4
ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip sebagai
berikut:
Nilai dasar
Kode etik dan Kode prilaku
Komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada
pelayanan publik
Kompetensi yang diperlukan sesuai bidang tugas
Kualifikasi pendidikan
5
Kode etik dan kode perilaku Pejabat Fungsional
Kepegawaian:
Sesuai Pasal 5 Undang-Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014
a. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,
dan berintegritas tinggi;
b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
f. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakannegara;
g. menggunakan kekayaan dan barang milik negarasecara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
6
h. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
i. memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. tidak menyalahgunakan informasi intern negara,
tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain;
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN; dan
l. melaksanakan ketentuan peraturan
perundangundangan mengenai disiplin Pegawai ASN
7
1. UU Nomor 5 Th 2014 ttg Aparatur Sipil Negara
2. PP 21 tahun 2014 ttg Batas Usia Pensiun Jabatan Fungsional
3. PEPRES Nomor 17 TH 2013 ttg Tujangan Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian
4. PERMENPAN Nomor PER/36/M.PAN/11/2006 ttg Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian dan
Angka Kreditnya jo PERMENPAN Nomor PER/14/M.PAN/6/2008
5. PERKA BKN Nomor 67 TH 2006 ttg Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Analis
Kepegawaian dan Angka Kreditnya jo PERKA BKN Nomor 33 TH 2007 sebagaimana telah
diubah dalam PERKA BKN No 34 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Pelaksaan Jabatan Fungsional
Analis Kepegawaian
6. PERKA BKN Nomor 1 TH 2009 jo PERKA BKN 35 Tahun 201 ttg Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Analis Kepegawaian
7. PERKA BKN Nomor 2 TH 2009 ttg Pedoman Penulisan Karya Tulis/ Karya Ilmiah Analis
Kepegawaian
8. PERKA BKN Nomor 3 TH 2009 ttg Pedoman Penyusunan Formasi Jabatan Analis Kepegawaian
9. PERKA BKN Nomor 26 TH 2011 dan PERKA BKN Nomor 11 TH 2012 ttg petunjuk Teknis
Jabatan Analis dan Angka Kreditnya;
10. PERKA BKN Nomor 20 Tahun 2012 Tentang Standar Kompetensi Kerja Analis Kepegawaian;
11. PERKA BKN Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Pedoman Penilaian Butir Kegiatan Jabatan Analis
Kepegawaian dan Angka Kreditnya;
12. PERKA BKN Nomor 16 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi Profesi Jabatan
Fungsional Analis Kepegawaian.
8
1. UU Nomor 5 Th 2014 ttg Aparatur Sipil Negara
2. P P Nomor 16 TH 1994 ttg Jabatan Fungsional PNS Jo PP Nomor
40 Tahun 2010
3. KEPPRES Nomor 87 TH 1999 ttg Rumpun Jabatan Fungsional PNS
4. PERMENPAN Dan RB Nomor 40 Tahun 2012 ttg Jabatan
Fungsional Auditor Kepegawaian Dan Angka Kreditnya
5. PERKA BKN Nomor 15 Tahun 2011 ttg Pedoman Audit Kepegawaian
6. PERKA BKN Nomor 4 TH 2013 ttg Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Menpan Dan RB Nomor 40 Tahun 2012
7. PERKA BKN Nomor 2 Tahun 2014 ttg Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Auditor
Kepegawaian
9
1. UU Nomor 5 Th 2014 ttg Aparatur Sipil Negara
2. P P Nomor 16 TH 1994 ttg Jabatan Fungsional PNS Jo PP Nomor
40 Tahun 2010
3. KEPPRES Nomor 87 TH 1999 ttg Rumpun Jabatan Fungsional PNS
4. PERMENPAN Dan RB Nomor 41 Tahun 2012 ttg Jabatan
Fungsional Assessor SDM Aparatur Dan Angka Kreditnya
5. PERKA BKN Nomor 16 TH 2012 ttg ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Menpan Dan RB Nomor 41 Tahun 2012
6. PERKA BKN Nomor 23 Tahun 2013 ttg Pedoman
Penyelenggaraan Diklat Jabatan Fungsional Assessor SDM
Aparatur
7. PERKA BKN N omor 24 Tahun 2013 ttg Standar Kompetensi
Jabatan Fungsional Assessor SDM Aparatur
8. PERKA BKN Nomor 6 Tahun 2014 ttg Pedoman Penyusunan
Formasi Jabatan Fungsional Assesor SDM Aparatur
10
PNS yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melakukan kegiatan
manajemen PNS dan pengembangan
sistem manajemen PNS
11
Analis Kepegawaian Keterampilan
dalam pelaksanaan pekerjaannya
mempergunakan prosedur dan teknik
kerja tertentu.
