriman surat usulan dan berkas DUPAK masa penilaian
sampai dengan Desember 2022, diterima tim Sekretariat
Direktorat Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan
melalui tautan https://bit.ly/pakjfkperiode1tahun2023 paling
lambat tanggal 6 April 2023. > (30 April 2023)

• Penilaian DUPAK Periode Kenaikan Pangkat Oktober 2023


akan dilaksanakan pada Minggu III bulan April s.d 31 Mei
2023 (Mei – Juni 2023)
Surat Pemberitahuan Waktu Pelayanan Publik
(konsultasi) Pengelolaan Jabatan Fungsional
Kesehatan

53
Penyelenggaraan pelayanan publik (konsultasi) pengelolaan jabatan fungsional
kesehatan dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan dari stakeholder/instansi
pengguna jabatan fungsional kesehatan seputar pengelolaan Jabatan Fungsional
Kesehatan meliputi :
a. Layanan Penetapan Angka Kredit (DUPAK),
b. Layanan Uji Kompetensi,
c. Layanan Rekomendasi Formasi/Kebutuhan,
d. Layanan Akreditasi Penyelenggaraan Uji Kompetensi dan
e. Layanan Nomor Sertifikat Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan.
Pelayanan publik (konsultasi) terkait pengelolaan jabatan fungsional kesehatan
diselenggarakan dengan 2 (dua) mekanisme yaitu melalui whatsapp messeger di
nomor kontak 0821-2581-1949 atau melalui tatap muka pada kantor Direktorat
Jenderal Tenaga Kesehatan u.p Direktorat Pembinaan dan Pengawasan Tenaga
Kesehatan.
Pelayanan Publik
(konsultasi) pengelolaan
JFK melalui tatap muka
pada kantor Direktorat
Jenderal Tenaga Kesehatan
u.p Direktorat Pembinaan
dan Pengawasan Tenaga
Kesehatan dilaksanakan
setiap hari Selasa pukul
09.00 wib s.d pukul 15.00
wib.
BAHAN SOSIALISASI

https://bit.ly/BahanSosialisasiSEJFK
TERIMA KASIH
Direktorat Pembinaan dan Pengawasan Nakes
Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jl. Hang Jebat III, Blok F.3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Anda mungkin juga menyukai