Anda di halaman 1dari 30

Overview Pelaksanaan PIS-PK

KABUPATEN KUTAI TIMUR

Sangatta, 29 sd 31 Juli 2019


Data Pelaksanaan PIS-PK Kab. Kutai Timur
Data Tahun 2017 Tahun 2018 Mei 2019

Proyeksi penduduk Kab. 416.800 419.756


Kutai Timur (jiwa)

Jumlah puskesmas yang 11 Puskesmas 21 Puskesmas


telah mengikuti pelatihan
KS
Jumlah sasaran KK per 126.310 113.573 113.573
kabupaten
Jumlah KK yang telah 950 48.506 66.151
dikunjungi (42.72 %) (58.25 %)
DATA DISTRIBUSI KUNJUNGAN KELUARGA
DAN INTERVENSI AWAL KAB.KUTAI TIMUR
Kab.Kutai Timur
s/d Des 2018 Jan-Mar 2019
48.508 62.712

12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
100%

0%
40%
60%
80%

20%
040%
055%
072%
081%
049%
055%
016%
042%
063%
063%
058%
028%
028%
041%
041%
067%
068%
026%
084%
043%
053%
033%
033%
071%
077%
008%
008%
090%
090%
054%
PERSENTASE KUNJUNGAN KELUARGA

061%
053%
DAN INTERVENSI AWAL KAB.KUTAI TIMUR

053%
048%
048%
030%

034%
s/d Des 2018
42.71 %

034%
006%
006%
Kab. Kutai Timur

55.22 %
Jan-Mar 2019
DATA MONEV PIS-PK TAHUN 2019 KAB. KUTAI
TIMUR
Variabel Rumus Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
I II III IV
(Jan-Mar) (Apr-Jun) (Jul-Sep) (Okt-Des)
Jumlah sasaran KK (absolut) a 113.573 113.573

Jumlah kunjungan keluarga b 62.712 66.151


(absolut)
Persentase kunjungan keluarga c = b x 100% 55,22 % 58,25 %
(%) a
Jumlah klg yang dilakukan d 54.348 57.499
intervensi awal (absolut)
Persentase klg yang dilakukan e = d x 100% 86.67 % 86.92 %
intervensi awal (%) b
Capaian IKS 0,22 0,22
CAPAIAN IKS PER KECAMATAN
No Kecamatan IKS Tahun 2018 IKS Tahun 2019

1 Sangatta Utara 0.28 0.3


2 Muara Ancalong 0.11 0.10
3 Sangatta Selatan 0.18 0.20
4 Bengalon 0.36 0.35
5 Sangkulirang 1 0.07
6 Rantau Pulung
CAPAIAN IKS PER KECAMATAN
No Kecamatan IKS Tahun 2018 IKS Tahun 2019

7 0.24 0.24
Kaubun
8 0.16 0.15
Kongbeng
9
Long mesangat
10 0.21
Teluk Pandan
11
Kaliorang
12 0.16 0.14
Muara wahau
CAPAIAN IKS PER KECAMATAN
No Kecamatan IKS Tahun 2018 IKS Tahun 2019

13
Karangan
14 0.04
Batu Ampar
15 0.1 0.1
Muara bengkal
16 0.12 0.15
Telen
17 0.06
Busang
18
Sandaran
0.22 0.22
KUTAI TIMUR
PERSENTASE CAPAIAN KS PER-INDIKATOR KAB.KUTAI TIMUR
TAHUN 2019
Indikator Tahun 2018 Triwulan Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
I (Apr-Jun) (Jul-Sep) (Okt-Des)
(Jan-Mar)
Keluarga mengikuti program KB 44.92 49,55 49,20
Ibu melakukan persalinan di fassilitas kesehatan 77.43 78,60 78,78
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 90.79 90,41 89,89
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 77.46 78,91 78,95
Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan 72.10 75,36 74,88
Penderita TB paru berobat mendapatkan pengobatan sesuai 31,75 32,36
standar
34.65

Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 32.24 32,49 33,17


Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak 31,43 31,08
ditelantarkan
34.09
Anggota keluarga tidak ada yang merokok 51.3 48,55 48,17
Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN 55.03 54,37 54,52
Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 91.73 89,29 89,28
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat 93.13 93,45 92,97
ANALISIS MASALAH INDIKATOR

1. Penderita hipertensi yang berobat teratur 33,17%


• Masih terdapat 66,83% penderita hipertensi
berobat tidak teratur. Hal ini terjadi pada
keluarga yang baru ditemukan pada saat
kunjungan PIS-PK dirumah masyarakat yang
belum memanfaatkan sarana pelayanan
kesehatan ada.
• Pada penderita lama apa bila tidak memeriksa
kesehatannya di puskesmas dimasukan dalam
berobat tidak teratur. Perlu masukan bagi
surveyor bila klien berobat di klinik atau di
posbindu ataupun sarana kesehatan lain rutin
masuk dalam berobat teratur
• Sehingga perlu perbaikan definisi Operasional
pada indikator ini
ANALISIS MASALAH INDIKATOR

2. Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar


32,36 %
• Masih terdapat 67,64% penderita TB paru
tidak berobat sesuai standar, hal ini
disebabkan terdapat penderita yang baru
diketemukan pertama kali dan perlu
ditindaklanjuti dengan pemeriksaan BTA ke
puskesmas. Terdapat keluarga yang penderita
TBC yang diobati klinik, sehingga terdapat
jawaban ragu apakah sesuai standar atau
tidak.
• Pada pengertian definisi operasional penderita
TB Paru yang berobat sesuai standar,
hendaknya dijelaskan yang sesuai dengan
srategi DOTS. Sehingga tidak ada salah
persepsi diantara surveyor.
• Deteksi dini kasus TB dikaitkan dengan
kerangka kerja Puskesmas setelah
implementasi PIS-PK dan adanya TCM ?
• Keterpaduan dengan program lain : misalnya
balita gizi buruk, rumah sehat, diabetes,
merokok, dll.
• Peran FKTP swasta ? Bagimana merangkul
mereka ?
ANALISIS MASALAH INDIKATOR
3. Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan
tidak ditelantarkan 31,08 %
• Kegiatan proaktif ke keluarga →
menemukan penderita baru yang selama ini
“disembunyikan” keluarganya.
• Membuat cakupan menjadi bagus → butuh
bekerjasama dengan RS Jiwa.
• Dalam jangka menengah perlu
dikembangkan “community psychiatri”
kerja sama RS Jiwa dengan Puskesmas.
• Perlu ditinjau kembali definisi
operasionalnya. Karena bila tidak ada kasus
sama sekali pada aplikasi menunjukkan nilai
0, serta bila ada kasus jiwa berat yang tidak
berobat teratur juga nilai 0, sehingga
berpengaruh pada nilai IKS yang rendah.
ANALISIS MASALAH INDIKATOR

4. Keluarga yang mengikuti program KB


49,20%
• Mungkin masih terdapat perbedaan
persepsi pada pertanyaan indikator KB,
bila indikator ini ditanyakan pada
keluarga dengan lansia atau keluarga
yang baru punya anak 1 dan masih
menginginkan anak lagi, atau yang
belum mempunyai anak harusnya tidak
berlaku pada keluarga tersebut namun
pada aplikasi muncul nilai 0 sehingga
mempengaruhi nilai IKS
• Pada keluarga yang benar- benar tidak
mengikuti KB, karena masih terdapat
keluarga yang beranggapan banyak
anak banyak rezeki
KEBIJAKAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA
TINDAK LANJUT PELAKSANAAN PIS-PK
NO KAB/KOTA INOVASI DASAR PELAKSANAAN

1 Kutai Timur KTR (Kawasan Tanpa Perda No.08 tahun 2017


Rokok) tentang Kawasan Tanpa
Rokok

Kampung KB Kebijakan oleh Dinas


Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana

MOP (Metode Operasi Kebijakan oleh Dinas


Permanen) Bagi Pria Pengendalian Penduduk
Gratis dan Keluarga Berencana

Catatan :
Disebutkan dalam matriks, inovasi dari kab/kota di wilayah Provinsi dari hasil monev yang telah dilakukan dalam mendukung
pelaksanaan PIS-PK. Kolom dasar pelaksanaan di tulis apakah ada peraturan, SK yang menjadi dasar pelaksanaan, dll
KEBIJAKAN TINGKAT PUSKESMAS TINDAK
LANJUT HASIL PELAKSANAAN PIS-PK
NO PUSKESMAS INOVASI MENDUKUNG
INDIKATOR
1. Muara Wahau I Bagazy (Pembinaan keluarga Indikator ke 4  Bayi
sadar Gizi mendapatkan ASI
Ekslusif
Gerlingdes ( Germas Keliling Indikator ke 7 
Desa) Penderita Hipertensi
(Penurunan Kasus PTM)
2. Sepaso Dering KIA Indikator 1 s.d 5  KB,
Persalinan, Imunisasi, ASI
Ekslusif dan Pemntauan
Catatan : TUMBANG

Disebutkan dalam matriks, inovasi dari Puskesmas di wilayah Kab/Kota dari hasil monev yang telah dilakukan
dalam mendukung pelaksanaan PIS-PK. Terutama inovasi dalam mendukung 5 masalah prioritas (penurunan
AKI/AKN, Stunting, TBC, Imunisasi, PTM)
KEBIJAKAN TINGKAT PUSKESMAS TINDAK
LANJUT HASIL PELAKSANAAN PIS-PK
NO PUSKESMAS INOVASI MENDUKUNG
INDIKATOR
3. Kaliorang RAKET SAKTI (Razia Indikator ke 7  terkait
Kesehatan Usia Produktif) dengan indikator
penderita hipertensi
melakukan pengobatan
secara teratur
4. Sangatta Selatan Desa Siaga Sehat Jiwa Indikator ke 8  terkait
gangguan jiwa yang
mendapatkan
pengobatan dan tidak
ditelantarkan
Catatan :
Disebutkan dalam matriks, inovasi dari Puskesmas di wilayah Kab/Kota dari hasil monev yang telah dilakukan dalam
mendukung pelaksanaan PIS-PK. Terutama inovasi dalam mendukung 5 masalah prioritas (penurunan AKI/AKN, Stunting, TBC,
Imunisasi, PTM)
KEBIJAKAN TINGKAT PUSKESMAS TINDAK
LANJUT HASIL PELAKSANAAN PIS-PK
NO PUSKESMAS INOVASI MENDUKUNG
INDIKATOR
5. Muara Ancalong 1.Posyandu “SENANG & Indikator ke 5  terkait
CERIA” dengan indikator
2.TABUH KENA “(Taman Pemantauan Tumbuh
tamBUH kembaNg Anak)” Kembang
6. Rantau Pulung Hatiku TK PAUD ( hari Indikator ke 5  terkait
timbang ukur balita, TK dan dengan indikator
PAUD) Pemantauan Tumbuh
Kembang

Catatan :
Disebutkan dalam matriks, inovasi dari Puskesmas di wilayah Kab/Kota dari hasil monev yang telah dilakukan dalam
mendukung pelaksanaan PIS-PK. Terutama inovasi dalam mendukung 5 masalah prioritas (penurunan AKI/AKN, Stunting, TBC,
Imunisasi, PTM)
Intervensi Lanjut
No Indikator Contoh Bentuk Intervensi Lanjut

1 Keluarga mengikuti program KB Edukasi ibu nifas untuk ber KB, melaksanakan lomba Kampung KB, dan
lomba KB Lestari.
2 Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan Memberikan paket pelayanan persalinan dengan pelayanan pijat bayi;
kesehatan Edukasi ibu hamil akan pentingnya melahirkan di fasyankes untuk
keselamatan ibu dan bayi saat kunjungan rumah bumil dan melalui kelas
ibu
3 Bayi mendapatkan imunisasi dasar Pemberian sertifikat/piagam imunisasi dasar lengkap, menjadikan
lengkap persyaratan masuk sekolah (pemanfaatan buku KIA)
4 Bayi mendapatkan ASI Eksklusif Pemberian sertifikat lulus ASI eksklusif, mengedukasi ibu hamil tentang
perawatan payudara selama masa kehamilan.
5 Pertumbuhan Balita dipantau Lomba balita sehat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat ke
Posyandu, Lomba Posyandu salah satunya menilai keaktifan masyarakat.

6 Penderita TB Paru yang berobat sesuai Membentuk peer group untuk wadah komunikasi sesama penderita dan
standar keluarganya. Pada saat kunjungan keluarga langsung membawa pot
sputum untuk pemeriksaan dahak pada suspek 18
Intervensi Lanjut
No Indikator Contoh Bentuk Intervensi Lanjut
7 Penderita hipertensi yang berobat Peningkatan penjaringan/deteksi dini dengan mengadakan
teratur Posbindu untuk cek kesehatan pada setiap hari Jumat setelah
sholat Jumat dengan sasaran laki-laki.

8 Penderita gangguan jiwa berat, Pembentukan tim terpadu penanggulangan gangguan jiwa di
diobati dan tidak ditelantarkan masyarakat dan keterlibatan RSJ terutama terkait pasung.

9 Anggota keluarga tidak ada yang Bekerja sama dengan lintas sektor/Tim penggerak rumah bebas
merokok asap rokok, Pelayanan kestrad untuk henti merokok

10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN Setiap daerah melakukan pendataan ulang terkait kepersertaan
JKN PBI yang akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Dinas
Sosial.
11 Keluarga memiliki Memberikan data keluarga yang belum menggunakan sarana air
akses/menggunakan sarana air bersih bersih kepada Kepala Desa untuk pemanfaatan dana desa.

12 Keluarga memiliki Pembuatan septic tank komunal dan pengadaan jamban bekerja
akses/menggunakan jamban keluarga sama dengan lintas sektor (Dinas PU) dan CSR. 19
Hasil Monev

Selisih keluarga yang telah dikunjungi dan keluarga yang dientry


3,500,000
3,000,000
2,500,000
2,000,000
1,500,000
1,000,000 KK dikunjungi
500,000 KK dientry

20
Hasil Monev
NO IDENTIFIKASI MASALAH TINDAK LANJUT/UNIT PELAKSANA
TINDAK LANJUT
PELATIHAN
1 Perlu penambahan hari dan JPL Puslat SDMK
manajemen data
2 Tidak seluruh Puskesmas yang belum Arahan Sesjen kepada Karorengar agar
menjadi lokus PISPK dialokasikan untuk menambahkan alokasi pelatihan KS dan MP
memperoleh pelatihan di tahun depan

3 Pelatihan untuk mencakup Puskesmas non Perlu dikumpulkan data Puskesmas non Lokus
lokus dengan APBD di beberapa daerah yang sudah dilatih menggunakan APBD (Puslat
SDMK)
4 Kebutuhan pelatihan teknis program untuk Tiap program
intervensi lanjut
21
Hasil Monev
NO IDENTIFIKASI MASALAH TINDAK LANJUT/UNIT PELAKSANA TINDAK LANJUT
KUNJUNGAN KELUARGA
1 Kendala akses dan geografis wilayah kerja Puskesmas Pelaksanaan kunjungan keluarga terintegrasi dengan kegiatan lain
di Puskesmas dan Dinkes Kab/Kota
2 Puskesmas masih berfokus pada persiapan akreditasi Aktif menginformasikan keterkaitan akreditasi dan PISPK
3 PIS-PK masih berfokus pada kunjungan keluarga, belum Aktif mensosialisasikan bahwa analisis dan intervensi lanjut dapat
melakukan analisis dan intervensi lanjut dilaksanakan sejalan dengan kunjungan keluarga (tiap PJ Binwil)
4 Sosialisasi ke masyarakat untuk meningkatkan penerimaan Media Promosi PISPK dan penguatan konsep PISPK terutama
tim pembina keluarga terkait tahap persiapan (tiap PJ Binwil)
5 Jumlah KK dari Badan Pusat Statistik berbeda dengan data riil Berkoordinasi dengan sektor terkait
di lapangan
6 Klarifikasi ke Disdukcapil terkait Perbedaan data NIK antara Berkoordinasi dengan sektor terkait
aplikasi KS dengan NIK pada Kartu Keluarga
7 Ada ketidaksesuai DO PIS-PK dan DO Program Sinkronisasi DO indikator PIS-PK dengan DO indikator program
- Pertemuan Penajaman DO indikator PIS-PK dengan Litbangkes
dan PJ indikator (5 September 2018)
- Workshop integrasi program di tingkat Pusat (pj binwil) sudah
22
dilaksanakan tanggal 23-28 Agustus 2018
Hasil Monev
NO IDENTIFIKASI MASALAH TINDAK LANJUT/UNIT PELAKSANA
TINDAK LANJUT
PEMBIAYAAN
1 Kegiatan PIS-PK di daerah dengan sumber dana Revisi dana dekonsentrasi Yankes sudah di proses
dekon belum dilaksanakan di DJA Kemenkeu
2 Persyaratan pencairan dan pertanggungjawaban Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
tidak mudah dipenuhi oleh Puskesmas dalam (BPKAD) dapat menyederhanakan pertanggung
pelaksanaan PIS-PK melalui dana BOK jawaban namun harus tetap akuntabel
TENAGA PELAKSANA
1 Perlu perluasan menu DAK Non Fisik untuk Perbaikan juknis DAK Non Fisik untuk pengadaan
merekrut lebih dari satu orang tenaga Promosi SDMK di Puskesmas
Kesehatan
2 Keterbatasan jumlah SDMK dan beban kerja Pengusulan tenaga jika dibutuhkan melalui
SDMK di Puskesmas program NS; mengikut sertakan Poltekkes/
Pendidikan Nakes di wilayah kerja 23
Hasil Monev
NO IDENTIFIKASI MASALAH TINDAK LANJUT/UNIT PELAKSANA
TINDAK LANJUT
JARINGAN INTERNET
1 Beberapa Kabupaten dan Puskesmas masih mengalami kesulitan akses internet koordinasi dengan Diskominfo dan
berlangganan satelit
APLIKASI KELUARGA SEHAT
1 Puskesmas kesulitan melakukan entry data (meskipun server telah diperkuat)
2 Tidak semua data yang diinput dapat keluar hasilnya, kemungkinan proses loading
data untuk dapat terolah
3 Tidak semua IKS tingkat wilayah kecamatan dan kelurahan dapat keluar di Aplikasi KS

4 Analisis hasil kunjungan keluarga dilakukan secara manual oleh Puskesmas


5 Aplikasi KS tidak dapat memunculkan IKS Puskesmas Pengembangan Aplikasi KS
6 Puskesmas tidak dapat memperoleh raw data untuk perencanaan
7 Perlu dibuat juknis aplikasi android dan dilakukan sosialisasi
8 Aplikasi KS tidak dapat mencakup bentuk intervensi lanjut yang dilakukan
9 Beberapa daerah mengalami kesulitan koordinasi dengan Pusdatin terkait permintaan
24
akun
Hasil Monev
NO IDENTIFIKASI MASALAH TINDAK LANJUT/UNIT PELAKSANA TINDAK LANJUT

INTERVENSI LANJUT
1 Kesulitan intervensi lanjut terintegrasi terutama di Optimalisasi koordinasi lintas program, pelaksanaan
tingkat provinsi Workshop melibatkan seluruh bidang di Dinkes

Perlu disusun juknis integrasi program


2 Logistik untuk intervensi lanjut: Pemberian informasi terkait ketersediaan obat
kebutuhan pemenuhan obat gangguan jiwa di
Puskesmas

25
Rencana Pelaksanaan PIS-PK
Kabupaten Timur Tahun 2019
NO KEGIATAN TANGGAL PELAKSANAAN PESERTA
1 Pembentukan TIM Binwil terpadu April 2019 Seluruh Kepala Bidang dan Seksi
(lintas program) dinas kesehatan Dinas Kesehatan Kab.Kutai
Kabupaten Timur

2 Sosialisasi cakupan IKS dan Indikator Juni 2019 Seluruh Kepala Bidang dan Seksi
PIS-PK Dinas Kesehatan Kab.Kutai
Timur
3 Pertemuan monev dan validasi data Juli 2019 Ka. UPT Puskesmas, PJ PIS-PK
program PIS-PK Kabupaten Kutai Puskesmas
Timur
4 Kunjungan Monev Tim BINWIL TW III dan TW IV UPT Puskesmas dan stakeholder
terpadu di forum lokmin linsek tiap
Puskesmas
5 Kunjungan verifikasi oleh Puskesmas Juli sd Desember Tim BINWIL Puskesmas dan
dan Dinas Kesehatan Kabupaten Dinas Kesehatan
Catatan :
Kegiatan yang direncanakan memperhatikan konsep plan-do-check-action (PDCA)
Rencana Pelaksanaan PIS-PK
Kabupaten Timur Tahun 2019
NO KEGIATAN TANGGAL PELAKSANAAN PESERTA
6 Pendataan, Intervensi awal, Januari sd Desember 2019 PJ PIS-PK dan tim BINWIL
penginputan ke aplikasi, dan analisa Puskesmas
capaian

7 Intervensi lanjut dari tingkat Januari sd Desember 2019 Bidang/seksi terkait di dinkes
Kabupaten, Kecamatan, Desa, hingga dan program di puskesmas
Keluarga
8 Pemeliharaan keluarga sehat (IKS > Januari sd Desember Bidang/seksi terkait di dinkes
0,8) dan program di puskesmas

Catatan :
Kegiatan yang direncanakan memperhatikan konsep plan-do-check-action (PDCA)
Hasil Verifikasi
No Hasil Verifikasi Solusi Pemecahan Masalah

1 Dalam pelaksanaan kunjungan rumah tidak semua keluarga Melakukan sosialisasi eksternal lebih aktif dan
mengetahui tujuan kunjungan karena tidak ada penjelasan dari memastikan keluarga yang dikunjungi memahami
tim PIS-PK Puskesmas. tujuan kunjungan keluarga dilakukan

2 Terdapat pengisian hasil wawancara di Prokesga yang tidak sesuai, Kepala Puskesmas menetapkan SOP Pelaksanaan PIS-
karena ada data responden/anggota keluarga diisi hasil PK melakukan kajian berkala mengenai kepatuhan
wawancaranya padahal tidak pernah bertemu dengan tim petugas baik surveyor, supervisor dan admin
Puskesmas. terhadap SOP pelaksanaan PIS-PK untuk menjamin
3 Tidak semua rumah yang dikunjungi dilakukan observasi. kualitas dan profesionalisme untuk tim puskesmas.
4 Pengisian prokesga tidak lengkap, hampir di setiap blok prokesga
sehingga akan menyulitkan bila akan melakukan verifikasi.
5 Verifikasi Puskesmas belum selesai dilakukan, dikarenakan Di tahun 2019 Puskesmas maupun Dinkes kab/kota
keterbatasan waktu, sehingga pada 2018 pelaksanaan verifikasi diarahkan untuk melakukan verifikasi mulai semester
tingkat kabupaten dan Puskesmas dilakukan bersamaan dengan I sehingga cukup waktu untuk melakukan verifikasi
verifikasi provinsi. oleh Dinkes provinsi.

6 Pemberian KIE sebagai intervensi awal sudah dilakukan.

7 Seluruh Puskesmas telah dilatih keluarga sehat dan manajemen


Puskesmas 28
Sumber: Hasil Monev PIS-PK
Harapan
Komitmen Segera di tingkat Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota:
• Menetapkan daerah binaan/binwil di tingkat Kab/Kota atau Provinsi untuk pelaksanaan
PIS-PK sekaligus monitoring dan evaluasinya
• Menyusun road map untuk total coverage serta target perubahan IKS dan indikator PIS-
PK untuk tingkat Kab/Kota atau Provinsi
• Performance aplikasi yang semakin lebih baik dan pengelolaan data baik pada setiap level
mulai dari Puskesmas, kabupaten/kota, provinsi dan Kementerian Kesehatan.
• Melaksanakan intervensi lanjut secara terintegrasi lintas program dan lintas sektor
• Berkoordinasi dengan PJ Binwil masing-masing terkait hasil pelaksanaan PIS-PK,
monitoring dan evaluasi, serta masalah yang tidak dapat diselesaikan di tingkat Kab/Kota
atau Provinsi
• Peningkatan PIS-PK dapat menjadi tolok ukur dari pemanfaatan dukungan anggaran yang
telah diberikan terutama Bantuan Operasional Kesehatan
29
TERIMA KASIH
30

Anda mungkin juga menyukai