Analis Kepegawaian Keahlian dalam
pelaksanaan pekerjaannya didasarkan
atas disiplin ilmu pengetahuan,
metodologi dan teknik analisis tertentu.
12
Tugas Pokok Analis Kepegawaian
13
Manajemen PNS adalah keseluruhan upaya untuk meningkatkan
efisiensi,efektivitas dan derajat profesionalisme penyelenggaraan tugas,
fungsi dan kewajiban kepegawaian yang terdiri atas:
1. Penyusunan dan penetapan kebutuhan
2. pengadaan;
3. pangkat dan jabatan;
4. pengembangan karier
5. pola karier;
6. promosi;
7. mutasi;
8. penilaian kinerja;
9. penggajian dan tunjangan;
10. penghargaan;
11. disiplin;
12. pemberhentian;
13. jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan
14. perlindungan.
14
Pengembangan sistem manajemen PNS adalah Kebijakan
manajemen PNS mencakup norma, standar, prosedur meliputi :
15
PENGANGKATAN DALAM JABATAN ANALIS
KEPEGAWAIAN
1. Pengangkatan Pertama Kali
A. PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan Analis
Kepegawaian Keterampilan harus memenuhi syarat:
berijazah paling rendah Diploma III (D-III): Ilmu Kepegawaian,
Ilmu Ekonomi Manajemen SDM, Ilmu Manajemen
Administrasi, Ilmu Administrasi Perkantoran, dan Ilmu
Kesekretariatan.
pangkat paling rendah Pengatur, golongan ruang II/c;
setiap unsur penilaian prestasi kerja paling rendah bernilai baik
dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan
telah mengikuti dan lulus Diklat Fungsional Analis
Kepegawaian Keterampilan.
16
B. PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan Analis
Kepegawaian Keahlian harus memenuhi syarat:
berijazah paling rendah Strata Satu (S-1)/Diploma IV (D-IV):
Ilmu Kepegawaian, Ilmu Manajemen, Ilmu Politik, Ilmu
Administrasi Negara, Ilmu Administrasi Publik, Ilmu Hukum,
Ilmu Pemerintahan, Ilmu Sosial Politik, Ilmu Kebijakan
Publik, Ilmu Ekonomi Manajemen SDM, dan Ilmu Sosiologi.
memiliki pangkat paling rendah Penata Muda golongan
ruang III/a;
setiap unsur penilaian prestasi kerja paling rendah bernilai
baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan
telah mengikuti dan lulus Diklat Fungsional Analis
Kepegawaian Keahlian.
17
2. Pengangkatan melalui perpindahan jabatan
18
penetapan angka kredit awal, dilakukan dengan
penghitungan angka kredit selama melaksanakan
tugas pengelolaan kepegawaian, mulai dari
pendidikan, diklat, prajabatan, kegiatan manajemen
PNS dan pengembangan sistem manajemen PNS,
penunjang kegiatan lainnya melalui pengusulan
penetapan angka kredit, hasilnya PAK, baru
dibuatkan SK pengangkatannya
19
3.Pengangkatan melalui penyesuaian/inpassing
A. Untuk Analis Kepegawaian Keterampilan :
berijazah paling rendah Sekolah Menengah Atas atau yang sederajat;
memiliki pengalaman di bidang manajemen PNS paling singkat 3
(tiga) tahun secara kumulatif sebelum diangkat menjadi Pejabat
Fungsional Analis Kepegawaian;
memiliki pangkat paling rendah Pengatur, golongan ruang II/c;
usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun;
setiap unsur penilaian prestasi kerja paling rendah bernilai baik
dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan
telah mengikuti dan lulus Diklat Fungsional Analis Kepegawaian
Keterampilan.
