PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kontak merupakan 50% dari semua penyakit akibat kerja terbanyak yang
substansi yang menempel pada kulit. Dikenal dua jenis dermatitis kontak,
(tonjolan berisi cairan diameter lebih dari 55mm), crust dan skuama
(Freedberg, 2003).
2003). Predileksi DKAK adalah pada kedua tangan, kaki dan daerah-
daerah yang terpajan kontak. Efloresensinya dapat berupa eritema, papula,
dilakukan tahun 2014 dari 389 kasus gangguan kulit di indonesia 97% nya
Depnaker RI pada tahun 2005 menunjukan 80% penyakit kulit akibat kerja
DKAK dengan keluhan ringan tidak datang berobat atau bahkan tidak
adalah 20-50 kali lebih tinggi dari angka kejadian yang dilaporkan.
mencapai sekitar 63% pada tahun 2012 dan menjadi peringkat pertama
penyakit kulit yang paling sering dialami (Saftarina, et al., 2015 dalam
Elizabeth, 2018)
bersifat toksik maupun alergik, misalnya ibu rumah tangga, petani dan
(Orton, 2004)
sering digunakan dalam penggumpalan lateks yaitu asam formiat dan asam
asetat (Muis, 2007). Asam formiat atau biasa disebut asam semut adalah
kulit ditandai dengan rasa gatal, kulit bersisik, kemerahan, dan kadang-
pekerja yakni mencuci tangan sebelum dan setelah bekerja sudah cukup
dari 4 jam.(latani,2018)
B. Rumusan Masalah
peradangan kulit ditandai dengan rasa gatal, kulit bersisik, kemerahan, dan
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
pengolahan karet
2. Tujuan Khusus
akibat kerja
dermatitis kontak
D. Manfaat
lingkungan.
Sido Mulyo
E. Ruang Lingkup
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kulit
1. Pengertian Kulit
Kulit merupakan bagian terluar dari tubuh manusia yang lentur dan
melalui pori – pori kulit berupa keringat. Kulit juga merupakan salah
satu alat indra yaitu indra peraba karena di seluruh permukaan kulit
2. Fungsi Kulit
2. fungsi absorpsi
B. Dermatitis
2010). Dermatitis kontak sendiri adalah suatu inflamasi pada kulit yang
Dermatitis kontak adalah inflamasi pada kulit yang terjadi Karena kulit
alergi. Dermatitis kontak akan menyebabkan ruam yang besar, gatal dan
Harap,2015)
a. Definisi
b. Epidemiologi
DKA setelah jangka waktu tertentu).3 Tidak ada data yang cukup
c. Etiologi
d. Patofisiologi
1) Fase sensitisasi
2) Tahap elisitasi
a. Definisi
podofilin.
b. Epidemiologi
ringan.
pada tahun 2004 untuk kedua jenis kelamin, 15,6% (38.900 kasus)
kontak iritan
c. Etiologi
Penyebab timbulnya dermatitis kontak iritan ini adalah bahan-bahan yang
alkali, dan serbuk kayu. Apabila bahan tersebut menempel pada kulit dan
dua bentuk, yaitu iritan kuat seperti H2SO4 (asam kuat) dan KOH (basa
kuat) dan iritan lemah, seperti detergen, sabun dan lain-lain. Akibat dari
iritan lemah kelainan kulit timbul tidak begitu cepat dan akan terlihat
Gangguan kulit yang terjadi dapat ditentukan oleh ukuran molekul, daya
usia lanjut lebih mudah mengalami teritasi), jenis kelamin dan riwayat
timbul rasa gatal, perih dan terbakar. Reaksi inflamasi yang terjadi
bahan iritan dihentikan. Pada pasien yang terpapar iritan secara kronis,
lengan dan kaki. Sebesar 80% dermatitis terjadi pada tangan dan 10%
pada daerah wajah. Secara klinis, tanda yang paling sering tampak adalah
batas yang jelas dari lesi (Siregar, 2009). Gejala dan tanda dermatitis
c) Tampak lepuhan kecil dan kulit bersisik yang keras pada permukaan
Pada dermatitis kontak, tidak ada gambaran klinik yang tetap ( marwali
Harap,2015)
matahari.
tempat ditubuh.
a. Faktor Eksogen
a) Pestisida
Bahan kimia dengan pH terlalu tinggi >12 atau terlalu rendah <3
b) Pupuk
dan sifat
biologi tanah ke arah yang sesuai atau ke arah yang dikehendaki
c) Asam formiat
2) Lama kontak
dalam hitungan jam atau hari disebut lama kontak. Lama kontak
2012)
3) Frekuensi Kontak
4) Masa Kerja
5) Pemakaian APD
untuk
6) Personal Hygiene
b. Faktor Endogen
1) Faktor genetik
2) Jenis Kelamin
3) Usia
kerja terjadi pada usia 15-24 tahun. Ini karena pada umur
2017).
4) Riwayat Atopi
c. Faktor lingkungan
1) Air bersih
tiga yaitu air angkasa (hujan), air permukaan, dan air tanah.
Factor eksogen
ffafa
1.bahan kimia
2. lama kontak
3. frekuensi kontak
4. masa kerja
5. pemakaian APD
6. Personal Hygiene
Factor endogen
Factor lingkungan
1. Air bersih
- Sumber air
bersih
- Kualitas air
bersih
- Penggunaan
air bersih
1. Sumber air di
Rumah Tangga
2. Sumber air di
tempat kerja Penyakit dermatitis
3. Penggunaan air kontak akibat kerja
bersih
4. Personal
hygiene
5. Lama kerja
6. Riwayat
penyakit
7. Penggunaan
APD
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA