Anda di halaman 1dari 42

PERMENTAN

NOMOR: 60/Permentan/KP.340/12/2016

Biro organisasi dan Kepegawaian

SEKRETARIAT JENDEAL

Kementerian Pertanian
DASAR HUKUM PENILAIAN KINERJA PEGAWAI
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri
Sipil;
4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara;
5. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian;
6. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan
Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014 - 2019;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 63
Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Sistem Tunjangan Kinerja Pegawai Negeri;
8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pertanian;
9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 06/Permentan/KU.060/2/2016 tentang Pedoman
Pemberian Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Pertanian
10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 60/Permentan/KP.340/12/2016 tentang Penilaian
Kinerja Pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian..
PENGERTIAN UMUM

1) Tunjangan Kinerja adalah tunjangan yang diberikan kepada Pegawai yang


merupakan fungsi dari keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi dan didasarkan
pada capaian kinerja Pegawai tersebut yang sejalan dengan capaian kinerja organisasi
di mana pegawai tersebut bekerja
2) Kinerja Pegawai adalah prestasi/kemampuan kerja yang diperlihatkan oleh seorang
Pegawai Kementerian Pertanian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
3) Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana kerja dan
target yang akan dicapai oleh seorang Pegawai.
4) Perilaku Kerja adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan oleh
Pegawai atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
5) Penilaian Prestasi Kerja Pegawai adalah suatu proses penilaian secara sistematis
yang dilakukan oleh pejabat penilai terhadap Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja
Pegawai.
6) Kreativitas adalah kemampuan Pegawai untuk menciptakan sesuatu gagasan/metode
pekerjaan yang bermanfaat bagi unit kerja, organisasi, atau negara.
MAKSUD DAN TUJUAN

Dimaksudkan sebagai acuan untuk Pegawai,


Pejabat Penilai dan Tim Penilai Kinerja Pegawai
dalam melakukan penilaian Kinerja Pegawai,

dengan tujuan meningkatkan kinerja organisasi


melalui peningkatan prestasi kerja,
pengembangan potensi, dan karier Pegawai serta
pengembangan manajemen, organisasi, dan
lingkungan kerja.
4
SASARAN KERJA PEGAWAI

1. Setiap Pegawai wajib menyusun SKP untuk menentukan rencana kerja dan target
yang akan dicapai.

2. SKP memiliki karakteristik:


a. kejelasan;
b. dapat diukur;
c. relevan;
d. dapat dicapai; dan
e. memiliki target waktu.

3. SKP memuat kegiatan tugas Jabatan dan tugas tambahan dengan target kerja yang
harus dicapai dalam kurun waktu penilaian (tahunan dan bulanan).

5
Target kerja
1. Aspek kuantitas merupakan target dari jumlah hasil kerja yang
diperoleh dari perjanjian kerja/program kegiatan/uraian tugas
pekerjaan; ditetapkan secara hierarki mengacu pada target kerja
Pimpinan Unit Kerja; dan satuan yang digunakan tergantung pada hasil
kerja atau aktivitas kerja yang dilakukan. Untuk pejabat fungsional selain
mengacu pada target kerja Pimpinan Unit Kerja harus disesuaikan dengan
target pencapaian angka kredit minimal dalam 1 (satu) tahun.

2. Aspek kualitas merupakan target mutu dari hasil kerja atau aktivitas
kerja yang dilakukan dari program/kegiatan/sub kegiatan. Mutu dari
hasil kerja dapat diukur dari kualitas barang/dokumen, tingkat ketepatan
waktu/sasaran, atau kualitas proses pekerjaan. Satuan yang digunakan
dalam target kualitas berupa persentase (%) dengan besaran berdasarkan
kualitas hasil kerja atau aktivitas kerja.
6
Target kerja

3. Aspek waktu merupakan target waktu penyelesaian suatu


pekerjaan selesai secara tuntas; dan satuan yang digunakan dalam
target waktu berupa bulanan.

4. Aspek biaya merupakan target dari anggaran pengeluaran atau


penerimaan yang menjadi beban atau target dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN); dan sesuai dengan
jumlah anggaran belanja atau target penerimaan yang ada dalam
APBN.

7
Target kerja dapat diubah disebabkan:
a. Perubahan/mutasi Jabatan;
b. perubahan tugas dan fungsi Jabatan;
c. perubahan anggaran;
d. Pegawai melaksanakan cuti di luar tanggungan
negara, cuti hamil, cuti besar, dan cuti sakit;
dan/atau
e. keadaan kahar yang mempengaruhi pelaksanaan
program/kegiatan/sub kegiatan.

8
PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

1. Penilaian Kinerja Pegawai terdiri atas unsur capaian SKP dan perilaku.
2. Capaian SKP meliputi capaian target kerja atas tugas Jabatan, tugas
tambahan, dan/atau Kreativitas.
3. Capaian SKP untuk setiap pelaksanaan kegiatan tugas Jabatan diukur
dengan 4 (empat) aspek meliputi kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya.
4. Penilaian capaian SKP dilakukan setiap bulan sebagai bahan
evaluasi Kinerja Pegawai.
5. Penilaian SKP setiap bulan dilakukan dengan membandingkan
antara realisasi kerja selama 1 (satu) bulan dengan target kerja
yang telah ditetapkan untuk 1 (satu) bulan.
6. Penilaian Kinerja Pegawai dalam 1 (satu) tahun dihitung dengan
mengakumulasi tingkat capaian SKP setiap bulan dan perilaku.

9
Tugas tambahan merupakan tugas yang diberikan pimpinan
dengan bobot:
1. penugasan Menteri sebesar 30% (tiga puluh per seratus);
2. penugasan Pimpinan Unit Kerja Eselon I sebesar 25% (dua
puluh lima per seratus);
3. penugasan Pimpinan Unit Kerja Eselon II sebesar 20% (dua
puluh per seratus);
4. penugasan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) sebesar 15%
(lima belas per seratus); dan/atau
5. penugasan oleh atasan langsung selain dimaksud pada
huruf a sampai dengan huruf d sebesar 15% (lima belas per
seratus).
10
Penilaian Kreativitas

Penilaian kreativitas terhitung mulai tanggal pengakuan


kemanfaatan hasil kreativitas oleh Presiden, Menteri, atau
Pimpinan Unit Kerja Eselon I.

Penilaian Kreativitas berdasarkan pada kemanfaatan untuk:

a. Negara dan/atau masyarakat Indonesia ditetapkan oleh Presiden,


memperoleh nilai sebesar 12;
b. Kementerian Pertanian ditetapkan oleh Menteri, memperoleh nilai 6;
c. Unit Kerja ditetapkan oleh Pimpinan Unit Kerja Eselon I, memperoleh
nilai 3.

11
Penilaian perilaku

Penilaian perilaku diukur dalam 1 (satu) tahun


meliputi aspek:
1. orientasi pelayanan;
2. integritas;
3. komitmen;
4. disiplin;
5. kerjasama; dan
6. kepemimpinan.

12
Nilai capaian Kinerja Pegawai dinyatakan dengan
angka dan sebutan:
91 – ke atas : Sangat Baik;
76 – 90 : Baik;
61 – 75 : Cukup;
51 – 60 : Kurang; dan
50 – ke bawah : Buruk.

Nilai capaian SKP bulanan untuk kegiatan tugas


Jabatan dan/atau tugas tambahan dinyatakan
dalam angka dan/atau indikator warna:
> 90 – ke atas : Hijau;
> 60 – 90 : Kuning; dan
0 – 60 : Merah.
13
Pegawai yang mendapatkan nilai capaian kinerja
Sangat Baik pada tahun berjalan, pada tahun
berikutnya dipertimbangkan untuk memperoleh
penambahan tunjangan kinerja.

Penambahan tunjangan kinerja pada tahun


berikutnya paling tinggi 50% (lima puluh per
seratus) dari selisih antara tunjangan kinerja
kelas Jabatan 1 (satu) tingkat di atasnya dengan
tunjangan kinerja kelas Jabatan yang diduduki.

14
Penyusunan SKP dan penilaian Kinerja Pegawai
menggunakan aplikasi elektronik berbasis
website/ekinerja

Target kerja tahunan dan bulanan tahun berjalan diinput oleh


Pegawai, paling lambat tanggal 31 Desember tahun sebelumnya.

Unit kerja yang belum menggunakan aplikasi elektronik


berbasis website sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
melakukan penyusunan SKP dan penilaian Kinerja Pegawai
secara manual.

Penyusunan SKP dan penilaian Kinerja Pegawai secara manual


sesuai peraturan perundang-undangan mengenai pelaksanaan
penilaian prestasi kerja pegawai.

15
Capaian Kinerja Pegawai bulanan diinput paling
lambat setiap tanggal 10 bulan berikutnya.

Capaian Kinerja Pegawai divalidasi oleh atasan


langsung paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak
diinput untuk selanjutnya diverifikasi.

Verifikasi dilakukan oleh Tim Verifikasi Kementerian


Pertanian/Tim Penilai Kinerja Pegawai.

Tim Verfikasi ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal atas


nama Menteri.

16
SASARAN INDIKATOR
RB HASIL PRIORITAS QUICK WINS RB
STRATEGI Opini BPK Kampanye gerakan

PROGRAM TINGKAT MAKRO, MESO, DAN MIKRO


PELAKSANAAN revolusi mental
REVOLUSI
Tingkat Kapabilitas APIP
MENTAL Penetapan organisasi
Birokrasi kementerian kabinet kerja
APARATUR
yang Tingkat Implementasi SPIP
bersih dan Penghematan kegiatan operasional
akuntabel dan penggunaan sarpras, dan
Indeks Akuntabilitas pemanfaatan produk dalam negeri

8 AREA PERUBAHAN
Indeks Penguatan Sistem Manajemen
E-procurement ASN

PENERAPAN
Indeks Reformasi Birokrasi TIK DALAM Penuntasan rekrutmen ASN
Birokrasi BIROKRASI
yang
efektif Indeks e-Government Percepatan operasionalisasi
dan KASN
efisien
Indeks Profesionalitas ASN Evaluasi akuntabilitas kinerja,
evaluasi zona integritas, penerbitan
kebijakan perjanjian kinerja dan
pelaporan kinerja
Birokrasi Indeks Integritas Nasional
PENGUATAN
yang SISTEM Kompetisi inovasi pelayanan
memiliki publik nasional
SKM MANAJEMEN
pelayanan
SDM ASN
publik
Penilaian pengelolaan
berkualitas % Kepatuhan UU Yanlik pengaduan pelayanan publik
ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI NASIONAL 2015-2019

SASARAN REFORMASI SASARAN REFORMASI


SASARAN REFORMASI
BIROKRASI BIROKRASI 2015 - 2019
BIROKRASI 2010 - 2014

Terwujudnya pemerintahan Birokrasi yang bersih dan


yang bersih dan bebas KKN akuntabel

Meningkatnya kapasitas dan


Birokrasi yang efektif dan
akuntabilitas kinerja
efisien
birokrasi

Terwujudnya peningkatan Birokrasi yang memiliki


kualitas pelayanan publik pelayanan publik
kepada masyarakat berkualitas
UKURAN
KEBERHASILAN
REFORMASI
BIROKRASI
NASIONAL
8 (DELAPAN) AREA RENCANA AKSI PERUBAHAN NASIONAL
TAHUN 2015-2019

1 REVOLUSI MENTAL APARATUR PENGUATAN 5


TATALAKSANA

2 PENGUATAN PENGAWASAN PENGUATAN SDM ASN 6

PERATURAN
3 PENGUATAN PERUNDANG- 7
AKUNTABILITAS UNDANGAN

4 PENGUATAN PELAYANAN PUBLIK 8


KELEMBAGAAN
KILAS BALIK HASIL CAPAIAN PENILAIAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTAN TAHUN 2010-2014
 Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi
Instansi Pemerintah, Kementerian PAN dan RB telah melakukan evaluasi atas pelaksanaan reformasi
birokrasi pada Kementerian Pertanian dengan Indeks Reformasi Birokrasi 71,88 dengan kategori “BB”
dengan rincian :

NO KOMPONEN PENILAIAN NILAI MAKSIMAL NILAI CAPAIAN % CAPAIAN


A PENGUNGKIT
1 Manajemen Perubahan 5,00 3,24 64,85%
2 Penataan Peraturan Perundang-undangan 5,00 4,38 87,50%
3 Penataan dan Penguatan Organisasi 6,00 4,51 75,17%
4 Penataan Tatalaksana 5,00 3,47 69,35%
5 Penataan Sistem Manajemen SDM 15,00 11,06 73,74%
6 Penguatan Akuntabilitas 6,00 2,72 45,40%
7 Penguatan Pengawasa 12,00 8,43 70,24%
8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6,00 4,50 74,92%
Sub Total Komponen Pengungkit 60,00 42,30 70,51%
21
KILAS BALIK HASIL CAPAIAN PENILAIAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTAN TAHUN 2010-2014
NO KOMPONEN PENILAIAN NILAI MAKSIMAL NILAI CAPAIAN % CAPAIAN

B HASIL

1 Kapasitas Dan Akuntabilitas Kinerja 20,00 13,83 69,13%


Organisasi

2 Pemerintah Yang Bersih dan Bebas 10,00 7,44 77,43%


KKN

3 Kualitas Pelayanan Publik 10,00 8,01 80,00%

Sub Total Komponen Hasil 40,00 29,58 73,95%

Indeks Reformasi Birokrasi 100,00 71,88 71,88%

22
VISI DAN MISI KEMTAN 2014-2019
Misi Mewujudkan Ketahanan
Visi Pangan dan gizi
Terwujudnya
Kedaulatan Pangan Meningkatkan nilai tambah dan
daya saing komoditas pertanian
dan Kesejahteraan
Petani
Mewujudkan kesejahteraan
petani

Mewujudkan Kementerian
Pertanian yang transparan,
akuntabel, profesional dan
berintegritas tinggi.
TUJUAN DAN SASARAN KEMENTERIAN PERTANIAN
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
1. Terwujudnya swasembada padi,jagung,kedelai serta 1. Meningkatnya produksi padi, jagung, kedelai, daging dan gula.
meningkatnya produksi daging dan gula

2. Terpenuhinya akses masyarakat terhadap pangan 2. Terjaminnya Distribusi Pangan.


3. Meningkatnya akses dan pemanfaatan pangan dan gizi.

3. Bergesernya budaya konsumsi pangan 4. Meningkatnya konsumsi pangan lokal


4. Meningkatnya stabilitas produksi dalam rangka stabilisasi harga 5. Stabilitas cabe dan bawang merah.

5. Berkembangnya komoditas pertanian bernilai ekonomis tinggi. 6. Berkembangnya komoditas bernilai tambah dan berdaya saing

6. Mendorong majunya agrobioindustri 7. Tersedianya bahan baku bioindustri dan bioenergi

7. Meningkatnya kualitas dan pendapatan petani. 8. Meningkatnya kualitas sumberdaya insani petani.
9. Meningkatnya pendapatan keluarga petani

8. Terwujudnya reformasi birokrasi Kementerian Pertanian 10. Meningkatnya kualitas aparatur dan layanan kelembagaan
pertanian.
11. Meningkatnya akuntabilitas kinerja Kementerian Pertanian.

24
AGENDA PRIORITAS REFORMASI BIROKRASI
DI KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015-2019
1. Pelaksanaan program percepatan (quick wins) RB, bertujuan untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap
pelayanan publik dan upaya mendukung program reformasi birokrasi serta kebijakan strategis kedaulatan pangan
Kementerian Pertanian
2. Reviu Agen Perubahan (agent of change), bertujuan agar agen perubahan secara aktif dan efektif mampu
menerapkan tugas dan fungsinya dalam perubahan pola pikir dan pola budaya kerja (maind set and culture set).
3. Analisis dan evaluasi organisasi (analysis and evalution of organization) secara menyeluruh dan simultan, bertujuan
untuk menghasilkan organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right function and right sizing) , dilakukan melalui
analisis jabatan dan analisis beban kerja (ANJAB & ABK) organisasi, sehingga mampu memberikan informasi tentang
kebutuhan pegawai yang ideal, berkaitan dengan formasi dan meningkatkan kapasitas SDM Aparatur.
4. Penyempurnaan bisnis proses dan SOP, bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses manajemen di
lingkungan Internal Kemeterian Pertanian.
5. Pengembangan implementasi e-goverment, kegiatan ini dilaksanakan bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
organisasi dan percepatan dalam pelaksanaan pelayanan, utamanya pelayanan publik.
6. Penyempurnaan dan penajaman pelaksanaan ANJAB & ABK diseluruh unit kerja, bertujuan antara lain untuk
mendukung pengembangan standar operasional prosedur, standar kompetensi jabatan, standar penilaian kinerja
individu pegawai, pengembangan sistem perencanaan pegawai, penilaian dan pengalihan jabatan, dan
pengembangan sistem pola karir pegawai dan pengembangan sistem penilaian kapasitas pegawai dan calon
pemangku jabatan.
7. Pengembangan WBK WBBM untuk membangun budaya kondusif dan meningkatkan kinerja Kementerian Pertanian,
bertujuan meningkatkan mutu pelayanan publik.
PROGRAM MIKRO RENCANA AKSI
REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015-2019

Program Mikro Isu Permasalahan Strategis Kegiatan


(Hasil Evaluasi Tim RB) Tahun 2015-2019
Manajemen Perubahan Peran pimpinan belum optimal dalam implementasi 1. Pembentukan tim RB di setiap Unit kerja.
reformasi birokrasi mulai dari eselon I, II, III, IV dan 2. Implementasi program reformasi birokrasi dalam
termasuk pegawai. rapat pimpinan, kertas kerja, instruksi, edaran,
media.
Belum secara berkala monitoring dan evaluasi secara Monitoring dan evaluasi secara berkala.
menyeluruh pelaksanaan reformasi birokrasi.
Pembentukan agen perubahan belum menunjukkan 1. Menggerakan aktifitas agen perubahan melalui
peran secara aktif dalam menerapkan tugas dan pimpinan/ unit kerja dan Tim RB.
tanggung jawab secara menyeluruh dalam melaksanakan 2. Penyusunan laporan tugas hasil dan rencana
program reformasi birokrasi.
tindak perubahan.
3. Diklat agen perubahan.
4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
agen perubahan.
Pengembangan instrumen Integritas belum meningkat. 1. Penegakkan kode etik, kode prilaku, LHKPN,
LHKASN, penanganan konflik ke pentingan,
disiplin, gratifikasi dll.
2. Monitoring dan evaluasi

Implementasi kegiatan revolusi mental. 1. Gerakan penegakkan integritas, etos kerja dan
gotong royong dan KKPID.
2. Monitoring dan evaluasi.
PROGRAM MIKRO RENCANA AKSI
REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015-2019 (lanjutan...)

Program Mikro Isu Permasalahan Strategis Kegiatan


(Hasil Evaluasi Tim RB) Tahun 2015-2019
Penguatan Pengawasan Penetapan Unit Kerja Kementerian Pertanian yang Penetapan unit kerja memperoleh WBK dan WBBM
memperoleh WBK/WBBM. dan melakukan monitoring dan evaluasi.
Sistem pengendalian gratifikasi belum di monitoring dan Penegakkan pengendalian gratifikasi, monitoring dan
evaluasi secara berkala evaluasi gratifikasi secara berkala.
Whistleblowing system belum optimal di lakukan di Penegakkan whistleblowing system secara optimal.
seluruh unit organisasi.
Benturan Kepentingan belum di evaluasi dan di Penegakkan benturan kepentingan, pelaksanaan
monitoring secara berkala monitoring dan evaluasi benturan kepentingan.
SPIP telah di informasikan belum menyeluruh Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal secara
menyeluruh
Penanganan Pengaduan masyarakat belum di evaluasi Monitoring dan evaluasi penanganan pengaduan
dan di monitoring secara berkala. masyarakat secara berkala.
Penguatan Akuntabilitas Peranan Pimpinan dalam penyusunan rencana strategis, Meningkatkan peran pimpinan dalam Penyusunan
Kinerja PK dan pemantauan capaian kinerja belum optimal. renstra, RKP dan RKA-KL, sosialisasi dan monev.
Pengembangan Teknologi informasi dalam menajemen Penyempurnaan sistem manajemen kinerja dan
kinerja belum secara menyeluruh sistem pelaporan terbuka.
Pemantauan evaluasi kinerja belum optimal. Penyempurnaan Indikator kinerja dan evaluasi
pelaporan kinerja dan anggaran.
PROGRAM MIKRO RENCANA AKSI
REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015-2019 (lanjutan...)

Program Mikro Isu Permasalahan Strategis Kegiatan


(Hasil Evaluasi Tim RB) Tahun 2015-2019
Penguatan Kelembagaan Analisis duplikasi fungsi organisasi belum menyeluruh 1. Analisis duplikasi fungsi organisasi secara
dilakukan. menyeluruh
2. Sosialisasi
3. Monitoring dan Evaluasi

Evaluasi organisasi belum menyeluruh dilakukan hanya 1. Penataan Struktur tugas dan fungsi
sebagian kecil unit eselon I dan UPT Teknis. 2. Sosialisasi
3. Monitoring dan evaluasi

Penguatan Tatalaksana Peta proses bisnis telah dimiliki tetap perlu dilakukan Penyusunan penyempurnaan peta proses bisnis dan
penyempurnaan secara menyeluruh. sosialisasi serta Monev.
Evaluasi peta proses bisnis dan prosedur operasional Penyempurnaan peta proses bisnis dan SOP unit
untuk di sesuasikan dengan perkembangan tuntutan kerja baru akibat perampingan organisasi dan
efisiensi dan efektifitas organisasi. sosialisasi serta Monev.
Implementasi perkembang an e-goverment belum 1. Integrasi sistem aflikasi e-gover ment.
terintegrasi. 2. Implementasi e-goverment pada setiap unit kerja.
3. Sosialisasi dan monev.
Pengembangan Inovasi Sistem pelayanan kepegawaian. 1. Implementasi e-mutasi, e-arsip.
2. Sosialisasi dan monev.
PROGRAM MIKRO RENCANA AKSI
REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015-2019 (lanjutan...)
Program Isu Permasalahan Strategis Kegiatan
Mikro (Hasil Evaluasi Tim RB) Tahun 2015-2019
Penguatan Sistem Perhitungan formasi jabatan menunjang kinerja organisasi 1. Penyusunan kualifikasi jabatan dan jumlah
Manajemen SDM belum optimal sesuai kondisi organisasi kebutuhan (Formasi).
Aparatur 2. Sosialisasi.
3. Monitoring dan evaluasi.
Sebagian kecil pegawai telah memiliki ukuran kinerja tetapi 1. Penyusunan ukuran sasaran kinerja pegawai
belum seluruhnya seluruh unit Kementerian Pertanian
Monitoring dan Evaluasi penerapan sistem pengendalian jumlah 1. Validasi data SIM ASN.
pegawai ASN untuk disempurnakan 2. Pengendalian jumlah ASN.
3. Sosialisasi.
4. Monitoring dan evaluasi.
Telah dilakukan pengembangan pegawai berbasis kompetensi Penyusunan dan penyempurnaan standar
hanya sebagian kecil. kompetensi pegawai.
Monitoring dan evaluasi atas pencapaian kinerja individu belum Penyusunan pedoman pembayaran tunjangan
menjadikan dasar pembayaran tukin dan karir pegawai. kinerja, monitoring dan evaluasi pemangku jabatan
dan kelas secara terus menerus.
Monitoring dan Evaluasi atas pelaksanaan aturan/disiplin/kode Penegakkan aturan/disiplin /kode etik/prilaku dan
etik/ kode prilaku instansi belum optimal di lakukan secara sosalisasi, monitoring dan evaluasi.
berkala.
Membangun Sistem Sanksi dan Imbalan Kepada seluruh PNS Penegakkan sistem sanksi / imbalan dan sosialisasi
dilingkungan Kemente rian Pertanian serta monitoring dan evaluasi.
Sistem Pengkaderan, karir Pegawai ASN, belum optimal di 1. Penyusunan penyempurnaan Pola Karir ASN.
laksanakan. 2. Implementasi.
PROGRAM MIKRO RENCANA AKSI
REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015-2019 (lanjutan...)

Program Isu Permasalahan Strategis Kegiatan


Mikro (Hasil Evaluasi Tim RB) Tahun 2015-2019
Penguatan Sistem Sistem Pendidikan dan Pelatihan Pegawai ASN belum Optimal. 1. Penyempurnaan kebijakan sistem diklat teknis
Manajemen SDM dan non teknis ASN.
Aparatur 2. Implementasi diklat ASN.
Pelaksanaan e-seleksi dalam rangka promosi sudah terbuka Penetapan kebijakan sistem promosi terbuka dengan
tetapi belum dilakukan berbasis talent pool indikator talent pool dan integrasi data calon pejabat.

Penguatan Peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis belum 1. Evaluasi peraturan yang tidak harmonis.
Peraturan menyeluruh di evaluasi. 2. Tersusunnya peta peraturan yang tidak harmonis.
Perundang- 3. Monitoring dan evaluasi.
undangan
Peraturan Perundang-undang an yang tidak relevan, tumpang 1. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan
tindih belum optimal diidentifikasi dan direvisi secara menye yang tidak relevan.
luruh. 2. Monitoring dan Evaluasi

Melaksanakan deregulasi untuk memangkas peraturan 1. Penyusunan deregulasi peraturan perundang-


perundang-undangan yang menghambat manajemen organisasi. undangan yang menghambat untuk di pangkas.
(belum secara menyeluruh dideregulasi). 2. Implementasi prolegtan.
3. Monitoring dan evaluasi.
PROGRAM MIKRO RENCANA AKSI
REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015-2019 (lanjutan...)

Program Mikro Isu Permasalahan Strategis Kegiatan


(Hasil Evaluasi Tim RB) Tahun 2015-2019
Peningkatan kualitas Kualitas Pelayanan Publik belum Optimal. Pengembangan teknologi Informasi
Pelayanan Publik
Pengembangan Sistem Pelayanan

Pelaksanaan implementasi SOP

evaluasi penanganan keluhan secara berkala.

Survey Kepuasan Masyarakat

Pengembangan inovasi sistem teknologi informasi.


KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI DAN INDIKATOR KINERJA
KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 – 2019
PROGRAM : MANAJEMEN PERUBAHAN
SIFAT
NO KEGIATAN KELUARAN HASIL
KEGIATAN
1 2 3 4 5
1 Pembentukan Tim Reforma Terbentuknya Tim Manajemen Perubahan Terbangunnya peningkatan kesamaan Kegiatan
si Birokrasi dan Tim Reformasi Birokrasi persepsi, komitmen pimpinan tingkat menindaklanjuti
2 Implementasi program refor Tersedianya dokumen strategi manajemen tinggi eselon I, II, III, IV dan seluruh Kegiatan
masi birokrasi dalam rapat perubahan dan strategi komunikasi Pegawai secara konsisten serta menindaklanjuti
pimpinan, kertas kerja, keterlibatan dalam program dan
instruksi, edaran, media kegiatan reformasi birokrasi.
3 Menggerakan aktifitas agen Terbentuknya agen perubahan dan Kegiatan
perubahan melalui pimpin terlaksananya implementasi rencana kerja Menindaklanjuti
an unit kerja dan Tim RB agen perubahan.

4 Penegakkan kode etik, kode Terselenggaranya pengembangan Instru Prioritas


perilaku, LHKPN, LHKASN, men Integritas, Kode Etik, Kode Prilaku,
penanganan komplik ke LHKPN, Penanganan Komplik Kepentingan,
pentingan, disiplin, Penegakkan Disiplin, Wisblowing System,
gratifikasi, dll Etos Kerja, Gratifikasi dll.

5 Gerakan penegakkan Terselenggaranya sosialisasi implementasi


integritas, etos kerja dan budaya kerja Kegiatan baru
gotong royong dan KKPID

32
KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI DAN INDIKATOR KINERJA
KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 – 2019
PROGRAM : PENGUATAN PENGAWASAN
SIFAT
NO KEGIATAN KELUARAN HASIL
KEGIATAN
1 2 3 4 5
1 Penetapan Unit Kerja untuk Penetapan Unit kerja yang Tercapainya tujuan institusi dengan : Prioritas
memperoleh WBK/WBBM memperoleh WBK/WBBM. 1. Meningkatkan Kapasitas APIP
2. Meningkatkan Sinergi Pelaksanaan
2 Penegakkan pengendalian Tersedianya dokumen pengendalian Prioritas
Terhadap Perundang-Undangan
gratifikasi, monitoring dan gratifikasi
3. Mempertahankan OPINI WTP
evaluasi gratifikasi secara
4. Meningkatkan Pengendalian Internal
berkala
5. Meningkatkan penyelenggaraan
3 Penegakan Wishtleblowing Tersedianya dokumen laporan Prioritas
pemerintahan yang bersih dan bebas
System secara optimal pelaksanaan Whisblowing System
KKN
4 Penegakkan benturan kepen Tersedianya dokumen laporan pe 6. Menurunnya Tingkat Penyimpangan oleh Prioritas
tingan, pelaksanaan moni mantauan benturan kepentingan Aparatur
toring dan evaluasi benturan 7. Meningkatnya efisiensi penyelenggaaan
kepentingan. pemerintahan yang bersih dan bebas
5 Pengembangan Sistem Terjadinya peningkatan sistem KKN Prioritas
Pengaduan Terintegrasi pengaduan terintegrasi
6 Penanganan Pengaduan Terselenggaranya penanganan Prioritas
Masyarakat pengaduan masyarakat
7 Pelaksanaan Sistem Terselenggaranya pembangunan Prioritas
Pengendalian Internal secara SPIP
menyeluruh 33
KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI DAN INDIKATOR KINERJA
KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 – 2019
PROGRAM : PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA
NO KEGIATAN KELUARAN HASIL SIFAT
KEGIATAN
1 2 3 4 5
1 Meningkatkan peran Terlaksananya penyusunan Renstra, RKP
Terselenggaranya Peningkatan Akuntabilitas Kegiatan
pimpinan dalam dan RKA-KL sesuai dengan kebijakan
Kinerja penyelenggaraan Pemerintah semakin menindaklanjuti
Penyusunan Renstra, baik dan tinggi antara lain :
Kementerian Pertanian dan Sistem
RKP dan RKA-KL, Penganggaran. 1. Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi
sosialisasi dan monev Sistem Pelaporan
2 Pemantauan Capaian
Tersusunnya Laporan Keuangan secara 2. Meningkatnya Pemanfaatan Teknologi Kegiatan
Laporan Kinerja Secara berkala Informasi dan Sistem perencanaan, Penyempurnaan
Berkala penganggaran dan pelaporan.
3 Penyempurnaan sistem Terbangunnya sistem Pengembangan 3. Meningkatnya kualitas penerapan sistem Kegiatan Baru
manajemen kinerja dan Teknologi Informasi dan Komputer. akuntabilitas keuangan dan kinerja yang
sistem pelaporan terintegrasi
terbuka. 4. Meningkatnya kualitas penerapan system
pengadaan barang dan jasa yang adil,
4 Penyempurnaan SAKIP Tersusunnya penyempurnaan Kebijakan transparan, dan professional
SAKIP
5. Meningkatnya penerapan system
5 Sistem Pelaporan Terbu Terselenggaranya Pelaporan On line manajemen kinerja nasional Kegiatan
ka 6. Meningkatnya akuntabilitas aparatur Penyempurnaan
Kegiatan Baru
6 Impelementasi SAKIP Terselenggaranya Pelaksanaan SAKIP Kegiatan Baru
7 Penyempurnaan Terjadinya peningkatan kualitas Laporan Kegiatan Baru
Indikator kinerja dan Akuntabilitas Kinerja
evaluasi pelaporan
kinerja dan anggaran. 34
KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI DAN INDIKATOR KINERJA
KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 – 2019
PROGRAM : PENGUATAN KELEMBAGAAN
SIFAT
NO KEGIATAN KELUARAN HASIL
KEGIATAN
1 2 3 4 5

1 Melakukan analisis Tersusunnya Desain Organisasi dan Meningkatnya efisien dan efektif semua Kegiatan
duplikasi fungsi Proyeksi Struktur Organisasi Ideal unit kerja Eselon I dan UPT. Menindaklanjuti
organisasi secara Kementerian Pertanian 1. Tidak ada lagi duplikasi tugas antar
menyeluruh unit kerja
2 Penataan struktur Tersusunnya Penataan Kelembagaan 2. Tidak ada lagi kekosongan dalam Kegiatan
tugas dan fungsi dengan Perubahan Organiasi sesuai pelaksanaan tugas Menindaklanjuti
dengan analisis unit kerja secara 3. Tidak ada lagi unit kerja yang (masuk dalam
menyeluruh kelebihan beban kerja Pengarusutamaan
4. Tidak ada lagi unit kerja yang miskin RB)
fungsi
Intitusi ramping kaya fungsi dan sesuai
dengan kebutuhan beban kerja dan
jumlah pegawai. Restukturisasi Organisasi
dan tata kerja (rightsizing)

3 Penguatan Terjadinya peningkatan Penguatan Meningkatkannya Kinerja Organisasi Kegiatan


Kelambagaan Unit Kelembagaan UPT. Meningkatknya Kualitas Pelayanan Menindaklanjuti
Pelaksana Teknis Meningkatnya Sinergi Pelaksanaan Fungsi
Kementerian Pertanian dan Kewenangan Unit Eselon I dan UPT
dan Kaitannya dengan Dinas/Daerah

35
KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI DAN INDIKATOR KINERJA
KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 – 2019
PROGRAM : PENGUATAN TATALAKSANA
SIFAT
NO KEGIATAN KELUARAN HASIL
KEGIATAN
1 2 3 4 5
1 Penyusunan penyempurnaan Peta Tersusunnya Penyederhanaan dan Terwujudnya Peta Proses Bisnis birokrasi Kegiatan
Proses Bisnis dan sosialisasi serta Penyempurnaan Peta Proses Bisnis yang sederhana dan terintegrasi, serta Menindaklanjuti
monev serta tersedianya dokumen Peta Proses Pelayanan Institusi sesuai dengan standar (termasuk
Bisnis operasional prosedur. Tidak ada lagi Pengarusutamaan RB)
2 Penyempurnaan Proses Bisnis dan Tesusunnya Penyempurnaan dan tumpang tindih kewenangan Kegiatan
SOP tersedianya dokumen SOP Menindaklanjuti
Monev Penerapan Peta Proses Terselenggaranya Monev Penerapan Kegiatan
3 Bisnis Internal dan monev Peta Proses Bisnis ddan SOP Menindaklanjuti
Penerapan SOP
4 Integrasi sistem aplikasi e-gover Tersedianya sistem pengembangan Optimalnya pemanfaatan teknologi informasi Kegiatan
ment aplikasi E-Goverment berbasis teknologi dalam pelayanan publik ditandai dengan : Menindaklanjuti
informasi dan komputer, dan 1. Pelayanan Publik berbasis IT (termasuk
terintegrasi. 2. Kepuasan Pelanggan meningkat Pengarusutamaan RB)
3. Tidak ada komplain terhadap pelayanan
publik
4. Tidak ada korupsi
5 Penyusunan dan Penerapan e-Arsip Tersedianya Sistem Kearsipan Meningkatnya Penerapan Sistem Kearsipan Kegiatan Baru
yang handal Kementan yang handal berbasis yang Handal dan Manajemen Kearsipan (termasuk
elektronik. Berbasis E-Gov Pengarusutamaan RB)
6 Implementasi Undang-undang Terselenggaranya Implementasi Meningkatnya penetapan kebijakan, dan Kegiatan Baru
Administrasi Pemerintahan Undang-undang Administrasi kewenangan pengambilan keputusan yang
Pemerintahan tepat dalam penyelenggaraan kegiatan
organisasi.
36
KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI DAN INDIKATOR KINERJA
KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 – 2019
PROGRAM : PENGUATAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR
NO KEGIATAN KELUARAN HASIL SIFAT KEGIATAN
1 2 3 4 5
1 Penyusunan Kualifikasi Jabatan dan jumlah Tersusunnya dokumen Proyeksi Struktur PNS Tertatanya Sistem Pengelolaan SDM Aparatur Kegiatan Menyempurnakan
kebutuhan formasi berdasarkan beban kerja, Ideal Kebutuhan formasi 5 (lima) Tahun. melalui Kebutuhan formasi berbasis Jabatan ,
menurut eselon I dan UPT. sesuai dengan Analisis Jabatan dan Beban Kerja
2 Penyusunan ukuran sasaran kinerja Pegawai Tersedianya Sasaran Kinerja Indivindu yang Organisasi Kementerian Pertanian Kegiatan Menyempurnakan
seluruh PNS Kementerian Pertanian terukur Meningkatkan Profesional SDM Aparatur
3 Evaluasi penilaian kinerja yang terkait dengan Tersedianya data penilaian kinerja yang Kementerian Pertanian Kegiatan Baru
organisasi terukur dan terkait dengan organisasi 1. Setiap ASN memiliki kejelasan tugas
2. Setiap ASN memiliki Kompetensi
4 Penegakkan aturan/disiplin/kode etik/perilaku Tersedianya dokumen Penegakkan Disiplin Kegiatan Baru
3. Setiap ASN Memahami ruang lingkuip tugas
serta sosalisasi, monitoring dan evaluasi dalam jabatannya
5 Penyusunan dan penyempurnaan Standar Tersedianya Dokumen Standar Kompetensi 4. Setiap ASN memiliki kejelasan Karir Kegiatan menindaklanjuti
Kompetensi pegawai Jabatan. 5. Setiap ASN Memiliki Penilaian Kinerja
6 Penyusunan Pengembangan Sistem Pola Karir Tersedianya Pedoman Pola Karir Pegawai 6. Disiplin dan Kinerja Pegawai menigkat
berdasarkan penilaian kinerja Pegawai Berdasarkan Penilaian Kinerja Pegawai Meningkatnya Sistem Rekruitmen berbasis Kegiatan baru Prioritas
komputer (CAT) yang dilakukan secara transparan,
7 Penetapan Sistem Rekruitmen dan seleksi Terselenggaranya sistem Rekruitmen dan kompetitif dan berbasis TIK. Kegiatan menindaklanjuti
secara terbuka dan berbasis Kompetensi seleksi terbuka (termasuk
pengarusutamaan RB)
8 Penetapan kebijakan sistem promosi terbuka Terselenggaranya Sistem Promosi Terbuka Meningkatnya Penguatan Sistem promosi terbuka Dipertahankan Prioritas
dengan indikator talent pool dan integrasi data dan penempatan dalam jabatan berbasis
calon pejabat kompetensi.
9 Penetapan Kebijakan Assesment Center Terselenggaranya Assesment Center secara Meningkatnya kebijakan dalam pemilihan pimpinan Dipertahankan Prioritas
internal organisasi terbuka, transparan
10 Pengembangan Sistem Informasi ASN Terbangunnya Sistem Informasi ASN secara Meningkatnya Sistem Informasi Pegawai Kegiatan baru Prioritas
terintegrasi terintegrasi dalam satu sistem dan tidak terjadi
tumpang tindih dalam sistem yang lain
11 Penetapan Kebijakan dan Pengembangan Tersedianya Peta Profil Kompetensi calon Meningkatnya Pengembangan Database Pejabat Kegiatan baru Prioritas
Database Profil Kompetensi calon dan Pejabat Pejabat Tinggi ASN Tinggi lebih mudah dan cepat dalam pengelolaan
Tinggi ASN dan terjadinya regenerasi dalam menentukan
Pemangku Jabatan yang duduk dalam jabatan
12 Penyusunan dan penyempurnaan Sistem Pola Tersedianya dokumen Pegawai untuk Meningkanya Profesionalisme dalam Pola Karir Kegiatan Penyempurnaan
Karir ASN. Pengembangan Pola Karir ASN pegawai berbasis Merit System Prioritas
13 Penyusunan Pedoman Pembayaran Tunjangan Tersedianya pedoman pembayaran Meningkatnya kinerja pegawai dan organisasi Kegiatan menindaklanjuti
37
Kinerja Pegawai tunjangan kinerja pegawai
KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI DAN INDIKATOR KINERJA
KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 – 2019
PROGRAM : PENGUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
NO KEGIATAN KELUARAN HASIL SIFAT KEGIATAN
1 2 3 4 5
1 Evaluasi peraturan yang Tersedianya Peta Peraturan Perundang- Meningkatnya Penyusunan Peraturan Perundang- Kegiatan
tidak harmonis dan yang undangan yang tidak harmonis dan yang undangan sesuai dengan ketentuan menindaklanjuti
harmonis harmonis  Tidak ada pembatalan
 Tidak ada revisi atau perubahan
 Terinformasikannya peraturan perundan-
undangan
 Peraturan yang ditetapkan dilaksanakan
dengan benar.
2 a. Penyempurnaan Terlaksananya Penyempurnaan Peraturan  Peraturan perundang-undangan Konsisten Kegiatan Baru
Peraturan perundang- Perundang-undangan Teknis dan Non teknis sesuai dengan perkembangan
undangan yang tidak  Meningkatnya Sinergi dalam Proses
relevan/disharmonisasi. Harmonisasi peraturan Perundang-Undangan.
b. Deregulasi/Pemangkasa  Meningkatnya Peran Serta Publik dalam
n Peraturan yang perumusan Peraturan Perundang-Undangan
menghambat
3 Pelaksanaan evaluasi Terlaksananya Laporan Evaluasi Peraturan Kegiatan Baru
berkala perarutan Perundang-undangan teknis dan non teknis
perundang undangan
yang sedang diberlakukan
4 Penyelenggaraan Terselenggaranya Jumlah Kegiatan Diklat Meningkatnya Pengetahuan penyusun peraturan Kegiatan
Pendidikan Legal Drafting Pendidikan Hukum perundang-undangan melalui SDM Profesional Menindaklanjuti
ditandai dengan tidak ada revisi dan tumpang
tindih peraturan perundang-undangan.
5 Penyelenggaraan Penyelenggaran Prolegtan Prolegtan berjalan hormanis dengan tuntutan Kegiatan Baru
prolegtan pembangunan pertanian
38
KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI DAN INDIKATOR KINERJA
KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 – 2019

