Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

1. TUJUAN DAN MANFAAT PMMB

Untuk memberikan pengayaan wawasan dan keterampilan mahasiswa untuk


mempersiapkan dan menciptakan sumber daya manusia indonesia unggul terutama
dalam menghadapi persaingan global melalui link and match kurikulum industri dari
perguruan tinggi . melalui program ini , di harapkan terjadi link dan match kurikulum
antara perguruan dan sektor industri sehingga pihak perguruan tinggi dapat
mengupdate dengan kebutuhan industri. Tentu nya PMMB memiliki banyak manfaat
untuk mahasiswa . di antaranya yaitu pengalaman magang yang akan menjadi bekal
untuk menghadapi dunia di era digital dan industri yang sebenarnya , jadi dapat di
terapkan ilmu yang sesuai bidangnya pada pekerjaan nyata. Selain itu benefit yang
dapat di peroleh yaitu sertifikat atau kompetensi dari mahasiswa selama magang di
instansi atau perusahaan yang mereka jalani magang selama 6 bulan tersebut.

2. PEMILIHAN TOPIK YANG SAYA PILIH YAITU PERAN GAYA


KEPEMIMPINAN DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI
NEGERI SIPIL DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI LAMPUNG

Globalisasi memberikan suatu proses perubahan terhadap Manajemen Sumber


Daya Manusia (MSDM) dan telah menimbulkan kompleksitas masalah. Tantangan tersebut
harus dihadapi dengan melakukan perubahan paradigma dan perbaikan manajemen pada
setiap organisasi, dimana dengan menempatkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai
prioritas. Fokus pembinaan manajemen terkait dengan pembinaan SDM adalah output yang
dapat dihasilkan SDM tersebut. Fokus pembinaan MSDM tersebut di atas hanya dapat
diwujudkan dengan memberikan modal/bekal bagi pegawai untuk meningkatkan
kemampuannya sehingga dapat diharapkan di masa depan akan menghasilkan produktivitas
kerja yang tinggi. Banyak faktor yang turut mempengaruhi tingkat produktivitas kerja
pegawai dan organisasi, baik dikarenakan faktor internal maupun eksternal, tetapi tetap saja
SDM harus menjadi titik sentral dalam melaksanakan pembinaan bagi seluruh anggota
manajemen (Madina, 2019).
Dimana hal tersebut harus di iringi dengan ada nya kepemimpinan dari setiap
organisasi yang baik sehingga memperoleh suatu tujuan sasaran organisasi yang
selama ini di capai.

Salah satu sasaran pengelolahan sumber daya manusia pada fungsi manajemen
organisasi berkaitan dengan masalah kepemimpinan. Gaya kepemimpinan memiliki nilai
strategis dalam menentukan arah perkembangan suatu organisasi dan pemimpin
mempunyai kewenangan luas dalam menentukan perkembangan karier para pegawai,
khususnya PNS (Madina, 2019). Perubahan paradigma dalam administrasi publik,
penyelenggaraan otonomi daerah, mewujudkan good governance dan reformasi birokrasi.
Mensyaratkan sumber daya manusia aparatur untuk memiliki kompetensi sesuai dengan
kebutuhan dari setiap masyarakat (Wirata, 2021).

Tema yang saya ambil tersebut untuk melihat pengaruh peran gaya
kepemimpinan dalam pengembangan kompetensi pegawai negeri sipil di badan
pengembangan sumber daya manusia provinsi lampung, di mana instansi tersebut sebagai
tempat untuk melakukan diklat atau pelatihan khusus untuk calon pns tersebut , dimana
harus melakukan perlatihan dasar dan pengelolaan seminar atau pendidikan.

3. Pemilihan lokasi magang di BPSDM POVINSI LAMPUNG

Landasan pemilihan lokasi magang sesuai dengan kebutuhan di mana untuk melihat
objek yang akan di kembangkan untuk menjadi bahan skripsi dan juga untuk
menopang suatu bidang studi di mana sesuai dengan basic yang akan di ambil. Proses
selanjutnya melalui berbagai macam perizinan dalam melakukan tahap untuk proses
magang di lokasi yang di inginkan , setelah itu baru lah melakukan pra magang yang
diberikan oleh tim mbkm magang untuk melihat secara langsung atau perkenalan di
instansi yang akan menjadi tempat pkl selama 6 bulan kedepan .
4. Permasalahan yang di angkat di bpsdm provinsi lampung menurut topic yang saya
ambil

Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengembangan


kompetensi pegawai, bahkan dapat dikatakan sangat penting dalam pencapaian tujuan
organisasi yang telah di tetapkan sebelumnya menurut ( nawawi,2006 ) mengartikan bahwa
gaya kepemimpianan adalah sebagai perilaku atau perasaan, sikap dan perilaku para
anggota organisasi atau bawahannya. Setiap pemimpin bisa memiliki gaya
kepemimpinannya lebih baik atau jelek dari pada gaya kepemimpinan yang lainnya. Peran
kepemimpinan sangat di harapkan lebih baik untuk dapat memberikan suatu perubahan
untuk organisasi yang lebih baik dan berkembang sesuai pencapaian organisasi tersebut,
perilaku-perilaku yang di harapkan pemimpin dalam menduduki suatu posisi tertentu di
harapkan bisa berperan untuk mempengaruhi ,membimbing, mengevaluasi bawahannya
kearah pencapaian tujuan sebuah organisasi.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Lampung


bertugas untuk melaksanakan urusan pemerintahan fungsi penunjang dalam bidang
pengembangan kompetensi aparatur melalui pendidikan dan pelatihan. Tidak hanya
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan saja, namun mutu penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan tersebut juga sangat penting dijalankan agar tercipta SDM aparatur yang
profesional(Provinsi et al., 2019)

Manajemen Pegawai Negeri Sipil, tidak hanya berkutat pada manajemen karier
PNS, pengembangan dan pola karier, mutasi dan promosi namun juga pengembangan
kompetensi aparatur. Kebutuhan pengembangan kompetensi aparatur saat ini semakin
penting dan mendesak dilakukan dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat, selain itu
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang semakin berdinamika, perubahan kebijakan
dan paradigma pemerintahan, serta globalisasi, menuntut sumber daya manusia yang
profesional(Provinsi et al., 2019).

Upaya pengembangan kompetensi salah satu bagian dari proses untuk


pencapaian kinerja yang lebih baik dalam manejemen sumber daya manusia melalui
pendidikan dan pelatihan pegawai oleh pemimpin suatu organisasi. Hal tersebut dapat di
dukung dengan adanya visi misi pemerintah Provinsi Lampung dalam pengembangan
kompetensi pegawai negeri sipil yaitu pola pembangunan semesta berencana menuju
Provinsi Lampung di era baru. Badan pengembangan sumber daya manusia provinsi
Lampung sebagai lembaga yang memberikan pengembangan kompetensi seharusnya
memberikan kesempatan kepada pegawai nya untuk mengembangkan kompetensinya serta
mengidentifikasi kebutuhan kompetensi yang di perlukan. Jika melihat dari remunerasi
yang berlaku pada tahun 2014, jumlah nya tidak mempengaruhi kebutuhan hidup layak dan
kondisi saat ini banyak nya aspek pendorong menciptakan kegiatan korupsi akibat dari itu
kurang nya ketegasan dari peraturan yaitu hukum dalam menindak lanjuti dengan tuntas
dan tegas tanpa ada ketimpangan hukum selama ini terjadi di indonesia.

Kualitas aparatur sipil Negara ASN saat ini memang masih jauh yang saat ini di
harapkan, rendahnya kualitas ASN salama ini di sebabkan oleh latar belakang pendidikan
yang di miliki nya.hal ini di pengaruhi langsung kepada kompetensi dan kualitas kerja
ASN. jika di tinjau dari data jumlah ASN yang ada dari 4.475 juta orang, yaitu dapat dilihat
dari tabel berikut :

Tabel 1.1 data jumlah ASN menurut jenis tenaga


NO Jenis tenaga (%)

1 Tenaga administratife 64 %
2 tenaga pendidik 37 %
3 tenaga kesehatan 4,43 %

Dari tabel diatas dapat kita bayangkan hanya segelintir ASN saja yang memiliki
kemampuan kompetensi sebagai pemimpin yang memiliki kemampuan dalam mengambil
keputusan, motivasi staf, melahirkan gagasan-gagasan baru yang kreatif dan inovatif
( yulianto,2020 ). Data menunjukan bahwa BPSDM Provinsi Lampung telah meluluskan
1.274 orang aparatur Provinsi Lampung dari total 16.646 orang aparatur pemerintah
Provinsi Lampung (sumber : Renstra 2019-2024 BPSDM Provinsi Lampung ). Data
tersebut mencerminkan bahwa sebanyak 15.372 aparatur pemerintah Provinsi Lampung
belum terpenuhi pelayanan pengembangan kompetensi nya (Aviv & Putra, 2021).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Helen,2020) dengan judul Pengaruh
Konsep Gaya Kepemimpinan, Kompetensi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Negeri Sipil Di Dinas Perhubungan Kabupaten Kapuas, hasil penelitian
menunjukan Konsep gaya kepemimpinan, kompetensi dan motivasi kerja secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Kapuas.
Pengaruh gaya kepemimpinan, kompetensi dan motivasi kerja memberikan kontribusi
sebesar 69,1 % sedangkan sisanya sebesar 30,9 % dipengaruhi oleh faktor lain diluar
model yang digunakan dalam penelitian ini.

PNS juga di pandang sebagai asset karena memiliki kompetensi yang tidak di
miliki oleh masyarakat pada umumnya, kompetensi yang di miliki oleh seorang PNS
harus memnuhi syarat atau kualifikasi yang di butuhkan dalam jabatannya di organisasi
pemerintah. Saleh et al, ( 2013:6) menyatakan bahwa salah satu faktor penting yang harus
di miliki oleh instansi pemerintah agar dapat melaksanakan tugas-tugas pelayananya
dengan prima adalah aparatur pelaksana yang profesional dan memiliki kompetensi
personal paripurna. Pernyataan lain sering di kemukakan menyangkut tentang gaya
kepemimpinan yang bersifat otokratik mengatakan bahwa gaya kepemimpian seseorang
tidak berubah menghadapi situasi yang bagaimana pun terjadi karena konsisten dengan
komitmen yang dia lakukan untuk mengambil suatu keputusan, seseorang yang pada
dasarnya berpandangan demokratis akan secara konsisten menggunakan gaya
kepemimpinan yang partisipatif meskipun situasi organisasional yang dihadapinya
sesungguhnya menuntut gaya kepemimpinan yang lain.

Aspek-aspek kepribadian yang mendorong diri pegawai serta motivasi terhadap


gaya kepemimpian kepala badan BPSDM yang senantiasa selalu mensupport pegawai
ASN untuk mencapai kinerja yang tinggi merupakan cerminan kompetensi yang di miliki,
selain itu kompetensi akan selalu berkaitan dengan kinerja serta semangat atasan dalam
memberikan arahan serta bantuan dalam pengembangan kompetensi yang di harapkan
oleh instansi. Sehingga kompetensi pegawai ASN tersebut memiliki kemampuan
karakteristik yang di miliki seorang pegawai ASN berupa pengetahuan, keahlian, dan
sikap perilaku yang di perlukan dalam melaksanakan tugas jabatannya. Gaya
kepemimpinan memiliki nilai strategis dalam menentukan arah perkembangan suatu
organisasi dan pemimpin mempunyai kewenangan luas dalam menentukan perkembangan
karier para pegawai, khususnya PNS. Selain faktor gaya kepemimpinan dan kompetensi
hal yang tidak kalah pentingnya adalah faktor di mana ASN mengembangkan kualitas
kerja dengan ada nya keterkaitan gaya kepemimpinan yang demokratis untuk
menciptakan kompetensi yang di inginkan untuk kemajuan kerja instansi yang mereka
emban dalam meniti karir nya.

Berdasarkan suatu pertimbangan dalam menelaah suatu pokok permasalahan


yang terjadi di BPSDM Provinsi Lampung, penelitian tersebut dapat di lakukan
berdasarkan sutau gaya kepemimpinan yang mempengaruhi dalam meningkatkan suatu
semangat kepada bawahan dalam pengembangan kompetensi dasar menjadi pegawai PNS
yang memiliki suatu kualitas dalam menjalankan tugas dan fungsi nya dalam bidang yang
di duduki.sehingga pengaruh gaya kepemimpinan yang sangat besar dalam
pengembangan proses kompetensi pegawai BPSDM yang menjadi pilar utama dalam
penelitian yang di lakukan.

5. Sasaran atau kompetensi yang di harapkan

Menambah suatu pengalaman yang baru dari tempat magang di bpsdm provinsi
lampung sebagai harapan untuk memberikan aspek kebutuhan dalam pengembangan
kebutuhan pengalaman kerja untuk di masa depan , sehingga pengalaman tersebut
menjadi daya saing dalam mempersipkan skil mahasiswa dalam kebutuhan kerja .

Anda mungkin juga menyukai