Anda di halaman 1dari 29

MANAJEMEN JABATAN

FUNGSIONAL PNS
Zulfendi
WI BPSDM
Permasalahn Manajemen PNS
1. Distribusi Pegawai yang belum merata
2. Promosi Jabatan bersifat Tertutup
3. • Adanya Feodalisme, Kooptasi dan Intervensi Politik
4. • Penempatan dan pengangkatan dalam jabatan belum berbasiskan Sistem Merit
5. • Terbatasnya mobilitas PNS
6. • Kualifikasi dan kompetensi PNS tidak sesuai kebutuhan
7. • Rendahnya kinerja PNS
8. • Terbatasnya Pengembangan Kompetensi
9. • Kesejahteraan yang belum memadai
10. • Belum optimalnya pengelolaan Sistem nformasi
1. Berstatus pegawai tetap
JABATAN ASN Pemerintah
2. Memiliki NIP secara
Nasional;
3. Menduduki jabatan
PNS pemerintahan. Fungsi PNS :
1. Sebagai
4. Mendapat Gaji Pokok +
Tunjangan Jabatan pelaksana
kebijakan
5. Jaminan pensiun dan
ASN jaminan hari tua;
publik,
1. Sebagai
1. Diangkat dengan pelayan publik
perjanjian kerja sesuai 2. Sebagai perekat
kebutuhan instansi dan
dan pemersatu
PPPK ketentuan UU.
bangsa.
2. Melaksanakan tugas
pemerintahan.
3. Tidak memiliki NIP dan
Jabatan
4. Tidak ada Gaji Pangsiun
Penataan JABATAN ASN
Penataan Jabatan Fungsional
Memiliki Dasar-dasar Profesional Dan
Kopetensi Bidang Tugas

Penataan JABATAN PIMPINAN TINGGI, Pelaksana


Jabatan JABATAN ADEMINISTRASORJ, JABATA PENGAWAS, Tugas
JABATAN PELAKSANA Organisasi
Struktural

PPPK
Kopetensi Manajemen SDM PNS
MENUJU SMART ASN RPJM 2019
1. BERWAWASAN GLOBAL
2. MENGUASAI IT/DIGITAL DAN BAHASA ASING
3. DAYA NETWORKING TINGGI

TANTANGAN DARI DALAM


1. MISMATCH KETERSEDIAAN ASN DG STRATEGI TANTANGAN DARI LUAR
PEMBANGUNAN
HIGHLY COMPETITIVE-AFTA-MEA
2. MISMATCH SPESIFIKASI JABATAN & MAN
1. GLOBALISASI
UALIFICATION
2. COMPETITIVE ANTAR NEGARA
3. PENEGAKAN DISIPLIN BLM SEPENUHNYA
3. TEKNOLOGI INFORMASI & DIGITASI
DIJALANKAN
4. HIGH COLLABARATION
4. KESADARAN SDM SBG HUMAN CAPITAL MSH
RENDAH
MANAJEMEN PNS
Manajemen PNS LAMA Manajemen PNS BARU
UU No. 43 Tahun 1999 UU ASN No. 5/2014 dan PP No.11/2017

1. PNS Diangkat Dalam Pangkat dan Jabatan


1. PNS Diangkat Dalam Jabatan dan
Pangkat (Terbalik dari yang lama)

2. Penilaian Kinerja dengan DP3 2. PNS diangkat , menduduki jabatan dan


disumpah, dalam jabatan :
3. PNS tidak mesti menduduki jabatan a. Jabatan Pimpinan Tinggi (Pratama, Madya, Utama)
4. Jabatan PNS terdiri dari: b. Jabatan Administrasi (Adeministrator, Pengawar,
Pelaksana)
a. Jabatan Struktural (es.IV, III, II dan I) c. Jabatan Fungsional (Terampil dan Ahli)
b. Jabatan Fungsional Umum (Staf) 3. Penilaian Kinerja dengan SKP
c. Jabatan Fungsional Tertentu (Terampil dan
Ahli) 4. Mengikuti Diklat 20 JP/tahun
5. Mendapat tunjangan Kinerja berdasarkan Klas
Jabatan.
6. Peningkatan karier PNS dengan sistim Merit
(Kualifikasi, Kopetensi dan Kinerja)
7. Kopetensi jang harus dimiliki (Manajerial, Teknis
dan Social Cultural)
JABATAN PNS
1). Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) ada 3 jabatan, antara lain;
a. Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Utama (Setara eselon I/a):
Kepala Badan/Lembaga Pemerintah non Kementerian
b. Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya (Setara eselon I/b)
• Sekjen di Kementerian/Lembaga, Dirjen di K/L/B, Staf Ahli di K/L/B
• Seketaris Daerah (Sekda) Provinsi
c. Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama (Setara eselon II/a dan II/b):
• Kepala Biro. Direktur di K/L, Kapus di K/L, Kepala Balai di K/L/B dan Ketua di
Kementerian/Provinsi/K/K
• Sekda Kabupaten/Kota, Kepala Dinas/Badan Provinsi/Kabupaten/Kota (Pemerintah Daerah)
• Staf Ahli Gubernur/Bupati/Walikota di Pemerintah Daerah
2). Jabatan Administrasi antara lain;
a.Jabatan Adeministrator (JA) (setara eselon III)
b.Jabatan Pengawas (JP) (setara eselon IV)
c.Jabatan Pelaksana (JPl) (non eselonaring)
3). Jabatan Fungsional (non eselonaring) : a.Keahlian : b.Keterampilan:
a) Ahli Utama a) Penyelia
b) Ahli Madya b) Mahir
c) Ahli Muda c) Trampil
d) Ahli Pertama d) Pemula
Peningkatan Karier PNS Ditetapkan Dengan
“Sistem Merit”
(Diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 dan Permenpan Nomor 13 Tahun 2016. PP No. 11 tahun 2017,)

Peningkatan Karier PNS Ditetapkan Dengan “Sistem Merit” Ditetapkan secara adil dan
wajar, tampa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul,
jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.
“Sistem Merit” Berdasarkan Pada

1. KualifikasI, (Pendidikan, Masakerja, Pangkat)


a. Sesuai
b. Tidak Sesuai
2. Kompetensi (Manajerial, Teknis, Sosill Kultural)
a. Memenuhi Syarat (MS)
b. Masih Memenuhi Syarat (MMS)
c. Belum Memenuhi Syarat (BMS)
3. Kinerja (SKP)
a. Baik (Istimewa)
b. Cukup (Memenuhi Harapan)
c. Kurang (Belum Memenuhi Harapan)
Rekomendasi terhadap Sistem Merit
a. Dipertahankan
b. Tugas Belajar
c. Pengembangan Kompetensi
d. Mutasi/Rotasi
e. Rasionalisasi/Pensiun Dini
KEWAJIBAN BAGI PNS
1. Diangkat dalam Jabatan dan Disumpah
2. Melaksanakan 17 Kewajiban dan melaksanakan 15 larangan
3. Membuat Kontrak Kerja SKP dan Mencapai target SKP (Sasaran
Kinerja Pegawai)
4. Mengikuti Diklat 20 JP / tahun (Sertifikat/STTPL, PP No. 11/2017
Manajemen PNS)
5. Mendapat Gaji Pokok , Tunjangan serta gaji pangsiun sesuai Kelas
Jabatan (1-17 Kelas)
6. Memiliki Standar Jabatan
7. Mengikuti Uji Kopetensi/Lelang Jabatan

Jabatan Struktural :
Mengikuti 2 buah Diklat Teknis Umum dan Teknis Subtantif 2 x untuk
mengikuti Diklat Kepemimpinan (PIM)
Mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai jabatan Struktur (PIM I, II, III dan
IV)
KEWAJIBAN BAGI PNS
1. Wajib Diangkat dalam Jabatan dan Pangkat setra Disumpah
2. Melaksanakan 17 Kewajiban dan melaksanakan 15 larangan
3. Membuat Kontrak Kerja SKP dan Mencapai target SKP (Sasaran Kinerja Pegawai)
4. Mengikuti Diklat sebesar 20 JP / tahun (Sertifikat/STTPL, PP No. 11/2017 Manajemen PNS)
5. Mendapat Gaji Pokok , Tunjangan Jabatan sesuai Kelas Jabatan (1-17 Kelas) serta gaji pangsiun
6. Memiliki Standar Jabatan
7. Peningkatan Karier melalui ‘Sistem Merit’
8. Mengikuti Uji Kopetensi (melalui Assesor Assesmen Centre (Lelang Jabatan)
9. Bagi PNS yang melayani manusia wajib Memiliki STR melalui (Ukom/SKP:Satuan Kredit Prifesi)
10. Dapat Perpindahan Jabatan
11. Diberikan gaji Pokok dan tunjangan sesuai “Kelas Jabatan”

Jabatan Struktural :
1. Mengikuti 2 buah Diklat Teknis Umum atau Teknis Subtantif 2 x untuk mengikuti Diklat
Kepemimpinan (PIM)
2. Mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai Jabatan Struktur (PIM I, II, III dan IV)
KEWAJIBAN JABATAN FUNGSIONAL
1. Diangkat Dalam Jabatan Dan Pangkat Serta Disumpah
2. Memiliki Standar Jabatan
3. Mengikuti Uji Kopetensi Jabatan
4. Mengikuti Diklat Fungsional Pembentukan untuk Menduduki JF (2 x Diklatat Teknis)
5. Mengikuti Diklat Fungsional Penjenjangan untuk Kenaikan Jabatan (2 x Diklatat Teknis Subtantif)
6. Membuat Kontrak SKP dan Mencapai target SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) / tahun
7. Wajib Membuat DUPAK/tahun (10 AK/tahun bagi JF Terampil, dan 20 AK/tahun bagi JF Keahlian,
(Sebagai Pemeliharaan tunjangan fungsional).
8. Dapat dihenti sementara (tunjangan) atau dihentikan dari JF
9. Penetapan Angka Kredit (PAK) dengan DUPAK melalui TPD, TPI dan TPP Instansi Pembina masing-
masing.
10. Wajib memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) dan Kartu Anggota (melalui Ukom/SKP)
11. Mencapai Jabatan Ahli Madya (IV.a) BUP mencapai 60-65 tahun.
12. JF memiliki 3 dasar peraturan jabatan (Permen PAN, SKB Kepala LAN dengan Kepala BAKN dan
Juknis Kementerian masing-masing pembina).
PEMBERHENTIAN SEMENTARA ATAU DIHENTIKAN DARI JF

Pemberhentian Sementara JF
• Tubel DIHENTIKAN DARI JF menjadi
• Kecukupan AK/ Tahun (10 Terampil JABATAN PELAKSANA
dan 20 Ahli) • 5 tahun tidak mencukupi AK
• Alih Tugas dan tempat Tugas Lain komulatif Kenaikan Pangkat dan
• Alih jabatan Jabatan
• Penyesuaian Jenjang Jabatan, • Murtat jabatan
Trampil ke Ahli jika pangkat belum • Terpidana Tindak Pidana umum
III.a dan korupsi
• Tersangka Tindak Pidana umum • Hudis ringan dan sedang
dan korupsi
terhadai 15 larangan tertentu
• Hudis ringan dan sedang terhadai bagi PNS
15 larangan tertentu bagi PNS
Pengorganisasian Jabatan PNS
JABATAN FUNGSIONAL (JA)
JPT & JA
1. Presiden (PPK dan PyB) 1. Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK)
2. Pejabat Berwenang (PyB) 2. Pejabat yang Berwenang (PyB)
3. Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) 3. Badan Kepegawaian Negara (BKN)
Instansi Pembina dan Pengguna : 4. Lembaga Administrasi Negara (LAN)
1. Kementerian Koordinator, Kementerian
5. Instansi Pembina dan Pengguna (Pusat
dan Daerah)
Tekni dan Lembaga Non-Kementerian
6. PBAK
2. Menteri PAN-RB
7. Pejabat Pengusul
3. Badan Kepegawaian Negara (BKN)
8. Atasan Langsung
4. Lembaga Administrasi Negara (LAN)
9. Tim Penilai Angka Kredit
5. Instansi Pusat dan Instansi Daerah
10. Seketariat Tim Penilai (TPP< TPI< TPD)
6. Jabatan Karier PNS
11. Jabatan Karier PNS
7. Pejabat JPT dan JA
12. Pejabat Fungsional
KELEMBAGAAN TERKAITAN PNS
1. BAPEG (Badan Perlindungan PNS) dibawah Presiden
2. Komite Aparatur Sipil Negara (KASN) dibawah Presiden
3. Assesor Jabatan (Penguji Kopetensi) Lembaga Profesi/PNS
4. Assesor Akreditasi (Penguji Kualitas Lembaga) Lembaga
Profesi/PNS
5. Tim Penilai Kinerja (AL Penilai SKP)
6. Pengawas Insternal (Grend Desain Reformasi)
7. KOPRI (Pembela PNS dan Peningkatan Kesejatraan)
8. Organisasi Profesi PNS (Pengawas Kopetensi Profesionalisme)
9. Pansel Jabatan (Lelang Jabatan Tinggi)
JABATAN FUNGSIONAL PNS
Ditetapkan Dengan Permenpan, SKB antara Menpan-BKN,
dan Juknis Kementerian Pembina JF
25 RUMPUN
JABATAN 1. Pertama
2. Terampil
Keterampilan 3. Ahli
45 Instansi 4. Penyelia
Pembina