PROGRAM : PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK


NO KEGIATAN KELUARAN HASIL SIFAT KEGIATAN

1 2 3 4 5
1 Pengembangan TIK pelayanan Publik di Terbangunnya teknologi informasi dan 1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Prioritas
masing-masing Unit Kerja Pelayanan di komputer dalam Pelayanan Berkualitas yang ditandai dengan :
Kementerian Pertanian a. Hasil survey masyarakat
b. Jumlah inovasi
2 Pengembangan Sistem Pelayanan Tersedianya Standar Pelayanan Waktu, c. Hasil Evaluasi Kinerja Pelayanan Prioritas
Biaya, Mutu, Sarpras, dll. Publik
d. Indeks Integritas Pelayanan Publik
3 Penerapan Pelayanan Terbentuknya Sistem Penerapan Pelayanan
e. Penerapan Kebijakan Pelayanan
melalui Maklumat Pelayanan Prioritas
f. Penanganan pengaduan Masyarakat
4 Pelaksanaan implementasi SOP Tersedianya Dokumen Keputusan SOP g. Pelayanan Publik Berbasis TIK
seluruh jenis Pelayanan Prioritas
2. Meningkatnya Kemudahan, Kepastian dan
Kecepatan proses Pelayanan yang
5 Evaluasi penanganan keluhan secara a. Terselenggaranya Kebijakan Kegiatan
diberikan.
berkala Penanganan Pengaduan masyarakat Penyempurnaan
3. Meningkatnya Teknologi Informasi dalam
terhadap pelayanan Prioritas
pemberian Pelayanan
b. Evaluasi Penanganan Pengaduan
4. Meningkatnya Kepuasan Masyarakat
Masyarakat
terhadap pelayanan publik
6 Identifikasi sistem sanksi/reward bagi Termonitornya Penerapan Sistem Sanksi Menindaklanjuti
pelaksana layanan serta pemberian dan reward dalam pelaksanaan Pelayanan
kompensasi kepada penerima layanan
bila layanan tidak sesuai standar dan
sudah diimplementasikan
7 Survey Kepuasan Masyarakat Tersusunnya dokumen dan kuisioner hasil Kegiatan
survey Masyarakat Menindaklanjuti

8 Pengembangan inovasi sistem Terbangunnya Sistem Inovasi pelayanan Kegiatan Baru


teknologi informasi. Publik (Sinovik) dalam penyelenggaraan Prioritas 39
KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI DAN INDIKATOR KINERJA
KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 – 2019

PROGRAM : (PERCEPATAN) QUICK WINS


NO KEGIATAN KELUARAN HASIL SIFAT KEGIATAN
1 2 3 4 5
1 Pelaksanaan Program Gerakan Permak Revolusi Mental Kebijakan Kementerian Pertanian 1. Perubahan Reformasi Menindaklanjuti
2 Pelaksanaan Penilaian Unit Kerja Berprestasi Kebijakan Kementerian Pertanian Birokrasi dari segi pelayanan Menindaklanjuti
publik di Kementerian
3 Pelaksanaan Program Nasional Kabinet kerja. Kebijakan Nasional Pertanian menjadi dampak Kegiatan baru
1. Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan positif bagi unit kerja lainnya
2. Perluasan Satu Juta Hektar Sawah di Kementerian Pertanian dan
3. Perbaikan Irigasi unit kerja secara Nasional.
4. 1000 Desa pertanian Organik 2. Meningkatkan kepercayaan
5. Dan Lain-Lain masyarakat dalam
Penetapan Quick Wins Pelayanan Unit Kerja Berinovasi Kementerian Kebijakan Kementerian Pertanian mempertahankan Menindaklanjuti
4 Pertanian swasembada pangan menuju
5 Kampaye Gerakan Revolusi Mental Kementerian Pertanian Kebijakan Nasional kedaulatan pangan Kegiatan baru
6 Kompetensi Pelayanan Publik Kementerian Pertanian Berprestasi Kebijakan Kementerian Pertanian Kementerian Pertanian. Kegiatan baru
7 Penetapan UPT Teknis Quick Wins Reformasi Birokrasi Kementerian Kebijakan Kementerian Pertanian Menindaklanjuti
Pertanian : Pelayanan Administratif, Pelayanan Jasa, Pelayanan
Barang.
8 Penataan Lembaga Perbenihan dan pembibitan Kebijakan Kementerian Pertanian
9 Penyusunan Kerjasama dengan Intansi terkait Pembangunan Kebijakan Kementerian Pertanian Kegiatan baru
infrastruktur Kegiatan baru
10 Penyusunan peningkatan kualitas dan kuantitas Gabunagan Kebijakan Kementerian Pertanian
Kelompok Tani (Gapoktan) Kegiatan baru
11 Memperkuat Modal Usaha kelompok dan gabungan Kelompok tani Kebijakan Kementerian Pertanian
dengan pemberian Modal dan Perkuatan jaringan Kegiatan baru
12 Memfasilitasi Pembiayaan bagi petani dan Gapoktan Kebijakan Kementerian Pertanian
13 Penyusunan peningkatan cakupan penelitian mulai dari input Kebijakan Kementerian Pertanian Kegiatan baru
produksi, efektivitas lahan, teknik budidaya tehnik pasca panen,
pengemasan dan pemasaran.
14 Pencanangan kegiatan peningkatan produksi Tebu di 12 Provinsi Kebijakan Kementerian Pertanian Kegiatan baru
15 Pilot Projek Operasional Pelayanan Umum Badan Karantina Pertanian, Kebijakan Kementerian Pertanian Kegiatan baru
Ditjen PKH, Litbang, BPSDMP dan Sekretariat Jenderal 40
KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI DAN INDIKATOR KINERJA
KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 – 2019

PROGRAM : MONITORING DAN EVALUASI

NO KEGIATAN KELUARAN HASIL KET.

1 2 3 4 5

1 Monitoring Tersedianya Laporan Monitoring Pelaksanaan Reformasi Birokrasi sesuai Kegiatan


dengan Agenda Road Map Kementerian menindaklanjuti
Pertanian

2 Evaluasi Triwulan Tesedianya Laporan Triwulan

3 Evaluasi Menyeluruh Tersedianya Laporan Menyeluruh

41
BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWIAN
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PERTANIAN
TERIMA KASIH ATAS
PERAN AKTIF GEDUNG A LANTAI 6

42

Anda mungkin juga menyukai