KABID STATUS
KEPEGAWAIAN
DAN PENSIUN
2
KEBIJAKAN PENYEMPURNAAN PP NOMOR 10 TAHUN 1979
1. Amanat UU No. 43 Th. 1999 Psl 12 dan Psl. 20. Penilaian Prestasi
Kerja dilaksanakan untuk mewujudkan PNS yang profesional,
bertanggungjawab, jujur dan adil, melalui pembinaan yang
dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem
karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja, serta
untuk menjamin obyektivitas dalam mempertimbangkan peng-
angkatan dalam jabatan dan kenaikan pangkat.
2. Penyempurnaan DP3-PNS secara umum diarahkan sesuai
dengan perkembangan tuntutan kualitas dalam pembinaan
SDM-PNS untuk membangun dan mendayagunakan perilaku
kerja produktif.
3. Penilaian Prestasi Kerja merupakan alat kendali agar setiap
kegiatan pelaksanaan tugas pokok oleh setiap PNS, selaras
dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam Renstra dan Renja
Organisasi.
3
PERMASALAHAN
EMPIRIK
1. Kenyataan empirik menunjukkan proses penilaian pelaksanaan pekerjaan
PNS cenderung terjebak ke dalam proses formalitas. DP3-PNS telah
kehilangan arti dan makna substantif, tidak berkait langsung dengan apa
yang telah dikerjakan PNS.
2. DP3-PNS secara substantif tidak dapat digunakan sebagai peni-laian dan
pengukuran seberapa besar produktivitas dan kontribusi PNS terhadap
organisasi. Seberapa besar keberhasilan dan atau kegagalan PNS dalam
melaksanakan tugas pekerjaannya.
3. Penilaian DP3-PNS, lebih berorientasi pada penilaian kepribadian
(personality) dan perilaku (behavior) terfokus pada pembentukan karakter
individu dengan menggunakan kriteria behavioral, belum terfokus pada
kinerja, peningkatan hasil, produktivitas (end result) dan pengembangan
pemanfaatan potensi.
4
4. Proses penilaian lebih bersifat rahasia, sehingga kurang me-
miliki nilai edukatif, karena hasil penilaian tidak dikomunikasi-
kan secara terbuka.
5. Pengukuran dan penilaian prestasi kerja tidak didasarkan pada
target goal (kinerja standar/harapan), sehingga proses penilaian
cenderung terjadi bias dan bersifat subyektif = terlalu
pelit/murah, nilai jalan tengah dengan rata-rata baik untuk
menghindari nilai amat baik atau kurang, apabila diyakini untuk
promosi dinilai tinggi, bila tidak untuk promosi cenderung
mencari alasan untuk menilai sedang atau kurang.
6. Atasan langsung sebagai pejabat penilai, hanya sekedar
menilai, belum/tidak memberi klarifikasi hasil penilaian dan
tidak lanjut penilaian.
7. Atasan pejabat penilai hanya sebagai legalitas hasil penilaian
belum berfungsi sebagai motivator dan evaluator untuk meng-
evaluasi seberapa efektif dan konsistensi pejabat penilai dalam
melaksanakan proses penilaian.
5
KEBIJAKAN PENYEMPURNAAN PP NOMOR 10 TAHUN 1979
1. Amanat UU No. 43 Th. 1999 Psl 12 dan Psl. 20. Penilaian Prestasi Kerja
dilaksanakan untuk mewujudkan PNS yang profesional,
bertanggungjawab, jujur dan adil, melalui pembinaan yang
dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang
dititikberatkan pada sistem prestasi kerja, serta untuk menjamin
obyektivitas dalam mempertimbangkan peng-angkatan dalam jabatan
dan kenaikan pangkat.
2. Penyempurnaan DP3-PNS secara umum diarahkan sesuai dengan
perkembangan tuntutan kualitas dalam pembinaan SDM-PNS untuk
membangun dan mendayagunakan perilaku kerja produktif.
3. Penilaian Prestasi Kerja merupakan alat kendali agar setiap kegiatan
pelaksanaan tugas pokok oleh setiap PNS, selaras dengan tujuan yang
telah ditetapkan dalam Renstra dan Renja Organisasi.
6
4. Penilaian prestasi kerja PNS secara sistemik menggabungkan
antara penilaian Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil dengan
penilaian perilaku kerja.
7
Penilaian perlaku kerja meliputi:
a. Orientasi Pelayanan;
b. Integritas;
c. Komitmen;
d. Disiplin;
e. Kerjasama; dan
f. Kepemimpinan.
8
SETIAP PNS WAJIB MENYUSUN SKP BERDASARKAN RKT INSTANSI
DALAM MENYUSUN SKP HARUS MEMPERHATIKAN HAL SBB :
1. Jelas
2. Dapat Diukur
3. Relevan
4. Dapat dicapai
5. Memiliki target waktu
9
UNSUR-UNSUR SKP
Setiap kegiatan tugas jabatan yg akan dilakukan harus didasarkan pada uraian tugas
,tanggung jawab dan wewenang yg telah ditetapkan dlm struktur dan tata kerja
organisasi,.Dalam kegiatan tugas jabatan organisasi,pada prinsipnya pekerjaan dibagi
habis dari tingkat jabtan tertinggi sampai tingkat jabatan terendah secara hirarkhi yg
dijabarkan sbb :
Eselon I : Kegiatan tugas jabatan yg akan dilakukan harus mengacu pada rentra dan
renja tahunan organisasi yg dijabarkan sesuai dg tugas jabatanya menjadi kegiatan SKP
pejabata strutural eselon I
Eselon II : Kegiatan tugas jabatan yg akan dilakukan harus mengacu pada SKP pejabat
struktural eselon I seusai dg tugas ,tanggung jawab,dan wewenang menjadi SKP
pejabat strutural eselon II
Eselon III : Kegiatan tugas jabatan yg akan dilakukan harus mengacu pada SKP pejabat
struktural eselon II, sesuai dg tugas ,tanggung jawab dan wewenang menjadi SKP
pejabat struktural eselon III
10
Eselon IV : Kegiatan tugas jabatan yg akan dilakukan harus
mengacu pada SKP pejabat struktural eselon III, sesuai dg tugas
,tanggung jawab dan wewenang menjadi SKP pejabat struktural eselon IV
11
b. Angka Kredit
Satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/ atau akumulasi nilai
butir-butir kegiatan yang harus dieapai oleh seorang pejabat
fungsional dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan
ditetapkan dengan jumlah angka kredit yang akan dieapai. Oleh
sebab itu pejabat fungsional tertentu harus menetapkan target angka
kredit yang akan dieapai dalam1 (satu) tahun.
c. Target
Setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan harus ditetapkan target yg
akan diwujudkan secara jelas ,sebagai ukuran prestasi kerja .Dlm
menetapkan target prestasi kerja meliputi aspek sbb :
15
c) Penyusunan SKP Eselon III
Contoh 1:
Seorang PNS bernama Dra. Andra Kesumawati, M.Si., jabatan
Kepala Subdirektorat Kepangkatan dan Mutasi I (eselon IlIa),
dalam menyusun SKP tahunan menjabarkan kegiatan SKP
pejabat struktural eselon II yaitu:
(1)menetapkan Usul/Nota Persetujuan KP Periode April dan Okt 2014 gol ru
IV/a dg target 5.500 (lima ribu lima ratus) Nota Persetujuan;
(2) menetapkan Usul/Nota Persetujuan Pindah Antar Instansi dengan target 18
berkas
(3) menetapkan Usul/Nota Peninjauan Masa Kerja dengan target 44 berkas.
Contoh 2:
Seorang PNS bernama Drs. Indra Hidayat, M.Si., jabatan Kepala Subdirektorat
Kepangkatan dan Mutasi II (eselon IlIa), dalam menyusun SKP tahunan
menjabarkan kegiatan SKP pejabat struktural eselon II yaitu:
(1) menetapkan Usul/Nota Persetujuan KP Periode April dan Okt 2014 gol ru IV/a
dg target 5.500 (lima ribu lima ratus) Nota Persetujuan;
(2) menetapkan Usul/Nota Persetujuan Pindah Antar Instansi dengan target 18
berkas
(3) menetapkan Usul/Nota Peninjauan Masa Kerja dengan target 44 berkas.
16
Contoh 3:
Seorang PNS bernama Drs.Herdiansyah,M.Si.,jabatanKepala Subdirektorat
Kepangkatan dan Mutasi III (eselon IlIa), dalam menyusun SKP tahunan
menjabarkan kegiatan SKP pejabat struktural eselon II antara lain
membubuhkan paraf Nota Pertimbangan Kenaikan Pangkat Periode
April dan Oktober 2014 golongan ruang IVf c ke atas dengan target
2.000 (dua ribu) Nota Pertimbangan;
Dalam hal demikian, maka untuk penyusunan SKP pejabat eselon IV, dengan
cara menjabarkan masing-masing kegiatan SKP eselon III sebagaimana
dimaksud pada angka (1), angka (2), dan angka (3) .
d) Penyusunan SKP Eselon IV Contoh 1:
Seorang PNS bernama Bintarti, S.Sos., jabatan Kepala Seksi Kepangkatan dan
Mutasi I-A (eselon IVa), dalam menyusun SKP tahunan menjabarkan
kegiatan SKP pejabat struktural eselon III yaitu:
17
(1) menetapkan Usul /nota Persetujuan Kenaikan Pangkat Periode April dan
okt golongan ruang III/d ke bawah dengan target 2.000 NP;
(2) memeriksa Usul /nota Persetujuan Pindah Antar Instansi dg target 11 berkas; dan
(3) memeriksa Usul/Nota Persetujuan PMK dengan target 9 (sembilan) berkas.
Contoh 2:
Seorang PNS bernama Ali Muktar Raja, S.Sos., jabatan Kepala Seksi
Kepangkatan dan Mutasi II-A (eselon IVa), dalam menyusun SKP tahunan
menjabarkan kegiatan SKP pejabat struktural eselon III, antara lain yaitu
menetapkan Nota Persetujuan Teknis Kenaikan Pangkat Periode April dan Oktober
2014 golongan ruang IIII d ke bawah dengan target 2.000 (dua ribu) Nota
Pertimbangan dan membuat laporan bulanan dengan target 12 laporan .
Contoh 3:
Seorang PNS bernama Drs. LaOde Suratman, M.M., jabatan Kepala Seksi
Kepangkatan dan Mutasi III-A (eselon IVa), dalam menyusun SKP tahunan
menjabarkan kegiatan SKP pejabat struktural eselon III, antara lain yaitu memeriksa
Nota Pertimbangan Teknis Kenaikan Pangkat Periode April dan Oktober
2014 golongan ruang IV[c ke atas dengan target 500 (lima ratus) NP
18
Penyusunan SKP Jabatan Fungsional Tertentu
b) Unsur Penunjang
Menjadi anggota aktif organisasi profesi analis kepegawaian tingkat
provinsi (0,250/tahun).
19
MENYUSUN SKP FUNGSIONAL UMUM
20
FORMULIR SASARAN KERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL
TARGET
ANGKA
NO III. KEGIATAN TUGAS JABATAN
KREDIT KUANT/ KUAL/
WAKTU BIAYA
OUTPUT MUTU
1 Menetapkan persetujuan kenaikan pangkat gol.ruang III/d - 5000 nota -
100 12
ke bawah Prov. Lampung dan instansi vertikal.
2 Menetapkan persetujuan peninjauan masa kerja -
gol.ruang III/d ke bawah Provinsi Lampung dan Instansi 25 nota 100 12 -
vertikal
3 Menetapkan persetujuan mutasi lain-lain gol.ruang III/d -
20 nota 100 12 -
ke bawah Provinsi Lampung dan instansi Vertikal
4 Membuat konsep SK pindah Instansi pusat dan daerah - 30 SK 100 12 -
5 Membuat laporan kenaiakn pangkat, PMK, mutasi lain -
2 lap 100 12 -
dan pindah instansi pusat dan daerah
Jakarta, 4 Januari 2012
Pejabat Penilai Pegawai Negeri Sipil Yang Dinilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Menetapkan persetujuan
kenaikan pangkat gol.ruang 5000 5000 261,00 87,00
- 100 12 - - 85 12 -
III/d ke bawah Prov. Lampung nota nota
dan instansi vertikal. (100+85+76=261) (261 : 3)
2 Menetapkan persetujuan peninjauan
25
masa kerja gol.ruang III/d ke bawah - 100 12 - - 25 nota 80 12 - 256,00 85,33
nota
Provinsi Lampung dan Instansi vertikal
3 Menetapkan persetujuan mutasi lain-
20
lain gol.ruang III/d ke bawah Provinsi - 100 12 - - 20 nota 80 12 - 256,00 85,33
nota
Lampung dan instansi Vertikal
4 Membuat konsep SK pindah Instansi
- 30 SK 100 12 - - 30 SK 85 12 - 261,00 87,00
pusat dan daerah
5 Membuat laporan kenaiakn pangkat,
PMK, mutasi lain dan pindah instansi - 2 lap 100 12 - - 2 lap 80 12 - 256,00 85,33
pusat dan daerah
II. Tugas Tambahan dan Kreativitas/ Unsur
Penunjang :
(Baik)
23
► Formula Rumus Penilaian Capaian SKP, aspek :
Kuantitas :
RO
Penilaian SKP (kuan) = X 100
TO
Ket :
RO = Realisasi Output
TO = Target Output
contoh :
5000
x 100
5000
= 100
24
Kualitas :
Penilaian SKP (kual) = RK X 100
TK
Ket :
RK = Realisasi Kualitas
TK = Target Kuallitas
Contoh :
85 x 100
100
= 85
25
KRITERIA NILAI SEBUTAN KETERANGAN
KUALITAS
91 - 100 Sangat baik Hasil kerja sempurna tidak ada kesalahan ,tidak ada
revisi dan pelayanan diatas standar yg ditentukan dll
76 - 90 Baik Hasil kerja mempunyai 1 atau 2 kesalahan kecil ,tidak
ada kesalahan besar ,revisi dan pelayanan sesuai
standar yg telah ditentukan dll
61 - 75 cukup Hasil kerja mempunyai 3 atau 4 kesalahan kecil dan
tidak ada kesalahan besar ,revisi dan pelayanan cukup
memenuhi standar yg ditentukan dll
51 - 60 Kurang Hasil kerja mempunyai 5 kesalahan kecil dan
adakesalahan besar ,revisi dan pelayanan tidak cukup
memenuhi standar yg ditentukan dll
50 ke bawah Buruk Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 kesalahan kecil dan
ada kesalahan besar ,kurang memuaskan
,revisi,pelayanan dibawah standar yg ditentukan dll
26
Waktu :
NT.TW – RW
Penilaian SKP (Waktu) = X 100
TW
Ket :
NT = Nilai Tertimbang = 1,76
TW = Target Waktu
RW = Realisasi Waktu
Contoh :
(1,76 x 12 - 12)
x 100
12
= 76
27
Biaya :
NT.TB – RB
Penilaian SKP (Biaya) = X 100
TB
Ket :
NT = Nilai Tertimbang = 1,76
TB = Target Biaya
RB = Realisasi Biaya
28
Penilaian Capaian SKP untuk sub kegiatan :
Formula :
Contoh :
3
100 + 85 + 76 = 261,00 : 3
= 87,00
29
► Tugas Tambahan dan Kreativitas
Tugas Tambahan RO
PTT = TO X 10 x 10 %
Ket : PTT = Penilaian Tugas Tambahan
RO = Realisasi Output
TO = Target Output
Contoh :
1
X 10 X 10% = 1
1
30
Kreativitas
RO
PKr = X 30 X 30 %
TO
Ket : PKr = Penilaian Kreativitas
RO = Realisasi Output
TO = Target Output
Contoh :
1
X 30 X 30% = 9
1
31
Perhitungan capaian SKP berdasarkan aspek waktu
1
Penilaian capaian SKP diukur dari aspek waktu dihitung dari nilai
tertimbang (NT=1,76) dikalikan dengan Target waktu (TW) dikurangi
realisasi waktu (RW) dibagi target waktu (TW) dikalikan 100.Hasil dari
perhitungan ini dapat diartikan bahwa semakin lama realisasi waktu yg
dipergunakan dari target waktu yg direncanakan ,menunjukan tingkat
prestasi kerja yg semakin yg semakin buruk atau sebaliknya semakin
cepat realisasi waktu (max efisiensi waktu sampai 24 %) dari target waktu
yg direncanakan ,menunjukan tingkat prestasi kerja yg semakin baik
atau sangat baik.
Jika realisasi waktu nol (0) maka penghitungan capaian SKP
menggunakan rumus sbb:
32
2
nilai capaian
SKP Aspek 1,76 x TW - RW
waktu (Tk Efi = x 100
sien ≤ 24) TW
33
3
Untuk aspek waktu tingkat efisiensi > 24% (lebih dari dua
puluh empat persen) diberikan nilai cukup sampai dengan
buruk. Dalam hal tingkat efisiensi waktu > 24% (lebih dari
dua puluh empat persen) dari target yang
ditentukan maka untuk menghitung nilai capaian SKP
dengan menggunakan rumus:
nilai capaian
SKP Aspek 1,76 x TW - RW
waktu (Tk efi = x 100 - 100
siensi > 24% TW
34
4
Untuk menghitung persentase tingkat efisiensi
waktu dari target waktu sebagaimana dimaksud
pada angka 2) dan angka 3),
penghitungannya menggunakan rumus:
35
UNSUR-UNSUR SKP
a, Kegiatan Tugas Pokok Jabatan
Tugas pokok yang dilakukan harus didasarkan pada rincian
tugas, tanggung jawab dan wewenang jabatan sesuai yang
ditetapkan dalam struktur dan tata kerja organisasi.
b. Angka Kredit
Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan
dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus
dicapai oleh seorang PNS dalam rangka pembinaan karier
dan jabatannya.
c. Target
Setiap pelaksanaan kegiatan tugas pokok jabatan harus
ditetapkan target yang diwujudkan dengan jelas sebagai
ukuran prestasi kerja, baik dari aspek kuantitas, kualitas,
waktu dan/atau biaya.
d. Tugas Tambahan
Selain melakukan kegiatan tugas pokok jabatan apabila
ada tugas tambahan terkait dengan jabatan dapat dite-
tapkan menjadi tugas tambahan. PNS yang melaksana-
kan tugas tambahan yang diberikan oleh pimpinan/
pejabat penilai yang berkaitan dengan tugas pokok
jabatan, hasilnya dinilai sebagai bagian dari capaian
SKP.
e. Kreatifitas
PNS yang telah menunjukkan kreatifitas yang berman-
faat bagi organisasi dalam melaksanakan tugas pokok
jabatan, hasilnya dinilai sebagai bagian dari capaian SKP
37
CARA PENILAIAN DAN NILAI SKP
38
PEJABAT PENILAI, ATASAN PENILAI
DAN PELAKSANAAN PENILAIAN
1. Pejabat penilai wajib melakukan penilaian prestasi kerja
terhadap setiap PNS dilingkungannya.
2. Pejabat Pembina Kepegawaian sebagai pejabat penilai
dan/atau atasan pejabat penilai yang tertinggi.
3. Pejabat penilai dalam melakukan penilaian perilaku PNS
wajib mempertimbangkan masukan dari pejabat penilai
lain yang setingkat dilingkungannya.
4. Penilaian dilakukan setiap akhir bulan Desember tahun
ybs atau paling lambat akhir Januari tahun berikutnya.
5. Hasil Penilaian Prestasi Kerja diberikan kepada PNS
ybs.
39
6. Setelah menerima hasil penilaian, PNS yang dinilai
wajib menandatangani dan mengembalikannya kepada
pejabat penilai paling lama 14 hari.
7. Apabila PNS yang dinilai tidak mau menandatangani
hasil penilaian, maka hasil tsb dianggap sah.
