Anda di halaman 1dari 11

TUGAS ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

SISTEM PEMBINAAN TERHADAP PNS

Kelompok 5 (kelas B)
Muh jufriadi Abdilah J H Sulur (13)
Muh Refri Septian Yustiono (14)

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI


TUHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan materi

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Baso, Oktober 201

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.2 Maksud dan Tujuan
2.3 Pembinaan karier dan pembinaan prestasi kerja
2.4 Korpri
BAB III PENUTUP
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk menjamin penyelenggaraan tugas dalam pemerintahan serta pembangunan
yang berdayaguna dan berhasil, lalu untuk mewujudkan Pegawai Negeri Sipil yang
professional, bertanggungjawab, jujur dan adil. Manajemen pembinaan harus dilakukan
berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang menitikberatkan pada sistem
prestasi kerja.

Dalam rangka meningkatkan mutu dan kemampuan serta untuk memupuk gairah
dalam bekerja, kebijaksanaan manajemen pegawai negeri sipil yang dilaksanakan meliputi
penetapan norma, standar, prosedur, formasi, pengangkatan, pengembangan kualitas SDM
Pegawai Negeri Sipil, pemindahan gaji, tunjangan kinerja, pemberhentian, hak dan
kewajiban serta kedudukan hukum.

Untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan kebijaksanaan manajemen Pegawai


Negeri Sipil, Badan Kepegawaian Negara (BKN) bertugas dan memiliki tanggung jawab
terhadap keberhasilan penyelenggaraan pembinaan Pegawai Negeri Sipil yang mencakup
perencanaan, pengembangan kualitas SDM Pegawai Negeri Sipil dan administrasi
kepegawaian, pengawasan dan pengendalian, penyelenggaraan dan pemeliharaan informasi
kepegawaian, mendukung perumusan kebijaksanaan untuk kesejahteraan Pegawai Negeri
Sipil dan memberikan bimbingan teknis pada unit organisasi yang menangani kepegawaian
terhadap Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

1.2. Rumusan Masalah


1. Pengertian pembinaan PNS
2. Pembinaan korps dan tujuan pembinaan PNS
3. Pembinaan karier dan pembinaan prestasi kerja
4. Korpri sebagai wadah pembinaan di luar kedinasan

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui arti dari pembinaan PNS
2. Untuk mengetahui maksud dan tujuan pembinaan PNS
3. Untuk mengetahui pembinaan karier dan pembinaan prestasi kerja
4. Untuk mengetahui pengertian Korpri

1.4 Manfaat
1. Dapat menambah ilmu pengetahuan
2. Dapat mengetahu mengenai pembinaan PNS
3. Dapat mengetahu apa yang di maksud dengan korpri
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pembinaan Pegawai Negeri Sipil adalah setiap upaya yang dilakukan oleh instansi
terhadap seluruh pegawai, baik yang memiliki jabatan structural maupun fungsional
agar bisa melakukan tugasnya sesuai dengan harapan instasi yang bersangkutan.
Pembinaan Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan secara menyeluruh, yaitu pengaturan
pembinaan yang berlaku untuk semua Pegawai Negeri Sipil baik Pusat maupun Daerah,
untuk menjamin terwujudnya keserasian pembinaan dalamm rangka meningkatkan
pendayagunaan dan hasilguna yang sebesar – besarnya.

2.2 Maksud dan Tujuan pembinaan


Maksud dan tujuan pembinaan terdapat pada :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 42 TAHUN 2004
TENTANG
PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK
PEGAWAI NEGRI SIPIL
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
BAB II
PEMBINAAN JIWA KORPS PEGAWAI NEGRI SIPIL
Pasal 2
Pembinaan jiwa Korps Pegawai Negeri Sipil dimaksudkan untuk meningkatkan
perjuangan, pengabdian, kesetiaan, dan ketaatan Pegawai Negeri Sipil kepada
Negara kesatuan dan Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Pasal 3
Pembinaan jiwa korps Pegawai Negeri Sipil bertujuan untuk :
a. membina karakter/watak, memelihara rasa persatuan dan kesatuan secara
kekeluargaan guna mewujudkan kerja sama dan semangat pengabdian
kepada masyarakat serta meningkatkan kemempuan, dan keteladanan
Pegawai Negeri Sipil.
b. Mendorong etos kerja Pegawai Negeri sipil untuk mewujudkan Pegawai
Negeri Sipil yang bermutu tinggi dan sadar akan tanggung jawabnya sebagai
unsur aparatur Negara, dan abdi masyarakat.
c. Menumbuhkan dan meningkatkan semangat, kesadaran, dan wawasan
kebangsaan Pegawai Negeri Sipil sehingga dapat menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.3 pembinaan karier dan pembinaan prestasi kerja
Pembinaan Pegawai Negeri Sipil adalah setiap upaya yang dilakukan oleh instansi
terhadap seluruh pegawai, baik yang memiliki jabatan structural maupun fungsional
agar bisa melakukan tugasnya sesuai dengan harapan instasi yang bersangkutan.
Pembinaan Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan secara menyeluruh, yaitu pengaturan
pembinaan yang berlaku untuk semua Pegawai Negeri Sipil baik Pusat maupun Daerah,
untuk menjamin terwujudnya keserasian pembinaan dalamm rangka meningkatkan
pendayagunaan dan hasilguna yang sebesar – besarnya.
Sistem pembinaan karir bagi Also Read Pegawai Negeri Sipil digolongkan di dalam 2
(dua) kategori yakni pembinaan karir terbuka dan pembinaan karir tertutup, selain itu
juga dikenal dengan system pembinaan berdasarkan pada prestasi kerja.
1. Sistem Karir Terbuka
Adalah sistem kepegawaian dimana untuk menduduki suatu jabatan yang kosong
dalam suatu unit organisasi, berlaku untuk tiap warga Negara yang memiliki skill,
kecakapan, dan pengalaman untuk jabatan itu.
2. Sistem pembinaan karir Tertutup
Adalah sistem kepegawaian dimana jabatan yang kosong dalam suatu unit
organisasi, hanya dapat diduduki oleh pegawai negeri sipil yang adala dalam organisasi
tersebut dan tidak boleh diduduki oleh seseorang dari luar organisasi tersebut. Sistem
karir tertutup dibagi dua, yaitu:
a. Sistem karir tertutup dalam arti
Kementerian/Lembaga/Provinsi/Kabupaten/Kota. Artinya jabatan yang kosong
hanya dapat diduduki oleh pegawai dari
Kementerian/Lembaga/Provinsi/Kabupaten/Kota setempat, dan tidak boleh diisi
oleh pegawai di luar Kementerian/Lembaga/Provinsi/Kabupaten/Kota lain.
b. Sistem karir tertutup dalam arti Negara. Artinya jabatan – jabatan yang ada
dalam organisasi pemerintah hanya dapat diduduki oleh pegawai yang ada dalam
instansi pemerintah saja. Dalam sistem karir tertutup dalam arti Negara, setiap
Pegawai Negeri Sipil dimungkinkan untuk pindah dari
Kementerian/Lembaga/Provinsi/Kabupaten/Kota yang satu ke
Kementerian/Lembaga/Provinsi/Kabupaten/Kota yang lain ataupun sebaliknya,
terkhusus pada yang menduduki jabatan manajerial.
3. Sistem Prestasi Kerja
Suatu sistem kepegawaian dimana untuk pengangkatan seorang Pegawai Negeri Sipil dalam
suatu jabatan bukan hanya berdasarkan pada kecakapan, keahlian, dan pengalamannya namun
lebih didasarkan pada prestasi kerja yang harus dibuktikan secara nyata. Sesuai dengan
ketentuan pasal 12 Undang – Undang Nomor 43 Tahun 1999, pembinaan Pegawai Negeri Sipil
dilaksanakan dengan perpaduan antara system prestasi kerja dan system karir yang
menitikberatkan pada sistem prestasi kerja.
2.4 Korpri
Organisasi Pegawai Negeri Sipil
Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada dasarnya merupakan aparatur pemerintah yang sama seperti
pegawai swasta yang juga memerlukan adanya tempat untuk menampung aspirasi-aspirasi
mereka, mengakomodasi kepentingan-kepentingan mereka, melindungi hak-hak mereka,
menunjang kinerja mereka dan tempat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Oleh karena
itulah, para pegawai negeri sipil mendirikan suatu organisasi yang legal yang dapat berfungsi
sebagai suatu serikat bagi mereka. Organisasi ini disebut dengan Korps Pegawai Republik
Indonesia (Korpri) yang memiliki tujuan untuk memperjuangkan kesejahteraan dan kemandirian
pegawai negeri sipil. Untuk mengetahui lebih jelas tentang sejarah berdirinya Korpri, di bawah ini
akan dipaparkan lebih detail tentang asal-usul berdirinya Korpri.
Korpri adalah organisasi di Indonesia yang anggotanya terdiri dari Pegawai Negeri Sipil,
pegawai BUMN, BUMD serta anak perusahaan, dan perangkat Pemerintah Desa. Meski
demikian, Korpri seringkali dikaitkan dengan Pegawai Negeri Sipil. Kedudukan dan
kegiatan Korpri tak terlepas dari kedinasan (http:id.wikipedia.org).
Korpri didirikan pada tanggal 29 Nopember 1971 dengan batas waktu yang tidak
ditentukan dan berdasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971. Selama
Orde Lama dan Baru, Korpri dijadikan alat kekuasaan untuk melindungi pemerintah yang
berkuasa waktu itu. Namun sejak era reformasi, Korpri berubah menjadi organisasi yang
netral, tidak berpihak terhadap partai politik tertentu.
Organisasi Korpri memiliki struktur kepengurusan di tingkat pusat maupun di tingkat
Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, atau Pemerintah Daerah. Saat ini
kegiatan Korpri umumnya berkiprah dalam hal kesejahteraan anggotanya, termasuk
mendirikan sejumlah badan/lembaga profit maupun non-profit.
KORPRI (Korps Pegawai Republik Indonesia) adalah wadah untuk menghimpun seluruh
Pegawai Republik Indonesia demi meningkatan perjuangan, pengabdian, serta kesetiaan
kepada cita-cita perjuangan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 bersifat demokratis, mandiri,
bebas, aktif, profesional, netral, produktif dan bertanggung jawab (www.korpri.or.id).
BAB III
PENUTUP
Demikian materi yang kami buat lebih dan kurangnya mohon di maafkan muda-mudahan apa
yang kami buat dapat bermanfaat untuk kita semua kedepannnya
LAMPIRAN

Pertanyaan :

1. Surtisno Wardhana (Kelas A)

a. Contoh dari tujuan Pembinaan PNS

b. Syarat-syarat pembinaan PNS apa?

2. Clarissa Tyan (Kelas A)

Apa pola Pembinaan yang pantas digunakan?

3. Akbar Dwi Putra (Kelas A)

PNS belum sejahtera, Dengan adanya tunjangan kerja apa PNS bisa sejahtera?

4. Ibnu Anang Mokodompit (Kelas B)

Contoh Konkrit taraf hidup sosial ekonomi masyarakat dan lingkungan?

5. Nella Afrillia (Kelas B)

Mengapa karier penting bagi PNS?

Jawab

1. Mendorong etos kerja PNS untuk mewujudkan PNS yang bermutu tinggi dan
sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara, dan abdi
masyarakat

Contoh:

Masyarakat akan paham dengan tupoksinya dalam menduduki jabatan dan bisa
bekerja sesuai dengan kewajiban dan mampu bertanggung jawab.

Syarat-syarat seseorang yang menginginkan karier antara lain:


e. Harus bekerja dalam suatu lapangan pekerjaan, karena karier hanya dapat
dicapai dalam suatu pekerjaan.

f. Adanya kejelasan dari jalur karier yang ada dalam suatu organisasi.

g. Karier diperoleh dengan perjuangan yang panjang, tidak semert-merta datang


dengan sendirinya.

h. Karier merupakan prestasi yang akan meberikan kedudukan.

2. Pola pembinaan yang pantas digunakan dalam kehidupan berbangsa disini


adalah pola pembinaan jiwa korps PNS dimana pembinaan ini untuk
meningkatkan perjuangan, pengabdian, kesetiaan dan ketaatan PNS kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.

3. Dengan adanya tunjangan bagi Pegawai Negeri Sipil jelas dapat


meningkatkan kesejahteraan hidup. Karena dengan berkembangan jaman yang
seperti ini, kebutuhan setiap orang akan terus meningkat, sehingga diperlukan
budget yang lebih juga. Dengan mengandalkan gaji pokok jelas tidak akan
cukup, sehingga kebutuhan yang meningkat akan terpenuhi dengan
menggunakan tunjangan-tunjangan yan didapatkan.

4. Contoh konkrit taraf hidup sosial ekonomi masyarakat adalah jabatan.


Dimana seseorang yang berkarie jelas dia akan berusaha untuk bisa menduduki
jabatan yang lebih tinggi dari ia duduki sekarang. Dimana jika jabatan seseorang
lebih tinggi, maka ia akan semakin dihargai oleh orang lain.

5. Karier sangat penting bagi seorang PNS, karena karier bermanfaat bagi PNS
sebagai berikut:

a. Meningkatkan kualitas PNS

b. Menyadarkan PNS akan tujuan organisasinya

c. Mewujudkan karier sesuai dengan kemampuannya


DAFTAR PUSTAKA
http://nenggol.com/pembinaan-pegawai-negeri-sipil/

https://irend.wordpress.com/2008/11/28/korps-pegawai-
republik-indonesia-sebagai-wadah-penghimpun-pegawai-
negeri-sipil-dalam-meningkatkan-mutu-pelayanan-publik/

peraturan pemerintah republik indonesia


nomor 42 tahun 2004 tentang pembinaan jiwa korps dan kode
etik pegawai negri sipil presiden republik indonesia, presiden
republik indonesia bab ii pembinaan jiwa korps pegawai
negri sipil pasal 2 dan pasal 3

Anda mungkin juga menyukai