Anda di halaman 1dari 27

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

I. PENDAHULUAN
A. UMUM
1. Berdasarkan pasal 12 ayat (2) Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang
Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian, dinyatakan bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas
pemerintahan dan pembangunan diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang profesional,
bertanggungjawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan
berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada
sistem prestasi kerja. Selanjutnya pasal 20 dinyatakan bahwa untuk menjamin
obyektifitas dalam mempertimbangkan pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan
pangkat diadakan penilaian prestasi kerja.
2. Melaksanakan amanat pasal 12 dan pasal 20 tersebut, Penilaian Prestasi Kerja
Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan untuk mengevaluasi kinerja individu Pegawai
Negeri Sipil, yang dapat memberi petunjuk bagi manajemen dalam rangka
mengevaluasi kinerja unit dan kinerja organisasi. Hasil penilaian prestasi kerja
Pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan penetapan
keputusan kebijakan pengelolaan karier Pegawai Negeri Sipil, yang berkaitan
dengan :
a. Bidang Pekerjaan.
Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan sebagai dasar
pertimbangan dalam kebijakan perencanaan kuantitas dan kualitas sumber
daya manusia Pegawai Negeri Sipil, serta kegiatan perancangan pekerjaan
Pegawai Negeri Sipil dalam organisasi (job design).
b. Bidang Pengangkatan dan Penempatan.
Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan sebagai dasar
pertimbangan dalam proses rekrutmen, seleksi dan penempatan Pegawai
Negeri Sipil dalam jabatan, sesuai dengan kompetensi dan prestasinya.
c. Bidang Pengembangan.
Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan sebagai dasar
pertimbangan pengembangan karier dan pengembangan kemampuan serta
keterampilan Pegawai Negeri Sipil yang berkaitan dengan pola karier dan
program diklat organisasi.

Document1

1
d. Bidang Penghargaan.
Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan sebagai dasar
pertimbangan pemberian penghargaan dengan berbasis prestasi kerja seperti
kenaikan pangkat, kenaikan gaji atau tunjangan prestasi kerja, promosi atau
kompensasi lainnya (performance related pay).
3. Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil secara sistemik penekanannya pada
pengukuran tingkat capaian sasaran kerja atau tingkat capaian hasil kerja (output)
yang telah direncanakan dan disepakati antara Pejabat Penilai dengan Pegawai
Negeri Sipil yang dinilai sebagai kontrak prestasi kerja.
4. Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil secara strategis diarahkan sebagai
pengendalian perilaku kerja produktif yang disyaratkan untuk mencapai hasil kerja
yang disepakati dan bukan penilaian atas kepribadian seseorang Pegawai Negeri
Sipil. Unsur perilaku kerja yang mempengaruhi prestasi kerja yang dievaluasi
memang relevan dan secara signifikan berhubungan dengan pelaksananaan tugas
pekerjaan dalam jenjang jabatan setiap individu Pegawai Negeri Sipil yang dinilai.
5. Untuk mencapai obyektifitas penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil,
diperlukan parameter penilaian sebagai ukuran dan standar penilaian hasil kerja
yang nyata dan terukur dari tingkat capaian sasaran kerja individu Pegawai Negeri
Sipil. Oleh karena itu penilaian prestasi kerja secara sistemik menggabungkan
antara penetapan sasaran kerja individu Pegawai Negeri Sipil dengan penilaian
proses pelaksanaan pekerjaan yang tercermin dalam perilaku kerja produktif,
hasilnya direkomendasikan untuk dasar pertimbangan tindakan pembinaan dan
pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil yang dinilai.
6. Dalam rangka melaksanakan amanat pasal 12 dan pasal 20 tersebut di atas
dipandang perlu menetapkan panduan teknis penyusunan dan penilaian Sasaran
Kerja Individu (SKI) Pegawai Negeri Sipil.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Panduan ini dimaksudkan sebagai petunjuk bagi setiap Pegawai Negeri Sipil dan
Pejabat Penilai dalam menyusun SKI sesuai dengan bidang tugas jabatannya.
2. Tujuan ditetapkan panduan ini adalah agar setiap Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat
Penilai dapat menyusun SKI sesuai dengan bidang tugas jabatan masing-masing,
serta dapat mengukur dan menilai tingkat capaian SKI-nya.

C. PENGERTIAN
1. Pegawai Negeri Sipil adalah Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian,
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999.
2. Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil adalah suatu proses penilaian secara
sistematis terhadap prestasi kerja hasil pelaksanaan tugas pekerjaan dan penilaian
perilaku kerja Pegawai Negeri Sipil.

Document1

2
3. Prestasi kerja adalah hasil pelaksanaan tugas yang dicapai dari tindakan dan
kegiatan setiap Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas pekerjaan dengan
menggunakan dan memanfaatkan sumberdaya organisasi.
4. Perilaku kerja adalah sikap dan atau perbuatan seorang Pegawai Negeri Sipil yang
ditunjukkan dalam melaksanakan tugas pekerjaan.
5. Sasaran Kerja Individu ( SKI ) adalah rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh seorang Pegawai Negeri Sipil yan memuat kegiatan tugas pokok jabatan,
bobot kegiatan, sasaran kerja yang akan dicapai dan target yang harus dicapai
dalam kurun waktu tertentu.
6. Standar Prestasi kerja adalah Target capaian yang ditetapkan dalam Sasaran
Kerja Individu.
7. Rencana Kerja Tahunan ( Renja ) adalah program pelaksanaan kegiatan dalam
rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi dalam tahun yang bersangkutan.
8. Pejabat Penilai adalah atasan langsung Pegawai Negeri Sipil yang dinilai, dengan
ketentuan serendah-rendahnya pejabat eselon V, atau pejabat lain yang
ditentukan.
9. Atasan pejabat penilai adalah atasan langsung dari pejabat yang melakukan
penilaian prestasi kerja.
10. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang
dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi.
11. Uraian Tugas adalah suatu paparan atau bentangan atas semua tugas jabatan
yang merupakan tugas pokok yang dilakukan pemegang jabatan dalam
memproses bahan kerja menjadi hasil kerja dalam kondisi pelaksanaan tertentu.
12. Ikhtisar Jabatan adalah ringkasan tugas yang merupakan uraian singkat yang
menggambarkan secara umum tentang ruang lingkup tugas jabatan yang disusun
dalam satu kalimat.
13. Kegiatan tugas Pokok Jabatan adalah tugas pekerjaan yang wajib dilakukan dalam
rangka pelaksanaan fungsi jabatan.
14. Bobot Kegiatan adalah ukuran nilai masing-masing jenis kegiatan yang ditetapkan
berdasarkan sifat dan jenis pekerjaan sesuai dengan tingkat kesulitan dan prioritas
pelaksanaannya.
15. Sasaran kerja yang akan dicapai adalah tugas bidang-bidang pekerjaan dimana
hasil pekerjaan akan diperoleh.
16. Target adalah sasaran kerja yang telah ditetapkan untuk dicapai dari setiap
pelaksanaan tugas pokok jabatan, meliputi aspek kuantitas, kualitas, waktu
dan/atau biaya.

Document1

3
II. TATA CARA PENYUSUNAN SASARAN KERJA INDIVIDU (SKI)

Dalam sistem penilaian prestasi kerja, setiap Pegawai Negeri Sipil wajib menyusun
Sasaran Kerja Individu (SKI) sebagai rancangan pelaksanaan kegiatan tugas pokok
jabatan, sesuai dengan rincian tugas, tanggungjawab dan wewenangnya, yang secara
umum telah ditetapkan dalam struktur dan tata kerja organisasi. SKI disusun dan
ditetapkan sebagai rencana operasional pelaksanaan kegiatan tugas pokok jabatan,
dengan mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja)
tahunan organisasi, yang berisikan tentang apa kegiatan yang akan dilakukan, apa hasil
yang akan dicapai, berapa yang akan dihasilkan dan kapan harus selesai. Setiap
kegiatan tugas pokok jabatan yang akan dilaksanakan, ditetapkan bobotnya sesuai
dengan tingkat kesulitan dan tingkat prioritas pekerjaan, ditetapkan sasaran kerja yang
akan dicapai sebagai indikator keberhasilan kerja, serta target sebagai hasil kerja (out
put) yang harus diwujudkan, dengan mempertimbangkan aspek kuantitas, kualitas,
waktu dan/atau biaya.

A. UNSUR-UNSUR SKI :
1. Kegiatan Tugas Pokok Jabatan
Setiap kegiatan tugas pokok jabatan yang akan dilakukan harus didasarkan pada
rincian tugas, tanggungjawab dan wewenang jabatan, yang secara umum telah
ditetapkan dalam struktur dan tata kerja organisasi. Kegiatan tugas pokok jabatan
yang akan dilakukan harus mengacu pada rencana kerja tahunan organisasi,
sebagai implementasi kebijakan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
organisasi yang telah ditetapkan dan harus berorientasi pada hasil (end result)
secara nyata dan terukur.
a. Tingkat Eselon I
Kegiatan tugas pokok jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada
rencana strategis (renstra) dan rencana kerja (renja) tahunan organisasi
(SKO), dijabarkan sesuai dengan uraian tugas jabatannya, menjadi SKU
eselon I yang dioperasionalkan menjadi SKI pejabat eselon I, sebagai
implementasi kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
b. Tingkat Eselon II
Kegiatan tugas pokok jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada
rencana kerja tahunan unit tingkat eselon I (SKU) dijabarkan sesuai dengan
uraian tugas jabatannya menjadi SKU eselon II yang dioperasionalkan
menjadi SKI pejabat eselon II, dalam rangka mencapai SKU eselon I.
c. Tingkat Eselon III
Kegiatan tugas pokok jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada
rencana kerja tahunan unit tingkat eselon II (SKU) dijabarkan sesuai dengan
uraian tugas jabatannya menjadi SKU eselon III yang dioperasionalkan
menjadi SKI pejabat eselon III, dalam rangka mencapai SKU eselon II.

Document1

4
d. Tingkat Eselon IV
Kegiatan tugas pokok jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada
rencana kerja tahunan unit tingkat eselon III (SKU) dijabarkan sesuai dengan
uraian tugas jabatannya menjadi SKU eselon IV yang dioperasionalkan
menjadi SKI pejabat eselon IV, dalam rangka mencapai SKU eselon III.
e. Tingkat Staf/Pelaksana
Kegiatan tugas pokok jabatan yang akan dilakukan harus mengacu pada
rencana kerja tahunan unit tingkat eselon IV (SKU) dijabarkan sesuai dengan
uraian tugas jabatannya menjadi sasaran kerja individu (SKI) Pegawai Negeri
Sipil, dalam rangka mencapai SKU eselon IV.

2. Bobot Kegiatan Tugas Pokok Jabatan


Setiap kegiatan tugas pokok jabatan yang akan dilakukan, ditetapkan bobotnya
sesuai dengan tingkat kesulitan dan tingkat prioritas pekerjaan yang harus
dilakukan, dengan mempertimbangkan kriteria keragaman jenis dan sifat
pekerjaan. Jumlah bobot untuk keseluruhan kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah 100 (seratus) bobot kegiatan berdasarkan kriteria jenis dan sifat pekerjaan
adalah sebagai berikut :
a. Kriteria sifat dan jenis pekerjaan dari aspek tingkat kesulitan yang mudah
sampai dengan yang sulit atau komplek, dengan skor terkecil sampai dengan
terbesar.

No Kriteria sifat dan jenis pekerjaan dari aspek tingkat skor


kesulitan
1. Pekerjaan sederhana, jelas, selalu berulang-ulang. 1
2. Pekerjaan sederhana, butuh sedikit penalaran, dilaksanakan
2
berulang-ulang.
3. Pekerjaan agak rumit, butuh penelaahan sederhana sebelum
3
dikerjakan, tidak dilakukan berulang-ulang.
4. Pekerjaan cukup rumit, punya aspek cukup luas, butuh pra
4
analisis dan cukup ketelitian.
5. Pekerjaan rumit, memiliki aspek luas, butuh analisis dan
5
ketelitian.
6. Pekerjaan sangat rumit, aspeknya sangat luas, butuh analisis
6
dan ketelitian yang tinggi.

b. Kriteria sifat dan jenis pekerjaan dari aspek tingkat prioritas dengan tingkat
toleransi keterlambatan dan resiko terkecil sampai dengan terbesar dengan skor
terkecil sampai dengan terbesar

Document1

5
No Kriteria sifat dan jenis pekerjaan dari aspek tingkat prioritas skor
1. Pekerjaan harus selesai pada waktu yang telah ditentukan
dengan toleransi keterlambatan yang sangat besar dan resiko 1
sangat kecil.
2. Pekerjaan harus selesai pada waktu yang telah ditentukan
2
dengan toleransi keterlambatan yang besar dan resiko kecil.
3. Pekerjaan harus selesai pada waktu yang telah ditentukan
dengan toleransi keterlambatan yang cukup besar dan resiko 3
sedang.
4. Pekerjaan harus selesai pada waktu yang telah ditentukan
4
dengan toleransi keterlambatan sedang dan resiko cukup besar.
5. Pekerjaan harus selesai pada waktu yang telah ditentukan
5
dengan toleransi keterlambatan kecil dan resiko besar.
6. Pekerjaan harus selesai pada waktu yang telah ditentukan
dengan toleransi keterlambatan yang sangat kecil dan resiko 6
sangat besar.

Penetapan nilai bobot setiap kegiatan tugas pokok jabatan yang akan dilakukan,
secara umum didasarkan pada faktor tingkat kesulitan dan tingkat prioritas
pelaksanaannya

Contoh : 1
Pembobotan Kegiatan Tugas Pokok Jabatan dari aspek tingkat kesulitan dan
prioritas (jabatan struktural / fungsional umum)

Bobot
No KegiatanTugas Pokok Jabatan Kesulitan Prioritas Jumlah
Kegiatan
1. Merencanakan kebutuhan 3 5 8 8/41 x 100 = 20
anggaran
2. Merencanakan analisis kebutuhan 2 3 5 5/41 x 100 = 12
dan penetapan formasi.
3. Merumuskan rancangan peraturan 5 3 8 8/41 x 100 = 20
perundang-undangan.
4. Menetapkan pertimbangan teknis 2 4 6 6/41 x 100 = 15
kenaikan pangkat PNS.
5. Mengelola dokumen kepegawaian. 2 3 5 5/41 x 100 = 12
6. Menyelesaikan permasalahan
kepegawaian. 5 4 9 9/41 x 100 = 21
Jumlah 19 22 41 100

Document1

6
Contoh : 2
Pembobotan Kegiatan Tugas Pokok Jabatan dari aspek tingkat kesulitan dan
prioritas (jabatan fungsional tertentu)

Bobot
No KegiatanTugas Pokok Jabatan Kesulitan Prioritas Jml
Kegiatan
1. Memeriksa berkas usulan KP PNS; 2 2 4 4/25 x 100 = 16
( 0,006/berkas)
2. Mengendalikan llisting persetujuan tekhnis 1 1 2 2/25 x 100 = 8
KP PNS; (0,002/berkas)
3. Menyiapkan data pegawai yang memenuhi 2 3 5 5/25 x 100 = 20
syarat adm. Untuk diangkat dalam jabatan;
(0,018/pegawai)
4. Menyiapkan bahan penilaian dan 3 3 6 6/25 x 100 = 24
penetapan angka kredit jabatan fungsional;
(0,020/berkas)
5. Memeriksa permohonan pemindahan 2 2 4 4/25 x 100 = 16
pegawai; (0,006/berkas)
6. Pengelolaan data mutasi keluarga; 1 3 4 4/25 x 100 = 16
(0,006/data mutasi)
Jumlah 11 14 25 100

3. Sasaran Kerja Yang Akan Dicapai


Setiap pelaksanaan kegiatan tugas pokok jabatan yang telah ditetapkan
bobotnya, harus ditetapkan sasaran kerja yang akan dicapai, sebagai penetapan
bidang tugas prestasi kunci untuk indikator keberhasilan kerja. Sasaran kerja
yang akan dicapai adalah merupakan tugas bidang-bidang pekerjaan dimana
hasil kerja akan diperoleh (key result area). Sasaran kerja yang akan dicapai
sebagai indikator identifikasi apa yang akan dicapai, apa yang akan dihasilkan,
apa yang akan diukur, bukan seberapa banyak. Oleh karena itu sasaran kerja
yang akan dicapai hanya memberikan ukuran bukan jumlah yang akan dicapai,
tetapi sebagai alat untuk mengukur hasil setiap pelaksanaan kegiatan tugas
pokok.

Document1

7
Contoh 1 :
Penetapan sasaran yang akan dicapai untuk setiap kegiatan tugas pokok jabatan
(jabatan struktural/fungsional umum).

Bobot
No Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Sasaran Kerja Yang Akan Dicapai
Kegiatan
1. Merencanakan kebutuhan anggaran. 20 1. Tersusunnya anggaran (DIPA)
2. Merencanakan analisis kebutuhan 12 2. Tersusunnya kebutuhan pegawai
penetapan formasi. dan penetapan formasi.
3. Merumuskan rancangan peraturan 20 3. Tersusunnya RPP dan Keppres
perundang-undangan.
4. Menetapkan pertimbangan teknis 15 4. Terselesaikannya pertimbangan
kenaikan pangkat PNS. teknis kenaikan pangkat.
5. Mengelola dokumen kepegawaian. 12 5. Updating data mutasi
kepegawaian.
6. Menyelesaikan permasalahan 21 6. Terselesaikannya permasalahan
kepegawaian. kepegawaian.

Contoh 2 :
Penetapan sasaran yang akan dicapai untuk setiap kegiatan tugas pokok jabatan
(jabatan fungsional tertentu).

Bobot
No Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Sasaran Kerja Yang Akan Dicapai
Kegiatan
1 Manajemen PNS dengan target angka
kredit (AK) yang akan dicapai :
a. Memeriksa berkas usulan KP PNS 16 a. Terselesaikannya pemeriksaan
( 0,006/berkas) berkas usulan KP PNS (AK 6)
b. Mengendalikan llisting persetujuan 8 b. Terkendalinya listing persetujuan
tekhnis KP PNS (0,002/berkas) tekhnis KP PNS (AK 2)
c. Menyiapkan data pegawai yang 20 c. Tersusunnya data pegawai yang
memenuhi syarat adm. Untuk memenuhi syarat adm. Untuk
diangkat dalam jabatan diangkat dalam jabatan (AK 1,8)
(0,018/pegawai)
d. Menyiapkan bahan penilaian dan 24 d. Tersusunnya penilaian dan
penetapan angka kredit jabatan penetapan angka kredit jabatan
fungsional (0,020/berkas) fungsional (AK 2)
e. Memeriksa permohonan pemindahan 16 e. Terlaksananya pemeriksaan
pegawai (0,006/berkas) permohonan pemindahan pegawai
(AK 0,6)
f. Pengelolaan data mutasi keluarga 16 f. Terkelolanya data mutasi keluarga
(0,006/mutasi) (AK 1,2)

Document1

8
4. Target
Setiap pelaksanaan kegiatan tugas pokok jabatan yang telah ditetapkan bobot
kegiatan dan sasaran kerja yang akan dicapai, harus ditetapkan target yang akan
diwujudkan secara jelas, sebagai ukuran prestasi kerja. Target merupakan hasil
kerja yang harus dicapai (end result) dalam kurun waktu tertentu. Target bukan
merupakan standar prestasi kerja yang ideal, bukan merupakan ukuran minimal
atau maksimal, tetapi merupakan ukuran atau tolok ukur prestasi kerja yang
realistis tetapi penuh tantangan. Oleh karena itu dalam menetapkan target
prestasi kerja harus mempertimbangkan 4 (empat) aspek yaitu :

a. Aspek Kuantitas (Target Output)


Dalam menentukan Target Output (TO) dapat berupa dokumen, konsep,
naskah, surat keputusan, laporan dan sebagainya.

Contoh 1 :
Penetapan Target yang akan diwujudkan untuk setiap kegiatan tugas pokok
jabatan (jabatan struktural/fungsional umum).

NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI


1. Nama : 1. Nama :
2. NIP : 2. NIP :
3. Pangkat/Gol.Ruang : 3. Pangkat/Gol.Ruang :
4. Jabatan : 4. Jabatan :
5. Unit Kerja : 5. Unit Kerja :
III. KEGIATAN TUGAS POKOK BOBOT SASARAN KERJA YANG AKAN
NO TARGET
JABATAN KEGIATAN DICAPAI
1 2 3 4 5
1. Merencanakan kebutuhan anggaran. 20 1. Tersusunnya anggaran (DIPA) 12 dokumen
2. Merencanakan analisis kebutuhan 12 2. Tersusunnya kebutuhan 108 surat
penetapan formasi. pegawai dan penetapan
formasi.
3. Merumuskan rancangan peraturan 20 3. Tersusunnya RPP dan 14 naskah
perundang-undangan. Keppres
4. Menetapkan pertimbangan teknis 15 4. Terselesaikannya 1.000 SK
kenaikan pangkat PNS. pertimbangan teknis kenaikan
pangkat
5. Mengelola dokumen kepegawaian. 12 5. Updating data mutasi 1.000 SK
kepegawaian.
6. Menyelesaikan permasalahan 21 6. Terselesaikannya 500 surat
kepegawaian. permasalahan kepegawaian.

Jakarta, 1 Januari 200….


Pejabat Penilai Pegawai Negeri Sipil yang dinilai

( ………………… ) ( ………....................………… )
NIP. NIP.

Document1

9
Contoh 2 :
Penetapan Target yang akan diwujudkan untuk setiap kegiatan tugas pokok
jabatan (jabatan fungsional tertentu).

NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI


1. Nama : 1. Nama :
2. NIP : 2. NIP :
3. Pangkat/Gol.Ruang : 3. Pangkat/Gol.Ruang : Penata Muda Tk. 1 / III b
4. Jabatan : 4. Jabatan : A.K. Pelaksana Lanjutan
5. Unit Kerja : 5. Unit Kerja :Direktorat Mutasi Kepegawaian
III. KEGIATAN TUGAS POKOK BOBOT SASARAN KERJA YANG AKAN
NO TARGET
JABATAN KEGIATAN DICAPAI
1 2 3 4 5
1. Memeriksa berkas usulan KP PNS; 16 Terselesaikannya pemeriksaan 1000 berkas
( 0,006/berkas) berkas usulan KP PNS (AK 6)
2. Mengendalikan llisting persetujuan 8 Terkendalinya listing persetujuan 1000 berkas
tekhnis KP PNS; (0,002/berkas) tekhnis KP PNS (AK 2)
3. Menyiapkan data pegawai yang 20 Tersusunnya data pegawai yang 100 pegawai
memenuhi syarat adm. Untuk diangkat memenuhi syarat adm. Untuk
dalam jabatan; (0,018/pegawai) diangkat dalam jabatan (AK 1,8)
4. Menyiapkan bahan penilaian dan 24 Tersusunnya penilaian dan 100 berkas
penetapan angka kredit jabatan penetapan angka kredit jabatan
fungsional; (0,020/berkas) fungsional (AK 2)
5. Memeriksa permohonan pemindahan 16 Terlaksananya pemeriksaan 100 berkas
pegawai; (0,006/berkas) permohonan pemindahan
pegawai (AK 0,6)
6. Pengelolaan data mutasi keluarga; 16 Terkelolanya data mutasi 200 data
(0,006/data mutasi) keluarga (AK 1,2) mutasi

Jakarta, 1 Januari 200….


Pejabat Penilai Pegawai Negeri Sipil yang dinilai

( ………………… ) ( ………………… )
NIP. NIP.

b. Aspek Kualitas (Target Kualitas)


Dalam menetapkan Target Kualitas (TK) harus memprediksi pada mutu hasil
kerja yang terbaik, dalam hal ini nilai yang diberikan adalah 100 dengan
sebutan Sangat Baik, misalnya target kualitas harus 100.
c. Aspek Waktu (Target Waktu)
Dalam menetapkan Target Waktu (TW) harus memperhitungkan berapa waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, misalnya triwulan,
caturwulan, semester, 1 (satu) tahun.
d. Aspek Biaya (Target Biaya)
Dalam menetapkan Target Biaya (TB) harus memperhitungkan berapa biaya
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam satu tahun (1),
misalnya jutaan, ratusan juta, milyaran.

