Anda di halaman 1dari 33

PEDOMAN

PENYUSUNAN STANDAR TEKNIS KEGIATAN


SASARAN KERJA PEGAWAI
DASAR HUKUM

 UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 2014 PASAL 75,


dinyatakan :
“Penilaian kinerja PNS bertujuan untuk menjamin
objektivitas pembinaan PNS yang didasarkan sistem
prestasi kerja dan sistem karir”.
 PERATURAN PEMERINTAH NO. 46 TAHUN 2011 PASAL 2,
dinyatakan :
“Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin
objektivitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan
sistem prestasi kerja dan sistem karir yang dititikberatkan pada
sistem prestasi kerja”.
 PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR
3 TAHUN 2016, tentang Pedoman Penyusunan Standar
Teknis Kegiatan Sasaran Kerja Pegawai
1. Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektifitas
pembinaan PNS yg dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja & sistem
karier, yg dititikberatkan pada sistem prestasi kerja.

2. Penilaian prestasi kerja PNS secara strategis diarahkan sebagai pengendalian


perilaku kerja produktif yg disyaratkan untuk mencapai hasil kerja yg
disepakati bukan penilaian kepribadian.

3. Penilaian prestasi kerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip objektif, terukur,


akuntabel, partisipatif, dan transparan.
4. Penilaian prestasi kerja PNS terdiri atas :
unsur sasaran kerja pegawai dan
perilaku kerja.
5. Penilaian prestasi kerja PNS
dilaksanakan oleh Pejabat Penilai sekali
dalam 1 tahun (akhir Desember tahun
bersangkutan/ paling lama akhir Januari
tahun berikutnya), yang terdiri atas
unsur:
a. SKP bobotnya 60 %
b. Perilaku kerja bobotnya 40 %
6. Unsur perilaku kerja yg mempengaruhi
prestasi kerja yg dievaluasi harus
relevan & berhubungan dgn
pelaksanaan tugas jabatan PNS yg
dinilai.
Tata Cara Penyusunan SKP
1. Setiap PNS wajib menyusun SKP berdasarkan RKT
instansi. Dalam menyusun SKP harus
memperhatikan hal-hal sbb:
 Jelas
 Dapat diukur
 Relevan
 Dapat dicapai
 memiliki target waktu
2. SKP memuat kegiatan tugas jabatan dan
target yg harus dicapai. Setiap kegiatan
tugas jabatan yg akan dilakukan harus
berdasarkan pada tugas dan fungsi,
wewenang, tanggung jawab, dan uraian
tugas yg telah ditetapkan dalam Struktur
Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) SKP yg
telah disusun harus disetujui dan
ditetapkan oleh pejabat penilai sebagai
kontrak kerja.

3. PNS yg tidak menyusun SKP dijatuhi


hukuman sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yg
mengatur mengenai disiplin PNS.
UNSUR-UNSUR SKP
1. Kegiatan Tugas Jabatan
Mengacu pada Penetapan Kinerja/RKT. Dalam melaksanakan kegiatan tugas
jabatan pada prinsipnya pekerjaan dibagi habis dari tingkat jabatan tertinggi
sampai dengan tingkat jabatan yang terendah secara hierarki.
2. Angka Kredit
Satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yg
harus dicapai oleh seorang pejabat fungsional dengan jumlah angka kredit yang
akan dicapai.
3. Target
Setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan harus ditetapkan target yg akan
diwujudkan secara jelas, sebagai ukuran prestasi kerja.
Dalam menetapkan target meliputi aspek sbb:
 Kuantitas (Target Output)
 Kualitas (Target Kualitas)
 Waktu (Target Waktu)
 Biaya (Target Biaya)
Tata Cara Penilaian SKP
1. Nilai capaian SKP dinyatakan dengan angka dan sebutan sbb:
a) 91 – ke atas : Sangat baik
b) 76 – 90 : Baik
c) 61 – 75 : Cukup
d) 51 – 60 : Kurang
e) 50 – ke bawah : Buruk
2. Penilaian SKP untuk setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan diukur
dengan 4 aspek, yaitu: aspek kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya
dengan rumus sbb:
a. Aspek Kuantitas = Realisasi Output (RO) x 100
Target Output (TO)

b. Aspek Kualitas = Realisasi Kualitas (RK) x 100


Target Kualitas (TK)
Untuk menilai kualitas output, digunakan kriteria sbb:

Kriteri Keterangan
a Nilai
91 - 100 Hasil kerja sempurna, tidak ada kesalahan, tidak ada revisi, dan
pelayanan di atas standar yg ditentukan dll.
76 - 90 Hasil kerja mempunya 1 atau 2 kesalahan kecil, tidak ada
kesalahan besar, revisi, dan pelayanan sesuai standar yg telah
ditentukan dll.
61 - 75 Hasil kerja mempunyai 3 atau 4 kesalahan kecil, dan tidak ada
kesalahan besar, revisi, dan pelayanan cukup memenuhi standar
yg ditentukan
51 -60 Hasil kerja mempunyai 5 kesalahan kecil dan ada kesalahan
besar, revisi, dan pelayanan tidak cukup memenuhi standar yg
ditentukan dll.
50 ke Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 kesalahan kecil dan ada
bawah kesalahan besar, kurang memuaskan, revisi, pelayanan di bawah
standar yg ditentukan dll.
 SKP bagi PNS yg kegiatannya dilakukan dengan tim kerja, maka
berPenyusunan laku ketentuan sbb:
1. Jika kegiatan yg dilakukan merupakan tugas jabatannya, maka
dimasukkan ke dalam SKP yg bersangkutan
2. Jika kegiatannya bukan merupakan tugas jabatannya, maka
kinerja yg berangkutan dinilai sebagai tugas tambahan.
 Penyusunan SKP bagi PNS yg dipekerjakan/ diperbantukan, maka
penyusunan/ penilaiannya dilakukan di tempat yg bersangkutan
dipekerjakan/ diperbantukan.
 Penilaian SKP apabila terjadi faktor-faktor di luar kemampuan PNS,
maka penilaiannya disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan di luar SKP yg
telah ditetapkan.
 Penyusunan SKP bagi PNS yg menduduki jabatan rangkap sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, maka penyusunan SKP yg dilakukan
sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan struktural.
PENILAIAN TUGAS TAMBAHAN
PNS yg diberikan tugas lain atau tugas tambahan oleh atasan
langsungnya dan dapat dibuktikan dengan surat keterangan (anak
lampiran I-c) maka akan diberikan nilai tugas tambahan.

N Tugas Tambahan Nilai


o

1. Tugas tambahan yg dilakukan dalam 1 tahun 1


sebanyak 1-3 kegiatan

2. Tugas tambahan yg dilakukan dalam 1 tahun 2


sebanyak 4-6 kegiatan

3. Tugas tambahan yg dilakukan dalam 1 tahun 3


sebanyak 7 kegiatan atau lebih
PENILAIAN KREATIVITAS
Apabila seorang PNS pada tahun berjalan menemukan sesuatu yg baru
dan berkaitan dengan tugas pokoknya serta dapat dibuktikan dengan
surat keterangan dari:
1. Unit kerja setingkat Eselon II
2. Pejabat Pembina Kepegawaian
3. Presiden
maka akan diberikan nilai kreativitas sbb:
No. Kreativitas Nilai
1. Apabila hasil yg ditemukan merupakan sesuatu yg baru dan 3
bermanfaat bagi unit kerjanya dan dibuktikan dengan surat
keterangan yg ditandatangani oleh kepala unit kerja setingkat
eselon II.
2. Apabila hasil yg ditemukan merupakan sesuatu yg baru dan 6
bermanfaat bagi organisasinya serta dibuktikan dengan surat
keterangan yg ditandatangani oleh PPK.
3. Apabila hasil yg ditemukan merupakan sesuatu yg baru dan 12
bermanfaat bagi negara dengan penghargaan yg diberikan oleh
Presiden.
PENILAIAN PERILAKU KERJA

1. Nilai perilaku kerja PNS dinyatakan dengan angka dan keterangan sbb:
a) 91 – 100 : Sangat baik
b) 76 – 90 : Baik
c) 61 – 75 : Cukup
d) 51 – 60 : Kurang
e) 50 – ke bawah : Buruk

2. Penilaian perilaku kerja meliputi aspek:


a) Orientasi pelayanan
b) Integritas
c) Komitmen
d) Disiplin
e) Kerja sama
f) Kepemimpinan
TUJUAN DITETAPKANNYA PER KA BKN No.3/2016

 Pedoman bagi setiap instansi pemerintah dalam penyusunan


standar teknis kegiatan SKP pada lingkungan unit kerja
masing-masing, dan
 Mempermudah PNS dalam menyusun kegiatan tugas
jabatan dalam SKP.

RUANG LINGKUP

1. Manfaat dan prinsip penyusunan standar teknis kegiatan SKP


2. Pembentukan dan tugas tim penyusun standar teknis kegiatan SKP
3. Prosedur penyusunan standar teknis kegiatan SKP
4. Monitoring dan evaluasi
MEKANISME PENYUSUNAN STANDAR
TEKNIS KEGIATAN SASARAN KERJA
PEGAWAI

Amanat Membentuk

UU No. 5 Tahun 2015


PP No. 46 Tahun 2011 Tim Penyusun Standar Teknis
Setiap instansi menyusun Kegiatan SKP
PERKA BKN No. 3 Tahun 2016 dan menetapkan standar
teknis kegiatan

Formulir Validasi

Penetapan standar
teknis kegiatan Melakukan Melakukan
oleh PPK validasi identifikasi
 Memudahkan PNS menyusun SKP sesuai dengan kegiatan
tugas jabatan;

 Sebagai pedoman bagi PNS untuk menentukan prioritas


kegiatan dalam penyusunan SKP yang diselaraskan dengan
SKP atasan langsung;

 Memudahkan penilaian prestasi kerja PNS setiap tahunnya;


PRINSIP
PENYUSUNAN STANDAR TEKNIS
KEGIATAN SASARAN KERJA PEGAWAI

 Mudah dan jelas  mudah dilaksanakan dan dapat


dipahami oleh seluruh pegawai
 Selaras  sesuai dengan tugas jabatan yang
dilaksanakan dan merupakan turunan dari pekerjaan
jabatan yang lebih tinggi
 Obyektif  sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
 Terukur  dapat diukur secara kuantitatif, kualitatif dan
waktu
 Transparan  diketahui oleh seluruh pegawai
 Dinamis  harus dilakukan evaluasi dan penyempurnaan
agar dapat menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan
organisasi
PEMBENTUKAN TIM PSTK SKP

Tim PSTK SKP Instansi Daerah dapat dibentuk pada


setiap unit kerja setingkat jabatan Pimpinan Tinggi
Pratama pada Sekretariat Daerah, Satuan Kerja
Perangkat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, Unit Pelayanan Teknis Daerah, atau
unit kerja lain sesuai dengan kebutuhan pada instansi
daerah.

Tim PSTK SKP dibentuk oleh Pejabat Yang Berwenang atau


pejabat lain paling rendah menduduki jabatan Administrator.
SUSUNAN DAN KEANGGOTAAN
TIM PENYUSUN STANDAR TEKNIS
KEGIATAN SASARAN KERJA PEGAWAI
(TIM PSTK SKP)
Pusat/Daerah UPT

Ketua Pejabat Pimpinan


merangkap Pimpinan UPT
Tinggi Pratama
anggota

Sekretaris Pejabat
Pejabat pengawas/
Tim PSTK SKP merangkap Pejabat lain yg
Administrator ditunjuk
anggota

Administrator/ Pejabat pengawas/


Pengawas/Pejabat Pejabat lain yg
lain yg ditunjuk ditunjuk
Anggota
Min 3 (tiga) orang

Tim berjumlah ganjil/gasal


SYARAT KEANGGOTAAN TIM PSTK SKP

 Memiliki integritas dan komitmen terhadap tugas tim

 Memiliki keahlian serta kemampuan yang dibutuhkan

 Memahami tugas dan fungsi organisasi


TUGAS TIM PSTK SKP

Ketua  membuat rencana kerja


 memberikan pengarahan dan bimbingan kpd anggota tim
 mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan standar teknis kegiatan SKP
 menyampaikan hasil pelaksanaan penyusunan standar teknis kegiatan SKP
kepada PPK melalui pejabat yang secara fungsional bertanggungjawab di
bidang kepegawaian

Sekretaris  menyelenggarakan tugas-tugas kesekretariatan


 mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan
penyusunan standar teknis kegiatan SKP

Anggota  menyusun dan menganalisis seluruh data serta informasi yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan penyusunan standar teknis kegiatan SKP
 melakukan identifikasi kegiatan tugas jabatan dengan wawancara kepada
pemangku jabatan
 melakukan validasi penyusunan standar teknis kegiatan SKP masing-
masing jabatan dengan konfirmasi kepada atasan langsungnya, serta
dapat meminta pendapat dari pejabat/pegawai yang pernah menduduki
jabatan/pegawai yang ditunjuk atau pakar/ahli dibidangnya
 menyusun standar teknis kegiatan SKP
 melaksanakan tugas lain yang diperintahkan ketua
SOTK, Uraian Tugas
Pegawai pemangku Identifikasi Kegiatan Jabatan, Renstra-
jabatan Tugas Jabatan KL/Renstra SKPD & RKT
unit/organisasi, Perjanjian
Kinerja
Metode Wawancara

Atasan Langsung
Validasi Standar Teknis Kegiatan Tugas Jabatan
Pegawai yang pernah Target : kuantitas, kualitas,
menduduki
Kegiatan SKP dan waktu
jabatan/pegawai yang
ditunjuk atau pakar/ahli
Metode Rumus Rata-rata

Tim PSTK SKP Kegiatan Tugas Jabatan


Penetapan Standar
Target : kuantitas, kualitas,
Pimpinan Unit Kerja
Teknis Kegiatan SKP dan waktu
MONITORING DAN EVALUASI

Standar teknis kegiatan SKP yang telah


ditetapkan dapat dilakukan monitoring
dan evaluasi secara berkala sesuai
dengan tuntutan kebutuhan organisasi
KETENTUAN LAIN-LAIN

Dalam hal terdapat jabatan yang lowong atau belum terisi, tim PSTK
SKP tetap melakukan penyusunan standar teknis kegiatan SKP
terhadap jabatan tersebut. Untuk memperlancar pelaksanaan
identifikasi kegiatan tugas jabatan sasaran kerja pegawai, pimpinan
unit kerja menunjuk pejabat/pegawai lain sebagai pelaksana tugas atau
pelaksana harian.

Dalam hal terdapat jabatan yang mendukung unit organisasi/unit kerja


dan merupakan perintah pimpinan instansi, maka jabatan tersebut tetap
disusun Standar Teknis Kegiatan Sasaran Kerja Pegawai.
Contoh :
Kepala Satuan Kerja Mandiri, Kepala Instalasi, Kepala Ruangan,
Kepala Laboratorium, Kepala Wilayah Kerja, Kepala Departemen dan
tugas jabatan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
FORMULIR IDENTIFIKASI
STANDAR TEKNIS KEGIATAN SKP
Nama Jabatan :
Unit Kerja :
Tugas Jabatan :

TARGET

NO KEGIATAN TUGAS JABATAN


KUANTITAS SATUAN HASIL KUALITAS WAKTU

1 2 3 4 5 6

1.

2.

3.

4.

5.

6.

dst.

…………………., ……………………….
Tim PSTK SKP

Nama………………………..
NIP. ………………………..
FORMULIR VALIDASI
STANDAR TEKNIS KEGIATAN SKP
Nama Jabatan :
Unit Kerja :
Tugas Jabatan :

TARGET

HASIL
PNS PEMANGKU JABATAN ATASAN LANGSUNG PNS YANG DITUNJUK/PAKAR/ AHLI

KEGIATAN TUGAS
NO
JABATAN

KUAN- SATUAN KUA- KUAN- SATUAN KUA- KUAN- SATUAN KUA- KUAN- SATUAN KUA-
WAKTU WAKTU WAKTU WAKTU
TITAS HASIL LITAS TITAS HASIL LITAS TITAS HASIL LITAS TITAS HASIL LITAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7. dst;

Mengetahui, :
PNS Pemangku Jabatan Atasan Langsung Tim PSTK SKP

Nama……………………….. Nama……………………….. Nama………………………..


NIP. ……………………….. NIP. ……………………….. NIP. ………………………..
FORMULIR PENETAPAN
STANDAR TEKNIS KEGIATAN SKP
Nama Jabatan :
Unit Kerja :
Tugas Jabatan :

STANDAR TEKNIS KEGIATAN

NO KEGIATAN TUGAS JABATAN


KUANTITAS SATUAN HASIL KUALITAS WAKTU

1 2 3 4 5 6

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7. dst;

Mengetahui, :
Pimpinan Unit Kerja Tim PSTK SKP

Nama……………………….. Nama………………………..
NIP. ……………………….. NIP. ………………………..
............................................. 1)
KEPUTUSAN ......................... 2)
NOMOR..........................................................
TENTANG
PENETAPAN STANDAR TEKNIS KEGIATAN
SASARAN KERJA PEGAWAI
DI LINGKUNGAN ........................1)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
..............................................2)

Menimbang : Bahwa sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
................ Tahun .......... tentang Pedoman Penyusunan Standar Teknis Kegiatan
Sasaran kerja pegawai, perlu menetapkan Keputusan ........ 2) tentang penetapan
Standar Teknis Kegiatan Sasaran Kerja Pegawai di lingkungan .............1)
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja


Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
121,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5258);

3. .................................................3);

4. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 Tahun 2013 Tentang


Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 Tentang
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil;

5. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor ... Tahun 2015 Tentang
Pedoman Penyusunan Standar Teknis Kegiatan Sasaran Kerja Pegawai;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
PERTAMA : Penetapan Standar Teknis Kegiatan Sasaran Kerja Pegawai
di lingkungan ..........1) adalah sebagaimana tersebut dalam
lampiran 1 sampai dengan lampiran ..........4) Keputusan
ini.

KEDUA : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam


KETIGA : keputusan ini dapat diperbaiki sebagaimana mestinya.
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di.............................5)
Pada tanggal.............................6)
..................................................2)

Nama........................................7)
NIP............................................8)
HASIL EVALUASI DAN MONITORING IMPLEMENTASI PP 46/2011
TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA

1. Paradigma dan mindset pegawai dalam pelaksanaan


penilaian prestasi kerja/PP No.46 tahun 2011 masih
seperti DP-3/PP No.10 Tahun 1979.
2. Penilaian prestasi kerja PNS/penyusunan SKP hanya
dibuat untuk keperluan kenaikan pangkat pegawai.
3. Kesulitan dalam menuliskan kegiatan tugas jabatan
karena kegiatan yang dilakukan sehari-hari berbeda
dengan nama jabatan.
4. Masih sulit untuk membagi habis pekerjaan dari eselon I
sampai ke JFU/JFT
5. Kesulitan dalam menetapkan satuan target output dan
belum jelas dalam menetapkan aspek biaya
6. Penilaian perilaku kerja masih mengacu pada DP3
7. Nilai komitmen pada perilaku “mengharuskan” nilai
91
8. Belum mendapatkan nilai IP kumulatif pada akhir
tahun saat mengkonversi nilai akademik ke nilai SKP
(tugas belajar)
9. Penilaian prestasi kerja bawahan “tidak boleh” lebih
tinggi dari atasannya.
10. Pejabat penilai tidak mau menandatanggani SKP PNS
yang dinilai (masih ada unsur subjektivitas)
11. Nama jabatan untuk PNS yang diberhentikan dari
jabatan struktural??
12. Mutasi awal tahun atau akhir tahun, sulit untuk
13. Pegawai belum menyusun SKP awal tahun karena
masih harus menunggu SOTK yang baru
14. Pejabat yang sedang demosi ke jabatan yang lebih
rendah, mereka enggan menyusun SKP sesuai
dengan jabatan yang baru (lebih rendah)
15. Kebijakan penempatan pegawai tidak sesuai dengan
SK jabatan definitif
16. Masih banyak pegawai yang tidak mengetahui nama
jabatannya dan uraian tugas jabatannya.

Anda mungkin juga menyukai