B. Untuk Analis Kepegawaian Keahlian :
berijazah paling rendah Strata Satu (S-1)Diploma IV (D-IV,);
memiliki pengalaman di bidang manajemen PNS paling singkat 3
(tiga) tahun secara kumulatif sebelum diangkat menjadi Pejabat
Fungsional Analis Kepegawaian;
memiliki pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang III/a;
usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun;
setiap unsur penilaian prestasi kerja paling rendah bernilai baik
dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan
telah mengikuti dan lulus Diklat Fungsional Analis Kepegawaian
Keahlian.
20
Lanjutan
Angka kredit kumulatif untuk pengangkatan dalam jabatan
Analis Kepegawaian Keterampilan dan Analis Kepegawaian
Keahlian dalam Lampiran V dan Lampiran VI Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/14/M.PAN/6/2008.
Pengangkatan PNS dalam jabatan Analis Kepegawaian
dimaksud dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan nyata
yang diperlukan dan setelah mendapat pertimbangan teknis
secara tertulis dari Badan Kepegawaian Negara selaku
Instansi Pembina Jabatan Analis Kepegawaian.
Pengangkatan PNS melalui penyesuaian/inpassing harus
sudah selesai dilaksanakan paling lambat pada tanggal 31
Desember 2016.
21
Penulisan Karya tulis/ilmiah bagi Analis
Kepegawaian:
22
Formasi jabatan fungsional
Auditor kepegawaian
1. Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Auditor
Kepegawaian dilakukan karena adanya lowongan formasi
2. Lowongan Formasi Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian
3. Formasi Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian pada instansi
Pemerintah Pusat/Daerah disusun berdasarkan analisis jabatan
dan penghitungan beban kerja
4. Penetapan formasi didasarkan pada indikator jumlah instansi yg
menjadi beban tugas dan luas wilayah kerja
23
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
KEPEGAWAIAN
Jabatan yang mempunyai ruang lingkup,
tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak
untuk melakukan kegiatan pengawasan
dan pengendalian (wasdalpeg) pada
instansi pemerintah pusat dan daerah,
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
24
AUDITOR KEPEGAWAIAN
PNS yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan wasdalpeg pada
instansi pemerintah pusat dan daerah
sesuai peraturan perundang-undangan
25
Tugas Pokok
1) Melaksanakan wasdalpeg (kegiatan memeriksa,
mengevaluasi, memantau dan melakukan tindakan
korektif terhadap pelaksanaan peraturan perundang-
undangan bidang kepegawaian yang dapat dilakukan
secara reguler, reviu, dan investigasi).
a) wasdalpeg kompleksitas rendah pelaksanaan
kegiatan wasdalpeg yang memerlukan analisis dan
pertimbangan profesional yang rendah, disertai
dengan supervisi yang ketat.
b) wasdalpeg kompleksitas tinggi pelaksanaan
kegiatan wasdalpeg yang memerlukan analisis dan
pertimbangan profesional yang tinggi, disertai
dengan supervisi yang ketat.
26
Wewenang
•meminta
•menetapkan jenis keterangan/
•mengamankan dokumen/
•memeriksa dan meneliti fisik bahan/data
•kewenangan lain
27
Apa saja yang perlu di wasdal ?
Kasus-kasus kepeg
Pelaksanaan Tugas
mandiri tim
29
Jenjang Jabatan/pangkat
Auditor Kepegawaian
30
Formasi jabatan fungsional assesor SDM
Aparatur
1. BKN paling banyak 110
2. Instansi pusat diluar BKN 50
3. Dilingkungan provinsi 30
4. Dilingkungan kabupaten/kota 10
TATA CARA PENGHITUNGAN Formasi jabatan fungsional
assesor sdm aparatur
1. Jabatan Fungsional Assesor SDM Aparatur Pertama :
(Σ Es V + Σ JFU + Σ JFT1) : X
Assesor SDM Aparatur Pertama =
P
Keterangan :
Es IV : Jumlah PNS yang menduduki jabatan struktural eselon IV dalam suatu
instansi.
JFU : Jumlah PNS yang menduduki jabatan fungsional umum dalam suatu organisasi.
JFT1 : Jumlah PNS yang menduduki tertentu (non guru dan non kesehatan) tingkat
terampil dengan jenjang jabatan pelaksana pemula dan pelaksana.
X : Asumsi pelaksanaan penilaian kompetensi terhadap seorang PNS dilakukan setiap
3 (tiga) tahun.
P : Standar kemampuan Assesor mengassess PNS dalam 1 (satu) tahun sebanyak 120
(seratus dua puluh) orang.
2. Jabatan Fungsional Assesor SDM Aparatur Muda:
(Σ Es IV + Σ JFT2) : X
Assesor SDM Aparatur Muda =
Q
Keterangan :
Es V : Jumlah PNS yang menduduki jabatan struktural eselon V
dalam suatu instansi.
JFT2: Jumlah PNS yang menduduki tertentu (non guru dan non
kesehatan) tingkat ahli dengan jenjang pertama dan muda, serta
tingkat terampil dengan jenjang jabatan pelaksana lanjutan dan
penyelia.
X : Asumsi pelaksanaan penilaian kompetensi terhadap seorang
PNS dilakukan setiap 3 (tiga) tahun.
Q : Standar kemampuan Assesor mengassess PNS dalam 1
(satu) tahun sebanyak 72 (tujuh puluh dua) orang.
3. Jabatan Fungsional Assesor SDM Aparatur Madya :
(Σ Es III + Σ JFT3) : X
Assesor SDM Aparatur Madya =
R
Keterangan :
Es III : Jumlah PNS yang menduduki jabatan struktural
eselon III dalam suatu instansi.
JFT3: Jumlah PNS yang menduduki tertentu (non guru dan non
kesehatan) tingkat ahli dengan jenjang Madya yang ada di suatu
instansi.
X : Asumsi pelaksanaan penilaian kompetensi terhadap seorang
PNS dilakukan setiap 3 (tiga) tahun.
R : Standar kemampuan Assesor mengassess PNS dalam 1
(satu) tahun sebanyak 36 (tiga puluh enam) orang.
4. Jabatan Fungsional Assesor SDM Aparatur Utama:
(Σ Es II + Σ JFT4) : X
Assesor SDM Aparatur Utama =
S
Keterangan :
Es II : Jumlah PNS yang menduduki jabatan struktural eselon II dalam suatu
instansi.
JFT4: Jumlah PNS yang menduduki tertentu (non guru dan non kesehatan)
dengan jenjang Utama yang ada di suatu instansi.
X : Asumsi pelaksanaan penilaian kompetensi terhadap seorang PNS
dilakukan setiap 3 (tiga) tahun.
R : Standar kemampuan Assesor mengassess PNS dalam 1 (satu) tahun
sebanyak 36 (tiga puluh enam) orang.
ASSESOR SDM APARATUR
PNS yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk
melakukan Penilaian kompetensi
Manajerial Pegawai Aparatur Sipil
Negara, yaitu: Membandingkan
kompetensi yg dimiliki dengan
kompetensi Jabatan yg dipersyaratkan
Assesor SDM Aparatur dalam
pelaksanaan pekerjaannya dilandasi
pada ilmu pengetahuan, metodologi,
Teknik Analisis berdasarkan
sertifikasi yang setara dengan
keahlian yang ditentukan.
Tugas Pokok
Melakukan kegiatan penilaian kompetensi
manajerial, yang meliputi pelaksanaan penilaian,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan penilaian dan
pemanfaatan hasil penilaian, serta pengembangan
metode penilaian.
Assessor
Assessor
•• Pembina
Pembina Utama
Utama Madya,
Madya, golongan
golongan ruang IV/d;dan
ruang IV/d;dan Utama
Utama
•• Pembina
Pembina Utama,
Utama, golongan
golongan ruang IV/e
ruang IV/e
•• Pembina, golongan ruang IV/a
Pembina, golongan ruang IV/a Assessor
Assessor
Madya
Madya
•• Pembina
Pembina Tingkat
Tingkat I,
I, golongan
golongan ruang IV/b
ruang IV/b
•• Pembina
Pembina Utama
Utama Muda,
Muda, golongan
golongan ruang IV/c
ruang IV/c
Assessor
Assessor
•• Penata,
Penata, golongan
golongan ruang III/c
ruang III/c Muda
Muda
• Penata
Penata Tingkat
Tingkat I,
I, golongan
golongan ruang III/d
ruang III/d
Assessor
Assessor
Pertama
Pertama
•• Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b
Jenjang Jabatan & Pangkat
•• suatu proses penilaian kompetensi dengan menggunakan alat ukur wawancara
suatu proses penilaian kompetensi dengan menggunakan alat ukur wawancara
kompetensi tingkat
kompetensi tingkat kompleks,
kompleks, psikotes
psikotes dan
dan paling
paling kurang
kurang 33 (tiga)
(tiga) simulasi tingkat
simulasi tingkat Kompleks
kompleks
kompleks
•• merupakan alat ukur yang dipergunakan untuk menggali kompetensi tertentu,
merupakan alat ukur yang dipergunakan untuk menggali kompetensi yang
tertentu, yang
disusun sesuai
disusun sesuai dengan
dengan kebutuhan
kebutuhan antar
antar instansi
instansi dan
dan bersifat nasional.
bersifat nasional.
•• suatu proses penilaian kompetensi dengan menggunakan alat ukur wawancara
suatu proses penilaian kompetensi dengan menggunakan alat ukur wawancara Sedang
tingkat sedang, psikotes dan paling kurang 2 (dua) simulasi tingkat sedang
kompetensi tingkat sedang, psikotes dan paling kurang 2 (dua) simulasi tingkat sedang
kompetensi
•• merupakan
merupakan alat ukur yang dipergunakan untuk menggali
alat ukur yang dipergunakan untuk menggali kompetensi
kompetensi tertentu, yang
tertentu, yang
disusun sesuai
disusun sesuai dengan
dengan kebutuhan
kebutuhan lingkup instansinya.
lingkup instansinya.
•• suatu
suatu proses
proses penilaian
penilaian kompetensi
kompetensi dengan
dengan menggunakan
menggunakan alat
alat ukur
ukur paling kurang
paling kurang
wawancara kompetensi tingkat sederhana, psikotes
wawancara kompetensi tingkat sederhana, psikotes dan/atau
dan/atau ditambah
ditambah dengan paling
dengan paling Sederhana
kurang 11 (satu)
kurang (satu) simulasi
simulasi tingkat sederhana
tingkat sederhana
•• merupakan
merupakan alat
alat ukur
ukur yang
yang dipergunakan
dipergunakan untuk
untuk menggali
menggali kompetensi
kompetensi tertentu, yang
tertentu, yang
disusun sesuai
disusun sesuai dengan
dengan kebutuhan
kebutuhan lingkup
lingkup unit kerjanya.
unit kerjanya.
Metode Penilaian
• Administrator metode kompleks
• Mengendalikan mutu
Assessor Utama
• Merancang kebijakan metode penilaian
• Assessor metode kompleks
• Administrator metode sedang
Assessor Madya
• Merancang psikotes/simulasi
• Assessor metode sedang
• Administrator metode sederhana
Assessor Muda
• Mempersiapkan bahan rancangan pembuatan psikotes
• Assessor metode sederhana
Pertama
• Tester
• Mempersiapkan bahan-bahan penilaian kompetensi
Assessor
Butir Kegiatan
Karya tulis/ilmiah :