8. Pejabat penilai wajib menyampaikan hasil penilaian
kepada atasannya paling lama 14 hari.
9. Atasan pejabat penilai wajib memeriksa hasil penilaian
prestasi kerja.
10. Hasil Penilaian Prestasi Kerja berlaku setelah ada
pengesahan dari atasan pejabat penilai.
40
KEBERATAN ATAS HASIL PENILAIAN
41
TINDAK LANJUT
42
KETENTUAN LAIN
43
4. Penilaian prestasi kerja bagi PNS yang tugas belajar
diluar negeri dibuat dengan menggunakan bahan
penilaian prestasi akademik yang diberikan Kepala
Perwakilan RI di negara ybs.
5. Penilaian prestasi kerja bagi PNS yang diper-
bantukan/dipekerjakan di instansi lain, dibuat oleh
pejabat penilai dimana ybs bekerja.
6. Penilaian prestasi kerja bagi PNS yang diperban-
tukan/dipekerjakan pada negara sahabat, organisasi
profesi, dan badan swasta yang ditentukan
pemerintah dibuat oleh pimpinan instansi induk
dengan berdasarkan bahan dari instansi tempat
bekerja.
44
SKEMATIS PENILAIAN PRESTASI KERJA
PRESTASI SKP
KERJA PNS
KINERJA • ORIENTASI PELAYANAN
PNS • INTEGRITAS
• OBYEKTIF • KOMITMEN
PERILAKU
• TERUKUR KERJA PNS • DISIPLIN
• AKUNTABEL • KERJASAMA
• KEPEMIMPINAN
• PARTISIPASI
MINAT
• TRANSPARAN BAKAT PNS
POTENSI REKOMENDASI
PNS
PSIKOTES
ASSESSMENT
CENTER
45
SISTEM PENILAIAN PRESTASI KERJA
• OBYEKTIF
• TERUKUR ASS-CEN
TUPOKSI REWARD PSI-TEST
ORGANISASI • AKUNTABEL
RENJA
• PARTISIPASI
BAIK REKOMENDASI
• TRANSPARAN
RK = Realisasi Kualitas
TK = Target Kuallitas
Contoh :
85
x 100 = 85
100
47
Biaya :
NT.TB – RB
Penilaian SKP (Biaya) = X 100
TB
Ket :
NT = Nilai Tertimbang = 1,76
TB = Target Biaya
RB = Realisasi Biaya
48
► Tugas Tambahan dan Kreativitas
RO
Tugas Tambahan
TO
PTT = X 10 x 10 %
Ket : PTT = Penilaian Tugas Tambahan
RO = Realisasi Output
TO = Target Output
Contoh : 1
X 10 X 10% = 1
1
49
Kreativitas
PKr = RO X 30 X 30 %
TO
Ket : PKr = Penilaian Kreativitas
RO = Realisasi Output
TO = Target Output
Contoh :
1
X 30 X 30% = 9
1
50
Penilaian Capaian SKP untuk sub kegiatan :
Formula :
Contoh :
5000 85 (1,76 x 12 - 12)
x 100 x 100 x 100
5000 100 12
100 85 76
261
= 87,00
3
51
FORMULIR PENILAIAN PRESTASI KERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL
a. N a m a Elysa, SH
b. N I P 196803051999042001
c. Pangkat, golongan ruang Penata Tk I/IIId
d. Jabatan / Pekerjaan Kasubbag Mutasi Kepegawaian
e. Unit Organisasi Direktorat Kepangkatan
2. PEJABAT PENILAI
a. N a m a Dra. Sri
b. N I P 196305221992012001
7. Jumlah 450 -
-
8. Nilai rata – rata 90
9. Nilai Perilaku Kerja 90 x 40 % 36,00
Tanggal, ..........................................
53
6. TANGGAPAN PEJABAT PENILAI ATAS KEBERATAN
Tanggal, ........................
Tanggal, .......................
54
8.
REKOMENDASI
Dapat dipromosikan
( Dra. Sri )
NIP. 196305221992012001
( Elisya, SH )
NIP. 196803051999042001
56