1. Ahli Pertama
Terdapat 154 JF 2. Ahli Muda
(2018) Keahlian 3. Ahli Madta
4. Ahli Utama
Konsep System Merit Pengelolaan ASN

Sistem merit adalah, pengabungan penilaian untuk pengangkatan dalam jabatan


karier PNS, antara lain

1. Kualifikasi (pendidikan dan Pelatihan)


2. Kopetensi (manajerial, teknis dan Sosial )
3. Penilaian Kinerja
4. Kebutuhan istansi
5. + Integritas
REQUITMEN DAN KARIER PNS “Sistem Merit “

PPK dan PyB Wajib :

1. Melakukan rekrutmen, berdasarkan


PPK dan PyB Dilarang kompetisi yang terbuka dan adil (Lelang
Jabatan)
1. Diskriminatif (SARA dan Gender) 2. Memperlakukan PNS secara adil dan setara;
2. Kolusif, nepotisme, dan favoritisme 3. Memberikan remunerasi setara Kinerja
3. Menghalangi hak konstitusional 4. Menjaga standar yang tinggi;
4. Mempergunakan aktivitas politik 5. Mengelola PNS secara efektif dan efisien;
yang koersif 6. Mempertahankan/memisahkan PNS
5. Menghalangi hak untuk berkompetisi berdasarkan kinerja ;
7. Memberikan kesempatan PNS
mengembangkan kompetensi
8. Melindungi PNS dari politik;
9. Perlindungan dari hukum yang tidak adil
terbuka.
Repormasi Birokrasi
Dalam UU ASN Sejak 2014

BELUM DILAKUKAN
TELAH DILAKSANAKAN
1. RPP Kinerja & Disiplin
2. RPP Penggajian & Tunjangan
1. Manajemen PNS
3. RPP Jaminan Pensiun & Jaminan Hari
2. Cuti PNS
Tua
SN
4. RPP KORPS
5. Profesi Pegawai ASN
MANAJEMEN ASN & MANAJEMEN PNS
Manajemen ASN Manajemen PNS

PRESIDEN : PRESIDEN :
1. Pemegang Kekuasaan Sebagai PPK dan PyB, melimpahkan
sebahagian wewenangnya kepada
Tertinggi Negara
a. Menteri, Kepala Lembaga/ Badan
2. Sebagai PPK : Pemerintah Pusat, Gubernur dan
Memegang Kewenangangan Bupati
Menetapkan a) Sebagai PPK
a. Manajemen PNS b) Sebagai PyB
b. Manajemen PPPK b. Gubernur dan Bupati
3. Sebagai PyB : Melimpahkan sebahagian wewenangnya
Memegang Kewenangan kepada Sekda, kepala Dinas dan Badan,
Pembinaan PNS Dan PPPK pada Pemerintah Daerah (PD)
Pendidikan Dan Pelatihan (DIKLAT) PNS
A. Diklat Prajabatan/ Diklat Dasar (Latsar)
B.Diklat dalam jabatan PNS :
a. Diklat Kader (5 besar dari Diklat Latsar)
b. Diklat Kepemimpinan :
a) PIM Manajerial (LAN)
a) PIM teknis (Permendagri 108 Tahun 2017 Tentang Kompetensi Pemerintahan)
b) PIM Sosial Kultural (Instruksi Presiden No.12 /2016 Tentang Gerakan Nasional Revolusi
Mental)
C. Diklat Teknis (Perkalan No: 13/ 2011
a. Teknis Umum Perka LAN No. 13/2011)
b. Teknis Subtantif Perka LAN No. 15/2011)
D. Diklat Fungsional
a. Pembentukan (pengangkatan dalam JF)
b. Penjenjangan (Kenaikan JF Pasal 10 dan 11 Perka LAN No. 15/2011
E.Diklat pelayanan Publik (Perkalan no. 10/2011, Diklat pelayanan Publik)
SISTIM KENAIKAN PANGKAT
PP.12 TAHUN 2002

1. Kp Reguler (4 tahun)
2. Kp. Pilihan :
• Fungsional (Dapat Diberikan 2 Tahun)
• Tubel
• Istimewa
• Prestasi Luar Biasa
• Penemuan Baru Yg Bermanfaat Bg Negara
• Dpk / Dpb Secara Penuh Diluar Ins Induk Yg Dlm Kedudukan Sebagai Pimpinan
(Penyetaraan Eselon)
• Pejabat Negara
3. Kp Anumerta ( Tewas Dalam Tugas )
4. Kp Pengabdian (Meninggal Atau Mencapai Bup)
5. Kp Pengabdian Karena Cacat Dinas
SISTEM KENAIKAN JABATAN PNS
1. Dilakukan Melalui Sistem Merit
2. Memiliki Kopetensi Manajerial , Teknis dan Sosial Kultural
3. Sesuai Standar Kompetensi Jabatan (SKJ)
4. Melalui Uji Kopetensi Jabatan
5. SKP bernilai baik
6. Mencukupi Angka Kredit (Bagi JF)
7. Tidak Dalam Melaksanakan Hudis, Tubel, Menjadi Pejabat Negara
KOPETENSI JABATAN PNS

1. JAB. PIMPINAN TINGGI (JPT) 2. JAB. ADEMINISTRASI (JA) 3. JAB. FUNGSIONAL (JF)

1. Menduduki Jabatan Struktual 1. Menduduki Jabatan Struktur 1.Penetapan Permenpan Dalam


a. Eselon Ia (JPT Utama) a. Jab. Adeministrator (Kabid, Jabatan Keahlian dan
b. Eselon Ib (JPT Madya) Kabag, kasubdit) Keterampilan Tertentu
c. Eselon IIa/b (JPT Pratama) b). Jab. Pengawas (Kasubag, 2. Memiliki Kopetensi
2. Memiliki Kopetensi Kasie) a. Manajerial
a).Manajerial (Diklat Pim) 2. Memiliki Kopetensi b.Teknis
b).Teknis a).Manajerial (Diklat Pim) c.Sosial Kultural
c).Sosial Kultural b).Teknis 3. Memiliki Standar Kompetensi
3. Memiliki Standar c).Sosial Kultural Jabatan
Kompetensi Jabatan 3. Memiliki Standar Kompetensi 4. Memenuhan syarat uji
4. Memenuhan syarat uji Jabatan kopetensi
kopetensi melalui lelang 4. Memenuhan syarat uji kopetensi
jabatan
PENILAIAN PRESTASI JABATAN FUNGSIONAL
Tim Penilai
(TPD/TPI/TPP)
DUPAK/PAK
Tim Penilai
DUPAK/PAK (TPD/TPI/TPP)

Atasan
SKP Langsung (AL)

Organisasi
Ukom/SKP 5 Th Profesi (OP)
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL
1. Dari PNS setelah 100 %
2. Dari Jabatan Pelaksana dengan syarat 5 (lima) tahun sebelum BUP (58
Thn)
3. Secara Inpassing (penyusuaian), dari yang menduduki Jabatan
Pimpinan Tinggi (JPT), Jabatan Adeministrator (JA), Jabatan Pengawas
(JP) dan Jabatan Pelaksana (JPl) menjadi Pejabat Fungsional (JF) atau
sebaliknya, dengan syarat (Permenpan 26/2016, Pengangkatan secara
inpassin)
a. 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiu bagi Jabatan Pimpinan Tinggi bila
sedang menduduki jabatan.
b. 2 (dua) tahun sebelum batas usia pensiun bagi Jabatan Administrator bila
sedang menduduki jabatan dan
c. 3 (tiga) Jabatan Pengawas bila sedang menduduki jabatan
d. 2 (dua) tahun sebelum batas usia pensiu bagi Jabatan Fungsional yang mundur
sementara menduduki jabatan Struktural, kemudian kembali lagi menduduki
jabatan fungsional.
PERBEDAAN JF TERAMPIL DAN AHLI
a. Keahlian : b. Keterampilan:
1. Pendidikan DII-DIII 1. Pendidikan S1/DIV-S3
2. Telah PNS 100% 2. Telah PNS 100%
3. Pangkat pengangkatan pertama II/b/c 3. Pangkat pengangkatan pertama III/a
4. Diklat Pembentukan (STTPL)/Uji Kopetensi 4. Diklat Pembentukan (STTPL)/Uji kopetensi
5. Permohonan memilih jenis JF terampil 5. Permohonan memilih jenis JF ahli
6. SPMT Trampil 6. SPMT Ahli
7. PAK Awal angka minimal 40/60 7. PAK Awal angka minimal 100
8. Pangkat mentok III/d 8. Pangkat dapat mencapai IV.e
9. AK pemeliharaan 10 /thn 9. AK pemeliharaan 20/thn
SYARAT PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL

a. Dalam Jabatan Keterampilan b. Dalam Jabatan Keahlian:

1. Pendidikan DII-DIII 1. Pendidikan S1/DIV-S3


2. Telah PNS 100% 2. Telah PNS 100%
3. Pangkat telah II/a –II/b 3. Pangkat telah III/a
4. Telah mengikuti Diklat teknis Subtantif 2 x 4. Telah mengikuti Diklat teknis Subtantif 2 x yang
yang berbeda untuk dapat mengikuti diklat berbeda untuk dapat mengikuti diklat
Pembentukan Pembentukan
5. Mengikuti Diklat Fungsional Pembentukan 5. Mengikuti Diklat Fungsional Pembentukan
(STTPL)/Uji Kopetensi (STTPL)/Uji Kopetensii
6. Permohonan memilih jenis JF Terampil 6. Permohonan memilih jenis JF Ahli memiliki
memiliki SPMT Fungsional Trampil SPMT Fungsional Ahli
7. Telah Mengikuti Uji Kopetensi Jabatan 7. Telah Mengikuti Uji Kopetensi Jabatan
8. Angka kredit PAK Awal minimal 40/60kecuali 8. Angka kredit PAK Awal minimal 100 , kecuali
pengangkatan secara infasing pengangkatan secara infasing
9. SKP 1 tahun Bernilai Baik 9. SKP 1 tahun bernilai Baik
10. Karpeg 10. Karpeg
11. Izajah terakhir ligalisir 11. Izajah terakhir ligalisir
12. Adanya kebutuhan Instansi (ABK) 12. Adanya kebutuhan Instansi (ABK)
Perbedaan Jabatan Fungsional
a. Jabatan Keterampilan : b. Jabatan Keahlian:
1. Diangkat dengan Pendidikan minimal 1. Diangkat dengan Pendidikan S1/DIV-S3,
DIII dengan pangkat minimal II.b dengan pangkat minimal III.a
2. Kewajiban mengajukan DUPAK/tahun 2. Kewajiban mengajukan DUPAK/tahun
dengan mengumpulan 10 Angka dengan mengumpulan 20 Angka
Kredit/bulan Kredit/bulan
3. Pangkat terakhir mentok pada III/d 3. Pangkat dapat mencapai IV.c, kecuali
4. Penilaian DUPAK pada Tim penilai Dosen dan Widyaiswara mencapai IV.e
Daerah (TPD) pangkat sampai VI.a 4. Penilaian DUPAK pada Tim Penilai Pusat
5. Pengumpulan AK dari pengembangan (TPP) untuk pangkat IV/b keatas.
Profesi 5. Kewajiban pengumpulan AK dari
pengembangan Profesi lebih dari 8 AK
KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN FUNGSIONAL
a. Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional : b. Kenaikan Jabatan Fungsional :
1. Kenaikan gaji pokok 1. Kenaikan tunjangan fungsional
2. Dapat kenaikan dalam 2 tahun jika 2. Dapat kenaikan jabatan dalam 1 tahun jika
mencukupi Angka Kredit komulatif mencukupi Angka Kredit komulatif yang
3. Kenaikan pangkat belum tentu sekaligus dibutuhkan
naik jabatan 3. Dimungkinkan Kenaikan jabatan dapat
4. Mengikuti Diklat teknis Subtantif 2 x yang sekaligus kenaikan pangkat
berbeda untuk dapat 20 JP/tahun 4. Mengikuti Diklat teknis Subtantif 2 x yang
5. SKP 2 tahun Bernilai Baik berbeda untuk mendapat 20 JP/tahun dan
6. Dalam PAK tertulis kenaikan Pangkat Saja syarat mengikuti Diklat Fungsional
Penjenjangan
5. Mengikuti Diklat Fungsional Penjenjangan
6. SKP 2 tahun Bernilai Baik
7. Dalam PAK Tersebut Kenaikan Jabatan
dan Pangkat

Anda mungkin juga menyukai