Anda di halaman 1dari 32

PERENCANAAN KEBUTUHAN PEGAWAI

APARATUR SIPIL NEGARA

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SDM DAERAH


PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KERANGKA PAPARAN

• Gambaran Umum Perencanaan ASN


• Penyusunan Kebutuhan Perspektif PP 11
Tahun 2017 dan PP 49 Tahun 2018
• Penyusunan Kebutuhan Pegawai dan
Formasi ASN Perspektif Pergub 10 Tahun
2017
• Rencana Strategis Pembangunan Daerah
dan Program Prioritas Daerah Tahun
2019
• Dukungan Perencanaan ASN dalam
Kebijakan Nasional
GAMBARAN UMUM 01
PERENCANAAN ASN
PENDAHULUAN
Perencanaan sumber daya manusia (human resources
planning) sering juga disebut dengan employment planning
atau manpower planning, maksudnya adalah sebuah
perencanaan tentang perkiraan kebutuhan sumber daya
manusia pada organisasi yang disusun secara sistematis
melalui pertimbangan-pertimbangan yang rasional.
Perencanaan merupakan inti dari sebuah manajemen SDM
karena akan dijadikan dokumen standar untuk merekrut
serta melakukan penataan komposisi sumber daya dalam
organisasi. Tanpa rencana yang jelas tentang kebutuhan
SDM suatu organisasi akan mengalami kesulitan dan
kehilangan arah. Perencanaan dibutuhkan untuk
mengantisipasi dan memanfatkan sumber daya secara
efektif karena mengingat sumber daya selalu terbatas
dengan diiringi tujuan yang ingin dicapai selalu tidak
terbatas
Perencanaan ASN dalam
Mendukung Kebijakan Nasional
• Human Capital Management (HCM)
Aparatur Sipil Negara
• SMART ASN (ASN yang Memiliki
Karakteristik Berwawasan Global,
Menguasai Teknologi dan Informasi serta
Bahasa, Memiliki Kemampuan Jejaring atau
Networking Tinggi dengan Kemampuan
Skill Multitasking yang Proporsosional
• Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-
2025
• Grand Design Pembangunan ASN 2020-
2024
Penyusunan Kebutuhan
Perspektif PP 11 Tahun 2017
dan PP 49 Tahun 2018

02
ALUR PENETAPAN KEBUTUHAN PPPK PP 49 TAHUN 2018
• Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah
dan jenis jabatan PPPK berdasarkan analisis jabatan dan
analisis beban kerja.
• Penyusunan kebutuhan jumlah PPPK sebagaimana dimaksud
dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per
1 (satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan.
• Penyusunan kebutuhan jumlah PPPK sebagaimana dimaksud
merupakan satu kesatuan dengan penyusunan kebutuhan
PNS.
• Kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK sebagaimana
dimaksud ditetapkan dengan Keputusan Menteri.
• Kebutuhan PPPK yang bekerja pada instansi pemerintah
secara nasional ditetapkan oleh Menteri pada setiap tahun,
setelah memperhatikan pendapat menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan
dan pertimbangan teknis Kepala BKN.
Penyusunan
Kebutuhan
Pegawai dan
Formasi ASN
Perspektif
Pergub 10 Tahun
2017

03
MAKSUD dan TUJUAN
• Rencana kebutuhan pegawai dan formasi ASN merupakan
dokumen perencanaan kepegawaian Provinsi untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan.
• Rencana kebutuhan pegawai dan formasi ASN sebagaimana
mempedomani Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN), RPJMD Provinsi dan Analisis Jabatan,
Analisis Beban Kerja, Peta Jabatan serta proyeksi pegawai
ASN BUP, Analisis Kebutuhan Pegawai dan usul Formasi ASN.
• Rencana kebutuhan pegawai dan formasi ASN disusun dalam
rangka mewujudkan kebutuhan riil pegawai ASN berdasarkan
beban kerja dan tanggung jawab serta memperhatikan profil
daerah dan kondisi geografis daerah untuk mengetahui jumlah,
kualitas, komposisi dan distribusi pegawai ASN yang tepat dan
sesuai pada masing-masing unit organisasi.
Rencana kebutuhan pegawai dan formasi ASN
bertujuan:
• mendukung pelaksanaan Sistem Merit dalam manajemen pegawai
ASN;
• untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pegawai ASN;
• sebagai bahan pertimbangan Badan Kepegawaian Negara dalam
menentukan dan menetapkan formasi ASN;
• sebagai bahan persetujuan prinsip tambahan alokasi formasi ASN
oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi;
• sebagai bahan dalam melakukan rotasi dan mutasi sesuai dengan
kondisi rill masing-masing unit organisasi;
• sebagai bahan dalam melakukan redistribusi pegawai sesuai dengan
kompetensi;
• sebagai bahan dalam perpindahan pegawai dari
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah lainnya;
• sebagai bahan dalam pengembangan kompetensi pegawai ASN;
• sebagai bahan dalam pengangkatan pegawai dalam jabatan
fungsional melalui penyesuaian/inpassing.
Tahapan Penyusunan

identifikasi dan pengumpulan data informasi;

pelatihan penyusunan kebutuhan pegawai dan


formasi ASN

penyusunan kebutuhan pegawai dan formasi


ASN Perangkat Daerah

verifikasi dan validasi data kebutuhan pegawai


dan formasi ASN Perangkat Daerah Provinsi
Identifikasi dan pengumpulan data informasi
• Database pegawai ASN dan Struktur organisasi Perangkat
Daerah Provinsi
• database kepegawaian terdiri dari nama, nomor induk kepegawaian,
pangkat/golongan, tempat tanggal lahir, pendidikan terakhir dan
pendidikan pelatihan;
• struktur organisasi Perangkat Daerah Provinsi berdasarkan peraturan
daerah tentang organisasi dan tata kerja Perangkat Daerah Provinsi yang
menggambarkan nomenklatur dan uraian tugas jabatan pimpinan tinggi,
jabatan administrator dan jabatan pengawas.
• Database jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrasi dan
jabatan fungsional.
• database jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrasi dan jabatan
fungsional pada setiap jenjang jabatan secara hirarki sesuai dengan
urusan pemerintahan daerah;
• jabatan pimpinan tinggi dan jabatan administrator serta jabatan pengawas
yang ditetapkan berdasarkan peraturan daerah tentang organisasi dan tata
kerja masing-masing Perangkat Daerah Provinsi;
• jabatan pelaksana yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 41
Tahun 2018 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri
Sipil di Lingkungan Instansi Pemerintah;
• jabatan fungsional yang ditetapkan oleh masing-masing Instansi Pembina.
Lanjutan
• Analisis Jabatan, Analisis Beban Kerja dan Peta Jabatan.
• analisis jabatan merupakan informasi yang memuat nomenklatur, uraian
tugas dan syarat jabatan yang diperlukan dalam penyusunan rencana
kebutuhan pegawai dan formasi ASN;
• penyusunan Analisis Beban Kerja dilakukan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/75/M.PAN/7/2004
tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban
Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil;
• peta jabatan menggambarkan jumlah, susunan nama dan nomenklatur
jabatan secara hirarki.
• Rencana strategis instansi
• rencana strategis instansi (Renstra) masing-masing Perangkat Daerah
Provinsi sebagai bahan dalam mengetahui secara keseluruhan tugas
pokok dan fungsi urusan pemerintahan daerah serta pemetaan jabatan
pelaksana dan fungsional dalam mewujudkan program kegiatan yang telah
ditetapkan.
Pelatihan penyusunan kebutuhan pegawai dan
formasi ASN
• Persiapan administrasi, bahan dan modul sistem informasi
penyusunan kebutuhan pegawai (e-bezetting)
• Bahan dan modul sistem informasi kebutuhan pegawai (e-bezetting) memudahkan
pegawai ASN masing-masing Perangkat Daerah Provinsi yang menjadi admin
dalam melakukan inputan database informasi jabatan dan kepegawaian.
• Pelatihan penyusunan kebutuhan pegawai dan formasi ASN
• Pelatihan dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada admin sistem
informasi kebutuhan pegawai (e-bezetting) dalam melakukan inputan database
informasi jabatan dan kepegawaian sebagai bahan analisis kebutuhan
pegawai.
• Inputan database informasi jabatan dan kepegawaian
• Inputan database informasi jabatan dan kepegawaian berdasarkan analisis
jabatan yang telah ditetapkan dan database pegawai ASN sesuai struktur
organisasi masing-masing Perangkat Daerah Provinsi.
• Fasilitasi dan asistensi
• Fasilitasi dan asistensi dilakukan oleh anggota tim pelaksana melalui
pendampingan, penyampaian informasi dan koordinasi, serta verifikasi inputan
database.
Penyusunan rencana kebutuhan pegawai dan formasi ASN
Penyusunan rencana kebutuhan pegawai dan formasi ASN dilakukan
melalui analisis kebutuhan pegawai dengan metode standar kebutuhan
minimal, analisis beban kerja serta karakteristik dan prioritas
pembangunan daerah:
• Standar kebutuhan minimal merupakan penghitungan kebutuhan
pegawai dan formasi ASN untuk mengetahui jumlah, kualitas,
komposisi, dan distribusi pegawai ASN pada masing-masing satuan
unit Perangkat Daerah Provinsi berdasarkan standar yang telah
ditetapkan
• Analisis beban kerja merupakan penghitungan kebutuhan pegawai
dan formasi ASN untuk mengetahui kebutuhan pegawai sesuai
dengan beban kerja berdasarkan uraian tugas jabatan sehingga
diperoleh informasi kebutuhan jumlah pegawai yang riil dalam
mewujudkan visi misi Perangkat Daerah Provinsi
• Karakteristik dan prioritas pembangunan daerah merupakan
penghitungan kebutuhan pegawai dan formasi ASN untuk
memperoleh informasi proyeksi jumlah ketersediaan dan kebutuhan
pegawai dalam rangka mendukung arah pembangunan daerah
Verifikasi dan validasi data kebutuhan pegawai dan
formasi ASN
Verifikasi dan validasi data kebutuhan pegawai dan formasi
ASN Perangkat Daerah Provinsi dilakukan untuk
mengetahui keakuratan dan kelengkapan database
informasi jabatan, database kepegawaian dan kebutuhan
pegawai ASN dengan memperhatikan :
• Ketepatan waktu penyusunan;
• Kelengkapan analisis jabatan dan analisis beban kerja;
• Rasio belanja pegawai dengan belanja barang dan jasa
serta belanja modal;
• Rasionalitas kebutuhan pegawai dengan Batas Usia
Pensiun (BUP);
• Persentase inputan database jabatan, database pegawai
ASN.
Hasil Penyusunan Rencana Kebutuhan Pegawai dan
Formasi ASN sebagai Dokumen Perencanaan SDM
Aparatur Perangkat Daerah, yang terdiri dari :

