FUNGSIONAL PNS
Zulfendi
WI BPSDM
Permasalahn Manajemen PNS
1. Distribusi Pegawai yang belum merata
2. Promosi Jabatan bersifat Tertutup
3. • Adanya Feodalisme, Kooptasi dan Intervensi Politik
4. • Penempatan dan pengangkatan dalam jabatan belum berbasiskan Sistem Merit
5. • Terbatasnya mobilitas PNS
6. • Kualifikasi dan kompetensi PNS tidak sesuai kebutuhan
7. • Rendahnya kinerja PNS
8. • Terbatasnya Pengembangan Kompetensi
9. • Kesejahteraan yang belum memadai
10. • Belum optimalnya pengelolaan Sistem nformasi
1. Berstatus pegawai tetap
JABATAN ASN Pemerintah
2. Memiliki NIP secara
Nasional;
3. Menduduki jabatan
PNS pemerintahan. Fungsi PNS :
1. Sebagai
4. Mendapat Gaji Pokok +
Tunjangan Jabatan pelaksana
kebijakan
5. Jaminan pensiun dan
ASN jaminan hari tua;
publik,
1. Sebagai
1. Diangkat dengan pelayan publik
perjanjian kerja sesuai 2. Sebagai perekat
kebutuhan instansi dan
dan pemersatu
PPPK ketentuan UU.
bangsa.
2. Melaksanakan tugas
pemerintahan.
3. Tidak memiliki NIP dan
Jabatan
4. Tidak ada Gaji Pangsiun
Penataan JABATAN ASN
Penataan Jabatan Fungsional
Memiliki Dasar-dasar Profesional Dan
Kopetensi Bidang Tugas
PPPK
Kopetensi Manajemen SDM PNS
MENUJU SMART ASN RPJM 2019
1. BERWAWASAN GLOBAL
2. MENGUASAI IT/DIGITAL DAN BAHASA ASING
3. DAYA NETWORKING TINGGI
Peningkatan Karier PNS Ditetapkan Dengan “Sistem Merit” Ditetapkan secara adil dan
wajar, tampa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul,
jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.
“Sistem Merit” Berdasarkan Pada
Jabatan Struktural :
Mengikuti 2 buah Diklat Teknis Umum dan Teknis Subtantif 2 x untuk
mengikuti Diklat Kepemimpinan (PIM)
Mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai jabatan Struktur (PIM I, II, III dan
IV)
KEWAJIBAN BAGI PNS
1. Wajib Diangkat dalam Jabatan dan Pangkat setra Disumpah
2. Melaksanakan 17 Kewajiban dan melaksanakan 15 larangan
3. Membuat Kontrak Kerja SKP dan Mencapai target SKP (Sasaran Kinerja Pegawai)
4. Mengikuti Diklat sebesar 20 JP / tahun (Sertifikat/STTPL, PP No. 11/2017 Manajemen PNS)
5. Mendapat Gaji Pokok , Tunjangan Jabatan sesuai Kelas Jabatan (1-17 Kelas) serta gaji pangsiun
6. Memiliki Standar Jabatan
7. Peningkatan Karier melalui ‘Sistem Merit’
8. Mengikuti Uji Kopetensi (melalui Assesor Assesmen Centre (Lelang Jabatan)
9. Bagi PNS yang melayani manusia wajib Memiliki STR melalui (Ukom/SKP:Satuan Kredit Prifesi)
10. Dapat Perpindahan Jabatan
11. Diberikan gaji Pokok dan tunjangan sesuai “Kelas Jabatan”
Jabatan Struktural :
1. Mengikuti 2 buah Diklat Teknis Umum atau Teknis Subtantif 2 x untuk mengikuti Diklat
Kepemimpinan (PIM)
2. Mengikuti Diklat Kepemimpinan sesuai Jabatan Struktur (PIM I, II, III dan IV)
KEWAJIBAN JABATAN FUNGSIONAL
1. Diangkat Dalam Jabatan Dan Pangkat Serta Disumpah
2. Memiliki Standar Jabatan
3. Mengikuti Uji Kopetensi Jabatan
4. Mengikuti Diklat Fungsional Pembentukan untuk Menduduki JF (2 x Diklatat Teknis)
5. Mengikuti Diklat Fungsional Penjenjangan untuk Kenaikan Jabatan (2 x Diklatat Teknis Subtantif)
6. Membuat Kontrak SKP dan Mencapai target SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) / tahun
7. Wajib Membuat DUPAK/tahun (10 AK/tahun bagi JF Terampil, dan 20 AK/tahun bagi JF Keahlian,
(Sebagai Pemeliharaan tunjangan fungsional).
8. Dapat dihenti sementara (tunjangan) atau dihentikan dari JF
9. Penetapan Angka Kredit (PAK) dengan DUPAK melalui TPD, TPI dan TPP Instansi Pembina masing-
masing.
10. Wajib memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) dan Kartu Anggota (melalui Ukom/SKP)
11. Mencapai Jabatan Ahli Madya (IV.a) BUP mencapai 60-65 tahun.
12. JF memiliki 3 dasar peraturan jabatan (Permen PAN, SKB Kepala LAN dengan Kepala BAKN dan
Juknis Kementerian masing-masing pembina).
PEMBERHENTIAN SEMENTARA ATAU DIHENTIKAN DARI JF
Pemberhentian Sementara JF
• Tubel DIHENTIKAN DARI JF menjadi
• Kecukupan AK/ Tahun (10 Terampil JABATAN PELAKSANA
dan 20 Ahli) • 5 tahun tidak mencukupi AK
• Alih Tugas dan tempat Tugas Lain komulatif Kenaikan Pangkat dan
• Alih jabatan Jabatan
• Penyesuaian Jenjang Jabatan, • Murtat jabatan
Trampil ke Ahli jika pangkat belum • Terpidana Tindak Pidana umum
III.a dan korupsi
• Tersangka Tindak Pidana umum • Hudis ringan dan sedang
dan korupsi
terhadai 15 larangan tertentu
• Hudis ringan dan sedang terhadai bagi PNS
15 larangan tertentu bagi PNS
Pengorganisasian Jabatan PNS
JABATAN FUNGSIONAL (JA)
JPT & JA
1. Presiden (PPK dan PyB) 1. Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK)
2. Pejabat Berwenang (PyB) 2. Pejabat yang Berwenang (PyB)
3. Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) 3. Badan Kepegawaian Negara (BKN)
Instansi Pembina dan Pengguna : 4. Lembaga Administrasi Negara (LAN)
1. Kementerian Koordinator, Kementerian
5. Instansi Pembina dan Pengguna (Pusat
dan Daerah)
Tekni dan Lembaga Non-Kementerian
6. PBAK
2. Menteri PAN-RB
7. Pejabat Pengusul
3. Badan Kepegawaian Negara (BKN)
8. Atasan Langsung
4. Lembaga Administrasi Negara (LAN)
9. Tim Penilai Angka Kredit
5. Instansi Pusat dan Instansi Daerah
10. Seketariat Tim Penilai (TPP< TPI< TPD)
6. Jabatan Karier PNS
11. Jabatan Karier PNS
7. Pejabat JPT dan JA
12. Pejabat Fungsional
KELEMBAGAAN TERKAITAN PNS
1. BAPEG (Badan Perlindungan PNS) dibawah Presiden
2. Komite Aparatur Sipil Negara (KASN) dibawah Presiden
3. Assesor Jabatan (Penguji Kopetensi) Lembaga Profesi/PNS
4. Assesor Akreditasi (Penguji Kualitas Lembaga) Lembaga
Profesi/PNS
5. Tim Penilai Kinerja (AL Penilai SKP)
6. Pengawas Insternal (Grend Desain Reformasi)
7. KOPRI (Pembela PNS dan Peningkatan Kesejatraan)
8. Organisasi Profesi PNS (Pengawas Kopetensi Profesionalisme)
9. Pansel Jabatan (Lelang Jabatan Tinggi)
JABATAN FUNGSIONAL PNS
Ditetapkan Dengan Permenpan, SKB antara Menpan-BKN,
dan Juknis Kementerian Pembina JF
25 RUMPUN
JABATAN 1. Pertama
2. Terampil
Keterampilan 3. Ahli
45 Instansi 4. Penyelia
Pembina
1. Ahli Pertama
Terdapat 154 JF 2. Ahli Muda
(2018) Keahlian 3. Ahli Madta
4. Ahli Utama
Konsep System Merit Pengelolaan ASN
BELUM DILAKUKAN
TELAH DILAKSANAKAN
1. RPP Kinerja & Disiplin
2. RPP Penggajian & Tunjangan
1. Manajemen PNS
3. RPP Jaminan Pensiun & Jaminan Hari
2. Cuti PNS
Tua
SN
4. RPP KORPS
5. Profesi Pegawai ASN
MANAJEMEN ASN & MANAJEMEN PNS
Manajemen ASN Manajemen PNS
PRESIDEN : PRESIDEN :
1. Pemegang Kekuasaan Sebagai PPK dan PyB, melimpahkan
sebahagian wewenangnya kepada
Tertinggi Negara
a. Menteri, Kepala Lembaga/ Badan
2. Sebagai PPK : Pemerintah Pusat, Gubernur dan
Memegang Kewenangangan Bupati
Menetapkan a) Sebagai PPK
a. Manajemen PNS b) Sebagai PyB
b. Manajemen PPPK b. Gubernur dan Bupati
3. Sebagai PyB : Melimpahkan sebahagian wewenangnya
Memegang Kewenangan kepada Sekda, kepala Dinas dan Badan,
Pembinaan PNS Dan PPPK pada Pemerintah Daerah (PD)
Pendidikan Dan Pelatihan (DIKLAT) PNS
A. Diklat Prajabatan/ Diklat Dasar (Latsar)
B.Diklat dalam jabatan PNS :
a. Diklat Kader (5 besar dari Diklat Latsar)
b. Diklat Kepemimpinan :
a) PIM Manajerial (LAN)
a) PIM teknis (Permendagri 108 Tahun 2017 Tentang Kompetensi Pemerintahan)
b) PIM Sosial Kultural (Instruksi Presiden No.12 /2016 Tentang Gerakan Nasional Revolusi
Mental)
C. Diklat Teknis (Perkalan No: 13/ 2011
a. Teknis Umum Perka LAN No. 13/2011)
b. Teknis Subtantif Perka LAN No. 15/2011)
D. Diklat Fungsional
a. Pembentukan (pengangkatan dalam JF)
b. Penjenjangan (Kenaikan JF Pasal 10 dan 11 Perka LAN No. 15/2011
E.Diklat pelayanan Publik (Perkalan no. 10/2011, Diklat pelayanan Publik)
SISTIM KENAIKAN PANGKAT
PP.12 TAHUN 2002
1. Kp Reguler (4 tahun)
2. Kp. Pilihan :
• Fungsional (Dapat Diberikan 2 Tahun)
• Tubel
• Istimewa
• Prestasi Luar Biasa
• Penemuan Baru Yg Bermanfaat Bg Negara
• Dpk / Dpb Secara Penuh Diluar Ins Induk Yg Dlm Kedudukan Sebagai Pimpinan
(Penyetaraan Eselon)
• Pejabat Negara
3. Kp Anumerta ( Tewas Dalam Tugas )
4. Kp Pengabdian (Meninggal Atau Mencapai Bup)
5. Kp Pengabdian Karena Cacat Dinas
SISTEM KENAIKAN JABATAN PNS
1. Dilakukan Melalui Sistem Merit
2. Memiliki Kopetensi Manajerial , Teknis dan Sosial Kultural
3. Sesuai Standar Kompetensi Jabatan (SKJ)
4. Melalui Uji Kopetensi Jabatan
5. SKP bernilai baik
6. Mencukupi Angka Kredit (Bagi JF)
7. Tidak Dalam Melaksanakan Hudis, Tubel, Menjadi Pejabat Negara
KOPETENSI JABATAN PNS
1. JAB. PIMPINAN TINGGI (JPT) 2. JAB. ADEMINISTRASI (JA) 3. JAB. FUNGSIONAL (JF)
Atasan
SKP Langsung (AL)
Organisasi
Ukom/SKP 5 Th Profesi (OP)
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL
1. Dari PNS setelah 100 %
2. Dari Jabatan Pelaksana dengan syarat 5 (lima) tahun sebelum BUP (58
Thn)
3. Secara Inpassing (penyusuaian), dari yang menduduki Jabatan
Pimpinan Tinggi (JPT), Jabatan Adeministrator (JA), Jabatan Pengawas
(JP) dan Jabatan Pelaksana (JPl) menjadi Pejabat Fungsional (JF) atau
sebaliknya, dengan syarat (Permenpan 26/2016, Pengangkatan secara
inpassin)
a. 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiu bagi Jabatan Pimpinan Tinggi bila
sedang menduduki jabatan.
b. 2 (dua) tahun sebelum batas usia pensiun bagi Jabatan Administrator bila
sedang menduduki jabatan dan
c. 3 (tiga) Jabatan Pengawas bila sedang menduduki jabatan
d. 2 (dua) tahun sebelum batas usia pensiu bagi Jabatan Fungsional yang mundur
sementara menduduki jabatan Struktural, kemudian kembali lagi menduduki
jabatan fungsional.
PERBEDAAN JF TERAMPIL DAN AHLI
a. Keahlian : b. Keterampilan:
1. Pendidikan DII-DIII 1. Pendidikan S1/DIV-S3
2. Telah PNS 100% 2. Telah PNS 100%
3. Pangkat pengangkatan pertama II/b/c 3. Pangkat pengangkatan pertama III/a
4. Diklat Pembentukan (STTPL)/Uji Kopetensi 4. Diklat Pembentukan (STTPL)/Uji kopetensi
5. Permohonan memilih jenis JF terampil 5. Permohonan memilih jenis JF ahli
6. SPMT Trampil 6. SPMT Ahli
7. PAK Awal angka minimal 40/60 7. PAK Awal angka minimal 100
8. Pangkat mentok III/d 8. Pangkat dapat mencapai IV.e
9. AK pemeliharaan 10 /thn 9. AK pemeliharaan 20/thn
SYARAT PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL