Oleh:
TUT HANDAYANI,SE
NIP:
MAKALAH
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Pada Ujian Dinas Tingkat II
Di Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan
Kabupaten Barat
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
memiliki tujuan untuk membangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas,
profesional, netral dan bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran
sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Kedua hal ini menjadi penting untuk diperhatikan karena keduanya mendorong
terciptanya misi dari organisasi/instansi pemerintah yaitu kualitas pelayanan pegawai
yang diberikan kepada masyarakat.
Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
karyawan sehingga mereka mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi
kontribusi kepada instansi atau organisasi termasuk pelayanan kualitas yang disajikan.
Strategi peningkatan kinerja adalah cara Satker untuk meningkatkan kinerja karyawan
agar tujuan Satker dapat tercapai. Agar strategi peningkatan kinerja tersebut dapat
berhasil maka Satker perlu mengetahui sasaran kinerja. Sasaran kinerja yang
menetapkan adalah Latihan dan pengembangan karyawan adalah usaha yang terencana
dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan
karyawan.
B. PERMASALAHAN
Terkait dengan permasalahan yang cukup urgent yang sedang dan akan
dihadapi terhadap pengembangan pegawai di Lingkup Pemerintah Kabupaten Sm
Barat, adalah meliputi:
C. TUJUAN PENULISAN
D. MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Untuk meningkatkan pemahaman penulis dalam upaya peningkatan mutu
kinerja pegawai khususnya melalui pelatihan dan pengembangan.
2. Manfaat Teoritis
Strategi sumber daya manusia (human recources strategy) adalah pola atau
rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan pokok, kebijakan-kebijakan dan
prosedur-prosedur ke dalam rencana keseluruhan yang kohesif. Strategi sumber daya
manusia yang terformulasi dengan baik akanmembantu mengumpulkan dan
mengalokasikan sumber-sumber daya Satker ke dalam suatu entitas unik berdasarkan
kekuatan-kekuatan dankelemahan-kelemahan internalnya, perubahan-perubahan
lingkungan, dantindakan-tindakan pesaing yang terantisipasi (Henry Simamora,
1997:39).
C. KINERJA
1. PENGERTIAN KINERJA
3. SASARAN KINERJA
Pengadaan tenaga kerja adalah usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah
yang tepat dari personalia yang diperlukan untuk menyelesaikan sasaran
organisasi. Hal-hal yang dilakukan dalamkaitan ini adalah perencanaan
SDM, perekrutan, seleksi karyawan,dan penempatan karyawan.
b. Pengembangan Karyawan(Development)
a. Tujuan Evaluasi
b. Tujuan Pengembangan
1. Pengertian Pelatihan
2. Pengertian Pengembangan
o Memperbaiki kinerja.
o Memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan
teknologi.
o Mengurangi waktu belajar karyawan baru supaya menjadi kompetendalam
karyawan.
o Membantu memecahkan persoalan operasional.
o Mempersiapkan karyawan baru untuk promosi.
o Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi.
o Memenuhi kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan pribadi.
o Untuk meningkatkan efisisensi dan efektivitas kerja karyawan
dalammencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.
1. Latihan (Training )
2. Pendidikan (education)
1) Pembekalan (Coaching)
4) Magang(Apprenticeship)
5) Penugasan Sementara
o Ceramah biasa
o Teknik diskusi
o Teknik permodelan perilaku (behavior modeling).
a) Kuliah
b) Metode Komperensi
a) Simulator Alat-Alat
o Efektivitas biaya
o Isi program yang dikehendaki
o Kelayakan fasilitas-fasilitas
o Preferensi dan kemampuan peserta
o Preferensi dan kemampuan pelatih
o Prinsip-prinsip belajar
a. Kriteria Pendapat
b. Kriteria Belajar
c. Kriteria Perilaku
d. Kriteria Hasil
9. KENDALA-KENDALA PENGEMBANGAN
Adapun kendala-kendala dalam pengembangan karyawan (Malayu SP
Hasibuan, 2002:85), meliputi :
1. Peserta
2. Pelatih / Instruktur
3. Fasilitas Pengembangan
4. Kurikulum
5. Dana Pengembangan
BAB III
PEMBAHASAN
A. PENGEMBANGAN PEGAWAI
Organisasi atau dalam hal ini pimpinan wajib men-support semua pegawainya
dalam pengembangan karier dan kualitasnya sebagai SDM, karena hal ini pada
akhirnya akan menghasilkan kepuasan kerja, loyalitas, komitmen dan secara khusus
akan menghasilkan keahlian yang ‘langka’ yang dapat digunakan sebagai sumber
competitive advantages.
Pengembangan pegawai menjadi satu hal yang penting bagi organisasi, yaitu
karena:
o Perubahan yang cepat dalam hal teknologi dan pekerjaan itu sendiri. Meskipun
SDM yang direkrut sudah memiliki skill dan pengalaman untuk mengerjakan
pekerjaan, tetapi karena perubahan pekerjaan dan lingkungan kerja, menuntut
organisasi tersebut untuk meng-update skill mereka.
o Keterbatasan keahlian (skill) untuk jangka menengah dan panjang. Perkembangan
teknologi membawa pada kondisi semakin besarnya persentase pekerjaan yang
menuntut dibutuhkannya skill dan pengetahuan, sehingga membutuhkan lebih
banyak ‘skilled worker’. Misalnya di era informasi sekarang ini, semakin banyak
dibutuhkan pegawai yang mempunyai keahlian di bidang teknologi informasi.
Skill gap dapat dikurangi dengan memperluas kesempatan bagi pegawai untuk
berkembang termasuk retraining.
o Perubahan dalam hal ekspektasi dan komposisi Pegawai. Pada masa lalu, pegawai
beranggapan skill yang dimilikinya dapat bertahan lama (berguna dalam jangka
panjang), tetapi pada saat ini pendidikan hanya memberikan basic foundation
dalam bekerja. Dalam kondisi dimana proporsi pekerja manajerial, supervisory
dan professional semakin meningkat, semakin dibutuhkan training and
development.
o Kompetisi dan tekanan eksternal untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Training and development merupakan cara yang tepat untuk mencapai produk
atau jasa (pelayanan) yang berkualitas.
Efektivitas biaya
Isi program yang dikehendaki
Kelayakan fasilitas-fasilitas
Preferensi dan kemampuan peserta
Preferensi dan kemampuan instruktur/ pelatih
Prinsip-prinsip belajar.
BAB IV
PENUTUP
Segenap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), baik dalam jajaran pimpinan
maupun para pegawai bawahannya, secara sinergi secara terus menerus berupaya
mengembangkan kemampuan kinerjanya (performance) dalam rangka meningkatkan kinerja
organisasi. Dengan demikian, akan terwujud sutu siklus pengembangan pegawai yang
berkelanjutan untuk menghadapi dan mengadaptasi terhadap lingkungan strategis yang sangat
dinamis.
DAFTAR BACAAN
Irfan Mufti. Tantangan Reformasi Birokrasi di Indonesia. Jurnal Ilmu Administrasi, Vol.8
No.2, Oktober 2012.hlm 29-46