Anda di halaman 1dari 22

Perspektif Jabatan Fungsional dalam

Undang-Undang No.5 Tahun 2014


Haryomo Dwi Putranto
Direktur Peraturan Perundang-undangan
Badan Kepegawaian Negara
VISI DAN MISI KEPEGAWAIAN NEGARA BKN

DI ERA UU ASN

Mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang


VISI memiliki integritas, profesional, melayani
dan sejahtera

Memindahkan Aparatur Sipil Negara dari


MISI Comfort Zone ke Competitive Zone
Jumlah PNS menurut Jenis Jabatan dan Gender BKN

Jenis Jabatan Pria Wanita Jumlah


Struktural 332.112 144.462 476.574

Fungsional Tertentu 914.325 1.386.025 2.306.048

Fungsional Umum 1.049.743 671.976 1.716.021


Jumlah 2.296.180 2.202.463 4.498.643
JUMLAH JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU BKN

Dokter Tenaga Fungsiona


Dokter
No Instansi Guru Dokter Pendidik Bidan Perawat Perawat Gigi Kesehatan l Tertentu Jumlah
Gigi
Klinis Lainnya Lainnya

1 Pusat 138,069 2,760 924 653 872 14,352 467 5,553 166,055 329,705

2 Daerah 1,577,135 21,275 480 6,264 74,943 142,884 9,463 63,693 80,206 1,976,343

Jumlah 1,715,204 24,035 1,404 6,917 75,815 157,236 9,930 69,246 246,261 2,306,048
BKN

JABATAN FUNGSIONAL
sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas berkaitan dengan pelayanan
fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu.

KEDUDUKAN
Pejabat Fungsional berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab secara langsung kepada Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator, atau
pejabat pengawas yang memiliki keterkaitan dengan
pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional
BKN
JABATAN FUNGSIONAL BKN

JABATAN
43INSTANSI
FUNGSIONAL
PEMBINA JF T

TERAMPIL AHLI

2013 124 jenis

2014 129 jenis

2015 142 Jenis

2016 147 jenis


PENGUATAN JABATAN FUNGSIONAL KEDEPAN
BKN

1 Pemisahan JF Ahli dan JF Terampil secara


bertahap
•JF Keahlian : utama, madya, muda, pratama
•JF Keytampilan : penyelia, mahir, terampil, pemula
2 Usulan
•Jumlah JFJFdari
baru129pada
menjadi17142
K/L : 43 JF terampil dan ahli

3 Penyempurnaan dalam
Kegiatan pengaturanproses
berdasarkan Prestasi kerja JF lebih terukur
produk/output akhir, dan outcome

• Pengelolaan kompetensi JF dapat


berjalan secara efektif
Menyusun standar kompetensi JF • Terwujudnya kelas jabatan
• diklat JF dapat direncanakan
berdasarkan training need assessment
(TNA)
Persyaratan pengangkatan dalam JF • Peningkatan profesionalisme dapat
berdasarkan uji kompetensi dilakukan
• JF menjadi pilihan karier
Mengharuskan instansi pembina JF
untuk melakukan pengelolaan JF secara Pengelolaan profesionalisme JF dapat
profesional dilakukan
BKN
PENGANGKATAN PENGANGKATAN
INPASSING PERTAMA PERPINDAHAN
PROMOSI

PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL


BKN
PENGEMBANGAN KOMPETENSI BKN

SEBAGAI HAK PEJABAT FUNGSIONAL ASN

1. Pendidikan 2. Seminar
dan Latihan

3. Kursus 4.
Penataran

5. Praktik Kerja 6.
Di Instansi Pusat Pertukara
dan Daerah n PNS dan
selama 1 tahun Swasta

INSTANSI PEMBINA WAJIB MENYUSUN RENCANA


PENGEMBANGAN KOMPETENSI & TERTUANG
DALAM RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUNAN
INSTANSI
BKN

Pembinaan Jabatan Fungsional

1.Bina Karier
2.Bina Profesionalisme
3.Bina Budaya Kerja
4.Bina Disiplin
5.Bina Kode Etik
6.Bina Teknologi
BKN

PEMBINAAN KARIER JABATAN FUNGSIONAL

1. Pengambilan Sumpah atau Janji.


2. Kegiatan dapat diukur dengan satuan nilai atau akumulasi kegiatan
dalam bentuk angka kredit.
3. Kenaikan jabatan fungsional berdasarkan angka kredit.
4. Pemberhentian sementara PNS:
a. diangkat menjadi pejabat negara;
b. diangkat menjadi komisioner atau anggota lembaga non struktural;
c. ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana;
5. Rangkap jabatan tidak diperbolehkan kecuali yang kompetensi dan
bidang tugas jabatannya sama dan tidak dapat dipisahkan.
6. Pemberhentian, Pembebasan sementara dari JF apabila:
a. mengundurkan diri dari jabatannya;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh di luar JFnya; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
BKN

PERAN INSTANSI PEMBINA


1. menyusun kurikulum diklat
2. menyelenggarakan diklat
3. menyusun standar kompetensi
4. menyusun pedoman formasi
5. m embangun pusat informasi
6. menfasilitasi pelaksanaan jabatan
7. menfasilitasi pembentukan organisasi
8. menfasilitasi penyusunan kode etik
9. monitoring dan evaluasi
10. mengusulkan tunjangan jabatan
BKN

Tugas Instansi Pengguna


1. menyusun formasi jabatan fungsional
2. melaksanakan pengangkatan, Pemindahan,
pemberhentian sementara
3. mengusulkan pengangkatan, Pemindahan,
pemberhentian sementara, dari dan dalam jab.
Fung untuk jenjang Jenjang Utama (IV/d dan
IV/e) kepada Presiden
4. penyelenggaraan pembinaan karier
5. memfasilitasi pelaksanaan tugas Jab. fung
6. berkoordinasi dengan instansi pembina Jab
BKN
PERPINDAHAN SECARA
DIAGONAL
PNS

a. ke jabatan struktural; atau


b. ke jabatan fungsional lain sepanjang memenuhi syarat jabatan

PNS yang menduduki jabatan rangkap diberhentikan dari salah


satu jabatan yang dirangkapnya apabila PNS ybs memasuki BUP
dalam salah satu jabatan yang dirangkapnya.
BKN

o PNS yang menduduki jabatan fungsional dapat dinaikkan


jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi apabila telah
mencapai angka kredit kumulatif yang ditentukan
dan syarat lain yang ditentukan

o Kenaikan pangkat dlm jenjang jab yang lebih tinggi dapat


dipertimbangkan apabila kenaikan jabatannya telah ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang
BKN

18
BKN

2
SKP untuk masing-masing jenjang jabatan diambil dari kegiatan sebagai
turunan dari penetapan kinerja unit dengan mendasarkan kepada tingkat
3 kesulitan dan syarat kompetensi untuk masing-masing jenjang jabatan.

SKP yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


4 harus disetujui dan ditetapkan oleh atasan langsung.
BKN

nilai kinerja sebesar 61 - 75 atau dengan sebutan cukup mendapatkan


3 angka kredit sebesar 100% dari angka kredit yang harus dicapai setiap
tahun.
nilai kinerja sebesar 51 - 60 atau dengan sebutan kurang
4 mendapatkan angka kredit sebesar 75% dari angka kredit yang
harus dicapai setiap tahun.

Nilai kinerja sebesar 50 ke bawah atau dengan sebutan buruk


5 mendapatkan angka kredit sebesar 50% dari angka kredit yang
harus dicapai setiap tahun
BKN

Anggota Tim Penilai Kinerja Instansi,


paling sedikit 2 (dua) orang dari
pejabat fungsional Analis Keuangan
Pusat dan Daerah

Anggota Tim Penilai Kinerja Instansi


Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota, paling
sedikit 1 (satu) orang dari unsur BKD
Provinsi/ Kabupaten/Kota
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai