SKP adalah Sasaran Kerja Pegawai yang ada dalam salah satu unsur di dalam Penilaian
Prestasi Kerja PNS yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011.
Perbedaan antara DP3 dengan SKP adalah kalau DP3 yang dinilai lebih pada perilaku kerja
PNS yang bersangkutan, sedangkan kalau SKP lebih pada capaian kinerja PNS yang
bersangkutan dalam setiap targetnya.
Ketentuan SKP
Setiap PNS wajib menyusun SKP berdasarkan RKT instansi. Dalam menyusun SKP harus
memperhatikan hal-hal sbb:
Jelas
Dapat diukur
Relevan
Dapat dicapai
memiliki target waktu
Penilaian SKP meliputi aspek kuantitas, kualitas, waktu, dan/atausesuai dengan karakteristik,
sifat, dan jenis kegiatan pada masing-masing unit kerja.
1. Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan oleh pimpinan atau pejabat penilai yang
berkaitan dengan tugas jabatan;
2. Menunjukkan kreativitas yang bermanfaat bagi organisasi dalam melaksanakan tugas
jabatan
Apabila seorang PNS pada tahun berjalan menemukan sesuatu yg baru dan berkaitan dengan
tugas pokoknya serta dapat dibuktikan dengan surat keterangan dari:
1. Unit kerja setingkat Eselon II
2. Pejabat Pembina Kepegawaian
3. Presiden
maka akan diberikan nilai kreativitas sbb:
Apabila hasil yg ditemukan merupakan sesuatu yg baru dan bermanfaat bagi unit
kerjanya dan dibuktikan dengan surat keterangan yg ditandatangani oleh kepala unit
kerja setingkat eselon II. Nilai 3
Apabila hasil yg ditemukan merupakan sesuatu yg baru dan bermanfaat bagi
organisasinya serta dibuktikan dengan surat keterangan yg ditandatangani oleh
PPK.Nilai 6
Apabila hasil yg ditemukan merupakan sesuatu yg baru dan bermanfaat bagi negara
dengan penghargaan yg diberikan oleh Presiden. Nilai 12
1. Dalam hal kegiatan tugas jabatan didukung oleh anggaran maka penilaian meliputi aspek
biaya.
2. Setiap instansi menyusun dan menetapkan standar teknis kegiatan sesuai dengan
karakteristik, sifat, jenis kegiatan, dan kebutuhan tugas masing-masing jabatan.
3. Instansi dalam menyusun standar teknis kegiatan dilakukan berdasarkan pedoman yang
ditetapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara
4. Dalam hal realisasi kerja melebihi dari target maka penilaian SKP capaiannya dapat
lebih dari 100 (seratus)
5. Dalam hal SKP tidak tercapai yang diakibatkan olehfaktor diluar kemampuan individu
PNS maka penilaian didasarkan pada pertimbangan kondisi penyebabnya
PERILAKU KERJA PNS
Perilaku Kerja merupakan salah satu unsur yang memuat 40% Penilaian Prestasi Kerja PNS.
Orientasi pelayanan
Integritas
Komitmen
Disiplin
Kerja sama
Kepemimpinan
1. Penilaian kepemimpinan hanya dilakukan bagi PNS yang menduduki jabatan struktural.
2. Penilaian perilaku dilakukan melalui pengamatan oleh pejabat penilai terhadap PNS
sesuai kriteria yang ditentukan.
3. Pejabat penilai dalam melakukan penilaian perilaku kerja PNS dapat mempertimbangkan
masukandaripejabat penilai lain yang setingkat dilingkunga unit kerja masing-masing.
4. Nilai perilaku kerja dapat diberikan paling tinggi 100(seratus