Document1

10
Dalam mempertimbangkan ke 4 (empat) aspek tersebut harus memperhatikan
kriteria :
a. Jelas (specific), prestasi kerja yang nyata berwujud barang atau jasa terukur
secara kuantitas dan atau kualitas.
b. Dapat diukur (measurable), prestasi kerja yang dinyatakan dalambentuk angka
seperti jumlah satuan, jumlah hasil dll.
c. Tepat (accurate), prestasi kerja yang berada pada lingkup tugas,
tanggungjawab dan wewenang yang ditetapkan berdasarkan analisis yang
tepat.
d. Yakin dapat dicapai (realistic), prestasi kerja yang dapat diwujudkan, bukan
angan-angan.
e. Menunjuk dalam jangka waktu tertentu (time bound) prestasi kerja yang akan
diwujudkan dalam kurun waktu mingguan, bulanan, enam bulanan, satu tahun
dll.

B. TUGAS TAMBAHAN DAN / ATAU KREATIVITAS

Selain melakukan kegiatan tugas pokok jabatan, apabila ada tugas tambahan terkait
dengan tugas pokok jabatan dapat ditetapkan menjadi tugas tambahan. Tugas
tambahan pada dasarnya merupakan kegiatan pendukung tugas pokok yang oleh
pimpinan dibebankan untuk dilaksanakan, sedangkan kreativitas merupakan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru bermanfaat bagi organisasi. Oleh
karena tugas tambahan dan/atau kreativitas sebagai kegiatan yang tidak atau belum
direncanakan sebelumnya, maka tugas tambahan dan/atau kreativitas diberi bobot
maksimal 40, dengan rincian 10 untuk tugas tambahan dan 30 untuk kreativitas.
Penilaian hasil kerja dari kegiatan tugas tambahan ditetapkan maksimal 10% dan
kegiatan kreativitas ditetapkan maksimal 30%.

a. Penilaian Tugas tambahan/unsur penunjang dilakukan dengan rumus :

RO
PTt = x 10 x 10%
TO

Keterangan :
PTt : Penilaian Tugas tambahan/unsur penunjang
RO : Realisasi Output
TO : Target Output

Document1

11
b. Penilaian Kreativitas dilakukan dengan rumus :

RO
PKr = x 30 x 30%
TO

Keterangan :
PKr : Penilaian kreativitas
RO : Realisasi Output
TO : Target Output

Sifat dan jenis kegiatan untuk tugas tambahan yang akan dilakukan, skor terkecil
sampai dengan terbesar ditinjau dari aspek kesulitan dan prioritas lihat halaman 6.
Sedangkan untuk kreativitas skor terkecil sampai dengan terbesar ditinjau dari aspek
keterampilan dan manfaat, sebagai berikut :

1. Sifat dan jenis pekerjaan dari aspek keterampilan.


No Sifat Dan Jenis Pekerjaan Dari Aspek Keterampilan. Skor
1. Pekerjaan dapat diselesaikan dengan menggunakan sedikit upaya pemikiran, 1
mental, fisik dan merupakan sesuatu yang baru.
2. Pekerjaan dapat diselesaikan dengan menggunakan cukup upaya pemikiran, 2
mental, fisik dan merupakan sesuatu yang baru.
3. Pekerjaan dapat diselesaikan dengan menggunakan banyak upaya pemikiran, 3
mental, fisik dan merupakan sesuatu yang baru.

2. Sifat dan jenis pekerjaan dari aspek manfaat.

No Sifat Dan Jenis Pekerjaan Dari Aspek Manfaat Skor


1. Pekerjaan yang dihasilkan sedikit bermanfaat bagi kepentingan organisasi. 1
2. Pekerjaan yang dihasilkan cukup bermanfaat bagi kepentingan organisasi. 2
3. Pekerjaan yang dihasilkan bermanfaat bagi kepentingan organisasi. 3

Penetapan nilai bobot setiap kegiatan untuk tugas tambahan dan atau kreativitas.

Contoh :
Pembobotan tugas tambahan dan atau kreativitas (untuk satu kegiatan)

No Tugas Tambahan dan Kreativitas : Bobot Kegiatan Keterangan


1. Mengadakan studi banding penilaian prestasi 10 (karena satu kegiatan
kerja PNS ke kantor Telkom langsung ditetapkan
bobotnya = 10 dan 30)
2. Menciptakan buku katalog peraturan 30
kepegawaian

Document1

12
Contoh :
Pembobotan tugas tambahan dan atau kreativitas (untuk lebih dari satu kegiatan)

No Penghitungan
Tugas Tambahan Kesulitan Prioritas Jumlah
Bobot Kegiatan
1. Menjadi nara sumber 4 4 8 8/13 x 10 =6
2. Mengajar/Sosialisasi 2 3 5 5/13 x 10 = 4
Peraturan
Jumlah 6 7 13 10

Kreativitas Penghitungan
No Keterampilan Manfaat Jumlah
Bobot Kegiatan
1. Menciptakan formula gaji 3 2 5 5/10 x 30 = 15
Menciptakan formula
2. pokok pensiun 2 3 5 5/10 x 30 = 15
Jumlah 5 5 10 30

C. PENGESAHAN SKI

Formulir SKI yang telah diisi dengan rencana pelaksanaan kegiatan tugas pokok
jabatan, bobot kegiatan, sasaran kerja yang akan dicapai dan target, yang secara
keseluruhan telah disepakati bersama antara Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan dengan atasan langsungnya sebagai pejabat penilai, harus
ditandatangani, sebagai pengesahan kontrak prestasi kerja, yang selanjutnya pada
akhir tahun digunakan sebagai ukuran dan standar penilaian prestasi kerja Pegawai
Negeri Sipil yang bersangkutan, dengan menggunakan formulir sebagaimana dalam
lampiran A.

III. TATA CARA PENILAIAN CAPAIAN SKI


Penilaian capaian SKI Pegawai Negeri Sipil diukur dengan membandingkan antara
realisasi dengan target dari aspek kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya sebagai
berikut :
A. Penilaian capaian SKI diukur dari aspek kuantitas dilakukan dengan membandingkan
antara Realisasi Output (RO) dengan Target Output (TO) dikalikan Bobot Kegiatan
(BK). Hasil dari penghitungan ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi realisasi
output dari target output yang direncanakan, menunjukkan tingkat prestasi kerja yang
semakin baik atau sebaliknya semakin rendah realisasi output dari target output yang
direncanakan, menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk.

Document1

13
Penghitungan capaian SKI berdasarkan aspek kuantitas, dengan rumus :

Penilaian Capaian SKI Realisasi Output (RO)


(Aspek kuan) = x Bobot Kegiatan (BK)
Target Output (TO)

B. Penilaian Capaian SKI diukur dari aspek kualitas dilakukan dengan membandingkan
antara Realisasi Kualitas (RK) dengan target kualitas (TK) dikalikan Bobot Kegiatan
(BK). Hasil dari penghitungan ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi realisasi
kualitas dari target kualitas yang direncanakan, menunjukkan tingkat prestasi kerja
yang semakin baik, atau sebaliknya semakin rendah realisasi kualitas dari target
kualitas yang direncanakan menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk.

Penghitungan capaian SKI berdasarkan aspek kualitas, dengan rumus :

Penilaian Capaian SKI Realisasi Kualitas (RK)


(Aspek kual) = x Bobot Kegiatan (BK)
Target Kualitas (TK)

Untuk mengukur apakah output berkualitas atau tidak dengan menggunakan


pedoman sebagai berikut :
Sebutan
Kriteria Nilai Keterangan
Kualitas
Hasil kerja sempurna tidak ada kesalahan, tidak ada revisi
91-100 Sangat Baik dan pelayanan di atas standar yang ditentukan dan lain-
lain.
Hasil kerja mempunyai 1 (satu) atau 2 (dua) kesalahan
76 – 90 Baik kecil, tidak ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan
sesuai standar yang telah ditentukan dan lain-lain.
Hasil kerja mempunyai 3 (tiga) atau 4 (empat) kesalahan
61 – 75 Cukup kecil, dan tidak ada kesalahan besar, revisi dan pelayanan
cukup memenuhi standar yang ditentukan dan lain-lain.
Hasil kerja mempunyai 5 (lima) kesalahan kecil dan ada
51-60 Kurang kesalahan besar, revisi dan pelayanan tidak cukup
memenuhi standar yang ditentukan dan lain-lain.
Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 (lima) kesalahan kecil
50 ke bawah Buruk dan ada kesalahan besar, kurang memuaskan, revisi,
pelayanan di bawah standar yang ditentukan dan lain-lain.

Document1

14
C. Penilaian capaian SKI diukur dari aspek waktu dihitung dari Nilai Tertimbang
(NT=1.76) dikalikan dengan Target Waktu (TW) dikurangi Realisasi Waktu (RW)
dibagi Target Waktu (TW) dikalikan Bobot Kegiatan (BK). Hasil dari penghitungan ini
dapat diartikan bahwa semakin lama realisasi waktu yang dipergunakan dari target
waktu yang direncanakan, menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk
atau sebaliknya semakin cepat realisasi waktu dari target waktu yang direncanakan
menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin baik atau sangat baik.
Keterangan : maksimal efisiensi waktu sampai dengan 24 %

Penghitungan capaian SKI berdasarkan aspek waktu, dengan rumus :

Penilaian [ Nilai Tertimbang (NT) x Target Waktu (TW) – Realisasi Waktu (RW) ]
Capaian SKI = x Bobot Kegiatan (BK)
(Aspek waktu) Target Waktu (TW)

Jika realisasi waktu nol ( 0 ), maka penghitungan capaian SKI menggunakan rumus :

Penilaian [ Nilai Tertimbang (NT) x Target Waktu (TW) – Realisasi Waktu (RW) ]
Capaian SKI = x n x Bobot Kegiatan (BK)
(Aspek waktu) Target Waktu (TW)

n = nilai koefisien = 0
D. Penilaian capaian SKI diukur dari aspek biaya dihitung dari Nilai Tertimbang
(NT=1.76) dikalikan dengan Target Biaya (TB) dikurangi Realisasi Biaya (RB)
dikalikan Bobot Kegiatan (BK),Hasil dari penghitungan ini dapat diartikan bahwa
semakin besar realisasi biaya yang dipergunakan dari target biaya yang
direncanakan menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin buruk atau
sebaliknya semakin efisien realisasi biaya dari target biaya yang direncanakan
menunjukkan tingkat prestasi kerja yang semakin baik atau sangat baik.
Keterangan : maksimal efisiensi biaya sampai dengan 24%

Penghitungan capaian SKI berdasarkan aspek biaya dengan rumus :

Penilaian [ Nilai Tertimbang (NT) x Target Biaya (TB) – Realisasi Biaya (RB) ]
Capaian SKI = x Bobot Kegiatan (BK)
(Aspek Biaya) Target Biaya (TB)

Jika realisasi biaya nol ( 0 ), maka penghitungan capaian SKI menggunakan rumus :

Penilaian [ Nilai Tertimbang (NT) x Target Biaya(TB) – Realisasi Biaya (RB) ]


Capaian SKI = x n x Bobot Kegiatan (BK)
(Aspek biaya) Target Biaya (TB)

n = nilai koefisien = 0

Document1

15
Contoh 1 :
Penilaian Sasaran Kerja Individu Pegawai Negeri Sipil untuk jabatan struktural/fungsional
umum :

I. SASARAN KERJA YANG TARGET (T) REALISASI (R) NILAI


NO BK
AKAN DICAPAI TO TK TW TB
RO RK RW RB
PENGHITUNGAN CAPAIA
(Kuan) (Kual) (Waktu) (Biaya) N
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
 12   90   (1,76 x 12 - 12) 
 x 20    x 20    x 20 
1. 20 Tersusunnya anggaran 12 100 12 - 12 90 12 -  12   100   12 
 17,73
(DIPA) bln bln 3

2. 12 Tersusunnya kebutuhan 108 100 6 bln - 100 80 6 bln -  100   80   (1,76 x 6 - 6) 


 x 12    x 12    x 12 
pegawai dan penetapan  108   100
3
  6 
 9,94
formasi.
 14   70   (1,76 x 12 - 12) 
3. 20 Tersusunnya RPP dan 14 100 12 - 14 70 12 -  x 20    x 20    x 20 
Keppres bln bln
 14   100  
3
12 
 16,4

 700   70   (1,76 x 6 - 6) 
4. 15 Terselesaikannya 1000 100 6 bln - 700 70 6 bln -  x 15    x 15    x 15 
pertimbangan teknis kenaikan
 1000   100
3
  6 
 10,8
pangkat
 500   (1,76 x 6 - 7) 
5. 12 Updating data mutasi 1000 - 6 bln - 500 - 7 bln -  x 12    x 12 
kepegawaian.  1000  
2
6 
 6,55

 200   (1,76 x 12 - 12) 


6. 21 Terselesaikannya 500 - 12 - 200 - 12 -  x 21   x 21
permasalahan kepegawaian. bln bln  500  
2
12 
 12,18

II. TUGAS TAMBAHAN


DAN KREATIVITAS/
UNSUR PENUNJANG : 1
1. Menjadi nara 1 1 X 10 X 10%  1
1
sumber
1
2. Membuat buku 1 1 X 30 X 30%  9
katalog 1
kepegawaian
83,6
Capaian SKI
( Baik)

Jakarta , 31 Desember 200 ….


Pejabat Penilai

(……………………………..)
NIP.

Document1

16
Contoh 2 :
Penilaian Sasaran Kerja Individu Pegawai Negeri Sipil untuk jabatan fungsional tertentu :

TARGET (T) REALISASI (R) NILAI


I. SASARAN KERJA YANG
NO BK PENGHITUNGAN CAPAIA
AKAN DICAPAI TO TK TW TB
(Kuan) (Kual) (Waktu) (Biaya)
RO RK RW RB N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Unsur Utama  900

  80
x 16  
  (1, 76 x 12 - 12)
x 16  

x 16 
1. 16 Terselesaikannya pemeriksaan 1.000 100 12 - 900 80 12 -  1000   100
3
  12 
 13,12
berkas usulan KP PNS (AK 6)
 950   85   (1, 76 x 12 - 12) 
 x 8   x 8   x 8
2. 8 Terkendalinya listing persetujuan 1.000 100 12 - 950 85 12 - 6,83
 1000   100   12 

tekhnis KP PNS (AK 2) 3

 100   75   (1, 76 x 12 - 12) 


3. 20 Tersusunnya data pegawai yang  x 20   x 20   x 20 
memenuhi syarat adm. Untuk 100 100 12 - 100 75 12 -
 100   100  
3
12 
 16,73
diangkat dalam jabatan (AK 1,8)

 100   75   (1, 76 x 12 - 12) 


 x 24   x 24   x 24 
4. 24 Tersusunnya penilaian dan 100 100 12 - 100 75 12 -  100   100   12 
 20,08
penetapan angka kredit jabatan 3

fungsional (AK 2)
 100   65   (1, 76 x 12 - 12) 
5. 16 Terlaksananya pemeriksaan 100 100 12 - 100 65 12 -  x 16   x 16   x 16  12,85
permohonan pemindahan
 100   100  
3
12 

pegawai (AK 0,6)
 200   70   (1, 76 x 12 - 12) 
 x 16   x 16   x 16 
6. 16 Terkelolanya data mutasi 200 100 12 - 200 70 12 -  200   100  
3
12 
 13,12
keluarga (AK 1,2)
II. TUGAS TAMBAHAN DAN
KREATIVITAS /UNSUR
PENUNJANG: 1
1. Menjadi anggota Tim 1 1 x 10 x 10%  1
1
Penilaian Jabatan
Fungsional Ak
0,500/tahun
83,73
Capaian SKI
(Baik)

Jakarta, 31 Desember 200...


Pejabat Penilai

(……………………………..)
NIP.

Document1

17
IV. STANDAR NILAI PRESTASI KERJA

Nilai angka terhadap capaian SKI PNS dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai
berikut :
a. Sangat Baik : 91 - 100
b. Baik : 76 - 90
c. Cukup : 61 - 75
d. Kurang : 51 - 60
e. Buruk : 50 ke bawah

Capaian SKI dapat diberikan lebih dari 100 apabila melakukan tugas tambahan dan/atau
kreativitas

Kriteria Penilaian SKI

No Sangat Baik Baik Cukup Kurang Buruk


1. Jauh melampui batas Sesuai batas sasaran Kurang sedikit dari Di bawah Jauh di bawah
sasaran kerja kerja sasaran kerja sasaran kerja sasaran kerja

2. Selalu menyelesaikan Dapat menyelesaikan Menyelesaikan Kurang tanggap Kurang mampu


pekerjaan dengan pekerjaan dengan pekerjaan hampir dalam menyele-saikan
mudah, cepat dan tepat tepat menyelesaikan pekerjaan
tepat. pekerjaan
3. Kreatif dalam Memanfaatkan cara- Mencoba-coba cara Sesuai pola dan Selalu dengan
melaksanakan/ cara baru dalam baru dalam prosedur kerja petunjuk dan
menyelesaikan menyelesaikan menyelesaikan yang ada perintah
pekerjaan pekerjaan pekerjaan
4. Jarang sekali Jarang membutuhkan Kadang-kadang Sering Selalu
membutuhkan arahan arahan dari atasan membutuhkan arahan membutuhkan membutuhkan
dari atasannya nya dari atasannya arahan dari arah-an dari
atasannya atasannya
5. Selalu mengambil Sering mengambil Kadang-kadang Jarang sekali Tidak pernah
keputusan dengan keputusan dengan mengambil mengambil mengambil
tepat dan benar tepat keputusan dengan keputusan keputusan
tepat dengan tepat dengan tepat

Document1

18
V. LAMPIRAN

A. Formulir SKI dan petunjuk pengisian.


B. Formulir Bobot Kegiatan dan petunjuk pengisian.
C. Formulir Penilaian SKI dan petunjuk pengisian.

Document1

19
FORMULIR SASARAN KERJA INDIVIDU
PEGAWAI NEGERI SIPIL
NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI
1. Nama : 1. Nama :
2. NIP : 2. NIP :
3. Pangkat/Gol. Ruang : 3. Pangkat/Gol. Ruang :
4. Jabatan : 4. Jabatan :
5. Unit Kerja : 5. Unit Kerja :

III. KEGIATAN TUGAS POKOK BOBOT SASARAN KERJA YANG AKAN


NO TARGET
JABATAN KEGIATAN DICAPAI

1 2 3 4 5

Jakarta, 1 Januari 200…


PEJABAT PENILAI PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI

NAMA NAMA
NIP……………………….. NIP……………………..

Document1

20
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR SASARAN KERJA
INDIVIDU PEGAWAI NEGERI SIPIL

Nomor Nomor
Uraian
(Kolom) Kode
1 2 3
- I Tulislah Nama, NIP, pangkat/golongan ruang, jabatan, unit
kerja dari pejabat penilai
- II Tilislah nama, NIP, Pangkat/golongan ruang, jabatan, unit
kerja dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai.
1 - Cukup jelas.
2 III Tulislah kegiatan tugas pokok jabatan dari Pegawai Negeri
Sipil yang dinilai maksimum 10 kegiatan.
3 - Tulislah setiap kegiatan tugas pokok jabatan dari Pegawai
Negeri Sipil yang dinilai dengan diberikan bobot kegiatan
masing-masing.
4 - Tulislah sasaran kerja yang akan dicapai dari setiap
kegiatan tugas pokok jabatan yang akan dilakukan dari
Pegawai Negeri Sipil yang dinilai.
5 - Tulislah target dari setiap sasaran kerja yang akan dicapai
dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai.

Document1

21
Lampiran B

PEMBOBOTAN KEGIATAN TUGAS POKOK JABATAN DARI ASPEK TINGKAT


KESULITAN DAN PRIORITAS

No Kegiatan Tugas Pokok Kesulitan Prioritas Jml Bobot


Jabatan Kegiatan
1 2 3 4 5 6

Jumlah Keseluruhan

PETUNJUK PENGISIAN
PEMBOBOTAN TUGAS POKOK JABATAN

Nomor
Uraian
(Kolom)
1 2
1 Cukup jelas
2 Tulislah kegiatan tugas pokok jabatan
3 Tulislah salah satu skor kesulitan
4 Tulislah salah satu skor prioritas
5 Jumlahkan skor kesulitan dan skor prioritas setiap kegiatan tugas
pokok jabatan
6 Hitunglah bobot kegiatan dengan cara jumlah skor kesulitan dan
skor prioritas setiap kegiatan dibagi jumlah keseluruhan skor
kesulitan dan prioritas kegiatan dikalikan 100

Document1

22
PENILAIAN SASARAN KERJA INDIVIDU
PEGAWAI NEGERI SIPIL

Jangka Waktu Penilaian …. Januari s/d …. Desember 200..


HASIL YANG DICAPAI
TARGET
I. SASARAN KERJA YANG (REALISASI) NILAI
NO BK PENGHITUNGAN
AKAN DICAPAI TO TK TW TB CAPAIAN
RO RK RW RB
(Kuan) (Kual) (Waktu) (Biaya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

II. TUGAS TAMBAHAN DAN


KREATIVITAS/UNSUR
PENUNJANG :

Capaian SKI

Jakarta, 31 Desember 200...


Pejabat Penilai

Nama
NIP................

Document1

23
PETUNJUK PENGISIAN PENILAIAN
SASARAN KERJA INDIVIDU PEGAWAI NEGERI SIPIL

Nomor Nomor
Uraian
(Kolom) Kode
1 2 3
1 - Cukup jelas
2 - Tulislah bobot kegiatan dalam setiap tugas pokok jabatan
3 1 Tulislah sasaran kerja yang akan dicapai dari Pegawai Negeri Sipil yang
akan dinilai
4 - Tulislah target output (TO) untuk masing-masing sasaran kerja yang akan
dicapai dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai.
5 - Tulislah target kualitas (TK) untuk masing-masing sasaran kerja yang akan
dicapai dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai.
6 - Tulislah target waktu (TW) untuk masing-masing sasaran kerja yang telah
dicapai dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai.
7 - Tulislah target biaya (TB) untuk masing –masing sasaran kerja yang akan
dicapai dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai apabila ada
8 - Tulislah realisasi output yang telah dihasilkan untuk masing-masing
sasaran kerja yang dicapai dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai.
9 - Tulislah realisasi kualitas yang telah dihasilkan untuk masing-masing
sasaran kerja yang dicapai dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai
10 - Tulislah realisasi waktu yang telah digunakan untuk masing-masing
sasaran kerja yang dicapai dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai
11 - Tulislah realisasi biaya yang telah digunakan untuk masing-masing
sasaran kerja yang dicapai dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai apabila
ada.
12 Hitunglah nilai capaian dari Pegawai Negeri Sipil yang dinilai, dengan
menggunkan rumus :

1. Aspek Kuantitas :

Penilaian Realisasi Output (RO)


Capaian SKI = x Bobot Kegiatan (BK)
(Aspek kuan) Target Output (TO)

2. Aspek Kualitas

Penilaian Realisasi Kualitas (RK)


Capaian SKI = x Bobot Kegiatan (BK)
(Aspek Kual) Target Kualitas (TK)

Document1

24
1 2 3
12 -
3. Aspek Waktu :
Penilaian [Nilai Tertimbang (NT) x Target Waktu (TW) - Realisasi Waktu (RW)]
Capaian SKI = x Bobot Kegiatan (BK)
(Aspek Target Waktu (TW)
Waktu)

Jika realisasi waktu nol ( 0 ), maka penghitungan capaian SKI


menggunakan rumus :

Penilaian [ Nilai Tertimbang (NT) x Target Waktu (TW) – Realisasi Waktu (RW) ]
Capaian SKI = x n x BK
(Aspek waktu) Target Waktu (TW)

n = nilai koefisien = 0

4. Aspek Biaya :
Penilaian [Nilai Tertimbang (NT) x Target Biaya (TB) - Realisasi Biaya (RB)]
Capaian SKI = x Bobot Kegiatan (BK)
(Aspek Target Biaya (TB)
Biaya)

Jika realisasi biaya nol ( 0 ), maka penghitungan capaian SKI


menggunakan rumus :

Penilaian [ Nilai Tertimbang (NT) x Target Biaya(TB) – Realisasi Biaya (RB) ]


Capaian SKI = x n x BK
(Aspek biaya) Target Biaya (TB)

n = nilai koefisien = 0

13 - Tulislah apabila ada tugas tambahan, kreativitas dan unsur penunjang


kemudian hitunglah nilai tugas tambahan/unsur penunjang dengan
menggunakan rumus :

RO
PTt = x 10 x 10 %
TO

Hitunglah nilai kreativitas dengan menggunakan rumus :

RO
PKr = x 30 x 30 %
TO

Document1

25
Document1

26

Anda mungkin juga menyukai