database jabatan dan pegawai


jabatan pimpinan tinggi,
administrator, pengawas, proyeksi pegawai ASN BUP;
pelaksana dan fungsional
(bezetting);

analisis kebutuhan pegawai


berdasarkan Analisis Beban Kerja,
Peta Jabatan, dan kesenjangan usul formasi ASN.
pegawai (selisih antara persediaan
dengan kebutuhan); dan
Rencana
Strategis
Pembangunan
Daerah dan
Program
Prioritas
Daerah Tahun
2019

04
KEDUDUKAN RKPD 2019 DALAM PERIODESASI RPJPD DAN
RPJMD 2017-2022

RPJPD
RPJMD (2017- Mempercepat
(2005-
2022) Pertumbuhan
2025)
Ekonomi melalui

RKPD 2018
RKPD 2019

RKPD 2021
RKPD 2022
RKPD 2020
Pembangunan
Infrastruktur dan
Konektivitas

VISI RPJPD RPJPD MISI RPJPD


(2005-2025) (2005-2025) Tahap III
difokuskan pada upaya 1. Mengembangkan potensi ekonomi lokal
“Terwujudnya Provinsi
untuk menjaga dan berbasis agri-bahari
Kepulauan Bangka Belitung 2. Meningkatkan kualitas dan daya saing
meningkatkan
Sebagai Wilayah Agri-Bahari SDM
perekonomian daerah serta
yang Maju dan Berwawasan 3. Mewujudkan pemerintahan yang
upaya pemenuhan kapasitas
Lingkungan Tahun 2025 ” amanah
dan kualitas SDM 4. Mewujudkan pembangunan yang merata
dan berkeadilan
5. Mewujudkan pembangunan berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan

Planning for a better Babel


RPJMD 2017-2022 adalah RPJMD ke III dalam
RPJPD 2005-2025
Visi Pembangunan Daerah 2017-2022
“Babel Sejahtera, Provinsi Maju yang Unggul di Bidang Inovasi
Agropolitan dan Bahari dengan Tata Kelola Pemerintahan dan
Pelayanan Publik yang Efisien dan Cepat Berbasis Teknologi”.

• Meningkatkan pembangunaan ekonomi berbasis potensi daerah;


• Mewujudkan infrastruktur dan konektifitas daerah yang
berkualitas;
MISI
Pembangunan
Daerah

• Meningkatkan sumber daya manusia unggul dan handal;


• Meningkatkan kesehatan masyarakat ;
• Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan
pembangunan demokrasi;
• Meningkatkan pengendalian bencana dan kualitas lingkungan
hidup;
Program Prioritas Pembangunan Daerah

Tahun 2019
a. Pengembangan pembangunan
agropolitan;
b. Pengembangan pariwisata;
c. Peningkatan ekonomi masyarakat;
d. Pengembangan energi dan
infrastruktur kewilayahan;
e. Peningkatan pembangunan
demokrasi. TEMA PEMBANGUNAN
“Mempercepat
Pertumbuhan Ekonomi
melalui Pembangunan
Infrastruktur dan
Konektivitas”
05
Dukungan Perencanaan ASN
dalam Kebijakan Nasional
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025

Penataan Sistem Manajemen SDM

Perencanaan Kebutuhan Pegawai


sesuai dengan Kebutuhan Organisasi
• Penyusunan Analisa Jabatan dan Analisis Beban
Kerja
• Penghitungan Kebutuhan Pegawai
• Penyusunan Rencana Redistribusi Pegawai
• Proyeksi Kebutuhan pegawai selama 5 Tahun
• Penghitungan Formasi Jabatan yang Menunjang
Kinerja Utama Instansi
PENUTUP
• Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung harus menyusun perencanaan
kebutuhan pegawai ASN berdasarkan analisis jabatan dan
analisis beban kerja serta memperhatikan program prioritas
nasional dan daerah, kemampuan keuangan (rasio belanja
pegawai);
• Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung harus menyusun perencanaan
kebutuhan pegawai ASN menggunakan sistem informasi
teknologi sehingga menghasilkan database informasi jabatan,
analisis beban kerja dan analisis kebutuhan serta formasi ASN
yang sistematis, terintegrasi dan akurat sesuai dengan
komposisi dan distribusi serta proses administrasi
Perencanaan ASN menjadi Cepat dan Mudah dalam
mengetahui kekurangan dan kelebihan pegawai.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai