PENDAHULUAN
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun aparatur
sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu
peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan pancasila
Manusia bagi para pejabat dan calon pejabat struktural eselon III, baik
berada pada posisi tengah, pejabat struktural eselon III memainkan peran yang
berbagai sumber daya yang dimiliki baik oleh pemerintah, masyarakat maupun
1
tujuan pembangunan nasional secara umum dan pembangunan daerah secara
khusus.
Sumber daya aparatur (pegawai) merupakan aset atau modal paling penting
bagi sebuah organisasi atau instansi pemerintah. Sumber Daya aparatur (pegawai)
dikatakan modal terpenting oleh karena memiliki nilai jauh melebihi semua unsur
untuk suatu organisasi pemerintah pada era persaingan dewasa ini, untuk
daya aparatur yang dimiliki oleh masing-masing organisasi pemerintah. Hal itu
berarti jika suatu organisasi pemerintah menginginkan untuk tetap kompetitif dan
memiliki keunggulan dalam bersaing maka salah satu yang patut menjadi
pemerintah tersebut.
terjadi dan menjadi suatu pertanyaan pada setiap organisasi pemerintah, yaitu
mengapa ada Pegawai Negeri Sipil yang dipercaya dan diberi otoritas lebih tinggi
untuk menjalankan tanggung jawab lebih besar namun tidak bisa memenuhi
Mengapa banyak Pegawai Negeri Sipil yang masih perlu peningkatan baik dalam
peningkatan kompetensinya, namun mereka enggan belajar hal-hal baru. Pada sisi
2
manajemen suatu organisasi dalam mengelola sumber daya manusianya, mengapa
pendekatan atau konsep yang bisa mengubah pola pikir, pola tindak dan pola
perilaku para Pegawai Negeri Sipil sehingga mereka lebih berdayaguna dan
kompetensinya meningkat.
dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu kualitas, kuantitas, dan mobilitas sumber
daya tersebut. Kualitas Sumber daya aparatur membaik yang antara lain ditandai
dengan meningkatnya status kesehatan dan taraf pendidikan sumber daya tersebut.
Namun demikian, secara umum dapat dilihat kualitas Sumber Daya Aparatur di
Negara Indonesia dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM), masih rendah jika
produktivitas dan daya saing dalam berkompetisi dan ini merupakan tantangan
mendatang. Tentu saja Sumber Daya Aparatur yang tidak memiliki keterampilan,
3
pengetahuan, berkinerja lemah dan tidak profesional akan menjadi beban bagi
Dengan demikian anggota organisasi akan sadar apa yang mesti diperbaharui dan
menguasai cara yang tepat untuk melakukan pembaruan tersebut. Di sisi lain,
daerah selaku organisasi yang dilengkapai dengan sarana dan prasarana yang
memadai jika tidak dibarengi dan didukung dengan pengembangan Ssumber Daya
berjalan dengan baik. Oleh karena itu pengembangan Sumber Daya Aparatur
4
memperhatikan pula aspek-aspek lainnya seperti; struktur organisasi yang luwes,
pengembangan karir dan kompensasi yang mengacu pada kompetensi, bukan pada
senioritas yang masih sering diperlakukan, bukan pada like and dislike bagi
Sumber Daya Aparatur tersentu, yang terakhir ini tentunya akan merusak tatanan
yang melibatkan aparatur, tingkat gaji yang tidak memadai, pelayanan kepada
masyarakat yang belum memuaskan, hidup dalam pola patronklien, kurang kreatif
dan inovatif; (2) Mutu penyelenggaraan pelayanan publik masih lemah, banyak
terjadi praktek pungli, tidak ada kepastian, dan prosedur berbelit-belit; (3)
Ketatnya persaingan antar negara pada era globalisasi saat ini. Untuk
melaksanakan otonomi daerah agar lebih berdaya guna maka perlu aparatur yang
dengan harapan aparatur daerah yang professional dan berkembang untuk mampu
mengemban amanat UUD 1945; (4) Penempatan PNS belum berdasar pada
adalah penempatan pegawai yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh
pegawai yang bersangkutan (the right men in the right place); (5) Pengembangan
pegawai belum berdasarkan pola pembinaan karier, disatu sisi sumber daya
5
sumber daya yang berkualitas: (6) Kenaikan pangkat dan jabatan belum
aparatur dalam bekerja; (7) Sistem kompensasi belum berdasarkan pada prestasi
kerjanya. (8) Sistem remunerasi belum didasarkan pada tingkat kelayakan hidup,
termasuk salah satu penyebab belum tercapainya target hasil kerja yang
diinginkan, karena masih ada istilah PGPS (Pintar Goblok Penghasilan Sama): (9)
dan (10) Secara kuantitas jumlah Sumber Daya Aparatur (Pegawai Negara Sipil)
baik. Salah satu yang dapat dilakukan adalah pengembangan Sumber Daya
kompetensi dan kinerja Sumber Daya Aparatur bisa lebih membaik dan
penting mengingat tugas-tugas pemerintah yang semakin kompleks pada saat ini
dan dimasa mendatang. Tentu saja Sumber Daya Aparatur yang tidak memiliki
beban bagi pemerintah. Di sisi lain, Sumber Daya Aparatur yang berpotensipun
6
Sumber Daya Aparatur yang memiliki kompetensi, memiliki skill dalam bekerja
jika tidak diberdayakan, maka akan sia-sialah kompetensi dan skill Sumber Daya
Aparatur tersebut, dan hal ini yang patut untuk diperhatikan oleh Kepala Daerah
diperlukan untuk menunjang kinerja Sumber Daya Aparatur pemerintah, dan hal
itu telah dilakukan dalam berbagai aktivitas bentuk pelatihan, yang menjadi
permasalahan adalah banyak pihak yang meragukan manfaat serta peran dan
fungsi diklat Sumber Daya Aparatur (pegawai) yang diselenggarakan selama ini,
bahkan ada keluhan dari beberapa pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah
peserta. Artinya secara asumtif, terdapat suatu mata rantai yang hilang, yang
terasa mandul atau kurang bermanfaat, sebab ketika peserta diklat selesai
belum sesuai dengan harapan. Hal ini nampak pula pada Pemerintah Daerah
Kabupaten Biak Numfor, prinsip good governance belum terlihat secara nyata,
7
sehingga terkesan pemerintah daerah dalam menjalankan roda pemerintahan dan
jabatan, bahkan ada yang lebih ekstrim lagi bahwa pegawai yang
tidak dapat lagi diajak kerja sama dan berada di luar sistem.
8
kekurang sesuaian dengan policy guidelines, sehingga hasilnya juga belum
para aparatur dan keikutsertaan para aparatur dalam diklat dan pendidikan
jabatan/diklat di satu pihak dan kebijakan yang dikeluarkan oleh unit kerja
yang lain di lain pihak. Badan Kepegawaian dan Bagian Organisasi lebih
berdasarkan urgensi dan proiritas, sedangkan unit kerja yang lain lebih
9
antara rencana strategis pengembangan sumber daya aparatur dengan
dari harapan.
oleh ASN yang tidak profesional dalam tubuh birokrasi Pemerintah Daerah
akan berkembang apabila tidak didukung oleh Sumber Daya Aparatur yang
10
memiliki kompetensi, knowledge dan skill yang tinggi. Asumsi ini sejalan
permanen dalam perilaku yang terjadi sebagai hasil dari latihan dan
11
pengetahuan, keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk
menurut peneliti tidak terlalu rumit untuk dipelajari dan mudah dimengerti
Sumber Daya aparatur yang mengarah pada kinerja Aparatur sebagai asset
organisasi.
perlu diteliti lebih mendalam sebagai suatu karya ilmiah melalui proses
B. Perumusan Masalah
sebagaiberikut :
Numfor?
12
3. Bagaimana model pengembangan sumber daya manusia aparatur pada
C. Tujuan Penelitian
menginterpretasikan :
Numfor.
D. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai maka diharapkan penelitian ini nantinya akan
13
tertarik pada pengembangan sumber daya manusia terutama sumber daya
Aparatur.
1. Pengembangan.
diri dari yang sebelumnya hanya bermanfaat bagi sedikit orang menjadi
14
Konsep pengembangan merupakan sebuah keharusan yang
kualitas pendidikan yang sudah ada akan lebih meningkat ketika proses
dan internet. Oleh karena itu, sumber daya aparatur harus dikelola
melakukan pekerjaan.
dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, adalah terdiri dari kata sumber
15
yaitu, tempat asal dari mana sesuatu datang, daya yaitu usaha untuk
Sutan, 1996).
aparatur.
3. Good Governance
16
Tata laksana pemerintahan yang baik ini walaupun tidak dapat
unsur tata laksana pemerintahan yang baik sebagai dasar bantuan dan
F. Ruang Lingkup
Untuk mempermudah penulisan disertasi ini dan agar lebih terarah dan
berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapaun
Numfor.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENELITIAN TERDAHULU
perlu dan dapat dijadikan sebagai data pendukung. Salah satu data
Tabel 1.
18
variabel difokuskan
proaktif dan pada
berperan pengembangan
sebagai SDM terkait
dinamisator dengan
dalasm
penyelenggaraa
pelayanan
publik. n pemerintahan
dan
pembangunan
daerah.
19
terhadap
Kinerja
Pegawai pada
Kantor Badan
Kepegawaian
Daerah
Provinsi
Kalimantan
Timur
B. ORGANISASI PEMERINTAHAN
upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu
20
seluruh organisasi/lembaga negara tersebut diberikan tugas, fungsi, wewenang
organisasi dan saling berhubungan satu sama lain sehingga merupakan satu
kesatuan dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa sesuai dengan nilai-nilai
masing (Rewansyah,2011:48).
bentuk negara dan sistem pemerintahan yang dianut. Beberapa bentuk negara,
pemerintahan pada suatu negara juga dipengaruhi oleh tata nilai yang dianut
tata nilai dan sistem pemerintahan yang dianut, pada negara-negara yang
21
menghadapi kondisi dan perkembangan lingkungan stratejik yang sama, dapat
disebabkan oleh perbedaan pandangan dan pilihan yang harus diambil dan
4. Pemerintah (eksekutif);
22
8. Bank Indonesia (Bank Sentral).
b. Kementerian Negara;
2. Pemerintah Daerah
Lgislatif Daerah;
23
(2) Badan Eksekutif (Gubernur dan Wakil Gubernur ) selaku Kepala
(2) Badan Eksekutif (Bupati dan Wakil Bupati) selaku kepala Daerah
Kata pemerintah dapat dilihat dari arti sempit dan arti luas. Pemerintah
dalam arti sempit yaitu: sebagai organ negara pelaksana tugas-tugas eksekutif
saja. Sedangkan pemerintah dalam arti luas adalah seluruh lembaga/organ negara
24
yang menjalankan kewajiban negara sebagai organisasi sosial (societal) yang
sangat besar dan kompleks., organ itu adalah Eksekutif, Yudikatif dan Auditif.
dalam arti luas merupakan seluruh aktivitas pemerintahan yang dilakukan oleh
selaku Kepala Negara. Pemerintah dalam arti luas meliputi seluruh aparatur
negara (termasuk lembaga negara seperti: MPR, DPR, DPD, MA, MK dan BPK)
dan aparatur Pemerintah Daerah, selanjutnya dalam bahasan buku ini disebut
pemerintahan negara.
Bertolak dari uraian di atas, jelaslah yang dikemukakan oleh Osborne dan
triliyunan dolar setiap tahun. Organisasinya terdiri dari banyak sekali lapisan
dengan ribuan yurisdiksi politik dan publik yang saling tumpang tindih .
pemerintah menampung para politikus, pegawai negeri, dan warga negara yang
25
proses atau prosedur bagaimana menjalankan perbuatan pemerintah suatu Negara.
Dari uraian tersebut, maka istilah pemerintah mengandung arti lembaga atau
kepemerintahan. Dari mana datangnya kata tersebut? Contoh lain, kata bentukan
adalah hal yang diurus, mengurus adalah melakukan kegiatan urus, pengurus
adalah yang mengurus, pengurusan adalah proses, cara, perbuatan mengurus, dan
kepengurusan terbentuk dari kata pengurus dengan awalan ke- dan akhiran –an:
perihal pengurusan. Jika dianalogikan, kata urus diterapkan pada kata perintah,
maka kepemerintahan terbentuk dari kata perintah dengan awalan ke- dan akhiran
–an. Jadi arti kata kepemerintahan adalah segala sesuatu yang menyangkut
apapun yang dilakukan oleh pemerintah, itulah pemerintahan. Dari jawaban ini
26
dibuat semboyan seperti: “Sabdo pandito ratu”, “King Can do no wrong” atau
“Power Lies beyond moral judgment” atau dalam bahasa Jawa “Mikul duwur,
ditilik dari segi bahasa, kepemerintahan masih tetap dalam konsep government
pidatonya yang sangat terkenal di Gettysburg pada tahun 1863, secara sederhana
untuk rakyat (government of the people, by the people and for the people). Kalau
diteliti lebih mendalam , inti dari demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat,
karena semua pemerintahan, apapun bentuknya, pasti berasal dari rakyat. Tak
seorangpun diantara mereka yang memerintah yang bukan berasal dari rakyat.
Jadi hanya pemerintahan dari rakyat dan oleh rakyat-lah yang murni
rakyat seperti ini, dewasa ini tidak mungkin dapat dilaksanakan karena jumlah
penduduk sudah sangat besar, maka jalan keluar untuk tetap menerapkan prinsip
27
government). Kepala pemerintahan yang dipilih oleh dan dari kalangan wakil-
wakil rakyat ini bertanggung jawab kepada para pemilih atas penyelenggaraan
responsible government.
Pada umumnya semua bentuk pemerintahan memiliki satu sifat yang sama,
yaitu kewenangan untuk membuat hukum atau peraturan, serta kekuasaan untuk
memaksa semua pilar agar manaati hukum dan peraturan tersebut. Menurut
Rasyid (2002:41), beda antara sistem pemerintahan yang demokratis dan tidak
lewat pemilihan umum yang bebas. Sistem pemerintahan yang demokratis hanya
mungkin dibangun jika kelompok minoritas dari warga negara mau menerima
suatu sistem ketertiban umum di dalam mana setiap warga masyarakat dapat
28
adalah pemberdayaan dan pelayanan kepada masyarakat. Pemerintahan tidaklah
kemajuan bersama. Oleh karena itu, menurut Rasyid (2002:14) secara umum
1. Menjamin keamanan negara dari segala kemungkinan serangan dari luar, dan
dan dimana konstitusi dan hukum yang berlaku dapat ditafsirkan dan
diterapkan secara adil dan tidak memihak, serta di mana perselisihan bisa
didamaikan.
yang tidak mungkin dikerjakan oleh lembaga non pemerintah, atau yang akan
lebih baik jika dikerjalan oleh pemerintah. Ini antara lain mencakup
29
pembangunan jalan, penyediaan fasilitas pendidikan yang terjangkau oleh
kebakaran.
membantu orang miskin dan memelihara orang-orang cacat, jompo dan anak-
masyarakat.
hidup, seperti: air, tanah dan hutan. Pemerintah juga berkewajiban mendorong
tugas yang luas dan kompleks, dengan tanggung jawab yang sangat berat, terpikul
di atas pundak setiap pemerintahan. Untuk mengemban semua amanah itu, selain
30
ditujukan pada upaya memahami visi, misi, tugas pokok dan fungsi pemerintah.
Pada saat yang sama, setiap aparatur sejak awal rekrutmennya perlu menjernihkan
kepentingan umum sebagai dasar dari motivasi mereka dalam memilih karier di
pemerintahan dengan motivasi untuk menjadi orang kaya, misalnya: pastilah salah
pilih atau kesasar memasuki suatu ruang pengabdian yang justru secara principal
tidak akan pernah menjanjikan hal itu. Pemerintahan bukanlah lapangan pekerjaan
karena komitmen sebagai abdi negara dan abdi masyarakat yang diharapkan dari
fungsi pelayanan sebagai fungsi yang utama. Tetapi pelayanan yang baik, melalui
atas, hanya mungkin diwujudkan jika pemerintahan memiliki power yang cukup.
Di sini, pemerintahan yang kuat jelas diperlukan dan kekuatan itu akan
itu ibarat membawa kapal di tengah samudra. Kapal bisa mencapai dermaga yang
31
dituju tergantung dari nakodanya. Sebenarnya makna dari ungkapan tersebut
pemerintahan bisa berjalan dengan baik dan negara bisa dengan mudah mencapai
baik dan bertanggungjawab. Dari unkapan itu, maka Rasyid (1998) membagi
fungsi pemerintahan menjadi empat bagian, yaitu (1) fungsi pelayanan (public
lebih menitik beratkan pada aspek pelayanan sebagai fungsi pokok yang mesti
dan jasa publi. Layanan sipil bersifat pelayanan yang mesti dilakukan terhadap
karena itu mengandung nilai istimewa. Fungsi ini kemudian melahirkan definisi
orang akan jasa publik dan layanan sipil dalam hubungan pemerintahan sehingga
32
Pada hakekatnya semua negara memiliki keinginan untuk membentuk
pemerintahan yang kuat. Pemerintahan yang kuat tidaklah sekedar diukur dari
adanya kekuatan militer yang banyak dan terlatih, tetapi lebih dari itu adalah
pemerintahan itu sendiri. Hal ini hanya dapat tercipta apabila pemerintahan dapat
yang berada di tingkat pusat maupun daerah. Pelayanan pada level daerah
baiknya kepada masyarakat, dituntut untuk memberikan pelayanan secara adil dan
pemerintah mermiliki dua (2) fungsi dasar, yaitu fungsi primer (atau fungsi
pelayanan), dan fungsi sekunder (atau fungsi pemberdayaan). Fungsi primer, yaitu
Fungsi sekunder, yaitu sebagai provider kebutuhan dan tuntutan yang diperintah
33
akan barang dan jasa yang mereka tidak mampu penuhi sendiri karena masih
lemah dan tak berdaya (powerless) termasuk penyediaan dan pembangunan sarana
dan prasarana.
sendiri atau memenuhi kebutuhannya secara mandiri terlepas dari campur tangan
pemerintah. (Labolo,2010:36).
Salah satu fungsi utama dari pemerintah yaitu membuat kebijaklan publik.
Argumentasi terpenting dalam hal ini adalah bahwa semua warga negara akan
pemerintah, karena yang diatur oleh kebijakan publik tentunya yang menyangkut
suatu kebutuhan dan keharusan karena rakyat adalah pemegang saham (sumber-
34
sumber) negara, di mana posisi rakyat adalah sebagai pemegang kekuasaan
(lima) fungsi utama (main function) eksekutif (pemerintah), yaitu: (1) Fungsi
sebagai berikut:
lembaga diluar pemerintahan. Sesuai UUD 1945 pasal 1 ayat (3) ditetapkan
bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum, maka segala aspek kehidupan
35
perundang-undangan). Dengan kata lain, segala sikap, perilaku dan
dari segi Etika dan Kepemimpinan (2002), ada tiga fungsi hakiki pemerintah,
Wilayah di zaman Orde Baru. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1974, pasal 80,
kegiatan, dan dipakai untuk berbagai bidang studi. Sejauh ini padanan bahasa
Indonesia kata pelayanan dalam bahasa Inggris ada dua, yaitu administering
dalam administration dan servicing dalam service (public service and civil
mengandung dua arti: sebagai jasa (komoditi dalam arti luas) dan sebagai seni
(cara). Sebagai komoditi dalam arti luas meliputi komoditi yang diperjual belikan
36
maupun yang tidak diperjual belikan (layanan civil, layanan no price) Sebagai
seni , pelayanan itu terbentuk sebagai upaya pejabat atau pegawai pemerintahan
kreatif, inovatif, proaktif, dan berfikir positif. Bahasa Inggris service dapat
diartikan sebagai proses (pelayanan), dan dapat pula diartikan sebagai produk
dengan kondisi ekonomi, politik dan social warga masyarakat, dalam arti :
semakin tinggi taraf hidup warga masyarakat, semakin kuat posisi tawar
maju, tetapi popular di negara sedang berkembang. Jika rakyat merasa tertindas
37
pemberdayaan rakyat yang penting. Ringkasnya, jika rakyat sudah berdaya,
tentang HAM (Hak azasai Manusia). Keadilan yang tertinggi dapat dicapai jika
zaman dahulu kala, terjadi konflik antara pihak-pihak yang sekarang dikenal
sebagai kaun buruh dengan majikan. Konflik menajam pada era Revolusi Industri
(akhir abad 18) dan memuncak pada awal abad 20. Kaum buruh yang lemah, tak
payung ILO (1919), agar kaum buruh mempunyai daya tawar dan mampu
power satu pihak agar mampu berhadapan secara relatif sejajar dengan pihak lain
antara pihak yang powerfull dengan pihak yang powerless. Oleh karena itu yang
38
Pemberdayaan harus terus menerus, komprehensif dan simultan, sampai
merupakan haknya dalam bentuk barang, jasa, layanan dan kepedulian, tanpa
39
Asset/kekayaan Negara merupakan segala sesuatu yang bernilai ekonomi
baik berupa fisik dan non fisik maupun berupa uang, surat-surat berharga dan
(diatur dalam PP. No.6 tahun 2006 jo PP Nomor 38 tahun 2008 tentang
Pasal 33 UUD 1945 menetapkan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam
Sumberdaya Alam (SDA) seperti: ruang, waktu, kesempatan dan bumi beserta
sebangsanya.
negara. Ada tiga sumber utama pendapatan negara yaitu: (1) Hasil pengolahan
40
kedua, kekayaan sebagai sediaan atau modal untuk bangkit; dan ketiga,
kekayaan suatu bangsa yang menjadi modal bagi kejayaan masa depannya.
dikelolah/diurus pemerintah.
Jadi sumber daya dinyatakan sebagai milik negara, maka dengan mudah
atas nama negara. Oleh karena itu, dalam konstitusi setiap negara atau dalam
piagam PBB dinyatakan secara tegas bahwa sumber daya itu ada yang dapat
dimiliki oleh seseorang atau sebuah badan, ada yang menjadi milik suatu
lingkungan budaya, milik suatu bangsa (bukan milik negara), dan milik
relative (social).
41
dikelompokkan berdasarkan kecanggihan, bentuk dan penggunaannya.
teknologi yang tepat dilihat dari berbagai sudut, dan jika dipandang perlu,
diantaranya sifat, distribusi, dan menurut nilainya, masing masing menjadi dua
kelompok. Menurut sifatnya, ada yang dapat dipulihkan (diatur ulang, renewable,
misalnya: hutan) dan ada yang tidak dapat dipulihkan (misalnya : batu bara,
minyak bumi dan sebangsanya). Menurut distribusi, pertama, SDA yang sedikit
banyak terdapat di semua daerah (misalnya: lahan, flora dan fauna), dan kedua,
SDA yang hanya terdapat di beberapa daerah (misalnya: mineral, bangunan alam,
flora dan fauna yang dilindungi). Menurut nilai, pertama bernilai politik tinggi
(seperti : daerah perbatasan, pantai, pulau, perairan) dan kedua yang bernilai
dua kelompok yaitu : (1) Kekayaan Negara yang belum dieksploitasi, dan (2)
ekonomi yang terkandung dalam bumi nusantara yang belum diolah dan
oleh pihak swasta dengan sistem bagi hasil dan Kekayaan Negara yang
42
dieksploitasi sendiri oleh pemerintah dan atau dieksploitasi melalui
Negara/Daerah (APBN/APBD).
(Polisional)
keamanan dan ketertiban umum oleh kepolisian. Selain itu dapat diartikan juga
kelestarian SDA dalam teritoral tanah air agar tidak terjadi pencurian kekayaan
Selain itu juga menjaga keamanan, pengamanan dan perlindungan warga Negara
yang mencari nafkah di luar negeri juga merupakan tugas pelayanan yang harus
Perlindungan terhadap Warga Negara dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang
bekerja di luar negeri merupakan tugas dan fungsi pelayanan pemerintah yang
sangat penting.
43
D. KONSEP GOOD GOVERNANCE & GOOD LOCAL GOVERNANCE
pemerintahan. Ada tiga pilar governance yakni pemerintah, sektor swasta, dan
bahwa governance adalah kumpulan dari berbagai cara yang diterapkan oleh
individu warga negara dan para lembaga baik pemerintah maupun swasta dalam
44
Hal ini merupakan sebuah proses yang berkesinambungan dimana segala
kepentingan.
1. Kepemerintahan.
2. Pengelolaan pemerintahan.
3. Penyelenggaraan pemerintahan
4. Peneyelenggaraan Negara, dan
5. Administrasi Negara.
sejajar dan saling control. Hubungan ketiganya harus dalam posisi seimbang dan
eksploitasi oleh satu komponen terhadap komponen lainnya. Bila salah satu
komponen lebih tinggi terhadap komponen lainnya, yang terjadi adalah dominasi
45
UNDP (1994: 43) menjelaskan::
suatu lingkungan yang sehat yang mengarah pada suatu kehidupan yang lebih
baik. Untuk itu, institusi dari governance meliputi tiga domain, yaitu state,
private sector, dan society. Institusi pemerintah akan memiliki peran penting
belakangan ini lebih menekankan pada hubungan antara sektor secara sinergi
yakni antara pemerintah dengan swasta dan masyarakat sebagai bentuk partisipasi
46
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, sehingga di pandang
governance tersebut perlu dilakukan, karena konsep ini menjadi realitas yang
Dengan demikian tata pemerintahan yang baik dapat berjalan dengan efektif
dapat mendorong adanya jaminan kepastian hukum dan rasa kedilan terhadap
kepemerintahan yang baik, juga merupakan suatu gagasan dan nilai untuk
mengatur pola hubungan antara pemerintah dan dunia usaha, serta masyarakat.
formal yang memiliki kedudukan dan cara kerja yang terkait dengan peraturan,
47
publik, pemisahan yang tegas antara milik organisasi dan individu, serta sumber
hanya dapat di lakukan apabila terjadi kesimbangan peran ketiga pilar yaitu,
menciptakan interaksi sosial, ekonomi dan politik. Ketiga unsur tersebut dalam
Pemerintah
(Good Public Government)
48
masyarakat. Kepercayaan, dukungan, dan legitimasi politik dari masyarakat
dan keamanan, ekomomi, serta sosial dan budaya untuk mendorong peran dunia
usaha swasta dalam pembangunan ekonomi. Dunia usaha swasta yang sehat akan
menghasilkan kualitas layanan serta memberikan nilai tambah yang positif bagi
konstribusi keuntungan yang lebih besar dari masyarakat sebagai target pasar.
Integrasi pengelolaan ketiga rantai nilai tersebut secara selaras akan menghasilkan
49
1. Berkurangnya secara nyata praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme di
publik;
yang dikutipnya dari Billah adalah merupakan tindakan atau tingkah laku yang
kehidupan keseharian.”
50
publik, lebih tanggap serta mampu menyusun kebijakan, program, dan hukum
yang dapat menjamin hak asasi dan keadilan sosial. Sejalan dengan itu,
wargapun diharapkan menjadi warga yang memiliki kesadaran akan hak dan
berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan urusan publik lainnya tidak apatis serta
tidak mementingkan diri sendiri. Adanya perubahan disisi pemerintah dan warga
seperti tersebut di atas berarti adanya perubahan dalam pola good governance.
Indonesia sebagian dari nilai tersebut sebenarnya telah tumbuh dan berkembang
tersebut sangat relevan untuk kembali diterapkan dalam kehidupan, hanya saja
51
3. Partisipasi masyarakat (participation)
6. Demokrasi (democracy)
11. Kemitraan dengan dunia usaha swasta dan masyarakat (private and
inequality)
vironmental protection)
masalah publik. Senada dengan itu Hatifah dalam prolognya (2004: 1),
satu aktor dan tidak selalu menjadi aktor paling menentukan. Ini berarti bahwa
penyedia jasa pelayanan dan infrastruktur akan bergeser menjadi bahan pendorong
52
sektor swasta ikut aktif melakukan upaya tersebut.” Itulah sebabnya governance
menuntut redefinisi peran Negara, dan itu berarti adanya redefinisi pula pada
peran warga. Ada tuntutan yang lebih besar pada warga, antara lain untuk
lebih banyak mengacu pada perilaku dan kapasitas pemerintah, sehingga good
Berdasarkan sejarah, ketika istilah governance pertama kali diadopsi oleh para
pemerintah yang efektif, utamanya yang terkait dengan manajemen publik dan
korupsi. Oleh sebab itu, banyak kegiatan program bantuan teknis yang diarahkan
konsep Governance harus memahami sebagai suatu proses, bukan struktur atau
institusi.
53
publik tidak akan terselenggara dengan baik pula. Prinsip tata kelola
pemerintah atau negara (state) semata, tetapi harus melibatkan sistem birokrasi
sejajar antara pasar, pemerintah, dan masyarakat sipil. Gagasan kesejajaran ini
mengandung arti akan pentingnya redefinisi peran dan hubungan ketiga institusi
ini dalam mengelola sumber daya ekonomi, politik, dan kebudayaan yang
Konsep governance yang baik hanya dapat tercipta apabila dua kekuatan
pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip
demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan
disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya
aktivitas usaha.
54
Saat ini transparansi penyelenggaraan pemerintahan sudah menjadi
kebutuhan yang tidak dapat diabaikan lagi. Namun terdapat suatu pertanyaan,
mengapa perlu transparansi dalam Good Governance? Sebelum kita lebih jauh
menawarkan seperangkat janji kepada para pemilih, demikian juga halnya para
mengangkat sumpah. Hal itu semua merupakan seperangkat janji yang harus
disini adalah yang di-perintah percaya kepada pemerintah karena bukti bukan
janji. Kepercayaan tersebut timbul karena pemerintah mampu dan mau untuk
memenuhi janji atau commitment kepada orang lain atau diri sendiri tersebut
adalah pemerintah yang mampu menjawab atau memenuhi janji kepada warganya.
55
diberikan kesempatan untuk mengetahui kebijakan yang akan dan telah diambi
antara negara, sektor swasta dan masyarakat (society). Dalam hal ini adalah
kohesif, kongruen, selaras dan kesetaraan dari ketiga pilar dalam konsep good
berikut;
56
3. Transparansi; adanya ruang kebebasan untuk memperoleh informasi
kesampingkan.
negara.
kembangkan pada Negara-negara dunia ketiga di Asia, Afrika latin, dan Amerika
dan kebijakan dalam pemerintah sebagai kondisi dari bantuan internasional. Lebih
57
untuk mereformasi pemerintah dan ekonomi di negara-negara berkembang guna
mengundang elit korporat global. Namun demikian Nyerere (dalam Domai, 2010:
67) mengajukan kritik terhadap prinsip good governance sebagai sebuah konsep
yang cenderung imprealistik dan kolonial. Beliau melihat sebagai sebuah konsep
yang dipaksakan pada negara berkembang, dan konsep tersebut di nilai kurang
dinamis pada Negara Afrika oleh kekuasaan industri barat dan korporasi global
privatisasi dan membuat jalan menuju koperasi kapitalis global untuk mencari
prinsip good governance bahwa interaksi tiga pilar yang melibatkan good
governance adalah interaksi antara Negara, masyarakat sipil, dan sector peivat.
dapat mendominasi struktur ketiganya, dari sinilah titik awal munculnya konsep
“Sound Governance”.
system pemerintahan yang bukan hanya jelas secara demokratik, dan tanpa cacat
58
managerial, dan etika, tapi juga memiliki kejelasan secara international
kolektif dan berorientasi strategis baik dalam jangka panjang maupun jangka
pendek.
1. Konsep Pengembangan
ditentukan oleh dirinya secara individu, hasilnmya bisa profesional atau sekedar
ilmiah serta berpedoman pada keterampilan yang dibutuhkan organisasi saat ini
59
sebagai peningkatan kualitas SDM melalui program-program pelatihan. Apa yang
eksekutif juga memandang hal yang sama, pengembangan bagi dirinya akan
hanya pada satu bagian tertentu saja, melainkan saling terkait antara satu
dapat mengetahui dan memahami banyak tentang banyak hal dalam organisasi
tugas-tugas itu harus dikaitkan dengan keadaan dan cukup tersedianya sumber
dayamanusia (Bangun,2012:213).
2. Konsep Aparatur
Aparatur merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu
lembaga pemerintahan disamping faktor lain seperti uang, alat-alat yang berbasis
60
penting yang harus dimiliki oleh suatu intansi pemerintah, dimana untuk
menghasilkan kinerja yang lebih baik dan efisien dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Oleh karena itu, sumber
daya aparatur harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan
Handayaningrat bahwa:
merupakan alat atau sarana pemerintah yang mencakup personil atau orang-orang,
61
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat digunakan dan bermanfaat
bagi masyarakat. Begitu pula yang dilakukan oleh aparatur daerah dalam hal
secara teknis berdasarkan ketentuan yang telah ada dalam rangka melayani
masyarakat sesuai dengan ketentuan yang telah berlaku atau sesuai dengan apa
pemerintahan.
62
5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (Bab I Ketentuan Umum Pasal 1
tingkatan masing-masing. Hasil dari tugas yang mereka lakukan ditinjau dari
berbagai segi sesuai dengan objek, porsi, dan bersifat terus menerus dalam kondisi
dan situasi yang telah dilakukan oleh aparatur dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsi pemerintah.
aparatur yang profesional dan mendapatkan gaji dari hasil yang dikerjakan.
Jaringan dokumentasi dan Informasi Hukum yang diberikan secara jujur, adil,dan
63
keseluruhan, agar menjadi lebih efektif (Marwansyah, 2010:152).
(lingkungan erksternal).
64
sebagai upaya mempersiapkan pegawai (sumber daya manusia) agar dapat
yang lebih baik. Pengembangan sumber daya aparatur berpijak pada fakta
kebutuhan jangka panjang dan hasilnya hanya dapat diukur dalam waktu
yang diakibatkan oleh adanya teknologi baru atau pasar produk baru.
baik pegawai yang berada pada posisi atasan, maupun pegawai pada posisi
2003:115).
65
Ada empat aspek yang terkandung dalam pengembangan sumber
daya aparatur sebagaimana yang disarikan dari Bryant dan White, yaitu:
“motivasi kerja, dan penilaian prestasi kerja sebagai aspek yang tercakup
1985 : 101).
66
visi, misi, inovasi, dan kemampuan aparatur untuk melakukan semangat
tata nilai yang ada, akan tetapi harus mendorong individu untuk
67
mewujudkan equality of opportunity, maka hal itu akan berarti
mempersoalkannya.
daya manusia, yakni “aspek fisik (kualitas fisik), dan aspek non fisik
bahwa :
68
kelompok sasran untuk mempermudah mereka terlibat dalam sistem
sosio-ekonomi di negara itu” (Alwi, 2001 : 5)
kerja terampil, berwawasan luas serta punya visi ke depan. Disisi lain,
menyusun struktur insentif atau upah sesuai dengan peluang kerja yang
69
(7) Penyelesaian konflik secara fungsional. (Siagian, 2000 : 183)
70
2. Education and training courses (kursus pendidikan dan
pelatihan), hal ini merupakan bagian dari proses manajemen
pengembangan yang dapat dilakukan dengan mendatangkan
mentor atau konsultan atau mengirim mereka dalam suatu
kursus. Akan tetapi lebih efektif jika dilakukan dengean
keduanya.
3. Coaching (melatih) yakni melatih dengan memberikan
pengalaman-pengalaman kepada para yunior untuk
menumbuhkan dan mengembangkan pengalaman mereka
melalui latihan yang menarik.
4. Mentoring (menasehati) merupakan pendekatan dimana
memberikan kesempatan kepada individu untuk mengambil
bagian dalam proses pengambilan keputusan dalam organisasi
serta mengembangkan pola pikir.
5. Project work (rancangan kerja) yakni bahwa dalam rancangan
kerja terdapat suatu tim yang dapat mengkritik baik dalam
bisnis maupun pekerjaan sehingga didapat suatu pengalaman
yang baik dan kerjasama yang baik pula.
6. Secondent (hubungan timbal balik) yakni mengembangkan
hubungan yang baik antara satu organisasi dengan organisasi
yang lain dan mengatur adanya suatu pertukaran tenaga ahli.
7. Competence (kemapuan atau kecakapan) yakni pengembangan
yang didasarkan pada kemampuan dasar yang nantinya mereka
benar-benar ahli dalam bidangnya dengan memperoleh suatu
tanda sertifikat.
8. Management development (pengembangan manajemen untuk
kesinambungan emosi dan intelektual) yakni praktek
kepemimpinan, penanganan konflik atau pembuatan keputusan.
(Kempton, 1995 : 118-120)
pengembangan sumber daya aparatur dapat dilihat dari dua sudut pandang
yakni secara makro dan mikro. Secara makro, pengembangan kualitas atau
71
Kemudian berkenaan dengan pengembangan sumber daya aparatur
Semula yang dibutuhkan adalah orang yang kuat sehingga dapat bekerja
iklim perdagangan bebas yang penuh dengan kompetisi yang sangat keras,
berkualitas. Modal utama dalam persaingan bukan lagi dalam bentuk uang,
mengejarnya.
formal yang diikuti oleh anggota organisasi, tapi juga didukung iklim
72
organisasi yang kondusif. Sebab modal intelektual harus dibangun melalui
suatu tradisi ilmiah, dengan dukungan politik yang kuat dari para
pengambil keputusan.
teoritis, konseptual serta moral sumber daya manusia supaya prestasi kerjanya
karena tuntutan jabatan atau pekerjaan, sebagai akibat kemajuan teknologi dan
73
Setiap sumber daya manusia yang ada di dalam suatu perusahaan (dunia
kerja) dituntut agar bekerja efektif, efisien kualitas dan kuantitas pekerjaannya
baik sehingga daya saing perusahaan semakin besar. Pengembangan ini dilakukan
untuk tujuan nonkarier maupun karier bagi sumber daya manusia melalui latihan
dan pendidikan.
manusia yang baru saja memasuki dunia kerja pada umumnya hanya memiliki
kecakapan teoritis saja dari bangku kuliah ataupun dari jenjang pendidikan yang
baru saja mereka tempuh. Jadi, pengembangan perlu dilakukan, karena untuk
penting dan membutuhkan dana yang besar dalam pengusahaannya, akan tetapi
dngan biaya yang besar tersebut hal ini merupakan investasi jangka panjang bagi
perusahaan. Karena denga hal ini, maka sumber daya manusia yang ada akan
pemborosan bahan baku dan peralatan maupun perlengkapan lainnya akan lebih
awet dalam pemeliharaannya. Hasil kerjanya pun akan lebih baik yang akan
berimbas pula pada meningkatnya daya saing perusahaan. Dengan daya saing
yang besar ini, maka akan dapat dipastikan bahwa perusahaan tersebut nantinya
akan memiliki peluang yang lebih baik agar mampu memperoleh laba yang
maksimal maupun tujuan yang telah ditetapkan pada awal akan tercapai secara
keseluruhan. Imbasnya bagi sumber daya manusia yang ada maka akan
74
memdapatkan penghargaan berupa gaji yang maksimal, sehingga dapat digunakan
menjadi dua. Yakni pengembangan sumber daya manusia secara makro dan secara
mikro. Pengembangan sumber daya secara makro penting sekali dalam rangka
makro ini bertumpu pada pengertian bahwa pengembangan sumber daya manusia
yang terarah dan terencana disertai pengelolaan yang baik akan dapat menghemat
sumber daya alam yang ada, atau setidaknya pengelolaan dan pemakaian sumber
daya alam dapat secara tepat guna. Karena SDM yang telah dikembangkan
seemikian rupa, akan memiliki skill yang cukup untuk memanfaatkan hasil alam
secara mikro. Pengembangan sumber daya manusia secara mikro ini lebih
manusia jelaslah menuju pada sasaran yakni peningkatan kualitas sumber daya
sumber daya (resources) baik SDA atau Natural resources maupun SDM atau
human resources. Kedua sumber daya ini sangat penting dalam menentukan
SDM adalah yang terpenting , karena jika sebuah negara memiliki suatu SDM
75
yang terampil dan berkualitas maka ia akan mampu mengelola SDA yang
jumlahnya terbatas.
akan terlalu mahal dan juga akan mengalami hambatan apabila sesuatu waktu
sumber investasi menjadi terbatas, baik yang berasal dari pemerintah maupun dari
masyarakat. Selain itu jumlah SDM yang besar hendaknya dijadikan sebagai
sebagai tenaga kerja yang efektif akan merupakan modal pembangunan yang
bagi indivudu selaku tenaga kerja, perusahaan, dan untuk personal, hubungan
dilaksanakan.
76
4. Membnatu dalamm mendorong dan mencapai pengembangan dan
kepercayaan diri.
konflik.
keterapilan berinteraksi.
perusahaan
77
19. Membantu perkembangan kebenaran, keterbukaan, dan kepercayaan.
25. Menyediakan informasi untuk kebutuhan masa depan dalam semua segi di
perusahaan
masalah
30. Membantu agar terjadi penurunan biaya dalam banyak aspek, seperti
78
35. Mengurangi perilaku suboptimal, seperti menyembunyikan alat.
ada
39. Membantu dalam mengatasi konflik dan juga mencegah setres dan tensi
disepakati
kebijakan administrasi
dilaksanakan
koordinasi
49. Membuat perusahaan menjadi tempat yang lebih baik untuk bekerja dan
hidup.
79
G. TUJUAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA.
1997:507). Tujuan tersebut di atas dapat dicapai dengan memastikan bahwa setiap
secara efektif. Selain itu perlu pula diperhatikan bahwa dalam upaya
pengembangan SDM ini, kinerja individual dan kelompok adalah subyek untuk
promosi mereka.
2. Mencapai Efisiensi
semakin besar.
80
3. Meminimalisir Kerusakan
4. Mengurangi Kecelakaan
berkurang.
5. Meningkatkan Pelayanan
perusahaan bersangkutan.
Dengan pengembangan moral SDM akan lebih baik karena keahlian dan
kerja seseorang.
81
8. Meningkatkan Kemampuan Konseptual
keputusan yang lebih baik, karena technical skill, human skill, dan
9. Meningkatkan Kepemimpinan
Dengan pengembangan, balas jasa (gaji, upah insentif, dan benefits) SDM
Adapun Menurut Schuler dalam buku yang ditulis oleh Sondang P Siagian
tahun 2008 halaman 124 tujuan dari kegiatan pengembangan SDM adalah
saat ini, yag dirasakan kurang dapat bekerja secara efektif dan ditunjukkan
organisasi.
82
2. Meningkatkan fleksibilitas dari angkatan kerja
maka organisasi tidak perlu lagi menambah pegawai yang baru oleh karena
tersebut.
memiliki persepsi yang baik tentang organisasi yang secara tidak langsung
organisasi.
SDM.
83
daya manusia merupakan bentuk investasi. Oleh karena itu, pelaksanaan
organisasi itu sendiri maupun di luar organisasi yang bersangkutan yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Diantara faktor faktor tersebut adalah sebagai
berikut:
dengan organisasi lain, tetapi strategi untuk mencapai misi dan tujuan
c. Sifat dan Jenis; TujuanSifat dan jenis kegiatan organisasi sangat penting
84
pola pengembangan sumber daya manusia pada organisasi yang bersifat
oleh manusia.
2. Faktor Eksternal Organisasi; itu berada di dalam lingkungan dan tidak lepas
dari pengaruh lingkungan di mana organisai itu berada, agar organisasi itu
diabaikan oleh suatu organisasi. Hal ini dapat dipahami karena suatu
latar belakang sosio budaya yang berbeda-beda. Oleh sebab itu dalam
85
mengembangkan sumberdaya manusia dalam suatu organisasi faktor
pesatnya. Organisasi yang baik harus mengikuti arus tersebut dan harus
mampu memilih teknologi yang tepat. Oleh karena itu, kemampuan SDM
partisipasi yang sangat baik dalam diri peserta, fokus pelatihan yang sangat
efektif, proses yang memadai, biayayang ringan, motivasi, serta hasil atau
out came yang sangat bagus bagipeserta setelah pelaksanaan diklat atau
arus globalisasi, maka dituntut pula adanya sumber daya pegawai yang kapabel
(capable), yakni pegawai yang dapat bekerja secara efesien, efektif, produktif, dan
86
Sumber daya manusia dalam suatu organisasi sangat strategis dan
sebagai berikut:
prilaku
f. Kepemimpinan.
g. Motivasi.
87
J. KINERJA ORGANISASI
dahulu penulis memaknai apa itu kinerja. Istilah kinerja telah populer digunakan
dalam berbagai media massa, baik media cetak maupun media elektronik. Istilah
kinerja biasanya dipergunakan untuk menjelaskan hasil kerja yang dicapai oleh
yang dimilikinya untuk mencapai tujuan organisasi. Istilah kinerja juga biasa
dapat dilihat pada penampilan hasil kerja personil baik kuantitas maupun kualitas
maupun kelompok kerja personil. Penampilan hasil kerja tidak terbatas pada
personil yang memangku jabatan fungsional dan struktural, tetapi juga kepada
bahwa kinerja merupakan hasil yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok
orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
moral dan etika. Faktor-faktor yang perlu diketahui sehubungan dengan penilaian
kinerja pegawai antara lain: (1) pengetahuan tentang pekerjaan, (2) kemampuan
88
diharapkan, (4) produktivitas karyawan yang berkaitan dengan jumlah hasil
sesama karyawan maupun dengan atasan. Menurut Salim (1991) istilah kinerja
atau perform digunakan bila seseorang menjalankan suatu tugas atau proses
mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi. Didukung pula pendapat
Mangkunegara (2002:67) bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
menyebutkan bahwa kinerja berasal dari kata performance yaitu hasil kerja atau
prestasi kerja. Namun, kinerja bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana
proses pekerjaan berlangsung. Kinerja adalah apa yang dikerjakan dan bagaimana
suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
kesungguhan serta waktu. Sejalan dengan hal itu, Mahsun (2013:25) mengatakan
bahwa istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat
89
makna dan arti prestasi kerja yaitu kemampuan seseorang dalam usaha mencapai
hasil kerja yang lebih baik atau lebih menonjol ke arah tercapainya tujuan
organisasi.
dengan kinerja adalah hasil yang dicapai atau ditunjukkan oleh personil atau
kriteria atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu dengan
mengetahui kinerja pegawai dalam suatu organisasi, maka dapat pula diketahui
Performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam satu organisasi sesuai dengan wewenang
kelompok dalam menghasilkan sesuatu yang lebih baik, maka kinerja dapat
Prestasi kerja seorang pegawai pada dasarnya adalah hasil kerja seorang
misalnya standar, target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu
dan telah disepakati bersama. Kinerja pegawai adalah kemampuan kerja yang
ditunjukkan secara konkrit oleh seorang pegawai dalam usaha mencapai hasil
kerja yang lebih baik berdasarkan target atau nilai yang berlaku dalam organisasi.
90
Setiap organisasi memiliki cara, kebiasaan, dan aturan dalam mencapai
tujuan dan misi organisasi, termasuk cara individu hidup berinteraksi satu sama
yang dimiliki, didasarkan pada falsafah hidup yang didasarkan dari hubungan
dasar (basic assumption) yang mendasari semua program, strategi dan rencana
dan strategi jangka pendek), sehingga memunculkan nilai yang tinggi manakala
kegiatan yang dilakukan tidak menyalahi dari apa yang telah diprogramkan, dan
begitu pula sebaliknya. Dengan kata lain bahwa organisasi memiliki budaya
Di sisi lain, perilaku individu yang ada dalam organisasi dalam upaya
individu dalam organisasi menunjukkan bahwa apa yang dilakukan oleh individu
telah sesuai dengan yang diprogramkan oleh organisasi, hal ini juga sesuai dengan
asumsi dasar organisasi. Dengan demikian, kinerja yang tinggi tentunya ada pada
Organisasi yang berhasil dan efektif merupakan organisasi yang ditopang oleh
kinerja yang baik. Kinerja organisasi dengan kinerja pegawai terdapat kesesuaian.
91
Semakin tinggi kinerja pegawai, maka semakin tinggi pula kinerja organisasi,
kemungkinan besar kinerja institusi atau organisasi baik pula. Kinerja seseorang
akan baik bila ia memiliki keahlian (skiil) yang tinggi, bersedia bekerja karena
digaji atau diberi upah sesuai dengan perjanjian, dan mempunyai harapan
Kinerja dalam orientasi hasil kinerja, dapat dinilai pelaku, yaitu hasil yang
oleh institusi (kinerja organisasi), dan oleh suatu program atau kebijakan (kinerja
pokoknya sehingga dapat memberikan hasil yang ditetapkan oleh kelompok atau
institusi. Dengan demikian jelas bahwa antara kinerja individual (kinerja pegawai)
pegawai) baik pula. Sehingga pada bahasan ini penulis tidak bisa lepas dari
92
K. Kerangka Konseptual
Daya Aparatur diperhadapkan pada masalah kinerja pegawai, yang secara empirik
kinerja pegawai belum nampak, hal ini disebabkan : pemerintah kabupaten biak
Nunfor masih didominasi oleh kultur pamong praja yang lebih berorientasi pada
aparatur lebih mengarah kepada kuantitas dan status daripada kualitas dan
cukup baik antara kebijakan yang dikeluarkan oleh Badan Kepegawaian Daerah
satu pihak dan kebijakan yang dikeluarkan oleh unit kerja yang lain di lain pihak.
Aparatur yaitu faktor internal (misi dan tujuan organisasi, strategi pengembangan,
93
sifat dasn jenis , serta teknologi yang digunakan, dan faktor eksternal (kebijakan
Daerah Kabupaten Biak dan dukungan dari faktor yang dapat mempengaruhi
dapat lebih baik dan mencapai tujuan berdasarkan visi dan misi organisasi
94
Bagan Kerangka Pikir
PEMERINTAH DAERAH
BIAK NUNFOR
Realitas Empirik
1. Dominasi Kultur
Pamong Praja.
2. Budaya Organisasi tidak
berorientasi pada
prestasi.
3. Tidak terjalinnya
koordinasi antara BKD
dengan Bagian
KINERJA
Organisasi Pengembangan
4. Terjadi inkonsistensi Sumberdaya Aparatur
rencana strategi dengan O
implementasinya. R
Pembelajaran Pendidikan
G
A
N
I
Faktor-Faktor Yang
S
Mempengaruhi : Pengem Pelatihan
bangan
A
1. Faktor Internal
S
* Misi dan Tujuan Orgn.
(Amstrong, 2006) I
* Strategi
* Sifat dan Jenis
* Teknologi yang
digunakan.
2. Faktor Eksternal
* Kebijakan Pemerintah
Model
* Sosial Budaya
Pemberdayaan SDM
* Perkembangan Ilmu
Pength & Teknologi
95
BAB III
METODE PENELITIAN
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Bogdan
motivasi, tindakan, dan lainnya secara holistik, dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah
kualitatif ini, diharapkan dapat diperoleh data secara lengkap dan mendetail,
secara benar. Fokus utama dalam penelitian ini adalah Pengembangan Sumber
Menurut Fathoni (2006: 99) studi kasus berarti penelitian terhadap suatu
96
penelitian. Kasus dalam penelitian kualitatif dapat berupa individu, program,
institusi, atau kelompok (Patton, 1980: 303) dalam (Ahmadi, 2005: 35).
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
(gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih
penjajagan lapangan (field study) terhadap latar penelitian, mencari data dan
penelitian yang meliputi garis besar metode penelitian yang digunakan dalam
melakukan penelitian.
lapangan. Selain itu, instrumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah
97
pedoman observasi, pedoman wawancara, alat perekam berupa handphone,
kamera digital serta alat tulis seperti buku dan pena. Instrumen tersebut
dan data yang diambil dapat disimpan dengan baik sehingga pengolahan data
C. Lokasi Penelitian
D. Sumber Data
Pada dasarnya dalam penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu;
data primer dan data sekunder dengan proporsi sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai.
Sumber data primer adalah sumber data utama yang digunakan untuk
menjaring berbagai data dan informasi yang terkait dengan fokus yang dikaji
98
observasi sebagai sumber data primer dengan secara langsung ke lokus
melengkapi data primer yang dikumpulkan. Hal ini akan disesuaikan dengan
kebutuhan data lapangan yang terkait dengan objek yang dikaji. Data
telah dilaksanakan.
99
dengan menggunakan pedoman wawancara bebas terpimpin. Wawancara
dianggap selesai apabila sudah menemui titik jenuh, yaitu sudah tidak ada
2. Observasi
100
saat pengamatan dilakukan. Pengamatan ini diupayakan dilakukan saat
3. Dokumentasi
arsip atau data yang ada kaitannya dengan masalah yang akan diteliti
101
sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data
kualitatif, yaitu:
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti
yang penting. Pada bagian ini yang direduksi dari hasil wawancara
yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
dengan; teks yang bersifat naratif, artinya bahwa data yang telah
102
3. Verification (penarikan kesimpulan). Merupakan kegiatan analisis
gambar berikut:
Data Collection
Data
displayyy
Data reduction
Verivication
103
G. Tahap-Tahap Penelitian dan Jadwalnya
berikut:
104